BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah
Persoalan imigran merupakan salah satu hal yang bersifat lazim dihadapi oleh
negara-negara maju. Persoalan ini pada umumnya disebabkan oleh “push and pull
factors” berupa keinginan untuk mendapatkan perbaikan secara sosio-ekonomi atau rasa
aman dari persekusi secara politik (push) maupun daya tarik secara ekonomi dan politik
di negara tujuan (pull). 1 Arus imigran dari suatu negara ke negara lainnya biasanya
dimulai dari diadakannya hubungan antara kedua negara misalnya melalui kolonialisme
dan pendudukan, intervensi militer dan politik, maupun permintaan dan pengiriman
tenaga kerja asing. 2
Meskipun terdapat kemungkinan para imigran akan mendapatkan status legal di
negara tujuan, mereka cenderung untuk menjadi kelompok marginal dalam masyarakat.
Böhning menjelaskan empat fase perubahan imigran menjadi kelompok minoritas:
a. Temporary labour migration of young workers, remittance of earnings and continued
orientation to the homeland;
b. Prolonging of stay and the development of social networks based on kinship or
common area of origin and the need for mutual help in the new environment;
c. Family reunion, growing consciousness of long-term settlement, increasing
orientation towards the receiving country, and emergence of ethnic communities with
their own institutions (associations, shops cafes, agencies, professions);
d. Permanent settlement which, depending on the actions of the government and
population of the receiving country, leads either to secure legal status and eventual
citizenship or to political exclusion, socioeconomic marginalisation and the formation
of permanent ethnic minorities. 3
Proses marjinalisasi diakibatkan oleh pandangan kelompok dominan bahwa
imigran merupakan pendatang asing yang bersifat mengancam yang diperkuat secara
sistematik oleh penguasaan kelompok dominan terhadap hukum, politik, maupun
ekonomi. Kondisi ini sering mengakibatkan timbulnya perlawanan dari kelompok
1
S. Castles & M.J. Miller, The Age of Migration: International Population Movements in the Modern
World, 2nd edn., Macmillan Press, Houndmills dan London, 1998, p. 22.
2
Castles & Miller, p. 24.
3
W.R. Böhning, Studies in International Labour Migration, Macmillan, London, 1984, sebagaimana dikutip
dalam Castles & Miller, p. 28.
2
imigran maupun keturunan mereka terhadap sistem dan masyarakat, yang berujung
kepada semakin kuatnya anggapan negatif yang diberikan oleh kelompok dominan
kepada kelompok imigran. 4
Salah satu kelompok imigran yang menjadi minoritas dalam suatu negara adalah
imigran asal Meksiko di Amerika Serikat. Kedatangan imigran Meksiko ke Amerika
Serikat pada umumnya didukung oleh permintaan yang besar terhadap tenaga kerja asal
Meksiko. Hal ini telah berlangsung selama puluhan dekade, terlepas dari berbagai upaya
pemerintah Amerika Serikat untuk mengendalikan fenomena tersebut. 5
Dalam sistem sensus Amerika Serikat, para imigran asal Meksiko dan keturunan
mereka bersama kelompok asal wilayah Amerika Latin lainnya dikategorikan sebagai
kelompok Hispanik/Latino. 6 Kombinasi antara pertumbuhan lokal dengan kedatangan
anggota baru secara berkelanjutan telah membuat kelompok Latino asal Meksiko
menjadi salah satu kelompok etnis terbesar di Amerika Serikat. 7 Pada sensus 2010,
tercatat sekitar 50.477.594 orang dari total 308.745.538 penduduk Amerika Serikat
adalah kelompok Hispanik dengan jumlah yang berasal dari Meksiko tercatat 31.798.258
orang. 8
Kelompok Latino asal Meksiko dikategorikan sebagai minoritas berdasarkan fakta
dari proses marjinalisasi yang dialami oleh kelompok ini, baik oleh masyarakat
mayoritas maupun oleh pemerintah. Di antaranya bentuk marjinalisasi itu adalah:
a. Secara politik kelompok Latino terutama asal Meksiko menjadi salah satu sasaran
utama debat dan retorika kebijakan anti-illegal immigration, terutama pada tingkat
negara bagian. 9 Walaupun secara kuantitas merupakan salah satu kelompok etnis
terbesar, akses dan keterwakilan kelompok ini di dalam sistem politik masih kurang
terakomodasi dengan baik. 10
4
Castles & Miller, p. 33-36.
