Modul Integrated Marketing Communication [TM7]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
INTEGRATED MARKETING
COMMUNICATION
KARAKTERISTIK MEDIA
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Periklanan
Tatap Muka
07
Kode MK
Disusun Oleh
43012
Tri Diah Cahyowati, M.Si
Abstract
Kompetensi
setelah membaca modul ini,
Setelah membaca modul ini, Anda
diharapkan dapat:
Pengantar
KARAKTERISTIK MEDIA
RADIO
KARAKTERISTIK RADIO DI INDONESIA
Karakteristik pendengar radio yang masih setia tersebut mayoritas berasal dari
kelompok usia muda (18-25 tahun) dengan strata sosial ekonomi (SES) kategori B,
yaitu yang pengeluaran bulanannya di bawah Rp 2.500.000 hingga Rp 1.250.000.
Sementara stasiun radio yang masih memiliki sihir kepada pendengarnya adalah
Gen FM yang berada pada posisi teratas untuk kota Jakarta, dengan jumlah
pendengar mencapai 40,8%. Disusul berikutnya Muara FM (11%), I-Radio (9,3%),
Kiss FM (7,4%), dan Kayu Manis (6,5%). Sedangkan stasiun radio terfavorit di
Bandung adalah Dahlia (25,1%) dan Rama FM (22,6%), Semarang adalah Pop FM
(25%) dan Gajah Mada (22,7%), Surabaya adalah M-Radio (34,9%), Makassar
adalah Gamasi (44,9%), dan Palembang adalah Elita FM (41,4%).
Acara yang paling banyak menyedot pendengar radio mayoritas adalah musik (82%),
lalu berita dan ceramah. Sedangkan informasi lalu lintas hanya menduduki peringkat
kelima, masih kalah dengan acara wawancara dengan nara sumber yang berada di
peringkat keempat. Tempat yang paling sering dipakai untuk mendengarkan radio
adalah rumah sebagai pilihan utama, lalu kendaraan dan kantor/tempat kerja.
Saat kapan mereka sering mendengarkan siaran radio? Ternyata waktu favorit
pertama adalah antara jam 06.00-08.00 WIB, disusul kemudian jam 20.00-22.00 WIB
dan terakhir antara jam 08.00-10.00 WIB.
Berdasarkan catatan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI),
saat ini jumlah perusahaan radio se Indonesia berkisar 1.300 stasiun. Sementara
untuk wilayah Jabodetabek, jumlahnya ada 60 stasiun.
"Di Jabodetabek, jumlah anggota PRSSNI ada 48 anggota. Tapi, yang ilegal banyak
‘13
2
INTEGRATED MARKETING COMM I
Tri Diah Cahyowati
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sekali," ujar Adrian Syarkawi, Sekjen PRSSNI.
Sementara itu, PRSSNI juga mencatat adanya penurunan pendengar radio. Dari
sekitar 15 juta pendengar se-Jabodetabek menjadi sekitar 12 juta pendengar saja.
"Padahal dulu, dari total penduduk Jabodetabek, 55% merupakan pendengar radio.
Kini tinggal 45% saja," terang Adrian.
Penurunan ini lebih disebabkan oleh turunnya jumlah pendengar radio bergenre
dangdut. Biasanya segmen radio jenis ini adalah segmen D dan E dengan usia
dewasa. "Kebanyakan pendengar radio dangdut geser ke radio pop. Mungkin karena
industri musik dangdut juga sedang turun," lanjut Adrian.
Dia lantas menjelaskan, untuk meningkatkan jumlah pendengar, suatu radio harus
mampu mengakomodasi kebutuhan pendengarnya serta memberikan servis terbaik
bagi pendengar dan pengiklan. "Radio harus inovatif usung produk. Misal dengan
konsisten angka lagu Indonesia atau apa. Tapi, bisa diterima pasar," ujar Adrian.
Pasalnya, nyawa radio bergantung pada produk siaran yang dikemasnya.
Iklan radio pun, bisa dalam bentuk kombinasi antara iklan on air yang kemudian
dipertegas dengan iklan off air dalam bentuk even. "Biasanya, tiap radio sudah
punya komunitas pendengar yang bisa dimanfaatkan sebagai target iklan," lanjut
Adrian yang saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur Gen FM dan Jak FM ini.
