Document

advertisement
ISSN: 2085.2754
MENSTRUASI
(Telaah Pustaka)
Tri Yuniarti*)
*) Dosen Tetap Akademi Keperawatan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta
ABSTRAK
Menstruasi atau haid merupakan suatu kondisi yang dialami oleh setiap perempuan. Biasanya seorang
gadis dikatakan sudah menginjak remaja bila telah terjadi haidnya yang pertama. Datangnya haid ini
menandakan bahwa fungsi tubuh seorang perempuan berjalan dengan baik dan normal. Selama ini
sebagian masyarakat merasa tabu untuk membicarakan tentang masalah menstruasi dalam keluarga,
sehingga remaja awal kurang memiliki pengetahuan dan sikap yang cukup baik tentang perubahanperubahan fisik dan psikologis terkait menarche. Kesiapan mental sangat diperlukan sebelum
menarche karena perasaan cemas dan takut akan muncul, selain itu juga kurangnya pengetahuan
tentang perawatan diri yang diperlukan saat menstruasi.
Menstruasi
Menarche merupakan menstruasi
pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia
10-16 tahun atau pada masa awal remaja di
tengah masa pubertas sebelum memasuki
masa remaja. Menarche merupakan suatu
tanda awal adanya perubahan lain seperti
pertumbuhan payudara, pertumbuhan rambut
daerah pubis dan aksila, serta distribusi lemak
pada daerah pinggul.
Menstruasi atau haid adalah perdarahan
secara periodic dan siklik dari uterus, disertai
pelepasan
(deskuamasi)
endometrium
(Misaroh, 2009; h.58). Menstruasi atau haid
adalah perubahan fisiologis dalam tubuh
wanita yang terjadi secara berkala dan
dipengaruhi oleh hormone reproduksi. (Pratiwi,
2011:24). Hal ini dipengaruhi oleh hormone
reproduksi. Otak melepaskan hormone
reproduksi yang memfasilitasi indung telur
untuk melepaskan hormone estrogen dan
progesterone. Kedua hormone ini akan
mematangkan sel telur hingga terjadilah
menstruasi atau kehamilan bila ada
pembuahan. Pada permulaan daur, lapisan sel
rahim mulai berkembang dan menebal.
Lapisan ini berperan sebagai
penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila
JK eM-U, Volume V, No.13, 2013: 20 – 23
wanita tersebut hamil. Hormone member sinyal
pada telur di dalam indung telur untuk mulai
berkembang. Tak lama kemudian,sebuah telur
dilepaskan dari indung telur wanita dan mulai
bergerak menuju tuba falopii terus ke rahim.
Bila telur tidak dibuahi oleh sperma pada saat
berhubungan intim (atau saat indeminasi
buatan), lapisan rahim akan berpisah dari
dinding uterus dan mulai luruh serta akan
dikeluarkan
melalui
vagina.
Periode
pengeluaran darah, dikenal sebagai periode
menstruasi (mens atau haid), berlangsung
selama 3 hari hingga tujuh hari. Bila seorang
wanita menjadi hamil, menstruasi bulanannya
akan berhenti. Oleh karena itu, menghilangnya
menstruasi bulanan merupakan tanda
(walaupun tidak selalu) bahwa seorang wanita
sedang hamil. Kehamilan dapat dikonfirmasi
dengan pemeriksaan darah sederhana.
A. Tanda-tanda menstruasi
Menurut Dahlan (2009; h.67) tanda-tanda
menstruasi antara lain :
1. Perut kembung
2. Sakit pada sendi dan otot
3. Sakit kepala dan cepat lelah
4. Berat badan bertambah karena
retensi cairan
20
5. Payudara terasa kencang dan kadang
disertai rasa gatal
6. Sering mengalami kecemasan
7. Mudah marah, suka menangis tibatiba dan mudah tersinggung
8. Insomnia (sulit tidur)
9. Mengalami perubahan pada selera
malan
B. Sistem hormonal yang mempengaruhi
siklus menstruasi menurut Misaroh (2009;
h.54)
1. Follicle stimulating hormone releasing
hormone (FSH-RH) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang
hipofisis mengeluarkan FSH.
2. Luteinizing
hormone
releasing
hormone (LH-RH) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang
hipofisis mengeluarkan LH.
