4. Pendidikan Demokrasi

advertisement
BAB 5
DEMOKRASI INDONESIA
1. Konsep Demokrasi
Demokrasi adalah sebuah bentuk kekuasaan ( kratein ) dari,
oleh, untuk rakyat (demos). Berdasarkan konsep ini, kekuasaan
menyiratkan arti politik dan pemerintahan, sedangkan rakyat
beserta warga masyarakat didefinisikan sebagai warga Negara.
Sejak abad ke-6 SM bentuk City State di yunani berdasarkan
demokrasi, yaitu suatu pemerintahan yang melaksanakan
kehendak rakyat yang sebenarnya.
Agar rakyat tetap memegang kedaulatan tertinggi, dibentuk
badan perwakilan rakyat yang menjalankan demokrasi sehingga
dikenal demokrasi langsung, yaitu paham demokrasi yang
mengikutsertakan setiap warga Negara dalam permusyawaratan
untuk menentukan kebijaksanaan umum dan UU. Dan
demokrasi perwakilan ( yaitu paham demokrasi yang
dilaksanakan melalui sistem perwakilan) yang dilaksanakan
melalui pemilihan umum.
Pada negara-negara modern, demokrasi perwakilan dilakukan
karena berbagai alasan seperti di bawah ini.
 Penduduk selalu bertambah sehingga musyawarah di suatu
tempat tidak mungkin dilaksanakan.
 Hasil bulat mufakat sulit dicapai karena pemungutan suara
dari warga yang hadir sulit dilakukan.
 Masalah yang dihadapi negara semakin rumit sehingga
membutuhkan orang yang professional.
Prinsip utama demokrasi ialah adanya pengakuan HAM sebagai
penghargaan terhadap martabat manusia dengan tidak
melupakan kepentingan umum dan adanya partisipasi dan
dukungan rakyat kepada pemerintah. Prinsip itu harus
menegakan nilai-nilai demokrasi.
 Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan melembaga.
 Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam
masyarakat yang sedang berubah.
 Menyelenggarakan pergantia pimpinan secara teratur.
 Membatasi pemakaian kekerasan.
 Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman.
 Menjamin tegaknya hukum.
Untuk menjalankan nilai-nilai demokrasi tersebut, diperlukan
beberapa lembaga.
 Pemerintah yang bertanggung jawab.
 DPR yang berfungsi mengawasi pemerintah sesuai dengan
aturan.
 Organisasi politik sebagai wahana hubungan rutin antara
masyarakat dan pemerintah.
 Pers dan media massa yang bebas untuk menyatakan pendapat.
 Sistem peradilan yang bebas yang menjamin HAM dan
keadilan
1.1 Pengertian Demokrasi
Secara terminologi, banyak ahli yang mengemukakan
pengertian demokrasi, namun dasar demokrasi selalu mengacu
pada rakyat, yaitu
• Pelaksana kekuasaan negara ialah wakil rakyat yang terpilih
karena rakyat yakin segala kepentingannya akan
diperhatikan,
• Cara melaksanakan kekuasaan Negara dengan senatiasa
mengingat kehendak rakyat dan memenuhi kehendak rakyat,
• Batas kekuasaan negara demokrasi ditentukan dengan
sebanyak mungkin memperoleh hasil yang diinginkan oleh
rakyat asal tidak menyimpang dasar demokrasi.
Pengertian demokrasi yang sangat popular ialah
pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat
(Abraham Lincoln ).
1.2 Jenis Demokrasi
1) Demokrasi Rakyat
• Demokrasi langsung dengan cara mengikutsertakan
langsung rakyat dalam proses pengambilan keputusan
untuk menjalankan pemerintahan.
• Demokrasi perwakilan, rakyat mewakili hak
demokrasinya kepada wakil rakyat yang dipilih melalui
pemilihan umum.
• Demokrasi perwakilan dengan system pengawasan
langsung dari rakyat ; rakyat memilih wakilnya tetapi
diawasi oleh rakyat melalui referendum.
2. Demokrasi Sederhana
• Gotong royong dan musyawarah yaitu demokrasi yang
terdapat di desa – desa ( di Indonesia ) ; dengan diadakan
pembicaraan sampai terjadi kesepakatan.
