PAPARAN MUSRENBANGNAS RKP 2011

advertisement
PRIORITAS NASIONAL 4
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
WILAYAH KALIMANTAN
DEPUTI BIDANG KEMISKINAN, KETENAGAKERJAAN DAN UKM
BAPPENAS
Musrenbangnas RKP Tahun 2011
Jakarta 28 April – 1 Mei 2010
1
PRIORITAS NASIONAL
11 Prioritas Nasional
Kabinet Indonesia Bersatu II
2009-2014
1
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
2
Pendidikan
3
Kesehatan
4
Penanggulangan Kemiskinan
5
Ketahanan Pangan
6
Infrastruktur
7
Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8
Energi
9
Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik
11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi
2
4 PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Dalam RPJM 2010-2014
Tema Prioritas:
Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 14,15% pada 2009 menjadi 8-10% pada 2014
dan perbaikan distribusi pendapatan dengan pelindungan sosial yang berbasis keluarga,
pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang
berpendapatan rendah.
1. Bantuan Sosial Terpadu: Integrasi program perlindungan sosial berbasis keluarga yang
mencakup program Bantuan Langsung Tunai (BLT) baik yang bersifat insidental atau
kepada kelompok marginal, bantuan pangan, jaminan sosial bidang kesehatan
, beasiswa bagi anak keluarga berpendapatan rendah, Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) dan Parenting Education mulai 2010, serta program keluarga harapan diperluas
menjadi program nasional mulai 2011- 2012;
2. PNPM Mandiri: Penambahan anggaran PNPM Mandiri dari Rp 10,3 triliun pada 2009
menjadi Rp 12,1 triliun pada 2010, pemenuhan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)
Rp 3 miliar per kecamatan untuk minimal 30% kecamatan termiskin di pedesaan, dan
integrasi secara selektif PNPM Pendukung;
3. Kredit Usaha Rakyat (KUR): Pelaksanaan penyempurnaan mekanisme penyaluran
KUR mulai 2010 dan perluasan cakupan KUR mulai 2011;
4. Tim Penanggulangan Kemiskinan: Revitalisasi Komite Nasional Penanggulangan
Kemiskinan di bawah koordinasi Wakil Presiden, penggunaan unified database untuk
penetapan sasaran program mulai 2009-2010, dan penerapan sistem monitoring dan
3
evaluasi yang akurat sebagai dasar keputusan dan alokasi anggaran.
Arah Kebijakan Jaminan Kesehatan
pada RPJM 2010-2014
Asuransi Kesehatan Nasional:
Penerapan Asuransi Kesehatan Nasional untuk
seluruh keluarga miskin dengan cakupan 100% pada
2011 dan diperluas secara bertahap untuk keluarga
Indonesia lainnya antara 2012-2014.
4
Arah Kebijakan Pengembangan Pendidikan
pada RPJM 2010-2014
1. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikan ditujukan untuk mengurangi
kesenjangan taraf pendidikan antarwilayah, gender, dan antartingkat sosial ekonomi
dengan meningkatkan: (a) pemihakan pada siswa dan mahasiswa yang berasal
dari keluarga miskin melalui pemberian bantuan beasiswa bagi siswa dan
mahasiswa miskin; (b) pemihakan kebijakan bagi daerah dan satuan pendidikan yang
tertinggal (underprivileged); (c) pengalokasian sumberdaya yang lebih memihak kepada
daerah dan satuan pendidikan yang tertinggal; (d) pemihakan kebijakan pendidikan yang
responsif gender di seluruh jenjang pendidikan; (e) pengembangan instrumen untuk
memonitor kesenjangan antarwilayah, gender, dan antartingkat sosial ekonomi; dan (f)
peningkatan advokasi dan capacity building bagi daerah dan satuan pendidikan yang
tertinggal.
2. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini, yang holistik dan
integratif untuk mendukung tumbuh kembang secara optimal sehingga memiliki kesiapan
untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
3. Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan non-formal, melalui: (a) penguatan
kapasitas lembaga penyelenggara pendidikan non-formal; (b) peningkatan pendidikan
kecakapan hidup untuk warga negara usia sekolah yang putus sekolah atau tidak
melanjutkan sekolah dan bagi warga usia dewasa; (c) peningkatan pengetahuan
dan kecakapan keorangtuaan (parenting education) dan homeschooling serta
pendidikan sepanjang hayat; dan (d) peningkatan keberaksaraan penduduk yang
diikuti dengan upaya pelestarian kemampuan keberaksaraan dan peningkatan minat
baca.