3. Prolactine inhibiting hormone (PIH)
yang menghambat hipofisis untuk
mengeluarkan prolaktin
Pada umumnya siklus menstruasi berlangsung
selama 28 hari. Siklus normal berlangsung
dalam rentang waktu 21-35 hari. Panjang daur
dapat bevariasi pada satu wanita selama saat
saat yang berbeda dalam hidupnya, dan
bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada
berbagai hal, termasuk kesehatan fisik, emosi,
dan nutrisi wanita. Selama siklus menstruasi,
ovarium menghasilkan hormone estrogen dan
progesterone. Siklus menstruasi bervariasi
pada tiap wanita dan hamper 90% wanita
memiliki siklus 25-35 hari dan hanya 10-15%
yang memiliki panjang siklus 28 hari, namun
beberapa wanita memiliki siklus yang tidak
teratur dan ini bida menjadi indikasi adanya
masalah kesuburan. Panjang siklus menstruasi
dihitung dari hari pertama periode menstruasi.
Hari dimana pendarahan dimulai sampai
dengan hari terakhir yaitu 1 hari sebelum
perdarahan menstruasi bulan berikutnya
dimulai.
C. Menurut Kinanti (2009; h.44) fase-fase
dalam siklus menstruasi terbagi menjadi
tiga, yaitu :
Menstruasi
1. Fase folikuler
Dimulai dari hari 1 sampai saat
sebelum kadar LH meningkat dan
terjadi pelepasan sel telur (ovulasi).
Dinamakan fase folikuler karena pada
saat ini terjadi pertumbuhan folikel di
dalam ovarium.
Pada pertengahan fase folikuler,
kadar FSH sedikit meningkat
sehingga merangsang pertumbuhan
sekitar 3-30 folikel yang masingmasing mengandung 1 sel telur.
Tetapi hanya 1 folikel yang terus
tumbuh, yang lainnya hancur.
Pada suatu siklus, sebagian
endometrium dilepaskan sebagai
respon terhadap penurunan kadar
hormon estrogen dan progesteron.
Endrometrium terdiri dari 3 lapisan.
Lapisan paling atas dan lapisan
tengah
dilepaskan,
sedangkan
lapisan dasar tetap dipertahankan
dan menghasilkan sel-sel baru utnuk
kembali membentuk kedua lapisan
yang telah dilepaskan yang hilang
sebanyak 28-283 gram. Darah
menstruasi biasanya tidak membeku
kecuali jika perdarahannya sangat
hebat.
2. Fase ovulatoir
Fase ini dimulai ketika kadar LH
meningkat dan pada fase ini
dilepaskan sel telur. Sel telur
biasanya dilepaskan dalam waktu 1632 jam setelah terjadi peningkatan
kadar LH.
Folikel yang matang akan
menonjol dari permukaan ovarium,
akhirnya pecah dan melepaskan sel
telur. Pada saat ovulasi ini beberapa
wanita merasakan nyeri tumpul pada
nyeri perut bagian bawah, nyeri ini
biasa disebut mittelshmersz, yang
berlangsung selama beberapa menit
sampai beberapa jam.
3. Fase luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi
dan berlangsung selama sekitar 14
21
hari. Setelah melepaskan telurnya,
folikel yang pecah kembali menutup
dan membentuk korpus luteum yang
menghasilkan
sejumlah
besar
progesteron.
Progesteron menyebabkan suhu
tubuh sedikit meningkat selama fase
luteal dan tetap tinggi sampai siklus
yang baru dimulai. Peningkatan suhu
ini
biasa
digunakan
untuk
memperkirakan terjadinya ovulasi.
Setelah 14 hari, korpus luteum
akan hancur dan siklus yang baru
akan dimulai, kecuali jika terjadi
pembuahan.
Jika telur dibuahi, korpus luteum
mulai menghasilkan human chorionic
gonadotropin (HCG). Hormone ini
memelihara korpus luteum yang
menghasilkan progesterone sampai
janin bisa menghasilkan hormonnya
sendiri. Tes kehamilan didasarkan
kepada adanya peningkatan kadar
HCG.
Perdarahan
menstruasi
berlangsung selama 3-7 hari, rata-ata
selama 5 hari.
D. Factor
yang mempengaruhi
menstruasi menurut Kusmiran (2011;
h.20) adalah :
1) Hormone
Hormon-hormon
yang
mempengaruhi
haid
pada
seorang wanita yaitu FSH yang
dikeluarkan
oleh
hipofisis,
estrogen, yang dihasilakn oleh
ovarium, LH yang dihasilakan
oleh hipofisis, serta progesterone
yang dihasilkan oleh ovarium.
2) Enzim
Enzim
hidrolitik
yang
terdapat dalam endometrium
merusak sel yang berperan
dalam sintesis protein, yang
menganggu
metabolisme
sehingga mengakibatkan regresi
endometrium dan perdarahan.