D.S. Massey, The New Immigration and Ethnicity in the United States, dalam N.A. Denton & S.E. Tolnay,
(eds.), American Diversity: A Demographic Challenge for the Twenty-First Century, State University of New
York Press, Albany, 2002 , pp. 87-89.
6
M.C. Waters, The Social Construction of Race and Ethnicity, dalam Denton & Tolnay (eds.), pp. 27-29.
7
D.S. Massey, Assimilation in A New Geography, dalam D.S. Massey (ed.), New faces in new places: the
changing geography of American immigration, Russel Sage Foundation, New York, 2008, p. 348.
8
U.S. Census Bureau, Census 2000 Summary File and Census 2010 Summary File 1, dalam S.R. Ennis, M.
Ros-Vargas & N.C. Albert, The Hispanic Population: 2010-2010 Census Briefs, U.S. Department of
Commerce, Economics and Statistics Administration, May 2011, p. 3, http://www.census.gov/prod/cen2010/
briefs/c2010br-04.pdf, diakses pada 14 April 2013. Penduduk yang dicatat memiliki status resident.
9
A.C. Lin (ed.), N.W. Green, Immigration, CQ Press, Washington D.C., 2002, pp. 58-62.
10
Lin (ed.), Green, p. 94.
3
5
b. Secara hukum kelompok ini rentan terhadap pelanggaran baik oleh pihak otoritas
berupa kriminalisasi melalui racial profiling, 11 maupun oleh masyarakat melalui
keberadaan hate crime dan hate groups. 12
c. Secara ekonomi kelompok Latino asal Meksiko cenderung mendapat pekerjaan yang
berbahaya dan bersifat dead-end job, memiliki upah di bawah standar dan beban kerja
yang tinggi serta pada umumnya direkrut oleh industri untuk menghindari pengaruh
organisasi serikat pekerja. 13
d. Secara sosial, kelompok Latino baik asal Meksiko maupun secara keseluruhan
merupakan kelompok yang terfragmentasi berdasarkan status sosial-ekonomi,
pendidikan, pekerjaan, dan warna kulit dengan diskriminasi yang mereka dapat tidak
hanya dari masyarakat Amerika, namun juga dari sesama Latino yang berasal dari
kelompok berbeda. 14 Kehadiran kelompok ini ke dalam masyarakat juga sering
mendapatkan tantangan berupa propaganda anti-imigrasi dari kelompok-kelompok
nativist movement. 15 Selain itu secara pendidikan dan kesehatan kelompok ini masih
kurang terakomodasi, di antaranya disebabkan oleh ketiadaan status legal sebagian
dari mereka. 16
Salah satu tahapan dalam perubahan kelompok imigran menjadi kelompok
minoritas adalah terbentuknya ethnic institution. Dalam bidang politik ditandai dengan
terbentuknya ethnic constituent groups, salah satunya adalah kelompok kepentingan
yang mewakili kelompok minoritas di dalam sistem politik. 17 Kelompok kepentingan
berfungsi memberikan pengaruh kepada pembuat kebijakan, khususnya di tingkat
federal. 18 Skripsi ini akan mengkaji peran tiga kelompok kepentingan dalam
memperjuangkan hak kelompok Latino asal Meksiko, yaitu National Council of La Raza
11
J.J. Hensley, ‘Judge: Arpaio’s agency engaged in racial profiling,’ USA Today, 24 May 2013,
http://www.usatoday.com/story/news/nation/2013/05/24/sheriff-arpaio-racial-profiling/2359593/, diakses pada 2
Juli 2013.
12
The Leadership Conference on Civil and Human Rights & The Leadership Conference Educational Fund,
The State of Hate: Escalating Hate Violence Against Immigrants, http://www.civilrights.org/publications/
hatecrimes/escalating-violence.html, diakses pada 1 Juli 2013.
13
E.A. Parrado & W. Kandel, “New Hispanic migrant destinations: A tale of two industries,” dalam Massey
(ed.), pp. 102-106.
14
G.M. Areas, ‘Mexicans in U.S. feel prejudice on all sides,’ Nebraska Mosaic: News & Information for
Lincoln’s New American, 25 July 2012, http://cojmc.unl.edu/mosaic/2012/07/25/mexicans-u-s-feeldiscrimination-sides/, diakses 1 Juli 2013.
15
The State of Hate: Escalating Hate Violence Against Immigrants.
16
Minority Rights Group International, World Directory of Minorities and Indigenous Peoples: Latinos,
April 2009, http://www.minorityrights.org/?lid=2612, diakses pada 12 April 2013.
