MANAJEMEN KEUANGAN

advertisement
MANAJEMEN KEUANGAN
PENGELOLAAN PIUTANG
Pentingnya Pengelolaan Piutang
 Piutang merupakan aset yang cukup material. Oleh karena
itu diperlukan manajemen pengelolaan piutang yang efektif
dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam
piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan
sehingga tidak mengganggu aliran kas.
 Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan
keputusan-keputusan sebagai berikut :
1. Standar Kredit
2. Syarat Kredit
3. Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang
Kredit dan Piutang
 Ketika sebuah perusahaan menjual barang dan jasa, perusahaan dapat




meminta kas pada atau sebelum tanggal pengiriman atau perusahaan dapat
memberikan kredit pada pelanggan dalam memperkenankan penundaan
dalam pembayaran.
Pemberian kredit adalah membuat investasi dalam pelanggan – sebuah
investasi yang terkait dengan penjualan dari produk atau jasa.
Mengapa perusahaan memberikan kredit? Karena ini adalah cara untuk
menstimulasi penjualan.
Biaya-biaya yang terkait dengan pemberian kredit tidak sepele. Pertama,
terdapat kemungkinan bahwa pelanggan tidak akan membayar. Kedua,
perusahaan harus menanggung biaya dari memberikan piutang. Oleh
karena itu, keputusan memberikan kredit meliputi pertukaran antara
manfaat meningkatkan penjualan dan biaya dari pemberian kredit
Dari sudut pandang akuntansi, ketika kredit diberikan, piutang usaha
diciptakan. Piutang seperti ini meliputi kredit ke perusahaan lain (kredit
dagang / trade credit), dan kredit yang diberikan kepada konsumen (kredit
konsumsi / consumer credit).
Komponen dari Kebijakan Kredit
 Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk memberikan kredit, maka
perusahaan harus menetapkan prosedur untuk memberikan kredit dan
penghimpunan dana. Secara khusus, perusahaan harus berurusan
dengan komponen kebijakan kredit berikut ini:
1. Syarat penjualan : Suatu kondisi di mana dalam perusahaan menjual
barang dan jasa secara tunai atau kredit.
2. Analisis Kredit : Proses menentukan probabilitas bahwa seseorang
pelanggan tidak akan membayar.
3. Kebijakan Penghimpun : Prosedur-prosedur yang diikuti oleh sebuah
perusahaan dalam menghimpun piutang usaha.
Arus Kas dari Pemberian Kredit
Arus Kas Pemberian Kredit
Penjualan
secara kredit
dibuat
Pelanggan
mengirimkan
cek
Perusahaan
mendepositokan
cek di bank
Bank mengkredit
rekening
perusahaan
Waktu
Penghimpunan kas
Piutang usaha
 Seperti yang ditunjukkan oleh garis waktu di atas, urutan kejadian yang
umum ketika sebuah perusahaan memberikan kredit adalah sebagai
berikut : (1) penjualan kredit dibuat, (2) pelanggan mengirimkan sebuah
cek ke perusahaan, (3) perusahaan mendepositokan cek, dan (4) rekening
perusahaan dikredit dengan jumlah yang tertera di cek.
Investasi dalam Piutang
 Investasi dalam piutang usaha untuk setiap perusahaan tergantung
dari jumlah penjualan kredit dan periode penghimpunan rata-rata.
 Contoh: Jika periode penghimpunan rata-rata perusahaan (ACP)
adalah 30 hari, maka pada suatu waktu, akan terdapat penjualan
senilai 30 hari yang berada di luar. Jika penjualan kredit senilai $1.000
per hari, piutang usaha perusahaan maka akan sama dengan 30 hari x
$1.000 per hari = $30.000 secara rat-rata.
 Piutang Usaha = Rata-rata penjualan harian x ACP
 Jadi, sebuah investasi perusahaan dalam piutang usaha bergantung
pada faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan kredit dan
penghimpunan penjualan.
Menganalisis Kebijakan Kredit
 Efek-efek Kebijakan Kredit
Dalam mengevaluasi kebijakan kredit, terdapat lima faktor
utama untuk dipertimbangkan :
1. Efek Pendapatan
2. Efek Biaya
3. Biaya Utang
4. Kemungkinan tidak adanya pembayaran
5. Diskon Kas
Kebijakan Kredit Optimal
 Kurva Biaya Total Kredit
 Kurva Biaya Kredit (Credit Cost Curve): Jumlah dari biaya
bawaan dan biaya kesempatan dari kebijakan kredit tertentu.