5
Prioritas Bidang Keluarga Berencana
pada RPJM 2010-2014
 Jumlah peserta KB baru miskin (keluarga prasejahtera dan sejahtera I)
dan rentan lainnya yang mendapatkan pembinaan dan alat & obat
kontrasepsi (alokon) gratis melalui 23.500 klinik KB pemerintah dan
swasta berjumlah 4 juta peserta sampai dengan tahun 2014;
 Jumlah peserta KB aktif miskin (keluarga prasejahtera dan sejahtera I)
dan rentan lainnya yang mendapatkan pembinaan dan alokon gratis
melalui 23.500 klinik KB pemerintah dan swasta berjumlah 10,2 juta
peserta sampai dengan tahun 2014
6
CAPAIAN PADA AWAL RKP 2011
Jumlah Penduduk Miskin Indonesia (2004- 2009)
Tahun
Jumlah Penduduk
Miskin (juta)
Persentase thd total penduduk
pd tahun ybs
(tingkat kemiskinan)
2004
36,15
16,66
2005
35,10
15,97
2006
39,30
17,75
2007
37,17
16,58
2008
34,96
15,42
2009
32,53
14,15
Sumber: Susenas berbagai tahun. BPS
7
CAPAIAN PADA AWAL RKP 2011
Perkembangan Angka Kemiskinan Indonesia Tahun 2004-2009
45
3 9 .3
40
3 7.2
3 6 .1
3 5.1
3 5.0
35
3 2 .5
30
25
20
17 . 8
16 . 7
15
16 . 6
16 . 0
15 . 4
14 . 2
10
5
0
2004
2005
2006
J umla h P e nd Mis kin
2007
2008
2009
% P e nd Mis kin
Sumber: BPS, berbagai Tahun 8
Sumber: Susenas 2009, BPS (diolah)
Papua
Papua Barat
40
Maluku Utara
7.02
5.12
9.79
7.73
Maluku
30
Sulawesi Barat
Gorontalo
Sulawesi Tenggara
18.98
Sulawesi Selatan
11.96
Sulawesi Tengah
17.72
17.23
16.68
Sulawesi Utara
9.3
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
7.64
5.13
Kalimantan Tengah
Kalimantan Barat
3.62
Nusa Tenggara Timur
21.8
Nusa Tenggara Barat
25
Bali
7.468.27
Banten
Jawa Timur
DI Yogyakarta
20.22
18.59
16.28
Jawa Tengah
5
Jawa Barat
15
DKI Jakarta
Kepulauan Riau
11.51
9.549.488.77
Bangka Belitung
Lampung
Bengkulu
Sumatera Selatan
20
Jambi
Riau
Sumatera Barat
10
Sumatera Utara
NAD
Kondisi Tingkat Kemiskinan Per Provinsi Tahun 2009
37.53
35.71
35
28.23
23.31
22.78
25.01
18.93
15.29
12.31
10.36
0
Isu Jaminan Kesehatan
Pembiayaan kesehatan untuk memberikan jaminan perlindungan kesehatan
masyarakat masih terbatas yang ditandai dengan masih rendahnya cakupan jaminan
kesehatan bagi masyarakat terutama penduduk miskin dan sektor informal
a.
b.
Cakupan asuransi kesehatan di Indonesia masih rendah, yaitu masih sekitar 48 persen, terdiri dari:
18,7 persen asuransi kesehatan pegawai negeri sipil (PNS), TNI/POLRI, tenaga kerja di sektor
formal dan asuransi swasta bagi penduduk yang mampu, serta 29,3 persen Jamkesmas
Cakupan sasaran Jamkesmas meningkat dari 36,4 juta orang (2005) menjadi 76,4 juta orang
(2007).
Jaminan Kesehatan Masyarakat Tahun 2007
10
Sumber : Profil Kesehatan 2008
Lanjutan…
c. Jaminan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin telah
mampu meningkatkan akses penduduk miskin terhadap
pelayanan kesehatan, namun belum sepenuhnya dapat
meningkatkan status kesehatan masyarakat miskin akibat
fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang masih belum memadai
terutama untuk daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan
kepulauan.
d. Jumlah rumah sakit yang telah terlibat dalam pelayanan jaminan
kesehatan masyarakat miskin (jamkesmas) terus meningkat,
yaitu sampai dengan tahun 2008 telah mencapai 70% dari
jumlah rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah maupun
rumah sakit swasta.