FORMAT DAN FITUR RADIO
Radio bersifat background medium di mana orang mendengarkan radio sambil
mengerjakan hal lain atau multi tasking. Karena ini, pesan merek harus mendobrak
untuk mendapatkan perhatian. Walaupun begitu, radio memiliki pendengar yang
loyal. Pendengar radio bersifat intim dan memiliki pengalaman personal. Efektivitas
radio muncul dari kemampuan menggunakan program radio untuk membidik minat
target khalayak.
‘13
3
INTEGRATED MARKETING COMM I
Tri Diah Cahyowati
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PERBEDAAN ANTARA RADIO DAN TELEVISI:

Radio hanya suara

Pemirsa televisi memilih program, pemirsa radio memilih stasiun, membuktikan
bahwa stasiun radio memiliki loyalitas merek dibandingkan stasiun televisi.

Mayoritas iklan televisi adalah nasional; iklan radio bersifat lokal. Banyak iklan radio
dibeli oleh merek nasional karena ingin menambah daya cengkram pada market
share lokal.

Keempat, jaringan berperan penting pada televisi, tetapi hanya berperan rendah
pada radio.
Merupakan fitur signfikan pada radio adalah adanya program yang disebut format..
Karena setiap format menarik berbagai tipe khalayak, maka mudah direncanakan
antara stasiun dan profiles brand audiences.
Radio personality atau para penyiar merupakan brand radio dan pendengar merasa
lebih dekat kepada mereka dibandingkan dengan stasiun radio. Contohnya, nama nama
seperti Indy Barens, Farhan, Arie Daging dan Desta Club 80’s merupakan
radio personality yang dikenal di Jakarta. Sering mereka dikontrak oleh marketer
untuk membawakan program radio yang dibentuk sebagai program hiburan yang
menonjolkan kelebihan produk.Cara lain untuk menonjolkan brand adalah melakukan
insentif seperti kuis dan hadiah.
JANGKAUAN DAN KHALAYAK RADIO
Radio pada dasarnya media lokal, ditujukan pada konsumen. Unggul karena dapat
didengar di mana saja dan kapan saja. Berdasarkan survey, rata-rata orang
mendengarkan radio sekitar 3½ jam per hari. Radio merupakan pelengkap dari
televisi di mana ada proses dari iklan televisi, di recall kembali di radio melalui sound
track dari televisi.
Waktu jual radio adalah pagi hari, mencapai 85 persen remaja dan dewasa
mendengarkan radio. Selama waktu ini, orang berpakaian, berdandan, sarapan, atau
pergi ke kantor/sekolah, aktivitas tanpa konsentrasi penuh sehingga bisa
‘13
4
INTEGRATED MARKETING COMM I
Tri Diah Cahyowati
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mendengarkan radio.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN RADIO
Radio disebut sebagai panggung sandiwara pikiran karena pendengar harus
memberikan visual mental mereka untuk kata, efek suara, dan musik. Hal ini
membuktikan pendengar harus membuat gambar mental tidak hanya untuk
program tetapi untuk iklan juga. Ini bisa maksimal jika iklan radio bersifat
attention getting dan kata dan suara kaya akan gambaran mental.
Selektivitas. Seperti majalah, konsumen radio memiliki minat bersama
sehingga mudah untuk dipadankan antara konsumen radio dengan brand
audience profile. Contohnya pendengar radio oldies lebih tua daripada
pendengar radio top 40 dan memiliki perbedaan kebutuhan dan keinginan.
Memiliki short lead time untuk persiapan dan pelaksanaan iklan. Radio spot
dapat ditulis dan diproduksi dalam beberapa hari dan ditempatkan di slot iklan
kurang dari seminggu. Radio spot dengan musik khusus, efek khusus, dibuat
dengan beberapa bulan.
‘13
5
INTEGRATED MARKETING COMM I
Tri Diah Cahyowati
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sifat intrusif radio: mewakili brand message walaupun pendengar tidak ingin
mendengarkan atau tidak. Di sisi lain, bisa saja pendengar memilih untuk
mengacuhkannya.
KELEMAHAN RADIO
• Kelemahan radio: tidak ada visual dan fleeting.
• Digunakan sebagai latar belakang hiburan ketika mengerjakan sesuatu.
