Hipertensi - WordPress.com

advertisement
ARTIKEL TENTANG HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi
arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini
menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui
pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung
apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan
darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan
diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada
pada 140/90 mmHg atau lebih.
Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung),
gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab
penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan
hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol
tekanan darah dan mengurangi resiko terkait komplikasi kesehatan. Meskipun demikian, obat
seringkali diperlukan pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif
atau tidak cukup.
Hipertensi dalam kehamilan adalah Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi pada
sekitar 8-10% kehamilan.[11] Kebanyakan wanita hamil yang mengalami hipertensi memiliki
kondisi hipertensi primer yang sudah ada sebelumnya. Tekanan darah tinggi dalam kehamilan
dapat merupakan tanda awal dari pre-eklampsia, suatu kondisi serius yang muncul setelah
melewati pertengahan masa kehamilan, dan dalam beberapa minggu setelah melahirkan.[11]
Diagnosa preeklampsia termasuk peningkatan tekanan darah dan adanya protein di dalam
urin.[11] Preeklampsia muncul pada sekitar 5% kehamilan dan bertanggung jawab atas sekitar
16% dari semua kematian ibu secara global.[11] Preeklampsia juga menyebabkan risiko kematian
bayi meningkat hingga dua kali lipat.[11] Biasanya preeklampsia tidak menunjukkan gejala dan
keadaan ini terdeteksi pada pemeriksaan rutin. Bila terjadi preeklampsia, gejala yang paling
umum adalah sakit kepala, gangguan penglihatan (sering dalam bentuk “kilatan cahaya”),
muntah, nyeri epigastrium, dan edema (bengkak). Terkadang preeklampsia bisa berkembang
menjadi kondisi yang mengancam nyawa yang disebut eklampsia. Eklampsia adalah suatu
hipertensi emergensi dan menyebabkan beberapa komplikasi berat, seperti hilangnya
penglihatan, pembengkakan otak, kejang tonik-klonik atau konvulsi, gagal ginjal, edema paru,
dan koagulasi intravaskular diseminata (gangguan pembekuan darah).
Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi sekunder. Sekitar
90–95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab
medis yang jelas.[1] Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin
menyebabkan 5-10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).
 hipertensi primer (esensial)
Untuk kebanyakan orang dewasa, tidak terdapat identifikasi penyebab dari tekanan darah
tinggi. Tipe tekanan darah tinggi ini, disebut hipertensi “essential” atau hipertensi primer,
cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun.
 Hipertensi sekunder
Beberapa orang mengalami hipertensi karena kondisi/gangguan yang merupakan
penyebab utama (underlying conditon). Tipe tekanan darah tinggi ini, disebut tekanan
darah tinggi sekunder, cenderung muncul tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih
tinggi dari pada hipertensi primer.
Tanda dan Gejala hipertensi
Hipertensi jarang menunjukkan gejala, dan pengenalannya biasanya melalui skrining,
atau saat mencari penanganan medis untuk masalah kesehatan yang tidak berkaitan. Beberapa
orang dengan tekanan darah tinggi melaporkan sakit kepala (terutama di bagian belakang kepala
dan pada pagi hari), serta pusing, vertigo, tinitus (dengung atau desis di dalam telinga), gangguan
penglihatan atau pingsan.
Pada pemeriksaan fisik, hipertensi juga dicurigai ketika terdeteksi adanya retinopati
hipertensi pada pemeriksaan fundus optik di belakang mata dengan menggunakan
oftalmoskop.Biasanya beratnya perubahan retinopati hipertensi dibagi atas tingkat I-IV,
walaupun jenis yang lebih ringan mungkin sulit dibedakan antara satu dan lainnya.Hasil
oftalmoskopi juga dapat memberi petunjuk berapa lama seseorang telah mengalami hipertensi.
Kebanyakan orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki tanda atau mengalami gejala,
meskipun tekanan darah mencapai level tinggi yang membahayakan kesehatan.meskipun
beberapa orang dengan hipertensi tahap awal mungkin mengalami “dull headaches”, pusing atau
beberapa lagi mimisan, tanda dan gejala ini biasanya tidak muncul sampai hipertensi mencapai
tahap yang berat bahkan tingkat yang mengancam nyawa.
Secara umum orang dengan hipertensi terlihat sejat dan sebagian besar tidak menimbulkan
gejala. Tapi ada pula gejala awal yang mungkin timbul dari hipertensi yaitu:




Sakit kepala
Perdarahan dari hidung
Pusing
Wajah kemerahan

Kelelahan
Faktor resiko
Tekanan darah tinggi memeliki berepa faktor risiko, antara lain:













Usia. Resiko tekanan darah tinggi meningkat.
Ras. Tekanan darah tinggi
Latar belakang keluarga
Kelebihan berat badan atau obesitas.
Tidak aktif secara fisik. Denyut jantung orang-orang yang tidak aktif cenderung lebih
tinggi. Sehingga semakin keras jantung Anda harus bekerja dengan setiap kontraksi dan
semakin kuat gaya pada arteri Anda. Kekurangan aktivitas fisik juga meningkatkan risiko
kelebihan berat badan.
Merokok
Terlalu banyak garam (sodium) pada diet Anda. Terlalu banyak sodium pada diet Anda
dapat menyebabkan tubuh Anda menahan cairan yang meningkatkan tekanan darah.
Terlalu sedikit potasium pada diet Anda. Pottasium membantu menyeimbangkan jumlah
dari sodium di sel Anda. Jika Anda tidak mendapat potasium yang cukup pada diet Anda
atau menahan potasium, Anda bias menumpuk terlalu banyak sodium di dalam darah.
Terlalu sedikit vitamin D di dalam darah Anda. Tidak pasti apakah memiliki terlalu
sedikit vitamin D dalam diet Anda dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Vitamin D
dapat mempengaruhi enzim yang diproduksi oleh ginjal yang mempengaruhi tekanan
darah Anda.
Terlalu banyak minum alkohol
Stres
Kondisi kronik tertentu. Seperti, kolestrol tinggi, diabetes, penyakit ginjal, dan “sleep
apnea”.
Terkadang kehamilan juga berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.
Walaupun tekanan darah tinggi paling umum terjadi pada orang dewasa, anak-anak juga
memiliki risiko memiliki tekanan darah tinggi. Untuk beberapa anak, tekanan darah tinggi
disebabkkan oleh masalah pada jantung dan hati. Tetapi bagi sebagian anak-anak, kebiasaan
gaya hidup hidup yang buruk (seperti diet yang tidak sehat dan kurangnya olahraga) berkontibusi
terhadap tekanan darah tinggi.
Sekian artikel tentang hipertensi semoga berguna bagi anda………
Thankyou
Download