Pedoman Pelaksanaan Strategi Komunikasi PNPM

advertisement
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(PNPM) MANDIRI
1
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
SAMBUTAN
P
NPM Mandiri hadir dengan berbagai bentuk penyempurnaan
program-program penanggulangan kemiskinan dengan
menerapkan prinsip-prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik
(good governance).
Transparansi pengelolaan PNPM Mandiri, tidak sekedar keterbukaan secara
pasif, namun mengupayakan berbagai cara agar seluruh pemangku
kepentingan dapat mengetahui dan memahami PNPM Mandiri secara
benar serta bertindak sesuai perannya masing-masing.
Strategi Komunikasi (Strakom) PNPM Mandiri disusun sebagai panduan
bagi seluruh pemangku kepentingan dalam memberikan pemahaman
yang benar tentang PNPM Mandiri, mendorong keterlibatan dalam PNPM
Mandiri, serta memberikan pemahaman bersama dalam rangka
penyatuan langkah menuju sasaran akhir (ultimate goals) dari PNPM Mandiri,
yakni kemandirian dan kesejahteraan rakyat.
Dengan adanya komunikasi yang baik, diharapkan pengetahuan dan
pemahaman seluruh pemangku kepentingan tentang PNPM Mandiri dapat
ditingkatkan. Melalui komunikasi ini, pelurusan informasi yang keliru di
masyarakat dapat sejak dini dilakukan.
Pada akhirnya diharapkan dengan diterbitkan pedoman ini, berbagai
pemangku kepentingan memiliki pengetahuan yang lengkap tentang
perannya masing-masing.
2
Kritik dan masukan selalu diharapkan untuk penyempurnaan pedoman
ini.
Jakarta, Mei 2008
Deputi Menko Kesra
Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
selaku Ketua Pelaksana Tim Pengendali PNPM Mandiri
Sujana Royat
3
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
PENGANTAR
S
TRATEGI KOMUNIKASI PNPM MANDIRI ini merupakan bagian dari
kelengkapan PEDOMAN UMUM PNPM MANDIRI mengenai
pengelolaan program, sehingga materi strakom merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Pedoman Umum PNPM Mandiri.
Kita sama-sama menyadari bahwa PNPM Mandiri merupakan koordinasi
dari program-program penanggulangan kemiskinan yang berbasis
pemberdayaan masyarakat. Program ini melibatkan banyak pihak sejak
tahap persiapan, pelaksanaan sampai tahap evaluasi, dengan peran yang
berbeda-beda.
Strategi Komunikasi (Strakom) adalah pendekatan secara keseluruhan
yang akan diterapkan dalam mensosialisasikan PNPM Mandiri kepada
berbagai khalayak sasaran terkait. Strategi komunikasi ini dapat disebut
sebagai “guiding principle” atau prinsip-prinsip pemandu yang dijadikan
pedoman oleh pelaksana program PNPM Mandiri dan para pemangku
kepentingan lainnya dalam mencapai tujuan sosialisasi PNPM Mandiri yakni
untuk memberikan pemahaman kepada perangkat pemerintahan, baik
eksekutif maupun legislatif, perguruan tinggi, organisasi dan lembaga
swadaya masyarakat, masyarakat pengusaha, media massa serta
masyarakat umum sebagai penerima manfaat program.
Sebagai sebuah panduan, Strakom ini diupayakan dapat memberikan
penjelasan tentang berbagai aspek terkait dengan cara menyelenggarakan
sosialisasi PNPM Mandiri sehingga para pelaksana program di lapangan
dapat bertindak secara padu dengan berpijak pada kerangka kerja
komunikasi yang sama.
Banyak pihak yang sejatinya menjadikan Strategi Komunikasi ini sebagai
panduan, namun yang terutama adalah mereka yang disebut di bawah
ini:
4
•
Tim Pengendali PNPM Mandiri
•
Tim Koordinasi PNPM Mandiri Provinsi
•
Tim Koordinasi PNPM Mandiri Kabupaten/Kota
•
Instansi Sektoral Pelaksana Program PNPM Mandiri
•
Pendamping PNPM Mandiri
•
Lembaga donor, dunia usaha dan lembaga lain yang akan
berpartisipasi dalam mendukung PNPM Mandiri.
Strategi komunikasi ini memiliki dua fokus besar sebagai berikut :
1. Strategi Komunikasi dalam rangka pencitraan PNPM sebagai sebuah
program koordinasi pengendalian kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
2. Strategi Komunikasi dalam rangka membangun konsolidasi
pelaksana program, dan menggalang dukungan pemangku
kepentingan agar PNPM Mandiri dilaksanakan sesuai dengan
rencana serta menumbuhkan partisipasi aktif masyarakat dalam
proses PNPM Mandiri.
Tentu saja strategi komunikasi pada fokus kedua hanya berupa garis
besar saja karena pada pelaksanaannya akan bergantung pada kondisi
lapangan yang berbeda-beda baik menurut jenis program, wilayah di mana
program akan dilaksanakan, dan tingkat (level) pelaksana program. Dalam
kerangka pelaksanaannya di lapangan, masing-masing Tim Teknis PNPM
Mandiri akan membuat program komunikasinya yang dapat diterapkan
baik di tingkat kecamatan maupun tingkat desa. Pembuatan program
komunikasi oleh masing-masing sektor hendaknya disesuaikan dengan
karakteristik PNPM Mandiri dan kondisi masyarakat setempat.
Dengan adanya strategi komunikasi yang menjadi panduan semua pihak
yang terlibat dalam PNPM Mandiri ini, harapan adanya kesamaan persepsi
dan langkah dalam menanggulangi kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat benar-benar akan terwujud. Semoga.
Tim Penyusun
5
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
DAFTAR ISI
Sambutan ................................................................................................. 2
Pengantar ............................................................................................................................ 4
Bab I
Pendahuluan .................................................................................................... 8
1. Latar Belakang ....................................................................................................... 8
2. Tujuan Strategi Komunikasi .......................................................................... 10
3. Sasaran Strategi Komunikasi........................................................................ 10
4. Lingkup Strategi Komunikasi ....................................................................... 11
Bab II
Permasalahan PNPM Mandiri dan Komunikasi ........................... 12
1. Faktor terkait pada PNPM Mandiri ............................................................. 12
2. Faktor yang Terkait pada Komunikasi PNPM Mandiri ....................... 14
Bab III Tujuan Umum, Prinsip Dasar Strategi .............................................. 16
1. Tujuan Umum ...................................................................................................... 16
2. Prinsip Dasar ........................................................................................................ 16
Bab IV Fokus Strategi Komunikasi PNPM Mandiri .................................... 18
1. Sosialisasi Citra PNPM Mandiri ..................................................................... 18
2. Sosialisasi Aktivasi PNPM Mandiri ............................................................... 19
Bab V
Cakupan Strategi Komunikasi .............................................................. 22
1. Penetapan sasaran khalayak komunikasi .............................................. 22
2. Metode Komunikasi ......................................................................................... 23
3. Penyusunan Pesan Komunikasi .................................................................. 26
4. Strategi Penggunaan saluran komunikasi ............................................ 30
5. Strategi komunikator ..................................................................................... 31
Bab VI Pola Pelaksanaan Strategi Komunikasi PNPM Mandiri ......... 34
1. Integrasi Elemen Strakom ............................................................................. 34
2. Sumber Dana ....................................................................................................... 34
6
Bab VII Indikator Capaian Dan Monitoring .................................................... 38
1. Indikator Pencapaian ....................................................................................... 38
2. Monitoring dan Evaluasi ................................................................................. 38
Lampiran: Petunjuk Penggunaan Logo PNPM Mandiri ........................... 40
A. Untuk Siapa panduan ini? .............................................................................. 40
B. Logo Program ..................................................................................................... 40
C. Arti Logo ................................................................................................................ 41
D. Versi Standar ....................................................................................................... 41
E. Versi Lain ............................................................................................................... 42
F. Area Aman ............................................................................................................ 43
G. Hal yang sebaiknya tidak dilakukan ......................................................... 44
H. Penggunaan Logo Program ......................................................................... 46
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pemilihan Metode Komunikasi ............................................................... 25
Tabel 2 Strategi Pesan Komunikasi PNPM Mandiri ....................................... 29
Tabel 3 Strategi Umum Saluran Komunikasi PNPM Mandiri ...................... 31
Tabel 4 Strategi Komunikator Sosialisasi PNPM Mandiri ............................. 32
Tabel 5 Integrasi Elemen Strakom ........................................................................ 35
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Proses Komunikasi PNPM Mandiri ................................................... 37
7
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
BAB 1
1.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
P
NPM Mandiri merupakan program penanggulangan kemiskinan
berbasis pemberdayaan masyarakat. Program ini berupaya untuk
menciptakan/ meningkatkan kualitas masyarakat, baik secara
individu maupun kelompok dalam memecahkan berbagai persoalan terkait
pada upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan, kemandirian dan
kesejahteraan.
