PDF - Jurnal UNESA

advertisement
FUNGSI DAN MAKNA SIMBOLIS TARI LAHBAKO DI KABUPATEN JEMBER
Oleh : Aryuni Wulan Pratiwi
Pembimbing : Dr. Anik Juwariyah, M. Si
Abstrak
Jember merupakan salah satu daerah dengan kebudayaan pandalungan. Salah satu
keseniannya adalah tari Lahbako, yaitu tari yang menceritakan proses pengolahan
tembakau. Fokus penelitian yaitu bagaimana fungsi dan makna simbolis tari Lahbako di
Kabupaten Jember, asal usul tari Lahbako, dan elemen bentuknya. Tujuannya meliputi
deskripsi gerak, tata rias busana, dan musik pengiringnya. Makna simbolis dalam tari
Lahbako yang dijadikan fokus juga berkaitan dengan fungsi tari Lahbako di kabupaten
Jember.
Jenis penelitianya adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif
dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan pendokumentasian.
Analisis data menggunakan analisis data model Spradley.
Tari Lahbako merupakan tari kreasi baru. Gerak tari ini membawa misi menyampaikan
pekerjaan mengolah tembakau., seperti memetik tembakau, ngelus, dan nyujen. Tata rias
busana juga memiliki makna tersendiri, warna-warna busana yang digunakan
banyak yang menggambarkan warna kualitas tembakau. Salah satunya adalah
aksesoris bendera yang menunjukkan warna kualitas tembakau. Musik pengiring
menggunakan musik kendang patrol.
Hasil lain dari penelitian ini adalah fungsi tari Lahbako di kabupaten Jember. Tarian ini
memiliki fungsi sebagai presentasi estetis, fungsi politik, fungsi sosial, dan fungsi
ekonomi. Dapat disimpulkan bahwa tari Lahbako sebagai tari kreasi baru mempunyai
makna simbolis setiap elemennya serta fungsi di kabupaten Jember.
Kata kunci: Tari Lahbako, makna simbolis, musik patrol, fungsi seni pertunjukan
Abstract
Jember is one of area with pandalungan culture. One of the arts is Lahbako dance, which
narrating about process producing of tobacco which done by woman. This focus research
is how symbolic meaning and function of Lahbako dance in Jember sub-province,
creation history of Lahbako dance, and its form elements. The target of record-keeping
cover motions description, make up and costume, also its music. Symbolic meaning in
Lahbako dance which taken as focus also relate with the function of Lahbako dance in
Jember sub-province.
This Research type is qualitative research with descriptive qualitative approach with data
collecting technique that is observation, interview, and documentation. Data analysis use
Spradley data analysis model.
Lahbako dance is a new creation dance. This motion bring mission present the working
of tobacco process, like pick tobacco,ngelus, and nyujen. Make up and costume also have
separate meaning, costume colours which used depict colour of quality of tobacco
much. The music is using kendang patrol music. One of them is flag accessories which
showing the quality colours of tobacco.
The other result from this research is Lahbako dance function in Jember sub-province.
This Dance have function as aesthetic presentation, political function, social function, and
economics function. So can be concluded that Lahbako dance as a new creation dance
have symbolic meaning every its element and also functions in Jember sub-province.
Key words: Lahbako dance, symbolic meaning, patrol music, performing art
function
1
Jember dalam mengolah tembakau. Pada
PENDAHULUAN
Budaya pandalungan adalah budaya yang
sekitar tahun 80-an, pemerintah daerah
mengundang
terlahir dari proses hibridisasi budaya. Suatu
daerah
dikatakan
penduduknya
pandalungan
berasal
dari
Kussudiarja,
ketika
Timur
merupakan
daerah
suatu
penghargaan
Lahbako, mendeskripsikan elemen-elemen
berimbas pada perbedaan kesenian tradisi.
bentuk penyajian dalam tari Lahbako,
255)
mendeskripsikan makna simbolis elemen-
mengatakan bahwa budaya pandalungan
elemen bentuk dalam tari Lahbako, dan
budaya.
menguraikan
Asimilasi budaya yang terjadi dari golongan
Kussudiardja (1992: 1) adalah keindahan
gerak anggota-anggota badan manusia yang
Madura,
bergerak, berirama dan berjiwa atau dapat
sehingga dalam hal kesenian ciri khas
diberi arti bahwa seni tari adalah keindahan
Madura sangat dominan. Kebudayaan lain
bentuk
masih bisa hidup dan muncul meskipun
badan
berirama,
dan
manusia
yang
berjiwa
yang
harmonis.
mayoritas.
Elemen utama dalam tari adalah
Tari Lahbako berasal dari suku kata
gerak, keindahan sebuah tarian kuncinya
Lah yang berarti mengolah dan Bako yang
adalah dalam gerak. Kesesuaian segala unsur
berarti tembakau. Dari kedua suku kata
dalam
tersebut didapatkan arti mengolah tembakau.
menggambarkan
anggota
bergerak,
sudah masuk ke dalam golongan budaya
Lahbako
di
mendasar pada fenomena. Seni tari menurut
Di Kabupaten Jember, golongan
Tari
Lahbako
penelitian kualitatif itu bertumpu secara
menyesuaikan dengan golongan mayoritas.
masyarakat
tari
Pada dasarnya landasan teori dari
mengubah unsur-unsur kebudayaannya dan
adalah
fungsi
kabupaten Jember.
minoritas.
