GAYA HIDUP SEHAT MENCEGAH PENYAKIT HIPERTENSI Khairul

advertisement
Jurnal Langsat Vol. 3 No. 2 Juli-Desember 2016
GAYA HIDUP SEHAT MENCEGAH PENYAKIT HIPERTENSI
Khairul Anam
Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary
Banjarmasin Kalimantan Selatan
ABSTRAK
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui definisi hipertensi; untuk
mengetahui cara mengukur tekanan darah; untuk mengetahui penyebab hipertensi; untuk
mengetahui gejala yang di timbulkan; untuk mengetahui akibat dari hipertensi; untuk
mengetahui pencegahan hipertensi; untuk mengetahui pengobatan hipertensi. Hipertensi
adalah penyakit yang berbahaya karena merupakan salah satu faktor resiko terjadinya
stroke yang penyebabnya secara umum yaitu hipertensi primer atau merupakan hipertensi
dengan penyebab yang tidak diketahui secara pasti dan hipertensi sekunder yaitu
hipertensi yang disebabkan oleh penyebab spesifik tertentu seperti penyakit ginjal,
penyakit endokrin atau karena penyakit koartasio aorta. Namun dalam Islam telah
ditegaskan bahwa sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan sebuah penyakit melainkan
menurunkan pula obatnya dimana obat itu diketahui oleh orang yang bisa mengetahuinya
dan tidak diketahui oleh orang yang tidak bisa mengetahuinya.
Kata Kunci: Hipertensi dan penyakit
PENDAHULUAN
Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal
sebagai hipertensi merupakan penyakit yang
mendapat perhatian dari semua kalangan
masyarakat,
mengingat
dampak
yang
ditimbulkannya baik jangka pendek maupun
jangka
panjang
sehingga
membutuhkan
penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh
dan terpadu. Penyakit hipertensi menimbulkan
angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitasnya
(kematian) yang tinggi. Penyakit hipertensi
merupakan penyakit yang timbul akibat adanya
interaksi dari berbagai faktor resiko yang dimiliki
seseorang.
Berbagai
penelitian
telah
menghubungkan antara berbagai faktor resiko
terhadap timbulnya hipertensi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
tenyata prevalensi (angka kejadian) hipertensi
meningkat dengan bertambahnya usia. Dari
berbagai penelitian epidemiologis yang dilakukan
di Indonesia menunjukan 1,8-28,6% penduduk
yang berusia diatas 20 tahun adalah penderita
hipertensi.
Hipertensi, saat ini terdapat adanya
kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan lebih
banyak menderita hipertensi dibandingkan
masyarakat pedesaan. Hal ini antara lain
dihubungkan dengan adanya gaya hidup
masyarakat kota yang berhubungan dengan resiko
penyakit hipertensi seperti stress, obesitas
(kegemukan), kurangnya olahraga, merokok,
alkohol, dan makan makanan yang tinggi kadar
lemaknya.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir
setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah,
tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80
tahun dan tekanan diastolik terus meningkat
sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang
secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Adapun tujuan penulisan ini adalah (1)
untuk mengetahui definisi hipertensi; (2) untuk
mengetahui cara mengukur tekanan darah; (3)
Untuk mengetahui penyebab hipertensi; (4) Untuk
mengetahui gejala yang di timbulkan; (5) Untuk
mengetahui akibat dari hipertensi; (6) Untuk
mengetahui pencegahan hipertensi; (7) Untuk
mengetahui pengobatan hipertensi.
PEMBAHASAN
Defenisi Hipertensi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah
peningkatan tekanan darah didalam arteri. Arteri
adalah pembuluh darah yang mengangkut darah
dari jantung dan dialirkan ke seluruh jaringan dan
organ tubuh. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
bukan berarti emosi yang berlebihan, walaupun
emosi dan stres dapat meningkatkan tekanan darah
untuk sementara waktu. Seseorang dikatakan
terkena hipertensi mempunyai tekanan dara
sistolik ≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik
≥90mmHg.
Seseorang
dikatakan
terkena
hipertensi tidak hanya dengan 1 kali pengukuran,
tetapi 2 kali atau lebih pada waktu yang berbeda.
