BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data Menurut

advertisement
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Data
Menurut Hoffer, Prescott dan Topi (2009:46), data adalah representasi objek dan
kejadian yang tersimpan dan mempunyai arti dan kepentingan kepada lingkungan
pengguna.
Menurut Frost dan Day (2006:6), data merupakan sesuatu yang mengacu pada
nilai yang tersimpan dalam basis data.
M enurut Connolly dan Begg (2010:70), Data adalah komponen yang paling
penting dalam DBMS, berasal dari sudut pandang end-user. Data bertindak sebagai suatu
jembatan yang menghubungkan antara mesin dengan pengguna.
Menurut Turban, Rainer dan E.Porter (2009:6), data adalah fakta mentah atau
deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang didapatkan, direkam,
disimpan, diklasifikasi tetapi belum terorganisir untuk menyampaikan suatu arti spesifik.
Menurut O’Brien (2005:26), data merupakan fakta-fakta yang belum diproses,
atau hasil dari observasi, yang berhubungan dengan fenomena fisik atau transaksitransaksi.
2.1.2 Informasi
Menurut Khosrow-Pour (2009:599), informasi adalah suatu bentuk data yang
memberikan suatu arti dengan mengurangi makna ganda, ketidak jelasan, atau
ketidakpastian atau sebuah data yang mengindikasikan bahwa kondisi tersebut tidak
diisyaratkan.
Menurut Haag, Cummings dan McCubbery (2005:6), informasi adalah suatu data
yang memiliki suatu arti dalam sebuah konteks tertentu.
Menurut Kronke dan Auer (2010:5), informasi adalah pengetahuan yang berasal
dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai arti.
7
2.1.3 Sistem
Menurut Gelinas dan Dull (2008:11), sistem adalah kumpulan dari elemen yang
berdiri sendiri yang secara bersamaan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem harus
memiliki organisasi, hubungan, integrasi, dan tujuan utama.
Menurut Hall (2011:5), secara umum sistem dapat dikatakan sebagai hasil
penggambaran dari komputer dan pemograman. Sistem adalah kumpulan dari dua atau
lebih komponen atau subsitem yang saling terkait untuk tujuan tertentu
Menurut O’brien (2005:29), sistem didefinisikan sebagai sekumpulan komponen
yang saling terkait, dengan batas yang jelas, bekerja sama untuk mencapai suatu
serangkaian tujuan umum dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses
transformai yang terorganisi
Menurut William dan Sawyer (2011:492), sistem adalah kumpulan dari komponen
– komponen yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu tugas untuk mencapai suatu
tujuan
Menurut Khosrow-Pour(2009:111), sistem adalah sebuah kelompok yang terdiri
dari modul – modul yang berinteraksi dan saling berbagi kerangka kerja umum dan
memberikan sebuah tujuan umum
2.1.4 Sistem Informasi
Menurut Laudon dan Laudon (2006:50), Sistem informasi adalah sebuah satu
kesatuan dari komponen – komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan atau
mengambil, memproses, menyimpan dan mendistribusi informasi untuk mendukung
pengambilan keputusan dan pengendalian didalam sebuah organisasi
Turban, Rainer dan E.Porter(2009:20), Menjelaskan bahwa sebuah sistem
informasi dapat mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan
informasi untuk tujuan tertentu
Gelinas dan Dull (2008:13), Sistem informasi adalah sistem yang dibuat oleh
manusia yang secara umum mengandung kumpulan dari komponen manual yang dibuat
8
untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola data dan untukmenyediakan informasi
kepada pengguna.
Hall (2011:7), menyatakan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari prosedur
formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada
pengguna.
2.1.5Database
Menurut Connolly dan Begg (2010:65), database adalah kumpulan berbagi data
dari data yang berelasi secara logical dan sebuah deskrisi dari data tersebut, dirancang
untuk memebuhi kebutuhan informasi organisasi.
Menurut Kroenke dan Auer (2010:8), database adalah kumpulan data yang saling
berhubungan dan struktur lainnya.
Menurut O’brien (2005:141), database adalah kumpulan elemen data terintegrasi
yang berhubungan secara logical.
Menurut Turban, Rainer dan E.Porter (2009:108), database adalah kumpulan dari
file-file yang menyimpan data yang saling berelasi dan berasosiasi satu dengan yang
lainnya. Dimana letak data tersebut disimpan dapat mempengaruhi kecepatan user untuk
mengakses, waktu respon query, data entry, sekuriti dan biaya.
2.1.6 Database Management System (DBMS)
Menurut Connolly dan Begg (2010:66), database management system(DBMS)
adalah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna dapat mendefinisikan,
membuat, merawat/memelihara, dan mengatur akses ke basis data.
Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden (2005:7) DBMS adalah sebuah piranti
lunak yang digunakan untuk membuat, memelihara dan menyediakan akses control
kepada pengguna basis data.
Menurut Connolly dan Begg (2010:91-93), sub bahasa terdiri dari dua bagian yaitu :
9
1. Data Definition Language(DDL)
Menurut Connolly dan Begg (2010: 92), Data Definiton Language adalah bahasa
yang
digunakan
untuk
database
administratordan
mengizinkan
untuk
mendeskripsikan suatu entitas, atribut yang saling terhubung dalam aplikasi yang
saling bersamaan serta integritas data serta keamanan data.
2. Data Manipulation Language(DML)
Menurut Connolly dan Begg (2010:92), Data Manipulation Language adalah
suatu bahasa yang melakukan operasi-operasi standar pada data yang ada didalam
basis data.
Pengoperasian data yang akan dimanipulasi biasanya meliputi :
1. Pemasukan data baru ke dalam database
2. Menguah data yang disimpan ke dalam database
3. Pemanggilan data yang terdapat di dalam database
4. Penghapusan data dari database
2.1.6.1 Komponen DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010:68), sebuah DBMS memiliki
komponen-komponen basis data, yaitu :
-
Perangkat Keras
Database Management System (DBMS) dan aplikasi memerlukan
perangkat keras menjalakannya agar sistem dapat berjalan dengan baik.
-
Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang menghubungkan Database Management System
(DBMS) bersama sistem operasi dengan jaringan berjalan bersama
melalui bahasa yang digunakan seperti Third Generation Programming
Language (C, C#, C++, Java)
10
-
Data
Data merupakan bagian terpenting Database Management System
(DBMS). Pada struktur basis data ada yang dinamakan skema, meta
data, dan struktur data.
