1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Danau

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Danau Sentani terletak sekitar 30 kilometer dari Kabupaten Jayapura,
Papua, dengan luas 900 hektar, merupakan danau terbesar dan cukup subur
yang ada di Propinsi Papua dengan luas perairan 9,360 ha dengan kedalaman
maksimum sekitar 52 m. Secara geografis terletak pada ketinggian 70 – 90
mdpl dan pada posisi 2°33′ - 2°41′ S, 140°38′ - 140°88′ E (Sunyata, 1982).
Danau Sentani merupakan penghasil ikan air tawar utama di daerah
Kabupaten Jayapura. Keberadaan danau ini sangat mendukung kehidupan
dan mata pencaharian bagi penduduk sekitarnya, terutama menangkap ikan
(nelayan) dan juga merupakan lahan potensial bagi penyediaan lapangan
kerja sebagai sumber perekonomian serta sumber protein hewani bagi
masyarakat sekitarnya.
Pada tahun 1990, hasil tangkapan ikan rata-rata di Danau Sentani
sebesar 437,3 ton dari potensial perikanan lestari sekitar 1,647 – 1.816
ton/thn atau baru dimanfaatkan sekitar 24 – 27 % (Sarnita, 1993). Hasil
tangkapan ikan yang telah dicapai ini dianggap masih rendah untuk suatu
perairan yang ada di daerah tropis, karena dibandingkan dengan jumlah
nelayan yang ada di perairan danau ini sebanyak 1.600 orang, terdiri dari
363 nelayan tetap dan 1.294 nelayan sambilan. Selain itu pengunaan alat
1
tangkap
diperairan
ini
bersifat
tradisional
(Sumpit,
Tombak
dan
Panah/Harpoon serta Jaring Insang).
Mengingat potensi ikan di danau ini cukup besar dengan tingkat
pemanfaatan yang masih kecil dan penggunaan alat tangkap yang kurang
efektif, maka peluang untuk penangkapan hasil tangkapan ikan diperairan ini
masih cukup tinggi. Namun demikian, peningkatan pemanfaatan perikanan
perairan Danau Sentani ini perlu didasarkan pada pemanfaatan yang rasional
agar keanekaragaman jenis ikan dapat dipertahankan.
Keanekaragaman jenis ikan dapat dipengaruhi oleh aktivitas
penangkapan, pencemaran limbah rumah tangga, faktor alat tangkap yang
lebih dominan digunakan, introduksi spesies baru kedalam perairan air
danau, perubahan iklim atau musim dan degradasi atau fragmentasi habitat.
Ketika
introduksi/tebar
(bukan
ikan
asli)
dilakukan,
maka
ikan
indigenous/endemik (ikan asli) secara perlahan akan mengalami kepunahan.
Keanekaragaman jenis ikan di Danau Sentani telah diteliti oleh
Chairulwan (2005), dengan hasil 17 spesies dan 8 famili. Dengan
meningkatnya aktivitas penangkapan ikan dan perubahan faktor lingkungan,
maka secara langsung dapat menyebabkan penurunan keanekaragaman jenis
ikan. Untuk itu perlu adanya penelitian yang berkelanjutan sehingga
keanekaragaman jenis ikan di Danau Sentani terus terkontrol.
2
B.
Perumusan Masalah
1.
Bagaimana keanekaragaman jenis ikan air tawar yang ada di Danau
Sentani.
2.
Pengaruh keanekaragaman jenis alat tangkap yang digunakan terhadap
jenis dan jumlah ikan yang ditangkap.
3.
C.
Bagaimana pola distribusi ikan pada ketiga Distrik di Danau Sentani.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui keanekaragaman jenis ikan yang ada di Danau
Sentani.
2.
Untuk mengetahui pengaruh alat tangkap terhadap jenis dan jumlah
ikan yang ditangkap.
3.
Untuk mengetahui pola distribusi ikan pada ketiga Distrik di Danau
Sentani.
D.
Manfaat
Dapat memberi kontribusi bagi Pemerintah setempat untuk lebih
memfokuskan perhatian pada perkembangan Danau Sentani, khususnya
konservasi endemik dan pembatasan introduksi ikan sehingga dapat
digunakan sebagai kawasan wisata dan penelitian ilmiah dan bagi
masyarakat setempat tentang tersedianya lapangan pekerjaan yang dapat
dikelolah di Danau Sentani.
3
Download