GURU SEBAGAI AGEN PENDIDIKAN MUTU

advertisement
GURU SEBAGAI AGEN PENDIDIKAN MUTU
DAN PELAYANAN PENDIDIKAN
By. Defi Silvia
Kesejahteraan suatu bangsa tergantung pada ekonomi dan
teknologi yang pada kenyataannya kedua modal ini harus ditopang oleh
guru dan pendidikan yang bermutu.
Sejarah kita telah mencatat, guru senantiasa tampil di garda
depan
dalam
membebaskan
generasi
bangsanya
dari
belenggu
kebodohan, keterbelakangan, dan keterasingan peradaban. Lewat entitas
pengabdian yang tulus, tanpa pamrih, total, dan intens, guru telah banyak
melahirkan anak-anak bangsa yang cerdas, terampil, sekaligus bermoral.
Tak dapat disangkal lagi, jasa guru dalam mewarnai dinamika peradaban
dari zaman ke zaman benar-benar teruji oleh sejarah.
Guru merupakan bagian penting dalam sistem pendidikan karena
dengan kualitas yang tinggi dari seorang guru dapat meningkatkan
kualitas pendidikan dan mengubah kesejahteraan.
Menurut Mendiknas Bambang Sudibyo, guru menjadi isu sentral
untuk meraih tujuan EFA ( Education For All ) dan mencapai pendidikan
yang berkualitas, untuk itu Indonesia memprioritaskan pengembangan
kualitas guru.
Berbicara mengenai guru berarti kita berbicara mengenai sumber
daya manusia (SDM). Dan berbicara mengenai peningkatan mutu dan
pelayanan pendidikan tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang
dalam pencapaiannya seperti digunakannya teknologi informasi dan
komunikasi. Kedua hal ini berkaitan erat karena teknologi tidak ada tanpa
sumber daya manusia yang menciptakannya dan begitu juga sebaliknya,
manusia dapat berkembang bila di bantu oleh peralatan yang berkaitan
dengan informasi dan komunikasi.
Sebagaimana diketahui bahwa mutu pendidikan adalah aspek yang
tidak dapat dipisahkan dari pemeratan dan perluasan kesempatan belajar.
Asumsinya, perluasan dan pemerataan pendidikan yang bermutu akan
1
mendorong terwujudnya kelompok masyarakat kelas menengah yang
sering dianggap sebagai sumber penggerak pembangunan. Sebaliknya
perluasan pendidikan yang tidak bermutu akan menimbulkan ledakan
jumlah lulusan sekolah yang kurang produktif dan menjadi beban bagi
pemerintah, untuk menyediakan sekolah dan lebih jauh lagi kesempatan
kerja bagi para lulusan tersebut.
Upaya-upaya peningkatan mutu pendidikan telah dilakukan sejak
pembakuan kurikulum sekolah pada tahun 1975-1976, yang dilanjutkan
dengan kegiatan-kegiatan seperti penataran guru, penyediaan buku serta
sarana belajar, namun sampai saat ini sistem pendidikan masih
dihadapkan pada masalah mutu yang memprihatinkan.
Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi prioritas utama dari
program pendidikan nasional pada saat ini. Peningkatan mutu pendidikan
merupakan tugas berat dan bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah tetapi merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah
dan masyarakat. Proses peningkatan mutu pendidikan adalah upaya yang
kompleks karena menyangkut perencanaan, pendanaan dan pengelolaan
proses belajar-mengajar.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah telah menempuh
berbagai strategi antara lain: 1) penyempurnaan kurikulum menjadi
kurikulum tingkat satuan pendidikan, 2) penyediaan fasilitas fisik dan
media pendidikan, 3) peningkatan kemampuan profesional pendidik dan
tenaga kependidikan dan 4) peningkatan kesejahteraan dan berbagai
jenis kegiatan lainnya.
