Belalang adalah serangga herbivora yang

advertisement
I. PENDAHULUAN
1.1. Dasar Teori
Hama tanaman dalam arti luas adalah semua organisme atau binatang
yang
karena aktivitas hidupnya merusak tanaman sehingga menimbulkan
kesugian ekonimi bagi manusia. (De-mar, 2012). Ada beberapa filum dalam dunia
binatang yang sebagian dari anggotanya berpotensi menjadi hama tanaman, yakni
Filum : a). Aschelminthes yang banyak dikenal berperan sebagai hama tanaman
(bersifat parasit) adalah anggota klas Nematoda. Namun, tidak semua anggota
klas Nematoda bertindak sebagai hama, sebab ada di antaranya yang berperan
sebagai nematoda saprofag serta sebagai nematoda predator (pemangsa).
b).
Mollusca yang anggotanya berperan sebagai hama adalah dari klas Gastropoda
yang salah satu jenisnya adalah Achatina fulica Bowd atau bekicot, Pomacea
ensularis canaliculata (keong emas). c). Anggota Filum Chordata yang umum
dijumpai sebagai hama tanaman adalah dari klas Mammalia, yaitu keluarga bajing
dan tikus. d). Anggota dari filum Arthropoda yang mempunyai peranan penting
sebagai hama tanaman adalah klas Arachnida (tunggau) dan klas Insecta atau
Hexapoda (serangga). (Pandito, 2011).
Serangga yang penting yang tidak lain sering merusak tanaman adalah
kelompok kelas Hexapoda. Serangga Hexapoda mempunyai ciri khas yakni
memiliki enam buah kaki. Jenis ini memiliki beberapa jenis ordo, yakni sebagai
berikut:
a. Ordo Orthoptera
Berasal dari kata orthos yang artinya “lurus” dan pteron artinya “sayap”.
Golongan serangga ini sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan,
namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator. Sewaktu
istirahat sayap bagian belakangnya dilipat secara lurus dibawah sayap depan.
Sayap depan mempunyai ukuran lebih sempit daripada ukuran sayap belakang.
(Abrar Faperta Untad , 2011).
1
b. Ordo Hemiptera
Hemi artinya “setengah” dan pteron artinya “sayap”. Beberapa jenis
serangga dari ordo ini pemakan tumbuhan dan adapula sebagai predator yang
mengisap tubuh serangga lain dan golongan serangga ini mempunyai ukuran
tubuh yang besar serta sayap depannya mengalami modifikasi, yaitu setengah
didaerah pangkal menebal, sebagiannya mirip selaput, dan sayap belakang seperti
selaput tipis. (Abrar Faperta Untad , 2011).
c. Ordo Homoptera
Homo artinya “sama” dan pteron artinya “sayap”. Serangga golongan ini
mempunyai sayap depan bertekstur homogen. Sebagian dari serangga ini
mempunyai dua bentuk, yaitu serangga bersayap dan tidak bersayap. Misalnya
(Abrar Faperta Untad , 2011).
d. Ordo Lepidoptera
Berasal dari kata lepidos artinya “sisik” dan pteron artinya “sayap”.
Larva sangat berpotensi sebagai hama tanaman, sedangkan imagonya (kupu-kupu
dan ngengat) hanya mengisap madu dari tanaman jenis bunga-bungaan. Sepasang
sayapnya mirip membran yang dipenuhi sisik yang merupakan modifikasi dari
rambut. (Abrar Faperta Untad , 2011).
e. Ordo Coeleptera
Berasal dari kata Coleos artinya “seludang” dan pteron “sayap”. Tipe
serangga ini memiliki sayap depan yang mengeras dan tebal seperti seludang
berfungsi untuk menutup sayap belakang dan bagian tubuh. Sayap bagian
belakang mempunyai struktur yang tipis. Anggota-anggotanya sebagian sebagai
pengganggu tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai pemangsa serangga
jenis yang berbeda. (Abrar Faperta Untad , 2011).
f. Ordo Diptera
Di artinya “dua” dan pteron artinya “sayap”, merupakan bangsa lalat,
nyamuk meliputi serangga pemakan tumbuhan, pengisap darah, predator dan
parasitoid. Serangga dewasa hanya memiliki satu pasang sayap di depan,
sedangkan sayap belakang telah berubah menjadi halter yang multifungsi sebagai
2
alat keseimbangan, untuk mengetahui arah angin, dan alat pendengaran. (Abrar
Faperta Untad , 2011).
