Assalamu`alaikum Salam sejahtera H. ICHSAN

advertisement
H. ICHSAN ANSHORY AM
H. ICHSAN ANSHORY AM
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
18-19 MEI 2011
Konteks Penelitian
 Mengembangkan karakter anak bangsa
dengan pembelajaran aktif,inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan yang islami
merupakan salah satu strategi yang sudah
dikenal dalam bidang pendidikan.
 PP. No:19/ 2005, pasal 19 ayat (1) yang
menyebutkan bahwa proses pembelajaran
pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Lanjutan:..
 Konteks penelitian ini adalah konteks pendidikan
dasar merupakan pendidikan umum (general
education) bagi semua warga negara Indonesia dan
semua Negara, fundamen pertama dan utama yang
tidak akan punah sepanjang sejarah, artinya
pendidikan dasar merupakan pendidikan minimum
yang berlaku untuk semua negara tanpa kecuali.
 Suparlan (2003:2) peserta didik adalah anak manusia
yang terlahir dengan seperangkat potensi yang harus
dikembangkan secara optimal melalui proses
pembelajaran.
Penerapan
Penerapan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif
dan menyenangkan yang islami, pada dasarnya juga
sejalan dengan amanat penyelenggaraan pendidikan
guna menunjang tercapainya fungsi dan tujuan
pendidikan nasional.
UU Nomor: 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta
bertanggung jawab.
Peserta Didik
 PP. No.28/1990 tentang Pendidikan Dasar, bahwa pendidikan
dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar
kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya
sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan
anggota umat manusia, serta mempersiapkan peserta didik
untuk mengikuti pendidikan menengah.
Realitas Pembelajaran
 Megawangi (2007:2) bahwa fenomena
pembelajaran kini, masih
bercirikan pembelajaran yang hanya berorientasi menghafal materi
pelajaran (rote memorization), latihan intensif mengerjakan soal yang lebih
banyak mengandalkan kemampuan kognitif (akademik) dan ,
 sedikit melibatkan aspek lain (sosial, emosi, dan spiritual), materi
pelajaran bersifat abstrak dan tidak konkrit, materi pelajarannya terpisah,
tidak berhubungan atau tidak terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya
(fragmented curriculum),
 materi pelajarannya tidak kontekstual atau tidak relevan dengan
kehidupan nyata, sehingga peserta didik tidak mengetahui manfaat nyata
dari materi yang sedang dipelajari,
 guru berceramah dan anak hanya menjadi pendengar pasif, peserta didik
lebih banyak duduk di kelas mengerjakan tugas tanpa berinteraksi dengan
kawannya, ujian atau ulangan yang diberikan lebih mengutamakan pilihan
berganda (multiple choice).
Lanjutan:..
 Freire (1999) bahwa pembelajaran di sekolah-sekolah
cenderung hanya berupa suatu aktivitas pemberian
informasi yang harus didengar oleh peserta didik, dalam
arti hanya wajib diingat dan dihafal.
 Driyarkara dalam Said (1989: 15) memandang pendidikan
dari sudut filsafat eksistensialisme sebagai perbuatan
yang fundamental artinya perbuatan yang seolah-olah
menyentuh akar-akar kehidupan individu, sehingga
mampu mengubah dan menentukan hidup individu yang
bersangkutan
Pembelajaran IPS tersebut bertujuan
Mengenalkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi,
ekonomi, sejarah, kewarganegaraan, pedagogis,
psikologis, keagamaan maupun konsep-konsep yang
berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya,
2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
kreatif,
inkuiri,
memecahkan
masalah,
juga
keterampilan sosial,
3. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilainilai sosial serta kemanusiaan, dan
4. Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik
dalam skala nasional maupun global.
1.
Sanjaya (2006:129) hakikat proses belajar mengajar dalam mengembangkan
karaker anak bangsa, belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau
infomasi. Fraire (1999) diistilahkan dengan pembelajaran yang
membebaskan, yakni pembelajaran yang di dalamnya tidak ada lagi
tekanan, baik fisik maupun psikologis. mendorong terciptanya iklim
pembelajaran (learning climate) yang kondusif. Samani (2007) Joyful learning
yaitu belajar dengan situasi yang menyenangkan,maka roh pembelajaran ada
pada bagaimana hubungan antara guru dan peserta didik dapat dijalin
dengan pendekatan didaktik metodik yang bernuansa 'pedagogis' islami.
Alwisol (2004) berpendapat bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk
menentukan nasibnya sendiri, bahwa hakikatnya yang terdalam dari manusia adalah
sifatnya bertujuan agar dapat dipercaya dan mengejar kesempurnaan diri.