Waktu yang paling baik saat melakukan tekanan
darah adalah saat istirahat dan dalam keadaan
duduk atau berbaring.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah
meningkatnya tekanan darah atau kekuatan
menekan darah pada dinding rongga di mana
darah itu berada. Tekanan Darah Tinggi
97
Jurnal Langsat Vol. 3 No. 2 Juli-Desember 2016
(hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan
darah di dalam arteri. (Hiper artinya Berlebihan,
Tensi artinya tekanan/tegangan; jadi, hipertensi
adalah Gangguan sistem peredaran darah yang
menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai
normal.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang
bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara
normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih
rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga
dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih
tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih
rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam
satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu pagi
hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Mengukur Tekanan Darah
Pada pemeriksaan tekanan darah akan
didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik),
angka yang lebih rendah diperoleh pada saat
jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah
ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring
tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca
seratus dua puluh per delapan puluh. Sejalan
dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang
mengalami kenaikan tekanan darah, tekanan
sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan
tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 5560 tahun, kemudian berkurang secara perlahan
atau bahkan menurun drastis.
Tekanan darah ditulis dengan dua angka,
dalam bilangan satuan mmHg (millimeter air
raksa) pada alat tekanan darah/ tensi meter, yaitu
sistolik dan diastolik. Sistolik adalah angka yang
tertinggi ialah tekanan darah pada waktu jantung
sedang menguncup atau sedang melakukan
kontraksi. Diastolik adalah angka yang terendah
pada waktu jantung mengembang berada di dalam
akhir relaksasi. Misalnya tekanan darah 120/ 80
mmHG artinya tekanan sistolik 120 dan tekanan
diastolik 80 mmHg. Tekanan darah adalah tekanan
yang dihasilkan oleh (1) Kekuatan kuncup jantung
yang mendesak isi bilik kiri untuk memasukkan
darah ke dalam batang pembuluh nadi; (2)
Tahanan dalam pembuluh nadi terhadap
mengalirnya darah; (3) Saraf otonom yang terdiri
dari sistem simpatikus dan para simpatikus.
Klasifikasi tekanan darah
No
1
2
3
4
5
6
Klasifikasi
Optimal
Normal
Normal tinggi
Hipertensi ringan
Hipertensi sedang
Hipertensi berat
Sistolik
< 120 mmHg
< 130 mmHg
130 – 139 mmHg
140 – 159 mmHg
160 – 179 mmHg
> 180 mmHg
Diastolik
< 80 mmHg
< 85 mmHg
85 – 89 mmHg
90 – 99 mmHg
100 – 109 mmHg
> 110 mmHg
Tekanan Darah Normal
Tekanan darah setiap orang bervariasi
setiap hari, tergantung pada keadaan dan
98
dipengaruhi oleh aktivitas seseorang, jadi tekanan
darah normalpun bervariasi.
Orang dewasa bila tekanan darah
menunjukkan angka 140/ 90 mmHg ke atas
dianggap tidak normal. Ada anggapan tekanan
darah rendah kurang baik, hal tersebut kurang
tepat. Sebab data statistik menunjukkan bahwa
orang dengan tekanan darah rendah mempunyai
umur yang sama dengan yang disebut normal.
Yang terbaik adalah menjaga tekanan darah agar
normal dan anggapan bahwa semakin bertambah
usia tekanan darah lebih tinggi tidak menjadi
masalah, adalah anggapan yang perlu diluruskan,
karena berdasarkan data statistik orang tua yang
tekanan
darahnya
berkisar
di
normal,
kecenderungan mendapat gangguan stroke rendah.
Periksa tekanan darah secara teratur minimal 6
bulan sekali atau setiap kali ke dokter/ fasilitas
kesehatan.
Di kenal 2 klasifikasi hipertensi
(berdasarkan penyebabnya) yaitu (1)
Hipertensi
primer
(hipertensi
idiophatik),
dimana
penyebabnya tidak diketahui dengan pasti.
Dikatakan juga bahwa hipertensi ini adalah
dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor
lingkungan; (2) Hipertensi secundary, adalah
hipertensi yang terjadi akibat dari penyakit dari
penyakit lain misalnya kelainan pada ginjal atau
keruskanan dari sistem hormon.
WHO
mengklasifikasikan
hipertensi
berdasarkan ada tidaknya kelainan pada organ
tubuh lain, yaitu (1) Hipertensi tanpa kelainan
pada organ tubuh lain; (2) Hipertensi dengan
pembesaran jantung; (3) Hipertensi dengan
kelainan pada organ lain di samping jantung.
