CHAPTERS SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Language & Culture English Department Strata 1 Program 2009 AN ANALYSIS OF PRONUNCIATION AND STRESS PLACEMENT MISTAKES IN NOUN AND VERB WORD PAIRS MADE BY 6TH SEMESTER STUDENTS OF BINA NUSANTARA UNIVERSITY YANTI NIM: 0900812702 Bahasa Inggris hingga sekarang masih menjadi bahasa internasional bagi orang di seluruh belahan dunia. Bahasa Inggris dipakai sebagai bahasa untuk komunikasi dengan orang dari negara lain yang memiliki bahasa yang berbeda pula. Dari fungsi ini, bahasa Inggris membantu menyatukan orang-orang di dunia. Bahasa Inggris juga luas dipakai untuk ilmu pengetahuan, bisnis, hiburan, dan lain-lain. Dari semua fungsi ini, fungsi yang paling dasar adalah kegunaan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi dengan orang lain, yang ditunjukkan melalui percakapan. Sebagai pelajar bahasa inggris, 77 ada 4 kemahiran yang harus dimiliki: mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Dari 4 kemahiran ini, berbicara selalu menjadi masalah besar bagi pembelajar seperti kita Ini disebabkan karena banyak pelajar yang barbicara dengan pengucapan yang salah (incorrect pronunciation). Masalah ini bisa menyebabkan khususnya penutur bahasa asli Inggris mendapatkan pesan yang salah atau memiliki pengertian yang salah tentang apa yang kita bicarakan kepada mereka. Untuk memiliki pengucapan yang benar, seseorang harus belajar "phonology", suatu pembelajaran tentang bentuk bunyi dari suatu bahasa. Dari phonology, terdapat 2 tingkat: segmental dan suprasegmental. Segmental terdiri dari bunyi vokal, konsonan dan lainnya yang membentuk kata-kata. Suprasegmental terdiri dari durasi, irama, penekanan, dan intonasi. Dari keempat suprasegmental itu, penekanan (stress) adalah satu dari masalah yang paling besar bagi pembelajar bahasa Inggris. Kebanyakan mereka memiliki kesulitan untuk mengetahui di mana penekanan di dalam suatu kata. Jika salah dalam meletakkan suatu penekanan dalam suatu kata, ini bisa menimbulkan kesalahpahaman dalam percakapan, khususnya pada pasangan kata benda dan kata kerja yang penulisannya sama di mana konteks kalimatnya tidak jelas. Pada situasi ini, penggunaan penekanan sangatlah penting karena penekanan menunjukan arti kata tersebut. Ini penting sekali bagi penutur bahasa asli Inggris karena mereka sangat bergantung pada penekanan ketika mendengarkan. Dari sini, kita bisa melihat bahwa pengucapan dan penekanan saling berkaitan karena penekanan terrnasuk dalam elemen pembelajaran pengucapan yang benar. Pengucapan dan penekanan menjadi bagian yang penting dalam percakapan yang mana akan menjadi masalah pada pelajar bahasa Inggris jika mengabaikannya. Dari 78 karena itu, penulis tertarik membuat sebuah penelitian sederhana, tentang pasangan kata yang memiliki penulisan yang sama (word pairs) yang terdiri dari kata benda dim kata kerja (noun-verb). Kata-kata ini hanya terdiri dari 2 suku kata. Penelitian ini berbentuk test yang berisikan 20 pasang kalimat yang masing-masing memuat pasangan kata itu. Dari pasangan kata tersebut, masalah pengucapan dan penekanan dapat dianalisis. Penulis memilih pasangan kata itu karena penulis sering mendengarkan pelafalan and penekanan yang salah yang diucapakan oleh pelajar bahasa Inggris tanpa ketidaktahuan mereka. Pengambilan test ini dilakukan dengan memakai perekam suara. Jadi, sambil mereka membaca test itu, suara mereka direkam. Waktu dalam proses perekaman yaitu selama 2-3 menit per orang. Dari test ini, penulis dapat mengetahui apakah mahasiswa-mahasiswi semester 6 jurusan sastra Inggris bisa melafalkan dengan benar dan memberi tekanan pada suku kata yang benar pula. Penulis mengacu pada kamus Oxford untuk menentukan apakah pengucapan mereka benar atau salah. Sedangkan pada penekanan, penulis memakai teori dari Roach, Kreidler dan Carr untuk menentukan penekanan pada kata benda dan untuk kata kerja secara umum berkaitan dengan semua teori karena memiliki kesamaan. Penelitian ini dilakukan di Universitas Bina Nusantara, tepatnya di kelas 06PAG, 06PCG dan 06PDG dengan total 30 dari 9 mahasiswa dan 21 mahasiswi. Penulis memilih mereka dengan pertimbangan bahwa mereka sudah cukup mahir dalam pengucapan yang benar karena mereka sudah mempelajari kemahiran berbicara dari level 1 sampai level4 dan juga pelajaran fonologi. Hasil dari penelitian ini adalah temyata banyak dari mereka yang masih memiliki kesulitan dalam pengucapan pasangan kata benda dan kata kerja. Ini dapat dilihat dari 79 persentase