Analisa pasar dengan SWOT dan BCG Matrix Berliani Ardha, SE, M.Si

advertisement
Modul ke:
IMC 2
Analisa pasar dengan SWOT dan BCG Matrix
Fakultas
Komunikasi
Berliani Ardha, SE, M.Si
Program Studi
Advertising &
Marketing
communication
The meaning of tulips is generally perfect love
ANALISIS SWOT
• Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats
terlibat dalam suatu proyek atau dalam bisnis usaha.
Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis
atau proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor
internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan
untuk mencapai tujuan itu. Teknik ini dibuat oleh
Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada
Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan
1970-an dengan menggunakan data dari
perusahaanperusahaan Fortune 500.
• Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk
merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT.
SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah Strenght atau
Kekuatan, W adalah Weakness atau Kelemahan, O adalah
Oppurtunity atau Kesempatan, dan T adalah Threat atau
Ancaman. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu
kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan
sesuatu, sebagai contoh, program kerja. Menurut Freddy
Rangkuti (2005), SWOT adalah identitas berbagai faktor secara
sistematis untuk merumusakan strategi pelayanan. Analisis ini
berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan
dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor
eksternal dan faktor internal. Diagram analisis SWOT.
• SWOT analisis merupakan sebuah analisis yang
terbagi menjadi empat kuadran. Adapun
masing-masing kuadran tersebut adalah
strength (kekuatan), kelemahan (weaknesses),
opportunity (kesempatan) dan treath
(ancaman). Bagan SWOT Analisis
Analisis SWOT terdiri dari empat
faktor, yaitu:
•
•
•
•
KUADARAN I : Weakness (kelemahan)
KUADRAN II : Threats (ancaman)
KUADRAN III : Opportunities (peluang)
KUADRAN IV: Strengths (kekuatan)
KUADARAN I : Weakness
(kelemahan)
• Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang
ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor
yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri. Perusahaan menghadapi
peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak,
ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan
internal. Fokus perusahaan ini adalah meminimalkan
masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat
merebut peluang pasar yang lebih baik
KUADRAN II : Threats
(ancaman)
• Merupakan kondisi yang mengancam dari luar.
Ancaman ini dapat mengganggu organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Meskipun menghadapi berbagai ancaman,
perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari
segi internal. Strategi yang harus diterapkan
adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang
dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa).
KUADRAN III : Opportunities
(peluang)
• Merupakan kondisi peluang berkembang di
masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi
merupakan peluang dari luar organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya
kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi
lingkungan sekitar. Ini merupakan situasi yang
sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal.
KUADRAN IV: Strengths
(kekuatan)
• Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.
Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep
bisnis itu sendiri. Ini merupakan situasi yang sangat
menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif ( Growth oriented
strategy).
ANALISIS BCG (BOSTON
CONSULTING GROUP)
Template Modul
Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul
yang digunakan dalam perkuliahan
ANALISIS BCG (BOSTON
CONSULTING GROUP)
• Sebuah perusahaan konsultasi manajemen pemasaran yang
terletak di Boston, Amerika Serikat meluncurkan sebuah
model analisis pasar. Mereka menamakannya sesuai
perusahaan mereka yaitu model analisis pasar Boston
Consulting Group. Boston Consulting Group (BCG) didirikan
pada tahun 1963oleh Bruce Henderson, seorang alumnus
Harvard Business School. BCG biasanya mempekerjakan untuk
Associate atau posisi Konsultan. BCG merekrut MBA lulusan
untuk bergabung sebagai Konsultan dari sekolah atas dunia
bisnis, dan memfokuskan sebagian besar upaya merekrut
mereka ke sekolah seperti Harvard Business School, Wharton
School, Stanford Graduate School of Business, INSEAD, Darden,
Dartmouth College, Kellogg Sekolah Manajemen, Sloan MIT,
University of Chicago, Haas School of Business, Duke
University, dan Columbia
• Boston Consulting Group (BCG) Matrix adalah matriks bersel
empat (2 * 2 matrix) yang dikembangkan oleh BCG, USA. Ini
adalah alat analisis portofolio perusahaan yang paling
terkenal. Ini memberikan representasi grafis untuk sebuah
organisasi untuk memeriksa bisnis yang berbeda di dalamnya
portofolio berdasarkan tingkat pertumbuhan pangsa pasar dan
industri yang terkait. Ini adalah analisis dua dimensi pada
manajemen SBU (Strategic Business Unit). Dengan kata lain, itu
adalah analisis perbandingan potensi bisnis dan evaluasi
lingkungan.
• Menurut matriks ini, bisnis dapat
diklasifikasikan sebagai pangsa pasar yang
tinggi atau rendah sesuai dengan laju
pertumbuhan industri dan relatif.
• Relative Market Share = SBU Sales this year
leading competitors sales this year.
Market Growth Rate = Industry sales this year
- Industry Sales last year
ANALISIS BCG (BOSTON CONSULTING
GROUP)
Boston Consulting membagi model mereka menjadi
empat sel atau empat kelompok bisnis, yaitu:
•
•
•
•
1. Tanda tanya (Question Mark)
2. Bintang (Star)
3. Sapi perah (Cash Cow)
4. Anjing (Dog)
1. Tanda tanya (Question Mark)
• Posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing
dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas
perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini
disebut tanda tanya karena organisasi harus memutuskan
apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan
strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau
pengembangan produk) atau menjualnya. Bisnis berjalan pada
high growth market namun hanya memiliki sedikit market
shares. Pada tahap ini, perusahaan sangat membutuhkan
butuh uang banyak karena sudah investasi pada alat, pabrik,
SDM, untuk bersaing pada pasar dan harus menaklukkan
market leader. Merupakan proses yang awal berat bagi setiap
perusahaan.
2. Bintang (Star)
•
Mewakili peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan
profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi
dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima
investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi
dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti
akan memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena harus
mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi
para pesaingnya. Integrasi ke depan, ke belakang, dan horizontal, penetrasi
pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan joint venture
merupakan strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini. Pada
tahap ini, perusahaan sudah menjadi pemimpin pasar. Perusahaan sedang
menikmati pasar yang bersifat high growth market. Perusahaan harus
memiliki dana untuk tetap bersaing dan menjaga jarak dari pesaing.
Perusahaan juga tetap harus waspada terhadap persaingan yang sewaktuwaktu bisa muncul.
3. Sapi perah (Cash Cow)
•
Peusahaan memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam
industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena
menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah
untuk membiayai untuk membiayai sektor usaha yang lain. Banyak sapi
perah saat ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola
unuk mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. Pengembangan
produk atau diversifikasi konsentrik dapat menjadi strategi yang menarik
untuk sapi perah yang kuat. Tetapi, ketika divisi sapi perah menjadi lemah,
retrenchment atau divestasi lebih sesuai untuk diterapkan. Perusahaan
tidak berkembang namun masih memiliki market share dan keuntungan.
Perusahaan tidak harus ekspansi karena pasar tidak berkembang. Sebagai
market leader, perusahaan masih menikmati keuntungan tinggi. Sayangnya
hanya satu sumber keuntungan sehingga perusahaan rentan kerugian. Jika
rugi, perusahaan harus didanai kembali untuk tetap menjadi market leader.
4. Anjing (Dog)
• Organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah
dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya
rendah atau tidak tumbuh. Mereka adalah anjing
dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal
dan eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali
dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan
retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing,
retrenchment dapat menjadi strategi yang terbaik
yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang
mencuat kembali, setelah pemangkasan biaya dan
aset besar-besaran, menjadi bisnis yang mampu
bertahan dan menguntungkan.
Terima Kasih
Nama Lengkap
Download