D12dpr_BAB I. Pendahuluan

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Permintaan daging dan susu sapi akan terus meningkat seiring dengan
pertumbuhan penduduk dan peningkatan kesejahteran masyarakat. Kesadaran
masyarakat akan pentingnya protein hewani juga menjadi penyebab peningkatan
permintaan daging dan susu sapi. Namun peningkatan tersebut tidak sebanding
dengan perkembangan populasi sapi potong dan sapi perah. Saat ini terdapat
kecenderungan yang menunjukkan semakin lebarnya kesenjangan antara laju
permintaan dan laju penawaran. Permasalahan utama di dalam upaya pemenuhan
kebutuhan protein hewani nasional adalah ketidakmampuan sektor produksi
domestik untuk mengimbangi laju pertumbuhan konsumsi.
Upaya peningkatan populasi ternak khususnya ternak sapi dapat dilakukan
dengan mengembangkan bioteknologi di bidang peternakan yang salah satu
diantaranya adalah sistem transfer embrio. Transfer embrio merupakan suatu metode
perkawinan yang dilakukan dengan cara memproduksi banyak embrio pada seekor
betina unggul, kemudian diimplantasikan pada banyak resipien sampai anak tersebut
dilahirkan. Ternak sapi merupakan hewan monotokus, sehingga untuk memperoleh
sejumlah embrio yang memadai untuk ditransfer ke resipien perlu dilakukan
superovulasi pada sapi donor.
Superovulasi bertujuan memperbanyak oosit yang diovulasikan dengan
menggunakan hormon gonadotropin eksogen seperti Follicle Stimulating Hormone
(FSH) dengan cara penyuntikan hormon secara terus-menerus selama empat hari
dengan dosis menurun. Pemberian hormon tersebut dengan dosis tertentu akan
menstimulasi proses pertumbuhan, perkembangan, pematangan dan ovulasi dari
sejumlah besar folikel pada ternak sapi.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian variasi FSH
yang diproduksi oleh produsen yang berbeda terhadap tingkat superovulasi pada
beberapa bangsa sapi yang meliputi respon superovulasi, jumlah total CL, jumlah
total embrio dan ovum terkoleksi serta Recovery Rate.
1
Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah mengetahui tingkat superovulasi sapi terhadap
penggunaan FSH untuk meningkatkan produktivitas superovulasi dari sapi.
Perlakuan tersebut berupa pemberian FSH yang diproduksi oleh produsen yang
berbeda, sehingga dapat diketahui sumber FSH terbaik yang dapat meningkatkan
efisiensi program superovulasi.
2
Download