Badan Hukum Sosial Yayasan Perkumpulan

advertisement
KEDUDUKAN PERKUMPULAN PASCA
DISAHKANNYA UU ORMAS
Pembadanhukuman Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat
(DAPM) Wilayah Timur
DASAR HUKUM
• Staatblad 1870 Nomor 64
• Undang-Undang Nomor 17 Yahun 2013 Tentang
Organisasi Kemasyarakatan
• Peraturan Menteri Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Pengesahan Badan Hukum Perkumpulan
PELAKSANAAN PROSES PENGESAHAN
BADAN HUKUM PERKUMPULAN
- Pelaksanaan proses pengesahan pada Direktorat
Jenderal Administrasi Hukum Umum 6 Agustus 2002
s/d 24 Maret 2014 dilaksanakan secara Manual
- Pelaksanaan proses Pengesahan Badan Hukum Sosial
Dilaksanakan Secara Online tanggal 25 Maret 2014
- Pelaksanaan proses Perubahan Anggaran Dasar
Perkumpulan Berbadan Hukum saat ini masih dilakukan
secara manual.
GAMBARAN ONLINE
- Notaris melakukan pengisian/Input data Badan
Hukum Perkumpulan melalui layanan Webahu.go.id
- Keseluruhan data isi Akta dan lampiran
disampaikan oleh Notaris dalam bentuk pengisian
online dan arsip berkas disimpan pada Kantor
Notaris
- Pencetakan Surat Pengesahan Badan Hukum
Perkumpulan dilakukan oleh Notaris
Perkumpulan Pasca UU Nomor 17
Tahun 2013
 Dalam Pasal 16 ayat (1) Undang-undang
Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi
Kemasayarakatan bahwa Pendaftaran
Ormas yang tidak berbadan hukum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
ayat (1) huruf b dilakukan dengan
pemberian surat keterangan terdaftar.
 Jadi jika ormas yang sudah berbadan
hukum tidak perlu di Register untuk
diberikan Surat Keterangan Terdaftar di
Kementerian Dalam Negeri.
KEWENANGAN KEMENTERIAN
Badan
Hukum
Sosial
Yayasan
Perkumpulan
Syarat pengajuan Pendirian Perkumpulan
 salinan Akta Pendirian
 surat keterangan domisili;
 nomor pokok wajib
perkumpulan; dan
pajak
atas nama
 surat pernyataan tidak sedang
sengketa
kepengurusan
atau
perkara di pengadilan.
dalam
dalam
 slip
asli
bukti
pembayaran
pengesahan Ke rekening AHU
PNBP
Isi minimal Anggaran Dasar Perkumpulan
 nama dan lambang;
 tempat kedudukan;
 asas, tujuan, dan fungsi;
 kepengurusan;
 hak dan kewajiban anggota;
 pengelolaan keuangan;
 mekanisme penyelesaian sengketa dan
pengawasan internal; dan
 pembubaran organisasi
ORGAN PERKUMPULAN
RAPAT
ANGGOTA
Pengurus
Pengawas
 Rapat Anggota Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
 Pengurus bertindak selaku Eksekutif yang menjalankan kegiatan
 Pengawas bertindak selaku organ yang melakukan pengawasan
berjalannya kegiatannya
ORMAS
(UU NOMOR 17 TAHUNN 2013
BERBADAN
HUKUM
TIDAK
BERBADAN HK
ORMAS
BERBADAN
HUKUM
YAYASAN
YYS
ASING
YYS IND
DIDIRIKAN
OLEH WNA
PERKUMPULAN
Badan hukum Yayasan sebagai salah satu jenis
Organisasi Masyarakat
Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang Ormas :
Ormas berbadan hukum sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a dapat berbentuk:
a. perkumpulan; atau
b. yayasan.
SK Badan Hukum berkekuatan hukum kuat atas
legitimasi keberadaan Badan Hukum yayasan tanpa
diperlukannya SKT
Pasal 15 ayat (1) dan (3)
(1) Ormas berbadan hukum dinyatakan terdaftar
setelah mendapatkan pengesahan badan hukum.
(3)
Dalam hal telah memperoleh status badan
hukum, Ormas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tidak memerlukan surat keterangan terdaftar.
Larangan Ormas
a) menggunakan bendera atau lambang yang sama dengan
bendera atau lambang negara Republik Indonesia
menjadi bendera atau lambang Ormas;
b) menggunakan nama, lambang, bendera, atau atribut
yang sama dengan nama, lambang, bendera, atau
atribut lembaga pemerintahan;
c) menggunakan dengan tanpa izin nama, lambang,
bendera negara lain atau lembaga/badan internasional
menjadi nama, lambang, atau bendera Ormas;
d) menggunakan nama, lambang, bendera, atau simbol
organisasi yang mempunyai persamaan pada pokoknya
atau keseluruhannya dengan nama, lambang, bendera,
atau simbol organisasi gerakan separatis atau organisasi
terlarang; atau
e) menggunakan nama, lambang, bendera, atau tanda
gambar yang mempunyai persamaan pada pokoknya
atau keseluruhannya dengan nama, lambang, bendera,
atau tanda gambar Ormas lain atau partai politik.
a) melakukan tindakan permusuhan terhadap suku, agama, ras,
atau golongan;
b) melakukan penyalahgunaan, penistaan, atau penodaan
terhadap agama yang dianut di Indonesia;
c) melakukan kegiatan separatis yang mengancam kedaulatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d) melakukan tindakan kekerasan, mengganggu ketenteraman
dan ketertiban umum, atau merusak fasilitas umum dan
fasilitas sosial; atau
e) melakukan kegiatan yang menjadi tugas danwewenang
penegak hukum sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
f) menerima dari atau memberikan kepada pihak mana pun
sumbangan dalam bentuk apa pun yang bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; atau
g) mengumpulkan dana untuk partai politik.
h) Ormas dilarang menganut, mengembangkan, serta
menyebarkan ajaran atau paham yang bertentangan dengan
Pancasila.
SANKSI
1)Peringatan tertulis
2)Penghentian bantuan
3)Penghentian sementara kegiatan dan atau
4)Pencabutan SKT atau pencabutan status
badan hukum
(pasal 60)
TERIMA KASIH
Download