PNPM Mandiri merupakan salah satu dari berbagai program penanggulangan kemiskinan yang dirancang berdasarkan pembelajaran terbaik
pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat selama ini.
Selain program-program berbasis pemberdayaan, masih terdapat
program penanggulangan kemiskinan lainnya yang diperuntukkan
langsung bagi rumah tangga miskin, seperti Program Beras Miskin (Raskin),
Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin (Askeskin) dan Program Keluarga
Harapan, serta program-program terkait penyediaan kredit mikro dan
pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
PNPM Mandiri telah dilaksanakan sejak tahun 2007, dimulai dengan
Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagai dasar pengembangan
pemberdayaan masyarakat di perdesaan beserta program pendukungnya
seperti PNPM Generasi; Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
(P2KP) sebagai dasar bagi pengembangan pemberdayaan masyarakat di
perkotaan; dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
(P2DTK) untuk pengembangan daerah tertinggal, pasca bencana, dan
konflik. Mulai tahun 2008 PNPM Mandiri diperluas dengan melibatkan
Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)
untuk mengintegrasikan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan
daerah sekitarnya dan Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP).
PNPM Mandiri juga diperkuat dengan berbagai program pemberdayaan
masyarakat yang dilaksanakan oleh berbagai departemen/sektor dan
pemerintah daerah misalnya Program Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP),
Program Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP), dan sebagainya.
8
PNPM Mandiri “lahir” dari adanya kebutuhan untuk mengharmonisasi
program-program nasional penanggulangan kemiskinan berbasis
pemberdayaan masyarakat. Sehingga PNPM merupakan “nama generik”
atau “payung” bagi sejumlah program penanggulangan kemiskinan
berbasis pemberdayaan masyarakat yang dimiliki oleh lebih dari 19
departemen atau sektor.
Selama ini, masing-masing program penanggulangan kemiskinan berbasis
pemberdayaan masyarakat dari semua sektor berjalan secara parsial. Satu
program dengan program lain tak ada keterkaitan, sehingga efektivitasnya
kurang dapat dirasakan oleh masyarakat penerima (beneficiaries). Pada
masing-masing program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat, terdapat komponen kegiatan yang sama seperti
sosialisasi, pelatihan fasilitator, monitoring dan evaluasi, supervisi, dan
sebagainya sehingga menimbulkan inefisiensi dana, waktu dan tenaga
karena terjadi duplikasi. Dalam hal sosialisasi kepada publik misalnya,
kurang terkoordinasinya pesan tentang program-program pemberdayaan masyarakat sering menimbulkan kebingungan di masyarakat sehingga
menimbulkan citra kurang menguntungkan terhadap pemerintah. Ada
kesan terjadi kejar-kejaran antara pesan dari satu program dengan pesan
dari program yang lain.
Padahal semua program pemberdayaan yang ada itu memiliki tujuan yang
sama, yakni menanggulangi kemiskinan di kalangan penerimanya. Karena
itu, jika semua program tersebut berada dalam satu payung, strategi
komunikasi program-program tersebut dapat dilakukan secara bersamasama atau setidaknya memiliki acuan yang sama.
Pelaksanaan PNPM Mandiri memerlukan keterlibatan dari berbagai pihak
terutama dari aparat pemerintah daerah. Hal demikian diperlukan untuk
menjamin keberlanjutan hasil yang dicapai. Guna memperoleh dukungan
dan keterlibatan berbagai pihak tersebut diperlukan upaya-upaya
memberikan pemahaman mengenai kebijakan, pengertian, tujuan,
konsep, mekanisme dan hasil-hasil PNPM Mandiri melalui kegiatan
komunikasi dan sosialisasi yang efektif.
9
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
Oleh karena itu, disamping upaya untuk mengkomunikasikan aspek-aspek
konsep dan program PNPM Mandiri, juga diperlukan langkah komunikasi
yang menyeluruh untuk memberikan pemahaman mengenai PNPM
Mandiri sebagai upaya menanggulangi kemiskinan berbasis pada
pemberdayaan masyarakat. Secara umum untuk mengoptimalkan
pelaksanaan PNPM Mandiri diperlukan pedoman berupa Strategi
Komunikasi PNPM Mandiri yang akan menjadi acuan setiap sektor dalam
melakukan kegiatan sosialisasi baik pada tingkat lokal maupun regional
dan nasional.
2.
TUJUAN STRATEGI KOMUNIKASI
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, tujuan disusunnya
strategi komunikasi PNPM Mandiri adalah:
1. Untuk memberi arah terhadap pelaksanaan sosialisasi yakni bahwa
PNPM Mandiri merupakan kerangka kebijakan “payung” bagi
program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
2. Memberikan pedoman bagi substansi sosialisasi bahwa PNPM
Mandiri bertujuan menciptakan kemandirian masyarakat dalam
penanggulangan kemiskinan melalui proses pemberdayaan
masyarakat.
3. Memastikan bahwa pelaksanaan sosialisasi PNPM Mandiri mampu
mengadvokasi dan mendorong pelaku dan penerima bantuan
untuk mengembangkan lebih lanjut PNPM Mandiri.
3.
SASARAN STRATEGI KOMUNIKASI
Dengan disusunnya atau adanya strategi komunikasi ini, diharapkan
dicapai dua sasaran yang saling terkait:
a. Institusi pelaksana (sektor) mendapatkan rujukan yang dapat
dikembangkan sendiri dalam mengembangkan sosialisasi PNPM
sektornya masing-masing.
10
b. Tim Pengendali PNPM dan Tim Koordinasi PNPM memperoleh acuan
dalam memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan sosialisasi
PNPM Mandiri.
4.
LINGKUP STRATEGI KOMUNIKASI
Aspek-aspek tersebut meliputi analisis masalah baik yang terkait pada
PNPM Mandiri maupun komunikasi, tujuan umum yang hendak dicapai,
dan prinsip dasar strategi, fokus strategi, cakupan strategi meliputi
karakteristik khalayak, pendekatan, strategi pesan, strategi saluran,
strategi komunikator. Setelah itu pola implementasi yang merupakan
integrasi elemen Strakom. Dan sebagai penutup dikemukakan indikator
keberhasilan dan monitoringnya.
11
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
BAB 2
PERMASALAHAN PNPM MANDIRI
DAN KOMUNIKASI
B
erdasarkan pelaksanaan PNPM Mandiri selama ini, terdapat
sejumlah permasalahan, baik pada pelaksanaan program
maupun terkait dengan sosialisasi dan komunikasi PNPM Mandiri,
yang perlu diantisipasi dalam pengembangan PNPM Mandiri ke depan.
Permasalahan yang teridentifikasi tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:
1.
FAKTOR TERKAIT PADA PNPM MANDIRI
Masyarakat dewasa ini menerima berbagai program yang diarahkan untuk
penangulangan kemiskinan, salah satunya adalah PNPM Mandiri. Secara
umum diperlukan pemahaman masyarakat mengenai posisi strategis
program ini di antara program lainnya. Ditingkat penerima manfaat
(benefeciaries), perlu memahami perbedaan program PNPM Mandiri dengan
program lainnya baik dalam kelompok program berbasis keluarga,
kelompok masyarakat maupun lainnya.
Perubahan dari program sektoral menjadi PNPM Mandiri
Hal ini berimplikasi khususnya kepada semua pelaku dan pelaksana
program yaitu diperlukan adanya upaya menyatukan visi semua pelaku,
baik yang saat ini sudah masuk dalam PNPM Mandiri maupun yang akan
masuk secara bertahap pada tahun-tahun mendatang. Diperlukan
penjelasan keterkaitan berbagai program PNPM Mandiri, baik dari sisi
persamaan maupun perbedaannya. Para pengambil kebijakan, dalam hal
ini pihak pelaksana PNPM Mandiri, perlu meyakinkan rekan mereka yang
berada di legislatif, baik di pusat maupun daerah, tentang manfaat dan
keunggulan PNPM Mandiri dan efektifitasnya sebagai instrumen
penanggulangan kemiskinan jangka panjang.
Perubahan cakupan dari pemanfaatan BLM
Cakupan PNPM Mandiri sekarang bisa termasuk program-program soft
side, jadi bukan hanya infrastruktur saja. Dalam pelaksanaannya program
PNPM Mandiri meliputi dua kategori : (1) PNPM-Inti: terdiri dari program/
kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis kewilayahan, yang
12
mencakup PPK, P2KP, PISEW, dan P2DTK. (2) PNPM-Penguatan: terdiri dari
program-program pemberdayaan masyarakat berbasis sektoral,
kewilayahan, serta khusus untuk mendukung penanggulangan kemiskinan yang pelaksanaannya terkait pencapaian target tertentu.
Cakupan program ini merupakan cakupan pada masa transisi (2008), di
mana dirancang pada tahun 2009 akan menjadi program yang terintegrasi
dalam satu progam PNPM Mandiri.