• Sulit untuk diukur apakah brand messages benar-benar didengar.
TELEVISI
Merupakan media yang paling banyak paparannya (eksposure). Perkembangan
televisi (TV) di Indonesia selama 10 tahun terakhir sampai 2005, mengalami
peningkatan yang signifikan. Terutama adanya penambahan secara bertahap
stasiun TV baru yang kini mencapai sekitar 86 stasiun tersebar di lebih 50 kota besar
dan di hampir semua provinsi di Indonesia.
Jumlah itu dipastikan akan bertambah lagi, menyusul adanya 218 stasiun TV baru
lainnya yang telah mengajukan izin beroperasi. Daerah operasinya pun tersebar,
mulai di Jakarta, kota-kota besar seperti ibukota provinsi, sampai tingkat kabupaten
dan kotamadya. Itu belum termasuk TV kabel (via parabola atau sinyal
berlangganan), dan sejumlah stasiun TV Komunitas, yang jarak pancaran siarannya
terbatas di suatu area dalam satu kota saja.
Dari catatan yang ada, stasiun TV kabel tidak saja tersebar di kota besar seperti
Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang juga di sejumlah kota
di luar Pulau Jawa, antara lain di Denpasar, Medan, Ujung Pandang, Palu, dan
Manado.
Sementara sebelas stasiun TV yang telah dikenal luas saat ini dan adalah jangkauan
sasaran pemirsanya di seluruh Indonesia, antara lain TVRI, RCTI, Indosiar, TPI,
Anteve, Transtv, TV7, SCTV, MetroTV, Lativi, dan Global TV. Khusus TVRI, sebagai
‘13
6
INTEGRATED MARKETING COMM I
Tri Diah Cahyowati
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
televisi pemerintah, saat ini juga tidak ketinggalan terus melengkapi programnya,
dengan harapan dapat tetap menjadi tolok ukur industri televisi di Indonesia.
Di sisi lain, stasiun TV yang mengkhususkan diri pada siaran lokal di Jakarta, juga
terus bertambah jumlahnya. Contohnya, O Channel dan Jaktv yang menonjolkan
masalah perkotaan, live style dan beragam kehidupan masyarakat urban ibukota.
Kedua stasiun TV tersebut saat ini mulai dikenal oleh masyarakat Jakarta dan
sekitarnya, karena program acara yang dipersembahkan sesuai mobilitas dan gaya
hidup metropolitan, baik berupa tayangan eksklusif berita, musik, dan sport, yang
unik, langka, serta menarik.
Ambil contoh program siaran Jaktv yang berciri khas megapolitan dengan sasaran
pemirsanya masyarakat Jakarta, Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor, mendapat
sambutan hangat para pemirsa. Maraknya bisnis televisi ini menunjukkan siaran
televisi semakin mendapat sambutan dari seluruh lapisan masyarakat. Komisaris dan
Managing Director Jaktv Erick Thohir bahkan berani mengklaim, hiburan televisi bagi
masyarakat Jakarta sudah merupakan bagian hidup sehari-hari.
Itulah sebabnya siaran televisi untuk warga Jakarta dan sekitarnya, harus terus
berkembang seiring pesatnya pembangunan dan fonemena ibu kota. Lewat siaran
TV spesialis perkotaan, masyarakat setempat tidak saja diharapkan bertambah
pengetahuan, namun sekaligus membantu kehidupan warga agar menjadi lebih
spesifik, sesuai ciri khas warga kota metropolitan.
Penggemar Fanatik
Televisi Indonesia juga mulai memiliki pemirsa atau penggemar fanatik lewat
program acara tertentu. Misalnya, jika melihat acara Extravaganza yang merupakan
paket komedi produksi Transtv, lalu program Who Wants to be Millionare dan pentas
musik papan atas bertajuk Indonesian Idol yang merupakan acara eksklusif RCTI,
semuanya memiliki penggemar khusus yang selalu setia menyaksikannya, bukan
‘13
7
INTEGRATED MARKETING COMM I
Tri Diah Cahyowati
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
saja lewat siaran televisi, namun datang langsung ke tempat acara itu disiarkan.
