04 Pengantar SCM

advertisement
10/17/2013
N. Tri Suswanto Saptadi
Teknik Informatika
http://trisaptadi.uajm.ac.id
nts/SIE/tiuajmks
Istilah



1
10/17/2013
(1 dari 5)
Supply Chain Manajement (SCM) biasa
disebut dalam istilah Bahasa Indonesia
yaitu: Manajemen Rantai Pasok.
SCM menekankan pada pola terpadu
menyangkut proses aliran produk dari
supplier, manufaktur, retailer hingga pada
konsumen akhir (End User).
Konsep SCM memperlihatkan bahwa
rangkaian aktivitas antara supplier hingga
konsumen akhir adalah dalam satu
kesatuan tanpa sekat yang besar.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
2
1
10/17/2013
Istilah


Supplier (pemasok): seorang yang
menjalankan usaha menyalurkan atau
memasarkan sesuatu barang (produk)
tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Badan usaha yang melaksanakan fungsi
suplai pada umumnya terdiri dari manufaktur
(pabrik), toko, penyedia layanan jasa,
distributor, dan saluran penjualan (seperti
pedagang eceran, e-commerce, dan
pelanggan).
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
Istilah



(2 dari 5)
3
(3 dari 5)
Manufaktur adalah suatu cabang industri
yang mengaplikasikan peralatan dan suatu
medium proses untuk transformasi bahan
mentah menjadi barang jadi untuk dijual.
Berarti membuat atau menghasilkan dengan
tangan atau mesin.
Proses mengubah bahan mentah menjadi
barang untuk dapat digunakan atau
dikonsumsi oleh manusia.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
4
2
10/17/2013
Istilah


Retailer (ritel/pengecer) adalah salah satu
cara pemasaran produk meliputi semua
aktivitas yang melibatkan penjualan barang
secara langsung ke konsumen akhir untuk
penggunaan pribadi dan bukan bisnis.
Dalam prakteknya pengecer melakukan
pembelian barang ataupun produk dalam
jumlah besar dari produsen, ataupun
mengimport baik secara langsung ataupun
melalui grosir, untuk kemudian dijual kembali
dalam jumlah kecil.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
Istilah



(4 dari 5)
5
(5 dari 5)
Konsumen akhir (End User) adalah pemakai
barang hasil produksi (bahan pakaian,
makanan dsb.) dan jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan
diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak
diperdagangkan.
Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk
dijual kembali (jawa:kulakan), maka disebut
sebagai pengecer atau distributor.
Bandingkan dengan UU Perlindungan Konsumen
Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
6
3
10/17/2013
Latar Belakang SCM



Praktek manajemen logistik tradisional
yang bersifat adversarial pada era modern
ini sudah tidak relevan lagi, karena tidak
dapat menciptakan keunggulan kompetitif.
Perubahan lingkungan bisnis yang
semakin cepat dengan persaingan yang
semakin ketat.
Usaha-usaha yang dilakukan pada
akhirnya diarahkan untuk memberikan
produk terbaik kepada konsumen.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
Latar Belakang SCM


(1 dari 2)
7
(2 dari 2)
Perkembangan lingkungan industri yang
dinamis pada era global seperti sekarang ini
menjadi pemicu bagi banyak organisasi
perusahaan untuk menggali potensi yang
dimiliki, serta mengidentifikasi faktor kunci
sukses untuk unggul dalam persaingan yang
semakin kompetitif.
Teknologi yang juga berkembang pesat
menjadi sebuah kekuatan untuk diterapkan
dalam iklim persaingan.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
8
4
10/17/2013
Definisi SCM


Simchi-Levi (2000:1): “Is set of approaches
utilized to efficiently integrate suppliers,
manufacturers, warehouse and stores, so that
merchandise is produced and distributed at the
right quantities, to the right locations and at the
right time, in order to minimize system wide cost
while satisfying service level requirements.”
Chopra (2007): “A supply chain is all
stages involved, directly or indirectly, in fulfilling
a customer request
includes manufacturers, suppliers, transporters,
warehouses, retailers, and customers”
nts/SIE/tiuajmks
9
10/17/2013
Definisi SCM

(1 dari 6)
(2 dari 6)
Hanfield (2002:8): “Is the integration and
management of supply chain organization
and activities through cooperative
organization relationship, effective business
process, and high levels of information
sharing to create high-performing value
systems that provide member organizations
a sustainable competitive advantage”.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
10
5
10/17/2013
Definisi SCM