-
Prosedur
Merupakan instruksi dan aturan yang diberikan dalam
merancang
basis data. Hal ini bertujuan untuk mengelola basis data untuk
dijalankan pada sistem.
-
Orang
Merupakan komponen yang dapat mempengaruhi sistem yang berjalan
2.1.6.2 Fungsi DBMS
Menurut Kronke (2010:11), menjelaskan fungsi DBMS terdiri atas :
-
Membuat basis data
-
Membuat table
-
Membuat struktur pendunkung
-
Membaca data pada basis data
-
Memanipulasi data pada basis data (insert, update, delete)
-
Mengelola struktur basis data
-
Membuat aturan
-
Control Concurrency
-
Memfasilitasi keamanan, melakukan backup dan recovery
2.1.6.3 Keunggulan DBMS
-
Control terhadap pengulangan data (data redundancy)
Database
berusaha
untuk
menghilangkan
pengulangan
dengan
mengintegrasikan file sehingga berbagai copy dari data yang sama tidak
tersimpan, bagaimanapun juga pendekatan ini tidak menghilangkan
pengulangan
secara
menyeluruh,
tetapi
mengendalikan
jumlah
pengulangan dalam database.
 Data yang konsisten
Dengan menghilangkan atau mengendalikan pengulangan, kita telah
mengurangi resiko ketidakkonsistenan yang terjadi.Jika item data disimpan
11
hanya sekali didalam database, maka berbagai update bagi nilai data
tersebut harus dibuat hanya sekali dan dinilai baru tersebut harus tersedia
dengan segera kepada semua pengguna.Jika item data disimpan lebih dari
sekali, sistem dapat memastikan bahwa semua copy dari item tersebut tetap
konsisten.
 Semakin banyak informasi yang didapat dari data yang sama
Dengan data operasional yang terintegrasi, hal ini memungkinkan bagi
organisasi untuk mendapatkan informasi tambahan dari data yang sama.
-
Pembagian data (sharing of data)
Database termasuk bagian dari keseluruhan organisasi dan dapat dibagikan
oleh semua pengguna yang berotoritas. Dalam hal ini, banyak pengguna
membagikan lebih banyak data.
-
Meningkatkan integritas data
Integritas data mengacu pada validitas dan konsistensi data yang disimpan,
integritas biasanya diekspresikan daam istilah batasan, yang berupa aturan
konsisten
yang
tidak
boleh
dilanggar
oleh
database.
Integritas
memungkinkan DBA untuk menjelaskan, dan memungkinkan DBMS
untuk membuat batas integritas.
-
Meningkatkan keamanan data
Keamanan database yaitu melindungi database dari pengguna yang tak
berotoritas. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan sistem username
dan password untuk mengidentifikasi orang yang berotoritas untuk
menggunakan database. Akses pengguna yang berotoritas pada database
mungkin dibatasi oleh jenis operasi seperti pengambilan, insert, update
dan delete data.
12
-
Penerapan standarisasi
Integrasi memungkinkan DBA untuk mendefinisikan dan membuat
standard yang diperlukan.Standard ini termasuk standard departemen,
organisasi, nasional, atau internasional dalam hal format data, untuk
menfasilitasi pertukaran data antara sistem, ketepatan, penamaan, standard
dokumentasi, prosedur update dan aturan akses.
-
Pengurangan biaya
Dengan menyatukan semua data operasional organisasi ke dalam suatu
database dan pembuatan sekelompok aplikasi yang bekerja pada satu
sumber data dapat menghasilkan total biaya yang lebih rendah. Sehingga
biaya lainnya dapat digunakan untuk membeli konfigurasi sistem yang
sesuai bagi kebutuhan organisasi.
-
Menyeimbangkan konflik kebutuhan
Setiap pengguna mempunyai kebutuhan yang mungkin bertentangan
dengan kebutuhan-kebutuhan pengguna lain. Sejak database dikendalikan
oleh database administrator (DBA), DBA dapat membuat keputusan
berkaitan dengan perancangan dan penggunaan operasional database yang
menyediakan penggunaan terbaik dari sumberdaya bagi keseluruhan
organisasi.
-
Meningkatkan kemampuan akses dan respon pada data.
Dengan pengintegrasian data yang melintasi batasan departemen dapat
secara langsung diakses pada penggunaan akhir, hal ini dapat menyediakan
sebuah sistem dengan lebih banyak fungsi seperti fungsi untuk
menyediakan layanan yang lebih baik pada pengguna akhir atau klien
organisasi.
Banyak
DBMS
menyediakan
query
language
yang
memungkinkan pengguna untuk menanyakan pertanyaan ad hoc dan
memperoleh informasi yang diperlukan dengan segera pada terminal
mereka, tanpa memerlukan programmer menulis beberapa software untuk
mengubah informasi ini dari database.
13
2.1.6.4 Kelemahan DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010 : 80) kelemahan dalam DBMS
adalah
sebagai berikut :
- Kompleksitas
Fungsi dari Database Management System (DBMS) yang baik
menghasilkan kompleksitas struktur data dan perancang basis data
harus menyesuaikan kekompleksitasan tersebut.
- Ukuran
Kompleksitas menyebabkan ukuran data menjadi besar sehingga
membutuhkan media penyimpanan yang besar pula.
- Biaya
Biaya yang dibutuhkan untuk implementasi DBMS serta
pemeliharaannya tidak sedikit.
- Biaya tambahan hardware
Biaya hardware tambahan untuk pengimplementasian DBMS
tergolong besar.
- Biaya konversi
Biaya untuk DBMS, tambahan hardware dari yang lama menuju
implementasi baru (konversi) besar.
- Performa
Secara umum memang baik tetapi dibuutuhkan berbagai aplikasi
untuk mendukungnya.
- Dampak kegagalan
14
Pemusatan sumber data untuk semua pengguna yang tersedia pada
DBMS dapat menyebabkan kegagalan yang besar apabila
pengelolaannya tidak tepat.
2.1.7 Perancangan Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2010:71), untuk menyusun suatu struktur data yang
diidentifikasi dalam tabel-tabel diperlukan suatu metode dalam perancangan basis
data.Bagaimanapun juga dalam melakukan perancangan basis data dapat menjadi sangat
kompleks.Untuk menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan informasi suatu
organisasi diperlukan berbagai pendekatan dan metodologi yang berbeda agar basis data
yang dihasilkan menjadi baik.
