memorandum of understanding between the government

advertisement
RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENGESAHAN
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
THE GOVERNMENT
OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND THE GOVERNMENT
OF THE SOCIALIST REPUBLIC OF VIETNAM
ON STRENGTHENING OF COOPERATION
BETWEEN DEFENCE OFFICIALS AND ITS RELATED ACTIVITIES
TANGGAPAN:
Teuku Rezasyah, Ph.D
Program Studi Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Padjadjaran
Ruang Rapat Komisi I DPR RI
Gedung Nusantara II Paripurna
Jakarta, 30 November 2015
RENCANA KERJA
TANGGAPAN
ATAS
NASKAH
AKADEMIK
TANGGAPAN
ATAS
MEMORANDUM
OF
UNDERSTANDING
RI-VIETNAM
BIDANG
PERTAHANAN
TANGGAPAN
ATAS
DRAFT
MEMORANDUM
OF
UNDERSTANDING
HASIL
HARMONISASI
Untuk Latar Belakang, pada Halaman 1
TERTULIS
SARAN
Perkembangan dunia yang ditandai
dengan pesatnya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah
meningkatkan intensitas hubungan dan
interdependensi antarnegara.Sejalan
dengan peningkatan hubungan tersebut,
semakin meningkat pula kerja sama
internasional dalam berbagai bentuk
perjanjian internasional.Indonesia dan
Vietnam telah lama membangun dan
membina hubungan saling pengertian dan
memperkuat kerja samatermasuk kerja
sama di bidang pertahanan.
Dapat dimasukkan kata kunci yang lebih
spesifik dalam bahasa Indonesia, namun
menginduk pada perkembangan terkini
dalam dunia kemiliteran, misalnya:
(1) Revolution in Military Affairs.,
(2) Dual Technology,
(3) Military Operation Other Than War,
Untuk Metode Penyusunan Naskah Akademik,
Bagian (D), Halaman 3.
1. Akan sangat baik jika dikemukakan, jika naskah ini
juga mengkritisi berbagai dokumen resmi yang
berkenaan dengan hubungan pertahanan
RIVietnam sejak 50 tahun terakhir.
2. Akan sangat baik juga, jika mencantumkan telah
dilakukannya konsultasi dengan berbagai lembaga
sipil dan militer di dalam negeri, seperti: DPR RI,
Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan,
Lembaga Ketahanan Nasional, Dewan Ketahanan
Nasional, Kementerian Luar Negeri, Kementerian
Kelautan dan Perikanan, Perguruan Tinggi, Lembaga
Riset, Industri Strategis.
Untuk Bab II, Kajian Teoritis dan Praktik Empiris.
Hal 4-8.
1. Ada baiknya jika dikemukakan telah dilakukannya
pengkajian atas naskah-naskah klasik dari kedua
negara, dengan mengemukakan pandangan dari
misalnya: Henry Kissinger, Clausewitz, Ho Chi Minh,
Phan Van Dong, Sudirman, Nasution.
2. Ada baiknya jika dikemukakah telah dilakukannya
kajian kritis atas dokumen-dokumen pertahanan
yang secara resmi dibuat oleh negara-negara di
kawasan Asia dan Pasifik, yang pada intinya
mengemukakan betapa strategisnya RI dan
Vietnam, dan kontribusi mereka bagi stabilitas di
kawasan.
TANGGAPAN ATAS NASKAH AKADEMIK
TERTULIS
SARAN
B. LANDASAN SOSIOLOGIS. Halaman 11
PERHATIKAN PENGGUNAAN KATA:
‘yang mempunyai kemampuan
pertahanan yang lebih maju’.
Dalam rangka meningkatkan
kemampuan pertahanan
negara, Pemerintah Republik
Indonesia perlu mengadakan
hubungan kerja sama dengan
negara yang mempunyai
kemampuan pertahanan yang
lebih maju, diantaranya
hubungan kerja sama dengan
Republik Sosialis Vietnam.
Penggunaan 7 kata tersebut secara
tersamar menunjukan sikap rendah diri
kita terhadap Vietnam. Padahal TNI
banyak memiliki keunggulan yang tidak
perlu diragukan lagi.