Golongan-golongan minoritas inilah yang
mayoritas
peran
meliputi mendeskripsikan asal usul tari
perbedaan citra diri masing-masing. Ini
golongan
besarnya
Kabupaten Jember. Secara khusus tujuan ini
Madura. Perbedaan definisi menyebabkan
dengan
terhadap
fungsi dan makna simbolis tari Lahbako di
definisi budaya madura penduduk pulau
mayoritas
apresiasi
untuk mengkaji secara obyektif tentang
penduduk Jember pasti berbeda dengan
asimilasi
bentuk
Tujuan umum penelitian ini adalah
Solo. Begitu pula dengan budaya madura
proses
sebagai
perempuan Jember dalam industri tembakau.
budaya Jawa penduduk Yogyakarta maupun
dari
tarian
terhadap tembakau, serta sebagai bentuk
penduduk Jember tentu berbeda dengan
terlahir
Yogyakarta,
dilakukan agar kabupaten Jember memiliki
yang
Jawa dan suku Madura. Budaya Jawa
(2002:
asal
tentang proses pengolahan tembakau. Hal ini
penduduknya hasil percampuran antara suku
Koentjaraningrat
seniman
Bagong
untuk membuat tarian yang menceritakan
campuran
beberapa suku bangsa. Kabupaten Jember
Jawa
almarhum
merupakan
kegiatan
tarian
tari
dengan
gerak
sangatlah
mendukung keindahan dan arti sebuah
yang
tarian.
masyarakat
2
Smith (1985: 16) mengungkapkan
Dalam
dunia
karawitan
Jawa,
bahwa gerak adalah bahasa komunikasi yang
terdapat istilah pemurba lagu, pemangku
luas, dan variasi dari berbagai kombinasi
lagu, pemurba irama, pemangku irama,
unsur-unsurnya terdiri beribu-ribu “kata”
pemurba yatmaka, dan pemungkas. Menurut
gerak, juga dalam konteks tari gerak
Suryono dan Suyo Alam (Tanpa tahun: 12),
sebaiknya dimengerti sebagai bermakna
pemurba
dalam kedudukan dengan lainnya.
adalah
Abdillah (2008: 99) mengatakan
adalah
pemimpin,
pendukung,
pemangku
yatmaka
adalah
improvisasi.
bahwa tata rias, merubah wajah atau
Makna simbol sangat berkaitan
menciptakan seseorang yang baru. Rias
dengan suatu teori yaitu teori hermeneutik.
berfungsi
karakter
Bungin (2007: 185) mwngatakan bahwa
seseorang menjadi karakter yang dibawakan,
hermeneutik adalah pemahaman tentang
untuk memperkuat ekspresi atau mimik
makna yang mampu mengartikan hubungan-
wajah
hubungan
untuk
dan
mengubah
untuk
menarik
perhatian
penikmat.
simbol
sebagai
hubungan
antarfakta. Setiap simbol selalu mempunyai
Warna busana dalam pertunjukan
makna yang masing-masing memiliki makna
tari adalah sangat penting. Warna busana
berbeda.
yang dikenakan penari akan memberikan
memilki suatu hubungan atau rangkaian
penggambaran
seni.
yang akhirnya akan menciptakan rangkaian
Busana yang memiliki warna indah bisa
makna pula. Simbol-simbol dalam tari
menarik
Berikut
Lahbako terwujud dalam gerak dan rias
arti
busana.
kepada
perhatian
merupakan
dalamnya
penikmat
penonton.
warna-warna
menurut
dan
La
Meri
di
dalam
Simbol
satu
Elemen-elemen
dengan
tari
lainnya
tersebut
memiliki makna yang berbeda-beda, makna
Soedarsono (1986: 106), yaitu:
pengolahan
tembakau,
makna
jenis
1.
Merah adalah menarik
2.
Biru tenteram
3.
Hitam mengesankan kebijaksanaan
kehidupan masyarakat, terdapat fungsi yang
(sophistication), sedih
penting
4.
Putih kesankan muda, suci-murni
Soedarsono (2002: 123) seni pertunjukan
5.
Kuning
memiliki tiga fungsi primer, yaitu (1)
adalah
tembakau.
Seni pertunjukan tidak lepas dari
penuh
gembira
bagi
masyarakat.
Menurut
(cerah).
sebagai sarana ritual; (2) sebagai ungkapan
Musik tari yang digunakan dalam
pribadi yang pada umumnya berupa hiburan
penggarapan tari Lahbako adalah musik
pribadi; dan (3) sebagai presentasi estetis.
tradisional pandalungan, yaitu musik patrol.
Musik patrol adalah alat musik yang terbuat
HASIL
dari kentongan kayu. Kesenian musik patrol
PEMBAHASAN
ini termasuk dalam musik perkusi, karena
Asal Usul Penciptaan
cara memainkannya dipukul.