Menurut Hoffer, Prescott dan Topi (2009:37), Perancangan basis data yang baik
adalah perancangan basis data yang dibuat bersamaan dengan pembangun sistem
informasi dengan terlebih dahulu dimulai dengan enterprise data modeling, dimana hal
tersebut membatasi ruang lingkup atau cakupan dan konten umum dari basis data
keseluruhan organisasi atau perusahaan.
Menurut Connolly dan Begg (2010 : 321), ada 2(dua)pendekatan pada
proses perancangan database, yaitu :
1. Bottom-up
Bottom-up adalah pendekatan berdasarkan dari tingkat paling dasar
dariattribute dimana melalui analisis gabungan antar attribute,
dikelompokan ke dalam relasi yang merepresentasikan tipe dan
hubungan antar entitas.
2. Top-down
Top-down adalah pendekatan perancangan database yang berguna
untuk mendesain secara kompleks dengan attribute yang banyak,
dimana terdapat kesulitan untuk membangun functional dependencies
di antara atribut-atribut.
15
2.1.7.1 Basis Data Konseptual
Menurut Connolly dan Begg (2010:465), dalam bukunya menjelaskan
bahwa basis data konseptual adalah membuat representasikonseptual dari basis data
yang meliputi identifikasi entitasentitasyang penting, hubungan dan atributnya.
Menurut Hoffer, Prescott dan Topi (2009:54), dalam bukunyamenjelaskan
bahwa konseptual basis data adalah rincianspesifikasi dari keseluruhan struktur
data organisasi yang
terbebas dari basis data lainnya. Berikut adalah designkontemporer untuk
merancang suatu basis data konseptual :
- Memberikan ruang lingkup terhadap organiasi
- Semua jenis entitas dan subentitas diperlukan
- Semua relasi harus di dokumentasikan
- Model memiliki seluruh atribut seperti primary keys dansecondary keys
- Seluruh tipe data dan format, atribut, dan peraturan bisnisharus dirinci dan
disimpan dalam tempat penyimpanan
- Idealnya, konseptual basis data harus di normalisasiJadi, basis data konseptual
adalah basis data yang dirancangmewakili entitas-entitas pada proses bisnis untuk
menjelaskan entitias beserta hubungannya yangdigambarkan ke dalam ER
Diagram.
2.1.7.2 Basis Data Logikal
Menurut Connolly dan Begg (2010:465), untuk menterjemahkanrepresentasi
konseptual ke dalam struktur logikal dari basis datayang meliputi perancangan
hubungan-hubungannya diperlukan perancangan basis data logikal. Selain itu,
dalam proses membangun sebuah model informasi yang digunakan dalam model
informasi enterprise berdasarkan satu model data. Tetapiterbebas dari DBMS dan
aspek fisikal lainnya.Tahapan padapembuatan basis data logikal adalah :
- Memperoleh hubungan logikal data modelPada tahap ini kita harus memperoleh
hubungan untukmerepresentasikan entitas, hubungannya, dan atributnya.Kita
mendeskripsikan bagaimana hubungan diperoleh padastruktur tertentu yang terjadi
didalam konseptual data model:
16
1. Tipe entitas kuat
2. Tipe entitas lemah
3. Tipe hubungan satu-ke-banyak (1:*)
4. Tipe hubungan satu-ke-satu (1:1)
5. Tipe hubungan satu-ke-satu (1:1) rekursif
6. Tipe hubungan superclass/subclass
7. Tipe hubungan banyak-ke-banyak (*:*) rekursif
8. Tipe hubungan yang kompleks
9. Atribut multi-valued
- Memvalidasi hubungan menggunakan normalisasiPada tahap ini kita akan
melakukan validasi terhadappengelompokan atribut pada tiap hubungan. Tujuan
darinormalisasi ini adalah untuk memastikan bahwa relasitersebut memiliki nilai
minimal yang cukup dari atributyang dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan data
padasuatu perusahaan atau organisasi. Hal ini juga dapatdilakukan untuk
mengurangi redundansi.
- Memvalidasi hubungan terhadap transaksi penggunaTujuan utama dari tahap ini
adalah
untuk
memvalidasilogikal
data
model
dan
memastikan
bahwa
modelmendukung transaksi yang dibutuhkan pengguna, sepertiyang sudah dirinci
dalam user requirements. Disini kitaharus mengecek apakah terjadi error saat
membuat relasiyang berkaitan dengan hubungan antar entitas.
- Mengecek integritas constraints
Pada tahap ini kita membuat constraint atau batasan padabasis data untuk
menghindari terjadinya pemasukan datadengan format yang berbeda, salah, atau
tidak lengkap.
- Mengulas logical data model dengan pengguna
Setelah seluruh tahapan tersebut selesai dibuat, makasekarang kita harus mengulas
kembali logikal data modelyang telah kita buat dengan pengguna. Apakah sesuai
dengan kebutuhan user atau tidak.
17
- Menggabungkan logikal data model ke dalam global model(opsional)
Tahap
ini
menggabungkan
logikal
model
menjadi
globalmodel
yang
merepresentasikan seluruh pandangan userterhadap basis data. Jadi, tidak hanya
dari salah satu sisipengguna saja.
- Mengecek perkembangan ke masa depan
Perlu di pertimbangkan bagaimana kedepannya basis datayang dirancang.Apakah
mampu untuk mendukungkebutuhan perusahaan kedepannya.
2.1.7.3 Basis Data Fisikal
Menurut Connolly dan Begg (2010:465).basis data fisikal adalah menentukan
bagaimana struktur logikal diimplementasi secarafisik (sebagai base relation) ke
dalam target DBMS. Prosesyang dihasilkan adalah deskripsi dari implementasi
suatu
basisdata
pada
penyimpanan
kedua.
Hal
ini
mendeskripsikan
strukturpenyimpanan dan metode akses yang digunakan untukmengakses data
secara efektif.
Tahapan-tahapan yang ada dalam perancangan basisdata fisikal yaitu sebagai
berikut:
-
Langkah 1 Menterjemahkan model data untuk target DBMS
-
Langkah 1.1 Mendesain relasi basenya
-
Langkah 1.2 Mendesain representasi dari derived data.