JK eM-U, Volume V, No.13, 2013: 20 – 23
3) Vaskuler
Saat proloferasi, terjadi
pembentukan
sistem
vaskularisasi dalam lapisan
fungsional endometrium. Pada
pertumbuhan endometrium ikut
tumbuh pula arteri-arteri, venavena dan hubungan antara
keduanya.
4) Prostaglandin
Endometrium mengandung
prostaglandin E2 dan F2.
Dengan adanya desintegrasi
endometrium,
prostaglandin
terlepas dan menyebabkan
kontraksi miometrium sebagai
suatu factor untuk membatasi
perdarahan pada waktu haid.
E. Gangguan menstruasi dan siklusnya
menurut Manuaba (2009) adalah :
1. Gangguan jumlah darah dan lama
haid (hipermenore /menoragia)
Gangguan jumlah darah dan lama
haid adalah bentuk gangguan siklus
menstruasi tetap teratur, jumlah darah
yang dikeluarkan cukup banyak dan
terlihat dari jumlah pembalut yang
dipakai dan gumpalan darahnya.
2. Kelainan siklus menstruasi
a. Polimenore. Merupakan suatu
kelainan siklus yang ditandai
dengan lamanya waktu siklus
haid kurang dari 21 hari. Pada
poligomenore siklus haid lebih
pendek dari biasanya yaitu
kurang dari 21 hari. Perdarahan
kurang lebih sama atau lebih
banyak dari haid biasa.
Poligomenore dapat disebabkan
oleh gangguan hormonal yang
mengakibatkan
gangguan
ovulasi, atau menjadi pendeknya
masa luteal, adanya kongesti
ovarium karena perdangan dan
endometriosis.
b. Oligomenore
adalah
siklus
menstruasi melebihi 35 hari,
22
jumlah perdarahan mungkin
sama,
penyebanya
adalah
gangguan hormonal.
c. Amenore adalah keterlambatan
menstruasi lebih dari 3 bulan
berturut-turut. Pada umumnya
amenore dibedakan menjadi 2
yaitu :
1). Amenore primer
Dikatakan amenore primer
yaitu apabila seorang wanita
berumur 18 tahun ke atas
tidak pernah haid. Amenore
primer
pada
umumnya
mempunyai sebab yang lebih
berat dan lebih sulit untuk
diketahui seperti kelainan
congenital dan kelainan
genetic.
2). Amenore sekunder
Amenore sekunder adalah
penderita pernah mendapat
haid tetapi kemudian tidak
mendapat haid lagi. Amenore
sekunder
lebih
banyak
disebabkan karena gangguan
gizi, gangguan metabolism,
keganasan, penyakit infeksi
dan lain-lain. Selain itu
terdapat juga amenore yang
fisiologis yaitu yang terdapat
dalam
masa
sebelum
pubertas, masa kehamilan,
masa laktasi dan sesudah
menopause.
d. Perdarahan
diluar
haid
(metroragia) adalah perdarahan
diluar haid, keadaan ini bisa
disebabkan oleh keadaan yang
bersifat hormonal dan keadaan
anatomis.
Menstruasi
e. Gangguan sebelum menstruasi
a) Mastalgia
Mastalgia
adalah
rasa
pembengkakan
dan
pembesaran
payudara
sebelum menstruasi.
b) Mittelschmerz
Mittelschmerz adalah rasa
nyeri pada ovulasi.
c) Gangguan yang berkenaan
dengan
masa
haid
(dismenore)
Dismenore adalah rasa nyeri
pada saat menstruasi,
dismenore dibagi menjadi 2
yaitu :
(1) Dismenore primer
(2) Dismenore sekunder
Setiap wanita adalah unik, seperti
keseimbangan hormone tubuh yang baik.
Pengaturan dan penilaian masa sebelum
menstruasi sebaiknya dilakukan oleh
seorang ahli yang berpengalaman dan
mengkhususkan pada masalah
menstruasi. Masalah-masalah sebelum
menstruasi tidak akan hilang secara
instan. Akan selalu ada suatu hari yang
baik, lebih baik dan paling baik, dengan
cara pengontrolan yang baik sangat
mungkin untuk belajar bagaimana merasa
lebih baik sepanjang bulan.
DAFTAR PUSTAKA
Elvira. 2010. Sindrom Pra-Menstruasi, Jakarta,
Balai Penerbit FKUI
Saryono, Sejati Waluyo. 2009. Sindrom
Premenstruasi. Yogyakarta, Nuha Medika
23
Download