konsepsi dasar birokrasi

advertisement
KONSEPSI DASAR
BIROKRASI
POSTULAT GAETANO MOSCA


1.
2.
Postulat Gaetano Mosca tentang birokrasi
berbasiskan pada teori elit yang
dirumuskannya.
Dalam bukunya Sulla Teorica, Mosca
menyatakan bahwa masyarakat terbagi
menjadi dua kelas, yaitu:
Kelas yang berkuasa (the ruling class).
Kelas yang diperintah (the ruled class).
POSTULAT GAETANO MOSCA

1.
2.
Pada The Ruling Class, Mosca membagi pemerintah
menjadi:
Pemerintahan feodalstruktur sederhana,
menjalankan wewenang secara langsung dan tidak
ada pembagian kerja. Contoh: Manorial System.
Pemerintahan birokratisada pembagian kerja dan
kewenangan, elit yang memerintah digaji.
POSTULAT ROBERT MICHELS



Postulat Michels tentang birokrasi merupakan
hasil pengembangan dari postulat Mosca.
Dalam bukunya Political Parties, Michels
menyatakan bahwa birokrasi merupakan
kebutuhan bagi negara modern.
Pada birokrasi, kelas-kelas yang secara politik
dominan akan menjaga kedudukan mereka.
Adapun kelas menengah yang tidak terjamin
akan mencari jaminan dalam pekerjaan.
POSTULAT ROBERT MICHELS

1.
2.
3.
4.
Evolusi kekuasaan birokrasi:
Sebuah badan atau organisasi yang mengurus ribuan
kepentingan merasa perlu untuk merekrut tenaga-tenaga
profesial.
Tenaga profesional dipekerjakan secara full time dan
memperoleh pendapatan melalui sistem penggajian.
Para tenaga profesiaonal tersebut mempunyai kompetensi
khusus dan membangun budaya yang spesifik, sehingga
kepentingan mereka acap kali terlepas dari kepentingan
masyarakatnya.
Para tenaga profesional cenderung saling melindungi dari
potensi destruktif dari luar komunitas mereka.
POSTULAT HEGEL


Negara merupakan sarana untuk kepentingan
umum dimana didefinisikan sebagai suatu
kepentingan yang berbeda dari kepentingan
yang terpisah dan bersifat khusus dari para
anggota masyarakat.
Tugas eksekutif adalah menjalankan
keputusan tentang hakikat kepentingan
umum tersebut.
POSTULAT HEGEL

Tugas untuk menjalankan kepentingan
umum tersebut dipikul oleh birokrasi
yang terdiri dari panitia penasehat
kolegial, para pejabat negara yang
bekerja dengan prinsip pembagian kerja
dan prinsip hierarkis dalam sejumlah
organisasi pemerintahan, seperti
departemen-departeman.
POSTULAT KARL MARX
Kelas sosial, oleh Lenin, didefinisikan sebagai golongan sosial
dalam sebuah tatanan masyarakat yang ditentukan oleh posisi
tertentu dalam proses produksi.

Adapun Marx, mengidentifikasikan kelas sosial sebagai:
 Gejala khas masyarakat pasca feodal.
 Kelas, secara epistemik, bisa diterima jika bukan hanya “secara
obyektif” merupakan golongan sosial dengan kepentingan
tersendiri, melainkan juga “secara subyektif” menyadari diri
sebagai kelas, sebagai golongan khusus dalam masyarakat
yang mempunyai kepentingan-kepentingan spesifik serta mau
memperjuangkannya.

POSTULAT KARL MARX
Pada dasarnya, Karl Marx membagi
kelas dalam tiga kategori, yaitu:
 Kaum buruhmereka yang hidup dari
upah.
 Kaum pemilik modalmereka yang
hidup dari laba.
 Kaum pemilik tanahmereka yang
hidup dari rente tanah.

POSTULAT KARL MARX



Setiap kelas bertindak sesuai dengan
kepentingannya dan kepentingannya ditentukan
oleh situasi yang obyektif.
Pengaruh struktural mempunyai peran sentral
dibandingkan segi kesadaran dan moralitas dari
manusia.
Kepentingan borjuis dan proletar senantiasa
bertentangan, sehingga mereka akan mengambil
sikap dasar yang berbeda terhadap perubahan
sosial. Borjuis cenderung konservatif, sedangkan
proletar cenderung revolusioner.
POSTULAT KARL MARX


Dialektika kelas menentukan kemajuan dalam
susunan masyarakat. Kemajuan masyarakat,
oleh kelas proletar, hanya dapat dicapai
melalui revolusi.
Birokrasi muncul untuk mengadvokasi
kepentingan kelas borjuis, sebab negara
hanya merupakan instrumen dari para borjuis
untuk melakukan eksploitasi pada kelas
proletar.
Download