-
Langkah 1.3 Mendesain batasan umum
-
Langkah 2 Mendesain File organisasi dan indeks
-
Langkah 2.1 Menganalisis Transaksi
-
Langkah 2.2 Memilih file organisasi
-
Langkah 2.3 Memilih indeks
-
Langkah 2.4 Mengeliminasi
-
Langkah 3 Mendesain tampilan pengguna (user view)
-
Langkah 4 Mendesain mekanisme keamanan
18
2.1.8 Database Life Cycle
Menurut Connolly dan Begg (2010:313), database Life Cycle adalah komponen
dasar didalam sistem informasi suatu organisasi yang bertujuan untuk merencanakan dan
merancang
basis
data
dari
tingkatan
awal
sampai
akhir.
Gambar 2.1 Database Lifecycle
(Connolly dan Begg, 2010:314)
1. Perencanaan Basis Data (Database Planning)
Menurut pendapat Connolly dan Begg(2010:313), Perencanaan basis data
(database planning) merupakan aktivitas manajemen yang memungkinkan tahapan
dari Database Application Lifecycle direalisasikan seefektif dan seefisien mungkin.
Perencanaan basis data harus terintegrasi dengan keseluruhan strategi sistem dari
organisasi. Terdapat 3 hal pokok yang berkaitan dengan strategi sisteminformasi
yaitu:
19
-
Identifikasi
rencana
dan
sasaran
dari
perusahaan
termasuk
mengenaisistem informasi yang dibutuhkan.
-
Evaluasi sistem informasi yang ada untuk menetapkan kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki
-
Penaksiran kesempatan IT yang mungkin memberikan keuntungan
Kompetitif
2. Definisi Sistem (System Definition)
Menurut Connolly, Begg (2010:316), System Definition adalah suatu
kegiatan yang menjelaskan batasan – batasan dan cakupandari aplikasi basis data
dari sudut pandang pengguna (user view) yangutama. User view mendefinisikan
apa yang diwajibkan dari suatu aplikasibasis data dari perspektif aturan kerja
khusus (seperti manager atausupervisor) atau area aplikasi enterprise (seperti
marketting, personnel,
ataustock control). Aplikasi basis data dapat memiliki satu atau lebihuser view.
Identifikasi user view, membantu memastikan bahwa tidak adauser utama dari
suatu
basis
data
yang terlupakan ketika pembuatanaplikasi
baru
yang
dibutuhkan.User View juga membantu dalampengembangan aplikasi basis data
yang rumit memungkinkan permintaan– permintaan dipecah kedalam bagian –
bagian yang lebih sederhana.
3. Requirements Collection and Analysis
Menurut Connolly dan Begg (2010:316) RequirementsCollection and
Analysis merupakan suatu proses pengumpulan dananalisis informasi mengenai
bagian organisasi yang didukung olehaplikasi basis data, dan menggunakan
informasi tersebut untukidentifikasi kebutuhan pemakai akan sistem yang baru.
Informasidikumpulkan untuk setiap user view utama meliputi :
-
Deskripsi data yang digunakan atau dihasilkan
-
Detail mengenai bagaiman data dihasilkan
-
Beberapa kebutuhan tambahan untuk aplikasi basis data yangbaru.
20
4. Database Design
Berdasarkan Connolly dan Begg (2010:320), Database Design merupakan suatu
proses pembuatan sebuah desain basis data yangmendukung tujuan dan operasi
basis data suatu perusahaan yangdibutuhkan.
Tujuan utama dari data model adalah untuk membuat kita paham :
-
Setiap perspektif data dari pemakai
-
Penjelasan tentang data itu sendiri terlepas dari semua
representasi fisikal
-
Penggunaan data pada beberapa user view
Berdasarkan Connolly dan Begg (2010:322) didalam desain basisdata terdapat 3
fase yaitu:
-
Conceptual Database Design
-
Logical Database Design
-
Phisical Database Design
5. Pemilihan DBMS (DBMS Selection)
Menurut Connolly dan Begg (2010:325) pemilihan DBMSdilakukan untuk
memilih DBMS yang sesuai untuk mendukung aplikasibasis data, Menurut
Connolly dan Begg (2010:326) Langkah utamadalam pemilihan DBMS :
-
Mendefinisikan istilah dari referensi berdasarkan penelitian
-
Membuat daftar dari dua atau tiga produk
-
Evaluasi produk
-
Rekomendasi pilihan dan membuat laporan
6. Application Design (Desain Aplikasi)
Menurut Connolly dan Begg (2010:329) desain aplikasiadalah rancangan
dari user interface dan program aplikasi yangdigunakan dan memproses basis data.
Di dalam aplikasi desain terdapat 2 aspek utama:
-
Transaction Design
Tindakan, atau serangkaian tindakan, yang dilakukan oleh single user
atau program aplikasi, yang mengakses atau mengubah isi database
21
-
User Interface Design
Sebelum mengimplementasikan form atau report, pertama–tama yang
harus dilakukan adalah mendesain tampilan.
Berikut petunjuk dalam mendesain form atau report :
-
Meaningful title
-
Comprehensible instructions
-
Logical Grouping and sequencing of field
-
Visuallly appealing layout of the form / report
-
Familiar field label
-
Consistent terminology and abbreviations
-
Consistent use of color
-
Visible space and boundaries for data entry field
-
Convenient cursor movement
-
Error Correction for individual character entire field
-
Error message for unacceptable values
-
Optional field marked clearly
-
Explanatory message field
-
Completion signal
7. Prototyping
Menurut Connolly dan Begg (2010:333) prototypingmerupakan pembuatan
kerangka kerja dari sistem basis data. Pada kondisitertentu kita dapat memilih
apakah akan membuat prototype ataulangsung mengimplementasikan sistem basis
data. Suatu prototypemerupakan suatu model aplikasi basis data yang mempunyai
semua corak
yang diperlukan dan menyediakan kemampuan sistem.
Berdasarkan Connolly dan Begg (2010:333), ada 2 cara strategimembuat prototype
yaitu :
-
Requirement prototyping
Untuk requirement prototyping digunakan prototype untukmenentukan kebutuhan
suatu aplikasi basis data yang diusulkan danketika kebutuhan dirasakan sudah
lengkap maka prototype tersebuttidak digunakan lagi
22
-
Evolutionary prototyping
Digunakan untuk tujuan yang sama, perbedaannya adalah bahwaprototype tidaklah
dibuang. Tapi dikembangkan lebih lanjut menjadiaplikasi basis data.
