Surat Berharga Negara

advertisement
Lampiran 13
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN
SURAT BERHARGA NEGARA TA 2011
I.
PENDAHULUAN
Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan Surat Berharga Negara ini disusun untuk memenuhi
amanat pasal 16 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara dan pasal 27
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara. Selain itu, laporan ini
juga disusun agar seluruh pihak yang berkepentingan dapat mengetahui secara jelas dan transparan
informasi terkait dengan pengelolaan Surat Berharga Negara. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah
untuk mengelola keuangan negara secara transparan, profesional dan bertanggung jawab. Seluruh angka
dan data yang digunakan dalam laporan ini meliputi realisasi selama satu tahun anggaran yang dimulai 1
Januari 2011 dan berakhir 31 Desember 2011, kecuali secara jelas dinyatakan lain.
Surat Berharga Negara (SBN) terdiri atas Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN). Secara umum, SUN dapat dibedakan atas Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang
berjangka waktu sampai dengan 12 bulan dan Obligasi Negara (ON) yang berjangka waktu lebih dari 12
bulan. Menurut denominasi mata uangnya, ON yang telah diterbitkan Pemerintah dapat dikelompokkan ke
dalam dua kelompok, yaitu ON berdenominasi Rupiah dan ON berdenominasi valuta asing. Menurut jenis
tingkat bunganya, ON dapat dikelompokkan ke dalam ON dengan tingkat bunga tetap dan ON dengan
tingkat bunga mengambang. Selain itu, Pemerintah juga telah menerbitkan ON tanpa bunga yaitu Zero
Coupon (ZC). Sementara itu, Surat Berharga Syariah Negara mulai diterbitkan pada tahun 2008 dengan
denominasi Rupiah dan tingkat imbalan tetap (Fixed Rate).
Berikut ini adalah gambaran struktur Surat Berharga Negara secara umum pada tahun 2011:
Surat Berharga Negara
Surat Utang Negara
Surat Berharga Syariah Negara
Dapat
Diperdagangkan
Tidak Dapat
Diperdagangkan
Dapat
Diperdagangkan
1. Zero Coupon (SPN,
ZC)
2. Fixed Coupon
(Rpiah, USD, Yen)
3. Variable Coupon
1. Fixed Coupon (Surat
Utang)
1. Zero Coupon (SPN)
2. Fixed Coupon
(Rupiah, USD)
Gambar 1. Struktur Surat Berharga Negara
Tidak Dapat
Diperdagangkan
1. Fixed Coupon
(SDHI)
II. PENGELOLAAN PORTOFOLIO SUN TAHUN 2011
Target pembiayaan APBN-Perubahan tahun 2011 dari SBN Neto ditetapkan sebesar Rp 126,6
triliun. Realisasi SBN Neto tahun 2011 mencapai 95,58% . Jumlah nominal tersebut merupakan target
neto, yaitu jumlah penerbitan SUN baru setelah dikurangi dengan jumlah SUN yang jatuh tempo maupun
dibeli kembali oleh Pemerintah sebelum jatuh tempo (buyback). Untuk melaksanakan hal tersebut, dalam
rangka pengelolaan portofolio SUN dilakukan kegiatan :
A. Penerbitan Obligasi Negara dalam Rupiah
Obligasi Negara (ON) dalam denominasi Rupiah yang diterbitkan pada tahun 2011 dilelang
sebanyak 24 kali, yang dilakukan sejak bulan Januari sampai Desember 2011.
Penerbitan Obligasi Negara secara reguler dilakukan dengan cara lelang di pasar perdana. Pada
setiap penerbitan, jumlah penawaran yang dimenangkan lebih rendah dari jumlah penawaran yang masuk
dengan bid to cover ratio berkisar dari 1,02 kali sampai 56,63 kali
Total nilai net nominal ON dalam denominasi Rupiah yang diterbitkan pada tahun 2011 dengan
tingkat bunga tetap (Fixed Rate) adalah sebesar Rp.99.514 triliun, ON dengan tingkat bunga mengambang
(Variable Rate) dan ON dengan pembayaran bunga secara diskonto (Zero Coupon) tidak diterbitkan pada
tahun 2011, serta ORI diterbitkan sebesar Rp 11,00 triliun. Penerbitan ON dalam denominasi Rupiah
mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain: (i) struktur jatuh tempo utang yang sudah ada, (ii)
pengembangan pasar sekunder SUN, dan (iii) cost of borrowing.
Penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) yang dilakukan sebanyak 1 kali penerbitan merupakan
salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah untuk memperluas basis investor SUN dan ditujukan
untuk investor cara bookbuilding melalui Agen Penjual yang diseleksi oleh Panitia Seleksi. Penerbitan
ORI008 tersebut mendapat sambutan yang cukup positif dari masyarakat, terbukti dengan jumlah
penawaran yang masuk mencapai Rp11,00 triliun.
B. Penerbitan Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
SPN adalah Surat Utang Negara yang jangka waktu jatuh temponya sampai dengan 12 bulan.