17
Lin (ed.), Green, p. 95.
18
B.R. Rubin, A citizen’s guide to politics in America: how the system works and how to work the system,
2nd edn., M.E. Sharpe, New York dan London, 2000, pp. 26-27.
4
(NCLR), Mexican-American Legal Defense and Educational Fund (MALDEF), dan
National Association of Latino Elected and Appointed Officials (NALEO).
1.2. Pertanyaan penelitian
Bagaimana kelompok kepentingan NCLR, NALEO, dan MALDEF berperan di
tingkat federal dalam upaya penegakan dan penjaminan hak-hak minoritas Latino asal
Meksiko di Amerika Serikat pada era pemerintahan Barack Obama?
1.3. Kerangka konseptual
a. Struktur sosial masyarakat Amerika Serikat.
Struktur sosial masyarakat Amerika Serikat secara garis besar dibentuk melalui
dua cara, yaitu melalui pembentukan pada tingkat individu dan pembentukan pada
tingkat struktural. 19 Salah satu metode pembentukan struktur sosial masyarakat secara
struktural adalah melalui sensus. 20 Dalam sistem sensus Amerika Serikat masyarakat
dibagi kedalam sebuah sistem klasifikasi, yang mencakup antara lain populasi,
statistik perkembangan penduduk secara alami, kesehatan, pendidikan, pemerintahan,
lingkungan dan infrastruktur tempat tinggal, serta status dan aktivitas ekonomi. 21
Pembentukan struktur sosial masyarakat pada tingkat individu merujuk kepada faktorfaktor seperti pertumbuhan penduduk secara alamiah melalui proses kelahiran dan
kematian serta dinamika struktur dan pertumbuhan masyarakat yang timbul melalui
proses migrasi. 22
Salah satu faktor yang menjadi komponen utama di dalam polarisasi mayoritasminoritas dalam suatu struktur sosial masyarakat adalah identitas etnis. Dalam
struktur sosial di Amerika Serikat pembentukan struktur etnis dilakukan melalui
sistem klasifikasi ethnic origin yang diaplikasikan dalam pelaksanaan sensus, yang
secara mendasar dibagi atas masyarakat pribumi, terdiri atas masyarakat keturunan
Indian dan pribumi Alaska; etnis Asia atau Pasifik; masyarakat kulit hitam (AfricanAmerican); masyarakat Latino; dan masyarakat kulit putih (Caucasian). 23
19
Denton & Tolnay (eds.), pp. 2-3.
Denton & Tolnay (eds.), p. 27.
21
U.S. Census Bureau, Statistical Abstract of the United States: 2002- The National Data Book, 122nd edn.,
Washington D.C., 2002, pp. vii-viii.
22
Denton & Tolnay (eds.), p. 3.
23
Ditetapkan pada tahun 1978 oleh Office of Management and Budget, dengan pengembangan variasi
klasifikasi etnis pada tahun-tahun berikutnya. Lihat Denton & Tolnay (eds.), p. 27.
5
20
Hal berikutnya yang menjadi komponen pembentukan utama di dalam struktur
sosial masyarakat Amerika Serikat adalah faktor dinamika pertumbuhan penduduk
yang terdiri atas kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan migrasi. 24 Migrasi,
terutama imigrasi merupakan salah satu faktor utama dalam pembentukan struktur
sosial masyarakat Amerika Serikat pada era kontemporer, didorong oleh disahkannya
undang-undang keimigrasian tahun 1965 yang mencabut batasan kuota imigran
berdasarkan nationality preferences (terlepas dari imigran asal Amerika Latin tidak
diakomodasi oleh undang-undang tersebut) dan perubahan iklim politik di kawasan
Amerika Latin dan Asia. 25 Pembentukan struktur sosial melalui proses ini terjadi
secara berkelanjutan sejak periode 1970-an, baik secara legal maupun illegal, serta
secara umum mempengaruhi kawasan-kawasan yang menjadi titik tradisional
pembentukan ethnic enclave, seperti kawasan barat daya dan timur laut Amerika
Serikat. 26 Pada era kontemporer, penduduk yang berasal dari etnis imigran (termasuk
Latino) memiliki kecenderungan untuk berpindah ke tempat-tempat yang tidak secara
lazim menjadi tujuan bermukim para imigran. 27 Pola ini didukung oleh faktor
ekonomi misalnya industrialisasi kawasan rural, dan faktor sosial, seperti keinginan
untuk mendapatkan pendidikan dan lingkungan sosial yang lebih baik. 28 Dampak dari
terjadinya proses migrasi internal terhadap pembentukan struktur sosial masyarakat
Amerika Serikat adalah perubahan pola penduduk kawasan rural dari yang secara
tradisional didominasi oleh kulit putih dan kulit hitam menjadi berpenduduk
multietnis. 29
b. Kelompok minoritas
Definisi dari kelompok minoritas kerapkali merupakan sebuah definisi yang
didasarkan atas metode yang bersifat struktural. Stephen Castles dan Mark Miller
memberikan dua kategori dari pembentukan kelompok minoritas. Pertama, “otherdefinition,” pembentukan kelompok minoritas sebagai hasil dari proses labelling yang
dilakukan oleh kelompok dominan di masyarakat. Kedua, “self-definition,” yaitu
24
25
Denton & Tolnay (eds.), pp. 2-3.