8. Implementation
Berdasarkan
Connolly dan
Begg (2010:333), implementationmerupakan
perwujudan dari basis data dan desain aplikasi. Setelahmenyelesaikan tahap desain
(dengan atau tanpa prototype), kini kitaberada dalam tahap implementasi basis data
dan program aplikasi,implementasi basis data dicapai dengan menggunakan DDL,
dari DBMSyang telah dipilih atau dengan menggunakan Graphical User
Interface(GUI),
masing
–
masing
menyediakan
fungsi
ketika
menyembunyikanpernyataan DDL yang tingkatannya rendah (low level).
Pernyataan
DDLdigunakan
untuk
menciptakan
struktur
basis
data
dan
mengosongkan fileyang terdapat dalam basis data tersebut. User View juga
diterapkan dalamlangkah implementasi.
9. Konversi data dan Loading (Data conversion and loading)
Berdasarkan Connolly dan Begg (2010:334) data conversionand loading adalah
pemindahan data yang ada ke dalam basis data yangbaru dan mengubah aplikasi
yang sudah berjalan agar dapat digunakandalam basis data baru.Tahapan ini
dibutuhkan hanya ketika sistem basisdata yang baru menggantikan basis data yang
lama. Sekarang ini, sudahmenjadi hal yang biasa bagi sebuah DBMS untuk
mempunyai utilitasyang memuat keseluruhan file yang ada ke dalam basis data
yang baru. Utilitas biasanya membutuhkan spesifikasi dari sumber dan
tujuannya,sehingga mengubah data sesuai denga format basis data yang baru.
10. Pengujian atau Testing
Berdasarkan Connolly dan Begg (2010:334) pengujian dan testing adalah suatu
proses melaksanakan program aplikasi dengan tujuan menemukan kesalahan dalam
melakukan testing para pemakai sistem yang baru harus dilibatkan untuk menguji
proses aplikasi dan basis data tersebut situasi yang ideal untuk pengujian sistem
23
adalah mempunyai suatu pengujian basis data pada suatu sistem perangkat keras
yang terpisah tetapi ini sering tidak tersedia. Setelah pengujian diselesaikan
maka aplikasi basis data ini telah siap digunakan.
11. Pemeliharaan Operational (Operational Maintenance)
Berdasarkan
Connolly dan Begg (2010:335) pemeliharaan operational adalah
sebuah proses pemantauan dan pemeliharaan sistemberikut instalasi. Setelah
melalui tahap-tahap sebelumnnya maka sistemsekarang telah pada tahap
pemeliharaan yang melibatkan aktivitas berikut ini:
-
Mengawasi kinerja dari sistem jika performance jauh dibawah suatu
tingkatan yang bisa diterima penyusunan basis data mungkin
diperlukan.
-
Menjaga dan meningkatkan mutu aplikasi basis data (ketika
diperlukan) kebutuhan baru disatukan kedalam aplikasi basis data yang
mengikuti langkah-langkah sebelumnya yang terdapat dalamsiklus
basis data.
-
Ketika
aplikasi
dilakukanmonitoring
basis
secara
data
dekat
sedang
beroperasi,
perlu
untuk
memastikan
bahwa
performance dalam tingkatan yang bisa diterima.
-
Monitoring proses akan terus berlanjut sepanjang seluruh hidup
suatuaplikasi basis data tersebut dan pada waktu tertentu boleh
melakukan reorganisasi basis data untuk mencukupi kebutuhan dari
sistem. Perubahan ini menyediakan informasi pada evolusi sistem dan
sumber daya yang pada masa yang akan datang mungkin diperlukan.
Hal ini memungkinkan database administrator untuk terlibat dalam
perencanaan kapasitas dan untuk memberitahu staff senior siaga untuk
melakukan penyesuaian rencana jika DBMS kekurangan kegunaan
tertentu, database administrator dapat mengembangkan kegunaan
yang diperlukan atau pembeli peralatan tambahan jika diperlukan.
24
2.1.9 Tiga Tingkatan Arsitektur ANSI-SPARC
Menurut Connolly dan Begg (2010:86) bagian dari three-level architecture terdiri
dari extenal, conceptual, dan internal level. Cara user melihat suatu data disebut bagian
eksternal, cara DBMS dan sistem melihat suatu data disebut sebagai internal level,
dimana data disimpan menggunakan sebuah struktur data dan file organization.
Konseptual level ini menjelaskan data apa saja yang disimpan didalam database dan
bagaimana hubungan antar datanya.
Gambar 2.2 The Three-Level ANSI-SPARC Architecture
(Connolly, Begg, 2010:87)
Tujuan utama dari three-level architecture ini sebenarnya adalahuntuk memisahkan setiap
hak akses user terhadap database dari keadaandatabase yang sebenarnya. Ada beberapa
alasan yang mendasari haltersebut :
-
Setiap pengguna harus dapat mengakses data yang sama, tetapi
memiliki pandangan yang berbeda disesuaikan dari data tersebut.
-
Setiap user harus mampu mengubah cara dia melihat data, dan
perubahan ini harusnya tidak akan mempengaruhi pengguna lain.
-
Pengguna
tidak
harus
berhubungan
langsung dengan
rincian
penyimpanan database secara fisik, seperti pengindeksan atau hashing.
25
Dengan kata lain, interaksi pengguna dengan database harus
independen dari berbagai pertimbangan penyimpanannya.
-
DBA harus mampu mengubah struktur penyimpanan database tanpa
mempengaruhi pandangan pengguna.
-
Struktur internal dari database harusnya tidak dapat dipengaruhi oleh
perubahan pada aspek fisik dari penyimpanan, seperti pergantian ke
perangkat penyimpanan baru.
-
DBA harus dapat mengubah struktur konseptual database tanpa
mempengaruhi semua pengguna.
2.1.10 Fact-Finding Technique
Menurut Connolly dan Begg (2010:317), di dalam mengumpulkan dan
menganalisis informasi dibutuhkan suatu teknik yang disebut dengan Fact-Finding
Technique. Fact-Finding Technique adalah suatu teknik untuk mencari fakta guna
mendukung informasi yang dikumpulkan.