Tari Lahbako terbentuk dari keinginan
PENELITIAN
DAN
bupati Jember pada tahun 1985 yaitu Bapak
3
Suryadi Setiawan. Pada saat itu Bapak
masing-masing gudang. Faktor-faktor inilah
Suryadi ingin mempunyai tarian yang
yang menjadi hal untuk diobservasi dalam
menggambarkan
Jember,
membuat tari Lahbako. Cara pengolahan
sehingga dapat dijadikan sebagai ikon
tembakau merupakan bahan baku atau bahan
identitas budaya Jember. Oleh karena itu
dasar membuat gerakan tari.
bapak
kabupaten
bupati
mengundang
Bagong
Sebelum
melangkah
menggarap
Kussudiardja, yang sering disebut dengan
gerak tari, penata dan penari melakukan
BK,
suatu
seniman
asal
membuatkan
Yogyakarta
suatu
menggambarkan
tarian
masyarakat
untuk
observasi
terhadap
para
pekerja
yang
tembakau tersebut. Setelah mengobservasi
Jember.
proses pengolahan tembakau, penari-penari
Alasan bupati mengundang BK karena
mewujudkan
usulan dari Bu Prayit. Bu Prayit yang
tembakau menjadi gerak tari yang estetis.
memang pernah menjadi salah satu cantrik
Pada bulan ketiga BK datang dan berada di
di PLT Bagong, mempunyai anggapan
Jember hanya dalam waktu satu minggu,
bahwa BK bisa dan mau untuk membuatkan
keberadaaan beliau disana hanya untuk
suatu tarian. Bupati setuju dengan usulan Bu
membantu membukakan jalan atau ide untuk
Prayit, karena memang pada saat itu nama
penggarapan tarian ini. Selanjutnya proses
BK
sangat
penggarapannya diteruskan oleh Bu Prayit
terkenal. Bapak Suryadi mempercayai BK
(nama asli Yuni Budi Astuti. Bu Prayit
karena dianggap BK dapat membuatkan
adalah warga Jember yang pernah belajar di
suatu tarian yang menggambarkan Jember.
Yogyakarta dan menjadi salah satu cantrik di
Kepercayaan ini
PLT Bagong.
sebagai
seorang
seniman
muncul karena melihat
dedikasi atau kiprah BK dalam dunia tari
Proses
nusantara saat itu.
BK
gerak
proses
penyusunan
pengolahan
gerak
dan
musik berjalan selama 2 bulan. Atas dasar
tidak
sendiri
dalam
pengalaman dan kemampuan Bu Prayit
penggarapan tari ini, namun bersama-sama
sebagai penari di Yogyakarta, dalam tari
dengan para penari di kabupaten Jember.
Lahbako posisi badan (deg), bentuk tangan,
Proses penggarapan tarian ini berdasarakan
serta
dari hasil observasi selama 2 bulan para
Yogyakarta. Selama proses pembuatan tari
penari Jember terhadap pekerja tembakau di
Lahbako, Bu Prayit terus melaporkan dan
beberapa gudang.
mengkonsultasikan hasil dari proses tersebut
Terdapat banyak gudang tembakau
yang
tersebar
di
kabupaten
gerak
kaki
menggunakan
gaya
kepada BK. Beliau hanya menyetujui dan
Jember,
membenarkan
dianggap
kurang
memiliki
pengolahan
penggarapan musiknya jangan memakai
tembakau. Masing-masing gudang memiliki
gamelan, hanya memakai kendang dan
cara
pengolahan
patrol sebagai ciri khas Jember. Proses
tembakau, namun pada dasarnya tetap sama.
penggarapan tari Lahbako bertempat di
Dan cara-cara tersebut merupakan rahasia
rumah dinas bupati pada saat itu. Sedangkan
yang
berbeda
tentang
dalam
4
serta
yang
merupakan inspirasi bapak bupati untuk
tarian
sesuai
gerakan
berpesan
untuk
penggarapan musiknya bertempat di kantor
perhatian
Bagong
Kussudiardja
untuk
PUD.
memberikan jalan untuk menggarap tarian
Banyak unsur tentang tembakau
dengan tema ini. Sebuah tarian yang
Jember yang diangkat dalam tari Lahbako.
menggambarkan aspek dasar yang penting
Kebiasaan
masyarakat
bagi kehidupan masyarakat Jember.
tembakau,
hingga
Jember,
proses
jenis
pengolahan
Dalam konsep penggarapan tari
tembakau merupakan unsur-unsur penting
Bagong Kussudiardja,
yang terdapat dalam tarian ini. Oleh karena
Lahbako jika dilihat dari pemilik acara,
itu tarian ini diberi nama Lah dan Bako,
tarian ini termasuk tari permintaan. Tari
yang memiliki arti mengolah tembakau.
permintaan yaitu suatu tarian yang memang
Nama tarian ini sudah menunjukkan bahwa
pesanan
tarian
Kussudiardja.
ini
membawa
menyampaikan
misi
tentang
untuk
pengolahan
pemerintah
Bupati
penggarapan tari
kepada
Bagong
Jember
melalui
meminta BK untuk membuatkan suatu tarian
tembakau yang dilakukan oleh pekerja
yang menggambarkan daerah Jember.
gudang di kabupaten Jember.