Pada tahun 2011, Pemerintah menerbitkan 23 seri SPN, dengan total penerbitan SPN mencapai Rp 40
triliun, dengan rincian sebagai berikut:
No
Seri
Tanggal Penerbitan
Jatuh Tempo
Kupon
Face Value
1
SPN03111118
16 Agustus 2011
18 Nopember 2011
-
1,300,000,000,000
2
SPN03111228
29 September 2011
28 Desember 2011
-
150,000,000,000
3
SPN03120105
04 Oktober 2011
05 Januari 2012
-
750,000,000,000
2
No
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Seri
Tanggal Penerbitan
Jatuh Tempo
SPN03120119
SPN03120202
SPN03120223
SPN12120818
SPN12120914
SPN12121005
SPN12121102
SPN20110623
SPN20110706
SPN20110720
SPN20110804
SPN20110922
SPN20111006
SPN20111020
SPN20120209
SPN20120309
SPN20120406
SPN20120504
SPN20120608
SPN20120706
18 Oktober 2011
01 Nopember 2011
24 Nopember 2011
16 Agustus 2011
29 September 2011
04 Oktober 2011
01 Nopember 2011
22 Maret 2011
05 April 2011
19 April 2011
03 Mei 2011
23 Juni 2011
05 Juli 2011
19 Juli 2011
08 Februari 2011
10 Maret 2011
05 April 2011
03 Mei 2011
07 Juni 2011
07 Juli 2011
19 Januari 2012
02 Februari 2012
23 Februari 2012
18 Agustus 2012
14 September 2012
05 Oktober 2012
02 Nopember 2012
23 Juni 2011
06 Juli 2011
20 Juli 2011
04 Agustus 2011
22 September 2011
06 Oktober 2011
20 Oktober 2011
09 Februari 2012
09 Maret 2012
06 April 2012
04 Mei 2012
08 Juni 2012
06 Juli 2012
Kupon
Face Value
-
200,000,000,000
1,100,000,000,000
300,000,000,000
1,800,000,000,000
2,050,000,000,000
4,100,000,000,000
4,350,000,000,000
2,000,000,000,000
2,000,000,000,000
600,000,000,000
2,000,000,000,000
100,000,000,000
1,400,000,000,000
550,000,000,000
3,800,000,000,000
3,450,000,000,000
950,000,000,000
700,000,000,000
4,150,000,000,000
2,200,000,000,000
40,000,000,000,000
Tabel 1
Jenis dan Outstanding SPN tahun2011
Untuk meningkatkan minat investor atas instrumen SPN dan mendorong perkembangan pasar
SPN, Pemerintah telah melakukan perubahan terhadap PP nomor 11 tahun 2006 dengan menerbitkan PP
Nomor 27 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan atas diskonto SPN, dimana pemungutan pajak atas
diskonto SPN dilakukan di pasar sekunder dan pada saat jatuh tempo dengan tarif sebesar 20% final.
C. Penerbitan Obligasi Negara dalam Valuta Asing (International Bonds)
Total penerbitan International Bonds dalam tahun 2011 mencapai US$ 2,5 miliar atau setara
dengan Rp 21,44 triliun. Mempertimbangkan daya serap pasar SBN domestik, pada tahun 2011
dilaksanakan 1 kali penerbitan International Bonds yaitu pada bulan Mei 2011 yaitu seri RI0521 dengan
tingkat yield 4,875%.
Penerbitan Obligasi Negara di pasar internasional pada tahun 2011 ini adalah untuk keduabelas
kalinya sejak penerbitan pertama pada tahun 2004 lalu. Sebagaimana penerbitan sebelumnya, penerbitan
pada tahun 2011 ini juga mendapatkan sambutan yang baik di pasar internasional. Hasil penerbitan ini
menunjukkan kepercayaan investor internasional terhadap manajemen fiskal dan prospek ekonomi
Indonesia jangka panjang.
3
Sehubungan dengan kinerja penerbitan International Bonds pada tahun 2008, telah diperoleh
penghargaan internasional, yaitu The Assets Triple A Deal of The Year 2008 untuk kategori sebagai
berikut:
1. Best Issuer;
2. Best Sovereign Bond untuk penerbitan Obligasi Negara dalam valuta asing seri INDO-18 dan INDO38;
3. Best Deal in Indonesia untuk penerbitan Obligasi Negara dalam valuta asing seri
INDO-18 dan INDO-38.
The Asset sebagai salah satu media keuangan internasional memberikan penghargaan tersebut
karena menilai Indonesia telah berhasil dalam menerbitkan Obligasi Negara dalam valuta asing dengan
tenor 10 dan 30 tahun di tengah-tengah krisis keuangan global yang penuh tantangan.
D. Pelaksanaan Debt Switching/Buyback
Total pelaksanaan debt switching pada tahun 2011 adalah sebanyak 4 kali dengan jumlah nominal
SUN yang ditukar sebesar Rp.664 miliar.
