ADMINISTRASI PENDIDIKAN INDONESIA

advertisement
ADMINISTRASI PENDIDIKAN INDONESIA
Pengkajian Tata Administrasi Pendidikan
Oleh:
Josua Fransisko Munthe,S.Pd.Tek
B.I.K. 06796620002
Disampaikan dalam Orasi Pendidikan “Pengkajian
Multinasionalisme Pendidikan, Refleksi Kinerja Tenaga
Pendidik dan Kependidikan di Indonesia”, 27 September
2010, Auditorium Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara.
PENDAHULUAN
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan
kemampuan dalam bidang administrasi. Ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang
dilaksanakan
bertujuan
jangka
panjang
yaitu
agar
tenaga
administrasi
maupun
mengembangkan ilmu yang telah dipelajari dan dipraktekkan di sekolah.
Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam
dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai
administrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut, padahal
kalau administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka administrasi
tersebut akan berantakan.
Orang yang memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam
bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam hal
keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan.
Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara
kontinyu. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan
karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.
Terbatasnya pengetahuan dari personal tata usaha sekolah akan administrasi sarana
dan prasarana pendidikan, serta kurangnya minat dari mereka untuk mengetahui dan
memahaminya dengan sungguh sungguh, maka dari disusunlah makalah ini.
Administrasi Pendidikan dalam Profesi Keguruan
Dalam pembahasan ini, konsep administrasi dipandang sama dengan konsep
Manajemen. Manajemen Pendidikan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan pendidikan,
secara sederhana manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen yang diterapkan
dalam bidang pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri khas yang berkaitan dengan
pendidikan. Oleh karena itu pemahaman tentang manajemen pendidikan menuntut pula
pemahaman tentang manajemen secara umum. Berikut ini akan dikemukakan tentang makna
manajemen.
Konsep Administrasi/Manajemen
Dari segi bahasa management berasal dari kata manage (to manage) yang berarti “to
conduct or to carry on, to direct” (Webster Super New School and Office Dictionary), dalam
Kamus Inggeris Indonesia kata Manage diartikan “Mengurus, mengatur, melaksanakan,
mengelola”(John M. Echols, Hasan Shadily, Kamus Inggeris Indonesia) , Oxford Advanced
Learner’s Dictionary mengartikan Manage sebagai “to succed in doing something especially
something difficult….. Management the act of running and controlling business or similar
organization” sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Manajemen diartikan
sebagai “Prose penggunaan sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran”(Kamus
Besar Bahasa Indonesia). Adapun dari segi Istilah telah banyak para ahli telah memberikan
pengertian manajemen, dengan formulasi yang berbeda-beda, berikut ini akan dikemukakan
beberapa pengertian manajemen guna memperoleh pemahaman yang lebih jelas.
Tabel Pendapat Pakar tentang Manajemen/Administrasi
No
Pengertian Administrasi/manajemen
Pendapat
1.
The most comporehensive definition views management as an (Lester Robert Bittel
integrating process by which authorized individual create, (Ed), 1978 : 640)
maintain, and operate an organization in the selection an
accomplishment of it’s aims
2.
Manajemen itu adalah pengendalian dan pemanfaatan daripada (Prajudi
semua
faktor
dan
sumberdaya,
yang
menurut
suatu Atmosudirdjo,1982 :
perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau 124)
menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang tertentu
3.
Management is the use of people and other resources to ( Boone& Kurtz.
accomplish objective
4.
.. management-the function of getting things done through (Harold Koontz,
people
5.
1984 : 4)
Cyril O’Donnel:3)
Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri (George R. Terry,
dari tindsakan-tindakan : Perencanaan, pengorganisasian, 1986:4)
menggerakan, dan poengawasan, yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia serta
sumber-sumber lain
6.
Manajemen dapat didefinisikan sebagai ‘kemampuan atau (Sondang P. Siagian.
ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka 1997 : 5)
pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain’.
Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen
merupakan alat pelaksana utama administrasi
No
Pengertian Administrasi/manajemen
7.