Bu
Kepekaan bupati pada saat itu yang
Prayit
sebagai
salah
satu
penggarap dan penari Lahbako pada waktu
pada akhirnya menimbulkan inspirasi untuk
itu
memiliki suatu tarian yang khas. Pada masa
merupakan tari garapan, bukan merupakan
itu, tari Lahbako ini menjadi salah satu
tari tradisional dan belum dikatakan sebagai
tarian yang terkenal. Tarian ini juga menjadi
tari kreasi baru. Dasar-dasar baku dalam
salah satu muatan lokal wajib di tingkat SD
penggarapan tari ini masih belum ditemukan
dan SMP kabupaten Jember, sehingga
dan belum ditentukan.hingga sekarang tarian
semua siswa mengenal dan mengetahui tari
ini masih boleh adanya pengembangan dan
khas daerah. Terdapat pelatihan-pelatihan
variasi dalam penggarapannya, namun tidak
juga untuk guru-guru dan seniman Jember,
meninggalkan maksud dan misi yang dibawa
agar kelak tarian ini bisa turun temurun.
dalam tari ini. Tari ini belum memiliki ciri
Tarian ini dipentaskan pertama kali oleh
khas yang baku sehingga untuk menjadi tari
para penari dari grup tari “Lestari” milik Bu
kreasi baru dianggap belum memenuhi,
Prayit pada resepsi kenegaraan tanggal 17
sehingga masih bisa terus dikembangkan
Agustus 1985.
dalam hal keindahan dan teknik geraknya.
Selain
karena
kepekaan
bupati
juga
tersebut,
Bagong
Kussudiardja
merespon
keadaan
sejarah
mengatakan
bahwa
tari
Lahbako
BK merupakan seniman asal Yogyakarta
yang
pastinya
dalam
setiap
geraknya
kabupaten
menggambarkan gaya Yogyakarta. Seperti
Jember. Sejarah kabupaten Jember yang
dalam tari Lahbako terdapat gerak srisig dan
berkaitan erat dengan tumbuhan tembakau.
bentuk badan atau mendhak dengan standar
Sejarah munculnya tembakau dan
Yogyakarta.
cara pengolahannya yang berkaitan dengan
perkembangan
merupakan
data
kabupaten
dasar
Jember
yang
Berdasarkan bentuk penyajiannya,
ini
tari Lahbako termasuk tari tunggal. Tarian
menarik
ini
5
merupakan
tari
tunggal
yang
menggambarkan
pekerjaan
manusia.
Bukan hanya gerak, tata rias busana yang
Pembuatan tari ini memang memiliki konsep
digunakan juga menggambarkan suatu tanda
penari tunggal, karena tidak dimasukkan
dengan suatu misi. Jadi setiap unsur di
unsur interaksi di dalamnya. Meskipun
dalam
tarian ini ditampilkan oleh beberapapenari,
pengungkapan simbol.
tari
Lahbako
merupakan
suatu
namun tetap menceritakan pekerjaan pekerja
tembakau.
Sedangkan berdasarkan isi atau
tema garap, tari Lahbako memiliki tema
peniruan tingkah laku manusia. Tingkah
laku manusia disini adalah pekerjaan para
pekerja
tembakau
dalam
mengolah
tidak secara wantah dirangkai dalam tarian
Gambar 1. Penari Lahbako
(Doc. Enys 19 Desember 2013)
Pada gambar 1 terlihat penari
ini, ada pengolahan gerak dan rasa agar
Lahbako dengan busana lengkap. Setiap
unsur estetis gerak tari Lahbako muncul.
bagiannya memiliki keunikan dan makna
tembakau. Tingkah laku para pekerja ini
Elemen-Elemen
Bentuk
Dalam
tersendiri. Busana ini merupakan stilisasi
Tari
dari pakain para pekerja tembakau. Pada
Lahbako dan Makna Simbolis
masa sekarang busana tersebut sudah jarang
Elemen-elemen bentuk dalam tari Lahbako
dipakai, karena banyak yang menganggap
pada pembahasan ini adalah gerak dan tata
busana tersebut sudah ketinggalan zaman.
rias busana. Elemen inilah yang memberikan
Perubahan
ciri khas dari tarian ini, gerak serta tata rias
(2007:
Tabel elemen dan makna simbolis tari
Lahbako
No.
Elemen
Makna Simbolis
1.
Gerak srisig
Suatu
keberanian
dan
keterbukaan
masyarakat Madura.
2.
Gerak berjalan Petani yang berjalan
menuju
ke
sawahnya
3.
Gerak berjalan Petani
melihat
ke kanan dan tembakau
yang
ke kiri
sudah siap panen
4.
Gerak petik
Pekerjaan memanen
daun
tembakau
yang
sudah
waktunya
dan
dimulai
dengan
memetik
daun
bagian bawah.
5.
Gerak
Petani
berjalan
166-167)
menyampaikan sesuatu yang bersifat simbol
adalah tanda yang dapat diucapkan, baik
secara oral maupun dalam hati, yaitu arti
atau makna dari: gambar, bau, lukisan,
gerak. Di dalam tari Lahbako tanda yang
ingin disampaikan adalah misi yang dibawa
ini.
