HAND OUT PENGENDALIAN HAYATI PENGENDALIAN HAYATI

advertisement
HAND OUT PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATI
Oleh : Dian Astriani
Materi : MUSUH ALAMI HAMA - PATOGEN
 PATOGEN : Yaitu musuh alami hama tanaman dari golongan mikroorganisme, yang
hidup dalam tubuh hama, menyebabkan sakit, selanjutnya menyebabkan kematian
hama tersebut.
 Yang termasuk patogen antara lain : Bakteri, Jamur, Virus, Protozoa, Mikoplasma
1. BAKTERI
Bentuk spora bervariasi tergantung jenisnya.
Bisa digolongkan berdasarkan morfologi gejala serangan pada serangga yang sakit,
yaitu :
a. Milky disease
Badan serangga tampak putih seperti susu, sehingga disebut bakteri susu.
Contoh : Bacillus popilliae yang menyerang kumbang Jepang Popillia japonica ;
Bacillus fibourgensis yang menyerang uret kumbang Melolontha melolonta.
 Bakteri – milky disease : Mekanisme penyerangan : Spora masuk alat penceraan
makanan serangga bersamaan waktu makan → spora tinggal dalam oesophagus →
berkembang, menjalar ke sel-sel lain → sel rusak → serangga mati membusuk →
tubuh berwarna putih susu → bila dipotong kakinya akan keluar darah berwarna putih
susu.
b. Bakteri membentuk spora dengan kristal protein yang bersifat toksik,
menyebabkan serangga terinfeksi menjadi sakit.
 Contoh : Bacillus bombyces yang menyerang pertama kali pada Bombyx mori.
 Bacillus cereus & B. thuringiensis yang menyerang berbagai larva lepidoptera
Gejala umum serangga terserang bakteri :
 Tubuh lemah, nafsu makan berkurang.
 Sering keluar cairan tubuhnya.
 Kalau mati ada yang tubuhnya lembek, ada yang berbau khas, sangat tidak enak,
misalnya terserang B. thuringiensis.
 Jika dilihat dengan mikroskup cairan tubuhnya mengandung spora-spora bakteri.
1
Mekanisme penyerangan Bacillus thuringiensis (Bt) :
2. VIRUS
•
•
Gejala serangan serupa dengan sakit oleh bakteri.
Menurut sifat2 morfologis-mikroskopis dan perkembangan di dalam tubuh hama
serangga, virus dibedakan :
a. Nuclear Polyhedrosis Viruses (NPV)
Partikel virus seperti kristal polihedron.
Memperbanyak diri dalam inti sel dan merusak jaringan epidermis, saluran
pernafasan, sel darah, dll.
Menyerang berbagai larva lepidoptera. Contoh : Heliothis armigera NPV (H.a. NPV)
dan Mamestra brassicae NPV (M.a. NPV)
b. Cytoplasmic Polyhedrosis Viruses (CPV)
Partikel berbentuk bulat.
Memperbanyak diri dan merusak sitoplasma serta jaringan epithelium midgut.
Infeksi melalui saluran pencernaan.
Menyerang larva lepidoptera
 Contoh : CPV-Smithia virus, CPV-Morator virus
2
c. Granulosis Viruses (GV)
Partikel virus berbentuk butir (granuler).
Merusak lapisan epidermis, saluran pernafasan dan sperma serangga.
Memperbanyak diri pada bagian inti dan sitoplasma sel.
Sering menyerang larva lepidoptera & coleoptera.
Contoh : Baculovirus oryctes atau Rhabdionvirus oryctes pada larva Oryctes
rhinoceros (kumbang badak)
3. JAMUR
Mempunyai spora yang dapat terbawa angin atau air, bila tertempel pada tubuh hama
akan tumbuh dan menyebabkan serangga hama sakit.
Contoh jamur Metarhizium anisopliae, Sorosporella uvella, Beauveria bassiana dan
Cordyceps sp.
Metarhizium anisopliae :
 Dikenal dengan sebutan green muscardine (jamur yang tumbuh sempurna berwarna
kehijauan).
 Mengendalikan antara lain Oryctes rhinoceros.
Sorosporella uvella :
 Larva atau serangga yang terserang berwarna merah jambu, sehingga dikenal sebagai
red muscardine.
Beauveria bassiana :
 Diketemukan pada ulat penggerek cabang kakao atau bubuk buah kopi, dengan gejala
larva yang terserang berwarna putih, sehingga dikenal sebagai white muscardine.
Cordyceps sp. :
 Mudah dikenal karena jamur berbentuk seperti batang keluar dari tubuh inangnya,
spora dan badan buah berwarna menyolok, ada yang hijau, hitam atau putih.
Mikroorganisme lain yang juga bisa menyebabkan penyakit pada serangga hama
 Protozoa Nosema locustae yang menyerang belalang
 Nematoda yang menyebabkan penyakit pada larva
Nematoda Meloydogyne incognita:
 M. incognita dibiakkan dengan ulat Corcyra cephalonica.
 Nematoda sudah diformulasi dan siap dipakai.
3
Musuh alami Brontispa longissima :

Tetrastichus brontispae, the most important pupal parasitoid, widely introduced in
the distribution zone of Brontispa; established successfully, it provides relief from the
pest.

Chelisoches morio, important predator of Brontispa, available in most of its
distribution zones.

Metarhizium anisopliae, isolated from Brontispa in several distribution sites and
successfully used to control the pest in Samoa and Taiwan Province of China.

M. anisopliae: A simple method for producing M. anisopliae in empty wine bottles
with coconut water from the copra industry evolved in India; it is an excellent
example of the utilization of industrial waste and converting it to a valuable product.
CATATAN : ........................
4
Download