Management is the process of efficiently achieving the De Cenzo&Robbin
objectives of the organization with and through people
Pendapat
1999:5
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas nampak jelas bahwa perbedaan formulasi
hanya dikarenakan titik tekan yang berbeda namun prinsip dasarnya sama, yakni bahwa
seluruh aktivitas yang dilakukan adalah dalam rangka mencapai suatu tujuan dengan
memanfaatkan seluruh sumberdaya yang ada, sementara itu definisi nomor empat yang
dikemukakan oleh G.R Terry menambahkan dengan proses kegiatannya, sedangkan definisi
nomor lima dari Sondang P Siagian menambah penegasan tentang posisi manajemen
hubungannya dengan administrasi. Terlepas dari perbedaan tersebut, terdapat beberapa
prinsip yang nampaknya menjadi benang merah tentang pengertian manajemen yakni :
1. Manajemen merupakan suatu kegiatan
2. Manajemen menggunakan atau memanfaatkan pihak-pihak lain
3. Kegiatan manajemen diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Setelah melihat pengertian manajemen, maka nampak jelas bahwa setiap organisasi
termasuk organisasi pendidikan seperti Sekolah akan sangat memerlukan manajemen untuk
mengatur/mengelola kerjasama yang terjadi agar dapat berjalan dengan baik dalam
pencapaian tujuan, untuk itu pengelolaannya mesti berjalan secara sistematis melalui
tahapan-tahapan dengan diawali oleh suatu rencana sampai tahapan berikutnya dengan
menunjukan suatu keterpaduan dalam prosesnya, dengan mengingat hal itu, maka makna
pentingnya manajemen semakin jelas bagi kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan.
Pengertian administrasi pendidikan akan diterangkan meninjaunya dari berbagai
aspeknya. Marilah kita lihat administrasi pendidikan dari berbagai aspeknya itu, agar
kita dapat memahaminya dengan lebih baik.
Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai
tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidkan itu merentang dari tujuan yang
sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertian
pendidikan yang dimaksud.
Tujuan pendidikan dalam satu jam pelajaran di kelas satu sekolah menengah pertama,
misalnya, lebih mudah dirumuskan dan dicapai dibandingkan dengan tujuan pendidikan luar
sekolah untuk orang dewasa, atau tujuan pendidikan nasional.
Jika tujuan itu kompleks, maka cara mencapai tujuan itu juga kompleks, dan
seringkali tujuan yang demikian itu tidak dapat dicapai oleh satu orang saja, tetapi harus
melalui kerja sama dengan orang lain, dengan segala aspek kerumitannya.
Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencpai tujuan
pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemanduan,
dan penilaian.
Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana
mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa banyak biaya.
Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.
Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem
adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam
sautu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Keempat, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika
administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah
pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai
sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapain tujuan itu tidak terjadi pemborosan.
Sumber yang dimaksud dapat berupa sumber manusia, uang, sarana, dan prasarana
maupun waktu.
Kelima, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan.
Administrasi pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menajwab
pertanyaan bagaimana kemampuan administrator penddikan itu, apakah ia dapat
melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sungtulodo
dalam mencapai tujuan pendidikan.
Keenam, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan
keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok
orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator dihadapkan kepada
bermacam-macam masalah, dan ia harus memecahkan masalah itu.
Ketujuh, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi
dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang
kita maksudkan dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.
Kedelapan, administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu
kegaitan ketatausahaan yang intinya dalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan
kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan
laporan.
Konsep Administrasi/Manajemen Pendidikan
Setelah memperoleh gambaran tentang manajemen secara umum maka pemahaman
tentang manajemen pendidikan akan lebih mudah, karena dari segi prinsip serta fungsifungsinya nampaknya tidak banyak berbeda, perbedaan akan terlihat dalam substansi yang
dijadikan objek kajiannya yakni segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah pendidikan.