SARAN:
Menggunakan kalimat yang lebih netral.
Misal: ‘Pemerintah Republik Indonesia
perlu mengadakan hubungan kerja sama
dengan Vietnam, karena memiliki
kekedekatan dalam tradisi pertahanan,
serta mengingat sudah terjalinnya
kerjasama pertahanan secara saling
menguntungkan’.
MEMORANDUM SALING PENGERTlAN ANTARA PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK SOSIALIS
VIETNAM TENTANG PENINGKATAN KERJASAMA
ANTARA PEJABAT PERTAHANAN DAN KEGIATAN BIDANG
PERTAHANAN TERKAIT
PADA HALAMAN 1, MENGINGAT, kata ‘republik’ hendaknya ditulis sebagai
‘Republik’.
PADA HALAMAN 4, PASAL VI, AYAT 4. Tanpa sengaja telah tertulis kata ‘Papua New
Guinea’. Kondisi ini berpotensi batalnya MoU ini demi hukum. Karena dalam teks
bahasa Inggeris, kata ‘Papua New Guinea’ tidak ada. Mohon kedepannya,
pemerintah RI lebih berhati-hati, sehingga tidak mengulangi ‘Copy-and Paste’ di
kemudian hari.
PADA PASAL VII, Halaman 4. Dalam edisi bahasa Indonesia, terdapat kata:
‘Disetujui oleh Ketua Komite Bersama’. Dalam edisi bahasa Inggeris, di halaman
17, kata yang digunakan adalah: ‘Co-Chairs of the Joint Committee’.
Dapat disarankan untuk mengubah kata pada teks Indonesia menjadi: ‘Disetujui
oleh Kedua Ketua pada Komite Bersama’.
TERDAPAT KONSISTENSI ANTARA DRAFT RUU RI-VIETNAM
HASIL HARMONISASI DENGAN TEKS DALAM NASMIK
TEKS FINAL
TEKS DALAM NASMIK
saling kunjung di antara institusi
pertahanan dan militer kedua pihak;
Saling Kunjung diantara Institusi
Pertahanan dan Militer kedua Pihak;
konsultasi berkala mengenai isu-isu
pertahanan yang menjadi perhatian
bersama;
Konsultasi berkala mengenai isu-isu
pertahanan yang menjadi perhatian
bersama;
Kerja sama antara angkatan bersenjata
kedua negara;
Kerja sama antara Angkatan Bersenjata
kedua Negara;
pendidikan dan pelatihan;
Pendidikan dan Pelatihan;
pertukaran intelijen militer;
Pertukaran intelijen militer;
kerja sama riset dan teknologi dalam
bidang industri pertahanan;
Kerja sama riset dan teknologi dalam
bidang industri pertahanan;
kerja sama di bidang lain yang
menyangkut kepentingan bersama.
Kerja sama di bidang lain yang
menyangkut kepentingan bersama.
HARAPAN
1. MELIHAT TINGKAT PERJANJIAN YANG DIBUAT, DOKUMEN INI
BERPOTENSI MENJADI SEBUAH QUASI-ALIANSI, ANTARA KEKUATAN
TERBESAR DALAM ASEAN.
2. NAMUN PRINSIP KEHATI-HATIAN HARUS DIUTAMAKAN , MENGINGAT
VIETNAM ADALAH PEMBELAJAR YANG SANGAT CEPAT. PASCA
PERANG VIETNAM, MEREKA BELAJAR TEKNOLOGI KOPI DARI KITA,
DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN NOL BESAR. SEKARANG, MEREKA
TELAH MENJADI KOMPETITOR KITA YANG TERHEBAT DALAM DUNIA
PERKOPIAN.
3. SEMOGA KEKERABATAN YANG BARU INI DAPAT MEMPERKUAT
KEMAMPUAN KITA DALAM MENGOPTIMALKAN ISU-ISU SEPERTI:
PERKUATAN SLOC, PEMANTAPAN MARITIME-FULCRUM.
Download