11
Isu Terkait dengan Kesehatan Fertilitas Penduduk Miskin
1. Masih Tingginya Disparitas TFR/Total Fertility Rate antarprovinsi dan menurut kondisi sosial ekonomi.
Sumber: SDKI, 2007
 Masih terdapat 20 provinsi dengan TFR di atas rata-rata nasional dan sebagian
besar merupakan provinsi di Indonesia bagian timur
 TFR terendah berada di Provinsi D.I. Yogyakarta (1,5) dan Tertinggi berada di
Provinsi NTT dan Maluku (3,7)
 TFR di perdesaan lebih tinggi (2,8) dibandingkan dengan perkotaan (2,3) 12
 Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan pada kelompok miskin (4,2) lebih
banyak dibandingkan dengan kelompok yang lebih mampu (3,0)
 Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh perempuan yang
berpendidikan rendah (4,1) lebih banyak dibandingkan dengan
perempuan berpendidikan tinggi (2,7)
2. Masih tingginya kebutuhan ber-KB (unmet need) dengan
disparitas yang tinggi antarprovinsi dan antarkondisi sosial
ekonomi
Sumber: SDKI, 2007
13

Masih terdapat 15 provinsi dengan unmet need di atas ratarata nasional dan 9 provinsi di antaranya merupakan provinsi
di Indonesia bagian timur

Unmet need terendah di Bangka Belitung (3,2 %) dan

Unmet need yang tinggi ditemukan di daerah perdesaan (9,2
tertinggi di Maluku (22,4 %)
%), daerah tertinggal, terpencil, serta perbatasan (20,4 %),
dan pada kelompok yang tidak berpendidikan (10,6 %)
14
3. Masih rendah dan tidak signifikannya kenaikan angka
pemakaian kontrasepsi/(contraceptive prevalence rate/CPR)
serta tingginya disparitas antarprovinsi
Sumber: SDKI, Berbagai Tahun
 Sebagian besar penggunaan kontrasepsi secara nasional adalah hormonal dan
bersifat jangka pendek, dengan penggunaan terbanyak pada suntikan
 Pemakaian kontrasepsi yang bersifat jangka panjang, seperti sterilisasi
(tubektomi dan vasektomi), IUD, dan implan cenderung menurun
15
Angka pemakaian kontrasepsi Per Provinsi (SDKI 2007)
16
4 PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Dalam Buku I RKP 2011
Tema Prioritas : Penurunan tingkat kemiskinan absolut menjadi 11,5 – 12,5%
dari jumlah penduduk pada tahun 2011.
Arah Kebijakan Prioritas:
1. Arah kebijakan untuk mendukung pencapaian sasaran tingkat
kemiskinan tersebut dalam tahun 2011 adalah sebagai berikut:
(i) Mendorong pertumbuhan yang pro-rakyat miskin dengan
memberi perhatian khusus pada usaha-usaha yang melibatkan
orang-orang miskin dan orang-orang dengan kondisi khusus;
(ii) Meningkatkan kualitas kebijakan dan program penanggulangan
kemiskinan melalui kebijakan afirmatif/ keberpihakan;
(iii) Meningkatkan efektivitas pelaksanaan penurunan kemiskinan di
daerah.
17
4 PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Dalam Buku II RKP 2011
FOKUS PRIORITAS 1 : Peningkatan dan Penyempurnaan Kualitas Kebijakan
Perlindungan Sosial Berbasis Keluarga.
• Bantuan sosial terpadu diarahkan untuk pembentukan perlindungan sosial
berbasis keluarga bagi rumah tangga miskin.
• Penyatuan sistem pentargetan pada masing-masing program bantuan
sosial.
• Penajaman dan keterpaduan dimulai dengan program bantuan subsidi
beras bagi keluarga miskin (Raskin), bantuan beasiswa dan pendidikan
usia dini untuk anak dari keluarga miskin, serta jaminan kesehatan
masyarakat (Jamkesmas), termasuk pendidikan bagi orang tua yang
berkaitan dengan kesehatan dan gizi (parenting education).