Suatu
misi
untuk
menyampaikan pengolahan tembakau di
kabupaten Jember. Gerak dalam tarian ini
mengandung
simbol
agar
dibawakan.
jelas misi yang dibawakannya.
tarian
dilakukan
namun tidak meninggalkan misi yang ingin
menjadikan tari Lahbako memberikan secara
oleh
ini
penampilan tari Lahbako semakin menarik,
busana yang berbeda dari tarian lain
Bungin
busana
karena
ingin
menyampaikan suatu tanda agar penikmat
mengetahui yang ingin disampaikan penata.
6
nglangkahi
galengan
6.
Gerak mbuka’
bopongan
7.
Gerak ndeleh
mbako
8.
Posisi
mbopong
9.
Gerak molakmalik
10.
Gerak bunga
11.
Gerak ngukur
12.
Gerak nata 1
13.
14.
Gerak nyujen
Gerak
glanthang
melompati galengan
yang ada di sawah
dengan membawa
tumpukan tembakau
menuju gudang.
Setelah
sampai
gudang tumpukan
tembakau
yang
ditangan dibuka.
Maknanya
meletakkan
tumpukan tembakau
di lantai gudang
dengan perlahan.
Bentuk
tangan
membawa
tumpukan tembakau
dengan
kedua
tangan
seperti
dipeluk.
Proses memilih dan
memilah
daun
tembakau, dari yang
bagus,
sedang,
jelek,
dan
membuang
yang
rusak.
Tanaman tembakau
yang
memiliki
bunga dengan 5
kelopak bunga dan
daun temmbakau.
Pekerja tembakau
mengukur
lebar
daun
tembakau
dengan
menggunakan alat
ukur dari triplek.
Pekerja
menata
daun
tembakau
yang telah diukur
untuk
kemudian
disujen.
Mekna
yang
terkandung adalah
proses
merangkai
daun
tembakau
dengan
menggunakan jarum
kayu dan tali rafia.
Setelah daun-daun
dirangkai, kemudian
digantungkan atau
diangin-anginkan di
atap gudang selama
beberapa hari yang
kemudian diopen.
7
15.
Gerak ngelus
16.
Posisi lungguh
17.
Gerak nata 2
17.
Gerak
nggogroki
regetan
18.
Gerak keset
19.
Gerak
ngangkat
mbako
20.
Rias wajah
21.
Sanggul cemol
22.
Bendera
hiasan
23.
Kebaya
24.
Sarong
Pekerja membuka
gulungan
daun
tembakau hasil open
dengan halus dan
hati-hati.
Gerak
ini
merupakan imitasi
posisi
duduk
pekerja tembakau di
gudang.
Setelah
dielus,
tembakau-tembakau
tersebut
ditata
kembali yang rapi.
Kebiasaan pekerja
tembakau
membersihkan
kotoran daun yang
ada di pakaiannya.
Proses
membersihkan kaki
dan mengepel lantai
gudang
setelah
bekerja.
Posisi pekerja yang
mengangkat
atau
menggotong
tembakau
untuk
proses pengiriman
ke
proses
selanjutnya.
Riasan pada wajah
penari
untuk
mempertegas
karakter
orang
madura yang selalu
ingin terlohat cantik
dan berani.
Stilisasi
rambut
pekerja yang diikat
rapi atau digelung.
Bendera
yang
berwarna
kuning,
merah, dan biru
menunjukkan warna
kualitas tembakau.
Dahulu
pekerja
tembakau
masih
menggunakan
pakaian tradisonal
Jawa yang tidak
mencolok.
Pekerja tembakau
yang
mayoritas
masyarakat Madura
untuk melindungi
pakaiannya
dari
25.
26.
Celemek
Anting-anting
kotoran tembakau,
mereka
memakai
sarong.
Gambar
daun
tembakau
yang terdapat besar
kecil
menggambarkan
ukuran daun yang
bermacam-macam.
Imitasi dari alat
ukur daun tembakau
yang dari triplek.
Terdapat
simbolsimbol tulisan pada
celemek yang juga
memiliki
arti
sebagai berikut:
1. PD : Lente 1
ini merupakan
ukuran daun
tembakau yang
paling
baik
yaitu 40 cm ke
atas.
2. B : Lente 2e,
untuk ukuran
daun tembakau
sekitar 38 cm40 cm.
3. BB : Lente 2n,
menggunakan
ukuran 36 cm38 cm.
4. A : Lente 3e
ini
sudah
termasuk
tembakau yang
rusak
atau
jelek, dengan
lebar
daun
sekitar 34 cm36 cm.
5. AA : Lente 3n
adalah
tembakau yang
memiliki
kualitas jelek
karena lebar
daunnya yang
sempit sekitar
32 cm-34 cm.
Bentuk daun yang
menunjukkan
bentuk fisik daun
tembakau. Warna
emas pada anting
juga menunjukkan
warna
kuning
27.
Bros
emas
lambang
kabupaten
Jember
28.
Bros
emas
gambar daun
tembakau.
kualitas
daun
tembakau
yang
baik.
Menyimbolkan
bahwa tari Lahbako
berasal
dan
merupakan
milik
kabupaten Jember.
Makna
yang
tergambar
adalah
daun
tembakau
dengan
kualitas
yang terbaik. Rantai
emas
juga
menunjukkan
adanya hubungan
erat
antara
kabupaten Jember
dan tembakau.