Pelaksanaan program-program ini di tingkat komunitas mengacu pada
kerangka kebijakan PNPM Mandiri
Wilayah yang saat ini dimasuki PNPM Mandiri diantaranya terdapat wilayah
yang masih menjalankan program sektoral. Untuk itu diperlukan langkah
koordinatif baik pada tahap perencanaan maupun pelaksanaan, terutama
dalam penentuan lokasi dan substansi yang akan dikembangkan.
Termasuk dalam penentuan wilayah ini ialah bagaimana mengkoordinasikan PNPM Inti dengan PNPM Penguatan, yaitu pada kasus pilihan
bidang usulan dalam PNPM Inti dengan PNPM Penguatan yang akan
dilaksanakan.
Replikasi dari program
Pelaksanaan PNPM pada tingkat program melalui mekanisme lessons
learned menjadi terstruktur dan sistematis, baik dari penangkapan
pembelajaran maupun pengadopsian dan aplikasinya, di tengah begitu
banyaknya sektor yang terlibat dan tetap menjalankan program (sekalipun
di bawah payung PNPM). Perluasan program baik dari sisi wilayah maupun
kelompok masyarakat juga berakibat pada semakin besarnya kebutuhan
akan fasilitator dan konsultan yang mendampingi masyarakat melalui
proses pemberdayaan.
Hamonisasi Program PNPM Mandiri
Di masa yang akan datang implementasi PNPM Mandiri yang berasal dari
semua sektor baik dalam kerangka PNPM Inti maupun Penguatan, harus
terekoordinasi secara harmonis. Rumusan kebutuhan diusulkan oleh
13
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
masyarakat, sektor-sektor yang terkait dengan usulan masyarakat
kemudian memprosesnya dan melaksanakan PNPM Mandiri.
Dengan dasar komunikasi tersebut secara umum tujuan dan sasaran
komunikasi dalam melaksanakan PNPM Mandiri adalah agar masyarakat
umum mengenal dan memahami PNPM Mandiri sehingga citra positif
pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan meningkat. Selain dari itu,
agar terwujud sikap kemandirian, kepedulian, kemitraan dan partisipasi
masyarakat dalam menyelenggarakan dan mereplikasi PNPM Mandiri serta
terwujudnya dukungan pemangku kepentingan dalam menyelenggarakan dan mereplikasi PNPM Mandiri
2.
FAKTOR YANG TERKAIT PADA KOMUNIKASI PNPM MANDIRI
Setiap sektor yang memiliki program pemberdayaan masyarakat baik yang
tergabung dalam PNPM Mandiri atau belum umumnya sudah memiliki
dan bahkan sudah melaksanakan program sosialisasi. Untuk mensinergikan program sosialisasi tersebut diperlukan langkah konsolidasi sehingga
lebih efektif baik dalam mempromosikan PNPM Mandiri atau dalam
melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dalam kerangka implementasi PNPM Mandiri.
Kegiatan sosialisasi oleh masing-masing program penanggulangan
kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat juga belum mendorong
semangat “gerakan bersama” masyarakat dan berbagai para pihak lainnya
dalam mempercepat penanggulangan kemiskinan.
Informasi yang akan dikembangkan akan bervariasi sesuai dengan
permintaan masyarakat mengenai program yang diusulkan sehingga
PNPM Mandiri yang dilaksanakan juga beraneka ragam. Dalam kerangka
sosialisasi pencitraan program PNPM Mandiri diperlukan adanya
konsolidasi konten PNPM Mandiri.
Sasaran strategi komunikasi meliputi stakeholder yang bervariasi yang
secara umum terdiri dari pemanfaat program (beneficiaries), masyarakat
14
umum dan lembaga-lembaga pelaksana serta pendukung PNPM Mandiri
yang mempunyai sasaran yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan
konsolidasi dalam pendekatan dan konten yang akan disampaikan
sehingga menimbulkan efek yang sinergis.
Besarnya cakupan wilayah PNPM Mandiri yang akan diperluas hingga
mencakup seluruh kecamatan pada tahun 2009 juga memberikan
tantangan bagi pelaksanaan sosialisasi dan komunikasi. Selain kebutuhan
dana yang semakin besar, diperlukan strategi komunikasi yang sistematis
dan pelaku yang handal agar berbagai komunikasi yang dilakukan dapat
berlangsung efektif dan efesien.
15
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
BAB 3
1.
TUJUAN UMUM, PRINSIP DASAR STRATEGI
TUJUAN UMUM
Mengacu kepada permasalahan PNPM Mandiri dan komunikasi maka
dalam rangka pencitraan dan penggalangan dukungan terhadap program
tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat bahwa PNPM
Mandiri sebagai program penanggulangan kemiskinan berbasis
kelompok masyarakat.
2. Membangun pemahaman pelaksana program pemberdayaan
masyarakat tentang PNPM Mandiri sebagai bentuk konsolidasi
program-program yang terkait penanggulangan kemiskinan yang
bertujuan agar lebih efektif dan tepat sasaran.
3. Membangun pemahaman dan komitmen pemangku kepentingan
untuk mendukung terlaksananya program PNPM Mandiri.
4. Dalam rangka implementasi PNPM Mandiri oleh masyarakat, tujuan
komunikasi adalah sebagai berikut:
1) Membangun sikap kemandirian dan keberdayaan masyarakat.
2) Mengembangkan pemahaman masyarakat mengenai proses
penyelenggaraan PNPM Mandiri.
2.
PRINSIP DASAR
a. Konsolidasi Brand Positioning PNPM Mandiri. Karena PNPM
Mandiri merupakan “payung” dari program-program pemberdayaan
dari banyak sektor diperlukan adanya brand positioning yang bisa
mewakili ciri umum dari semua program tersebut. Dengan demikian
dalam merek (brand) yang diciptakan perlu ada nama PNPM Mandiri
sebagai lembaga dan ada isi pokok program yaitu mendorong
kebersamaan dan kemandirian bagi masyarakat.
b. Konsolidasi konten PNPM Mandiri. Sebagai sebuah program yang
memiliki banyak jenis atau sektor dengan keunikan masing-masing,
maka disamping terdapat konten yang umum yang memuat ciriciri umum PNPM Mandiri, yang bisa menggambarkan positioning
PNPM Mandiri sebagai sebuah lembaga dan program yang berusaha
16
mengajak masyarakat untuk mandiri dengan menggalang
kebersamaan dan kepedulian serta kemandirian, juga terdapat
materi teknis yang berkaitan dengan sektornya. Oleh karena itu,
diperlukan adanya konsolidasi konten, antara materi komunikasi
dan sosialisasi PNPM Mandiri yang besifat umum (generik) dengan
yang teknis sektoral.
c. Konsolidasi aktivitas komunikasi dengan memberikan Kerangka
Kerja Aktivitas komunikasi
Pada penyelenggaraan sosialisasi dan komunikasi PNPM Mandiri,
diperlukan konsolidasi yang mencakup tiga aspek, yaitu institusi
penyelenggara, wilayah sosialisasi dan khalayak yang menjadi sasaran.
• Konsolidasi yang berkaitan dengan institusi meliputi konsolidasi dari institusi-institusi yang akan melaksanakan program ke
wilayah yang sama. Artinya dalam sosialisasi diperlukan adanya
perencanaan bersama dan kerjasama dalam pelaksanaannya,
sehingga tidak membingungkan masyarakat
• Konsolidasi wilayah sosialisasi dan komunikasi, meliputi wilayah
lokal (kecamatan/desa), wilayah Kabupaten/kota dan wilayah
propinsi, serta wilayah nasional. Masing-masing wilayah memiliki
sasaran komunikasi yang berbeda dengan tujuan yang berbeda
pula. Dalam hubungan ini diperlukan konsolidasi operasional
yang dilakukan di semua tingkatan tersebut, sehingga menghasilkan pencitraan yang sama, dan dukungan yang sesuai dengan
kebutuhan suksesnya program.
• Konsolidasi operasional sosialisasi terhadap masyarakat umum
dan penerima bantuan. Konsolidasi diperlukan agar sosialisasi lebih
fokus dan saling mendukung. Penerima bantuan (beneficiaries)
adalah anggota masyarakat di tingkat pedesaan/kecamatan. Pada
tingkat ini sosialisasi dilakukan selain dengan menyampaikan
materi yang sifatnya umum tentang pengertian dan manfaat
program, juga memberikan motivasi kepada mereka agar terlibat
aktif dalam implementasi program. Sosialisasi kepada masyarakat
umum diarahkan agar masyarakat memahami dan mendukung
program ini.
17
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
BAB 4
FOKUS STRATEGI KOMUNIKASI PNPM MANDIRI
U
ntuk mewujudkan tujuan, maka disusun strategi komunikasi
yang difokuskan pada upaya pencitraan PNPM Mandiri dan
upaya mendorong partisipasi untuk mengimplementasikan
serta mereplikasi PNPM Mandiri.