No
Tanggal Debtswitch
Penawaran yang Masuk
Jumlah Dimenangkan
1
2
31-Jan-2011
4-May-2011
2,172,000.0
291,000.0
233,000,000,000
50,000,000,000
3
15-Jun-2011
552,000.0
381,000,000,000
4
15-Dec-2011
65,000.0
-
3,080,000.0
664,000,000,000
JUMLAH
Tabel 2
Debtswitch tahun 2011
Selain itu juga telah dilakukan cash buyback sebanyak 13 kali yang dilakukan dengan mekanisme
lelang dan pembelian langsung (direct payment) dengan jumlah yang telah dibeli pemerintah sebanyak Rp
3,4 triliun dengan perincian sebagai berikut:
No
1
2
3
Tanggal
11 Jan
Sub total
18 Jan
Sub total
21 Jan
Seri
Jatuh Tempo
FR0016
ORI003
FR0025
15-Aug-11
12-Sep-11
15-Oct-11
FR0020
15-Dec-13
FR0020
FR0027
15-Dec-13
15-Jun-15
Volume
5,000
155,000
10,000
170,000
100,000
100,000
12,200
85,000
4
8
Sub total
29 Apr
Sub total
14 Sep
Sub total
15 Sep
Sub total
16 Sep
Sub total
21 Sep
9
Sub total
22 Sep
4
5
6
7
10
Sub total
23 Sep
Sub total
TOTAL 2011
97,200
Tidak ada yang dimenangkan
FR0030
15-May-16
FR0054
15-Jul-31
FR0054
15-Jul-31
FR0023
FR0020
FR0051
VR0019
FR0027
VR0021
VR0022
FR0030
15-Dec-12
15-Dec-13
15-May-14
25-Dec-14
15-Jun-15
25-Nov-15
25-Mar-16
15-May-16
FR0027
FR0030
15-Jun-15
15-May-16
FR0026
15-Oct-14
100,000
100,000
393,000
393,000
183,000
183,000
54,000
13,000
25,000
850,000
283,000
100,000
400,000
357,000
2,082,000
37,000
326,000
363,000
11,786
11,786
3,499,986
Tabel 3
Transaksi Buyback tahun 2011 (dalam miliar rupiah)
Pada akhir tahun 2011, profil jatuh tempo SUN terkonsentrasi dengan jumlah cukup besar pada
kurun waktu 2011-2014 Dalam rangka mengurangi risiko pelunasan pokok SUN pada kurun tahun 20112014 tersebut, Pemerintah berupaya untuk menata ulang struktur jatuh tempo SUN melalui debt switching,
yaitu dengan membeli seri-seri Obligasi Negara jangka pendek dan menukarkannya dengan Obligasi
Negara yang mempunyai jatuh tempo jangka menengah dan panjang. Jumlah SUN yang jatuh tempo pada
kurun tahun 2011-2014, yang berada pada kisaran di atas Rp 32,4 triliun, digeser ke jangka waktu jatuh
tempo yang lebih panjang. Kondisi ini juga memberikan keleluasaan bagi Pemerintah untuk menerbitkan
instrumen SUN jangka pendek, baik berupa Obligasi Negara Ritel maupun Surat Perbendaharaan Negara.
Upaya lain yang dilakukan oleh Pemerintah untuk mengurangi refinancing risk adalah dengan memberikan
prioritas penerbitan Obligasi Negara jangka menengah dan panjang.
Disamping debt switch, Pemerintah juga melakukan kegiatan cash buyback yang merupakan salah
satu strategi pengelolaan portofolio SUN dengan cara melaksanakan pembelian Obligasi Negara yang
belum jatuh tempo di pasar sekunder. Dalam periode tahun anggaran 2011, cash buyback sebanyak 10
kali. Buyback dilakukan secara lelang dan pembelian langsung dengan jumlah nominal sebesar Rp. 3,499
triliun dari target sebesar Rp. 3 triliun. Obligasi Negara yang telah dibeli tersebut kemudian dinyatakan
lunas atau jatuh tempo, sehingga mengurangi total outstanding SUN. Pada saat pasar mengalami bearish,
5
dimana harga SUN cenderung diskon, penerapan strategi cash buyback ini akan lebih menguntungkan
Pemerintah, dibanding jika harus membayar pelunasan pokok pada saat jatuh tempo nantinya. Disamping
itu pelaksanaan cash buyback oleh Pemerintah pada saat kondisi pasar bearish ini juga dapat menahan
penurunan harga yang makin dalam dan melakukan stabilisasi pasar SUN.
III. PENGELOLAAN PORTOFOLIO SBSN TAHUN 2011
Dalam rangka perluasan basis investor, diversifikasi sumber pembiayaan, dan pengembangan
pasar keuangan dalam negeri, Pemerintah telah menerbitkan surat berharga berdasarkan prinsip syariah,
atau dikenal secara internasional dengan istilah sukuk. Instrumen keuangan ini pada prinsipnya sama
seperti surat berharga konvensional, dengan perbedaan pokok antara lain berupa penggunaan konsep
imbalan dan bagi hasil sebagai pengganti bunga, adanya suatu transaksi pendukung (underlying
transaction) berupa sejumlah tertentu aset yang menjadi dasar penerbitan sukuk, serta adanya aqad atau
penjanjian antara para pihak berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
Untuk keperluan penerbitan surat berharga berdasarkan prinsip syariah, perlu adanya pengaturan
secara khusus, baik yang menyangkut instrumen maupun perangkat yang diperlukan. Hal tersebut, juga
dengan mempertimbangkan adanya kendala-kendala yang dihadapi dari sisi legal dalam hal Pemerintah
akan menerbitkan surat berharga berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan basis hukum yang
ada di Indonesia pada saat ini. Oleh karena itu, pada 7 Mei 2008 telah disahkan Undang-Undang (UU)
Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang diajukan oleh pemerintah
oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Secara garis besar UU tersebut mengatur hal-hal sebagai berikut:
a. Transparansi pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara dalam kerangka kebijakan fiskal dan
kebijakan pengembangan pasar Surat Berharga Syariah Negara dengan mengatur lebih lanjut tujuan
penerbitannya dan jenis-jenis akad atau perjanjian yang digunakan.
b. Kewenangan Pemerintah untuk menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara, baik dilakukan secara
langsung oleh Pemerintah yang didelegasikan kepada Menteri, ataupun dilaksanakan melalui
Perusahaan Penerbit yang dibentuk oleh Menteri.
c. Kewenangan Pemerintah untuk menggunakan Barang Milik Negara sebagai dasar penerbitan Surat
Berharga Syariah Negara (underlying asset).
d. Kewenangan Wali Amanat untuk bertindak mewakili kepentingan Pemegang Surat Berharga Syariah
Negara;
e. Kewenangan Pemerintah untuk membayar semua kewajiban yang timbul dari penerbitan Surat
Berharga Syariah Negara, baik yang diterbitkan secara langsung oleh Pemerintah maupun melalui
Perusahaan Penerbit, secara penuh dan tepat waktu sampai berakhirnya kewajiban tersebut.
6
f.