Demikian pula penggemar musik dangdut, selalu setia menyaksikan Kontes Dangdut
TPI (KDI) yang disiarkan oleh TPI. Sementara SCTV lewat siaran berita Liputan 6,
juga mempunyai penonton setia yang selalu menyetel stasiun televisi itu pada saat
siaran Liputan 6 itu ditayangkan. Tentu saja penonton televisi bukan hanya orang
dewasa.
Anak-anak pun banyak yang menjadi pemirsa fanatik acara televisi. Misalnya para
penggemar film Spongebob Squarepants dan Adventures Dora di Lativi, akan betah
duduk di depan televisi. Sementara bagi para remaja dan kaum muda umumnya,
program TV 7 bertajuk Jejak Petualang, merupakan acara yang selalu ditunggu tunggu
mereka. Indosiar juga mempunyai penggemar fanatik lewat program Akademi
Fantasi Indosiar. Sementara Metro TV yang dikenal sebagai televisi spesial
mengandalkan berita-berita cepat dalam dan luar negeri, mempunyai banyak
penggemar setia, apalagi tayangan berita itu bukan hanya disampaikan dalam
bahasa Indonesia, tetapi juga Bahasa Inggris dan Mandarin.
PEMBELIAN IKLAN DI TELEVISI
Pembelian iklan di televisi berlangsung sebagai berikut:
Spot buys: ketika perusahaan regional atau nasional membeli TV time untuk pasar
tertentu. Spot buys digunakan untuk pasar lokal atau mengangkat kesempatan
seperti mendapatkan distribusi baru. Contohnya, ketika bulan Ramadhan, tepat
sekali beriklan produk-produk seperti Promaag, sirup ABC dan lain sebagainya.
JARINGAN TELEVISI INDONESIA
Catatan akhir tahun ini juga menyoroti manajemen stasiun TV. Tampaknya, kini
mulai ada "merger" atau penggabungan beberapa stasiun TV dalam satu
manajemen. Tujuannya, tentu saja untuk memperkuat keberadaan stasiun-stasiun
TV itu. Misalnya penggabungan tiga televisi nasional menjadi satu grup seperti TPI,
RCTI dan Global TV. Mereka kini menjadi satu keluarga di bawah bendera MNC.
‘13
8
INTEGRATED MARKETING COMM I
Tri Diah Cahyowati
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ada pula stasiun TV yang menggandeng pemodal-pemodal besar untuk memperkuat
kelancaran produksi stasiun TV tersebut. Baik pemodal dalam negeri maupun
pemodal asing. Contohnya Anteve yang menggandeng konglomerat media massa
internasional, Rupert Murdoch. Dari "taipan" pers itu, Anteve tentu saja tidak
mengharapkan kucuran dana. Di luar itu, pihak Anteve juga boleh berharap adanya
alih keterampilan dari Rupert Murdoch dan stafnya yang terbilang sukses
memasarkan media massa.
FORMAT DAN FITUR TELEVISI
WAKTU RATA-RATA MENONTON TELEVISI PER HARI
Kategori Jam:menit
Wanita 4:40
Pria 4:02
Remaja 3:02
Anak-anak 2:58
‘13
9
INTEGRATED MARKETING COMM I
Tri Diah Cahyowati
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
HARGA IKLAN TELEVISI
Program Tayang Durasi Harga
Seputar Indonesia Siang (30”) 30 detik 4.800.000
Seputar Indonesia Siang (30”) 30 detik 8.800.000
Prime Time 30 detik 15.000.000-20.000.000
Special Event Piala Dunia 30 detik 100.000.0000
Harga bervariasi pada stasiun televisi lainnya. Angka di atas di sebagai ilustrasi
KELEMAHAN DAN KEKUATAN TELEVISI
• Karena televisi sangat dinamis (mampu menggabungkan suara dan gambar)
dianggap sebagai medium paling prestise untuk komunikasi pemasaran.
• Kelemahan utama televisi adalah biaya pembuatan iklan.
• Kelemahan lainnya adalah clutter. Saat ini commercial pod (waktu jeda iklan)
berisi 10 iklan sehingga iklan saling berebut unuk mendapatkan perhatian
pemirsa.
• Lead times juga menjadi masalah. Butuh waktu sekitar 4-6 bulan di depan
untuk pemasangan iklan televisi.