Secara umum tujuan Strategi Komunikasi Pencitraan adalah untuk
membangun persepsi yang sama di antara perangkat pemerintahan, baik
eksekutif maupun legislatif, perguruan tinggi, organisasi dan lembaga
swadaya masyarakat, masyarakat pengusaha, media massa serta
masyarakat umum lainnya bahwa PNPM Mandiri adalah kerangka kebijakan
nasional yang mengintegrasikan berbagai program penanggulangan
kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Sedangkan strategi komunikasi berfokus pada sosialisasi aktivasi PNPM
Mandiri, secara umum bertujuan untuk menciptakan kondisi agar PNPM
Mandiri diimplentasikan baik dari tataran pelaksana program, dukungan
pemangku kepentingan maupun masyarakat sasaran pemanfaat
program. Implentasinya mencakup mulai dari operasionalisasi PNPM
Mandiri sampai exit program, yaitu masyarakat melaksanakan secara
mandiri dan bisa direplikasi oleh kelompok dari daerah lain.
Fokus pertama selanjutnya disebut Sosialisasi Citra PNPM Mandiri dan
fokus kedua disebut sebagai Sosialisasi Aktivasi PNPM Mandiri, dengan
tujuan dan sasaran sebagai berikut :
1.
SOSIALISASI CITRA PNPM MANDIRI
a. Tujuan
18
•
Membentuk identitas PNPM sebagai kerangka kebijakan integrasi
yang mengkoordinasikan (payung) berbagai program pemberantasan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
•
Membangun kesadaran dan pemahaman penyelenggara
program penanggulangan kemiskinan barbasis masyarakat
tentang perlunya mengkoordinasikan dan mengintegrasikan
program-program pemberdayaan masyarakat dalam PNPM
Mandiri.
•
Membangun kesadaran dan pemahaman para pemangku
kepentingan bahwa PNPM Mandiri merupakan program
bersama yang menghendaki kepedulian, komitmen dan
keterlibatan berbagai pihak.
•
Membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat bahwa
PNPM Mandiri merupakan kebijakan pro poor yang berupa
penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
b. Hasil yang Diharapkan
2.
•
Dikenalnya PNPM Mandiri sebagai kerangka kebijakan nasional
yang menjadi acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
•
Tumbuhnya kesadaran para pelaksana program di tingkat
sektoral dan daerah bahwa program penanggulangan
kemiskinan yang dilakukan harus berada dalam koordinasi
PNPM Mandiri.
•
Terbangunnya kesadaran dan pemahaman pemangku
kepentingan, bahwa PNPM merupakan program kebijakan
pemerintah yang perlu didukung.
•
Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat bahwa
PNPM merupakan program yang berusaha memandirikan
masyarakat miskin sehingga bisa keluar dari lingkaran
kemiskinan melalui program dari, oleh dan untuk masyarakat.
SOSIALISASI AKTIVASI PNPM MANDIRI
a. Tujuan
•
Meningkatnya komitmen penyelenggara PNPM Mandiri untuk
19
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
berkonsolidasi, baik di tingkat perencanaan maupun
implementasinya di lapangan.
•
Membangun dan meningkatkan komitmen pemangku kepentingan untuk mendukung PNPM Mandiri dan proses replikasinya.
•
Mengembangkan kesadaran dan sikap kemandirian, kepedulian, kemitraan dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat dibawah
koordinasi PNPM Mandiri.
•
Mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam proses
pelaksanaan PNPM Mandiri.
b. Hasil yang Diharapkan
•
Terselenggaranya konsolidasi PNPM Mandiri untuk seluruh
sektor di tingkat perencanaan dan implementasi di lapangan
•
Terbangunnya kemitraan dengan pemerintah daerah,
perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat dan kelompok
peduli dan dunia usaha untuk mewujudkan dan memperluas
pelaksanaan PNPM Mandiri.
•
Dipahaminya dan diikutinya alur proses pelaksanaan kegiatan
PNPM Mandiri oleh masyarakat penerima manfaat
•
Meningkatnya keterampilan masyarakat untuk dapat menentukan dan mengelaborasi kebutuhan masyarakat miskin
•
Tumbuhnya partisipasi masyarakat penerima manfaat untuk
merancang dan mengimplentasikan program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan dalam kerangka
PNPM Mandiri.
Kedua fokus sosialisasi ini meskipun menggunakan template strategi
komunikasi yang sama namun akan melibatkan penekanan elemenelemen komunikasi yang berbeda sebagaimana tercermin dalam
20
cakupan dan pola pelaksanaan strategi komunikasi yang akan diuraikan
kemudian.
21
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
BAB 5
CAKUPAN STRATEGI KOMUNIKASI
C
akupan strategi komunikasi meliputi lima aspek pokok berikut;
kategorisasi/pengelompokan khalayak sasaran, metode
komunikasi, pesan komunikasi, penggunaan saluran, dan
penetapan komunikator.
1.
PENETAPAN SASARAN KHALAYAK KOMUNIKASI
Pada dasarnya sasaran strategi komunikasi meliputi: masyarakat luas,
pemanfaat program, instansi terkait pelaksanaan PNPM Mandiri/
stakeholders, lembaga legislatif (DPR/DPRD), para profesional, Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), lembaga
atau kelompok peduli lainnya.
a. Masyarakat umum
Yaitu masyarakat umumnya baik di lingkungan terdekat dari
pemanfaat program maupun masyarakat luas yang jauh jangkauannya dengan daerah pelaksana program lingkup regional dan nasional.
Peran masyarakat luas sebagai dukungan publik pada kebijakan
menjadi sangat penting dalam mendukung dan menjamin kelancaran dan keberlangsungan kebijakan dan pelaksanan program.
b. Pemanfaat program
Sebagai kelompok penerima manfaat dari program PNPM Mandiri
diperlukan pemahaman dan pengertian yang tinggi untuk turut berpartisipasi baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan program. Dengan demikian keberlangsungan program dapat terjamin.
c. Instansi terkait pelaksanaan PNPM Mandiri
Sebagai penanggungjawab pelaksanaan dan pelaku program PNPM
Mandiri, diperlukan pemahaman dan komitmen untuk terlibat dan
bertanggungjawab dalam pelaksanaan program sesuai tugas dan
fungsi masing-masing di setiap tingkat administrasi. Kelompok
sasaran ini meliputi departemen-deperteman pelaksana program
penanggulangan kemiskinan antara lain; Departemen Pekerjaan
Umum, Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional,
22
Departemen Dalam Negeri, Depertemen Pertanian, dan instansi
lainnya yang akan mengintegrasikan programnya dalam PNPM
Mandiri.
d. Pemangku kepentingan (stakeholder)
Pelaksanaan PNPM Mandiri memerlukan dukungan dari berbagai
pihak meliputi : (1). Lembaga yang mendukung dari aspek kebijakan
seperti DPR, DPRD, Pemerintah Daerah. Posisi Pemerintah dan DPRD
dalam hal ini menjadi dominan, sebab PNMP Mandiri sebagai
program pemerintah (pusat) akan memiliki fase akhir dan
diteruskan menjadi program pemerintah daerah. (2). Lembaga yang
mendukung terjadinya partisipasi untuk mengembangkan dan
mereplikasi program, seperti lembaga donor, CSR dunia usaha/
industri, (3) pihak-pihak yang memberikan dukungan publik dari
kelompok peduli yaitu kelompok profesional, Lembaga Swadaya
Masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan, lembaga atau kelompok
peduli lainnya.
2.
METODE KOMUNIKASI
Strategi komunikasi dalam sosialisasi PNPM Mandiri dilakukan dengan
menggunakan empat metode berikut: Penyebaran informasi, Persuasi,
Advokasi, dan Edukasi. Keempat metode ini dalam penerapannya saling
terkait satu sama lain meskipun pada satu kegiatan komunikasi akan dapat
diidentifikasi metode pokok yang digunakan
a. Penyebaran Informasi PNPM Mandiri
Metode penyebaran informasi merupakan penyampaian informasi
secara masif dan intensif kepada seluruh khalayak sasaran dengan
menggunakan berbagai saluran komunikasi khususnya media
massa, media luar ruang dan bahan cetakan sepertri poster dan
booklet. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun pemahaman
yang tepat oleh khalayak sasaran tentang prinsip dasar, kebijakan,
strategi dan mekanisme kerja PNPM Mandiri secara keseluruhan,
sehingga masyarakat memiliki kesadaran dan pengetahuan yang
23
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
cukup untuk berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan PNPM
Mandiri.
b. Persuasi PNPM Mandiri
Tindakan persuasi PNPM Mandiri pada prinsipnya terkait erat dengan
tindakan penyebaran informasi sebagaimana diuraikan pada poin
a di atas. Bedanya dalam kegiatan persuasi tujuan utama yang ingin
dicapai adalah untuk membangun keberpihakan, dukungan dan
ketertarikan khalayak sasaran terhadap PNPM Mandiri. Khalayak
sasaran Persuasi adalah masyarakat penerima pemanfaat (direct
beneficieries), kelompok peduli dan pemerintah daerah/lembaga/
perusahaan donor. Dalam tindakan persuasi diupayakan untuk
menggerakkan khalayak sasaran agar melakukan tindakan
partisipatif untuk menyelenggarakan program dalam kerangka
PNPM Mandiri. Metode persuasi diterapkan dengan pendekatan
berbasis komunitas yang memungkinkan interaksi langsung antara
penyelenggara PNPM Mandiri dengan khalayak penerima manfaat
dan kelompok peduli lainnya.
c. Advokasi
Advokasi dilakukan dengan tujuan membangun kepedulian dan
komitmen para pemangku kebijakan PNPM Mandiri. Dengan
demikian, para pengambil keputusan akan lebih memahami
pentingnya PNPM dan mempunyai komitmen untuk memberikan
dukungan penuh dalam pelaksanaan PNPM Mandiri.