• Peningkatan dan penyempurnaan kualitas kebijakan perlindungan sosial
dilakukan pula dalam rangka pelaksanaan pembangunan yang
berkeadilan (justice for all), terutama untuk kelompok masyarakat
termajinalkan.
18
Selanjutnya, pada tahun 2011 akan
dilakukan pula
(i)
Peningkatan cakupan pelayanan kepada masyarakat dengan
masalah sosial terutama yang berada pada Rumah Tangga Miskin
(RTM), serta korban bencana dan komunitas adat terpencil;
(ii) Penyempurnaan kriteria, proses penargetan, serta proses seleksi
penerima bantuan sosial, pengembangan sistem informasi
manajemen yang berkualitas, serta peningkatan jumlah dan
perluasan cakupan sasaran program;
(iii) Perluasan cakupan Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi
1.116 ribu Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM); (iv) penataan
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
(P4T) melalui redistribusi tanah sebanyak 181.825 bidang.
19
Secara spesifik, arah kebijakan sektor
kesehatan dan KB pada RKP 2011 adalah:
1. Pengembangan sistem pembiayaan jaminan
kesehatan, melalui peningkatan cakupan
jaminan kesehatan semesta secara bertahap;
dan peningkatan pembiayaan pelayanan
kesehatan bagi penduduk miskin dan golongan
rentan (bayi, balita, ibu hamil dan lansia).
2. Revitalisasi program KB melalui peningkatan
kualitas dan jangkauan layanan KB
20
FOKUS PRIORITAS 2 : Menyempurnakan dan
meningkatkan efektivitas pelaksanaan PNPM
Mandiri.
Penyempurnaan pelaksanaan PNPM Mandiri dilakukan melalui:
(i)
Melanjutkan pelaksanaan PNPM Mandiri inti di 6.383
Kecamatan di seluruh Indonesia;
(ii) Peningkatan efektivitas dampak PNPM Mandiri dan peningkatan
kualitas lembaga keswadayaan masyarakat yang sudah
terbangun melalui PNPM Mandiri; dan
(iii) peningkatan kualitas integrasi PNPM Mandiri Inti dengan
Penguatan, dengan pemanfaatan lembaga keswadayaan
sebagai wadah partisipasi masyarakat terhadap pembangunan
di wilayahnya dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat
desa dan kecamatan.
21
FOKUS PRIORITAS 3 : Peningkatan akses usaha
mikro dan kecil kepada sumberdaya produktif.
Pada tahun 2011 akan dilakukan:
(i) Lanjutan dukungan penjaminan untuk Kredit Usaha
Rakyat (KUR), agar akses usaha mikro terhadap
kegiatan ekonomi dapat terus diperluas, serta
kualitas pelaksanaan KUR dapat ditingkatkan;
(ii) Peningkatan jangkauan pelayanan pembiayaan bagi
koperasi dan UKM serta kapasitas dan pelayanan
lembaga keuangan bukan bank; dan
(iii) Revitalisasi sistem diklat perkoperasian.
22
FOKUS PRIORITAS 4 : Peningkatan sinkronisasi dan
efektivitas koordinasi penanggulangan kemiskinan
serta harmonisasi antar pelaku.
(i) Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi melalui Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan;
(ii) Peningkatan peran TKPKD dalam koordinasi program-program penanggulangan
kemiskinan untuk percepatan penurunan kemiskinan di daerah. Termasuk di dalam
kegiatan ini adalah pemeliharaan dan penggunaan data kemiskinan yang konsisten
dan akurat secara kontinyu baik untuk perencanaan, pelaksanaan dan monitoring
program-program penanggulangan kemiskinan di daerah;
(iii) Memperkuat kemandirian desa dalam pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan; meningkatkan ketahanan desa sebagai wilayah produksi; serta
meningkatkan daya tarik perdesaan melalui peningkatan kesempatan kerja,
kesempatan berusaha dan pendapatan seiring dengan upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia dan lingkungan; dan
(iv) Penanganan kantung-kantung kemiskinan terutama yang berada di daerah tertinggal,
terdepan dan terluar, termasuk pembangunan sarana dan prasarana dasar dan
pendukung (meliputi listrik, air, jalan penghubung antarpulau) di pulau-pulau kecil dan
pulau-pulau kecil terluar. Upaya (iv) ini terkait dengan pelaksanaan Prioritas 10.
Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik.