Landasan hukum bagi pengaturan lebih lanjut atas tata cara dan mekanisme penerbitan Surat
Berharga Syariah Negara di pasar perdana maupun perdagangan Surat Berharga Syariah Negara di
pasar sekunder agar pemodal memperoleh kepastian untuk memiliki dan memperdagangkan Surat
Berharga Syariah Negara secara mudah dan aman.
Pemerintah untuk pertama kalinya menerbitkan SBSN pada Agustus 2008 melalui metode
bookbuilding di pasar perdana dalam negeri. Pada tahun anggaran 2011 pemerintah Indonesia
menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara sebanyak 20 kali dengan rincian sebagai berikut:
No
Seri
Tanggal Lelang
Maturity Date
Coupon
Valas $
Total Zero Coupon (SPN-S)
Jumlah
1,320,000,000,000
1
SPNS03022012
02 Agustus 2011
03 Februari 2012
-
570,000,000,000
2
SPN-S24022012
23 Agustus 2011
24 Februari 2012
-
330,000,000,000
3
SPN-S12042012
11 Oktober 2011
12 April 2012
-
420,000,000,000
Total Fixed Rate
1,951,410,000,000
4
IFR0005
01 Maret 2011
15 Januari 2017
9.00000%
250,000,000,000
5
IFR0005
11 April 2011
15 Januari 2017
9.00000%
360,000,000,000
6
IFR0007
01 Maret 2011
15 Januari 2025
10.25000%
100,000,000,000
7
IFR0007
14 Maret 2011
15 Januari 2025
10.25000%
150,000,000,000
8
IFR0007
02 Agustus 2011
15 Januari 2025
10.25000%
40,000,000,000
9
IFR0010
01 Maret 2011
10.00000%
1,150,000,000,000
10
IFR0010
14 Maret 2011
15 Februari 2036
15 Februari 2036
10.00000%
850,000,000,000
11 April 2011
15 Februari 2036
10.00000%
140,000,000,000
26 April 2011
15 Februari 2036
10.00000%
500,000,000,000
11
12
IFR0010
IFR0010
13
IFR0010
02 Agustus 2011
15 Februari 2036
10.00000%
200,000,000,000
14
IFR0010
23 Agustus 2011
15 Februari 2036
10.00000%
500,000,000,000
15
IFR0010
11 Oktober 2011
15 Februari 2036
10.00000%
370,000,000,000
16
SR-003
20 Februari 2011
23 Februari 2014
Total Fixed Coupon Denominated US Dollar
8.15000%
7,341,410,000,000
9,035,000,000,000
17
SNI18
4.00000%
17 Nopember 2011
21 Nopember 2018
1,000,000,000
Total Fixed Coupon Non Tradable Securities
9,035,000,000,000
11,000,000,000,000
18
SDHI 2014D
08 Februari 2011
11 Februari 2014
7.85000%
6,000,000,000,000
19
SDHI 2021A
05 April 2011
11 April 2021
8.00000%
2,000,000,000,000
20
SDHI 2021B
11 Oktober 2011
17 Oktober 2021
7.16000%
3,000,000,000,000
Total Penerbitan SBSN 2011
33,306,410,000,000
Tabel 4
Rekapitulasi Hasil Lelang SBSN tahun 2011
7
IV. STRUKTUR PORTOFOLIO SURAT BERHARGA NEGARA SELAMA TAHUN 2011
A. Surat Berharga Negara Berdenominasi Rupiah
Surat Berharga Negara berdenominasi Rupiah dapat dipisahkan ke dalam beberapa jenis, yaitu:
a. Obligasi berbunga tetap (fixed rate bonds – FR)
Obligasi jenis ini memiliki tingkat kupon yang ditetapkan pada saat penerbitan dan dibayarkan
secara periodik. Kupon obligasi berbunga tetap seri FR (Fixed Rate) dibayarkan setiap enam
bulan sekali (semi-annually). Berdasarkan posisi akhir tahun 2011, terdapat 39 seri FR dengan
tingkat kupon berkisar antara 6,250% sampai dengan 15 % dengan masa jatuh tempo berkisar
antara tahun 2011 sampai dengan tahun 2041. Obligasi jenis FR dapat diperdagangkan dan
dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder.