Klasifikasi
hipertensi
berdasarkan
tingginya tekanan darah yaitu (1) Hipertensi
borderline: tekanan darah antara 140/90 mmHg
dan 160/95 mmHg; (2) Hipertensi ringan: tekanan
darah antara 160/95 mmHg dan 200/110 mmHg;
(3) Hipertensi moderate: tekanan darah antara
200/110 mmHg dan 230/120 mmHg; (4)
Hipertensi berat: tekanan darah antara 230/120
mmHg dan 280/140 mmHg.
Penyebab Hipertensi
Ada 2 macam hipertensi, yaitu esensial dan
sekunder. (1) Hipertensi primer/esensial adalah
hipertensi yang tidak atau belum di ketahui
penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopaik.
Tedapat 95% kasus. Banyak faktor yang
mempengaruhi seperti genetik, lingkungan,
hiperativitis susunan simpatis, system reninangiotensis, defek dalam ekskresi Na, peningkatan
Na dan Ca intraselular,dan factor-faktor yang
meningkatkan risiko,seperti obesitas, alcohol,
merokok serta polisitemia; (2) Hipertensi
sekunder. Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab
Jurnal Langsat Vol. 3 No. 2 Juli-Desember 2016
spesifiknya
diketahui
seperti
penggunaan
estrogen,penyakit ginjal,hipertensi vascular renal,
hiperaldosteronisme primer, dan sindrom,
feokromositomo, koarktasio aorta, hipertensi yang
berhubung dengan kehamilan, dan lain-lain.
Beberapa penyebab hipertensi, antara lain
adalah (1) Keturunan. Faktor ini tidak bisa
dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang tua
atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi,
maka kemungkinan ia menderita tekanan darah
tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa
masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada
kembar identik daripada yang kembar tidak
identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa
ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah
tekanan darah tinggi; (2) Usia. Faktor ini tidak
bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa
seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah
pun akan meningkat. Anda tidak dapat
mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat
muda akan sama ketika Anda bertambah tua.
Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan
melewati batas atas yang normal; (3) Garam.
Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat
meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada
beberapa
orang,
khususnya
bagi
penderita diabetes, penderita hipertensi ringan,
orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit
hitam; (4) Kolesterol. Faktor ini bisa
dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih
dalam darah Anda, dapat menyebabkan timbunan
kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini
dapat membuat pembuluh darah menyempit dan
akibatnya tekanan darah akan meningkat.
Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin; (5)
Obesitas/Kegemukan.
Faktor
ini
bisa
dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di
atas 30 persen berat badan ideal, memiliki
kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah
tinggi;
(6)
Stres.
Faktor
ini
bisa
dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak
stabil juga dapat memicu tekanan darah tinggi; (7)
Rokok. Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok
juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi
tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan
risiko diabetes, serangan jantung dan stroke.
Karena itu, kebiasaan merokok yang terus
dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi,
merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang
akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan
dengan jantung dan darah; (8) Kafein. Faktor ini
dikendalikan. Kafein
yang
terdapat
pada
kopi, teh maupun
minuman
cola
bisa
menyebabkan peningkatan tekanan darah; (9)
Alkohol. Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi
alkohol secara berlebihan juga menyebabkan
tekanan darah tinggi; (10) Kurang Olahraga.
Faktor ini bisa dikendalikan. Kurang olahraga dan
bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam
tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu
menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun
jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda
menderita tekanan darah tinggi.
Tanda dan Gejala hipertensi
Pada sebagian besar penderita, hipertensi
tidak menimbulkan gejala, meskipun secara tidak
sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan
dipercaya berhubungan dengan tekanan darah
tinggi (padahal sebenarnya tidak ada). Gejalagejala hipertensi, antara lain sebagian besar tidak
ada gejala; sakit pada bagian belakang kepala;
leher terasa kaku; kelelahan; mual; sesak napas;
gelisah; muntah; mudah tersinggung; sukar tidur;
pandangan jadi kabur karena adanya kerusakan
pada otak, mata, jantung, dan ginjal.