• Referendum, dengan pemungutan suara langsung disuatu
tempat dengan jumlah penduduk yang kecil, hal ini
pertama kali dilakukan di Swiss dan Rusia.
3. Demokrasi Barat
• Demokrasi liberal yang dianut oleh Eropa Barat, AS ;
berdasarkan kebebasan individu.
• Demokrasi Kapitalis, kaum kapitalis membeli televise,
radio, kendaraan bermotor, dan sebagainnya untuk
menggalang kekuatan dan mempengaruhi opini rakyat.
4) Demokrasi Timur
• Rusia; manusia dianggap sebagai alat/mesin yang dapat
dibentuk menjadi manusia sempurna ala penguasa, dengan
jalan paksaan
• Penguasalah yang berhak membenahi keadaan yang salah.
• Komunis menganggap bahwa demokrasi merekalah
yang paling murni padahal hanya terdapat satu partai,
yang lain tidak boleh
5) Demokrasi Semu
• Demokrasi terpimpin, yaitu demokrasi terdidik karena ada
anggapan ada jurang antara penguasa dengan rakyat.
• Demokrasi tengah, fasisme dan nazisme di Italia dan Jerman
masa pemerintahan Mussolini dan Hitler, terkenal dengan
semboyan saatnya penguasa dengan rakyat, artinya kalau
penguasa berkata maka rakyat harus ikut.
6) Demokrasi Pancasila
Merupakan demokrasi khas dengan Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yaitu kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan rakyat/ perwakilan. Terdapat dua system
pelaksanaannya, yaitu :
Lanjutan………...
• Demokrasi system parlementer, yang bercirikan: DPR lebih kuat
dari pemerintah, menteri bertanggung jawab pada DPR, program
kebijaksanaan Kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota
parlemen, kedudukan kepala Negara sebagai simbol.
• Demokrasi system presidensial ( pemisahan kekuasaan ) yang
mempunyai cirri: Negara dikepalai oleh presiden, kekuasaan
eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang
dipilih dari dan oleh rakyat melalui badan perwakilan, menteri
bertanggung jawab kepada presiden, presiden dari DPR
mempunyai kedudukan yang sama dengan lembaga Negara, dan
tidak dapat saling membubarkan
2. Demokrasi dan Sistem Politik
Pemahaman demokrasi sebagai system politik menunjukan
kebijakan umum ditentukan dasar mayoritas oleh wakil-akil yang
diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan yang berkala
berdasarkan prinsip kebersamaan politik untuk menjalin
kebebasan politik (Henry B.Mayo). Atau menyatakan bahwa para
pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sistem ini
melalui pemilihan umum yang adil, jujur, dan berkala: calon
peserta bersaing untuk memperoleh suara (Samuel Huntington).
System politik dewasa ini dibedakan menjadi dua :
• Sistem politik demokrasi
• Sistem politik nondemokrasi/diktator
Prinsip demokrasi sebagai sistem politik
1. Pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif berada
di badan yang berbeda.
2. Pemerintahan konstitusional, berdasarkan hukum, mayoritas,
dan dengan diskkusi.
3. Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan
fungsinya, dan pemilihan umum yang bebas, manajemen
terbuka, pers yang bebas, dan bertanggung jawab.
4. Pengakuan terhadap hak minoritas, perlindungan HAM,
peradilan yang tidak memihak.
5. Mekanisme politik yang berubah antara kehidupan politik
masyarakat dengan pemerintah, kebijakan pemerintah dibuat
oleh badan perwakilan politik tanpa paksaan, penempatan
pejabat dengan sistem merit.
6) Penyelesaian secara damai, jaminan kebebasan individu
dalam batas tertentu.
7) Konstitusi demokratis, prinsip persetujuan.
3. Demokrasi di Indonesia
Bangsa Indonesia sejak dulu telah mengenal demokrasi dalam
wujudnya yang sangat sederhana dan bukan dalam tingkat
kenegaraan.
Misalnya, ditingkat desa, ada pemilihan kepala desa secara
langsung, ada rembuk desa; inilah yang demokrasi asli Indonesia,
yang memiliki lima unsur, yaitu rapat, mufakat, gotong royong, hak
mengadakan protes bersama, hak menyingkir dari kekuasan raja
absolute. Di demokrasi modern lima unsur itu dikebangkan
menjadi konsep demokrasi Indonesia modern, yang meliputi tiga
hal, yaitu demokrasi di bidang politik, ekonomi, sosial.
