Perlindungan Hutan 2

advertisement
Perlindungan Hutan 7
VII. MIKORIZA
Jamur adalah tumbuhan bersel satu atau banyak,
tubuhnya tersusun atas hifa bercabang-cabang, tidak
mempunyai klorofil, dapat mengadakan respirasi,
asimilasi dan metabolisme, berkembang biak dengan
membelah diri dan dengan spora.
Mikoriza (mikes=jamur, rhiza=akar) ialah struktur akar
yang terbentuk sedemikian rupa hasil simbiosis
mutualisme antara akar dengan jamur.
a. Endomikoriza.
Jamur memasuki sel-sel korteks dari akar
tumbuhan (intraselluler/dalam) dan tidak
menyebabkan pembengkakan sel-sel korteks.
7/20/2017
Call 08125875659
1
Perlindungan Hutan 7
b. Ektomikoriza
Jamur menyelubungi permukaan akar dan
masuk di antara dinding sel korteks
(intraselluler/luar) dari akar tumbuhan dan
membentuk jaring hartig (hartig’s net).
Akar pendek membesar dan pada akar
tumbuhan tertentu bercabang atau seperti
bunga karang.
c. Ektendomikoriza
Gabungan antara kedua kelompok di atas
dengan hifa intra dan interselluler. Akar
ektendomikoriza tidak mengalami
pembengkakan.
7/20/2017
Call 08125875659
2
Perlindungan Hutan 7
Simbiosis mutualisme
Adalah hidup bersama yang saling
menguntungkan. Jamur memperoleh
karbohidrat yang diproduksi oleh tumbuhan
dan tumbuhan memperoleh tambahan air
dan unsur hara dari jamur.
Pembentukan ektomikoriza (ecm) dipengaruhi
oleh berbagai faktor yang reaksinya
bermacam-macam tergantung dari jenis
jamur yang berasosiasi dengan akar
simbionnya
a. Umumnya jamur ecm tidak dapat
menguraikan lignin dan selulosa, kecuali
7/20/2017
Call 08125875659
3
Perlindungan Hutan 7
yang mampu menghasilkan enzim untuk
menguraikannya.
Glukosa adalah sumber carbon yang sangat
disukai.
b. Sebagai sumber N adalah garam amonium
atau N dalam senyawa organik. Bila N, P, K di
dalam simbionnya kurang, maka akan
memacu pembuatan ecm tetapi bila terlalu
banyak akan menghambat.
c. Sebagian besar jenis jamur ecm sangat
membutuhkan vitamin/zat tumbuh dan bahan
yang keluar dari akar (eksudat akar): glukosa,
arabinosa, asam amino/asam organik.
7/20/2017
Call 08125875659
4
d. Jenis jamur ecm termasuk jenis penghuni
akar dan bersifat lemah dalam bersaing
dengan jasad renik lain dalam tanah.
e. Umumnya kisaran suhu yang baik untuk
pertumbuhan jamur ecm 20-30oC dengan
suhu optimumnya 20-25oC.
f. pH optimum umumnya antara 4-6.
g. Intensitas cahaya yang relatif tinggi memacu
pembentukan ecm tetapi ada juga yang
hanya membutuhkan intensitas cahaya
rendah.
7/20/2017
Call 08125875659
5
h. Oksigen sangat diperlukan oleh jamur ecm
untuk pertumbuhannya.
Fungsi mikoriza dalam ekosistem hutan :
Membantu tumbuhan dalam meningkatkan
penyerapan air dan unsur hara dari dalam
tanah, sehingga memacu pertumbuhan
tumbuhan serta untuk mencegah serangan
patogen akar.
Akar bermikoriza lebih tahan terhadap
kekeringan tanah sehingga tanaman dapat
bertahan hidup karena akar-akarnya masih
mampu menyerap air dan hara.
7/20/2017
Call 08125875659
6
Ektomikoriza membantu melindungi akar
tumbuhan dengan cara:
a. Perlindungan secara mekanis karena adanya
selubung jamur
b. Produksi antibiotik yang dapat mematikan
patogen.
c. Pelepasan eksudat akar bermikoriza yang
memacu perkembangan antagonis patogen
dalam rhizosfer
d. Persaingan dalam makanan antara jamur
mikoriza dengan patogen.
7/20/2017
Call 08125875659
7
Permukaan akar bermikoriza menjadi lebih
luas daripada permukaan tanpa mikoriza,
karena:
a. Umur akar lebih panjang sehingga
memungkinkan untuk tumbuh terus.
b. Percabangan lebih banyak
c. Terbentuknya selubung jamur
d. Perbesaran diameter akar karena sel-sel
korteks dan epidermis membesar.
7/20/2017
Call 08125875659
8
Gambar Mikoriza
7/20/2017
Call 08125875659
9
Peran mikoriza dalam hutan alam:
Turut menentukan susunan jenis tumbuhan yang
membentuk ekosistem hutan alam tersebut
dalam kondisi lingkungan kimia-fisik tertentu.