Ada 5 (lima) teknik dalam Fact-Finding Technique yang biasa dipakai untuk mencari
fakta , kelima teknik itu adalah :
- Examining Document
Dalam proses ini analis mencari informasi tentang seberapa pentingkah kebutuhan akan
basis data di dalam perusahaan atau organisasi. Proses mempelajari dokumentasi juga
dapat mendukung dalam merespon kebutuhan untuk perbaikan dari sistem yang sudah
berjalan. Dalam fase ini, dibutuhkan dokumentasi sistem yang sudah ada, surat-surat
dalam proses bisnis, serta bentuk laporan yang sudah digunakan.
- Interviewing
Proses ini biasanya menutupi semua aspek pertanyaan yang perlu diajukan kepada
responden. Wawancara adalah teknik paling umum dan paling berguna dalam pencarian
fakta kepada perusahaan atau organisasi.Tetapi untuk melakukan wawancara yang baik
dan mendapatkan hasil yang baik pula, dibutuhkan kemampuan komunikasi yang baik
agar hasil dari pertanyaan yang diberikan kepada responden dapat diterima dengan jelas
dan dapat dijawab dengan baik pula dan tepat sasaran.Saat melakukan wawancara, kita
pun dapat mengetahui tingkat kebenaran atau ketepatan informasi yang diberikan kepada
responden dengan melihat bahasa tubuh dari responden saat kita melakukan wawancara.
26
- Observing the enterprise in operation
Dengan teknik ini, pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengamati dan berbaur
dengan para pelaku bisnis serta mengikuti proses bisnis yang berjalan pada perusahaan
tersebut. Pengalaman yang didapatkan di lapangan berbeda dengan yang di informasikan
oleh responded sehingga kita akan lebih mengerti mengenai proses bisnis dan masalah
yang ada padanya.
- Research
Teknik ini dapat membantu dalam bagaimana pengaplikasian sistem yang akan dibuat,
dan menemukan solusi dari permasalahan yang ada. Riset dilakukan dengan mencari
informasi dalam buku referensi ataupun jurnal. Dari sumber tersebut mungkin dapat dapat
ditemukan bagaimana suatu masalah yang sama diselesaikan, dan bisa dijadikan referensi
dalam analisis dan perancangan yang akan dilakukan.
- Questionnaires
Teknik ini biasanya digunakan untuk mengumpulkan fakta dari responden yang jumlah
nya banyak. Teknik ini akan lebih menghemat waktu dan uang daripada harus
mewawancara seluruh responden satu per satu. Tetapi ada kekurangan yang signifikan
dibandingkan dengan wawancara yaitu tingkat kebenaran dari informasi yang didapat
hanya tertulis dan bisa saja responden menutupi informasi yang dianggap sensitif.
2.1.11 Normalisasi
Menurut Connolly dan Begg (2010:376), normalisasi merupakan suatu teknik
untuk menghasilkan suatu relasi yang sangat diperlukan dimana kebutuhan datanya
diberikan oleh perusahaan. Dalam proses normalisasi membutuhkan beberapa tahap untuk
dapat diimplementasikan.
Tahap-tahap normalisasi menurut Connolly dan Begg (2010:430) adalah :
a.Bentuk tidak normal (UNF)
Merupakan bentuk normalisasi dimana terdapat tabel yang memiliki satu atau
lebih data yang berulang.
27
b.Bentuk normal pertama (1NF)
Merupakan bentuk normalisasi dimana data yang dikumpulkan menjadi satu
Field yang sifatnya tidak akan berulang dan tiap field mempunyai satu nilai.
c.Bentuk normal kedua (2NF)
Merupakan bentuk normalisasi dimana field yang bukan kunci tergantung secara
fungsi pada suatu primary key.
d.Bentuk normal ketiga (3NF)
Merupakan bentuk normalisasi dimana tidak ada field yang bukan primary key
tergantungtransitive kepada primary key.
2.1.12 Entity Relationship Model
Menurut Connolly dan Begg (2010:371), Entity Relationship Modelling adalah
pendekatan top-down untuk merancang basis data yang dimulai dengan mengidentifikasi
data-data penting yang disebut dengan entitas dan hubungannya di dalam pemodelan
suatu data.
2.1.12.1 Entity Type
Menurut Connolly dan Begg (2010:372), jenis entitas adalah sekumpulan
objek dengan properties yang sama dan diidentifikasikan oleh perusahaan yang
keberadaannya diakui secara independen.
Menurut Connolly dan Begg (2010:383), jenis entitas atau Entity Type dibagi
menjadi 2 (dua) jenis yaitu :
1. Strong Entity Type
Entitas yang tidak bergantung pada entitas lain.
2. Weak Entity Type
Entitas yang bergantung pada entitas lain.
28
2.1.12.2 Relationship types
Menurut Connolly dan Begg (20l0: 374), relationship types
merupakan suatu hubungan antar entity types. Relationship Types
direpresentasikan dalam bentuk diagram berubah garis lurus yang
menghubungkan dua buat entity types, ditandai dengan nama dari relasi
tersebut. Pada umumnya, relasi dinamai dengan kata kerja.
Relationship
Name
Has
Staff
Branch
Gambar 2.3 Relation Types
(Connolly, Begg, 2010:376)
Menurut Connoly dan Begg (20l0: 376), dalam relationship types
terdapat degree of relationship type. Degree of relationship type
merupakan jumlah tipe entitas yang terkait dalam relationship. Entitas
yang terkait dalam relationship disebut dengan participants. Jadi, degree
dari suatu relationship menunjukkan banyaknya entitas yang tergabung
dalam suatu relationship. Terdapat 3 jenis degree of relationship, yaitu:
-
Binary Relationship
Binary Relationship merupakan relationship yang mempunyai dua
degree.
PrivateOwner
POwns
PropertyForRent
Gambar 2.4 Binary Relationship
(Connolly, Begg, 2010:376)
29
-
Ternary Relationship
Ternary Relationship merupakan relationship yang mempunya tiga
degree.
Staff
Register
Branch
Client
Gambar 2.5 Ternary Relationship
(Connolly, Begg, 2010:377)
-
Quarternary Relationship
Quarternary Relationship merupakan relationship yang mempunya
empat degree.
Solicitor
Buyer
Register
Bid
Gambar 2.6 Quarternary Relationship
(Connolly, Begg, 2010:377)
Financial
Institution
30
2.1.12.3 Atribut
Menurut Connolly dan Begg (2010:379), Attributes adalah suatu property
yang terdapat dalam suatu entitasAtribut dibagi menjadi 4(empat) tipe yaitu :
1. Composite Attributes
composite Attribute merupakan atribut yang tersusun dari beberapa komponen
dimana setiap komponennya tidak memiliki keterikatan satu sama lain.