Oteng Sutisna (1989:382) menyatakan bahwa Administrasi pendidikan hadir dalam
tiga bidang perhatian dan kepentingan yaitu : (1) setting Administrasi pendidikan (geografi,
demograpi, ekonomi, ideologi, kebudayaan, dan pembangunan); (2) pendidikan (bidang
garapan Administrasi); dan (3) substansi administrasi pendidikan (tugas-tugasnya, prosesnya,
asas-asasnya,
dan
prilaku
administrasi),
hal
ini
makin
memperkuat
bahwa
manajemen/administrasi pendidikan mempunyai bidang dengan cakupan luas yang saling
berkaitan, sehingga pemahaman tentangnya memerlukan wawasan yang luas serta antisipatif
terhadap berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat disamping pendalaman dari segi
perkembangan teori dalam hal manajemen/administrasi.
Dalam kaitannya dengan makna manajemen/Administrasi Pendidikan berikut ini akan
dikemukakan beberapa pengertian manajemen pendidikan yang dikemukakan para ahli.
Dalam hubungan ini penulis mengambil pendapat yang mempersamakan antara Manajemen
dan Administrasi terlepas dari kontroversi tentangnya, sehingga dalam tulisan ini kedua
istilah itu dapat dipertukarkan dengan makna yang sama.
Tabel Pendapat Pakar tentang Administrasi/manajemen Pendidikan
No
Pengertian Administrasi/manajemen Pendidikan
Pendapat
1.
Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan Djam’an Satori, (1980:
proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber 4)
personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien…
2.
Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai Made Pidarta, (1988:4)
aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar
terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan sebelumnya
3.
Manajemen pendidikan ialah proses perencanaan, Biro Perencanaan
peng-organisasian, memimpin, mengendalikan tenaga
pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai
Depdikbud, (1993:4)
No
Pengertian Administrasi/manajemen Pendidikan
Pendapat
tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa,
mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa,
berbudi
pekerti
yang
luhur,
memiliki
pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian
yang mantap, mandiri, serta
bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan
4.
educational administration is a social process that take place Castetter. (1996:198)
within the context of social system
5.
Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagi proses Soebagio Atmodiwirio.
perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan (2000:23)
tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan…
6.
Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari Engkoswara (2001:2)
bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang
telah
ditetapkan
secara
produktif
dan
bagaimana
menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut
serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama
dengan memperhatikan pengertian di atas nampak bahwa manajemen/administrasi
pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu bentuk penerapan manajemen atau administrasi
dalam mengelola, mengatur dan mengalokasikan sumber daya yang terdapat dalam dunia
pendidikan, fungsi administrasi pendidikan merupakan alat untuk mengintegrasikan peranan
seluruh sumberdaya guna tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu konteks sosial
tertentu, ini berarti bahwa bidang-bidang yang dikelola mempunyai kekhususan yang berbeda
dari manajemen dalam bidang lain.
Menurut Engkoswara (2001:2) wilayah kerja manajemen pendidikan dapat digambarkan
secara skematik sebagai berikut :
Perorangan
Garapan
SDM
SB
SFD
Fungsi
TPP
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengawasan
Kelembagaan
Gambar Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Gambar di atas menunjukan suatu kombinasi antara fungsi manajemen dengan bidang
garapan yakni sumber Daya manusia (SDM), Sumber Belajar (SB), dan
Sumber Fasilitas dan Dana (SFD), sehingga tergambar apa yang sedang dikerjakan dalam
konteks manajemen pendidikan dalam upaya untuk mencapai Tujuan Pendidikan secara
Produktif (TPP) baik untuk perorangan maupun kelembagaan
Lembaga pendidikan seperti organisasi sekolah merupakan kerangka kelembagaan
dimana administrasi pendidikan dapat berperan dalam mengelola organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari tingkatan-tingkatan suatu organisasi dalam hal ini