 Untuk memulai, biaya bawaan yang diasosiasikan dengan
pemberian kredit dapat memiliki tiga bentuk :
1. Tingkat pengembalian yang diharapkan dari piutang.
2. Kerugian dari gagal bayar.
3. Biaya mengelola kredit dan penghimpunan kredit.
 gh
Biaya Pemberian Kredit
Jumlah
Kredit
Optimal
Biaya Total
Biaya Bawaan
Biaya
Biaya Kesempatan
Jumlah Kredit yang Diberikan ($)
Biaya bawaan (Carrying Cost) : arus kas yang harus dimasukkan ketika kredit
diberikan. Mereka secara positif terkait dengan jumlah kredit yang diberikan.
Biaya kesempatan (Opportunity Cost) : penjualan yang hilang karena menolak
memberikan kredit. Biaya-biaya ini menurun ketika kredit diberikan
 Mengelola Fungsi Kredit
 Berbagai perusahaan yang mengelola kegiatan operasional
kredit internal memiliki asuransi untuk risiko gagal bayar.
 Perusahaan besar sering memberikan kredit melalui
perusahaan keuangan captive yang merupakan anak
perusahaan yang sepenuhnya dimiliki dan menangani fungsi
kredit untuk perusahaan induk. Contoh : Ford Motor Credit.
 Mengapa sebuah perusahaan memilih untuk membuat
perusahaan yang berbeda untuk menangani fungsi kreditnya?
Alasan yang paling utama adalah untuk memisahkan fungsi
produksi dan pembiayaan untuk produk perusahaan dalam
hal manajemen, pembiayaann, dan pelaporan.
Analisis Kredit
 Analisis kredit mengacu pada proses menentukan
apakah akan atau tidak akan memberikan kredit
untuk pelanggan tertentu.
 Analisis kredit biasanya meliputi dua tahap:
mengumpulkan informasi yang relevan dan
menentukan kelayakan.
 Analisis kredit itu penting, karena kerugian potensial
dari piutang dapat bernilai besar. Berbagai
perusahaan melaporkan jumlah piutang yang tidak
diharapkan dapat dihimpun dalam laporan neraca
mereka.
Kapan Kredit Harus Diberikan?
 Penjualan Satu Kali
Contoh: Seorang pelanggan baru ingin membeli satu unit produk dengan
harga P per unit secara kredit. Jika kredit ditolak, pelanggan tidak akan
melakukan pembelian. Tetapi, jika kredit diberikan, maka dalam satu
bulan, pelanggan akan membayar atau gagal bayar. Kemungkinan dari
gagal bayar adalah π. Dalam hal ini, probabilitas (π) dapat
diinterpretasikan sebagai presentasi pelanggan baru yang tidak dapat
membayar. Bisnis kita tidak memiliki pelanggan ulang, maka ini adalah
penjualan satu kali. Akhirnya, tingkat pengembalian piutang adalah R per
bulan, dan biaya variabel adalah v per unit.
Analisis di sini adalah langsung. Jika perusahaan menolak kredit, maka
arus kas inkremental adalah nol. Jika perusahaan memberikan kredit,
maka perusahaan mengeluarkan v (biaya variabel) pada bulan ini dan
berharap akan menghimpun (1 – π) P bulan depan. NPV
karena memberikan kredit adalah :
NPV = -v + (1 – π) P / (1 + R)
 Bisnis Berulang (repeat business)
Ilustrasi : Memperpanjang contoh penjualan satu kali milik kita.
Asumsi: Pelanggan tersebut tetap menjadi pelanggang selamanya dan
tidak akan pernah gagal bayar.
Contoh: Jika perusahaan tersebut memberikan kredit, perusahaan
membelanjakan v bulan ini. Bulan depan, perusahaan tidak mendapatkan
apapun jika pelanggan gagal bayar, atau perusahaan mendapatkan P jika
pelanggan membayar, maka pelanggan akan membelanjakan senilai v
lagi. Arus kas masuk bersih untuk bulan tersebut adalah P – v. Dalam
setiap bulan selanjutnya, P – v yang sama akan muncul saat pelanggan
membayar untuk pesanan bulan lalu dan menempatkan pesanan baru.
Dalam satu bulan, perusahaan akan menerima $0 dengan probabalitas π.
Namun, dengan probabilitas (1 – π), perusahaan akan memiliki pelanggan
baru permanen. Nilai dari pelanggan baru sama dengan nilai sekarang
dari (P – v) setiap bulan selamanya: PV = (P – v)/R
NPV dari memberikan kredit untuk itu adalah:
NPV = -v + (1 + π) (P –v)/R
 Informasi Kredit
Sumber-sumber informasi yang biasa digunakan untuk menilai kelayakan
kredit adalah :
1. Laporan keuangan : Sebuah perusahaan dapat meminta pelanggan untuk
memasok laporan keuangan seperti laporan neraca dan laporan rugi laba.