Keluhan tersebut tidak selalu akan dialami
oleh seorang penderita hipertensi. Sering juga
seseorang dengan keluhan sakit belakang kepala,
mudah tersinggung dan sukar tidur, ketika diukur
tekanan darahnya menunjukkan angka tekanan
darah yang normal. Satu-satunya cara untuk
mengetahui ada tidaknya hipertensi hanya dengan
mengukur tekanan darah.
Akibat-akibat Hipertensi
Komplikasi/bahaya yang dapat ditimbulkan
pada penyakit hipertensi (1) Pada mata:
penyempitan pembuluh darah pada mata karena
penumpukan kolesterol dapat mengakibatkan
retinopati, dan efek yang ditimbulkan pandangan
mata kabur; (2) Pada jantung: jika terjadi
vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama
dapat menyebabkan sakit lemah pada jantung,
sehingga timbul rasa sakit dan bahkan
menyebabkan kematian yang mendadak; (3) Pada
ginjal: suplai darah vaskuler pada ginjal turun
menyebabkan terjadi penumpukan produk sampah
yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit pada
ginjal; (4) Pada otak: jika aliran darah pada otak
berkurang dan suplai O2 berkurang bisa
menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh
darah sudah parah mengakibatkan pecahnya
pembuluh darah pada otak (stroke).
Pencegahan Hipertensi
Resiko seseorang untuk mendapatkan
hipertensi (kecuali yang esensial), dapat dikurangi
dengan cara memeriksa tekanan darah secara
teratur; menjaga berat badan ideal; mengurangi
konsumsi garam; jangan merokok; berolahraga
secara teratur; hidup secara teratur; mengurangi
stress; jangan terburu-buru; dan menghindari
makanan berlemak.
Pencegahan Primer yaitu tidur yang cukup,
antara 6-8 jam per hari; kurangi makanan
99
Jurnal Langsat Vol. 3 No. 2 Juli-Desember 2016
berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas fisik
untuk mengurangi berat badan; kurangi konsumsi
alcohol; konsumsi minyak ikan; suplai kalsium,
meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan
darah tapi kalsium juga cukup membantu.
Pencegahan Sekunder yaitu pola makanam
yamg sehat; mengurangi garam dan natrium di
diet anda; fisik aktif; mengurangi Akohol intake;
berhenti merokok.
Pencegahan Tersier yaitu pengontrolan
darah secara rutin; olahraga dengan teratur dan di
sesuaikan dengan kondisi tubuh.
Pengobatan Hipertensi
Pengobatan hipertensi yang paling baik
adalah selalu mengontrol tekanan darah secara
teratur dengan memeriksakan diri ke dokter; selalu
minum obat teratur meskipun tanpa keluhan;
mengurangi konsumsi garam; perbanyak konsumsi
sayur dan buah; mematuhi nasihat dokter.
Hipertensi esensial tidak dapat diobati tetapi dapat
diberikan pengobatan untuk mencegah terjadinya
komplikasi. Langkah awal yang biasanya
dilakukan yaitu merubah pola hidup penderita
yaitu dengan (1) Penderita hipertensi yang
mengalami kelebihan berat badan dianjurkan
untuk menurunkan berat badannya sampai batas
ideal; (2) Membatasi alcohol; (3) Olahraga aerobik
sekitar 30-45 menit/hari; (4) Merubah pola makan
penderita yaitu dengan mengurangi pemakaian
garam sampai <2,3g Natrium atau 6g Natrium
Klorida; (5) Berhenti merokok; (6) Mengurangi
asupan lemah jenuh dan kolesterol dalam
makanan.
Selain obat-obatan yang diijinkan oleh
dokter, ada cara lain yang tradisisonal yaitu (1)
Dua buah belimbing diparut kemudian diperas
airnya sehingga menjadi satu gelas belimbing dan
diminum setiap pagi; (2) Daun salam 4 lembar + 2
gelas air direbus sampai menjadi 1 gelas, minum 2
gelas/hari; (3) Makan 2 buah ketimun / hari atau
dibuat jus dengan cara ½ kg buah mentimun dicuci
bersih, dikupas kulitnya kemudian diparut, saring
airnya menggunakan penyaring/kain bersih, dan
diminum setiap hari ± 1 kg untuk 2 kali minum
pagi dan sore hari.
