demokrasi - Data Dosen UTA45 JAKARTA

advertisement
Pembangunan Politik &
Demokrasi Lokal
Oleh : Herson Keradjaan
\
Studi Pembangunan Politik
Studi Awal : Pembangunan Politik (Lucyan Pye;1966) dalam Buku
“aspects of Political Develompment”
1. Konsep Dasar :
a)Terjemahan Ke Indonesiaan (Affan Gafar, Juwono Sudharsono dan Yahya
Muhaimin)
1. Pembangunan Politik Sebagai Prasyarat Politik Bagi Pembangunan
Ekonomi
2. Pembangunan Politik Sebagai Tipe Politik Masyarakat Industri
3. Pembangunan Politik Sebagai Modernisasi Politik,
4. Pembangunan Politik sebagai Operasi Negara-Bangsa,
5. Pembanguan Politik Sebagai Pembangunan Administrasi dan Hukum,
6. Pembangunan Politik Sebagai Mobilisasi dan Partisipasi Masa,
7. Pembangunan Politik Sebagai Pembinaan Demokrasi,
8. Pembangunan Politik Sebagai Stabilitas dan Perubahan Teratur,
9. Pembangunan Politik Sebagai Mobilisasi dan Kekuasaan serta
10.Pembangunan Politik Sebagai satu Aspek Proses Perubahan Sosial Yang
Multidimensional
2. Gejala/Ciri-ciri Pembangunan Politik (Lucian W Pye):
I. Equality (Persamaan)
Semua orang memiliki hak yang sama untuk ikut berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan politik
Partisipasiif (S.Hutington)
a. Electoral Activity
b. Lobbying
c. Organizational Activity
d. Contacting
e. Violence
II.Capacity (Kapasitas)
Yang dimaksudkan kapasitas disini adalah kemampuan sistem politik, yaitu
mengenai output (hasil) sistem politik yang mampu memengaruhi
kehidupan sosial ekonomi masyarakat
III. Diferensiasi dan Spesialisasi
 Ciri pembangunan politik ini berkaitan dengan analisis tentang struktur dan
fungsi. Dengan demikian pembangunan politik pertama-tama mengenai
diferensiasi dan spesialisasi struktur.
Memaknai Demokrasi Lokal ( Tidak
Sekedar Pilkada )
Faktor Yang Mempengaruhi.
1. Faktor determinan nilai budaya lokal yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang nilai-nilai yang demokratis dan
nilai-nilai yang kurang demokratis. Artinya nilai-nilai yang
bersesuaia dan kompatibel dengan nilai-nilai demokrasi universal.
Sedangkan nilai-nilai yang tidak demokratis adalah yang
bersebrangan dengan dengan nilai-nilai universal sehingga
menghambat perkembangan demokrasi.
2. Faktor determinan peran aktor. Aktor sebagaimana faktor yang
paling dominan dalam membangun demokrasi lokal. Peranan
aktor yang sangat konstruktif dalam menggambarkan kondisi
aktor yang secara aktif dan positif sebagai agen perubahan bagi
pembangunan dan perkembangan masyarakat.
Lanjutan
Ketiga, faktor determinan kelembagaan lokal. Artinya eksistensi
kelembagaan politik lokal juga sangat penting bagi demokrasi
lokal. Dalam hal ini lembaga politik lokal yang bersifat fungsional
dan disfungsional. Artinya peran serta partisipasi lembagalembaga politik lokal baik secara fungsional maupun disfungsional
juga sangat penting untuk perkembangan demokrasi lokal.
(Zuhro, 2011)
Studi Kawasan Indonesia Timur:
Melihat Dari Dekat :
Pembangunan Politik dan Demokrasi di
Sulawesi Utara:
a.
Sekilas Sulawesi Utara (Manado dan Sekitarnya )
Letak Geografis Daerah
Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat
Aspek Politik Masyarakat
Analisis Sulawesi Utara dari Aspek Pembangunan Politik
1. Equality
2. Capacity
3. Diferensiasi dan Spesialisasi
b.Sekilas Maluku Utara ( Ternate dan Sekitarnya)
1. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat
2. Aspek Politik Masyarakat
3.Pertarungan Kesultanan di Maluku
Utara(Aspek Kebudayaan)




Melihat Maluku Utara dari Aspek Pertumbuhan
Demokrasi serta Pembangunan Politik
1. Equality
2. Capacity
3. Diferensiasi dan Spesialisasi
Kompleksitas
Analisis Politik Lokal



Kelembagaan Pemerintahan
Partai Politik
Budaya Politik
Download