SOSIOLOGI AGAMA

advertisement
SOSIOLOGI AGAMA
Dr Erna Karim M Si
SOSIOLOGI AGAMA
AGAMA DAN MASYARAKAT :
DEFINISI AGAMA
INSTITUSI KEAGAMAAN
SITUASI SOSIALNYA
PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAP
PENAFSIRAN FENOMENA KEAGAMAAN
Definisi Agama
• Sistem kepercayaan /sistem religi
• Ada kelompok/komunitas/masyarakat yang
menganut sistem kepercayaan/sistem religi
• Ada pemimpin dan umat, ada strata sosial
• Ada ritual bersama dan individu
• Ada atribut bersama / kolektif dan individual
• Ada tempat melakukan ritual
• Ada waktu dan periodisasi ritual
• Ada nilai dan norma
INSTITUSI KEAGAMAAN
• Proses Pelembagaan / proses institusionalisasi
• Pelembagaan yang melahirkan “rutinisasi
kharisma”  proses fundamental yang
mendahului berdirinya organisasi keagamaan
• Penyesuaian dengan masyarakat
• Berlangsung pada 3 tingkat yang saling
mempengaruhi : antara ibadah, doktrin dan
organisasi
Lanjutan Pelembagaan
• Karena kebutuhan akan stabilitas dan
kesinambungan, serta kebutuhan
melestarikan isi keimanan
• Kharisma yang ada secara individu diubah
menjadi kharisma institusi
• Kebutuhan untuk menjawab permasalahan
yang timbul dari implikasi doktrin yang
diajarkan
Lanjutan Pelembagaan
• Kebutuhan untuk menafsirkan kembali
implikasi ajaran-ajaran tradisional agar isinya
tetap sesuai dengan situasi baru
• Kebutuhan untuk mengatasi pengaruh
ekstrinsik
• Pemujaan atau ibadah tetap merupakan
monopoli pengurus dan pemuka agama
• Bertumpu pada doktrin yang telah digariskan
Lanjutan Pelembagaan
• Kebutuhan menentukan dan mengajarkan
serta merupakan saluran yang terlembaga di
dalam mengatur hubungan antara manusia
dengan Tuhan atau apapun yang dituhankan
• Kebutuhan proses rutinisasi (ibadah, doktrin,
organisasi, power relationship)
• Kebutuhan proses pemantapan kembali
pengalaman keagamaan di kala memuja
Tuhan atau yang dituhankan
Lanjutan Pelembagaan
• Diperlukan organisasi keagamaan
• Penguatan keimanan dan umat (kohesivitas
umat)
• Penyebaran doktrin agama
• Proses memperbanyak umat
PELEMBAGAAN AGAMA dengan
Organisasi Khusus
• Thomas F. O’dea (Sociology of Religion) :
• Pelembagaan agama dengan organisasi khusus
dikatakan sebagai proses dua muka
(paradoxial)
• Ia mencakup perubahan internal dalam arti
gerakan keagamaan, sekaligus melakukan
penyesuaian organisasi keagamaan dengan
masyarakat umum
Contoh
• Nilai agama mengajarkan bahwa Kehidupan
Dunia dipengaruhi iblis, sebagai tempat yang
berbahaya karena dibawah kekuasaan setan
• Umat, berada di dunia nyata yang harus
menyesuaikan diri atau menghindari dan
melepaskan diri dari dunia itu sendiri
• Memerlukan proses penyesuaian diri dari
pemuka agama ke dalam hubungan dengan
dunia nyata
Melalui Organisasi
• Pemuka agama memperkuat diri dengan
melalui :
•  berbagai sarana jabatan
•  menggunakan pakaian khusus
•  mempunyai hak-hak istimewa
• Ada warna keduniawian
• Memunculkan reaksi umat
Contoh reaksi umat
• Bersedia berpantang kawin, menjadi
kelompok eksklusif (biarawan/wati) 
assetisisme, gerakan berpaling menantang
dunia dan hidup berpantang dengan
semangat baja : kebutuhan biologis tubuh
diingkari dan diatur dengan cara puasa dan
pengekangan nafsu sex
• Muncul kebutuhan spiritualitas
SITUASI SOSIAL
• Pendiri agama dan penganut nya sering
datang dari berbagai latar-belakang sosial,
Strata sosial masyarakat
• Ada perbedaan fungsi, nilai dan norma
• Ada perbedaan pandangan, gaya hidup,
kebutuhan, tanggapan dan motivasi yang
ragam
• Muncul keragaman aliran dan sekte dalam
satu agama
SOSIOLOGI AGAMA
• Studi yang menyangkut hubungan antara
agama dan struktur sosial
• Ada hubungan dua arah antara agama dan
struktur sosial
• Mempelajari pengaruh struktur sosial
terhadap agama
• Pengaruh agama terhadap struktur sosial
Download