23
Rencana Alokasi Pendanaan PK Tahun 2011
Tahun 2010
No
Prioritas/Fokus Prioritas
Rencana
Perkiraan
capaian
Rencana
Tahun
2011
(Rp miliar )
Perkiraan Maju
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
I. Prioritas: Penanggulangan Kemiskinan
A. Fokus Prioritas 1:
Peningkatan dan
Penyempurnaan Kualitas
Kebijakan Perlindungan
Sosial Berbasis Keluarga
B. Fokus Prioritas 2:
Menyempurnakan dan
Meningkatkan Efektivitas
Pelaksanaan PNPM Mandiri
C. Fokus Prioritas 3:
Peningkatan Akses Usaha
Mikro dan Kecil kepada
Sumberdaya Produktif
D. Fokus Prioritas 4:
Peningkatan Sinkronisasi dan
Efektivitas Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan
serta Harmonisasi antar
Pelaku
TOTAL
43,944.4
43,680.7
49,685.0
37,970.4
40,757.8 42,907.5
24,313.5
24,313.5
30,259.4
26,180.3
26,195.8 26,157.4
2,158.2
2,158.2
2,153.6
2,166.1
2,175.6
2,191.4
7.6
7.6
6.9
7.6
8.3
9.1
70,423.6
70,159.9
82,104.9
66,324.4
69,137.5 71,265.4
Catatan: beberapa angka kegiatan merupakan angka kegiatan total yang didalamnya mencakup sub-sub
kegiatan lain diluar sub kegiatan untuk penanggulangan kemiskinan, seperti pada beasiswa miskin
4
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DUKUNGAN PROGRAM UNTUK PENCAPAIAN SASARAN PRIORITAS
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
K/L Pelaksana
No
Klaster I
1.
Kemenkes
Program
7.
Kemendiknas
Kemenag
Kemensos
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya
Pembinaan Upaya Kesehatan
Program Kependudukan dan Keluarga Berencana
Program Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan
Dasar
Program Pendidikan Menengah
Program Pendidikan Islam
Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
8.
Kemensos
Program Pemberdayaan Sosial
9.
Kemensos
Program Rehabilitasi Sosial
10.
Kemenko Kesra/ Perum Bulog
Program Koordinasi Pengembangan Kebijakan
Kesejahteraan Rakyat
11.
BPN
Program Pengelolaan Pertanahan Nasional
12.
Kemenakertrans
Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja
13.
Kemenakertrans
25
Program perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan
Sistem Pengawasan Ketenagkerjaan
2.
3.
4.
5.
6.
Kemenkes
BKKBN
Kemendiknas
4
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DUKUNGAN PROGRAM UNTUK PENCAPAIAN SASARAN PRIORITAS
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Dalam Buku II RKP 2011
No
K/LPelaksana
Program
Klaster II
1. Kemen PU
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
2. Kemendagri
Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
3. Kemen PU
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
4. Kemendagri
5. Kemendagri
Program Bina Pembangunan Daerah
Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
6. Kemen PU
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
7. KKP
Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
8. Kementan
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana
Pertanian
Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
9. KPDT
10. Kemenbudpar
26
4 PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DUKUNGAN PROGRAM UNTUK PENCAPAIAN SASARAN PRIORITAS
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Dalam Buku II RKP 2011
No
K/L Pelaksa
Program
Klaster 3
1. Kemenkeu (Anggaran 99)
2. Kemenko Perekonomian
Program Penempatan Modal Negara Dalam Rangka
Mendukung Program KUR
Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian
3. Kemen KUKM
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
4. Kemenko Kesra
Program Koordinasi Pengembangan Kebijakan Kesra
27
BEBERAPA HAL YANG PERLU MENDAPAT
PERHATIAN DAERAH
1. Provinsi yang masih memiliki tingkat kemiskinan di atas
rata-rata nasional.
2. Kabupaten (dalam satu provinsi, yang meskipun tingkat
kemiskinan provinsinya sudah lebih rendah dari ratarata nasional, namun) masih memiliki tingkat
kemiskinan di atas rata-rata nasional.
3. Berbagai dimensi kemiskinan non pendapatan yang
menyumbang terhadap tingkat kemiskinan: pendidikan,
layanan kesehatan, air bersih, sanitasi dll.