SIMPULAN DAN SARAN
Seseorang dikatakan terkena hipertensi
mempunyai tekanan dara sistolik ≥140mmHg dan
tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Penyakit in
adalah penyakit yang berbahaya karena
merupakan salah satu faktor resiko terjadinya
stroke. Hipertensi berdasarkan penyebabnya
dibagi menjadi 2, yaitu hipertensi primer atau
merupakan hipertensi dengan penyebab yang tidak
diketahui secara pasti. Hipertensi sekunder yaitu
hipertensi yang disebabkan oleh penyebab spesifik
100
tertentu, misalnya penyakit ginjal, penyakit
endokrin atau karena penyakit koartasio aorta.
Firman Allah: ” Sesungguhnya pada diri Rasul itu
ada terdapat suri tauladan yang baik untuk kamu,
bagi orang-orang yang mengharapkan Rahmat
dan hari kemudian dan yang banyak yang memuja
Allah “ ( Al Ahzab : 21) . Aisyah berkata : ”
Sesungguhnya semua tingkah laku Nabi
Muhammad SAW adalah Al Qur’an “.“Tidaklah
Allah turunkan penyakit kecuali Allah turunkan
pula obatnya” Dari riwayat Imam Muslim dari
Jabir bin Abdillah dia berkata bahwa Nabi
bersabda, “Setiap penyakit pasti memiliki obat.
Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka
dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu
wa Ta’ala.” (HR. Muslim). Diriwayatkan pula
dari musnad Imam Ahmad dari shahabat Usamah
bin Suraik , bahwasanya Nabi bersabda, “Aku
pernah berada di samping Rasulullah b. Lalu
datanglah serombongan Arab dusun. Mereka
bertanya, “Wahai Rasulullah, bolehkah kami
berobat?” Beliau menjawab: “Iya, wahai para
hamba Allah, berobatlah. Sebab Allah I tidaklah
meletakkan
sebuah
penyakit
melainkan
meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit.”
Mereka bertanya: “Penyakit apa itu?” Beliau
menjawab: “Penyakit tua.” (HR. Ahmad, AlBukhari dalam Al-Adabul Mufrad, Abu Dawud,
Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi, beliau berkata
bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikhuna Muqbil
bin Hadi Al-Wadi’i menshahihkan hadits ini
dalam kitabnya Al-Jami’ Ash-Shahih mimma
Laisa fish Shahihain, 4/486) dari Ibnu Mas’ud ,
bahwa Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya
Allah tidaklah menurunkan sebuah penyakit
melainkan menurunkan pula obatnya. Obat itu
diketahui oleh orang yang bisa mengetahuinya
dan tidak diketahui oleh orang yang tidak bisa
mengetahuinya.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan
Al-Hakim,
beliau
menshahihkannya
dan
disepakati
oleh
Adz-Dzahabi.
Al-Bushiri
menshahihkan hadits ini dalam Zawa`id-nya. Lihat
takhrij Al-Arnauth atas Zadul Ma’ad, 4/12-13).
Selalu menjaga kesehatan. Kesehatan merupakan
anugrah yang tak ternilai harganya. Karena di
dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat
dan selalu memperhatikan asupan makanan yang
masuk dalam tubuh kita. Makanlah makanan yang
bergizi tinggi yang dapat memenuhi semua
kebutuhan tubuh kita, hala dan thoyyib serta rajin
berolah raga.
DAFTAR RUJUKAN
Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo
dan Asosiasi Dietisien Indonesia. (2004).
Penuntun Diet, Edisi Baru, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Jurnal Langsat Vol. 3 No. 2 Juli-Desember 2016
Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R., Wardhani,
W. I., Setiowulan, W.(1999). Kapita Selekta
Kedokteran. Edisi ke-3 jilid 1. Jakarta:
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI.
https://shirotholmustaqim.wordpress.com/2013/10
/28/allah-menurunkan-penyakit-danobatnya/
http://wir-nursing.blogspot.com/2011/04/antarakopi-rokok-dan-tekanan-darah.html
http://cai-sl.blogspot.com/2012/06/latar-belakanghipertensi-penyakit.html
http://kesmas-ode.blogspot.com/2012/
11/makalah-hipertensi.html
http://nuurasiyah.blogspot.com/(http://www.newsmedical.net/health/Anti-HypertensiveDrugs-(Indonesian).aspx)
101
Jurnal Langsat Vol. 3 No. 2 Juli-Desember 2016
102
Download