2. Single-Valued Attributes
Single-Valued Attributes merupakan atribut yang dapat menyimpan nilai
secara tunggal dalam setiap tipe entitas sedangkan atribut multivalued dapat
menyimpan lebih dari 1 (satu) nilai dalam setiap tipe entitas.
3. Multi-Valued Attributes
Multi-Valued Attributes merupakan atribut yang memiliki banyak nilai dalam
setiap suatu entitas.
4. Derived Attributes
Derived Attributes merupakan atribut yang mewakili sebuah nilai yang
diturunkan dari nilai atribut terkait atau sekumpulan atribut. Atribut yang
terkait tersebut belum tentu dalam tipe entitas yang sama.
2.1.12.4 Keys
Menurut Connolly, Begg (2010:381), Suatu penentuan kunci yang merupakan
Hal paling essensial pada perancangan basis data relational.Key bukan hanya
sebagai metode untuk mengakses suatubaris tertentu tetapi juga menjadi pengenal
unit dalam suatu tabel.
Menurut Connolly dan Begg (2010:150-151), relasional key dibagi
menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Superkey : Merupakan sebuah atribut atau sekelompok atribut yang
mengidentifikasi secara unik tuple dalam relasi. Superkey yang mudah
diidentifikasi adalah yang hanya berisi jumlah minimum atribut yang
diperlukan.
31
2. Candidate Key : Merupakan superkey dalam relasi. Candidate key
(K), bagi sebuah relasi (R) mempunyai dua sifat yaitu :
- Keunikan : Dalam setiap tuple dari R, nilai dari K secara unik
mengidentifikasituple tersebut.
- Irreducibility : Tidak ada subset yang sesuai dari K yang
mempunyai keunikan sifat. Ketika sebuah key terdiri dari lebih dari satu
atribut kita sebut ini sebagai composite key.
3. Primary Key : Merupakan candidate key yang terpilih untukidentifikasi
tuple secara unik dalam satu relasi. Sementaracandidate key yang tak
terpilih sebagai primary key disebutalternate key.
4. Foreign Key : Merupakan sebuah atribut atau sekelompok atributdalam
relasi yang dibandingkan dengan candidate key padabeberapa relasi.
2.1.12.5Strukturan Constraint
Menurut Connolly dan Begg (2010:385), multiplicity adalah sejumlah
kejadian yang mungkin terjadi dari entitas yang berhubungan dengan kejadian
tunggal melalui relationship tertentu.Multiplicity menggambarkan bagaimana
entitas saling dihubungkan. Ada tiga jenis relationship menurut Connolly-Begg
(2010:386-389) yaitu :
1. One To One Relationship
Gambar 2.7 one to one
(Connolly, Begg, 2010:386)
32
2. One To Many Relationship
Gambar 2.8 one to many
(Connolly, Begg 2010:387)
3. Many To Many Relationship
Gambar 2.9 many to many
(Connolly, Begg 2010:388)
2.1.13 Rich Picture
Menurut
Mathiassen (2000:26) Rich Picture adalah sebuah gambaran informal
yang menjelaskan tentang pemahaman ilustrasi terhadap suatu situasi dari sistem yang sedang
33
berlangsung. Rich Picture dapat digunakan
sebagai alat yang berguna untuk menfasilitasi
komunikasi baik antara pengguna dalam sistem.
Gambar 2.10 rich picture
(Mathiassen, 2000:26)
2.1.14 Problem Solving
Menurut McLeod, Schell (2007:111) problem solving adalah suatu tindakan yang
dilakukan untuk mengatasi masalah – masalah yang terjadi dengan cara meminimalisir
efek yang merugikan atau memaksimalkan kesempatan untuk menciptakan keuntungan.
2.1.15 State Transisition Diagram
Menurut Whitten dan Bentley (2008:673),
State
Transition Diagram
(STD) adalah suatu alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi screen
yang dapat terjadi selama satu sesi pengguna. Notasi-notasi yang digunakan dalam STD
yaitu :
1. Kotak digunakan untuk menggambarkan state sistem.
2.Anak panah menunjukkan arah perubahan state.
3.Kondisi dinyatakan dengan tulisan yang diberi garis bawah
34
4. Aksi dinyatakan dengan tulisan tanpa garis bawah. Biasanya terletak di bawah
kondisi.
Gambar 2.12 State Transition Diagram
(Whitten, Bentley, 2007:664)
2.1.16 Activity Diagram
Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2005:144)
Activity Diagram adalah
jenis diagram alur kerja yang menggambarkan kegiatan pengguna, orang yang melakukan
aktivitas masing-masing dan aliran sekuensial kegiatan ini.
35
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Pengertian Puskemas
Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 1991).
Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas merupakan Unit
Pelayanan
Teknis
Dinas
kesehatan
kabupaten/kota
yang
bertanggung
jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
2.2.1.1 Fungsi dan Tugas Pokok Puskesmas
Berdasarkan pada surat keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 9/Menkes/SK/III/1982 tentang Sistem kesehatan Nasional (SKN) bahwa
tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
Puskesmas Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan
perorangan dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif), pemulihan
(rehabilitasi) yang dilakukan secara terpadu dengan upaya pencegahan (preventif)
dan peningkatan (promotif) serta melaksanakan pemberdayaan Puskesmas
Kelurahan Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud:
Puskesmas Kecamatan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran Puskesmas Kecamatan
b. Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan
c. Pelaksanaan pelayanan kesehatan perorangan
d. Penyelenggaraan pelayanan medis umum
36
e. Penyelenggaraan asuhan keperawatan
f. Penyelenggaraan pelayanan persalinan
g. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
h. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan spesialis terbatas kebidanan,
kesehatan anak, penyakit dalam, mata dan telinga, hidung dan
tenggorokan.
