Unduh - Universitas Brawijaya

advertisement
Universitas Brawijaya
Bagian Humas
Press Release
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:
Susantinah Rahayu
Kepala Humas
Tel : + 62 341 551611 Ext 126
Fax : + 62 341 565420
HP : 081615832888
Email : [email protected]
Website : www.ub.ac.id
Pengukuhan Prof. Dr. dr. Kusworini, Mkes, SpPK
Universitas Brawijaya kembali mengukuhan guru besar dari Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya. Proses upacara pengukuhan dilakukan oleh raktor UB, Prof ERDF
Prof. Dr. dr. Kusworini, Mkes, SpPK merupakan guru besar ke 28 dari FK dan ke 215 UB.
Prof. Dr. dr. Kusworini, Mkes, SpPK yang merupakan guru besar di bidang patologi klinik
menyampaikan pidatonya berjudul “Peran Dokter Patologi Klinik Dalam Upaya Mencapai
Tujuan Pembangunan Milenium Dengan Menurunkan Angka Kematian Ibu Melalui Perbaikan
Diagnosis Pasien Lupus Di Indonesia”.
Dalam pemaparannya dia mengatakan bahwa dalam mendiagnosis penyakit lupus yang
umumnya menyerang wanita dengan usia produktif, peran dokter ahli patologi klinik sangat
diperlukan dalam membantu mengarahkan pemeriksaan laboratorium yang baik dan tepat dalam
upaya menegakkan diagnosis dan mengenali lupus sedini mungkin.
Sehingga diperlukan pengembangan fasilitas pemeriksaan imunologik di laboratorium Patologi
Klinik pada pusat-pusat pelayanan kesehatan, minimal di pusat pelayanan sekunder. Di
laboratorium tersebut minimal harus dapat dilakukan pemeriksaan antibodi yang terkait lupus
dan kadar komplemen dalam darah.
Dikatakannya bahwa peran dokter dalam mendiagnosis penyakit lupus sangat penting dilakukan
karena merupakan lupus merupakan penyumbang terbesar Angka Kematian Ibu (AKI).
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan bawha AKI di
Indonesia pada tahun 2012 melonjak menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup, tidak jauh
berbeda dengan 22 tahun yang lalu.
Di negara ASEAN, AKI di Indonesia pada tahun 2007 sudah tergolong paling tinggi yakni
227per 100.000 kelahiran hidup. Vietnam dan Malaysia 160 per 100.000, Filipina 112 per
100.000, Brunei 33 per100.000 dan Singapura hanya 6 per100.000 kelahiran hidup (Institut
Kapal Perempuan, 2013). AKI merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan
wanita di suatu negara dan menajdi sasaran penting dalam tujuan pembangunan milenium yang
harus dicapai pada tahun 2015 yakni mengurangi sampai tiga perempat resiko jumlah kematian
ibu (Kemenpppa, 2014). [Oky]
Download