INFORMERCIAL
Merupakan program komersial 30 menit yang melakukan demonstrasi produk,
menghadirkan kesaksian dari konsumen yang puas, menawarkan berbagai cara
untuk membeli produk mulai dari telepon bebas pulsa, situs internet). Informercial
biasanya menampilkan produk yang rumit, butuh demonstrasi. Biasanya berupa
produk elektronik dan perangkat alat-alat olahraga.
MEDIA LUAR RUANG
Merupakan sarana komunikasi di mana khalayak sasaran melihat dari luar rumah.
Lebih spesifik lagi, place-based media, kesempatan pemberian pesan di mana
khalayak sasaran pergi.
OUTDOOR
‘13
10
INTEGRATED MARKETING COMM I
Tri Diah Cahyowati
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Muncul sejak di kerajaan Romawi, ketika iklan komersial dicat di tembok kota. Pada
zaman modern, dirubah menjadi papan-papan besar (billboard).
Bentuk periklanan outdoor
• Bulletins: 14x48 feet - dicat atau dicetak pada panel dibuat oleh pemasar
untuk dinding toko.
• Poster 30 kaki: 12x25 feet - merupakan outdoor dasar dan dipasang pada
outdoor board.
• 8-sheet panel: 5 x 11 feet; bagus untuk pejalan kaki, digunakan oleh
produsen makanan untuk mengingatkan lokasi supermarket.
• Spectaluars: biasanya permanen, ringan dan diberikan animasi. Digunakan
untuk meraih perhatian untuk lokasi lalu lintas tinggi.
SIGNS DAN POSTER
Outside signage, digunakan sebagai media pesan. Contohnya, pada truk, tas
belanja, bahkan uniform. Selain itu, iklan pada kendaraan transportasi massal.
Poster digunakan untuk menyampaikan pesan yang kompleks.
PENGUKURAN KHALAYAK
Pengukuran periklanan outdoor digunakan berdasarkan persentase orang dalam
waktu 24 jam terpapar iklan outdoor. Angka ini adalah persentase dari populasi
pasar keseluruhan.
Unit dasar penjualan periklanan outdoor adalah showings. Dihitung 25, 50 atau 100
gross rating points daily. Ini berarti pesan akan muncul pada banyak panel sesuai
tujuan paparan yang diinginkan, 25, 50, atau 100 persen, sesuai dengan total
populasi pasar. Contohnya, 50 berarti 50 persen populasi pasar terpapar dalam satu
hari.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN MEDIA OUTDOOR
Kekuatan:
• Fleksibel secara geografik untuk targeting.
‘13
11
INTEGRATED MARKETING COMM I
Tri Diah Cahyowati
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
• Menarik prhatian orang yang memiliki kesaman. Pertandingan bola, berminat
akan olah raga. Menunggu pesawat merupakan business people atau
pelancong.
• Digunakan untuk mempertahankan brand top of mind dan menjadi brand
reminder. Digunakan sebagai informasi akan arah. “Shell pada pintu tol
selanjutnya”.
KELEMAHAN
• Khalayak bersifat “passing” melewati media outdoor tanpa melihatnya. Media
outdoor harus berjuang melawan semua stimulus visual yang mengelilinginya
sehingga harus berisi informasi sederhana namun menarik perhatian.
Semakin visual, semakin besar dampaknya.
• Fenomena wear-out di mana orang merasa bosan karena telah melihat
informasi media out door berulang kali.
• Sulit untuk diukur.
BIOSKOP
Teater film merupakan salah satu tempat yang dapat digunakan untuk komunikasi
pemasaran. Kelemahannya adalah sulit untuk membidik di luar kaegori film, semua
umur, remaja atau di atas 17 tahun. Selain itu, orang tidak siap menerima pesan
tersebut. Keuntungan menggunakan iklan bioskop adalah captive audience dan
kurangnya clutter.
MEDIA NON TRADISIONAL
Media non tradisional seperti balon udara, lukisan pinggir jalan, pintu toilet, iklan bis,
mouse pad, layar ATM, merupakan usaha untuk menarik perhatian orang.
Media non tradisional mungkin tidak pernah mencapai status sebagai bentuk media
besar tetapi dipertimbangkan untuk membidik segmen spesifik. Tantangannya
adalah bagaimana menggunakannya secara strategis terhadap media mix.
Keterbatasannya media ini adalah kurangnya pengukuran khalayak, kegagalan alat,
biaya tinggi untuk produksi dan pemeliharaan.