C. Hirschman & D.S. Massey, ”Places and Peoples: The New American Mosaic”, dalam Massey (ed.), p.
2.
26
Massey, dalam Denton & Tolnay (eds.), pp. 83-88.
D.S. Massey & C. Capoferro, “The geographic diversification of American Immigration”, dalam Massey
(ed.), p. 26.
28
Parrado & Kandel, dalam Massey (ed.), p. 101.
29
Hirschman & Massey, dalam Massey (ed.), p. 12.
6
27
bahwa proses pembentukan kelompok minoritas sebagai hasil dari kesadaran identitas
pada internal kelompok tersebut maupun respon terhadap sistem dan masyarakat yang
menempatkan mereka pada posisi marginal.
Sebagai hasil dari sebuah proses pembentukan secara struktural, Castle dan Miller
menjelaskan bahwa kelompok minoritas lahir sebagai unwanted di dalam masyarakat
dengan justifikasi kelompok minoritas akan merusak tatanan ekonomi dan identitas
kultural masyarakat (dominan). Castles dan Miller memberikan dua kriteria kelompok
minoritas: (a) “Have been asigned a subordinate position in society by dominant
groups on the basis of socially constructed markers of phenotype (that is, physical
appearance or ‘race’), origins or culture;” (b) “Have some degree of collective
consciousness (or feeling of being a community) based on belief in shared language,
traditions, religion, history and experiences.” 30
Dalam hubungan antara kelompok minoritas dengan kelompok dominan dalam
masyarakat terdapat kondisi yang dinamakan diskriminasi. Ted Gurr membagi konsep
diskriminasi kedalam diskriminasi politik dan diskriminasi ekonomi. Diskriminasi
politik “means that group members are or have been systematically limited in their
enjoyment of political rights or access to political positions by comparison with other
groups in their society,” sementara dalam diskriminasi ekonomi “their members are
or have been systemically excluded from access to desirable economic goods,
conditions or positions that are open to other groups in their society.” 31 Sebagai
dampak dari diskriminasi, hak-hak kelompok minoritas tidak terpenuhi. Menurut
Gurr, hak-hak yang secara umum diperjuangkan oleh kelompok minoritas, meliputi
otonomi politik, hak politik selain otonomi, hak ekonomi, dan hak sosial budaya. 32
c. Kelompok kepentingan
Kelompok kepentingan dapat didefinisikan sebagai “an organized body of
individuals or organizations (such as schools, business, state attorneys generals, or
churches) that attempts to influence public policy.” 33 Dalam pelaksanaan sistem
pengambilan kebijakan di Amerika Serikat, kelompok kepentingan memiliki fungsi
30
Castles & Miller, pp. 29-30.
T.R. Gurr, Minorities at Risk: A Global View of Ethnopolitical Conflicts, United States Institute of Peace
Press, Washington, D.C., 1993, pp. 42-46.
32
Gurr, pp. 71-72.
33
Rubin, pp. 26-27.