3.1 Demokrasi Pancasila
Demokrasi pancasila bersumber dari ideologi nasional yaitu
seperangkat nilai yang dianggap baik, sesuai dengan
keadilan dan menguntungkan bangsa.
Nilai-nilai demokrasi yang dan terjabar dalam pancasila ialah
1) Kedaulatan rakyat
2) Republik
3) Negara berdasarkan hukum
4) Pemerintah yang konstitusional
5) System perwakilan
6) Prinsip musyawarah
7) Prinsip ketuhanan
3.2 Perkembangan demokrasi di Indonesia
Demokrasi di Indonesia dapat dipandak sebagai suatu mekanisme
dan cita-cita hidup berkelompok yang dalam UUD 1945 disebut
kerakyatan. Demokrasi dikatakan juga sebagai pola hidup
berkelompok dalam organisasi Negara, sesuai keinginan orang
(demos ) yang berkelompok (weltanschauung) falsafah hidup
bangsa( filosofisce grondslag ) dan ideologi bangsa yang
bersangkutan. Demokrasi di Indonesia adalah pemerintah
berdasarkan nilai-nilai falsafah Pancasila, yaitu, dari, oleh, dan
untuk rakyat, Demokrasi di Indonesia :
1) System pemerintahan rakyat yang dijiwai oleh nilai
Pancasila sebagai pandangan hidup.
2) Transformasi nilai falsafah Pancasila menjadi bentuk dan
system pemerintahan.
Lanjutan………..
3) Konsekuensi dari komitmen pelaksanaan Pancasila dan UUD
1945 secara murni dan konsekuen dibidang pemerintahan atau
politik.
4) Mensyaratkan pemahaman dan penghayatan nilai falsafah
Pancasila.
5) Pengamalan Pancasila melalui politik pemerintahan
Ada pendapat bahwa demokrasi Indonesia ialah pemerintaan
rakyat yang berdasarkan kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Ada juga pengertian bahwa demokrasi Indonesia sekaligus
demokrasi politik, ekonomi, dan sosial budaya dalam satu
sistem pemerintahan rakyat.
Sedangkan dalam Ensiklopedi Indonesia, demokrasi
dirumuskan dalam pola dasar pembagunan Nasional, GBHN.
Asas demokrasi ialah demokrasi berdasarkan Pancasila yang
meliputi bidang-bidang politik, sosial, dan ekonomi, serta
dalam penyelesaian masalah-masalah Nasional berusaha sejauh
mungkin menempuh jalan permusyawaratan untuk mencapai
mufakat.
3.3 Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Mekanisme demokrasi Indonesia pada dasarnya adalah
keseluruhan langkah pelaksanaan pemerintahan rakyat dijiwai
oleh Pancasila. Paham yang dianut kenegaraan Indonesia adalah
NKRI ( United States of Republic ). Berdasarkan UUD 1945
(Amandemen), pembagian kekuasaan di Indonesia ialah
1) Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR ) terdiri atas anggota
DPR dan DPD
2) KekuasaanPemerintah Negara; presiden RI memegang
kekuasaan pemerintahan menurut undang-undang, dibantu
oleh satu orang wakil presiden, dan menteri-menteri Negara.
3) Pemerintahan Daerah; NKRI dibagi atas daerah-daerah
provinsi, dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan
kota.
4) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR); anggota dipilih dengan
pemilihan umum, memegang kekuasaan membentuk UU.
Lanjutan……………
5) Dewan Perwakilan Darah (DPD), yang dipilih dari setiap
provinsi melalui pemilihan umum.
6) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sebagai badan yang
bertanggung jawab tentang keuangan yang bersifat bebas
dan mandiri.
7) Kekuasaan Kehakiman, terdiri atas MA dan MK; MA
bertugas mengadili, menguji peraturan perundang-undangan,
sedangkan MK berwenang mengadili UUD 1945. Komisi
Yudisial (KY) bersifat mandiri, berwenang mengusulkan
pengangkatan hakim agung, dan wewenang lain.