‘13
12
INTEGRATED MARKETING COMM I
Tri Diah Cahyowati
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PRODUCT PLACEMENT
Product placement merupakan saat ketika produk bermerek terlihat jelas pada film
atau program televisi. Product placement terdiri dari dua jenis:
memasukkan merek seperti mobil melintas di depan pompa bensin.
Menempatkan aktor di mobil khusus seperti film James Bond dengan BMW
atau The Transporter dengan mobil Audi
jenis lainnya adalah ketika sebuah menerima eksposure lebih banyak. Seperti
James Bond, The World Is Not Enough. Beberapa adegan bersifat close up
memperlihatkan Bond mengendarai BMW.
Banyak contoh beriklan lewat cara product placement. Misalnya, dalam film serial
James Bond. Beberapa merk tampil, misalnya BMW, Aston Martin, dan jam tangan
Omega. Demikian juga dalam film Matrix, Keanu Reeves tampak beraksi sambil
memakai HP bermerk Nokia.
Film Indonesia pun tidak ketinggalan. Dalam film Tusuk Jelangkung, terlihat jelas
tokoh-tokohnya memakai mobil bermerk Honda, ber-HP Samsung, dan tampak pula
mobil ber display simcard Mentari. Dalam film Heart, tokohnya meminum Fruit Tea.
Dalarn film Janji Joni, Nicholas Saputra memakai baju dan sepatu bermerk
Converse. Sedangkan dalam film Badai Pasti Berlalu, pemeran utamanya Hainun
berakting mengisap rokok LA Light.
Menurut penelitian yang pernah dilakukan oleh WPP Group di Amerika, bahwa
konsumen dari segmen remaja seringkali mempertimbangkan membeli produk yang
mereka lihat pada film. Hal ini disebabkan karena Product Placement banyak
ditempatkan pada berbagai media yang menyasar konsumen remaja yang
kebanyakan merupakan emotional buy.
Keterbatasan product placement adalah adanya last-minute editing yang membuang
adegan product placement. Perseteruan Reebok dengan Sony Movies pada film
‘13
13
INTEGRATED MARKETING COMM I
Tri Diah Cahyowati
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jerry Maguire merupakan pelanggaran kerjasama product placement. Selain itu,
keterbatasan akan evaluasi khalayak.
ALTERNATIF MEDIA BERIKLAN
Fakta di atas jelas menunjukkan bahwa pengiklan kini gencar mencari jalan alternatif
untuk mempromosikan produknya. Hal ini diperkuat dengan penelitian Forrester
Research dan ANA (Association of National Advertisers), seperti yang dikutip media
ide.bajingloncat.com. Dari hasil penelitiannya, Forrester Research dan ANA
menyebutkan, 78% pengiklan mengakui bahwa beriklan di televisi sudah kian tidak
efektif untuk lima tahun terakhir ini. Mereka juga menyatakan pemasar mulai
memperhatikan dan mengekplorasi potensi teknologi baru untuk membelanjakan
iklan yang biasanya dihabiskan di televisi. Potensi teknologi baru itu adalah internet,
video streaming, dan selular.
Lebih lanjut, data dari Forrester Research dan ANA menyebut bahwa sebanyak 61%
pengiklan tertarik untuk mengalokasikan budget nya di program hiburan yang berbranding,
55% tertarik untuk mensponsori program acara televisi, 48% tertarik untuk membuat
interactive advertising di tengah berlangsungnya program, 45% tertarik untuk beriklan di
internet video, dan 44% tertarik untuk mengalokasikannya melalui penempatan produk
(product placement) sebagai bagian dari program.
Penelitian ini dilakukan di Amerika yang dijadikan barometer kecenderungan global.
Kecenderungan pengiklan mencari media alternatif, dipertegas juga oleh pengamat
iklan kelas dunia, Joseph Jaffe melalui bukunya, Life After The 30-second Spot.
Menurut Jeff, Sudah saatnya advertising agency memikirkan media altenatif yang
bisa membangun brand produk. Jika suatu saat industri periklanan mengalami
kemunduran, itu disebabkan para agensi berpikir sempit bahwa iklan hanya bisa
ditampilkan pada televisi.
‘13
14
INTEGRATED MARKETING COMM I
Tri Diah Cahyowati
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download