Membangun komitmen diarahkan kepada para penentu kebijakan
dan pengambil keputusan dan kesediaan memberikan dukungan
dari setiap instansi terkait dan DPR baik di pusat maupun di daerah
dengan harapan terjadi proses keberlanjutan dan perluasan
program di wilayah kerja dan di setiap daerah.
d. Edukasi
Edukasi merupakan proses pembelajaran yang diarahkan pada
perubahan sikap dan perilaku dari penerima informasi melalui
penyebaran informasi, persuasi, dan edukasi secara terus menerus.
24
Tujuan edukasi adalah membangun rasa percaya diri (self confident),
rasa mampu diri (self efficacy), dan kesadaran kerjasama untuk
bangkit mandiri secara bahu membahu. Hal lain yang penting dari
kegiatan edukasi adalah memberikan keterampilan praktis kepada
khalayak sasaran dalam merancang program, menyusun proposal
hingga membuat laporan pelaksanaan program PNPM Mandiri.
Pesan yang disampaikan harus dibuat dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti agar masyarakat dengan mudah
dapat memahami tujuan dan kegiatan program sehingga
termotivasi untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan program PNPM.
Edukasi mengenai PNPM dapat diberikan langsung dalam bentuk
pelatihan ketrampilan, atau percontohan (modeling).
Tabel 1
Pemilihan Metode Komunikasi
Khalayak sasaran
Pencitraan PNPM
Tujuan
-
Penggunaan metode
- Pelaksana PNPM Mandiri - Membangun kesamaan dan pemahaman - Penyebaran informasi
visi, prinsip dalam mewujudkan
- Persuasi
konsolidasi program.
- Pemangku Kepentingan : - Membangun gambaran PNPM Mandiri - Penyebaran informasi
DPR/DPRD/Pemda/
sebagai program memerlukan dukungan - Persuasi
Lembaga Donor/CSR
dan kepedulian berbagai pihak
- Masyarakat umum
- Mengambarkan PNPM Mandiri sebagai - Penyebaran informasi
kebijakan pro poor.
- Persuasi
- Membangun kesadaran dan pemahaman
PNPM Mandiri untuk memandirikan
masyarakat dalam penananggulangan
kemiskinan.
Aktivasi PNPM
- Penerima manfaat
program
- Membangun kesadaran, rasa mampu diri, - Persuasi
dan keterlibatan dalam implementasi
- Edukasi
- Pemangku Kepentingan - Membangun dukungan dan komitmen
untuk mengimplentasikan program,
memperluas dan mereplikasi
- Penyebaran informasi
- Persuasi
- Advokasi
25
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
3.
PENYUSUNAN PESAN KOMUNIKASI
Strategi komunikasi berkaitan dengan penyusunan pesan mencakup isi
pesan, himbuan dan organisasi pesan sebagai berikut:
a. Panduan penyusunan pesan
Penyusunan segala bentuk pesan hendaknya memperhatikan aspekaspek berikut :
•
Formulasi pesan kunci termasuk tagline harus disajikan secara
sama dan konsisten secara nasional.
•
Formulasi /penyusunan pesan segmentatif (segmented messages)
harus memperhatikan karakteristik khalayak sasaran termasuk
aspek budaya lokal.
•
Pesan harus membangkitkan kebutuhan khalayak akan PNPM
Mandiri
•
Pesan disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami
•
Apabila pesan dapat disajikan lebih ringkas, pilihlah formulasi
pesan paling ringkas.
•
Pesan disampaikan secara verbal dan visual bergantung media
yang dijadikan saluran
•
Pesan harus memberikan jalan keluar bagi pemenuhan
kebutuhan khalayak sasaran akan PNPM Mandiri.
b. Cakupan Isi Pesan
Isi pesan merupakan bagian pokok dari materi sosialisasi yang
implementasinya dapat bersifat pesan umum dan khusus. Pesan
umum berlaku untuk keseluruhan kategori khalayak sasaran,
sedangkan pesan khusus menekankan pada aspek tertentu sesuai
fokus strategi komunikasi kepada kategori khalayak tertentu. Pada
dasarnya pilihan untuk isi pesan umum dan khusus mencakup halhal berikut:
•
26
Pesan yang disampaikan mencakup kebijakan, pengertian,
tujuan, konsep, mekanisme dan hasil-hasil pelaksanaan PNPM
Mandiri agar terbangun pemahaman, kepedulian, dukungan
dan keterlibatan dalam program PNPM Mandiri.
•
Uraian tentang apa, bagaimana, dan untuk apa PNPM Mandiri
diselenggarakan (diuraikan tersendiri dalam media leaflet/booklet)
•
Uraian alur proses dan teknik merancang kegiatan PNPM Mandiri
•
Pesan dalam bentuk cerita tentang contoh-contoh keberhasilan
(best practices) yang disampaiakan melalui iklan layanan
masyarakat/temu nasional/daerah dalam rangka konsolidasi
program atau saluran lainnya
•
Pada prinsipnya pesan dikonstruksi sesuai karakteristik khalayak
yang akan dituju serta media yang digunakan.
•
Pesan motivatif yang mendorong dan menggugah kesadaran
bahwa masyarakat harus mandiri dan memiliki tanggungjawab
memperbaiki hidup.
•
Pesan penyadaran tentang kesulitan yang dihadapi khalayak
peneriman manfaat program, menyadarkan mereka harus
bekerjasama sama mengatasi masalah, menggali potensi
bersama, adanya peluang memperbaiki kulitas hidup melalui
PNPM Mandiri, serta menumbuhkan keterlibatan dalam
menyusun program bersama/musrenbang.
•
Uraian PNPM Mandiri sebagai kerangka kebijakan yang menjadi
acuan program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat
•
Pesan sinergis yang menekankan perlunya kesatuan tindakan,
integrasi dan konsolidasi berbagai program pemberdayaan
masyarakat yang selama ini dilakukan secara parsial/sektoral
c. Himbauan pesan
Konstruksi/bentuk pesan dapat dilakukan dengan beberapa
pendekatan sebagai berikut :
•
Pendekatan rasional yang menekankan pada data, logika, dan
fakta-fakta sasaran lainnya tentang perlunya perencanaan dalam
memperbaiki kualitas hidup berbasis pemberdayaan mesyarakat;
•
Pendekatan emosional yang menggugah semangat dan
27
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
komitmen masyarakat penerima manfaat program untuk bertindak/berpartisipasi menyelenggarakan kegiatan PNPM Mandiri;
•
Pendekatan sosial (menekankan pentingnya kerjasama dalam
menanggulangi kemiskinan melalui program kegiatan yang
bermanfaat bagi semua),
•
Pendekatan spiritual (berkaitan dengan pesan-pesan keagaman
yang mendorong kebangkitan/perubahan ke arah hidup yang
lebih baik),
•
Pendekatan moral (pentingnya melaksanakan program dengan
jujur dan tulus, tidak mencari keuntungan pribadi)
d. Kordinasi penyampaian pesan
Agar pesan dapat mencapai khalayak sasaran secara efektif maka
diperlukan koordinasi mengenai isi pesan yang perlu disampaikan
melalui berbagai saluran kepada khalayak yang berbeda-beda.
28
•
Pesan-pesan pokok yang disampaikan oleh berbagai tingkatan
penyelenggara PNPM Mandiri harus dipastikan mengandung
muatan pesan yang sama sebagaimana ditetapkan cakupan isi
pesan.
•
Elemen-elemen seperti karakteristik pembawa pesan, logo,
slogan, tema-tema pokok pesan (uraian tentang apa PNPM
Mandiri, manfaat, atau fakta-fakta kunci lainnya) perlu
dikordinasikan secara tepat dan disampaikan dengan cara/
bentuk yang sama (single voice). Khusus mengenai Logo PNPM
Mandiri, digunakan satu logo yang telah ada dan penggunaannya dalam berbagai produk sosialisasi dan dokumen mengacu
pada Petunjuk Penggunaan Logo terlampir. (lihat Lampiran).