hasil pengucapan dari kata benda dan kata kerja, yaitu 48%: 27.8%. Kedua hasil ini kurang dari 60%, dan dinyatakan kalau mereka memiliki kesulitan dalam pelafalan. Kebanyakan dari mereka tidak tahu bahwa pada umurnnya pengucapan kata benda dan kata kelja berbeda. Mereka cenderung untuk mengucapkan pasangan kata tersebut dengan pelafalan yang sama. Ini berakibat di satu sisi, mereka melafal dengan benar, tapi di sisi lain mereka salah. Kesalahan dalam pengucapan terletak pada kesalahan mereka pada bunyi vokal. Kita tahu bahwa bahasa Inggris memiliki variasi dalam pengucapan. Huruf 'a' bisa diucapakan dengan berbagai bunyi, misalnya IIll, /;J/, Ire/, /a:/. Dalam pengucapan vokal, pada umumnya huruf vokal yang sering diucapkan dengan salah oleh mereka, yaitu huruf vokal 'e', 'o' dan 'u' yang terletak pada suku pertama. Sedangkan pada suku kedua, huruf vokal tersebut dapat diucapkan dengan benar. Sebagian dari mereka melafal huruf 'o' dengan bunyi 'o' dalam Bahasa Indonesia. Di sini, ada sedikit dari pengaruh bahasa ibu mempengaruhi pengucapan Bahasa Inggris yang benar. Kesalahan huruf 'o' pada suku kata pertama juga terletak pada bunyi 2 vokal (diphthong), yaitu bunyi /;JU/. Semua mahasiswa-mahasiswi tidak tahu bahwa huruf 'o' di kata "protest" harus diucapkan dengan bunyi /;JU/. Mereka mengucapkan murni vokal /o/ karena pada umumnya huruf 'o' diucapkan sebagai /o/ pada kata "conduct", "contract" dan lain-lain. Pada penekanan (word stress), penulis mendapat kesimpulan bahwa kebanyakan dari mereka memberi penekanan pada suku kata kedua walaupun kata tersebut adalah kata benda ataupun kata kerja. Ini menyebabkan banyak dari mereka yang benar dalam 80 memberi tekanan pada kata kerja dibandingkan pada kata benda. Inipun dapat dilihat dari persentase penekanan benar pada kata kerja lebih besar daripada kata benda, yaitu 74.7% : 20%. Kesalahan lain disarnping salah meletakkan penekanan adalah beberapa dari mereka ada yang tidak memberi penekanan sarna sekali pada l suku kata dan ada juga yang memberi penekanan pada kedua suku kata tersebut. Kesalahan ini tidak seharusnya ada karena dalarn Bahasa Inggris, hanya ada 1 suku kata yang lebih kuat dari yang lain. Pada umumnya, jika kata itu adalah kata benda, maka penekanan berada pada suku pertarna. Tapi sebalikuya jika kata itu adalah kata kerja, maka penekanan berada pada suku kedua. Perlu diingatkan kembali, bahwa aturan ini tidak selalu berdiri seperti itu. Seperti kita ketahui, Bahasa Inggris adalah bahasa yang sulit dipelajari karena aturan-aturannya tidak selalu tetap, terdapat banyak pengecualian. Ini juga berlaku pada penekanan. Misalnya: pada kata benda "address". Kata ini diberi tekanan pada suku kata kedua karena ada suatu faktor penyebabnya (dibahas di bab 3). Secara keseluruhan, dapat dibandingkan antara pengucapan dan penekanan, rupanya antara 2 hal ini yang paling susah bagi mahasiswa-mahasiswi ini tetap pada pengucapan yang benar. Ini bisa dilihat karena dalarn penekanan, masih banyak dari mereka yang memberi penekanan yang benar pada kata kerja Sedangkan, dalarn pengucapan, banyak dari mereka yang melafal dengan pengucapan yang salah, tidak hanya di kata benda, tapi juga pada kata kerja. Untuk mengatasi masalah-masalah ini, penulis menyarankan supaya mahasiswa­ mahasiswi memiliki "pendengaran yang bagus". Ini penting karena pertarna, jika kita punya pendengaran yang bagus, kita akan tahu apakah kita melafal bunyi bahasa Inggris dengan benar atau tidak. Kedua, ini akan membantu supaya kita siap mengerti bahasa 81 Inggris yang diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris. Untuk itu, aktifitas-aktifitas seperti menonton film Inggris, mendengar radio, terutama dari BBC, dan mendengar musik yang ada aksen Inggris nya sangat membantu kita. membantu dalam mengerti percakapan Aktifitas dari penutur asli nya. ini Sedangkan, sangat agar dimengerti oleh penutur asli itu, kita harus berlatih bagaimana membuat bunyi Inggris yang benar, terkait dengan Jetak lidah, mulut dan bagian organ lainnya. Pada penekanan, hanya ada 1 cara yang ditempuh, yaitu dengan belajar penekanan dari setiap kata secara individual karena terdapat banyak pengecualian. Kita harus mengingat bentuk penekanan itu karena walaupun ada aturan yang dibahas dalam bah 3, tapi itu tidak menjamin semua kata (ada pengecualian). Yang paling penting dari semua nya adalah, mahasiswa mahasiswi harus sering berlatih bicara bahasa inggris dengan yang lain, Jebih disarankan dengan penutur bahasa asli bahasa Inggris.