Tabel di atas merupakan nama
ragam gerak dan busana tari Lahbako
beserta
dengan
maknanya.
Berdasarkan
gerak-gerak yang ada sudah terlihat bahwa
proses pengolahan tembakau tergambarkan
di dalamnya.
Sikap masyarakat Jember yang
dominan dengan masyarakat Madura, pada
akhirnya
menciptakan
kesenian-kesenian
yang bersifat tegas dan keras. Keras disini
berarti kesenian yang kokoh secara sifat.
Salah satunya adalah musik patrol yang
merupakan
musik
khas
budaya
pandalungan. Alat musik yang terbuat dari
kentongan kayu dan memiliki suara yang
ritmis bukan melodis.
Alat
musik
menggambarkan
yang
ritmis
kehidupan
ini
masyarakat
Jember yang juga tertata dengan tegas,
bukan suatu kehidupan yang melankolis.
Alat musik ini tercipta karena kebiasan
masyarakat Jember pada zaman dahulu yang
meronda dengan menggunakan kentongan.
Kentongan-kentongan
memiliki
8
ukuran
yang
patrol
berbeda-beda,
sehingga rongga yang ada di dalam kayu
1 dan selingan 2. Bentuk dan ukuran kedua
tersebut berbeda pula. Sehingga suara yang
kentongan ini sama, sehingga menghasilkan
dihasilkan bisa bervariasi. Tidak hanya
bunyi yang sama. Dalam permainannya,
kentongan yang menjadi musik utama, tetapi
kedua instrumen ini menggunakan teknik
juga menggunakan seruling dari bambu.
timpal satu sama lain. Bunyi yang dihasilkan
Kentongan hanya menciptakan musik yang
menjadi monoton dan hanya berfungsi
ritmis,
sebagai pengatur ritme.
jadi
seruling
berguna
untuk
menciptakan melodi di dalamnya.
Instrumen-instrumen patrol tersebut
merupakan
alat
musik
utama
dalam
penggarapan tari Lahbako. Selain itu juga
menggunakan seruling dan kendang. Fungsi
dari seruling dan kendang ini hanya sebagai
pemberi fill untuk pemanis bunyi. Bunyi
kendang yang dihasilkan bebarengan dengan
bunyi patrol, sehingga yang terdengar jelas
Gambar 2. Wadon alat musik patrol
(Doc. Aryuni 14 Juni 2014)
Wadon
adalah
merupakan
adalah bunyi patrol bukan bunyi kendang.
kentongan yang paling besar dalam musik
lagu agar menjadi lebih indah dan enak
patrol dan menghasilkan suara yang paling
didengar.
Seruling disini berfungsi sebagai penuntun
rendah (Lihat Gambar 2). Alat ini berfungsi
Pemurba lagu adalah pemimpin
sebagai penutup dari rangkaian musik.
dari sebuah rangkaian bunyi atau lagu.
Selain wadon masih ada jenis lain dari
Dalam musik patrol yang menjadi pemurba
instrument
lagu
patrol.
Terdapat
Remo
adalah
wadon.
Kemudian
ada
merupakan instrumen yang menghasilkan
pemangku lagu, yaitu yang memberikan isi
melodi ritmis (fill). Instrumen ini yang
bunyi dari rangkaian musik. Dalam musik
sangat berperan dalam sebuah sajian musik
patrol remo dan kleter memberikan fill atau
patrol, namun biasanya juga digunakan
isi yang bervariasi dalam permainannya.
sebagai tanda pergantian pola pukulan.
Ukuran setiap
berbeda-beda,
musik yang memimpin dan mengatur irama
sehingga menghasilkan suara tinggi, tengah,
dalam rangkaian musik, dalam garapan tari
dan rendah.
Lahbako ini kendang yang berperan sebagai
Adapula
remo
ini
Pemurba irama adalah instrumen
Kleter
merupakan
pemimpin irama. Lalu pemangku irama
instrumen patrol yang permainannya rancak
yaitu alat musik yang memberikan tempo
dan bervariasi. Instrumen ini berfungsi
atau ritme dalam suatu penyajian, selingan 1
sebagai pengatur ritme dan juga pemberi
dan selingan 2 memiliki fungsi disini.
tanda. Alat ini juga untuk pemberi fill dan
Sedangkan pemurba yatmaka adalah alat
pemanis rangkaian musik. Diluar itu juga
musik yang memberi rasa dan jiwa dalam
ada selingan, ini merupakan instrumen yang
suatu rangkaian musik, instrumen ini yang
terdiri dari 2 buah kentongan, yaitu selingan
memberikan improvisasi serta variasi dalam
9
musik. Pada rangkaian alat musik patrol dan
bentuk
dalam
digunakan dari awal tarian hingga akhir
musik
Lahbako,
seruling
yang
digunakan untuk memberi jiwa di dalamnya.
badan
tradisi
mendhak
juga
tarian.