4.1 Kajian Teori
Menurut Ermaya Suradinata, tatanan demokrasi yang ideal
bagi suatu Negara adalah tatanan demokrasi yang sesuai
dengan kehidupan budaya rakyat yang bersangkutan,
tingkat kemajuan berpikir dan kemampuan perekonomian
nasional. Di Indonesia dikembangkan Demokrasi
Pancasila untuk mengembangkan kehidupan nasional
kearah peningkatan kesejahteraan sesuai dengan budaya
bangsa. Demokrasi Pancasila ada 3 aspek yang menonjol
yaitu politik, ekonomi, dan keadilan.
Pada dimensi politik, kehidupan demokrasi diwarnai kebebasan,
kebersamaan, dan kemufakatan untuk menyelesaikan permasalaha.
Kebebasan didukung oleh hak-hak dan kewajiban konstitusi, dasar
hukum, dan cara hidup yang etis untuk menghindari tirani. Nilai
Pancasila juga menyediakan keseimbangan antara kebebasan WN
dan penguasa Negara untuk membina dan mempertahankan
stabilitas, persatuan dan integritas intitusi politik sebagai
infrastruktur dan suprastruktur yang berfungsi sebagai kolektor dan
komunikator aspirasi rakyat. Dengan demikian kebijakan bersifat
legitimasi dari sistem politik yang berlaku.
Negara-negara maju mengklaim demokrasi yang memiliki kriteria
seperti di bawah ini.
Ada kebebasan penuh bagi rakyat menentukan pilihan dan
pendapatnya.
Bebas dari tekanan agama
Ada pengawasan dari masyarakat
Ada kebebasan penuh bagi rakyat menentukan pilihan dan
pendapatnya.
Menghormati HAM
Tatanan demokrasi bagi Negara berkembang, seperti Indonesia
ialah yang sesuai dengan kondisi budaya, ekonomi, kemampuan
berpikir rakyat.
Syarat demokrasi
 Kesadaran berbangsa dan nasionalisme yang tinggi
 Kebesaran jiwa dan sportifitas
 Konstitusional
 Keamanan
 Bebas campurtangan asing
Syarat tersebut tidak terpenuhi maka terjadi kekalutan.
 Kondisi internal Indonesia yang sangat mempercayai
kebenaran demokrasi tanpa menyadari bahayanya dan
persyaratan yang diperlukan
 Pemerintah tidak/belum berhasil mengatasi krisis dan
meningkatkan kembali kesejahteraan rakyat
 Digulirkannya isu global dalam bentuk demokrasi sekuler,
HAM, dan politik global Negara maju
 Tuduhan, pemutarbalikan fakta dan tuntutan yang
berlebihan terhadap kesalahan aparat keamanan pada masa
lalu sehingga muncul kebencian dan dendam yang diada
habisnya
Dengan beberapa syarat demokrasi di atas, tatanan demokrasi yang
ideal di Indonesia seperti di bawah ini
1) Secara konstitusi, adanya aturan hubungan antara lembaga
tertinggi dan lembaga tinggi dalam rangka mencapai tujuan
nasional dengan syarat
 Pancasila tetap pandangan hidup bangsa, dasar Negara,
menjadi ideologi nasional yang melandasi kehidupan
berbangsa dan bernegara

Ada perangkat hukum yang mengatur kebebasan rakyat
untuk mencegah anarki, membatasi aparatur agar tidak
otoriter

Hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
secara otonom yang diatur oleh UU dengan tetap berpegang
pada ketahanan nasional
Lanjutan………
2) Secara bertahap perlu ditingkatkan kembali kesadaran
semangat Bhineka Tunggal Ika, dan diperlukan disiplin,
kebesaran jiwa dan sportifitas
3) Kesejahteraan rakyat yang berkeadilan dengan
melancarkan kembali pembangunan nasioanal untuk
mengurangi kesenjangan sosial ekonomi
3) Stabilitas keamanan yang mantap yang didukung oleh
peratuaran hukum perundang-undangan dan kesadaran
bela Negara rakyat serta dapat menuntas sparatis
bersenjata dan gangguan lainnya
4.2 Visi, Misi Pendidikan Demokrasi
Pendidikan demokrasi mengarah pada kemampuan warga Negara