No
Seri
Outstanding
No
Seri
Outstanding
1
FR0017
7,531,263,000,000
21
FR0043
14,417,000,000,000
2
FR0018
5,430,062,000,000
22
FR0044
18,014,000,000,000
3
FR0019
11,456,341,000,000
23
FR0045
6,400,000,000,000
4
FR0020
10,061,751,000,000
24
FR0046
16,855,000,000,000
5
FR0023
14,722,143,000,000
25
FR0047
20,840,000,000,000
6
FR0026
13,455,749,000,000
26
FR0048
5,675,970,000,000
7
FR0027
19,554,000,000,000
27
FR0049
4,786,607,000,000
8
FR0028
14,221,766,000,000
28
FR0050
15,686,000,000,000
9
FR0030
10,657,000,000,000
29
FR0051
2,336,123,000,000
10
FR0031
17,899,000,000,000
30
FR0052
23,500,000,000,000
11
FR0032
1,434,000,000,000
31
FR0053
19,622,000,000,000
12
FR0033
9,400,474,000,000
32
FR0054
27,096,000,000,000
13
FR0034
16,756,400,000,000
33
FR0055
15,400,000,000,000
14
FR0035
11,023,750,000,000
34
FR0056
17,164,000,000,000
15
FR0036
10,735,500,000,000
35
FR0057
13,550,000,000,000
16
FR0037
2,450,000,000,000
36
FR0058
9,400,000,000,000
17
FR0038
2,920,757,000,000
37
FR0059
7,850,000,000,000
18
FR0039
4,175,000,000,000
38
FR0060
3,700,000,000,000
19
FR0040
26,474,000,000,000
39
FR0061
7,100,000,000,000
20
FR0042
14,774,100,000,000
Tabel 5
Nilai Outstanding SBN seri Fixed Rate (FR) per 31 Desember 2011
8
Grafik 1: Struktur Outstanding ON Rupiah seri FR per 31 Desember 2011
No
Seri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
FR0015
FR0016
FR0017
FR0018
FR0019
FR0020
FR0022
FR0023
FR0025
FR0026
FR0027
FR0028
FR0030
FR0031
FR0032
FR0033
FR0034
FR0035
FR0036
Jatuh Tempo
No
Seri
15 Februari 2011
15 Agustus 2011
15 Januari 2012
15 Juli 2012
15 Juni 2013
15 Desember 2013
15 September 2011
15 Desember 2012
15 Oktober 2011
15 Oktober 2014
15 Juni 2015
15 Juli 2017
15 Mei 2016
15 Nopember 2020
15 Juli 2018
15 Maret 2013
15 Juni 2021
15 Juni 2022
15 September 2019
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
FR0037
FR0038
FR0039
FR0040
FR0042
FR0043
FR0044
FR0045
FR0046
FR0047
FR0048
FR0049
FR0050
FR0051
FR0052
FR0053
FR0054
FR0055
FR0056
Jatuh Tempo
15 September 2026
15 Agustus 2018
15 Agustus 2023
15 September 2025
15 Juli 2027
15 Juli 2022
15 September 2024
15 Mei 2037
15 Juli 2023
15 Februari 2028
15 September 2018
15 September 2013
15 Juli 2038
15 Mei 2014
15 Agustus 2030
15 Juli 2021
15 Juli 2031
15 September 2016
15 September 2026
Tabel 6
Jatuh Tempo SBN seri Fixed Rate (FR) per 31 Desember 2011
9
Grafik 2: Struktur Jatuh Tempo ON Rupiah Seri FR per 31 Desember 2011.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Seri
FR0015
FR0016
FR0017
FR0018
FR0019
FR0020
FR0022
FR0023
FR0025
FR0026
FR0027
FR0028
FR0030
FR0031
FR0032
FR0033
FR0034
FR0035
FR0036
Kupon
No
13,4000%
13,4500%
13,1500%
13,1750%
14,2500%
14,2750%
12,0000%
11,0000%
10,0000%
11,0000%
9,5000%
10,0000%
10,7500%
11,0000%
15,0000%
12,5000%
12,8000%
12,9000%
11,5000%
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Seri
FR0037
FR0038
FR0039
FR0040
FR0042
FR0043
FR0044
FR0045
FR0046
FR0047
FR0048
FR0049
FR0050
FR0051
FR0052
FR0053
FR0054
FR0055
FR0056
Kupon
12,0000%
11,6000%
11,7500%
11,0000%
10,2500%
10,2500%
10,0000%
9,7500%
9,5000%
10,0000%
9,0000%
9,0000%
10,5000%
11,2500%
10,5000%
8,2500%
9,5000%
7,3750%
8,3750%
Tabel 7
Kupon SBN Seri Fixed Rate (FR) per 31 Desember 2011
10
Grafik 3: Tingkat kupon Seri FR per 31 Desember 2011
b. Obligasi Negara Ritel (ORI)
ORI adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara
Indonesia melalui Agen Penjual di pasar perdana. ORI memiliki tingkat kupon yang ditetapkan
pada saat penerbitan dan dibayarkan secara periodik. Kupon ORI dibayarkan sebulan sekali
(monthly). ORI dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder.
Penerbitan ORI merupakan salah satu upaya untuk melaksanakan Strategi Pengelolaan Utang
Negara tahun 2010 – 2014 yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan melalui Keputusan
Menteri Keuangan nomor 380/KMK.08/2010. Di dalam dokumen strategi dimaksud ditetapkan
bahwa pengembangan pasar sekunder SUN dilakukan antara lain dengan melakukan diversifikasi
instrumen SUN melalui SUN Ritel yang mana hal ini sejalan pula dengan upaya memperluas basis
investor. Penerbitan ORI merupakan langkah nyata Pemerintah dalam melaksanakan strategi
dimaksud. Selain itu, ORI diterbitkan juga dalam rangka memberikan alternatif investasi yang
cukup menguntungkan dan aman bagi investor individu, serta memberikan unsur pendidikan bagi
investor individu untuk berinvestasi pada instrumen pasar modal seperti ORI. Selama ini investor
individu umumnya menyimpan dananya pada instrumen investasi berupa tabungan atau deposito
yang notabene instrumen pasar uang. Terlebih dengan belum pulihnya kepercayaan masyarakat
umum pada industri reksadana. Selain itu, keberadaan ORI dapat menjadi alternatif lahan investasi
yang menjanjikan seperti instrumen investasi lainnya yang sudah ada seperti saham, reksadana
dan deposito. Tahun 2011 pemerintah menerbitkan satu seri ORI baru yaitu ORI008 dengan
tingkat kupon 7,30% dan mampu menghimpun dana investor sebesar Rp. 11 triliun sehingga posisi
pada akhir 2011 menunjukan ada 5 seri ORI yang masih outstanding dengan jatuh tempo berkisar
11
antara tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dengan nilai outstanding berkisar antara Rp. 2,68
triliun sampai dengan Rp. 12,86 triliun.