7
31
mempengaruhi proses pembuatan kebijakan melalui penggunaan lobi politik. 34
Benjamin Marquez dan James Jennings mengemukakan bahwa bagi kelompok
minoritas, terutama Latino keturunan Meksiko, kelompok kepentingan memegang
peranan penting sebagai salah satu sarana efektif bagi akses dan keterlibatan
kelompok minoritas di dalam sistem politik di Amerika Serikat. 35
Pelaksanaan lobi politik oleh kelompok kepentingan memiliki variabel berupa
“grassroots political power, contribution to the debate, dan values,” 36 dengan strategi
yang dilakukan oleh kelompok kepentingan di Amerika Serikat dalam upaya untuk
mendukung proses lobi politik yang mereka lakukan meliputi pembentukan aliansi
dengan pihak luar, merekrut lobbyist, pendekatan personal, 37 serta penggunaan polling
dan mobilisasi massa. 38 Strategi lainnya dapat berupa pendekatan secara finansial
meliputi pendanaan kampanye, penyuapan, dan ”social lobby” atau pemberian
gratifikasi. 39
1.4. Argumen utama
Kelompok-kelompok kepentingan NCLR, MALDEF, dan NALEO menjalankan
fungsi penegakan hak-hak minoritas melalui jalur sosial, berupa melalui edukasi,
advokasi, serta pemberdayaan sosial dan ekonomi. Mereka juga menjalankan fungsi
politik berupa persuasi terhadap pembuat kebijakan terkait permasalahan hak-hak
minoritas Latino, terutama diskriminasi, serta mendorong pihak pembuat kebijakan
bersifat aktif, inisiatif, merespon terhadap permasalahantersebut, dan mengambil
tindakan tegas terhadap indikasi pelanggaran hak-hak minoritas serta mempengaruhi
pembuat kebijakan terkait permasalahan hak-hak minoritas melalui jalur hukum.
NCLR, MALDEF, dan NALEO juga menjembatani kepentingan seluruh pihakpihak yang terlibat, serta melawan gerakan-gerakan anti-imigrasi dalam masyarakat
terutama yang dilakukan oleh institusi pemerintah dan nativist movement.
34
R.B. Ripley, Congress: process and policy, 2nd edn., W. W. Norton and Company, New York & London,
1978, pp. 262-263.
35
B. Marquez & J. Jennings, ‘Representation by Other Means: Mexican-American and Puerto Rican Social
Movement Organizations,’ PS: Political Science and Politics, vol. 33, no. 3, September 2000, p. 541.
36
Rubin, pp. 36-37.
37
Ripley, pp. 269-271.
38
W.J. Keefe & M.S. Ogul, The American legislative process: Congress and the states, 10th edn, Prentice
Hall, New Jersey, 2001, pp. 360-364.
39
Keefe & Ogul, pp. 354-360.
8
1.5. Jangkauan penelitian
Pembahasan skripsi ini dibatasi pada periode pertama pemerintahan Barack Obama
(2009-2013). Salah satu fokus utama kebijakan domestik pemerintahan Obama adalah
permasalahan imigran, yang dibuktikan dengan upaya reformasi terhadap kebijakan
imigrasi Amerika Serikat. Selain itu Pada periode ini terjadi resesi ekonomi sebagai
dampak langsung dari krisis finansial global. Resesi ekonomi tersebut merupakan salah
satu kondisi yang menentukan bagi permasalahan imigran, yang memiliki ikatan kuat
dengan persoalan ekonomi negara yang menjadi tujuan mereka. 40
Perhatian pemerintah federal terhadap permasalahan imigran juga dibuktikan
melalui tindakan responsif terhadap upaya dari negara bagian untuk memberlakukan
kebijakan anti imigran. Sebagai contoh adalah pengajuan undang-undang anti-imigran
ilegal negara bagian Arizona (S.B. 1070) ke Mahkamah Agung Amerika Serikat melalui
kasus Arizona et al. v. United States 41 menyusul diberlakukannya undang-undang ini
pada tahun 2010.
1.6. Sistematika penulisan
Skripsi ini akan terbagi dalam empat bab. Setelah Bab Pertama ini, Bab Kedua
akan memberikan sejarah dan latar belakang minoritas Latino keturunan Meksiko di
Amerika Serikat serta permasalahan-permasalahan yang timbul dalam hubungan antara
mereka dengan pihak masyarakat dan pembuat kebijakan.
Bab Ketiga sebagai inti skripsi memberikan analisis terhadap peran kelompok
kepentingan yang menjadi fokus utama pembahasan di dalam skripsi ini, yakni NCLR,
MALDEF, dan NALEO. Skripsi akan ditutup dengan Bab Keempat yang berisi
kesimpulan dan inferens dari temuan penelitian.
40
Lin (ed.), Green, p. 23.
Supreme Court of The United States, Arizona et al. v. United States-Certiorari To The United States Court
of Appeals for The Ninth Circuit (slip opinion), October 2011, http://www.supremecourt.gov/opinions/11pdf/11182b5el.pdf, diakses pada 14 April 2013.
9
41
Download