Tetapi sebelum menjawab dan menyikapi upaya pemerintah maka
guru sebagai tonggak penting dalam meningkatkan mutu pendidikan
harus mempunyai dan diwajibkan memenuhi tiga persyaratan yaitu
kualifikasi pendidikan minimum dimana saat ini para guru harus lulus S1
sarjana pendidikan, kompetensi dalam mengajar, dan sertifikasi pendidik.
Guru memiliki peran yang strategis dalam bidang pendidikan, bahkan
2
sumberdaya pendidikan lain yang memadai seringkali kurang berarti
apabila tidak disertai dengan kualitas guru yang memadai. Begitu juga
yang terjadi sebaliknya, apabila guru berkualitas kurang ditunjang oleh
sumberdaya
pendukung
yang
lain
yang
memadai,
juga
dapat
menyebabkan kurang optimal kinerjanya. Dengan kata lain, guru
merupakan ujung tombak dalam upaya peningkatan kualitas layanan dan
hasil pendidikan. Untuk itu, peningkatan kualitas pendidikan harus
dilakukan melalui upaya peningkatan kualitas guru.
Dalam menyikapi usaha pemerintah tersebut diatas maka peran
besar dari para gurulah yang diharapkan sebagai pelaksana dilapangan.
Guru sebagai agen pendidik harus mampu berfikir dan bertindak kreatif
dan inovatif. Dan harus mampu menjadi pelayan bagi anak didiknya.
Upaya Guru menyikapi perubahan kurikulum
Setelah kurikulum mengalami perubahan-perubahan dan yang
terakhir adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan dimana kurikulum ini
mempunyai sifat desentralistik. Karena itu satuan pendidikan dapat
memiliki kebebasan untuk menyusun
kurikulum disesuaikan dengan
kondisi dan situasi lingkungan sekolah masing-masing sehingga satuan
pendidikan memiliki keleluasaan untuk berkreasi dalam meningkatkan
kualitas pendidikannya. Guru dapat membuat pembelajaran di kelas
semenarik mungkin, menenutkan tema yang akan diajarkan terlebih
dahulu dan dapat menggunakan aneka sumber belajar apapun selama
semua mengacu pada kompetensi yang diharapkan.
Upaya guru dalam menyikapi tersedianya fasilitas dan media
pendidikan
Sebenarnya belajar bukan hanya bersumber dari media elektronik
dan cetak saja, melainkan dapat juga diperoleh dari hasil kerja praktek
atau
mengadakan
eksperimen
laboratorium,
bahkan
belajar
bisa
didapatkan dari lingkungan alam sekitar. Akan tetapi dengan adanya
3
kemudahan fasilitas yang diberikan pemerintah seperti buku-buku,TV,
Audio visual, komputer-komputer yang telah dilengkapi internet maka guru
otomatis terbantu dalam memberi pelajaran terhadap peserta didiknya
dimana para guru dapat memanfaatkan kemudahan internet untuk
mengambil bahan ajar yang sesuai dengan topik pelajaran yang diajarkan
selain menggunakan teksbook dikelas. Selain guru yang memanfaatkan
fasilitas ini, siswapun dapat dengan mudah mengakses pelajaran melalui
internet sehingga dapat menambah pengetahuan mereka lebih luas lagi.
Sebagai contoh bila guru IPS ingin mengajarkan mengenai seluk beluk
negara Afrika beserta jumlah penduduknya, hasil alamnya, binatang yang
ada disana dan sebagainya maka dapat dengan mudah guru mengakses
dari internet dan langsung mengajarkannya didalam kelas dengan
bantuan in-focus sehingga siswa dapat melihat langsung dan atau
mungkin merasakan suasana dinegara tersebut. Semua guru bidang studi
dapat menggunakan fasilitas internet ini.
Upaya guru menyikapi peningkatan kemampuan
profesional
pendidik
Seperti diketahui saat ini pemerintah kita sedang menggalakkan
program memprofesionalisasikan para guru dan dosen. Semua tenaga
pendidik diharuskan memiliki kriteria kualifikasi pendidikan minimum,
penguasaan kompetensi dan sertifikasi. Sertifikasi
adalah proses
pemberian sertifikat pendidik kepada guru dan dosen. Untuk kualifikasi
pendidikan minimum, buktinya dapat diperoleh melalui ijazah (D4/S1).