No
1
2
3
4
5
Seri
ORI004
ORI005
ORI006
ORI007
ORI008
Jumlah
Outstanding
12,839,765,000,000.00
2,666,875,000,000.00
8,186,730,000,000.00
7,923,000,000,000.00
11,000,000,000,000.00
42,616,370,000,000.00
Jatuh Tempo
12 Maret 2012
15 September 2013
15 Agustus 2012
15 Agustus 2013
15 Oktober 2014
Tabel 8
Nilai dan Jatuh Tempo ORI per 31 Desember 2011
Grafik 4: Struktur Outstanding ORI per 31 Desember 2011
Grafik 5: Struktur Jatuh Tempo ORI per 31 Desember 2011
12
c. Obligasi tanpa bunga (zero coupon – ZC)
Zero coupon adalah obligasi negara tanpa bunga yang dijual secara diskonto. Berdasarkan posisi
akhir tahun 2011, terdapat 2 seri ZC dengan outstanding berkisar dari Rp 1,25 T dengan masa
jatuh tempo berkisar antara tahun 2012 sampai dengan tahun 2013. Zero coupon dapat
diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder. ZC0004 telah
dilakukan pelunasan seluruhnya pada tahun 2011.
No
1
2
Seri
ZC0003
ZC0005
Nilai Outstanding
Rp 1.249.000.000.000,00
Rp 1.263.000.000.000,00
Jatuh Tempo
20 Nopember 2012
20 Februari 2013
Tabel 9
Nilai Outstanding dan Jatuh Tempo SBN seri Zero Coupon (ZC) per 31 Desember 2011
Grafik 6: Struktur Outstanding Zero Coupon (ZC) per 31 Desember 2011
Grafik 7: Struktur Jatuh Tempo Zero Coupon (ZC) per 31 Desember 2011
13
d. Obligasi berbunga mengambang (variable rate bonds – VR)
Obligasi berbunga mengambang memiliki tingkat kupon yang ditetapkan secara periodik
berdasarkan tingkat bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) berjangka 3 bulan. Kupon dibayarkan
secara periodik setiap 3 (tiga) bulan. Sampai akhir tahun 2011, terdapat 16 seri VR dengan
outstanding berkisar dari Rp 1,03 T sampai dengan Rp 25 T dengan masa jatuh temponya berkisar
antara tahun 2011 sampai dengan 2020. Obligasi jenis VR dapat diperdagangkan dan
dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Seri
VR0018
VR0019
VR0020
VR0021
VR0022
VR0023
VR0024
VR0025
VR0026
VR0027
VR0028
VR0029
VR0030
VR0031
Nilai Outstanding
4,368,483,000,000.00
12,656,226,000,000.00
9,899,007,000,000.00
7,446,328,000,000.00
9,266,749,000,000.00
8,652,056,000,000.00
9,909,300,000,000.00
6,909,300,000,000.00
5,442,142,000,000.00
5,442,142,000,000.00
7,033,994,000,000.00
12,212,320,000,000.00
10,503,015,000,000.00
25,322,354,000,000.00
Jatuh Tempo
25 Oktober 2012
25 Desember 2014
25 April 2015
25 Nopember 2015
25 Maret 2016
25 Oktober 2016
25 Februari 2017
25 September 2017
25 Januari 2018
25 Juli 2018
25 Agustus 2018
25 Agustus 2019
25 Desember 2019
25 Juli 2020
Tabel 10
Nilai dan Jatuh Tempo SBN seri Variable Rate (VR) per 31 Desember 2011
Grafik 8: Struktur Outstanding VR per 31 Desember 2011
14
Grafik 9: Struktur Jatuh Tempo VR per 31 Desember 2011
e. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
SPN merupakan instrumen utang jangka pendek dengan penerbitan secara diskonto. Sampai akhir
tahun 2011, terdapat 14 seri SPN yaitu SPN 20120209, SPN 20120309, SPN 20120406, SPN
20120504, SPN 20120608, SPN 20120706, SPN 12120818, SPN 12120914, SPN 03120105, SPN
12121005, SPN 03120119, SPN 03120202, SPN 12121102, dan SPN 03120223 dengan outstanding
berkisar Rp 200 M dan Rp 4,3 T yang akan jatuh tempo pada tahun 2012. SPN dapat
diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder.
Grafik 10: Struktur Outstanding SPN per 31 Desember 2011
15
f.
Surat Utang Pemerintah (SUP) kepada BI
Surat Utang Pemerintah kepada Bank Indonesia terdiri dari lima seri yaitu SU002, SU004, SU007,
dan Special Rate Bank Indonesia (SRBI01). Kupon SUP dibayarkan secara periodik setiap 6
(enam) bulan sekali. Pembayaran cicilan pokok dilakukan bersamaan dengan pembayaran bunga.