Selama perkembangan tubuhnya, hama serangga tanaman mengalami
perubahan-perubahan yang nyata. Perubahan ini dibedakan menjadi dua, yaitu :
a).
Paurometabola
:
Serangga
secara paurometabola selama
siklus
yang
mengalami
hidupnya
perubahan
mengalami
tiga
bentuk
stadia
pertumbuhan, yaitu stadia telur, nimfa dan imago. Serangga pradewasa
disebut nimfa. Nimfa dan imago memiliki tipe alat mulut dan jenis makanan yang
sama, bentuk nimfa menyerupai induknya hanya ukurannya lebih kecil, belum
bersayap, dan belum memiliki alat kelamin. Serangga pradewasa mengalami
beberapa kali pergantian kulit, diikuti pertumbuhan tubuh dan sayap secara
bertahap. Serangga yang termasuk alam tipe ini yaitu ordo Orthoptera, Hemiptera,
dan Homoptera. b). Holometabola : Pada tipe ini serangga memiliki empat stadia
selama siklus hidupnya, yaitu telur, larva (ulat), pupa (kepompong), dan imago.
Serangga pradewasa disebut larva, dan memiliki habitat yang berbeda dengan
imagonya. Larva merupakan fase yang aktif makan, sedangkan pupa merupakan
bentuk peralihan yang dicirikan dengan terjadinya perombakan dan penyususunan
kembali alat-alat tubuh bagian dalam dan luar. Serangga yang memiliki
perkembangan holometabola yaitu ordo Lepidoptera, ordo Coleoptera, ordo
Hymenoptera. (My Blog, 2011).
Pada dasarnya jenis kerusakan pada tanaman oleh serangga hama sangat
erat kaitannya dengan tipe alat mulut dari serangga hama itu sendiri. Ada
beberapa tipe alat mulut serangga yaitu: a). Tipe alat mulut menggigitmengunyah, b). Tipe alat mulut menusuk menghisap, c). Tipe alat mulut meraut
menghisap, d). Tipe alat mulut mengait-mengisap, e). Tipe alat mulut lainnya
adalah menjilat menghisap. (Yoga Permana, 2012).
3
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui perbedaan ke enam
ordo serangga hama tanaman dan untuk mengetahui lebih jelas perbedaan masingmasing bagian tubuh serangga (kepala, dada, sayap, perut, dan kaki), sehingga
memudahkan pengklasifikasian/identifikasi ke enam ordo serangga hama tersebut.
4
II. BAHAN DAN METODE
2.1. Tempat dan Waktu
Praktikum Dasar-dasar Perlindungan Tanaman dengan materi “Mengenal
Ordo Serangga Hama” dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya. Pada hari Sabtu, 06 April 2013
pukul 13.00-14.40 WIB.
2.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah lup, alat gambar, dan alat
tulis lainnya. Sedangkan bahan yang digunakan adalah spesiman serangga hama
(ordo orthoptera, hemiptera, homoptera, lepidoptera, diptera, dan coeleptera).
2.3. Cara Kerja
a. Membuat hasil pengamatan dalam bentuk gambar dari masing-masing ordo
serangga hama : 1). Membentuk serangga secara keseluruhan, 2). Per masingmasing bagian, yaitu sayap depan dan belakang, kepala (caput), dada (thorax),
perut (abdoment), dan kaki, 3). Membuat resume singkat meliputi : gejala
serangga, tanaman yang diserang dan
b. Mengamati secara mikroskopis penyebab penyakit dengan berdasarkan tanda
yang tampak.