Standar minimum dan rules of thumb berdasarkan rasio finansial dapat
digunakan sebagai dasar memberikan atau menolak suatu kredit.
2. Laporan kredit mengenai sejarah pembayaran pelanggan dengan
perusahaan lain : Hanya sedikit organisasi yang menjual informasi
mengenai kekuatan dan catatan kredit dari berbagai perusahaan bisnis.
3. Bank : Berbagai bank pada umumnya akan memberikan bantuan pada
pelanggan bisnisnya dalam mendapatkan informasi mengenai kelayakan
sebuah perusahaan.
4. Sejarah pembayaran pelanggan dengan perusahaan tersebut : Cara yang
paling nyata untuk mendapatkan informasi mengenai kemungkinan
pelanggan tidak membayar adalah dengan memeriksa
apakah (seberapa cepat) mereka telah menyelesaikan
kewajiban di masa lampau.
 Evaluasi dan Penilaian Kredit
Lima C untuk kredit : Lima faktor kredit dasar untuk dievaluasi :
1. Character (Karakter) : Kemauan pelanggan untuk memenuhi
kewajiban kredit.
2. Capacity (Kapasitas) : Kemampuan pelanggan untuk memenuhi
kewajiban kredit dari arus kas operasional.
3. Capital (Modal) : Cadangan keuangan pelanggan.
4- Collateral (Jaminan) : Aset yang dijaminkan jika terjadi gagal bayar.
5. Conditions (Kondisi) : Kondisi ekonomi secara umum dalam lini
bisnis pelanggan.
Penilaian kredit adalah proses perhitungan peringkat numeris dari
pelanggan berdasarkan informasi yang dikumpulkan;
kredit kemudian diberikan atau ditolak berdasarkan
hasil tersebut.
Kebijakan Penghimpunan Dana
 Monitoring Piutang
Untuk tetap mengawasi pembayaran oleh pelanggan, sebagian besar
perusahaan akan memonitor rekening yang dananya masih beredar di
luar (outstanding).
Pertama, sebuah perusahaan biasanya akan mengawasi periode
penghimpunan rata-ratanya (Average Collection Period – ACP) sejalan
dengan waktu.
Jika sebuah perusahaan berada dalam bisnis musiman, ACP akan
berfluktuasi dalam setahun; tetapi peningkatan yang tidak diharapkan
dalam ACP merupakan sumber kekhawatiran. Apakah pelanggan secara
umum memperpanjang waktu pembayaran, atau beberapa persen dari
piutang usaha sudah sangat lewat jatuh tempo.
Kedua, Jadwal Aging (Aging Schedule) : Gabungan piutang usaha
berdasarkan umur dari setiap rekening. Contoh :
Jadwal Aging
Umur Rekening
0 – 10 hari
Jumlah
Persentase dari Nilai
Total Piutang Usaha
$50.000
50%
11 – 60 hari
25.000
25%
61 – 80 hari
20.000
20%
5.000
5%
$100.000
100%
Lebih dari 80 hari
Jumlah
Jika perusahaan ini memiliki periode kredit selama 60 hari, maka 25%
dari piutang ini adalah terlambat. Sering kali terjadi bahwa rekening di
atas umur tertentu hampir tidak pernah dapat dihimpun.
 Upaya-upaya Penghimpunan
Sebuah perusahaan sering kali menjalani prosedur seperti berikut ini
untuk pelanggan yang memiliki rekening yang lewat jatuh tempo :
1. Perusahaan mengirimkan surat peringatan yang menginformasikan
bahwa pelanggan memiliki status lewat jatuh tempo.
2. Menelpon pelanggan.
3. Mempekerjakan agensi penghimpunan.
4. Melakukan tindakan hukum kepada pelanggan.
Sesekali, sebuah perusahaan akan menolak untuk memberikan kredit
tambahan kepada pelanggan hingga piutang telah diselesaikan.
Daftar Pustaka
 Financial Management, Keown, Martin Myer & Scott, 2005.
 Fundamental of Corporate Finance, Breyler, Myer & Markus,
2001.
 Corporate Finance, Ross, Westerfield, 2005. (Jilid 2)
 Skousen, Stice, 2001. Akuntansi Keuangan Menengah. Edisi
kesembilan, JilidSatu, Terjemahan. Salemba Empat, Jakarta.
 Van Horne, James C. and John M. Wachowicz.
2005. Fundamentals of Financial: Management PrinsipPrinsip Manajemen Keuangan. Penerjemah: DewiFitriasari
dan Deny Arnos Kwary. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Download