•
Kesesuaian pesan dan saluran yang digunakan akan ditetapkan
kemudian melalui rapat komunikasi (communication meeting) di
antara penyelenggara PNPM Mandiri .
•
Variasi isi pesan berdasarkan karakteristik demografis, geografis
ataupun psikografis harus merujuk pada pesan-pesan kunci yang
ditetapkan dalam pokok isi pesan sosilisasi PNPM Mandiri secara
nasional.
•
Penetapan waktu, pemilihan tokoh, dan pemilihan saluran
komunikasi untuk menyampaikan pesan harus dikoordinasikan
dalam rapat kordinasi penyelenggara PNPM Mandiri baik pada
tingkat nasional/lokal.
Tabel .2
Strategi Pesan Komunikasi PNPM Mandiri
Jenis khalayak
Aspek-aspek Pesan
Isi Pesan
Himbauan Koordinasi Kordinasi PenyamPesan
Isi Pesan
paian Pesan
Khalayak pencitraan PNPM
Pelaksana
program
- Kita adalah satu
Rasional
- Sukses PNPM tanggung jawab bersama
- Bergerak terintegrasi
dibawah PNPM Mandiri
- Tekanan perlunya
kohesi para pelaksana
PNPM Mandiri
Pemangku
- Menegaskan PNPM
Kepentingan : sebagai kebijakan
DPR,DPRD,
nasional
Pemda,
- Menegaskan perlunya
Lembaga Donor, komitmen bersama
CSR, Lembaga - Menegaskan butuh
pendukung
koordinasi
Masyarakat
umum
Rasional
Melalui kebersamaan
Emosional/
dan kemandirian mem- rasional
bangun kesejahteraan
- variasi isi pesan - formulasi dan pesesuai
nyampaian pesan
karakteristik
pokok dengan cara
khalayak
yang sama
- konsistensi
- Waktu, endorser
tema-tema
dan saluran yang
pokok
dipilih untuk menyampaikan pesan
harus dikordinasikan
- variasi isi pesan - Waktu, endorser
sesuai
dan saluran yang
karakteristik
dipilih untuk
khalayak
menyampaikan
- konsistensi
pesan harus
tema-tema
dikoordinasikan
pokok
Mencerminkan Formulasi pesan
tema-tema
pokok yang generik,
program
dengan endoser
pelaku
29
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
Khalayak aktivasi PNPM
Penerima
manfaat
program
- Kemiskinan harus diatasi - Emosional, - variasi isi pesan - Waktu, endorser
- Perlu kerjasama
sosial,
sesuai
dan saluran yang
- Alur proses PNPM
spiritual
karakteristik
dipilih untuk
- Best Practices
dan rasional khalayak
menyampaikan
- Bangkitkan kebutuhan
- konsistensi
pesan harus
akan PNPM
tema-tema
dikordinasikan
- Tunjukkan PNPM sebapokok
- pesan segmentatif
gai jalan keluar
disesuaikan dgn
karakteristik
khalayak
Pemangku
- Perlu kepedulian dan - Emosional - variasi isi pesan - menyampaikan
kepentingan : kemitraan
dan rasional sesuai
pesan kunci dgn
lembaga
- Mari dukung dan
karakteristik
cara sama
donor, CSR,
bekerjasama
khalayak
LSM
- Ulurkan bantuan
- konsistensi
tema-tema
pokok
Pemangku
- Dukungan kebijakan, - Emosional - variasi isi pesan - menyampaikan
Kepentingan: komitmen, dan
dan rasional sesuai
pesan kunci
Pemda/DPRD
koordinasi
karakteristik
dengan cara sama
- Kaitkan pesan dengan
khalayak
kondisi lokal
- konsistensi
tema-tema
pokok
4.
STRATEGI PENGGUNAAN SALURAN KOMUNIKASI
Untuk meningkatkan keefektifan penyampaian pesan pada khalayak yang
beragam maka perlu digunakan berbagai saluran komunikasi meliputi
saluran personal, media tradisional dan media massa serta media baru
(internet). Saluran komunikasi personal dan media tradisional digunakan
untuk mengaktivasi masyarakat agar terlibat dalam merancang dan
melaksanakan PNPM Mandiri. Sementara saluran media masa dan media
baru digunakan untuk membangun kesadaran pemangku kepentingan
untuk peduli dan terlibat dalam PNPM Mandiri. Pada tataran aktivasi PNPM
Mandiri penggunakan saluran berbasis komunitas (community based
channel) sangat dianjurkan.
30
Tabel.3
Strategi Umum Saluran Komunikasi
Saluran
Khalayak pencitraan PNPM
Komunikasi personal/kelompok :
- pelatihan
- ceramah
- diskusi di balai desa
- focus group discussion
- khotbah di masjid
- kunjungan pada tokoh
masyarakat
PNPM Mandiri
Khalayak aktivasi PNPM
- Tokoh masyarakat, penerima
manfaat langsung (direct
beneficiaries)
- kelompok peduli
Communication Meeting
-
Pengambil keputusan, pelaksana program, Lembaga Donor
untuk menyamakan persepsi
tata kelola PNPM Mandiri
Leaflet dan Booklet serta
buku Pedoman Umum dan
kelengkapannya.
-
- Penerima manfaat
Pelaksana program,
Pemangku kepentingan
Media tradisional
- pertunjukkan wayang,
lenong, randai, dst.
- Masyarakat umum
Televisi
- Masyarakat umum
- Pemangku kepentingan
Media luar ruang-spanduk,
poster, baliho
- Masyarakat umum
- Penerima manfaat
- Radio talk & news
- Masyarakat umum
- Pemangku kepentingan
-Surat kabar
- Masyarakat umum,
- Pemangku kepentingan
Radio komunitas
- Masyarakat umum
- Penerima manfaat
Internet
- Masyarakat umum
- Pemangku kepentingan
Media visit
- Masyarakat umum
- Pemangku kepentingan
5.
STRATEGI KOMUNIKATOR
•
Komunikator atau pembawa pesan (messenger) PNPM Mandiri harus
didasarkan kredibilitas (keahlian, pengalaman, dapat dipercaya) dan
akseptabilitas (kedekatan/dapat diterima) pembawa pesan oleh
khalayak.
31
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
•
Para pembawa pesan harus sejalan dengan khalayak sasaran dan
saluran yang digunakan.
•
Untuk mengukuhkan identitas dan citra PNPM Mandiri diperlukan
endorser tingkat nasional (presiden, menteri atau ketua lembaga
tinggi negara atau tokoh nasional yang dihormati masyarakat)
•
Untuk mengaktivasi PNPM Mandiri diperlukan endorser dari ahli
ekonomi/community development, opinion leader dan aktor pelaku
PNPM yang telah berhasil (best practices)
•
Pemilihan pembawa pesan senantiasa mempertimbangkan
karakteristik khalayak sasaran sehingga pesan efektif.
Tabel 4
Strategi Komunikator Sosialisasi PNPM Mandiri
Jenis Komunikator/
Rasionalisasi
Khalayak sasa- Khalayak Sasaran
Messenger
ran Pencitraan Aktivasi PNPM
- Opinion leader (OL)
- OL memiliki pengaruh
Pemangku kepentingan
Termasuk didalamnya: pada komunitasnya
(kelompok peduli) dan
tokoh informal
- khalayak percaya
penerima manfaat
masyarakat(ustad/
pada pemimpin
kyai/pendeta, dst)
sekitar mereka
- Best practices actor dari - contoh nyata lebih
penerima manfaat
memotivasi untuk
ditiru
- memunculkan self
efficacy (rasa
mampu diri)
32
- Pelaksana
program
- Penerima manfaat
- Endorser tokoh
pemerintah
- Memiliki power dan
Pengambil
- Pemangku kepenotoritas untuk dipatuhi keputusan, pelak- tingan dan penerima
sana program dst manfaat
- Anak-anak penerima
manfaat
- Menggugah emosi
khalayak
-
- Penerima manfaat dan
pemangku kepentingan
33
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
POLA PELAKSANAAN STRATEGI
KOMUNIKASI PNPM MANDIRI
BAB 6
S
esuai dengan fokus strategi komunikasi, secara umum walaupun
terdapat pemisahan strategi komunikasi untuk pencitraan PNPM
Mandiri dan aktivasi PNPM Mandiri, keduanya harus saling
mendukung. Upaya membangun citra harus menjadi dasar atau
pendorong peningkatan aktivasi PNPM Mandiri. Sebaliknya upaya
peningkatan aktivasi akan meneguhkan dan memelihara citra yang
terbentuk. Dengan demikian keduanya perlu terintegrasi.
1.
INTEGRASI ELEMEN STRAKOM
Integrasi eleman Strakom dibutuhkan dalam operasionalisasi strategi
komunikasi PNPM Mandiri kepada hampir seluruh sasaran komunikasi.
Faktor pencitraan merupakan faktor utama dan menjadi awal dari
tumbuhnya proses dukungan dan partisipasi.