5
III. HASIL DAN PENGAMATAN
3.1. Hasil Pengamatan
Dari hasil pengamatan Mengenal Ordo Serangga Hama di sub
Laboratorium Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman jurusan Budidaya Pertanian
UNPAR disajikan pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Mengenal Ordo Serangga Hama di sub Laboratorium
Dasar-dasar Perlindungan Tanaman jurusan Budidaya Pertanian
UNPAR
No.
1.
Nama
Ulat
Ordo
Tipe
Serangga
Perkembangan
Lepidoptera
Holometabola
Tipe Alat Mulut Bagian Tanaman
yang diserang
Larva
: Daun
Penggulung
menggigit-
Daun
mengunyah.
(Erionota
Imago
thrax)
Menghisap
:
menusuk.
2.
3.
Belalang
Orthoptera
Paurometabola
Nimfa
dan Daun
Kayu
imago
(Valanga
sama menggigit
nigricornis)
mengunyah.
Lalat Buah
Diptera
Holometabola
(Dacus sp)
sama-
Larva
: Buah
menggigitmengunyah
Imago
:
menjilat.
4.
Kutu Daun
Homoptera
Paurometabola
Menyerang atau Daun
6
(Aphis sp)
5.
6.
Kumbang
menghisap.
Coeleptera
Holometabola
Larva
dan Pucuk kelapa
Kelapa
imago
(Oryctes
menggigit-
rhinoceros)
mengunyah.
Walang
Hemiptera
Paurometabola
:
Nimfa
: Malai
Sangit
menusuk-
(Leptocorisa
menghisap.
acut)
Imago
:
menusukmenghisap.
3.2. Pembahasan
3.2.1. Ulat Penggulung Daun
Gambar Utuh
Gambar Beserta Bagian-bagiannya
1
3
1
1
Sumber
:
http://www.google.co.id/search?q=aphis+sp&hl=id&source=l
nms&sa=X&ei=dGBlUYfNDoXsrAfYo4Ao&ved=0CAYQ_
AUoAA&biw=1024&bih=677#hl=id&gs_rn=8&gs_ri=psyab&pq=walang%20sangit&cp=11&gs_id=6g&xhr=t&q=ulat+
1
penggulung+daun+pisang&es_nrs=true&pf=p&sclient=psyab&oq=ulat+penggu&gs_l=&pbx=1&bav=on.2,or.r_qf.&bvm
=bv.44990110,d.bmk&fp=61567323d0abc4c6&biw=1024&bi
h=677
2
1. Kepala
2. Kaki
3. Perut
7
Berikut ini adalah klasifikasi dari ulat penggulung daun pisang :
Kingdom : Animalia
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Lepidoptera
Famili
: Hesperiidae
Spesies
: Erionota thrax L
Ulat
penggulung daun
pisang tipe
perkembangannya
termasuk
holometabola dan memiliki tipe mulut pada saat larva : menggigit-mengunyah
dan imago : menghisap-menusuk. Bagian yang diserang oleh hama ini adalah
daun. Ulat yang masih muda warnanya sedikit kehijauan, tubuhnya tidak dilapisi
lilin. Sedangkan ulat yang lebih besar berwarna putih kekuningan dan tubuhnya
dilapisi lilin. Pupa berada di dalam gulungan daun, berwarna kehijauan dan
dilapisi lilin. Panjang pupa lebih kurang 6 cm dan mempunyai belalai (probosis).
Dibawah ini adalah siklus daur ulang ulat penggulung daun hingga menjadi kupukupu :
Sumber : http://dc252.4shared.com/doc/NHghHyv7/preview.html
8
Tanpa harus menggunakan bahan kimia, hama ini bisa dikendalikan
dengan cara mengambil daun pisang yang tergulung, kemudian ulat yang ada di
dalamnya dimusnahkan atau memanfaatkan predator seperti burung gagak dan
kutilang. (Kementerian Perlindungan Tanaman, 2011).
