Pendekatan Hukum Perdagangan Internasional

advertisement
Muhammad Arief Muttaqin – 1241173301073
Program Studi Ilmu Pemerintahan – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Kali ini saya akan membahas tentang hukum perdagangan internasional mulai dari
definisi, pendekatan, hingga prinsip hukum perdagangan internasional itu sendiri. Sebelum
membahas lebih jauh tentang hukum perdagangan internasional, saya akan terlebih dahulu
menerangkan pengertian perdagangan internasional.
Menurut Wikipedia, Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan
oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara
individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah
negara lain.
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di
antaranya sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
2.
Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
3.
Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam mengolah sumber daya ekonomi
4.
Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual
produk tersebut.
5.
Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja,
budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan
adanya keterbatasan produksi.
Untuk mengatur jalannya perdagangan internasional maka dibentuk hukum perdagangan
internasional yang berupaya dapat menciptakan perdagangan yang teratur dan tertib. Hukum
perdagangan internasional adalah bidang hukum yang berkembang cepat. Ruang lingkup bidang
hukum ini pun cukup luas. Hubungan-hubungan dagang yang sifatnya lintas batas dapat
mencakup banyak jenisnya. Dari bentuknya yang sederhana, yaitu dari barter, jual beli barang
atau komoditi (produk-produk pertanian, perkebunan, dan sejenisnya), hingga hubungan atau
transaksi dagang yang kompleks.
Ada berbagai motif atau alasan mengapa negara atau subyek hukum (pelaku dalam
perdagangan) melakukan transaksi dagang internasional. Yang menjadi fakta adalah bahwa
perdagangan internasional sudah menjadi tulang punggung bagi negara untuk menjadi makmur,
sejahtera dan kuat.
Hukum Perdagangan Internasional
Hukum perdagangan internasional mencakup aturan dan kebiasaan dalam menangani
perdagangan antar negara atau antar perusahaan swasta lintas batas. Selama 20 tahun terakhir,
hukum perdagangan internasional menjadi salah satu bidang hukum internasional yang
mengalami perkembangan paling cepat.
Tinjauan
Hukum perdagangan internasional mesti dibedakan dari bidang hukum ekonomi internasional
yang lebih luas. Hukum perdagangan internasional bisa dikatakan bukan hanya mencakup
hukum Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), tapi juga hukum yang mengatur sistem moneter
internasional dan peraturan mata uang, di samping hukum pembangunan internasional.
Badan yang mengatur perdagangan antar negara pada abad 21 berasal dari hukum-hukum
perdagangan pada masa pertengahan yang disebut lex mertacora(hukum untuk pedagang di
darat) dan lex maritime (hukum untuk pedagang di laut). Hukum perdagangan modern (yang
meluas melampaui pakta-pakta bilateral) mulai berlaku tidak lama setelah berakhirnya Perang
Dunia II, dengan negosiasi pakta multilateral untuk menangani perdagangan barang:
Kesepakatan Umum mengenai Tarif dan Perdagangan (GATT)
Hukum perdagangan internasional didasarkan pada teori-teori kebebasan ekonomi yang
berkembang di Eropa dan kemudian di Amerika Serikat sejak abad 18.
Pendekatan Hukum Perdagangan Internasional
Hukum ekonomi internasonal lebih banyak mengatur subyek hukum yang bersifat publik
(policy), seperti misalnya hubungan-hubungan di bidang ekonomi yang dilakukan oleh negara
atau organisasi internasional. Sedangkan hukum perdagangan internasional lebih menekankan
kepada hubunganhubungan hukum yang dilakukan oleh badan-badan hukum privat.
Prinsip-prinsip Hukum Perdagangan Internasional
Prinsip-prinsip dasar (fundamental principles) yang dikenal dalam hukum perdagangan
internasional diperkenalkan oleh sarjana hukum perdagangan internasional Profesor Aleksancer
Goldštajn. Beliau memperkenalkan 3 (tiga) prinsip dasar tersebut, yaitu (1) prinsip kebebasan
para pihak dalam berkontrak (the principle of the freedom of contract); (2) prinsip pacta sunt
servanda; dan (3) prinsip penggunaan arbitrase.
1. Prinsip Dasar Kebebasan Berkontrak adalah prinsip universal dalam hukum
perdagangan internasional. Setiap sistem hukum pada bidang hukum dagang mengakui
kebebasan para pihak ini untuk membuat kontrak-kontrak dagang (internasional).
2.
Prinsip Dasar Pacta Sunt Servanda adalah prinsip yang mensyaratkan bahwa
kesepakatan atau kontrak yang telah ditandatangani harus dilaksanakan dengan sebaikbaiknya (dengan itikad baik). Prinsip ini pun sifatnya universal. Setiap sistem hukum di
dunia menghormati prinsip ini.
3.
Prinsip
Dasar
Penyelesaian
Sengketa
Melalui
Arbitrase
Arbitrase dalam perdagangan internasional adalah forum penyelesaian sengketa yang
semakin umum digunakan.
Download