Van der Vorst et. al. (2007): a Supply Chain as a
sequence of (decisionmaking and execution)
processes and (material, information and
money) flows that aim to meet final customer
requirements, that take place within and
between different stages along a continuum,
from production to final consumption.
Pujawan (2005): Supply chain adalah jaringan
perusahaan-perusahaan yang secara bersamasama bekerja untuk menciptakan dan
menghantarkan suatu produk ke tangan
pemakai akhir.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
Definisi SCM

(3 dari 6)
11
(4 dari 6)
The Council of Logistics Management:
Logistic management is the process
of planning, implementing and
controlling the efficient, cost effective
flow and storage of raw materials, inprocess inventory, finished goods,
and related information from point of origin
to point of consumption for the purpose
of conforming to customer requirements.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
12
6
10/17/2013
Definisi SCM

Wikipedia In (Juni 2007):
Logistics management is that part of the
supply chain which plans, implements and
controls the efficient, effective forward and
reverse flow and storage of goods, services and
related information between the point of
origin and the point of consumption in order
to meet customers' requirements.
A professional working in the field of logistics
management is called a logistician.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
Definisi SCM


(5 dari 6)
13
(6 dari 6)
Wikipedia Id (2011): Manajemen Rantai
Suplai adalah sebuah proses payung
dimana produk diciptakan dan disampaikan
kepada konsumen dari sudut struktural.
Kalakota, (2000, h197): Sebuah suplai
merujuk kepada jaringan yang rumit dari
hubungan yang mempertahankan organisasi
dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan
sumber produksi dalam menyampaikan
kepada konsumen.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
14
7
10/17/2013
Tujuan SCM



Chopra (2001, h5): memaksimalkan nilai
yang dihasilkan secara keseluruhan.
Untuk memenuhi permintaan pelanggan
melalui penggunaan sumber daya yang
paling efisien, termasuk kapasitas distribusi,
persediaan, dan sumber daya manusia.
Rantai suplai yang mengintegrasikan akan
meningkatkan keseluruhan nilai yang
dihasilkan oleh rantai suplai tersebut.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
Permasalahan SCM



15
(1 dari 2)
Distribusi konfigurasi jaringan: jumlah dan
lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat
distribusi, gudang, dan pelanggan.
Strategi Distribusi: sentralisasi atau
desentralisasi, pengapalan langsung,
berlabuh silang, strategi menarik atau
mendorong, logistik orang ke tiga.
Informasi: sistem terintegrasi dan proses
melalui rantai suplai untuk membagi
informasi berharga, termasuk permintaan
sinyal, perkiraan, inventaris, dan transportasi
dsb.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
16
8
10/17/2013
Permasalahan SCM


(2 dari 2)
Manajemen Inventaris: kuantitas dan
lokasi dari inventaris termasuk barang
mentah, proses kerja, dan barang jadi.
Aliran dana: mengatur syarat pembayaran
dan metodologi untuk menukar dana
melewati entitas di dalam rantai pasok.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
17
Keterkaitan Mata kuliah



Merupakan mata kuliah Studi Manajemen.
Mata kuliah ini masuk dalam rumpun mata
kuliah Manajemen Operasi.
Dalam perkembangannya perusahaan
menggunakan Teknologi Informasi dengan
konsep SCM.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
18
9
10/17/2013
Istilah Vs Terjemahan



Rantai pasok (a supply chain)
Sistem rantai pasok (supply chain
systems)
Manajemen rantai pasok
(supply chain management or SCM)
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
19
SCM Vs Industri



Kegiatan industri tidak akan terlepas dari
keterkaitan beberapa perusahaan.
Apa perbedaan manajemen logistik vs
manajemen rantai pasok?
Contoh: Perusahaan produksi semen
 Pemasok (supplier) kantong.
 Pemasok spare part pabrik.
 Pergudangan (spare part, produk, bahan
penolong, pengemasan).
 Jasa transportasi.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
20
10
10/17/2013
Sistem Rantai Pasok

Menurut Velde dan Meijer (2003),
Cara pandang terhadap rantai pasok
sebagai
sebuah siklus menjadikan kategorisasi
rantai pasok dalam tiga bentuk dasar yaitu
rantai pasok internal, rantai pasok
eksternal dan rantai pasok total atau
keseluruhan.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
21
Pembagian Rantai Pasok



