materi ke: 8 hukum kepailitan - E

advertisement
Panitia Kreditor dalam Kepailitan
Panitia Kreditor adalah pihak yang mewakili pihak kreditor
sehingga panitia kreditor tentu akan memperjuangkan
segala kepentingan hukum dari pihak kreditor.
Menurut Pasal 231, Pengadilan harus mengangkat panitia
kreditor apabila :
a. Permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang
meliputi utang yang bersifat rumit atau banyak kreditor;
atau
b. Pengangkatan tersebut dikehendaki oleh kreditor yang
mewakili paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari seluruh
tagihan yang diakui.
Ada dua macam panitia kreditor yang diperkenalkan
oleh Undang-Undang Kepailitan, yaitu:
1. Panitia Kreditor Sementara
Menurut Undang-Undang Kepailitan Indonesia Nomor 37
tahun 2004 Pasal 79 bahwa dalam putusan pailit,
Pengadilan dapat membentuk panitia kreditor sementara.
Panitia ini terdiri atas 3 (tiga) orang yang dipilih dari
Kreditor yang dikenal dengan maksud memberikan nasihat
kepada Kurator.
Kreditor yang dikenal adalah Kreditor yang telah
mendaftarkan diri untuk diverifikasi.
Kreditor yang diangkat dapat mewakilkan kepada orang
lain semua pekerjaan yang berhubungan dengan tugastugasnya dalam panitia.
2. Panitia Kreditor Tetap
Setelah pencocokan utang selesai dilakukan, Hakim
pengawas wajib menawarkan kepada Kreditor untuk
membentuk panitia kreditor tetap. Dalam menjalankan
tugasnya panitia kreditur tetap berhak meminta semua
dokumen yang berkaitan dengan kepailitan dan
memberikan nasihat kepada kreditur.
Kedudukan Kurator Dalam Kepailitan
Pengertian Kurator pada Undang-Undang Nomor 37
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (“UU Kepailitan”) adalah
Balai Harta Peninggalan atau orang perseorangan yang
diangkat oleh Pengadilan untuk mengurus dan
membereskan harta debitor Pailit di bawah pengawasan
Hakim Pengawas.
PUTUSAN PERNYATAAN PAILIT
PENGANGKATAN KURATOR DAN HAKIM PENGAWAS
OLEH HAKIM PENGADILAN NIAGA
PASAL 15 AYAT (3) UU KEPAILITAN :
Kurator dalam kedudukannya harus independen, tidak
mempunyai benturan kepentingan dengan debitor atau
kreditor, dan tidak sedang menangani perkara kepailitan
dan penundaan kewajiban pembayaran utang lebih dari 3
(tiga) perkara.
Tugas Kurator  melakukan pengurusan dan/atau
pemberesan harta pailit.
 Dilakukan sejak tanggal putusan pailit diucapkan
meskipun putusan tersebut diajukan kasasi atau
peninjauan kembali.
Kurator tidak harus memperoleh persetujuan dari
debitor atau salah satu organ debitor
 persetujuan atau pemberitahuan demikian
Dipersyaratkan jika Kurator melakukan pinjaman dari
pihak ketiga, untuk meningkatkan nilai harta pailit.
Kurator harus mengamankan harta pailit dan
menyimpan semua surat, dokumen, uang, perhiasan,
efek, dan surat berharga lainnya dengan memberikan
tanda terima.
Kurator bertanggung jawab terhadap kesalahan atau
kelalaiannya dalam melaksanakan tugas pengurusan
dan/atau pemberesan yang menyebabkan kerugian
terhadap harta pailit.
Download