Namun sertifikat pendidik sebagai bukti penguasaan kompetensi minimal
sebagai guru harus dilakukan melalui suatu evaluasi yang cermat dan
komprehensif dari aspek-aspek pembentuk sosok guru yang kompeten
dan profesional. Tuntutan evaluasi yang cermat dan komprehensif ini
berlandaskan pada isi Pasal 11 ayat (3) UUGD yang menyebutkan bahwa
sertifikasi
pendidik
dilaksanakan
secara
objektif,
transparan,
dan
akuntabel. Jadi sertifikasi guru dari sisi proses akan berbentuk uji
kompetensi yang cermat dan komprehensif. Jika seorang guru/calon guru
4
dinyatakan lulus dalam uji kompetensi ini, maka dia berhak memperoleh
sertifikat pendidik.
Sertifikasi guru bertujuan untuk menentukan tingkat kelayakan
seorang guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran di
sekolah dan sekaligus memberikan sertifikat pendidik bagi guru yang telah
memenuhi persyaratan dan lulus uji sertifikasi. Adapun manfaat uji
sertifikasi sebagai berikut. Pertama, melindungi profesi guru dari praktik
layanan pendidikan yang tidak kompeten sehingga dapat merusak citra
profesi guru itu sendiri. Kedua, melindungi masyarakat dari praktik
pendidikan yang tidak berkualitas dan profesional yang akan menghambat
upaya peningkatan kualitas pendidikan dan penyiapan sumberdaya
manusia di negeri ini. Ketiga, menjadi wahana penjamin mutu bagi LPTK
yang bertugas mempersiapkan calon guru dan juga berfungsi sebagai
kontrol mutu bagi pengguna layanan pendidikan. Keempat, menjaga
lembaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan eksternal
yang potensial dapat menyimpang dari ketentuan yang berlaku.
Sehingga dengan ketentuan diatas maka upaya guru sebagai
pendidik
profesional
dengan
tugas
utama
mendidik,
mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah
haruslah
benar-benar profesional dan
mempunyai keahlian, kecakapan dan kemahiran yang memenuhi standar
mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.Guru
harus mempunyai ilmu tertentu sesuai bidangnya secara mendalam. Guru
harus meningkatkan taraf kecerdasan dan kemampuannya dalam
mengajar dengan mengikuti pelatihan atau seminar-seminar yang
berhubungan dengan profesinya. Guru tidak boleh merasa bosan untuk
menambah ilmu dan harus rela mengeluarkan uangnya sendiri untuk
memperoleh pengetahuan baru. Melalui sertifikasi diharapkan dapat
dipilah mana guru yang profesional mana yang tidak sehingga yang
berhak menerima tunjangan profesi adalah guru profesional yang
5
bercirikan berilmu pengetahuan, berlaku adil, berwibawa dan menguasai
bidang yang ditekuninya.
Upaya guru menyikapi peningkatan kesejahteraan
Seperti kita ketahui bahwa saat ini pemerintah memberi perhatian
penuh terhadap kesejahteraan guru dimana anggaran yang dikeluarkan
untuk pendidikan sebesar 20% dari dana APBN. Sebagai guru yang baik
dan pahlawan tanpa tanda jasa, hendaknya dengan peningkatan
kesejahteraan ini tidak membuat guru kehilangan harga dirinya. Guru
harus
bisa
menyikapinya
dengan
bijaksana
dengan
memberikan
kontribusi yang lebih besar terhadap pekerjaannya.
Dari semua upaya yang dapat dilakukan guru dalam menyikapi apa
yang diberikan oleh pemerintah maka tidak boleh melupakan bahwa
peserta didiklah sebagai fokus dari pendidikan. Yang diupayakan
pemerintah hanya sebagai jalan untuk membantu guru sebagai agen
pendidikan dan memberikan pelayanan pendidikan yang baik kepada
peserta didiknya.
6
Download