sekolah, administrasi pendidikan dapat dilihat dalam tiga tingkatan yaitu tingkatan institusi
(Institutional level), tingkatan manajerial (managerial level), dan tingkatan teknis (technical
level) (Murphy dan Louis, 1999). Tingkatan institusi berkaitan dengan hubungan antara
lembaga pendidikan (sekolah) dengan lingkungan eksternal, tingkatan manajerial berkaitan
dengan kepemimpinan, dan organisasi lembaga (sekolah), dan tingkatan teknis berkaitan
dengan proses pembelajaran. Dengan demikian manajemen pendidikan dalam konteks
kelembagaan pendidikan mempunyai cakupan yang luas, disamping itu bidang-bidang yang
harus ditanganinya juga cukup banyak dan kompleks dari mulai sumberdaya fisik, keuangan,
dan manusia yang terlibat dalam kegiatan proses pendidikan di sekolah
Menurut Consortium on Renewing Education (Murphy dan Louis, ed. 1999:515)
Sekolah (lembaga pendidikan) mempunyai lima bentuk modal yang perlu dikelola untuk
keberhasilan pendidikan yaitu :
1. Integrative capital
2. Human capital
3. Financial capital
4. Social capital
5. Political capital
Modal integratif adalah modal yang berkaitan dengan pengintegrasian empat modal
lainnya untuk dapat dimanfaatkan bagi pencapaian program/tujuan pendidikan, modal
manusia adalah sumberdaya manusia yang kemampuan untuk menggunakan pengetahuan
bagi kepentingan proses pendidikan/pembelajaran, modal keuangan adalah dana yang
diperlukan untuk menjalankan dan memperbaiki proses pendidikan, modal sosial adalah
ikatan kepercayaan dan kebiasaan yang menggambarkan sekolah sebagai komunitas, dan
modal politik adalah dasar otoritas legal yang dimiliki untuk melakukan proses
pendidikan/pembelajaran.
Dengan pemahaman sebagaimana dikemukakan di atas, nampak bahwa salah satu
fungsi penting dari manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan proses pembelajaran, hal
ini mencakup dari mulai aspek persiapan sampai dengan evaluasi untuk melihat kualitas dari
suatu proses tersebut, dalam hubungan ini Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang
melakukan kegiatan/proses pembelajaran jelas perlu mengelola kegiatan tersebut dengan baik
karena proses belajar mengajar ini merupakan kegiatan utama dari suatu sekolah (Hoy dan
Miskel 2001). Dengan demikian nampak bahwa Guru sebagai tenaga pendidik merupakan
faktor penting dalam manajemen pendidikan, sebab inti dari proses pendidikan di sekolah
pada dasarnya adalah guru, karena keterlibatannya yang langsung pada kegiatan
pembelajaran di kelas. Oleh karena itu Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidik dalam
suatu lembaga pendidikan akan menentukan bagaimana kontribusinya bagi pencapaian
tujuan, dan kinerja guru merupakan sesuatu yang harus mendapat perhatian dari fihak
manajemen pendidikan di sekolah agar dapat terus berkembang dan meningkat
kompetensinya dan dengan peningkatan tersebut kinerja merekapun akan meningkat,
sehingga akan memberikan berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan sejalan
dengan tuntutan perkembangan global dewasa ini.
Fungsi Administrasi Pendidikan
Paparan tentang fungsi administrasi pendidikan terutama dalam konteks sekolah perlu
dimulai dari tinjauan tentang tujuan pendidikan. Hal ini disebabkan oleh adanya prinsip
bahwa pada dasarnya kegiatan amdinistrasi pendidikan dimaksudkan untuk pencapaian
tujuan pendidikan itu.
Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian usaha, mulai dari perencanaan sampai
melaksanakan evaluasi terhadap usaha tersebut. Pada dasarnya fungsi administrasi
merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha itu (Longenecker, 1964).
Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian
proses
kerja
sama
untuk
mencapai
tujuan
pendidikan
itu.
1. Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan perlu dibicarakan di sini karena alasan sebagai berikut: a). tujuan
pendidikan merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, pemahaman
tentang hubungan keduanya perlu dilakukan. b), tujuan pendidikan merupakan titik berangkat
administrasi pendidikan pada jenjang sekolah, dan c), tujuan pendidikan itu juga merupakan
tolak ukur keberhasilan kegiatan administrasi pendidikan di jenjang pendidikan itu.