Fokus Penelitian
 Dewey (1972) bahwa pembelajaran merupakan bagian penting
dari tindakan pembelajaran. Penggunaan strategi
pembelajaran aktif inovatif kreatif efektif dan menyenangkan
yang islami berbasis kecakapan hidup, yang tepat dan optimal
akan dapat mendorong prakarsa dan memudahkan belajar
peserta didik.
 Reigeluth (1983:18-19), Degeng (1998:15) mengatakan bahwa
titik awal upaya ini diletakkan pada perbaikan proses
pembelajaran atau pada variabel metode pembelajar an yang
diklasifikasikan menjadi strategi pengorganisasian
(Organization strategy), strategi penyampaian (Delivery
strategy), dan starategi pengelolan (Management strategy).
3 Strategi Fokus Penelitian
 Bagaimana strategi pengorganisasian pembelajaran aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan yang islami bidang studi
ilmu pengetahuan sosial di SD Muhammadiyah 04 Batu?
 Bagaimana strategi penyampaian pembelajaran aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan bidang studi ilmu
pengetahuan sosial di SD Muhammadiyah 04 Batu, terkait
dengan (a) interaksi guru dan peserta didik dalam kegiatan
awal, inti, dan penutup pembelajaran, (b) pemilihan media
dan sumber belajar yang digunakan?
 Bagaimana strategi pengelolaan pembelajaran aktif, kreatif,
efektif dan menye nangkan bidang studi ilmu pengetahuan
sosial di SD Muhammadiyah 04 Batu?
Raka Joni (1983) bahwa
1. Prakarsa peserta didik kegiatan belajar, yang ditunjukkan melalui
keberanian misalnya diskusi, mengemukakan usul dan saran di dalam
penetapan tujuan, atau cara kerja kegiatan belajar, kesediaan mencari alat
dan sumber,
2. Keterlibatan mental peserta didik dalam kegiatan belajar,
3. Peranan guru-pendidik yang lebih banyak sebagai fasilitator,
4. Belajar dengan pengalaman langsung (experience learning) merupakan
indikator kegiatan belajar mengajar. Pengalaman belajar langsung, konsep
dan prinsip diperkenalkan melalui penghayatan (merasakan, meraba,
mengoperasikan, mengalami sendiri,
5. Kekayaan variasinya (multi-method and multi-media approach) dan alat
kegiatan belajar mengajar, dan
6. Kualitas interaksi antar peserta didik, baik intelektual maupun sosioemosional, sehingga meningkatkan peluang pembentukan karakter dan
kepribadian seutuhnya terutama berkaitan dengan kemaunan dan
kemampuan bekerjasama (social competence).
 Mansoer
(2005:1) bahwa proses
peningkatan mutu pendidikan,
meliputi
1. Pengelolaan pendidikan yang
tersistem, demokratis, transparan,
dan akuntabel,
2. Sumber daya pendidikan dalam
semua
komponen
yang
memadahi,
3. Pendidik dan tenaga kependidikan
(diktendik) khususnya guru yang
kompeten, terstandar, produktif,
kreatif, inovatif dan profesional,
serta ,
4. Partisipasi
dan
kontribusi
masyarakat yang signifikan dalam
pengelolaan pendidikan melalui
konsep
pendidikan
berbasis
masyarakat
(community-basededucation).
Penyelenggaraan Pendidikan
 Dalam penyelenggaraannya, pendidikan dasar perlu
memperhatikan berbagai prinsip yang mencakup prinsip
1. Diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan, serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa,
2. Diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan
sistem terbuka dan multi-makna,
3. Diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat,
4. Diselenggarakan dengan memberikan keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran,
5. Diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca,
menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat,dan
6. Diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggarakan dan
pengendalian mutu layanan pendidikan.
Kemasan
Pembelajaran
Pembelajaran yang
membebaskan,
Integrasikan
Pembelajaran
Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan/
yang Islami Dalam
Pembelajaran
Kontekstual
Joyful learning
 Bogdan dan Biklen,1998: 23-24)
bahwa penelitian
Metode Penelitian
fenomenologis digunakan
Pendekatan
untuk mengamati perilaku dan
Kualitatif
peristiwa orang dengan maksud
Fenomenologi
menemukan 'fakta' dan'
Subjek terteliti dapat berupa
penyebab'.
beragam bentuk interaksi,
baik antara individu dengan  Penelitian fenomenologi
individu, individu dengan
berusaha memahami apa
kelompok, dalam penelitian
makna kejadikan dan interaksi
ini interaksi yang dimaksud
dengan orang lain, bahwa
berupa perilaku guru dan
peserta didik, dalam proses
makna dari pengalaman itulah
pembelajaran mata pelajaran
yang
membentuk
kenyataan
IPS berbasis kecakapan hidup
atau realitas.
yang Islami.
