Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care

advertisement
Tema Lomba Infografis
Community TB HIV Care ‘Aisyiyah
2016
TEMA 1 : Tuberkulosis (TB)
A. Apa itu TB?
TB atau Tuberkulosis adalah “Penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberkulosis. Kuman Mycobacterium dapat menyerang seluruh
tubuh, namun juga paling banyak menyerang paru yang disebut sebagai TB Paru”.
Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru disebut sebagai TB Ekstra
Paru misalnya; selaput pembungkus paru, otak, jantung, kelenjar limfe, tulang,
persendian, kulit, usus, ginjal, saluran,kencing, alat kelamin, dan lain-lain.
Kuman TB hidup di daerah yang memilki udara banyak, misalkan di ruangan dengan
percikan dahak yang menganduk kuman atau dalam paru-paru orang yang sehat.
Kuman Mycobacterium dapat hidup dan tertidur bertahun-tahun di dalam paru-paru
orang yang sehat dan dapat juga menyebar ke organ-organ tubuh lain selain paruparu sehingga menimbulkan penyakit TB ekstra paru.
B. Penularan TB
Penularan TB terjadi karena kuman TB terhirup kedalam saluran pernafasan dan
masuk ke dalam paru-paru orang yang sehat. Orang yang telah dimasuki oleh kuman
TB disebut sebagai orang yang terinfeksi TB, namun belum tentu sakit TB karena daya
tahan tubuh yang kuat. Namun, sewaktu-waktu kuman TB yang tidur di paru-paru
dapat bangun dan menyerang tubuh dan menyebabkan sakit TB.
Sakit TB bisa disembuhkan dengan pengobatan yang teratur selama 6 – 9 bulan di
Unit Pelayanan Kesehatan dengan DOTS.
C. Mengenal Gejala TB
Untuk mencari suspek, kader harus mengenal gejala TB. Suspek TB atau orang
yang diduga TB harus memiliki Gejala Utama TB dan 2 gejala tambahan yaitu :
1. Gejala Utama TB
“Batuk berdahak terus menerus lebih dari 2 minggu mungkin TB”
2. Gejala tambahan atau lebih
 Batuk mengeluarkan darah
 Berat badan menurun
 Demam berkepanjangan
 Nafsu makan menurun
 Sesak nafas dan nyeri dada
 Berkeringan di malam hari walau tanpa aktifitas.
“Jika ada gejala utamanya dan 2 gejala tambahan, segera ajak lakukan
pemeriksaaan”
D. Pencegahan Penularan TB
TB bisa dicegah penularannya dengan cara berikut :
 Mengobati pasien TB hingga sembuh
 Menutup mulut dan hidung pada saat batuk atau bersin, mencegah
terperciknya kuman TB di udara.
 Menampung dahak di tempat tertutup dan dibuang di WC.
 Membuka jendela/pintu untuk menjaga sirkulasi udara di ruangan tertutup
dan paparan sinar matahari.
 Imunisasi BCG pada bayi 0 – 1 bulan mencegah terjadinya TB berat.
Dari keterangan di atas, dapat kita ketahui bahwa :




TB tidak disebabkan karena guna-guna ataupun kutukan
TB bukan penyakit keturunan
TB tidak menular melalui tranfusi darah ataupun gigitan serangga
Orang yang ditubuhnya ada kuman TB walau tidak sakit, dikatakan telah
tertular TB
 Setelah kuman TB masuk ke pernafasan, kuman TB dapat menetap di
paru-paru dan berkembang biak
 Setelah tertular TB, jika daya tahan tubuh tidak mampu mengatasi
perkembangan TB maka orang tersebut bisa sakit.
 Kuman TB bisa menyebar dari paru-paru ke bagian tubuh lainnya.
TEMA 2: TB Multi Drug Resistant (MDR)/TB Kebal-Obat
A. Apa itu TB MDR?
TB MDR (Tuberculosis Multi Drug Resistant/ Kekebalan Ganda Terhadap Obat TB)
adalah keadaan dimana pasien TB sudah tidak mempan diobati dengan pengobatan
TB DOTS biasa.
B. Penyebab TB MDR/TB Kebal-Obat




Tidak teratur menelan obat sesuai panduan
Menghentikan pengobatan secara sepihak sebelum waktunya
Tidak mematuhi anjuran dokter/petugas kesehatan
Gangguan penyerapan obat
 Tertular oleh penderita TB MDR/TB Kebal-Obat lain
C. Orang yang beresiko terkena TB MDR/Kebal-Obat
Semua orang yang mempunyai gejala TB (gejala utama: batuk berdahak lebih dari 2
minggu; dan adanya gejala tambahan: nafsu makan menurun, berat badan
menurun, batuk berdarah, berkeringat malam hari tanpa aktifitas, sesak nafas dan
nyeri dada) ditambah dengan adanya riwayat:




Pasien TB yang dinyatakan gagal pengobatan oleh petugas kesehatan
Pasien TB yang mendapatkan pengobatan non DOTS (termasuk herbal)
Pasien TB kasus kambuh (kembali sakit TB setelah dinyatakan sembuh)
Pasien dengan gejala TB yang mempunyai kontak erat dengan pasien TB
Kebal Obat
 Pasien TB HIV yang tidak menunjukkan respon yang baik terhadap
pengobatan TB.
D. Pencegahan terjadinya TB MDR
 Pasien TB harus mengikuti petunjuk pengobatan dari petugas kesehatan
selama menjalani pengobatan TB
 Pasien TB tidak boleh menghentikan pengobatan secara sepihak
 Terduga TB yang sudah dinyatakan sebagai pasien TB harus menjalani
pengobatan paket standard TB (DOTS), tidak menggunakan obat lepasan
ataupun menggunakan obat herbal.
 Pasien yang dinyatakan sebagai pasien TB Kebal Obat harus menggunakan
masker agar tidak menulari orang-orang disekitarnya.
TEMA 3: TB HIV
A. Apa itu TB HIV
Koinfeksi TB HIV adalah pasien TB dengan HIV positif. Seperti yang sudah diketahui
sebelumnya bahwa sebagian besar orang yang terinfeksi kuman TB tidak menjadi
sakit TB karena mereka mempunyai sistem imunitas yang baik. Namun pada orangorang dengan sistem imunitas yang menurun misalnya pada penderita HIV positif,
infeksi kuman TB akan berkembang menjadi penyakit TB aktif.
Perlu diketahui bahwa penderita TB mempunyai daya tahan tubuh yang rendah
sehingga mudah terkena HIV, dan HIV akan memperburuk daya tahan tubuh pasien
TB, sehingga akan terbentuklah “lingkaran setan TB HIV”
Karena itu penting mengetahui adanya HIV pada pasien-pasien TB, untuk
menghindari kerusakan kekebalan tubuh secara luas yang akan berpengaruh
kepada keberlangsungan pengobatan TB.
Adanya HIV mempermudah orang yang terhirup kuman M. Tuberculosis
berkembang menjadi penderita TB, karena adanya kerusakan luas sistem daya
tahan tubuh seluler (cellular immunity) karena infeksi HIV.
Demikian juga pada penderita TB, karena daya tahan tubuhnya yang lemah
sehingga mudah tertular penyakit-penyakit lain, terutama HIV.
B. Orang Dengan Resiko Tinggi HIV:
 Penggunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropik, dan Zat adiktif) atau jarum
suntik
 Pekerja seks (Wanita, pria, termasuk, dan waria)
 Berganti-ganti pasangan
 Riwayat infeksi menular seksual
 Jenis pekerjaan beresiko tinggi seperti supir, pelaut, migrant, tuna wisma dan
pekerja bar/salon
 Transfusi darah
CATATAN : Pada orang yang sudah terkena HIV seringkali hasil pemeriksaan
dahak untuk TB menjadi negatif, karena itu penting sekali untuk melakukan
pemeriksaan HIV pada terduga dengan hasil pemeriksaan dahak TB yang negatif
C. Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena TB & HIV
 TB dapat disembuhkan dengan berobat secara teratur sampai tuntas
 Periksa ke dokter di rumah sakit yang menyediakan ARV (anti Retro Viral)
untuk memastikan apakah anda sudah bisa meminumnya
 Virus HIV dapat dikendalikan dengan minum ARV secara teratur
 Hidup sehat, istirahat cukup, makan teratur, berolahraga, hindari rokok dan
alkohol
 Saat batuk dan bersin tutup mulut dengan sapu tangan/ tissue, atau gunakan
masker
Catatan: Jika memiliki perilaku resiko tinggi tanyakan mengenai layanan konseling
dan Testing HIV pada petugas kesehatan di puskesmas / klinik / rumah sakit.
TEMA 4: BEBAN PENYAKIT TB DI INDONESIA
Beban Penyakit Tuberkulosis di Indonesia:
 Prevalensi TB sebesar 660 per 100.000 penduduk, artinya tiap 100.000
penduduk diperkirakan 660 orang diantaranya menderita Tuberculosis.
o Dengan prevalensi diatas Kurang lebih ada 1,6 Juta penduduk
penderita TB Pertahun, 4.383 penduduk Perhari, dan 182 per jam
 Angka kematian TB sebesar 41 per 100.000 penduduk, artinya tiap 100.000
penduduk diperkirakan 41 orang diantaranya meninggal akibat penyakit
Tuberculosis.
 Angka kematian TB-HIV sebesar 8,5 per 100.000 penduduk dan
 Insidens TB-HIV sebesar 25 per 100.000 penduduk
 Diperkirakan terdapat 6.700 kasus TB MDR (TB Multidrug resistant/Kekebalan
Ganda Terhadap Obat TB).
• Indonesia Peringkat ke-2, negara dengan Beban TB Tinggi.
Download