2. Proses sebagai fungsi administrasi pendidikan
Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan dapat berjalan dengan baik
dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola melalui sesuatu tahapan proses yang
merupakan
daur
(siklus),
pengkoordinasian,
mulai
pembiayaan,
dari
perencanaan,
pemantauan,
dan
pengorganisassi,
penilaian
pengarahan,
seperti
telah
lebih
rinci.
disinggung secara garis besar pada bagian terdahulu.
Di
bawah
ini
akan
diuraikan
proses
tersebut
a. Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur
pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Yang dimaksud dengan sumber meliputi sumber manusia, material, uang, dan waktu. Dalam
perencanaan, kita mengenal beberapa tahap, yaitu tahap, a). identifikasi masalah, b)
perumusan masalah, c). penetapan tujuan, d). identifikasi alternatif, e). pemilihan alternatif,
dan f). elaborasi alternatif.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk
memilih dan memilah orang-orang (guru dan personal sekolah lainya) serta mengalokasikan
prasarana dan saran untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam rangka mencapai tujuan
sekolah. Termasuk di dalam kegiatan pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung
jawab, dan wewenang orang-orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga dapat
menjadi tercapainya tujuan sekolah itu.
c. Pengarahan
Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah
direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki. Suharsimi Arikunto (1988)
memberikan definisi pengarahan sebagai penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan
bimbingan terhadap pra petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar.
d. Pengkoordinasian
Pengkoordinasian di sekolah diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan
dari
berbagai
individu
atau
unit
di
sekolah
agar
kegiatan
mereka
berjalan
selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha mencapai tujuan sekolah.
e. Pembiayaan
Pembiayaan sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran
pendapatan dan belanja pendidikan menengah. Kegiatan ini dimulai dari perencanaan biaya,
usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta pengawasan
penggunaan anggaran tersebut.
f. Penilaian
Dalam waktu-waktu tertentu, sekolah, pada umumnya atau anggota organisasi seperti
guru, kepala sekolah, dan murid pada khususnya harus melakukan penilaian tentang seberapa
jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta mengetahui kekuatan dan kelemahan
program yang dilaksanakan. Secara lebih rinci maksud penilaian adalah untuk: a)
memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir suatu periode kerja pekerjaan
tersebut berhasil, b). menjamin cara bekerja yang efektif dan efisien, c). memperoleh faktafakta tentang kesurakan-kesukaran dan untuk menghidarkan situasi yang dapat merusak, serta
d). memajukan kesanggupan para guru dan orang tua murid dalam mengembangkan
organisasi sekolah.
Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan
Dari uraian di atas, tampak bahwa administrasi pendidikan pada pokoknya adalah
semua bentuk usaha bersama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan merancang,
mengadakan, dan memanfaatkan sumber-sumber (manusia, uang, peralatan, dan waktu).
Tujuan pendidikan memberikan arah kegaitan serta kriteria keberhasilan kegiatan itu.
• Bidang administrasi material: kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang
materi. Seperti: ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan.
• Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya persoalan guru dan
pegawai sekolah dan sebagainya. Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup
didalamnya pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapan
harian, dan sebagainya.
Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan
Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu lingkungan
tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan di samping
sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen¬komponen lainnya.
Guru harus memahami apa yang terjadi dilingkungan kerjanya.
Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah, sekolah melaksanakan
kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam
lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting.
Dalam
menetapkan
kebijaksanaan
dan
melaksanakan
proses
perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan
kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan
sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran maupun
tenaganya.
Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan
yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua
personel sekolah termasuk guru harus terlibat.
Kesimpulan
Admnistrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan, pengertian
administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja sama, proses
kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses pengambilan
keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.
Guru sangat berperan dalam administrasi pendidikan, tugas utama guru yang sebagai
pengelola dalam proses belajar mengajar di lingkungan tertentu, yaitu sekolah.
Download