Pertumbuhan ekonomi

advertisement
E. PERTUMBUHAN EKONOMI DAN ANGKATAN KERJA
Tabel Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung
Persen
Grafik
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Bandung
Tahun 2005 – 2009
8.6
8.4
8.2
8
7.8
7.6
7.4
7.2
7
8.24
8.34
7.83
7.53
2005
2006
2007
Tahun
Faktor-faktor yang mempengaruhi LPE:
1. Meningkatnya PDRB;
2. Tingkat konsumsi masyarakat;
3. Jumlah Ekspor;
4. Tingkat Investasi;
5. SDM dan Tenaga Kerja;
6. Teknologi.
8.29
2008
2009*
Tabel Kinerja Ekonomi Kota
INDIKATOR SATUAN
LPE
%
2005
2006
2007
2008
2009
7,53
7,83
8.24
8,29
8,34
PDRB [ADHB] [Juta Rp] 34.792.184 43.792.184 50.552.182 61.152.569 70.261.228
PDRB/Kapita
(ADHB)
Inflasi
[Rp/Thn] 15.789.552 19.352.441 22.616.531 24.794.604 29.228.362
%
19,56
5.33
5.21
10.23
2,11
3.658,81
4.181.031
5.405.271
4.000.616
2.219.537
[jutaRp/
Investasi
Thn]
Ekspor
US$
Indeks Daya
Beli (IDB)
0
667.519.225 674.680.711 696.365.237 520.048.825
63,93
63.99
64.04
64.27
65,22
582,21
SHL/Kapita
(Rp)
576.620
576.890
577.130
578.130
IHK
%
0
150,08
157,96
112,70
kemiskinan
RTM
70.419
84.287
83.500
82.432
Jiwa
175.337
175.644
174.067
173.074
%
16,25
16.09
15.73
15.48
Jumlah
Pengangguran
157.915
Tingkat
Pengangguran
Terbuka
Dari tabel kinerja ekonomi kota diatas, bilamana ditilik dari pendekatan Supply
and Demand, dapat dilihat bahwa kinerja ekonomi Kota Bandung mengalamai
peningkatan dari tahun ke tahun. Dari sisi permintaan, perbaikan di seluruh
komponen mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi seperti meningkatnya
PDRB, PDRB perkapita, IDB, dan menunrunnya tingkat kemiskinan serta jumlah
pengangguran. Walaupun terjadi pula penurunan pada indikator investasi dan
ekspor.
Dari sisi penawaran, peningkatan kinerja 2 sektor ekonomi dominan di Kota
Bandung yaitu industri pengolahan dan perdagangan, hotel dan restoran turut
mendorong perbaikan perekonomian di Kota Bandung.
Sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor yang paling
dominan memberikan kontribusi terhadap perekonomian kota, dan banyak
menyerap tenaga kerja, demikian juga sektor industri pengolahan dan jasa-jasa.
Sedangkan kontribusi sektor jasa-jasa lebih rendah daripada serapan tenaga
kerja, artinya pada sektor ini pekerja kurang menikmati surplus ekonomi.
Adapun sektor jasa-jasa tersebut meliputi Jasa perusahaan, jasa pemerintahan,
jasa sosial kemasyarakatan, dan jasa hiburan.
Download