Program komunikasi PNPM Mandiri baik dengan metode informasi,
persuasi, advokasi dan edukasi bisa dilaksanakan oleh Tim Pengendali atau
Tim Koordinator, instansi sektoral atau berbagai pihak yang memiliki
kepedulian dalam penanggulangan kemiskinan dengan berbasis
pemberdayaan masyarakat.
Dalam implementasinya, setiap langkah operasional menetapkan sasaran
atau target komunikasi yang akan dilakukan, kemudian menetapkan
strategi pesan, saluran dan pilihan komunikator atau pembawa pesan
yang efektif.
2.
SUMBER DANA
Dukungan pembiayaan sosialisasi PNPM Mandiri bisa berasal dari institusi
yang menyelenggarakan program komunikasi dan sosialisasi, atau pada
Tim Pengendali atau Tim Koordinator di tingkat provinsi dan kabupaten/
kota. Anggaran diperoleh dari APBN, APBD, lembaga donor, dan dari
partisipasi dunia usaha sebagai CSR. Pola pertangungjawaban penggunaan anggaran mengacu pada peraturan dan perundangan yang berlaku.
34
Tabel 5
Integrasi Elemen Strakom
Khalayak
Sasaran
Pelaksana
program
(Instansi
Sektoral, Tim
Koordinasi)
Pelaksana
lapangan
(relawan)
Metode/
Fokus
Pesan
Informasi,
- Pemahaman
Advokasi(fokus PNPM, Pemaaktivasi)
haman konsep
konsolidasi
Saluran/
Instrumen
Buku panduan,
Buku saku,
media cetakan
lainnya, work
shop, FGD.
Informasi/
- Ajakan partisi- Workshop, FGD
Persuasi
pasi dengan
dengan
Edukasi(fokus materi kebijakan dukungan
pencitraan dan dan program
barang cetakan:
aktivasi)
serta proses
pedoman, leaflet,
PNPM Mandiri, buku saku.
metode edukasi
Pemda/ DPRD Informasi/
- Ajakan berparti- Workshop, FGD
Advokasi
sipasi, dan mere- dengan duku(fokus
plikasi melalui ngan barang
pencitraan dan dukungan
cetakan:
aktivasi)
kebijakan dan pedoman, leaflet,
fasilitasi
buku saku.
PTN/LSM/
Advokasi(fokus - Ajakan mendu- Seminar, FGD
tokoh
pencitraan dan kung kebijakan dengan dukumasyarakat aktivasi)
dan program
ngan barang
dan agama,
PNPM-Mandiri cetakan:
dunia usaha
dan, mengawasi pedoman, leaflet,
pelaksanaannya buku saku.
Masyarakat Informasi/
Pencitraan PNPM- - PSA (radio, TV,
umum
persuasi(fokus M sebagai program media cetak dan
pencitraan) pengangulangan media baru.
kemiskinan
Laporan media,
berbasis pember- media visit).
dayaan, memerlu- - Peliputan
kan kebersamaan aktivitas
dan dorongan
- Baliho/bilboard
kemandirian.
Pembawa
Pesan
Pejabat
pemerintah,
pakar
Institusi
Pelaksana
Tim
Pengendali/
Tim Koordinasi
Penanggung Instasi sektoral
jawab program,
instruktur
Pejabat
pemerintah,
pakar
Tim Pengendali
dan Tim
Koordinasi
Pejabat pemerintah, pakar,
pemanfaat
program
(contoh
berhasil)
Penerima bantuan (contoh
keberhasilan),
tokoh masyarakat, pakar,
pejabat pemerintah.
Tim Pengendali
dan Tim
Koordinasi dan
instansi
sektoral.
Tim
Pengendali/
tim koordinasi.
35
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
Khalayak
Sasaran
36
Metode/
Fokus
Media
Advokasi
(Fokus
pencitraan)
Penerima
manfaat
Edukasi
(fokus
aktivasi)
Pesan
Tangungjawab
dan peran media
dalam penanggulangan
kemiskinan
Manfaat program,
proses program.
Saluran/
Instrumen
Pembawa
Pesan
Institusi
Pelaksana
Workshop, media Pakar, pejabat Tim Pengendali
relation.
pemerintah dan Tim Koordinasi dan instansi
sektoral.
Workshop,
Penerima ban- Instansi
demonstrasi,
tuan (contoh Sektoral
testimone,
keberhasilan),
workshop, media pendamping
luar ruang,
tokoh masyaleaflet, barang rakat, pakar,
cetakan lainnnya. pejabat
pemerintah
Gambar 1
Proses Komunikasi PNPM Mandiri
Strategi
pencitraan
PNPM
Mandiri
-Khalayak sasaran:
Penyelengara
Program,
Pemangku
Kepentingan
Masyarakat Umum
Kesadaran dan
Pemahaman PNPM
Mandiri sebagai
lembaga koordinasi
dan program
penanggulangan
berkemiskinan
berbasis
pemberdayaan
masyarakat.
Metode:
Informasi
Persuasi
Advokasi
Edukasi
Strategi
Aktivasi
PNPM
Mandiri
-Khalayak sasaran:
Penyelenggara
Program
Pemangku
Kepentingan
Pemanfaat Program
Komitmen dan dukungan kebijakan dan
program Stakeholder
Pemahaman
pemanfaat program
ttg proses program
Sadar/motivasi
mandiri
-partisipasi/ambil
tindakan
37
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
BAB 7
1.
INDIKATOR CAPAIAN DAN MONITORING
INDIKATOR PENCAPAIAN
Indikator pencapaian dapat bersifat kuantitatif ataupun kualitatif.
Penetapan indikator pencapaian akan merujuk pada sasaran sosialisasi
PNPM Mandiri beserta fokus dari masing-masing strategi komunikasi
2.
a.
•
Fokus Pencitraan: terdapat pemahaman dan pengakuan dan
dukungan yang sama terhadap PNPM Mandiri sebagai kebijakan
nasional yang menjadi ‘payung’ bagi semua program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
•
Aktivasi: mencakup aspek kognitif (tingkat pengetahuan), aspek
afeksi (ketertarikan dan kepedulian) dan konatif (tingkat partisipasi
dalam pengambilan keputusan, komitmen tindakan melaksanakan
PNPM Mandiri).
MONITORING DAN EVALUASI
Mekanisme Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi bertujuan agar setiap penanggungjawab
dan pengambil keputusan dapat mengetahui keberhasilan maupun
permasalahan yang dihadapi sedini mungkin untuk dapat ditangani
secara tepat waktu.
Monitoring meliputi aspek proses pelaksanaan komunikasi dan
pengaruh yang terbentuk sebagai berikut :
1. Proses sosialisasi, ialah memonitor dan mengevaluasi apakah
aktivitas komunikasi yang dilaksanakan telah sesuai dengan
strategi dan program yang telah disusun.
2. Pengaruh komunikasi dimonitor untuk menjawab capaian
indikator keberhasilan sosialisasi, sebagai berikut :
38
•
Meningkatnya pemahaman masyarakat luas,
•
Diperolehnya dukungan yang kuat dari berbagai pihak,
•
Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat
terhadap PNPM Mandiri,
•
Meningkanya komunikasi dan koordinasi kerjasama antar
instansi/sektor dan terbangunnya kemitraan dengan
berbagai pihak.
Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi ini akan melibatkan
unsur-unsur komunikasi terkait lainnya seperti unit pengaduan dan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari kegiatan monitoring dan
evaluasi program secara keseluruhan.
Indikator keberhasilan dari aspek proses, akan disesuaikan dengan
jadwal monitoring dan evaluasi program PNPM Mandiri secara
umum.
b.
Pelaksana Monitoring dan Evaluasi
Unit yang melakukan monitoring terhadap proses dan keberhasilan
komunikasi dilakukan oleh institusi penyelenggara komunikasi dan
sosialisasi dengan bekerjasama dengan lembaga independen.
Peranan unit pengaduan masyarakat, disamping menampung
pengaduan yang berkaitan dengan substansi program PNPM
Mandiri, juga menampung dan menyalurkan respon terhadap
kegiatan komunikasi dan sosilisasi.
Melalui koordinasi kerja yang baik, informasi yang diterima UPMPNPM Mandiri dapat diteruskan ke Tim Koordinasi kabupaten dan
pimpinan daerah untuk ditindaklanjuti penanganannya dengan
tepat waktu dan tepat sasaran. Informasi tersebut juga disampaikan
kepada pelaksana sosialisasi untuk perbaikan program sosialisasi
apabila diperlukan.
c.
Mekanisme Pengelolaan Umpan balik
Keberhasilan penyelanggaraan PNPM Mandiri membutuhkan
masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu umpan balik dari
seluruh pihak yang terlibat mutlak diperlukan. Mekanisme
penyampaian umpan balik dapat dilakukan dengan membuka kotak
pos, melakukan wawancara dengan penerima manfaat, atau
mengaktifkan bagian komunikasi pelaksana PNPM Mandiri untuk
menerima masukan baik disampikan secara langsung ataupun
melalui media umum seperti surat, SMS, atau lewat telepon.