4. KUR yang masih bisa dioptimalkan pemanfaatannya.
28
Persentase Tingkat Kemiskinan Per Provinsi
Wilayah Kalimantan, Tahun 2002 – 2009
Provinsi
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008 Mar-09
Kalimantan Barat
15,46
14,79
13,91
14,24
15,24
12,91
11,07
9,30
11,88
11,37
10,44
10,73
11,00
9,38
8,71
7,02
8,51
8,16
7,19
7,23
8,32
7,01
6,48
5,12
12,2
12,15
11,57
10,57
11,41
11,04
9,51
7,73
Kalimantan
Tengah
Kalimantan
Selatan
Kalimantan Timur
• Seluruh provinsi di wilayah Kalimantan memiliki tingkat kemiskinan di bawah rata-rata
nasional.
Rumah Tangga Sasaran (RTS) Tahun 2008
Wilayah Kalimantan
Provinsi
Hampir
Miskin
Miskin
1
Kalimantan Barat
183.415
2
Kalimantan Tengah
3
4
No
•
•
Sangat
Miskin
Jumlah
RTS
104.551
58.709
346.675
73.964
39.073
24.978
138.015
Kalimantan Selatan
82.803
56.134
30.481
169.418
Kalimantan Timur
87.330
73.511
28.156
188.997
RTS perlu dipastikan mendapat program-program bersasaran keluarga, Jamkesmas,
Raskin, PKH dan beasiswa siswa miskin  monitoring dan evaluasi.
Input untuk penyempurnaan data pada periode berikutnya.
Dimensi Kemiskinan Non-Pendapatan yang perlu mendapat perhatian
Grafik Angka Putus Sekolah Kelompok Usia 13-15 Tahun, 2007
25
20
23.1
18.17
15
Miskin
Tidak Miskin
10
8.46
7.63
7.16
6.04
5.71
3.8
5
Jumlah
8.12
4.3
3.23
3.88
0
Kalimantan Barat
Kalimantan
Tengah
Kalimantan
Selatan
Kalimantan
Timur
31
Grafik Persentase Persalinan Terakhir oleh Tenaga Kesehatan, 2007
100
90
83.37
80.07
80
70
74.99
63.44
60.92
59.2
60
72.1
58.13
52.91
46.99
50
Miskin
45.95
Tidak Miskin
38.76
Jumlah
40
30
20
10
0
Kalimantan Barat
Kalimantan
Tengah
Kalimantan
Selatan
Kalimantan Timur
32
33.08
31.9
18.41
40
85.64
65.23
72.06
73.66
30
20
6.71
10
17.23
30
16.19
40
31.65
32.66
50
45.47
60
50
20
70
37.9
60
53.89
55.14
70
43.89
80
65.39
80
66.9
90
64.2
90
64.48
100
67.33
100
87.49
Grafik Persentase Rumah Tangga yang
Menggunakan Jamban Sendiri/Bersama, 2007
67.11
Grafik Persentase Rumah Tangga yang
Menggunakan Air Bersih, 2007
10
0
0
33
Miskin
Tidak Miskin
Jumlah
Miskin
Tidak Miskin
Jumlah
INDIKATOR PERKEMBANGAN PKH 2007-2010 DAN RENCANA 2011
Indikator
Perkembangan
2007
2008
2009
2010
Rencana
2011
383.584
620.755
726.000
816.000
1.116.000
Jumlah Provinsi
7
13
13
21
33
Jumlah
Kabupaten/Kota
48
70
70
88
140
Jumlah
Kecamatan
337
629
729
896
4.882
Jumlah Operator
192
280
280
352
560
1.369
2.469
3.069
3.669
4.869
843,6
Milyar
Rupiah
1,006
Trilyun
Rupiah
1,1
Trilyun
Rupiah
1,3
Trilyun
Rupiah
1,59
Trilyun
Rupiah
Jumlah RTSM
Penerima
Jumlah
Pendamping
Anggaran
PERKEMBANGAN PKH 2007-2010 DAN RENCANA 2011
DI WILAYAH KALIMANTAN
2010
PROVINSI
2007
(RTSM)
2008
(RTSM)
2009
(RTSM)
PESERTA
LAMA
(RTSM)
PESERTA
BARU
(RTSM)