Dan yang terakhir adalah pemungkas, yaitu
Gerak-gerak
dalam
Lahbako
instrumen yang menjadi penutup dari setiap
merupakan imitasi dari pekerjaan mengolah
irama dan setiap permainan musik. Wadon
tembakau. Sehingga, gerakan ini adalah
disini
gerakan
berfungsi
sebagai
pemurba
dan
baru
yang
menggambarkan
pemungkas, yaitu pembuka dan penutup
pengolahan tembakau namun diolah dengan
rangkaian musik patrol.
sentuhan gaya tari tradisi. Gerak tari
Dalam penyajiannya seluruh alat
Lahbako yang telah dibuat oleh Bu Prayit ini
musik patrol ini berjajar, karena teknik
sekarang
memainkan
penampilannya
masing-masing
menggunakan
teknik
alat
saling
ini
timpal.
menjadi
di
acuan
dalam
kabupaten
Jember.
gerak
tidak
Perubahan-perubahan
Sehingga, bunyi yang dihasilkan saling
diperbolehkan jika itu merubah misi yang
mengisi satu sama lain. Tujuan dari penataan
ingin disampaikan.
ini agar masing-masing pemain bisa melihat
Selain elemen gerak, tata rias
pemain lain sehingga bisa tepat dalam
busana tari Lahbako juga merupakan suatu
menimpalinya. Tujuan lain penataan ini
kreasi. Bentuk rambut pekerja tembakau
adalah agar musik yang dihasilkan tidak
pada zaman dahulu hanya digelung kecil di
pecah dan terkesan berbunyi sendiri-sendiri,
atas. Namun untuk memperindah dalam
namun menjadi satu kesatuan musik yang
tarian ini menggunakan sanggul cemol yang
harmonis. Pemain seruling juga ikut berdiri
lebih besar dari gelungan rambut asli. Unsur
berjajar dengan pemain kentongan. Hanya
tradisi juga dimasukkan dalam bentuk
pemain kendang yang duduk di bawah, di
kebaya yang digunakan. Kebaya yang
depan deretan alat musik patrol.
dipakai adalah kebaya perempuan dahulu.
Jika tari Lahbako dikatakan bukan
Tidak hanya itu, sarong merupakan pakaian
merupakan tari kreasi baru, namun unsur-
tradisi
unsur yang terdapat di dalamnya merupakan
pakaian para pekerja tembakau hingga
unsur
dikreasikan.
sekarang. Sarong ini dimodifikasi dengan
Konsep gerak dalam tarian ini beberapa
menggunakan kain polos dan diberi motif
masih menggunakan konsep-konsep gerak
daun tembakau, tidak memakai sarong
jawa klasik. Suatu contohnya yaitu gerak
dengan
srisig, gerakan ini merupakan suatu gerak
kesehariannya.
tradisi
yang
sudah
penghubung dalam tari gaya Yogyakarta.
Bentuk
tangan
pada
gerak
srisig
keseharian
motif
orang
batik
madura
seperti
serta
pada
Penggunaan alat musik patrol yang
ini
merupakan musik tradisional masyarakat
bermacam-macam sesuai dengan isi tari
pandalungan juga sebagai unsur tradisi
Lahbako dan misi yang dibawa. Ini sudah
dalam tarian ini. Musik patrol yang biasanya
menunjukkan suatu kreasi terhadap gerak
berdiri sendiri penyajiannya dan hanya
dasar tradisi srisig. Selain gerak srisig,
untuk mengiringi lagu, disini digunakan
10
untuk menggarap suatu tarian. Bukan musik
permintaan bupati. Bupati ingin memiliki
patrol secara wantah yang dipakai, namun
suatu
dikolaborasikan dengan alat musik kendang.
masyarakat kabupaten Jember. Hal ini
Beberapa
dilakukan
elemen
dalam
tari
Lahbako
tarian
yang
untuk
menggambarkan
menunjukkan
kepada
menunjukkan tarian ini adalah suatu karya
masyarakat Jember bahwa bupati tidak
tari kreasi baru. Dari semua elemen tradisi
hanya berdedikasi dalam hal pemerintahan
dalam tari Lahbako ini termasuk ke dalam
namun juga dalam bidang kesenian daerah.
tari kreasi baru berpolakan tradisi, sehingga
Selain
memiliki fungsi politik,
tari ini bukanlah tari garapan yang belum
tarian ini juga memiliki fungsi sosial
jelas bentuk dan tujuannya.
terhadap
pekerja
tembakau
Fungsi
tari
Lahbako
di
tembakau.
Pekerja
sumber
utama
sebagai
penggarapan tarian ini menjadi aspek yang
Kabupaten
Jember
menjadi sorotan. Posisi pekerja tembakau
Fungsi-fungsi tari Lahbako ini sesuai dengan
dianggap remeh oleh sebagian masyarakat
teori
Jember karena mereka lebih sering disebut
Soedarsono
tentang
fungsi
seni
pertunjukan. Menurut Soedarsono (2002:
buruh,
123) seni pertunjukan memiliki tiga fungsi
mengandung makna negatif. Sehingga hal
primer, yaitu (1) sebagai sarana ritual; (2)
ini perlu adanya respon dari pemerintah.
sebagai
pada
Dengan adanya tari Lahbako posisi dan
umumnya berupa hiburan pribadi; dan (3)
derajat pekerja tembakau menjadi naik di
sebagai presentasi estetis.