Rantai pasok internal adalah aliran bahan dan
informasi yang terintegrasi dalam unit bisnis
(korporasi) dari pemasok sampai
pelanggan dan kadang disebut logistik bisnis.
Rantai pasok eksternal adalah aliran bahan
dan informasi yang terintegrasi di dalam unit
bisnis (korporasi) yang melintasi antara
pemasok langsung dan pelanggan.
Rantai pasok total adalah aliran bahan dan
informasi yang terintegrasi di dalam unit bisnis
(korporasi) yang melintasi secara
majemuk antara pemasok langsung dan
pelanggan.
22
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
11
10/17/2013
Kombinasi Produk
Barang dan Jasa



Konteks produk yang ditawarkan perusahaan
kepada konsumen dalam pengertian
manajemen produksi dan operasi.
Industri manufaktur tidak akan dapat
bersaing apabila produk yang ditawarkan
murni hanya barang.
Industri jasa juga tidak memiliki daya tarik
apabila yang ditawarkan kepada konsumen
murni berupa layanan.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
23
Penyajian Produk


Menyajikan produk dalam arti luas tersebut
merupakan tantangan sekaligus peluang
bagi sistem produksi operasi yang harus
dijalankan perusahaan.
Proses penyajian produk:
 Mengidentifikasi selera konsumen.
 Mengupayakan seluruh kebutuhan input
dari pemasok untuk memproduksi.
 Mendistribusikan produk tersebut sesuai
dengan selera konsumen yang dibidik.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
24
12
10/17/2013
Kebutuhan Konsumen



Konsumen mengharapkan dapat
memperoleh produk yang memiliki manfaat
pada tingkat harga yang dapat diterima.
Perusahaan berusaha secara optimal untuk
menggunakan seluruh asset dan kemampuan
yang dimiliki untuk memberikan value
terhadap harapan konsumen
Implementasi upaya ini tentunya
menimbulkan konsekuensi biaya yang
berbeda di setiap perusahaan termasuk para
pesaingnya.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
25
Upaya Perusahaan


Untuk dapat menawarkan produk yang
menarik dengan tingkat harga yang bersaing,
setiap perusahaan harus berusaha menekan
atau mereduksi seluruh biaya tanpa
mengurangi kualitas produk maupun standar
yang sudah ditetapkan.
Mereduksi biaya tersebut adalah melalui
optimalisasi distribusi material dari pemasok,
aliran material dalam proses produksi sampai
dengan distribusi produk ke tangan
konsumen.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
26
13
10/17/2013
Konsep Supply
Chain Management



Menurut Jebarus (2001), SCM merupakan
pengembangan lebih lanjut dari manajemen
distribusi produk untuk memenuhi
permintaan konsumen.
Menekankan pada pola terpadu yang
menyangkut proses aliran produk dari
supplier, manufaktur, retailer hingga kepada
konsumen.
Konsep menyangkut pola pendistribusian
produk yang mampu menggantikan pola
pendistribusian produk secara optimal.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
27
Pola Distribusi Produk



Pola distribusi meliputi aktivitas
pendistribusian, jadual produksi, dan
logistik.
Sebuah SC akan memiliki komponenkomponen yang biasanya disebut channel.
Semua channel bekerja untuk memenuhi
kebutuhan konsumen akhir.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
28
14
10/17/2013
Penyederhanaan
Bagan Supply Chain
Supplier
Manufacture
Distribution
Center
Whole
Salar
Hulu / Upstream
Retailer
Hilir /
Downstream
End
Customer
Catatan:
Product Flow : Hulu ke Hilir
Cast Flow : End Customer sampai Supplier
Information
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
29
Kompleksitas Struktur SC




Sebuah pemasok mungkin sekaligus adalah
industri manufaktur, dengan kata lain sebuah
SC bisa saja melibatkan sejumlah industri
manufaktur dalam satu rantai hulu ke hilir.
SC tidak selalu merupakan rantai lurus.
Sebuah industri manufaktur bisa memiliki
ratusan bahkan ribuan pemasok.
Produk-produk yang dihasilkan oleh sebuah
industri mungkin didistribusikan oleh beberapa
pusat distribusi yang melayani ratusan bahkan
ribuan distributor, retailer, pedagang kecil, dan
sebagainya.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
30
15
10/17/2013
3 Macam Pengelolaan
Supply Chain



