Implementasi Logistik untuk Agroindustri

advertisement
Implementasi Logistik untuk Agroindustri
Dr.Ir. Hoetomo Lembito, MBA,CSLP
CEO PT. Ugra Taraka Sigra
Tim Ahli Sislognas Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia
Dewan Pakar Asosiasi Logistik Indonesia (ALI)
g Pengembangan
g
g Kompetensi
p
ISLI
Ketua Bidang
Researcher CEALS (Center of Excellence of Agroindustrial Logistics and Supply Chain) IPB
HAL 1
Bogor, 22 November 2016
1. Konsep
p Logistik
g
Pangan
g
Source : Avazyme
HAL 2
Keputusan Pemerintah
ƒ Keputusan
Menteri
Perindustrian
dan
Perdagangan
Nomor
522/MPP/Kep/11/1998 tentang Pembakuan Format Laporan Harga Harian
Bahan Pokok Pangan dan Mekanisme Penyampaian Laporan Harga Harian
Bahan Pokok Pangan dari Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan
Perdagangan Ke Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri
:menetapkan beberapa bahan pokok pangan yang perlu dipantau yang
terdiri dari: beras; gula pasir; minyak goreng; daging (sapi dan ayam);
telur; susu; jagung pipilan kering; garam beryodium; tepung terigu;
kacang kedelai; mie instant; cabe merah; bawang merah; ikan asin teri;
kacang hijau; kacang tanah; dan ketela pohon
ƒ Keputusan No. KEP‐11/M.EKON/02/2010 tentang Tim Koordinasi
Stabilisasi Pangan Pokok menyebutkan beberapa kebutuhan pangan
pokok yang terdiri dari beras; gula, minyak goring; terigu; kedelai; daging
sapi; daging ayam; dan telur ayam.
Sumber Kemendag
HAL 3
Kriteria Komoditas Strategis
Kriteria yang menjadi dapat menjadi acuan penentuan komoditas strategis adalah :
1. Produk tersebut dipakai atau dikonsumsi secara rutin oleh hampir seluruh
masyarakat Indonesia.
2. Konsumsi masyarakat terhadap produk tersebut besar dilihat dari volume
(demand side)
3. Fluktuasi harga produk tersebut ditingkat konsumen akan menimbulkan
multiplier effect pada produk strategis lainnya
4. Produk tersebut memiliki angka inflasi yang cukup tinggi
5. Anomali perbedaan harga (disparitas) pada produk tersebut dapat
mengakibatkan ketidak seimbangan laju perekonomian antar daerah dalam satu
kawasan
6. Produk tersebut memerlukan proses lanjutan yang tidak dapat dilakukan
industri kecil dan menengah
7. Produk substitusi dari komoditas tersebut sulit atau tidak didapatkan diseluruh
daerah, sehingga kelangkaan produk dapat berdampak pada ketergantungan
(impor) kepada bangsa / negara lain
8. Keberadaan produk tersebut sangat vital dibutuhkan dalam perkembangan dan
peningkatan kegiatan perekonomian daerah
9. Harga dan pasokan produk tersebut memerlukan intervensi pemerintah dalam
pelaksanaanya
Sumber Kemendag
HAL 4
Komoditas Strategis
1.
2
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
10.
11.
HAL 5
BERAS
JAGUNG
KEDELAI
DAGING SAPI
DAGING AYAM
GULA
TELUR
CABAI
BAWANG
TERIGU
MINYAK GORENG
Identifikasi Ketersedian Komoditas:
Pengendalian harga dan pasokan/permintaan
1.Penghitungan volume pasokan dari dalam wilayah.
2.Penghitungan volume pasokan dari luar wilayah
1.Perhitungan keseimbangan g
g
pasokan dan permintaan per wilayah:
• Pasokan > permintaan
• Pasokan = permintaan
p
• Pasokan < permintaan
2.Analisis keseimbangan pasokan dan permintaan per wilayah.
p
p
y
• Identifikasi alternatif‐
alternatif wilayah pemasok • Identifikasi alternatif‐
alternatif wilayah tujuan y
j
pasokan. 1. Identifikasi Pasokan
Komoditas
d
per Wilayah
l h
2. Identifikasi Permintaan Komoditas
per Wilayah
1.Perhitungan volume permintaan dari dalam wilayah, berdasarkan data: y ,
jumlah penduduk, tingkat pendapatan, pola dan tingkat konsumsi, dll.
2.Perhitungan volume 2
P hi
l
permintaan dari luar wilayah.