dalam melaksanakan hak dan kewajiban dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Berdemokrasi dapat dilakukan memalui
kegiatan di masyarakat dalam pemilihan ketua rukun tetangga,
misalnya; dapat juga dilaksanakan di sekolah dalam bentuk
organisasi ekstrakulikuler, OSIS, atau pada ekstrakulikuler di PT
Pendidikan demokrasi dapat dilaksanakan dengan cara di bawah
ini:
 Formal diselenggarakan di sekolah; dengan metode
pembekalan/tatap muka, diskusi, presentasi, diskusi kasus
yang memberikan gambaran kepada pesrta didik agar
memiliki kemampuan bela Negara
 Informasi diselenggarakan melalui pergaulan di rumah dan
di masyarakan sebagai bentuk aplikasi berdemokrasi
 Nonformal diselenggarakan secara makro melalui interkasi di
luar sekolah sebagai pembentukan jiwa demokrasi
Visi pendidikan demokrasi menjadi wahana substansi ,
pedagogis, dan sosial cultural untuk membangun cita-cita , nilai,
konsep, prinsip, sikap, hidup, dan keterampilan demokrasi dalam
diri warga Negara melalui pengalaman hidup dan berkehidupan
demokrasi dalam berbagai konteks.
Misi pendidikan demokrasi
 Manifestasi warga Negara untuk mendapatkan berbagai akses
dan menggunakan secara cerdas berbagai sumber informasi
tentang demokrasi dalam berbagai teori dalam teori dan praktik
untuk berbagai konteks kehidupan sehingga memiliki wawasan
yang luas dan memadai
 Memfasilitasi warga Negara untuk dapat melakukan kajian
konseptual dan operasional secara cermat dan bertanggung
jawab terhadap berbagai cita-cita, instrumentasi praksis
demokrasi guna mendapatkan keyakinan dalam melakukan
pengambilan keputusan individu dan atau kelompok dalam
kehidupan sehari-hari serta beragumentasi atas keputusannya
 Memfasilitasi warga Negara untuk memperoleh dan
memanfaatkan kesempatan berpartisipasi dan bertanggung
jawab dalam praktis kehidupan demokrasi dilingkungannya,
seperti mengeluarkan pendapat, berkumpul, berserikat,
memilih, serta memonitor dan mempengaruhi kebijakan politik
Pendidikan demokrasi merupan proses untuk melaksanakan
demokrasi yang benar sehingga sasaran yang akan dicapai, yaitu
mengajar warga Negara; terutama mahasiswa; untuk melaksanakan
pendidikan ini dengan benar dan bertanggung jawab. Pembelajaran
memerlukan sarana, strategi pengajaran dan dilakukan
memanfaatkan aneka media, sumber belajar berupa kajian
interdisipliner, masalah sosial, aksi sosial, studi kasus, dan
sebagainya.
Buah dari pendidikan demokrasi ialah kemampuan peserta didik
dalam memahami bahwa demokrasi bukan hanya sesuatu yang
dianggap benar (taken for granten) tetapi juga memerlukan sikap
hidup yang membutuhkan usaha nyata dari setiap warga Negara
maupun penyelenggara Negara untuk berperilaku mendukung
pemerintah demokrasi
4.2 Demokratisasi
Demokratisasi adalah penerapan kaidah berdemokrasi pada setiap
kegiatanpolitik kenegaraan yang bertujuan membentuk kehidupan
politik yang demokratis
Tahap Demokratisasi
1) Pengaruh kekuasan nondemokratis ke penguasa demokratis
2) Penbentukan lembaga-lembaga dan tertib politik demokrasi
3) Konsolidasi demokrasi
4) Praktik demokrasi sebagai budaya politik bernegara
Demokratisasi juga berarti menegakkan nilai-nilai demokrasi
sehingga sistem politik demokrasi bisa dibentuk secar bertahap dan
bersumber dari kultur demokrasi. Kultur demokrasi akan mewarnai
cirri demokrasi
 Berlangsung secar evolusioner, berlangsung dalam waktu lama,
secara perlahan, bertahap, dan bagian demi bagian