Termasuk di sini dengan mengevalusi laporan media massa, dalam
berita dan bentuk produk media lainnya.
39
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
LAMPIRAN
A.
PETUNJUK PENGGUNAAN LOGO PNPM MANDIRI
UNTUK SIAPA PANDUAN INI?
Panduan ini terdiri dari instruksi lengkap dan contoh-contoh penggunaan
logo yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang terkait dengan PNPM
Mandiri.
Seluruh program yang dikoordinasikan oleh PNPM Mandiri harus
menampilkan logo PNPM Mandiri di semua materi publikasi.
Tenaga desain profesional yang mengerjakan semua materi cetak dan
publikasi PNPM Mandiri diharapkan mengikuti ketentuan “Panduan
Penggunaan Logo” ini secara jelas dan konsisten.
Ada dua jenis logo PNPM Mandiri, yaitu Logo PNPM Mandiri (Logo Program)
dan Logo Tim Pengendali PNPM Mandiri. Panduan ini akan memaparkan
kedua jenis logo tersebut.
B.
LOGO PROGRAM
Berikut adalah prinsip dari logo Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri).
Logo di atas merupakan suatu kesatuan dan merupakan materi visual
yang utama untuk menggambarkan identitas PNPM Mandiri.
Penjelasan selanjutnya dalam panduan ini berisi ketentuan dalam
40
LAMPIRAN
LAMPIRAN
menampilkan dan menggunakan logo beserta panduan-panduan lain
untuk menguatkan citra PNPM Mandiri secara konsisten dan efektif.
C.
ARTI LOGO
•
Logo PNPM Mandiri menggambarkan simbol bunga yang sedang
mekar yang merepresentasikan tingkat kemajuan masyarakat.
•
Bunga ini terdiri dari tiga buah kelopak yang diartikan sebagai tiga
tahapan proses pemberdayaan yaitu tahap pembelajaran,
kemandirian dan keberlanjutan.
•
Penggunaan warna pada logo PNPM Mandiri mengandung arti
sebagai berikut :
-
Biru laut melambangkan pelayanan publik,
-
Hijau daun melambangkan kesejahteraan,
-
Orange keemasan melambangkan kemuliaan
•
Secara keseluruhan warna-warna pada logo mengandung arti
bahwa dengan pelayanan publik yang baik akan tercipta kesejahteraan yang pada akhirnya menuju kepada kemuliaan (melalui
peningkatan harkat, martabat, dan derajat manusia).
•
Tulisan PNPM Mandiri juga mengandung arti bahwa program ini
dirancang secara nasional sebagai upaya pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian.
D.
VERSI STANDAR
Hanya ada 1 versi standar pada logo PNPM Mandiri. Beberapa ketentuan
dasar mengenai logo PNPM Mandiri adalah sebagai berikut:
•
Pastikan Anda telah menggunakan logo dalam versi standar yang
benar.
•
Logo harus selalu ditampilkan dalam warna dan jenis huruf yang
sudah ditentukan.
•
Logo hanya dapat diperbesar dan diperkecil secara proporsional.
41
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
Berikut ini adalah warna dan proporsi logo PNPM Mandiri:
•
Biru laut (Cyan:68, Magenta:15)
•
Hijau daun (Cyan:45, Yellow:75)
•
Oranye keemasan (Cyan:5, Magenta:56, Yellow:83)
Sedangkan proporsi ukuran logo PNPM Mandiri adalah sebagai berikut:
•
E.
Panjang (a) : Lebar (b) = 5 : 4,7
VERSI LAIN
Selain logo standar, ada versi lain yang bisa digunakan, yaitu logo versi
hitam putih. Berikut adalah penjelasan dari versi tersebut:
1. Logo versi hitam putih (atau grayscale) dapat digunakan jika
menggunakan mesin cetak/ printer hitam-putih
42
LAMPIRAN
LAMPIRAN
F.
AREA AMAN
Untuk memaksimalkan efek yang dihasilkan dari penggunaan logo PNPM
Mandiri, logo harus dipastikan berada di dalam area aman.
Area aman adalah wilayah di sekitar logo yang sebaiknya tidak diisi atau
disentuh oleh tulisan atau elemen lain sehingga logo tetap terlihat dengan
jelas.
Berikut adalah penjelasan area aman logo PNPM Mandiri:
a = panjang logo
x = 1/2 dari panjang logo (a)
b = lebar logo
y = 1/2 dari lebar logo (b)þ
00 00 00 00 00
00000
00 00 00 00 00
00000
00 00 00 00 00 00 00 00 00 000
0 0 0000000000000000000000000000
00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00
00 00 00 00 00
00000
00 00 00 00
0000
43
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
G.
HAL YANG SEBAIKNYA TIDAK DILAKUKAN
Berikut ini adalah beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan dalam
penggunaan logo PNPM Mandiri.
1. Mengubah Logo
2. Memperbesar atau memperkecil logo secara tidak proporsional
3. Meletakkan tulisan di dalam area aman
Kec
44
Sukagalih
LAMPIRAN
LAMPIRAN
4. Meletakkan logo diatas latar belakang yang rumit, pastikan logo
dapat terlihat dengan jelas
5. Menggunakan logo berulang kali sebagai dekorasi
7. Mengubah warna logo di luar versi standar
45
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
8. Merubah jenis huruf logo
H.
PENGGUNAAN LOGO PROGRAM
•
Peletakan logo yang konsisten akan menciptakan pencitraan visual
yang kuat. Untuk itu, dalam panduan ini, logo PNPM Mandiri
diletakkan secara konsisten di sudut kanan atas pada bidang muka
media cetak.
•
Semua materi publikasi PNPM Mandiri harus menampilkan logo
PNPM Mandiri dengan warna dan ukuran yang tepat, serta diletakan
dengan memperhitungkan area aman.
•
Seringkali, logo PNPM Mandiri harus diletakkan dalam suatu materi
bersama dengan logo-logo lain atau nama suatu program. Berikut
contoh-contoh penggunaan logo PNPM Mandiri sebagai bahan
rujukan.
Berikut ini adalah beberapa contoh penggunan logo PNPM Mandiri pada
beberapa media.
1. Contoh Penggunaan Logo pada Sampul Muka Buku, Poster, Brosur,
dan Materi Publikasi lain.
46
LAMPIRAN
LAMPIRAN
a. Contoh ini menunjukkan peletakan tunggal logo PNPM Mandiri
yang harus diletakkan di sebelah kanan atas
b. Contoh ini menunjukkan peletakan logo PNPM Mandiri bersama
logo lembaga penyandang dana utama, dan lembaga-lembaga
lain. Logo PNPM Mandiri di sebelah kanan atas, logo penyandang
dana utama di sebelah kiri atas, dan logo lembaga lainnya di
kanan bawah berturut-turut ke kiri (jika ada lebih dari satu
lembaga)
Petunjuk Teknis
Operasional Kegiatan
47
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
c. Contoh ini menunjukkan peletakan logo PNPM Mandiri bersama
nama/logo/dan ikon program turunan, dan logo lembaga
pelaksana dan/atau penyandang dana. Logo PNPM Mandiri di
sebelah kanan atas, nama/logo/ikon program turunan di sebelah
kiri atas, dan logo lembaga pelaksana dan/atau penyandang dana
di bawah.
PNPM Mandiri
Perkotaan
PNPM Mandiri
Perdesaan
Modul Pelatihan
Relawan
Petunjuk Teknis
Operasional Kegiatan
PNPM Mandiri
Daerah Tertinggal dan Khusus
Manual Pengaduan dan
Penanganan Masalah
48
LAMPIRAN
LAMPIRAN
2. Contoh Penggunaan Logo pada Sampul Belakang Buku.
Pada sampul belakang buku, logo diletakan seperti contoh berikut:
Buku ini diterbitkan
oleh PNPM Mandiri
Decentralization Support Facility
Jl. Diponegoro No. 8
Menteng, Jakarta Pusat 10310 Indonesia
Phone
: (62 21) 3148175
Fax
: (62 21) 31903090
3. Selain itu, berikut ini adalah contoh penggunaan logo Tim
Pengendali PNPM Mandiri menggunakan logo PNPN Mandiri
dengan tambahan tulisan Tim Pengendali PNPM Mandiri di
bagian bawah logo.
Tim Pengendali PNPM Mandiri
49
PEDOMAN PELAKSANAAN
STRATEGI KOMUNIKASI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
4. Contoh penggunaan logo pada PSA
Dalam PSA atau iklan televisi lain, logo yang digunakan adalah
logo Tim Pengendali PNPM Mandiri yang diletakan di tengah.
Logo-logo lain diletakkan di bawahnya dalam posisi sejajar,
seperti contoh di samping.
Iklan Layanan Masyarakat ini Dipersembahkan oleh
Tim Pengendali PNPM Mandiri
50
Download