Melacak Pengaruh Konsep, Sistem, dan Elemen Musik

advertisement
Perry Rumengan (Melacak Pengaruh Konsep, Sistem, dan...)
MUDRA Jurnal Seni Budaya
Volume 27, Nomor 1, Januari 2012
p 38 - 44
ISSN 0854-3461
Melacak Pengaruh Konsep, Sistem, dan Elemen Musik
Konvensional Barat dalam Genre-Genre Musik Minahasa
di Era Kolonial Barat
PERRY RUMENGAN
Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado, Sulawesi Utara, Indonesia
E-mail: [email protected]
Artikel ini menjelaskan tentang pengaruh konsep, sistem dan unsur musik konvensional Barat untuk musik
tradisional Minahasa pada era kolonial. Ini juga tidak hanya untuk decribe, di mana kita dapat menemukan
bahwa di Musik tradisional Minahasa, tetapi juga untuk mengetahui apakah konsep dan aplikasi sistem
perubahan atau tidak, dan bagaimana pengaruhnya terhadap Struktur Musik Minahasa.
Tracing the Influence of the Concept, System, and Element of the
Western Conventional Musical Elements on the Minahasa Musical Genre
in the Western Colonial Era
This article describes the influence of the concept, system, and element of the western conventional musical
elements on the colonial era. It does not only aim at describing where Minahasa traditional music can be
found but also at indentifying whether the concept and its application has changed or not, and at identifying
to what extent the Minahasa Musical Structure has been influenced.
Keywords: Enssemblies kolintang and ukulele
T. F. Viersen, seorang etnolog, mengatakan, bahwa
tanah Minahasa pernah didatangi, disinggahi,
dan ditinggali
oleh
bangsa-bangsa
luar
seperti, dari Cina, Arab, Kling (Keling/Orisa),
Portugis sebagai bangsa Eropa pertama, Spanyol,
Belanda, Melayu termasuk Singapura, Inggris,
dan terakhir bangsa Jepang (Sondakh, 2003:
91; Watuseke, 1968: 3335).
Kenyataan menunjukkan, bahwa dengan keberadaan
bangsa luar, daerah ini telah mengalami
banyak perubahan
dalam
berbagai
aspek
kehidupannya, tidak terkecuali budaya seni, lebih
khusus musik.
Bagi orang Minahasa, segala sesuatu yang
bagi mereka dianggap baik, bagus dan
menyenangkan, serta dapat membawa mereka
ke satu perubahan hidup yang lebih baik,
pasti akan ditiru dan
digunakan, sekalipun mereka harus meninggalkan,
bahkan
menghilangkan
tradisi
mereka.
Mereka tidak melihat dari mana sesuatu yang bagus
datang, yang
penting
dapat
memenuhi
kebutuhan mereka, maka pasti hal tersebut akan
ditiru dan digunakan. Budaya
menyanyi
menggunakan
solmisasi
merupakan salah satu bukti budaya musik
dari Barat yang diperkenalkan dan telah digunakan
oleh orang Minahasa hingga saat ini. Seperti
dikatakan Abineno, Before the Spaniards were
driven away by
[the] Dutch from Menado in North Sulawesi/Celebes,
Some
Jesuit
must
have
introduced
Guidonian solmization to the People there
(Abineneo, 1978:
22-24).
Demikian juga seperti dikatakan Suhardjo
Parto, bahwa ada musik di Indonesia terlebih di
Indonesia timur yang dipengaruhi oleh musik
rakyat Portugis
Download