PowerPoint Presentation - E

advertisement
Prosedur Beracara
Arbitrase
Menurut UU No.30 Tahun
1999
Diagram Prosedur Beracara
….....1---2-----3---4---(14 hari)----5-------6
8A
----7---(14 hari)---8----9---(10 hari)--10----11
180 hari
--12---13—(30 hari)--14--15--16-(14 hari)--17
----18--------19--------20-----------21
30 hari
Keterangan Diagram
Permohonan arbitrase oleh pemohon
2.
Pengangkatan arbiter
3.
Pengajuan surat tuntutan oleh pemohon
4.
Penyampaian satu salinan putusan kepada termohon
5.
Jawaban tertulis dari termohon diserahkan pada arbiter
6.
Salinan jawaban diserahkan pd termohon atas perintah
arbiter
7.
Perintah arbiter agar para pihak menghadap arbitrase
8.
Para pihak menghadap arbitrase
8a. Tuntutan balasan dari termohon
9.
Panggilan lagi jika termohon tidak menghadap tanpa
alasan yang jelas
1.
er
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Termohon tidak juga menghadap sidang, pemeriksaan
diteruskan tanpa kehadiran termohon (verstek), dan
tututan dikabulkan
Jika termohon hadir, diusahakan perdamaian oleh arbiter
Proses pembuktian
Pemeriksaan selesai dan ditutup (maks. 180 hari sejak
arbitrse terbenntuk)
Pengucapan putusan
Putusan diserahkan para pihak
Putusan diterima oleh para pihak
Koreksi, tambahan, pengurangan terhadap putusan
Penyerahan & pendaftaran putusan ke PN
permohonan eksekusi didaftarkan ke PN
Putusan pelaksanaan
Perintah Ka. PN jika putusan tidak dilaksanakan
Pemeriksaan Tertutup



Pemeriksaan perkara dilakukan
secara tertutup
Kerahasiaan para pihak terjamin
Pasal 27 UU 30/1999, tidak
memberikan kekecualian terhadap
sifat tertutupnya sidang pemeriksaa
arbitrase
Bahasa


a)
b)
Bahasa yang dipergunakan adalah
Bahasa Indonesia
Penggunaan bahasa selain Bahasa
Indonesia dapat dilakukan jika:
Para pihak menghendaki penggunaan
bahasa lain dan hal tersebut disetujui
oleh para arbiter.
Terhadap arbitrase yang tidak berlaku
UU No.30 Tahun 1999, misalnya
arbitrase internasional, dimana bahasa
Inggris sering digunakan
Keterlibatan Para Pihak




Pihak-pihak yang bersengketa
mempunyai hak untuk diperlakukan
secara sama satu sama lain
Diberi kesempatan yang sama untuk
didengar oleh pihak arbiter
Bisa didampingi oleh pengacaranya
Pasal 29 UU 30/1999
Keterlibatan Pihak Ketiga


a)
b)
Pihak ketiga diluar perjanjian arbitrase
juga dapat ikut serta dan
menggabungkan diri dalam suatu proses
arbitrase
Pasal 30 UU 30/1999,memberikan syarat
agar pihak ketiga dapat ikut serta :
Terdapat unsur kepentingan yang terkait
dgn perkara yang bersangkutan
Keikutsertaannya disepakati oleh pihak
yang bersengketa, arbiter atau majelis
arbitrase
Pemberitahuan Sengketa kepada
para pihak






Surat tercatat
Telegram
Teleks
Faksimili
E-mail
Buku ekspedisi
Penggunaan Acara Arbitrase



Dengan suatu perjanjian tertulis dan
tegas, para pihak bebas menentukan
sendiri acara arbitrase yg akan
digunakan
Para pihak dapat memilih acara yang
berlaku bagi lembaga arbitrase
Jangka waktu dan tempat arbitrase
ditentukan oleh para pihak
Penentuan Tempat Arbitrase



Tempat yang ditentukan oleh para
pihak
Berlaku tempat yg ditentukan oleh
para arbiter
Jika yang dipilih adalah lembaga
arbitrase, maka menganut atura
lembaga arbitrase tersebut
PARA PIHAK TIDAK HADIR


Jika pada hari sidang pemohon tidak
datang untuk menghadap sidang,
maka tuntutan dinyatakan gugr,
tugas arbitrase dianggap selesai
Sedangkan jika termohon tidak hadir
tanpa alasan yang jelas, maka
pemeriksaan akan dilanjutkan tanpa
hadirnya termohn (verstek).
Tuntutan akan diterima seluruhnya
Surat Tuntutan oleh Pemohon





Nama lengkap dan tempat
tinggal/kedudukan para pihak
Uraian singkat tentang sengketa disertai
dengan lampiran pendukung
Isi tuntutan yang jelas
Disamping surat tuntutan yg diajukan
pemohon, termohon dapat mengajukan
bantahan tertulisnya
Tuntutan akan ditolak jika tuntutan tidak
beralasan atau tidak sesuai dengan
hukum yang berlaku
Tuntutan Balasan


a)
b)


Dsamping memberikan jawaban atas tuntutan dari pihak
pemohon, pihak termohon dapat juga mengajukan
tuntutan balasan
Pengajuan tuntutan balasan dapat dilakukan dengan 2
cara :
Diajukan dalam jawabannya
Diajukan selambat-lambatnya pada sidang arbitrase yg
pertama
Terhadap tuntutan balasan , pemohon dapat mengajukan
tanggapan
Tuntutan balasan dari termohon bersama dengan
tanggapan pemohon atas tuntutan balasan tersebut
harus diperiksa dan diputus bersama-sama dengan pokok
sengketa
Pencabutan surat permohonan
arbitrase


a)
b)
Jika diajukan sebelum ada jawaban dari
termohon, pemohon dapat mencabut surat
permohonan arbitrase tanpa perlu persetujuan
dari pihak termohon
Jika sudah ada jawaban dari pemohon, maka
perubahan atau penambahan atas surat
tuntutan arbitrase hanya dapat dilakukan jika :
Adanya persetujuan dari termohon
Perubahan atau penambahan tersebut hanya
bersangkutan dengan hal-hal yang bersifat fakta
, tidak bersangkutan dengan dasar-dasar
hukum dari permohonan
Prosedur Pembuktian dalam
Arbitrase




Prosedur pembuktian di Pengadilan Negeri dapat
diberlakukan dalam proses arbitrase
Atas perintah arbiter atau majelis arbitrase atau
atas permintaan para pihak dapat dipanggil
seorang saksi atau lebih atau seorang saksi ahli
atau lebih, untuk didengan keterangannya
Biaya pemanggilan dan perjalanan saksi atau
saksi ahli dibebankan kepada pihak yang
meminta
Sebelum memberikan keterangan para saksi atau
saksi ahli wajib mengucapkan sumpah




Arbiter atau majelis arbitrase dapat meminta
bantuan seorang atau lebih saksi ahli untuk
memberikan keterangan tertulis mengenai
persoalan khusus yang berhubungan dgn pokok
sengketa
Para pihak wajib memberikan segala keterangan
yang diperlukan oleh saksi ahli
Abiter atau majelis arbitrase meneruskan salinan
keterangan saksi ahli tsb kpd para pihak agar
dapat ditanggapi secara tertulis oleh para pihak
Jika terdapat hal yang kurang jelas, atas
permintaan para pihak yang berkepentingan,
saksi ahli yang bersangkutan dapat didengan
keterangannya di muka sidang arbitrase dengan
dihadiri oleh para pihak atau kuasanya
Download