3.2.2. Belalang Kayu
Gambar Utuh
Sumber
Gambar Beserta Bagian-bagiannya
:
http://www.google.co.id/search?q=aphis+sp&hl=id
&source=lnms&sa=X&ei=dGBlUYfNDoXsrAfYo
4Ao&ved=0CAYQ_AUoAA&biw=1024&bih=67
7#hl=id&sclient=psyab&q=belalang+kayu+klasifikasi&oq=belalang+ka
yu&gs_l=serp.1.3.0l4.148822.152387.2.156154.13
.10.0.3.3.1.1325.3795.0j4j4j61j1.10.0...0.0...1c.1.8.psy-ab.GhV3o7WGhY&pbx=1&bav=on.2,or.r_qf.&bvm=
bv.44990110,d.bmk&fp=61567323d0abc4c6&biw
Sumber : http://adearisandi.wordpress.com/2012/02/28/metamorfosis-belalang/
=1024&bih=677
Berikut adalah klasifikasinya :
Kingdom : Animalia
Phyllum
: Arthropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Orthoptera
Famili
: Accididae
Genus
: Valanga
Spesies
: Valanga nigricornis
9
Belalang adalah serangga herbivora yang terkenal sebagai hama dengan
kemampuan melompat mumpuni (dapat mencapai jarak hingga 20 kali panjang
tubuhnya). Hama ini memiliki tipe mulut nimfa dan imago sama-sama menggigitmengunyah. Dalam daur hidupnya belalang kayu Hemimetabola, yaitu hama
serangga yang mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
Sumber :http://adearisandi.wordpress.com/2012/02/28/metamorfosis-belalang/
Adapun cara untuk mengendalikan hama ini adalah mengembil telur
belalang di ayam dan diberikan epada ayam, melakukan dengan merawat
kumbang endol sebagai parasit belalang dan mengatur kultur teknis pada
penanganan.
10
3.2.3. Lalat Buah
Gambar utuh
Bagian-bagiannya
Sumber
:http://www.google.com/search?q=lalat+b
uah&hl=en&tbm=isch&tbo=u&source=un
A.
Antena
iv&sa=X&ei=2WJlUYefL8njrAfrvIGgCg
B.
Mata
&ved=0CC8QsAQ&biw=1024&bih=677
C.
Tibia
&sei=4GJlUb2JCYKzrAeFqYDYDA
D.
Tarsus
E.
Protorax
F.
Abdominal segmen
G.
Sayap
Sumber : http://pancarahmat.blogspot.com/2012/05/morfologi-lalat-buahdrosophila.html
Berikut adalah klasifikasi untuk lalat buah :
Kingdom : Animalia
Phyllum
: Arthropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Diptera
Famili
: Dacuslidae
Genus
: Dacus
Spesies
: Dacus sp
Lalat buah mempunyai panjang tubuh sekitar 3 sampai 4 mm, tubuhnya
berwarna kuning kecoklatan. Lalat buah tipe perkembangannya adalah
holometabola dan memiliki tipe mulut pada saat larva : menggigit-mengunyah
dan imago : menjilat. Telurnya berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya
diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua
setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina
meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10
hari. (Panca Neutron, 2012).
11
Berikut ini adalah gambar daur hidup lalat buah :
Sumber : http://pancarahmat.blogspot.com/2012/05/morfologi -lalat-buah-drosophila.html
Adapun cara-cara untuk mengendalikan hama lalat buah ini adalah
sebagai berikut : 1). Melakukan pergiliran tanaman untuk memutus rantai
perkembangan lalat. 2). Mengumpulkan semua buah yang terserang dan
memusnahkannya.3). Mengendalikan dengan perangkap metil eugenol yang
sangat efektif dengan cara memasukkan metil eugenol dalam kapas ke botol bekas
air mineral yang telah diolesi minyak goreng, atau diberi air. Lalu digantungkan
perangkap di pingir kebun. (Sugiarto’s Blog, 2012).
3.2.4. Kutu Daun
Gambar Utuh
Bagian-bagiannya
2
1
3
4
Sumber : www.image.kutu-daun.google.com//
1.
2.
3.
4.