Pertama, aliran barang dari hulu ke hilir
contohnya bahan baku yang dikirim dari
supplier ke pabrik, setelah produksi selesai
dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke
pemakai akhir.
Kedua, aliran uang dan sejenisnya yang
mengalir dari hilir ke hulu dan,
Ketiga adalah aliran informasi yang bisa
terjadi dari hulu ke hilir atau hilir ke hulu.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
31
Contoh Supply Chain
pada Biskuit Kaleng







Penghasil gandum
Penghasil tebu
Penghasil garam
Penghasil aluminium
Pabrik tepung terigu
Pabrik gula
Distributor garam
nts/SIE/tiuajmks





Pabrik kaleng
Pabrik biskuit
Distributor biskuit
Supermarket
Perusahaan
transportasi dan
pergudangan.
10/17/2013
32
16
10/17/2013
Pembentukan
Skema Hubungan
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
33
Supply Chain


Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaanperusahaan yang bekerja secara bersamasama untuk membuat dan menyalurkan
produk atau jasa kepada konsumen akhir.
Rangkaian atau jaringan ini terbentang dari
penambang bahan mentah (di bagian hulu)
sampai retailer / toko (pada bagian hilir).
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
34
17
10/17/2013
Aktivitas SC



Setiap chanel dalam SC akan memiliki
aktivitas-aktivitas yang saling mendukung.
Aktivitas meliputi perancangan produk,
pengadaan material, produksi, pengendalian
persediaan, distribusi/transportasi,
penyimpanan/pergudangan, dukungan
pelayanan kepada pelanggan, proses
pembayaran, dan sebagainya.
Pada tingkatan strategis ada aktivitas meliputi
pemilihan pemasok, penentuan lokasi pabrik,
gudang, pusat distribusi, dan sebagainya.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
35
Aktivitas Pada Tradisional



(1 dari 2)
Semua aktivitas tersebut dilakukan tanpa
atau dengan sedikit koordinasi.
Istilah cross fungsional team misalnya tidak
banyak diaplikasikan dalam manajemen SC
tradisional.
Pola hubungan manajemen logistik
tradisional masih bersifat adversarial, dalam
arti pola hubungannya masih mementingkan
pihak-pihak secara individual tidak mengacu
pada kinerja keseluruhan pihak yang menjadi
pembentuk sebuah SC.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
36
18
10/17/2013
Aktivitas Pada Tradisional




(2 dari 2)
Hubungan antara pemasok dengan
perusahaan yang disuplainya hanya terbatas
pada transaksi jual beli.
Pola-pola negosiasi hanya mementingkan
pihak-pihak secara individual.
Pemasok ingin secepatnya memindahkan
atau menjual produknya secepat dan
sebanyak mungkin dengan harga yang
tinggi.
Sementara perusahaan yang disuplainya
menginginkan harga yang murah dan
pengiriman yang cepat dan tepat.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
37
Perubahan Lingkungan Bisnis
(1 dari 2)



Tuntutan konsumen yang semakin kritis.
Konsumen menjadi semakin rumit dan terlalu
banyak menuntut.
Perkembangan infrastruktur. Infrastruktur
telekomunikasi, informasi, transportasi, dan
perbankan yang semakin canggih
memungkinkan berkembangnya model baru
dalam aliran material/produk.
Daur hidup produk. Daur hidup produk
sangat pendek seiring dengan perubahanperubahan yang terjadi dalam lingkungan
pasar.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
38
19
10/17/2013
Perubahan Lingkungan Bisnis
(2 dari 2)


Konsep ramah lingkungan. Kesadaran
konsumen akan pentingnya aspek sosial dan
lingkungan dalam kehidupan, menuntut industri
manufaktur memasukkan konsep ramah
lingkungan mulai dari proses perancangan produk,
proses produksi maupun proses distribusinya.
Paradigma baru. Globalisasi dan perubahan peta
ekonomi dunia ke arah meningkatnya kemampuan
ekonomi negara-negara dunia ketiga, telah
menciptakan banyak paradigma baru dalam dunia
bisnis, dan salah satu paradigma penting adalah
meningkatnya persaingan antara produk jasa di
pasaran.
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
39
Sekian,
Terima Kasih
nts/SIE/tiuajmks
10/17/2013
40
20
Download