No
1
2
3
4
Nama
SU-002/MK/1998
SU-004/MK/1999
SRBI-01/MK/2003
SU-007/MK/2006
JUMLAH
Outstanding
18,781,775,893,847.00
50,701,147,130,899.00
126,697,947,827,429.00
48,455,566,511,832.00
244,636,437,364,007.00
Jatuh Tempo
01 April 2025
01 Desember 2025
01 Agustus 2033
01 Agustus 2025
Tabel 11
Nilai dan Outstanding Surat Utang Pemerintah kepada Bank Indonesia per 31 Desember 2011
Grafik 11: Struktur Outstanding SUP per 31 Desember 2011
Grafik 12: Struktur Jatuh Tempo SUP Per 31 Desember 2011
16
g. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Pada akhir tahun 2011, terdapat 10 seri fixed rate SBSN yaitu IFR0001, IFR0002, IFR0003,
IFR0004, IFR0005, IFR0006, IFR0007, IFR0008, IFR0010, SR-001, SR-002 dengan masa jatuh
tempo antara tahun 2012 sampai dengan 2036 dengan tingkat imbalan antara 8,15% sampai
dengan 12,00%. Selain itu terdapat 8 seri SDHI (Sukuk Dana Haji Indonesia) yaitu SDHI 2012A,
SDHI 2013A, SDHI 2014A, SDHI 2014B, SDHI 2014C, SDHI 2014D, SDHI 2021A, dan SDHI
2021B dengan masa jatuh tempo antara tahun 2012 sampai dengan 2021 dan tingkat imbalan
antara 7,13 % sampai dengan 8,00%.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Seri
IFR0001
IFR0002
IFR0003
IFR0004
IFR0005
IFR0006
IFR0007
IFR0008
IFR0010
SR-001
SR-002
SR-003
SDHI 2012A
SDHI 2013A
SDHI 2014A
SDHI 2014B
SDHI 2014C
SDHI 2014D
SDHI 2021A
SDHI 2021B
Jatuh Tempo
15-Aug-15
15-Aug-18
15-Sep-15
15-Oct-13
15-Jan-17
15-Mar-30
15-Jan-25
15-Mar-20
15-Feb-36
25-Feb-12
10-Feb-13
23-Feb-14
3-Mar-12
17-May-13
9-Aug-14
25-Aug-14
7-Oct-14
11-Feb-14
11-Apr-21
17-Oct-21
Total
Imbalan
11.80%
11.95%
9.25%
9.00%
9.00%
10.25%
10.25%
8.80%
10.00%
12.00%
8.70%
8.15%
7.61%
7.55%
7.36%
7.30%
7.13%
7.85%
8.00%
7.16%
Outstanding
2,714,700,000,000
1,985,000,000,000
2,632,000,000,000
550,000,000,000
1,171,000,000,000
2,175,000,000,000
1,547,000,000,000
252,000,000,000
3,710,000,000,000
5,556,290,000,000
8,033,860,000,000
7,341,410,000,000
3,342,000,000,000
4,250,000,000,000
2,855,000,000,000
336,000,000,000
2,000,000,000,000
6,000,000,000,000
2,000,000,000,000
3,000,000,000,000
61,451,260,000,000
Tabel 12
Nilai Outstanding dan Jatuh Tempo SBSN Rupiah per 31 Desember 2011
17
Grafik 13: Struktur Outstanding Fixed Rate SBSN per 31 Desember 2011
Grafik 14: Tingkat Imbalan SBSN per 31 Desember 2011
18
Grafik 15: Struktur Jatuh Tempo SBSN per 31 Desember 2011
B. Surat Berharga Negara Berdenominasi Valas
Surat Berharga Negara (SBN) saat ini telah menjadi sumber utama dalam pemenuhan target
pembiayaan dalam APBN karena mempunyai pengaruh yang signifikan. Dalam rangka pemenuhan
target tersebut pemerintah semaksimal mungkin berusaha terus menggali potensi sumber pembiayaan
dari dalam negeri, yaitu dengan menerbitkan SBN berdenominasi Rupiah di pasar domestik. Namun,
dengan pertimbangan beberapa hal seperti daya serap pasar obligasi dalam negeri yang masih
terbatas dan kebutuhan untuk pemenuhan benchmark atas obligasi Indonesia dalam denominasi USD,
maka Pemerintah memutuskan untuk melakukan penerbitan obligasi negara dalam valuta asing di
pasar internasional mengacu pada Undang-Undang nomor 24 tahun 2002 tentang Surat Utang
Negara.
Sampai dengan akhir tahun 2011, terdapat 17 seri SBN Valas dengan 15 seri memiliki denominasi
USD dan 2 seri dengan denominasi JP¥ yaitu seri RIJPY0719 dan RIJPY1120. SUN valas tersebut
memiliki tingkat kupon mulai dari 1,6% sampai dengan 11,63% dengan masa jatuh tempo mulai dari
tahun 2014 sampai dengan 2038. Selain itu terdapat 2 seri SBSN Valas yaitu seri SNI14 sebesar USD
650.000.000 setara Rp. 5,8 T dan USD 1.000.000.000 setara Rp. 9.07 T.
19
No
Seri
Jatuh Tempo
Outstanding
Kupon
10 Maret 2014
6.75%
USD
Valas
1,300,000,000
04 Mei 2014
10.38%
USD
1,000,000,000
9,068,000,000,000
3 RI0015
20 April 2015
7.25%
USD
1,000,000,000
9,068,000,000,000
4 RI0016
5 RI0017
15 Januari 2016
09 Maret 2017
7.50%
6.88%
USD
USD
900,000,000
1,000,000,000
8,161,200,000,000
9,068,000,000,000
6 RI0018
17 Januari 2018
6.88%
USD
1,900,000,000
17,229,200,000,000
04 Maret 2019
11.63%
USD
2,000,000,000
18,136,000,000,000
8 RI0035
9 RI0037
12 Oktober 2035
17 Februari 2037
8.50%
6.63%
USD
USD
1,600,000,000
1,500,000,000
14,508,800,000,000
13,602,000,000,000
10 RI0038
17 Januari 2038
7.75%
USD
2,000,000,000
18,136,000,000,000
11 RI0320
12 RI0521
13 Maret 2020
05 Mei 2021
5.88%
4.88%
USD
USD
2,000,000,000
2,500,000,000
18,136,000,000,000
22,670,000,000,000
1 RI0014
2 RI140504
7 RI190304
Rupiah
11,788,400,000,000
14 RIJPY0719
29 Juli 2019
