PRILAKU MODUL 1-E - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL 1
KONSEP PEMASARAN DAN PERILAKU KONSUMEN
PENDAHULUAN
Pada awal abad ke-21 ini, pasar global disemarakkan oleh keragaman, orang tidak
hanya berbeda budaya, tetapi dalam budaya yang sama juga muncul perbedaan. Generasi
Amerika yang kedua dan ketiga terus menyesuaikan adat, ritual dan bahasa etnis mereka ke
dalam konteks Amerika yang lebih besar. Multikulturalisme telah menjadi landasan masyarakat
Amerika dan menjadi faktor penyumbang utama perbedaan perilaku konsumen.
Keragaman tidak hanya terdapat dia antara para konsumen, tetapi juga diantara para
pemasar; tidak hanya di antara para produsen, tetapi juga diantara para penjual. Pedagang
eceran tradisonal, dari toko serba ada sampai ke toko yang dikelola oleh sanak-saudara, masih
terdapat dimana-mana. Demikian pula, terdapat para pedagang produk secara massal (mass
merchandisers), toko diskon, dan toko murah (off-price store). Tetapi terdapat pula pergeseran
dari pemasaran secara missal (mass marketing) ke pemasaran relung (niche marketing) sampai
ke pemasaran langsung (direct marketing), dari catalog biasa (custom catalog) sampai ke
belanja lewat televise (television shopping) hingga belanja di dunia maya (cyber shopping). Jika
para produsen Amerika Serikat pernah memusatkan perhatiannya hamper sepenuhnya ke
pasar dalam negeri, pasar global yang lebih luas sekarang ini banyak telah menarik perhatian,
dan para pemasar memakai strategi pemasaran yang dirancang sama efektifnya baik untuk di
Bombay maupun di Boston.
Dengan segala perbedaan yang ada di sekitar kita, berlimpahnya barang dan jasa yang
ditawarkan kepada kita dan kebebasan memilih yang ada pada kita, bagaimanakan sebenarnya
cara pemasar mencapai konsumennya melalui pesam pemasaran yang sangat efektif itu,
bagaimana mereka mengetahui siapa yang akan dibidik, dimana dan bagaimana menempatkan
mereka, dan pesan pemasaran apa yang paling efektif diterapkan?
Jawabannya tentu saja adalah riset konsumen. Dengan mengakui adanya tingkat
keragaman
yang
tinggi
di
antara
konsumen,
para
peneliti
konsumen
mengindentifikasikan berbagai persamaan, atau hal-hal yang konstan yang terdapat pada
masyarakat dunia. Hal yang menarik mengenai kebutuhan konsumen adalah biasanya ada
‘12
1
Perilaku Konsumen
Yennida Parmariza S.Sos., MM
Pusat Bahan Ajar & E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
berusaha
Ruang lingkup studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil
keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna
membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup “apa yang
mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, dimana mereka membeli,
seberapa sering mereka membeli dan seberapa sering mereka menggunakannya”.
Di samping mempelajari pemakaian konsumen, dan evaluasi pasca-pembelian produk
yang mereka beli, para peneliti konsumen juga tertarik untuk mengetahui cara individu
membuang produk yang dahulu pernah baru, apakah tetap disimpan, dibuang, dijual,
disewakan, dipinjamkan atau dihadiahkan kepada orang lain. Jawaban atas semua pertanyaan
ini penting bagi pemasar, karena mereka harus menyesuaikan produk mereka dengan
kekerapan konsumen membeli penggantinya.
MODEL SEDERHANA PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
Proses pengambilan keputusan terdiri atas 3 tahap yang berbeda namun berhubungan
satu sama lain yaitu tahap masukan (input), tahap proses dan tahap keluaran (output).
Tahap masukan mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas produk
dan terdiri dari 2 sumber informasi utama yaitu usaha pemasaran perusahaan (produk itu
sendiri, harga, promosi dan dimana ia dijual 4 P/Bauran Pemasaran dan pengaruh sosiologis
eksternal atas konsumen (keluarga, teman-teman, tetangga, sumber informal dan non
komersial lain, kelas sosial, serta keanggotaan budaya dan sub-budaya). Dampak kumulatif dari
setiap usaha pemasaran perusahaan, pengaruh keluarga, teman-teman, tetangga dan tata
perilaku masyarakat yang ada, semuanya merupakan masukan yang mungkin mempengaruhi
apa yang dibeli konsumen dan bagimana mereka menggunakan apa yang mereka beli.
Tahap proses memfokuskan pada cara konsumen mengambil keputusan. Berbagai
faktor psikologis yang melekat pada individu (motivasi, persepsi, pengetahuan, kepribadian, dan
sikap) mempengaruhi cara masukan dari luar, pada tahap masukan mempengaruhi pengenalan
konsumen terhadap kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, dan evaluasi terhadap
berbagi alternative. Pengalaman yang diperoleh melalui evaluasi berbagai alternative, pada
gilirannya akan mempengaruhi sifat psikologis konsumen yang ada.
‘12
3
Perilaku Konsumen
Yennida Parmariza S.Sos., MM
Pusat Bahan Ajar & E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Deontologi berhubungan dengan metode dan maksud yang terkandung dalam perilaku
tertentu. Berbagai teori deontologist memusatkan perhatian pada hasil-hasil tindakan tertentu,
dan teori tersebut cenderung lebih menitikberatkan pada nilai-nilai pribadi dan sosial daripada
nilai-nilai ekonomi.
Etika jelas merupakan jalan dua arah. Agar proses pemasaran bekerja secara
bermanfaat bagi seluruh masyarakat, para pelaku pasar dan konsumen bersama-sama harus
mengerti dan mempraktekkan perilaku yang etis.
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Lingkungan perusahaan dan falsafah perusahaan merupakan faktor yang menetukan
perilaku etis para karyawan organisasi. Banyak perusahaan yang telah menyusun kode etik
yang jelas untuk menentukan cara pengambilan keputusan di seluruh organisasi. Penelitian
menunjukkan bahwa praktek etika oleh para karyawan betul-betul merupakan produk dari
lingkungan perusahaan.
Sejumlah perusahaan telah memasukkan berbagai tujuan sosial yang khusus ke dalam
pernyataan misi mereka dan mencakup berbagai program untuk menunjang semua tujuan ini
sebagai unsur terpadu dari perencanaan strategis perusahaan. Mereka percaya bahwa etika
dan tanggung jawab sosial merupakan unsure penting bagi efektifitas organisasi. Kebanyakan
perusahaan mengakui bahwa kegitan yang bertanggung jawab secara sosial memperbaiki citra
mereka di mata konsumen, pemegang saham, masyarakat keuangan, dan public terkait
lainnya. Mereka telah mengalami bahwa praktek-praktek yang etis dan bertanggung jawab
secara sosial benar-benar merupakan bisnis yang baik, yang menghasilkan citra yang baik, dan
akhirnya meningkatkan penjualan. Kebalikannya juga terjadi : Persepsi bahwa kurangnya
tanggung jawab sosial perusahaan secara negative mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen. Contoh kebijakan perusahaan yang mempengaruhi kelangsungan ikatan konsumen
meliputi urusan lingkungan perusahaan, kegiatan politik dan reputasi perusahaan dalam hal
kejujuran, gender atau persamaan hak.
KONSEP PEMASARAN YANG MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
‘12
5
Perilaku Konsumen
Yennida Parmariza S.Sos., MM
Pusat Bahan Ajar & E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Download