pengelolaan daerah aliran sungai (das)

advertisement
PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
(DAS) MEMBUTUHKAN KETERPADUAN
DARI HULU HINGGA HILIR, SINERGITAS
ANTAR SEKTOR DAN LEMBAGA, SERTA
KETERLIBATAN ANTAR STAKEHOLDER
DARI MASYARAKAT, SWASTA DAN
PEMERINTAH. SEMENTARA ITU, KAWASAN
PESISIR MERUPAKAN SALAH SATU
KOMPONEN PENTING DARI HILIR SEBUAH
DAS.
Pengelolaan kawasan pesisir
selama ini masih terpisah dari
pengelolaan DAS itu sendiri.
Untuk itu, perlu dilakukan
keterpaduan perencanaan
pengelolaan pesisir dan Daerah
Aliran Sungai.
Pola Aliran Sungai
Macam-macam sungai berdasarkan pola aliran
sungai:
1. Pola aliran dendritik akan tebentuk jika pertemuan
antara anak-anak sungai ada yang membentuk
sudut lancip dan tumpul.
2. Pola aliran paralel atau sejajar dapat dijumpai pada
daerah-daerah perbukitan yang memanjang dengan
kemiringan lereng yang curam.
3. Pola aliran trellis dicirikan dengan percabangan
anak-anak sungai pada sungai utama yang
membentuk sudut siku-siku. Pola ini dapat dijumpai
pada kompleks pegunungan patahan dan lipatan.
4.
Pola aliran menyebar (radial) menunjukkan ciri aliran yang berbeda
arah, ada yang ke utara, barat, timur dan selatan. Pola aliran ini
biasanya terdapat pada daerah gunug yang berbentuk kerucut.
5.
Pola aliran memusat (multi basinal) menunjukkan ciri aliran yang
memusat pada lahan tertentu. Pola lairan ini biasanya terdapat pada
daerah cekungan seperti dolina di daerah karst.
6.
Pola aliran annular menunjukkan ciri aliran yang berpencar, tetapi
sungai orde satu berpusat pada sungai orde dua yang melingkar. Pola
aliran yang demikian menunjukkan daerah berbentuk kubah yang
tererosi lanjut.
7.
Aliran rectangular merupakan pola aliran dari pertemuan antara
alirannya membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku. Pola
aliran ini berkembang pada daerah rekahan dan patahan.
Bagian-bagian sungai dan ciri-cirinya menjadi
tiga:
1. Bagian Hulu
 Bagian hulu memiliki ciri-ciri: arusnya deras, daya
erosinya besar, arah Erosinya (terutama bagian
dasar sungai) vertikal. Palung sungai berbentuk V
dan lerengnya cembung (convecs), kadang-kadang
terdapat air terjun atau jeram dan tidak
terjadi pengendapan.
2. Bagian Tengah
 Bagian tengah mempunyai ciri-ciri: arusnya tidak
begitu deras, daya erosinya mulai berkurang, arah
erosi ke bagian dasar dan samping (vertikal da
horizonal ) palung sungai berbentuk U (konkaf),
mulai terjadi pengendapan (sedimentasi) dan sering
terjadi meander yaitu kelokan sungai yang
mencapai 180° atau lebih.
3. Bagian Hilir
 Bagian hilir memiliki ciri-ciri: arusnya tenang,
daya erosi kecil dengan arah ke samping
(horizontal), banyak terjadi pengendapan, di
bagian muara kadang-kadang terjadi delta
serta palungnya lebar.
Peran dan manfaat hutan rawa:
1.
Keberadaan rawa banyak manfaatnya bagi kehidupan
kita, manfaat rawa bagi kehidupan kita antara lain:
2.
Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan
bahan baku pembuatan biogas dan barang-barang
kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding
dan lain-lain.
3.
Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat.
4.
Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
5.
Sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan
kelebihan air dari daerah sekitarnya dan akan
mengeluarkan cadangan air tersebut pada saat daerah
sekitarnya kering.
6.
Mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah dan sungai
7.
Sumber makanan nabati maupun hewani
TUGAS MAHASISWA
Robert
9
TUGAS MAHASISWA
Robert
10
TERIMAKASIH DILANJUTKAN DENGAN PERTEMUAN
SELANJUTNYA
Novrianti
11
Download