 Perubahan berdasarkan persuasive, dilakukan bukan atas dasar
pakasaan, kekerasan, tekanan; tetapi berdasarkan musyawarah
dengan melibatkan setiap warga Negara. Perbedaan pandangan
diselesaikan dengan baik dan bertanggung jawab
 Proses yang tidak pernah selesai; berlangsung terus-menerus
untuk mencapai demokrasi yang paling ideal. Tidak ada Negara
yang seratus persen demokratis bahkan cenderung otoriter, tetapi
Negara akan berusaha sedekat mungkin dengan demokrasi
4.4 Problematika Demokrasi
Cita-cita bangsa kedepan, yaitu keadilan, kesejahteraan, perdamaian,
dan persatuan harus dicapai dalam latar belakang sosio-antropologi
bangsa yang berbeda-beda. Jika keadilan adalah syarat kebebasan,
keadilan memasyarkatkan keragaman. Hanya dengan kesadaran
keberagaman ; kebersamaan, solidaritas, dan keadilan akan muncul
dalam bentuknya yang otentik tanpa dipaksakan
Keragaman harus dipelihara untuk alasan yang fundamental untuk
memelihara kehidupan yang saat ini mulai retak. Hal ini tampak
pada menguatnya primordialisme dalam politik, hukum, dan
ekonomi; politik identitas dan fundamentalis; kekerasan berbasis
agama, etnis, lokal. Selain itu, kemerosotan kesadaran konstitusi
yang justru didikte oleh partikulasi, misalnya, terlihat pada
peraturan daerah yang bertentangan dengan asas Pancasila dan
UUD 1945. Jika hal ini dibiarkan, demokrasipun akan roboh yang
dapat menghasilkan tatanan kehidupan yang kacau dan kejam
Dalam kehidupan Demokrasi Indonesia, dulu kita “membenci” dan
menjauhi Orde Baru karena dianggap menghancurkan otonomi
sekaligus menotalisasi kehidupan bangsa di bawah satu dan
kesatuan politik tunggal. Dalam Orde Baru, kemajemukan diakui
tetapi untuk ditaklukan kini, muncul gagasan dan politik yang sama
persis, yakni hendak menghancurkan otonomi manusia dan
menotalisasi seluruh kehidupan ke dalam satu wadah tunggal
melalui “argumentasi demokrasi”
Setelah otoritarisme, muncul penghancuran keberagaman yang akan
memecah belah dan mengantarkan manusia ke sudut ekstrim sebagai
cikal bakal konflik, kekerasan, dan perpecahan. Setelah itu, itu, akan
hadir gelombang tragedi yang akan menghancurkan proyek bersama
kita, Indonesia. Jadi memperjuangkan keragaman bertujuan memberi
suplemen bagi struktur dan keberagaman demokrasi, HAM, dan
kebangsaan Indonesia. Untuk itu keberagaman harus diwadahi dalam
konstitusi kita. (Herdadi, Kompas 15 Mei 2007)
4.5 Maklumat Keindonesiaan
Indonesia sebai sebuah warisan yang berharga, tetapi juga sebuah
cita-cita. Indonesia yang bukan hanya amanat para pendahulu, tetapi
juga titipan berjuta anak yang kan lahir kelak.
Pancasila bukanlah wahyu dari langit. Ia lahir dari jeri payah dalam
sejarah. Ia tumbuh dari benturan kepinga, sumbang-menyumbang
gagasan, saling mendengan dalam bersaing dan berembuk.
Indonesia tak menganggap Pancasila sebagai agama, sebagaimana
Indonesia tidak pernah dan tidak hendak mendasarkan dirinya dari
satu agama apaun. Nilai luhur agama mengilhami kita, namun
justru karena itu, kita mengakui keterbatasan manusia. Dalam
keterbatasan itu, tak ada manusia yang bisa memaksa, berhak
memonopoli kebenaran, dan patut menguasai percakapan
5. Pembangunan Demokrasi
Sasaran pembangunan demokrasi dalam mewujudkan lembaga
demokrasi yang makin kokoh adalah terpeliharanya momentum
awal konsolidasi demokrasi yang telah terbentuk berdasarkan hasil
pemilu 2004 melalui beberapa capaian seperti di bawah ini.