i. Penyelenggaraan rawat inap terbatas
j. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis laboratorium, radiologi, gizi,
farmasi dan optik
k. Penyelenggaraan pelayanan ambulan rujukan
l. Penyelenggaraan pelayanan Keluarga Berencana
m. Penyelenggaraan pelayanan imunisasi
n. Penyelenggaraan pelayanan 24 jam
o. Penyelenggaraan pelayanan rujukan
p. Penyelenggaraan konsultasi kesehatan perorangan
q. Penyelenggaraan pemberdayaan Puskesmas Kelurahan
r. Penyelenggaraan pencatan medis
s. Penyelenggaraan pemeliharaan perawatan kedokteran, perawatan
keperawatan, peralatan perkantoran dan peralatan medis lainnya
t. Penyelenggaraan peningkatan dan penjaminan mutu kesehatan
u. Penyusunan estándar operasional prosedur
v. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat menyurat, dan
37
kearsipan serta kebersihan, keamanan dan keindahan Puskesmas
w. Pembinanan dan pengembangan kesehatan kerja
x. Pemeriksaan jenasah
y. Pengumpulan dan pengolahan data seluruh hasil pelaksanaan tugas dan
fungsi yang diselenggarakan oleh Puskesmas Kelurahan
z. Pengolahan data seluruh hasil pelaksanaan fungsi Puskesmas Kecamatan
aa. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi
Puskesmas Kecamatan secara berkala setiap bulan dan setiap 3 (tiga) bulan
Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Suku Dinas Kesmas.
2.2.2 Pelayanan
Menurut Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan
atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan
pada konsumen itu sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi
pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi.
2.2.2.1 Pendaftaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:285), pendaftaran adalah
proses, cara, perbuatan mendaftar (mendaftarkan), pencatatan nama, alamat dan
sebagainya ke dalam daftar.
2.2.2.2 Rekam Medis
Menurut Permenkes No.7491/PerMenkes/XII/1989, Rekam Medis adalah
berkas yang berisi catatan dokumen mengenai identitas pasien,hasil pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien pada saran
kesehatan, baik rawat jalan maupun rawat inap. Menurut Waters dan Murphy
38
(2007), Rekam Medis adalahkompendium (ikhtisar) yang berisi informasi tentang
keadaan pasien selama perawatan atau selama pemeliharaan kesehetan. Isi
rekammedis meliputi :
1. Catatan, merupakan uraian tentang identitas pasien, pemeriksaan pasien,
diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain baik dilakukan oleh dokter
dan
dokter
gigi
maupun
tenaga
kesehatanlainnya
sesuai
dengan
kompetensinya.
2.
Dokumen, merupakan kelengkapan catatan tersebut, antara lain foto rontgen,
hasil
laboratorium
keilmuannya.
dan
keterangan
Penyelenggaraan
lain
rekam
sesuai
medis
dengan
pada
kompetensi
suatu
sarana
pelayanankesehatan merupakan salah satu indikator mutu pelayanan
padainstitusi tersebut. Berdasarkan data pada rekam medis tersebut akan dapat
dinilai apakah pelayanan yang diberikan sudah cukup baik mutunya atau tidak,
serta apakah sudah sesuai standar atau tidak.
Untuk itu lah, maka pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan merasa
perlu mengatur tata cara penyelenggaraan rekam medis dalam suatu peraturan
menteri
kesehatan
agar
jelas
ramburambunya,yaitu
berupa
Permenkes
No.749a/PerMenkes/XII/1989.
2.2.3 Perawatan
Menurut Lokakarya Keperawatan (1983) Perawatan adalah pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan,
berbentuk
pelayanan
bio-psiko-sosial-spiritual
yang
menyeluruh
ditunjukkan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Menurut Virginia Henderson (1978) Perawatan adalah upaya membantu individu
baik yang sehat maupun sakit untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan pengetahuan
yang dimilikinya sehingga individu tersebut mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari,
sembuh dari penyakit atau meninggal dunia dengan tenang. Tenaga perawat berperan
menolong individu agar tidak menggantungkan diri pada bantuan orang lain dalam waktu
secepat mungkin.
39
2.2.3.1 Rawat Jalan
Pengertian Pelayanan Rawat Jalan Menurut Per [10] “Pelayanan Rawat Jalan
adalah kegiatan fungsional yang dilakukan petugas medis, perawat dan / atau non
medis yang melayani berbagai jenis pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di
Instalasi Rawat jalan (Poliklinik)”.
2.2.4 Pengobatan
Menurut Zulkifli (2009), Pengobatan sendiri adalah upaya pengobatan sakit
menggunakan obat tradisional atau cara tradisional tanpa petunjuk ahlinya. Menurut
Supardi (2006),
pengobatan sendiri adalah penggunaan obat oleh masyarakat untuk
tujuan pengobatan sakit tanpa resep atau nasihat dari tenaga medis. Menurut Kristina
(2008), pengobatan sendiri adalah penggunaan obat oleh masyarakat untuk mengurangi
gejala penyakit ringan tanpa nasihat dokter.
BPOM menyebutkan bahwa pengobatan sendiri adalah perawatan sendiri oleh
masyarakat terhadap penyakit yang umum diderita, dengan menggunakan obat-obatan
yang dijual bebas di pasaran atau obat keras yang bisa didapat tanpa resep dokter dan
diserahkan oleh apoteker di apotek (BPOM, 2004)
2.2.4.1 Obat
Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau
rohaniah pada manusia atau hewan, termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh
manusia. Meskipun obat dapat menyembuhkan penyakit, tetapi masih banyak juga
orang yang menderita akibat keracunan obat. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa obat dapat bersifat sebagai obat dan dapat juga bersifat sebagai racun. Obat
itu akan bersifat sebagai obat apabila tepat digunakan dalam pengobatan suatu
penyakit dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi, apabila obat salah digunakan
dalam pengobatan atau dengan dosis yang berlebih maka akan menimbulkan
keracunan dan bila dosisnya kecil tidak akan memperoleh penyembuhan Anief, M
(1991:1).
40
Bahan obat jarang diberikan sendiri-sendiri, lebih sering merupakan suatu formula
yang dikombinasi dengan satu atau lebih zat yang bukan obat yang bermanfaat
untuk kegunaan farmasi. Bentuk-bentuk sediaan yang dapat digunakan beragam.
Bentuk yang populer adalah tablet, kapsul, kaplet, suspense dan berbagai larutan
sediaan farmasi (Ansel:1989).
2.2.4.2 Inventori
Menurut Rangkuti dalam Reja (2008:146) inventory atau persediaan
adalah sebagai suatu aktivitas yang meliputi barang-barang milik
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu
atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan proses
produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya
dalam suatu proses produksi.
Download