mata masyarakat. Kesenjangan sosial antar
ungkapan
Jika
pribadi
dikategorikan
yang
sesuai
teori
buruh
adalah
sebutan
yang
pekerja tembakau dan dengan masyarakat
Soedarsono, tari Lahbako memiliki fungsi
menjadi hilang.
sebagai presentasi estetis. Tarian ini digarap
Tari
Lahbako
memiliki
fungsi
memang untuk dipertontonkan. Sebagai
ekonomi bagi Bu Prayit dan keluarga.
suatu tarian permintaan dari pemerintah dan
Pemerintah yang sering menggunakan tarian
bukan
tari.
ini pada acara, dengan otomatis memberikan
Pemerintah menginginkan tarian ini bisa
dana untuk tenaga, make up, dan kostum
disajikan dengan indah dan baik, serta
penari. Pembuatan kostum penari Lahbako
penata hanya menginginkan tarian ini bisa
bagi Bu Prayit juga merupakan pendapatan
ditampilkan untuk menyampaikan misi yang
tersendiri. Sehingga, ekonomi keluarga Bu
dibawanya. Tari Lahbako adalah salah satu
Prayit dan Pak Prayit yang bekerja di PTPN
aspek
Jember bisa sedikit bertambah.
keinginan
yang
pribadi
ingin
penata
dipamerkan
oleh
pemerintah.
Tidak hanya teori fungsi primer
PENUTUP
Soedarsono yang sesuai, fungsi sekunder
Simpulan
Soedarsono juga beberapa menggambarkan
Berdasarkan
fungsi tari Lahbako. Tari Lahbako ini
pembahasan yang telah dilakukan, maka
memiliki fungsi politik, karena dari dasar
dapat disimpulkan bahwa tari Lahbako di
11
hasil
penelitian
dan
kabupaten Jember merupakan suatu tari
Tari Lahbako ini memerlukan pembaharuan
garapan yang sengaja diciptakan untuk
sesuai
menggambarkan kehidupan masyarakat. Tari
perkembangan sekarang ini. Bagi para
yang muncul atas gagasan dari Bapak
penari dan seniman di kabupaten Jember
Suryadi Setiawan sebagai bupati Jember
perlu adanya apresiasi lebih terhadap tari
pada tahun 1986 ini sangat popular pada
tradisional khas dari daerah lain. Untuk
masa itu.
pemerintah
Gerak-geraknya memiliki makna
dengan
keadaan
kabupaten
kesenian
Jember
serta
perlu
diadakannya suatu pelatihan tari Lahbako
yang berbeda-beda dan menggambarkan
yang
proses pengolahan tembakau mulai dari bibit
menimbulkan tari Lahbako dengan versi
hingga
Ketelitian,
yang berbeda-beda. Dalam pendidikan juga
kelembutan, namun tetap bersemangat para
sebaiknya tarian ini menjadi salah satu
pekerja tembakau yang mayoritas adalah
muatan lokal di setiap sekolah agar generasi
para perempuan digambarkan dalam jiwa
muda mengetahui adanya tari Lahbako
tari Lahbako. Gaya dari masyarakat Madura
dengan dijelaskan isi dari tari Lahbako.
yang
di
gudang
terkesan
open.
tegas
dan
benar
dan
sesuai
agar
tidak
sombong
terlukiskan pada gerak kepala yang sering
DAFTAR PUSTAKA
menengadah.
Abdillah, Autar. 2008. Dramaturgi 1.
Surabaya: Unesa University Press.
Di samping gerak, rias dan busana
Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu
Antropologi. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
tarian ini sangat dominan dalam membawa
misi yang ingin disampaikan. Pemakaian
kain sarung yang bermotif tembakau ini
menunjukkan
kebiasaan
para
Kussudiardja, Bagong. 1992. Bagong
Kussudiardja: Dari Klasik Hingga
Kontemporer.
Yogyakarta:
Padepokan Press bekerjasama dengan
Bentang Publishing dan Literary
pekerja
tembakau yang mengenakan sarung saat
bekerja agar pakaian mereka tidak kotor.
Agency.
Celemek yang bertuliskan beberapa simbol
Meri, La. Tanpa Tahun. Elemen-Elemen
Dasar Komposisi Tari.Terjemahan
oleh Soedarsono. 1986. Yogyakarta:
Lagaligo.
dari tembakau juga menggambarkan suatu
celemek atau tatakan dari triplek yang
berguna
untuk
mengukur
lebar
daun
Smith, Jacqueline. 1985. Komposisi Tari
Petunjuk
Praktis
Bagi
Guru.
Terjemahan oleh Ben Suharto.
Yogyakarta.
tembakau. Jadi selain pemakain rias busana
ini untuk memperindah penari, namun juga
untuk
membawa
misi
yang
ingin
Suryono, Gondo M dan GZ. Suryo Alam.
Tanpa
Tahun.
Pengetahuan
Karawitan dan Kumpulan Tembang
Jawa. Surabaya: CV. Karya Utama.
disampaikan kepada penikmat. Kemunculan
tari
Lahbako
memiliki
fungsi
sebagai
presentasi estetis, fungsi politik, fungsi
Soedarsono,R.M. 2002. Seni Pertunjukan
Indonesia Di Era Globalisasi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
sosial, dan ekonomi.
Saran
12
Download