KONTRAK DAGANG

advertisement
MATERI PERTEMUAN 10
Sejarah Hukum Islam I
(Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Hukum Islam)

Tujuan Instruksional Umum:
 Agar
mahasiswa mengetahui sejarah Perkembangan
Hukum Islam

Tujuan Instruksional Khusus:
 Agar
Mahasiswa dapat mengetahui sejarah
perkembangan Hukum Islam pada Masa Nabi
Muhammad
 Agar Mahasiswa dapat mengetahui sejarah
perkembangan Hukum Islam pada Masa Nabi Khulafa
Rasyidin
A. MASA NABI MUHAMMAD




Agama Islam sebagai induk hukum Islam muncul di
semenanjung Arab.
Masyarakat
Arab
merupakan
masyarakat
unilateral Patrilineal, sehingga kedudukan seorang
laki-laki dalam keluarga lebih penting dari
perempuan.
Tiap-Tiap Klen mempunyai Dewa nya sendiri-sendiri
yang dipuja oleh masing-masing klen.
Nabi Muhammad Terlahir di kota Mekah dengan
nama Ahmad, pada 12 rabi’ul awal, tahun gajah
(Sekitar April 571M atau Agustus 570 M)




Nabi Muhammad tumbuh menjadi Pribadi yang mulia,
jujur dan dapat dipercaya.
Pada Usia 25 Tahun menikah dengan Siti Khadijah
Pada Usia 40 Tahun mendapatkan wahyu (Al- Qur’an)
dan diangkat menjadi Rasul Nya
Dalam menyebarluaskan Agama Islam Nabi
Muhammad mendapat perlawanan dari masyarakat
Mekkah, sehingga beliau hijrah dari Mekkah ke
Yathrib yang kemudian berubah menjadi Madinat al
Nabi (Kota Nabi), yang juga dikenal dengan sebutan
Madinah
Sebelum Hijrah, Nabi Muhammad melakukan
isra’ dan mi’raj pada tanggal 27 Rajab, pada
peristiwa ini Nabi Muhammad menerima
perintah salat wajib lima waktu.
 Nabi Muhammad wafat dalam usia 63 tahun
(tahun 632 M) setelah berhasil melakukan
tugasnya sebagai Rasulullah selam 13 Tahun di
Mekkah dan 10 Tahun di Madinah.

B. MASA KHULAFA RASYIDIN




Setelah Nabi Muhammad wafat, tugasnya sebagai utusan
Allah tidak dapat digantikan. Namun, tugasnya sebagai
pemimpin masyarakat Islam dan Negara digantikan oleh
kepala negara dan pemimpin umat Islam yang disebut
Khalifah
Tugas Utama Khalifah adalah menjaga kesatuan umat dan
pertahanan negara
Pengangkatan Khalifah dapat terjadi dengan 2 cara:
a. Persetujuan Masyarakat
b. Penunjukan oleh khalifah sebelumnya
Setelah dipilih/diangkat, khalifah mengangakat janji bahwa
ia akan memenuhi kewajiban yang dipercayakan padanya,
dan ia juga menerima janji setia (bay’at) dari rakyatnya
1. Abu Bakar Siddiq (642-634 M)


Merupakan Ahli Hukum yang memiliki pengertian yang
dalam tentang jiwa Islam, sehingga sangat tepat dipilih
sebagai khalifah
Pidato Pelantikan
“Jika aku melakukan sesuatu yang benar ikuti dan
bantulah aku, tetapi jika aku melakukan kesalahan,
perbaikilah, sebab menyatakan yang benar adalah
amanat, membohongi rakyat adalah pengkhianatan.”
“Ikutlah perintahku selama aku mengikuti perintah Allah
dan rasulnya, jika aku tidak mengikuti perintah Allah dan
Rasulnya, kalian berhak untuk tidak patuh kepadaku dan
aku pun tidak akan menuntut kepatuhan kalian


Cara Abu Bakar dalam memecahkan persoalan
hukum yang timbul dalam masyarakat yaitu dalam
wahyu Tuhan, kalau tidak terdapat disana,
dicarinya dalam Sunnah Nabi, kalau dalam Sunnah
ini pemecahan masalah tidak diperoleh, Abu Bakar
bertanya kepada para sahabat nabi yang
dikumpulkan dalam satu majelis.
Ijmak Sahabat sebagai cara Abu Bakar dalam
memecahkan persoalan hukum yang timbul dalam
masyarakat.



Pada masa pemerintahannya, atas anjuran Umar,
dibentuk panitia khusus yang diketua Zaid Bin
Tsabit yang bertugas mengumpulkan ayat-ayat Al
Qur’an yang telah ditulis pada zaman nabi pada
bahan-bahan darurat seperti pelepah kurma,
tulang unta, dsb.
Abu Bakar memerintah dari tahun 632 sampai 634
M.
Dimasa Abu Bakar ini telah diletakkan dasar-dasar
hukum Islam Selanjutnya.
2. Umar Bin Khatab (634-644 M)



Aktif dalam menyiarkan Agama Islam sampai
Palestina, Sirya, Irak, Persia, Mesir.
Menetapkan Tahun Islam (Hijriah) berdasarkan
peredaran bulan (lebih pendek 11 hari
dibanding tahun masehi)
Penetapan Umar yang diikuti oleh umat Islam
sampai sekarang adalah membiasakan shalat
Tarawih selama bulan Ramadhan.

Umar bin Khatab banyak melakukan ijtihad-ijtihad,
diantaranya:
Ijtihad talak tiga yang diucapkan sekaligus dianggap
sebagai talak tiga yang tidak mungkin rujuk, kecuali bekas
Isteri telah menikah lagi dan perkawinan tersebut telah
berakhir.
 Muallaf tidak mendapat zakat berdasarkan pertimbangan
Islam telah cukup kuat, sehingga orang yang baru masuk
Islam tidak perlu lagi mendapat perlakuan istimewa.
 Berdasarkan Q.V:38, pencuri dipotong tangan, namun
ancaman hukuman tersebut tidak dilaksanakan karena
keadaan darurat dan kemaslahatan masyarakat (wabah
kelaparan menimpa arab pada masa itu)
 melarang pria muslim menikahi wanita ahlul kitab untuk
melindungi kedudukan wanita Islam dan menjaga rahasia
negara.

3. Usman Bin affan (644-656 M)



Ketika menjadi khalifah sudah berumur 70
Tahun,dengan kepribadian agak lemah sehingga
dipergunakan oleh orang-orang dekatnya untuk
mencari keuntungan pribadi, dimana pangkatpangkat tinggi dikuasai keluarganya (Nepotisme)
Membentuk panitia yang kembali dipimpin oleh
zaid ibn Tsabit untuk menyalin dan membuat AlQur’an standar (mushaf Usmany)
Pembuatan Al Qur’an standar yang dibuat dalam 5
mushaf, masing-masing dikirim ke Makkah, Kairo,
Damaskus, Bagdad. 1 mushaf ditinggal di Madinah
4. Ali Bin Abi Thalib (656-662 M)




Mengambil suri teladan, ilmu pengetahuan, budi
pekerti dan kebersihan hati nabi Muhammad
Terdapat golongan ahlus sunnah wal jama’ah dan
syi’ah
Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah ke-4 dari
tahun 656 – 662 M.
Sumber Hukum Islam dimasa Khulafa Rasyidin
adalah : Al-Qur’an, Sunnah Nabi, Ijma Sahabat
dan Qiyas.
Download