2.73%
JPY
35,000,000,000
4,088,000,000,000
15 RIJPY1120
12 Nopember 2020
1.60%
JPY
60,000,000,000
7,008,000,000,000
16 SNI14
17 SNI18
23 April 2014
21 Nopember 2018
8.80%
4.00%
USD
USD
650,000,000
1,000,000,000
5,894,200,000,000
9,068,000,000,000
Tabel 13
Nilai Outstanding dan Jatuh Tempo SBN Valas dalam rupiah per 31 Desember 2011
Grafik 16: Struktur Outstanding SBN Valas per 31 Desember 2011 (dalam rupiah)
20
Grafik 17: Struktur Jatuh Tempo SBN Valas per 31 Desember 2011
Grafik 18: Tingkat Kupon/Imbalan SBN Valas per 31 desember 2011
21
Secara umum, struktur Surat Berharga Negara pada akhir tahun 2011 dapat digambarkan sebagai berikut:
Grafik 19: Struktur Outstanding SUN dan SBSN Rupiah per 31 Desember 2011
V. MUTASI SURAT BERHARGA NEGARA SELAMA TAHUN 2011
Surat Berharga Negara dapat berubah saldonya akibat adanya penerbitan baru, pelunasan, pembelian
No
(1)
1
2
3
4
5
Jenis SBN
(2)
IFR
SDHI
SR
SPN-S
SNI
6
7
8
9
10
11
SPN
ZC
FR
ORI
VR
RI
12
RIJPY
13
SU
Total
31 Desember 2011
(3)
16,736,700,000,000.00
23,783,000,000,000.00
20,931,560,000,000.00
1,320,000,000,000.00
14,962,200,000,000.00
$
1,650,000,000.00
29,900,000,000,000.00
2,512,000,000,000.00
474,525,756,000,000.00
42,616,370,000,000.00
135,063,416,000,000.00
169,571,600,000,000.00
$
18,700,000,000.00
11,096,000,000,000.00
¥
95,000,000,000.00
244,636,437,364,007.00
943,018,602,000,000.00
31 Desember 2010
(4)
12,126,700,000,000.00
12,783,000,000,000.00
13,590,150,000,000.00
5,844,150,000,000.00
$
650,000,000.00
29,795,000,000,000.00
2,512,000,000,000.00
399,723,617,000,000.00
40,672,065,000,000.00
142,795,082,000,000.00
145,654,200,000,000.00
$
16,200,000,000.00
771,629,514,000,000.00
¥
95,000,000,000.00
248,432,177,309,092.00
1,577,125,478,000,000.00
Mutasi
5= (3-4)
4,610,000,000,000.00
11,000,000,000,000.00
7,341,410,000,000.00
1,320,000,000,000.00
9,118,050,000,000.00
1,000,000,000.00
105,000,000,000.00
74,802,139,000,000.00
1,944,305,000,000.00
(7,731,666,000,000.00)
23,917,400,000,000.00
2,500,000,000.00
(760,533,514,000,000.00)
(3,795,739,945,085.00)
(634,106,876,000,000.00)
kembali atau oleh sebab lainnya. Adapun ringkasan perubahan posisi SBN tahun 2009 adalah sebagai
berikut:
Tabel 1: Mutasi Principle Outstanding SBN Tahun 2011
22
Memperhatikan tabel di atas, dapat dilihat adanya perubahan yang cukup signifikan berupa
meningkatnya porsi SBN berbunga tetap (FR) dan menurunnya porsi SBN berbunga mengambang
(VR) serta menurunnya porsi Surat Utang Pemerintah kepada Bank Indonesia. Hal ini sejalan dengan
upaya Pemerintah untuk menurunkan risiko tingkat bunga dengan meningkatkan porsi fixed rate bonds
dalam portofolio SBN.
VI. PENCAPAIAN TARGET APBN TA 2011
Target APBN atas pengelolaan Surat Berharga Negara (SBN) ditetapkan dalam dua pos yaitu pos
Bunga Utang SBN (SUN + SBSN) dan Cicilan Pokok Utang Dalam Negeri yang menjadi fungsi Bagian
Anggaran Bendahara Umum Negara Pengelolaan Utang (999.01)
A. Bunga Utang Surat Berharga Negara
Berdasarkan APBN-P TA 2011, total pagu Bunga dan Biaya Utang SBN Dalam Negeri ditetapkan
sebesar Rp 76.160 T sementara realisasi pembayaran bunga dan biaya SBN Dalam Negeri
mencapai Rp 65.552 T, sehingga terdapat sisa pagu anggaran sebesar Rp 10,608 T.
Pagu Bunga Utang SUN Valas ditetapkan sebesar Rp 16.503 T sementara realisasi pembayaran
bunga dan biaya SUN valas mencapai Rp 12,789 T, sehingga terdapat sisa pagu anggaran
sebesar Rp 3.714 T.
B. Surat Berharga Negara Neto
Surat Berharga Neto adalah selisih antara SBN yang diterbitkan dengan SBN yang jatuh tempo
dan yang dibeli kembali. Mengingat target pembiayaan SBN dalam APBN ditetapkan dalam bentuk
penerbitan SBN Neto, maka Pemerintah memiliki fleksibilitas untuk menentukan jumlah penerbitan
SBN dan jumlah pembelian kembali, asalkan jumlah SBN Neto tidak melebihi yang telah
ditetapkan dalam APBN.
Untuk tahun 2011, SBN Neto dalam APBN-P ditetapkan sebesar Rp. 126.65 T, sedangkan
realisasi SBN Neto mencapai Rp 120.07 T, sehingga terdapat selisih kurang sebesar Rp 6.58 T
dengan rincian sebagai terlampir di bawah ini.
23
Uraian
SBN Netto (APBN)
Kebutuhan Penerbitan 2011 (Gross)
SUN
SUN Domestik
- ON
- ZC
- SPN
- ORI
SUN Valas
SBSN
SBSN Domestik
- IFR
- SBSN Ritel
- SDHI
- SPN-S
SBSN Valas
Target
Realisasi
126,653,900
120,072,948
211,179,862
204,598,910
171,292,500
149,850,000
98,850,000
40,000,000
11,000,000
21,442,500
33,306,410
24,271,410
4,610,000
7,341,410
11,000,000
1,320,000
9,035,000
% realisasi
terhadap target
94,80%
96,88%
24
Download