TOTAL
PESERTA
(RTSM)
RENCANA
PESERTA
2011
(RTSM)
KALIMANTAN
BARAT
-
-
-
10.245
10.245
10.245
KALIMANTAN
TENGAH
-
-
-
7.405
7.405
7.405
KALIMANTAN
SELATAN
-
12.609
14.272
13.782
13.782
13.782
KALIMANTAN
TIMUR
-
-
-
-
-
-
16.007
TOTAL
KALIMANTAN
-
12.609
14.272
13.782
17.650
31.432
47.439
PEMBAYARAN
SUDAH
DILAKUKAN
SELURUHNYA
PEMBAYARAN
SUDAH
DILAKUKAN
SELURUHNYA
DALAM
PROSES
PEMBAYARAN
TAHAP I
PEMBAYARAN
TAHAP I
DAN II
DIRENCANAKAN
PADA JUNI 2010
KETERANGAN
MASIH DALAM
TAHAP
PEMETAAN
DAN
PERENCANAAN
Penyerapan Anggaran
PNPM Mandiri Perdesaan TA 2009
No
Provinsi
1 Kalimantan Barat
Alokasi
(Rp. Miliar)
Penyerapan
(Rp. Miliar)
%
179,350.00
169,770.00
94.66%
2 Kalimantan Tengah
98,200.00
80,450.32
99.27%
3 Kalimantan Selatan
130,350.00
130,350.00
100%
4 Kalimantan Timur
121,650.00
119,739.93
93.37%
36
Penyerapan Anggaran
PNPM Mandiri Perkotaan TA 2009
No
Provinsi
1 Kalimantan Barat
2 Kalimantan Tengah
3 Kalimantan Selatan
4 Kalimantan Timur
Alokasi
(Rp. Miliar)
7,704.50
209,552.50
29,596.00
173,592.99
Penyerapan
(Rp. Miliar)
%
7,640.00
99.2%
209,085.00
99.8%
29,550.00
99.8%
171,551.00
98.8%
37
DAFTAR ANCAR-ANCAR LOKASI & ALOKASI
PNPM MANDIRI 2011
PNPM PERDESAAN
KODE
PROV
PNPM PERKOTAAN
KOMPOSISI DANA
PROVINSI
JML KEC
JML BLM
JML BLM TOTAL BLM
JML KEC
(Miliar Rp)
(Miliar Rp) (Miliar Rp)
TOTAL
TOTAL
APBN
APBD
(Miliar Rp) (Miliar Rp)
61
KALIMANTAN
BARAT
115
152.00
14
10.15
162.15
142.79
19.36
62
KALIMANTAN
TENGAH
97
60.75
6
4.65
65.40
56.67
8.73
63
KALIMANTAN
SELATAN
104
73.75
15
18.38
92.13
80.39
11.73
64
KALIMANTAN
TIMUR
110
154.00
25
21.98
175.98
143.31
32.67
* Daftar belum termasuk PNPM Daerah Tertinggal & Khusus, RISP dan PISEW
REALISASI PENYALURAN KUR
(31 MARET 2010)
BANK
REALISASI PENYALURAN KUR
Plafon
Outstanding
Debitur
(Rp juta)
(Rp juta)
NPL (%)
BNI
1,578,786
811,517
11,835
5.35
BRI KUR Ritel
3,487,430
2,458,309
28,826
6.62
BRI KUR Mikro
10,247,007
2,766,650
2,489,446
5.76
1,553,375
815,805
37,023
1.87
650,883
696,368
417,194
253,726
375,584
325,692
2,897
3,350
4,350
12.30
9.79
4.38
1,948
1,948
24
-
18,632,992
7,809,233
2,577,751
5.93
Mandiri
BTN
Bukopin
BSM
Bank Jabar
Banten
TOTAL
PEMDA perlu bekerjasama dengan Bank untuk
meningkatkan pemanfaatan KUR
Penyaluran KUR di Wilayah Kalimantan
NO
PROVINSI
TOTAL
PLAFON
(Rp Juta)
OUTSTANDING
(Rp Juta)
TOTAL
DEBITUR
1
KALIMANTAN BARAT
396,036
264,422
28,582
2
KALIMANTAN TENGAH
384,621
262,832
26,044
3
KALIMANTAN SELATAN
677,509
160,090
52,992
4
KALIMANTAN TIMUR
TOTAL WILAYAH
KALIMANTAN
403,635
190,598
46,174
1,861,801
877,942
153,792
Plafon KUR masih dapat dioptimalkan:
• Pembinaan nasabah
• Sosialisasi lebih luas
• Pemilihan komoditas unggulan daerah
TERIMA KASIH
41
Download