Pendekatan
Kualitatif
Fenomenologi
Paradigma sosial Ritzer
pada kuadran keempat
yaitu kuadran untuk
melihat suatu peristiwa
interaksi sosial yang
secara terus menerus
dilakukan manusia
(manusia baik secara
individu/kelompok)
dalam hal ini adalah
perilaku guru dan
peserta didik yang terjadi
interaksi dalam proses
pembelajaran dilakukan
di dalam/di luar kelas
Dimyati (1996:75) penelitian yang berkaitan
dengan peristiwa sosial akan mudah dijaring
datanya, jika diletakkan pada salah satu kuadran
paradigma sosiologi Ritzer
Pertimbangan
Peneliti Mengadaptasi
Kajian Sosiologi
Paradigma Ritzer
 Kajian Sosiologi Paradigma
Ritzer didasarkan pada beberapa
hal antara lain sebagai berikut,
bahwa strategi pembelajaran
merupakan siklus interaksi dan
komunikasi perilaku sosial antara
guru dan peserta didik yang
memiliki tujuan pembelajaran.
 Strategi pembelajaran dalam
fokus penelitian, menitik
beratkan pada proses interaksi
belajar mengajar antara guru dan
peserta didik, dengan
menggunakan strategi
pembelajaran aktif, inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan
yang islami mata pelajaran ilmu
pengetahuan sosial berbasis
kecakapan hidup pada Sekolah
Dasar Muhammadiyah 04 Batu.
Hasil Temuan dan
Kesimpulan
Strategi
Pengorganisasian
Pembelajaran
Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif
dan
Menyenangkan
yang Islami:
 Guru tergabung dalam kegiatan kelompok Guru
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
(KKG).
Guru setiap memasuki tahun ajaran baru
mendesain dan merevisi program
tahunan/program semesteran meliputi
Membuat kalender pendidikan tahun ajaran
baru
Menentukan perhitungan minggu dan jam
efektif program kegiatan belajar mengajar,
Membuat program tahunan, misalnya hari libur
semester I-II, hari libur dan kegiatan tengah
semester, dan membuat program semesteran,
Membuat struktur kurikulum & pembagian
tugas mengajar, dan jadual pelajaran,
Silabus dan sistem penilaian, dan membuat
pemetaan kompetensi dasar.
Kegiatan belajar mengajar disesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran memuat
standar kompetensi (SK), kompetensi dasar
(KD), Indikator, tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, metode pembelajaran.
Hasil Temuan dan
Kesimpulan
Strategi
Penyampaian
Pembelajaran
Aktif, Inovatif
Kreatif, Efektif
dan
Menyenangkan
yang Islami.
1.
2.
3.
4.
Guru dalam proses pembelajaran senantiasa
mengacu
pada
rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP), yang sudah didesain setiap
tatap muka/pertemuan.
Kegiatan awal mengucapkan salam pada peserta
didik, dimulai berdo'a yang dipimpin salah satu
peserta didik misalnya, membaca Rabbis rohli
shodri.., rodhitu billa hirobba wabil islamidina...,
Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nash, Al-Bald...
Dan dilanjutkan guru memberikan apersepsi/
tanya jawab/ quis. Kegiatan pengelolaan kelas
senantiasa memanfaatkan media belajar yang
ada lingkungan sekitar/menggunakan pendekat
an kontekstual, maupun pengalaman peserta
didik sebagai sumber belajar.
Metode penyampaian pembelajaran tematik
menggunakan metode yang bervariasi dan
flesibel, yaitu ceramah, tanya jawab, pem- berian
tugas kelompok/individu, diskusi, eksperimen,
pengamatan lingkungan dan presentasi individu
maupun
kelompok serta pembelajaran
kontekstual.
Hasil Temuan dan
Kesimpulan
Strategi
Pengelolaan
Pembelajaran
Aktif, Inovatif
Kreatif, Efektif
dan
Menyenangkan
yang Islami.
 Guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar,
memberikan perlakukan akademik terhadap
peserta didik untuk memiliki kemandirian,
keberanian mengemukakan ide/pendapat,
keberanian bertanya, berani mempresentasikan
hasil diskusi individu/kelompok, aktif belajar,
kreatif.
 Sekolah Dasar Muhammadiyah 04 Batu dalam
mengembangkan karakter anak bangsa dengan
pembelajaran aktif inovasi kreatif efektif dan
menyenangkan yang Islami matapelajaran ilmu
pengetahuan sosial, telah mengikut prosedur
pembelajaran antara lain, yaitu menggunakan
strategi pengorganisasian (Organization strategy),
strategi penyampaian (Delivery strategy), dan
starategi pengelolan (Management strategy). Inti
proses pembelajaran adalah menetapkan metode
pembelajaran, dian- taranya adalah menetapkan
strategi pengorganisasian, strategi penyampaian
dan strategi pengelolaan pembelajaran.
Download