3. Identifikasi Id ifik i
Keseimbangan Pasokan
dan Permintaan
Komoditas per Wilayah
6
Identifikasi Kendala dan Hambatan
Distribusi Komoditas
1. Identifikasi dan analisis
saluran distribusi
1. Saluran Distribusi
2. Identifikasi dan analisis
pelaku saluran distribusi
1. Identifikasi dan analisis asal
dan tujuan aliran komoditas
2. Identifikasi dan analisis rute
aliran komoditas
2. Jalur Distribusi
Identifikasi dan analisis ketersediaan infrastruktur:
• Jalan raya
• Kereta api
• Pelabuhan
• Bandara
• dll.
1. Identifikasi dan analisis fasilitas pergudangan
3. Infrastruktur
I f t kt Distribusi
Di t ib i
4. Sarana Distribusi
2. Identifikasi dan analisis Identifikasi dan analisis
moda transportasi:
1. Truk
2. Kereta api
3. Kapal
4. dll.
7 7
Fresh Food E-Commerce
HAL 8
Food Supply Chain
HAL 9
Fresh Food Supply Chain
HAL 10
Source ; wholesomewave.org
Faster Order Fulfillment Proces
HAL 11
2. Implementasi Logistik Pangan
Source : Avazyme
HAL 12
Pembentukan Pusat Distribusi sebagai
Penunjang Utama Bisnis Agregator
HAL 13
Pembenahan Infrastruktur Logistik
sebagai Penunjang Utama Bisnis Agregator
HAL 14
Cold Chain Logistics
g
Infrastructures
HAL 15
Source : Rishab Sapra, Shridar Joshi , 2013
Warehouse Management
g
System
y
Source: www
www.tciscs.com
tciscs com
HAL 16
Transport
p
Management
g
System
y
Source: www
www.tciscs.com
tciscs com
HAL 17
Cold Chain Warehouse and Truck
HAL 18
HAL 19
Gudang Beras dan Gula
Kapal Pengangkut Ternak
HAL 20
11 Perusahaan Penerima Fasiltas PLB adalah:
1. PT Cipta Krida Bahari (Cakung)
2. PT Petrosea Tbk (Balikpapan)
3. PT Pelabuhan Panajam (Eastkal-Astra Group) (Balikpapan)
4. PT Kamadjaja Logistics (Cibitung)
5. PT Toyota Manufacturing Indonesia (Karawang)
6 PT Agility
6.
A ilit International
I t
ti
l
7. PT Gerbang Teknologi Cikarang (Cikarang Dry Port)
8. PT Dunia Express (Sunter dan Karawang)
9. PT Khrisna Cargo (Benoa dan Denpasar)
10. PT Vopak Terminal Merak (Merak)
11. PT Dahana (Persero) (Subang)
HAL 21
Pusat Logistik
g
Berikat
Development of Development
Development of Modern Horticulture of Modern Horticulture Modern Horticulture
Trade and L
Trade and Logistics ogistics in Indonesia
in Indonesia
Horticulture Special Properties
Horti
culture Special Properties
HorticulturePerishable
Horticulture
is the branch of
agriculture that
deals
with
the
Voluminous
art, science and technology of
Abundant during the season and rare in another
cultivating fruits,
fruits
vegetables
season
Very sharp price fluctuations
and flowers or ornamental
plants
HAL 23
Horticulture Problem
Horti
culture Problem + Solut
+ Solution
“SCM helps
p maintain the harmonization of
downstream and upstream
upstream”
”
Lack of knowledge of post harvest
Margin is higher in downstream
Seasonal Product
Conventional Upstream Mgt
Mgt.
SCM
Diverse Crop Quality
Limited handling Equipment
HAL 24
SCM Horti
SCM Horticulture
culture
GAP
GMP
Good Agricultural Practices
Good Manufacturing Practices
GHP
GTP
Good Handling Practices
Good Trading
g Practices
Pre
Pr
e Harvesting
Post Harvesting
Quality
Factors:
- Seed Quality
- Agroclimate
A
li t
- Cultivation
-
Factors:
- Fruit Aging
- Harvesting
Post Harvesting Handling
CRITICAL
HAL 25
The Importance of Post Harvesting
• Fruit and Vegetables are fresh product which it
metabolically active after harvest and can be easily
d
damage
(
(perishable)
i h bl )
• An optimize shelf life of fruit and vegetables with
further treatment after harvest through temperature
and humidity as well as the appropriate packaging
• Avoid loss of quality upon delivery
HAL 26
HAL 26
Post Harvest Handling
RETAIL
Hub –
Distribution
Center
PHO
RETAIL
RETAIL
Harvest
PHO
Distribution
Di
t ib ti
Center Wholesale
Hub
H
b–
Distribution
Center
RETAIL
RETAIL
PHO
Hub –
Distribution
Center
RETAIL
HAL 27
Post Harvest Handling
at Packing House Operation (PHO)
“example : BANANA
CAVENDIS”
Shipment with
refrigerated box
Harvesting
Temporary Storage
Washing and
Cleaning
Sorting / Grading
Packing
HAL 28
Download