 Terlaksananya peran dan fungsi lembaga penyelenggara
Negara dan lembaga kemasyarakatan sesuai dengan konstitusi
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan kebijakan publik
 Terlaksananya pemilu yang demokratis, jujur dan adil
pada tahun 2009
Arahan kebijaksanaan pembangunan demokrasi
 Mewujudkan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh dengan
mempertegas tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari seluruh
kelembagaan Negara/pemerintah yang berdasarkan mekanisme
ceks and balances.
 Memperkuat peran masyarakat sipil (civil society)
 Memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah
 Mewujudkan pelembagaan dan mendorong berjalannya rekonsiliasi
nasional beserta segala kelengkapan kelembagaannya
 Menjamin pengembangan media dan kebebasan media dalam
mengkomunikasikan kepentingan masyarakat
Program pembangunan demokrasi
1) Program Penyempurnaan dan Penguatan Kelembagaan
demokrasi, bertujuan mewujudkan pelembagaan fungsi-funsi
dan hubungan antara lembaga eksekutif, legislative, yudikatif,
lembaga politik lainnya, serta lembaga-lembaga kemasyarakatan
yang kokoh dan optimal. Kegiatan pokoknya mencakup



Perumusan standar parameter politik terkait dengan
hubungan checks and balances diantara lembaga-lembaga
penyelenggara Negara
Peningkatan kemampuan lembaga eksekutif yang
professional dan netral
Perumusan kerangka politik yang lebih jelas mengenai
kewenanangan dan tanggung jawab antara pusat dan
daerah dalam konteks desentralisasi dan otonomi daerah
Lanjutan…………..

Fasilitas perumusan yang lebih menyeluruh terhadap semua
peraturan perundangan yang berkaitan dengan pertahanan
keamanan Negara untuk mendorong profesionalisme Polri, TNI
dan menjaga netralitas politik kedua lembaga tersebut

Fasilitasi peningkatan kualitas fungsi dan peran lembaga
legislative DPR, DPD, dan DPRD

Promosi dan sosialisasi pentingnya independensi, kapasitas dan
intergritas lembaga Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial
sebagai upaya memperkuat wibawa dan kepastian
konstitusional dalam proses penyelenggaraan Negara
Lanjutan…………..



Pelembagaan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
Fasilitasi perberdayaan partai politik dan masyarakat sipil
yang otonom dan idependen serta yag memiliki kemampuan
melakukan pengawasan terhadap proses pengambilan dan
pelaksanaan keputisan kebijakan publik, dan
Fasilitasi perberdayaan masyarakat agar dapat menerapkan
budaya politik demokratis
2) Program Perbaikan Proses Politik bertujuan meningkatkan kualitas
dan efektivitas penyelenggaraan pemilu dan uji kelayakan publik,
serta pelembagaan perumusan kebijakan publik. Kegiatannya
mencakaup

Perumusan standar parameter penyelenggaraan debat publik
yang berkualitas bagi calon pemimpin nasional
Lanjutan…………..




Perumusan standar dan parameter uji kelayakan untuk
merekrut pejabat politik dan pejabat public
Perwujudan komitmen politik yang tegas terhadap pentingya
memelihara dan meningkatkan komunikasi politik yang sehat,
bebas, dan efektif
Fasilitasi penyelenggaraan pemilu 2009 yang jauh lebih
berkualitas, demokratis, jujur, dan adil, dan
Pengembangan mekanisme konsultasi publik sebagai sarana
dalam proses penyusunan kebijakan
3) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media
Massa bertujuan meningkatkan peran pers dan media massa
dalam memenuhi hak masyarakat untuk memperoleh
informasi secara bebas, transparant, dan bertanggung jawab,
serta dalam rangka mewujudkan masyarakat informasi menuju
masyarakat berbasis pengetahuan. Kegiatan pokoknya ialah



Fasilitasi peninjauan atas aspek-aspek politik terhadap
peraturan perundangan yang terkait pers dan media
massa
Pengkajian dan penelitian yang relevan dalam rangka
pengembangan kualitas dan kuantitas informasi dan
komunikasi, dan
Fasilitasi peningkatan profesionalisme di bidang
komunikasi dan informasi
Download