Peran mikoriza dalam hutan tanaman:
Membantu jenis pohon tumbuh dalam kondisi
lingkungan kimia-fisik tertentu, membantu
pohon tetap sehat dan tumbuh lebih cepat. Bila
tujuan penanaman untuk memproduksi hasil
hutan kayu atau non kayu, maka peran mikoriza
adalah dalam produksi hasil hutan tersebut.
7/20/2017
Call 08125875659
10
Dalam reboisasi, peran mikoriza adalah agar
pohon yang ditanam dapat segera mampu
mengkonservasi tanah dan air.
Masalah mikoriza menjadi penting dalam:
a. Reboisasi lahan kosong
b. Penanaman jenis-jenis eksotik
c. Produksi bibit di persemaian
Tidak hadirnya jamur mikoriza di lapangan
disebabkan oleh faktor, yaitu:
a. Lapangan tanam sering mengalami perlakuan,
misalnya untuk pertanian/perladangan,
7/20/2017
Call 08125875659
11
peternakan, perkebunan.
b. Lapangan tanam telah lama tidak ditumbuhi
tumbuhan hutan, melainkan telah menjadi
padang ilalang, padang rumput, tanah-tanah
gersang atau gundul, sering mengalami erosi
dan kebanjiran.
c. Lapangan tanam yang semula berupa hutan
tetapi dalam persiapan tanam diperlukan
dengan menebang habis, dibakar atau
dikeruk dengan traktor, sehingga
memusnahkan jamur mikoriza yang ada di
tempat itu.
7/20/2017
Call 08125875659
12
d. Lapangan tanam yang berupa hutan atau
bekas hutan biasanya banyak terdapat jamur
mikoriza, tetapi tidak sesuai untuk jenis-jenis
Pinus.
e. Lapangan tanam yang terbuka, menyebabkan
suhu udara dan suhu tanah tinggi, sehingga
dapat membunuh jamur mikoriza yang telah
bersimbiosis dengan akar semai yang telah
ada sejak dipersemaian. Hal ini terjadi kalau
penanaman sapihan relativ tidak dalam.
7/20/2017
Call 08125875659
13
Inokulasi mikoriza pada bibit di persemaian
dapat dilakukan dengan cara:
a. Penggunaan tanah dari tegakan yang sudah
bermikoriza.
Kekurangannya:
 Jenis jamur mikoriza yang ada di dalam
tanah kemungkinan tidak tepat dan bisa
terbawa patogen akar.
 Inokulan terlalu banyak dengan biaya
angkut yang besar.
7/20/2017
Call 08125875659
14
b. Penggunaan biakan murni atau meselium
jamur
mikoriza.
Perlu
investasi
alat,
laboratorium dan keterampilan khusus.
c. Penggunaan spora jamur mikoriza. Perlu
tubuh buah jamur yang tidak selalu tumbuh
setiap saat, melainkan pada waktu-waktu
tertentu misalnya musim hujan.
d. Penggunaan pohon induk (mother tree) proses
penularannya sangat lambat.
7/20/2017
Call 08125875659
15
Jamur jenis Mikoriza yang bersimbiosis dengan
tumbuhan ternyata bermanfaat meningkatkan
daya tahan tanaman sehingga tidak sampai mati,
atau layu akibat menipisnya persediaan air di
dalam tanah selama kemarau panjang.
“ penggunaan jamur mikoriza cocok diterapkan
di daerah-daerah yang minus air seperti Gunung
Kidul, Yogyakarta dan NTB” Yayat Rukiat
(peneliti dari Balai Litbang Deptan, di Bekasi).
Akar tumbuhan yang diseliputi miselium hasil
simbiosis dengan mikoriza menjadikan tanaman
tahan terhadap menipisnya persediaan air di
dalam tanah sementara unsur hara pada tanah
tetap terpelihara.
7/20/2017
Call 08125875659
16
sendiri bersimbiosis dengan dua
kelompok jamur yaitu hektomikoriza yang biasa
digunakan untuk farmasi, akasia dan tanaman
perkebunan
seperti
Melinjo
serta
pinus.
Sebanyak 93% tumbuhan di dunia berasosiasi
dengan jamur mikoriza. Adanya mikoriza juga
mempermudah penyerapan unsur hara oleh akar
tanaman.
Mikoriza
Dengan menggunakan Mikoriza maka penggunaan
pupuk untuk tanaman juga bisa dihemat seperti
kelapa sawit yang membutuhkan banyak pupuk bisa
dihemat setengahnya.
7/20/2017
Call 08125875659
17
Akar tanaman yang diselimuti mikoriza juga
tahan terhadap serangan hama. “penyakit akar
tak bisa masuk, dan jamur itu juga membentuk
unsur phospor pada tanaman”.
Dalam memanfaatkan mikoriza, cara yang tepat
dilakukan ketika pembenihan melalui inokulasi
bibit dengan mikoriza.
Di Gorontalo tanaman jagung dengan hasil yang
memuaskan, tahan terhadap penyakit dan
penggunaan pupuk lebih hemat dengan diberikan
jamur mikoriza.
(http://informasiteknologi.terbaru2010.com/biote
knologi/tanaman-jamur-mikoriza-p) 12/7/2009.
7/20/2017
Call 08125875659
18
Perlindungan Hutan 7
7/20/2017
Call 08125875659
19
Download