Kaki
Mulut
Kepala
Perut
12
Klasifikasi dari kutu daun :
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Arthropoda
Kelas
: Insekta
Ordo
: Hemiptera
Famili
: Aphididae
Genus
: Myzus, Aphis, Toxoptera
Spesies
: Myzus persicae, Aphis gossypii, Toxoptera, aurantii, Toxoptera
citricidus
Secara umum kutu berukuran antara 1-6 mm, tubuh lunak, berbentuk
seperti buah per, pergerakan rendah dan biasanya hidup secara berkoloni
(bererombol). Tipe mulut pada larva menyerang atau menghisap. Dan sistem
perkembangannya adalah paurometabola sebagai berikut :
Sumber
:
http://www.google.com/imgres?q=klasifikasi+kutu+daun&biw=1024&bih=634&tbm=isch&tbnid=vCKSCGED6j2kFM:&i
mgrefurl=http://saungsumberjambe.blogspot.com/2011/08/kutu-kebul-bemisia-tabacigenn.html&docid=EbpXWkr80sPf3M&imgurl=http://1.bp.blogspot.com/M2fiMGzDDiE/Tm3Cd4sxU6I/AAAAAAAAAZE/2wyTdySfork/s1600/siklus%252Bkutu%252Bkebul.jpg&w=1352&h=
1119&ei=ZAZoUdyKOIrUrQf73YHIAg&zoom=1&ved=1t:3588,r:0,s:0,i:81&iact=rc&dur=531&page=1&tbnh=181&tbn
w=233&start=0&ndsp=12&tx=115&ty=73
13
Kutu daun dapat dikendalikan dengan atau tanpa menggunakan bahan kimia.
Beberapa metode populer yang digunakan untuk membasmi kutu daun adalah
sebagai
berikut:
a).
menyemprot
tanaman
menggunakan
air.
Jika Anda memiliki tanaman dalam pot yang diletakkan di dalam rumah, bawa
keluar pot kemudian semprot tanaman dengan air. b). dapat pula membuat
semprotan cabe. c). dapat menggunakan predator alami. (Bumbata, 2013).
3.2.5. Kumbang Kelapa
Gambar Utuh
Bagian-bagiannya
3
1
5
2
4
Sumber
:
1. Kaki
http://www.google.com/search?q=Oryctes+rhinoceros&tb
m=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=5whoUaWDoL_rAfZjYHIBw&ved=0CDkQsAQ&biw=1024&bih=6
34&sei=PAloUffdFM6IrAfNhIHICQ
2. Mulut
3. Sayap
4. Perut
5. Anus
Klasifikasi kumbang kelapa :
Kingdom
: Animalia
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Coleoptera
Famili
: Scarabaeidae
Genus
: Oryctes
Spesies
: Oryctes rhinoceros
14
Kumbang kelapa memiliki warna yang gelap. Kumbang ini sering
menyerang tanaman kelapa yang masih muda maupun yang sudah dewasa. Satu
serangan kemungkinan bertambah serangan berikutnya. Tipe mulutnya larva dan
imagonya sama-sama menggigit dan menyuh. Dan merupakan serangga yang
mengalami metamorfosis sempurna yang melewati stadia telur, larva, pupa, dan
imago (holometabola). Berikut adalah gambar daur ulang kumbang kelapa :
Sumber : http://dc398.4shared.com/doc/FOdK3m3f/preview.html
Adapun untuk mengendalikan hama ini adalah dengan menebang,
membakar, atau membelah pohon-pohon kelapa yang mati, sarang-sarangnya
dibakar sedalam 20 cm, pelepah daun kelapa dibersihkan setiap menurunkan
buah, kumbang yang ditemukan dibunuh atau dicungkil keluar dari lubangnya.
Penggunaan kelapa mati yang dibiarkan tegak merupakan cara yang cukup efektif
untuk pengendalian hama ini. Pengendalian dengan sistem ini dapat dilakukan
bersama-sama dengan pengendalian lain, yaitu dengan cendawan Metharrizium
anisopliae dan virus Baculovirus oryctes, sehingga larva yang berada dalam
tegakan tersebut akan terinfeksi oleh cendawan ataupun virus. (Rio10, 2009).
15
3.2.6. Walang Sangit
Bagian Utuh
Bagian-bagiannya
1
2
Sumber
:
3
http://agenacemaxsurabaya.blogspot.com/2012/10/ha
ma-dan-penyakit-pada-tumbuhan.html
4
1. Antena
5
2. Mulut
3. Perut
4. Kaki
5. Sayap
Klasifikasi walang sangit :
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Arthropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Hemiptera
Famili
: Alydidae
Genus
: Leptocorixa
Spesies
: Leptocorisa acuta
Walang sangit selain menyerang tananamn padi yang sudah bermalai
dapat pula berkembang pada rumput-rumputan. Tipe mulut nimfa dan imago
adalah menusuk-menghisap. Sedangkan hama ini mengalami metamorfosa yang
sederhana, yaitu paurometabola.
16
Serangan walang sangit dapat dikendalikan dengan berbagai cara,
misalnya melakukan penanaman serempak pada suatu daerah yang luas, sehingga
koloni walang sangit tidak terkonsentrasi di satu tempat sekaligus menghindari
kerusakan yang berat. Pada awal fase generstif dianjurkan untuk menanggulangi
walang sangit dengan perangkap dari tumbuhan rawa Limnophila sp.
Ceratophyllum sp., Lycopodium sp. dan bangkai hewan : kodok, kepiting, udang
dan sebagainya. Walang sangit yang tertangkap lalu dibakar. Parasit telur walang
sangit yang utama adalah Gryon nixoni dan parasit telur lainnya adalah
Ooencyrtus malayensis. Walang sangit dapat tertarik pada bau-bau tertentu seperti
bangkai dan kotoran binatang, beberapa jenis rumput seperti Ceratophyllum
dermesum L., C. Submersum L., Lycopodium carinatum D., dan Limnophila spp.
(Rio10, 2009).
17
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pada filum Arthropoda terdapat enam ordo yang bertindak sebagai hama
serangga. Ke enam ordo tersebut adalah :
a. Orthoptera adalah serangga yang bersayap lurus saat lurus. Alat-alat tambahan
pada ordo orthoptera antara lain : dua buah (sepasang) mata facet, sepasang
antena, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga
pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen
terdapat suatu membran alat pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum
yang merupakan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen
maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen
(segmen terakhir abdomen).
b. Hemiptera adalah serangga yang sayapnya bagian depan mengalami penebalan
setengah bagian, sisanya bertekstur seperti selaput. Pada ordo hemiptera
Bentuk sayap tersebut disebut Hemelytra. Sayap belakang membranus dan
sedikit lebih pendek daripada sayap depan. Pada bagian kepala dijumpai
adanya sepasang antene, mata facet dan occeli. Tipe alat mulut pencucuk
pengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dengan alat
pencucuk dan pengisap berupa stylet. Pada ordo Hemiptera, rostum tersebut
muncul pada bagian anterior kepala (bagian ujung). Rostum tersebut beruasruas memanjang yang membungkus stylet.
c. Homoptera adalah serangga yang bersayap sama seperti membran. Anggota
ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip dengan ordo Hemiptera.
Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada morfologi sayap
depan dan tempat pemunculan rostumnya. Sayap depan anggota ordo
Homoptera memiliki tekstur yang homogen, bisa keras semua atau membranus
semua, sedang sayap belakang bersifat membranus.
d. Lepidoptera adalah serangga yang sayapnya terdiri dari sisik-sisik kecil yang
akan menempel bila dipegang. Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga
18
bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe penggigit. Pada serangga
dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut proboscis, palpus maxillaris dan
mandibula.
e. Diptera adalah serangga yang bersayap dua. Serangga dewasa hanya memiliki
satu pasang sayap di depan, sedang sayap belakang mereduksi menjadi alat
keseimbangan berbentuk gada dan disebut halter. Pada kepalanya juga
dijumpai adanya antene dan mata facet.
f. Coloeptera : serangga yang bersayap seludang pada sayap bagian depannya dan
sayap belakangnya seperti selaput. Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah,
umumnya mandibula berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis,
khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya terbentuk pada moncong
yang terbentuk di depan kepala.
19
Download