BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER 2

advertisement
ATMOSFER
MATA PELAJARAN
GEOGRAFI
MENU
PRAKIRAAN
MUSIM
BIODATA
SUHU
STANDAR
KOMPETENSI
MATERI
CURAH
HUJAN
MATAHARI
AWAN
KOMPETENSI
DASAR
LKS
ANGIN
INDIKATOR
LATIHAN
SOAL
KELEMBABAN
PRAKIRAAN
CUACA
EVALUASI
STANDAR KOMETENSI
MENGANALISIS GEJALA FISIK
DAN PERKEMBANGAN
BENTUK MUKA BUMI SERTA
PELESTARIANNYA
KOMPETENSI DASAR
MENGANALISIS ATMOSFER
DAN DAMPAKNYA TERHADAP
KEHIDUPAN
DI MUKA BUMI
INDIKATOR
MENGANALISIS DINAMIKA
UNSUR-UNSUR CUACA
DAN IKLIM
PENYINARAN MATAHARI,
SUHU, ANGIN, KELEMBABAN,
DAN CURAH HUJAN
UNSUR-UNSUR CUACA DAN
IKLIM
1. PENYINARAN MATAHARI
o
Suatu tempat yang lokasinya
semakin
dekat dengan lintang 0
(garis khatulistiwa), temperatur
udaranya
semakin panas.
Matahari
Matahari dikenal dalam bahasa Inggris
sebagai 'Sun'. Matahari merupakan
bintang terdekat dengan bumi dengan
jarak rata-rata 149.680.000 kilometer
(93.026.724 batu / miles). Matahari
serta kesembilan buah planet
membentuk tata surya. Matahari berdiameter 1.391.980 kilometer dengan
suhu permukaan 5.500 °C dan suhu
pada intinya 15 juta °C. Matahari
dikelaskn sebagai bintang kecil jenis G.
Cahaya matahari menempuh masa 8
menit untuk sampai ke bumi dan
cahaya matahari yang terang ini dapat
mengakibatkan siapapun yang
memandang terus kepada matahari,
menjadi buta.
2. SUHU UDARA
Matahari merupakan salah satu sumber panas bagi
permukaan bumi.
Banyak sedikitnya sinar matahari yang sampai ke
permukaan bumi tergantung pada :
- Sudut datang sinar matahari
- Lamanya penyinaran matahari
- tebal tipisnya awan
- Ada tidaknya penghalang di permukaan bumi
(seperti rumah dan vegetasi
- permukaan bumi yang disinari (daratan lebih cepat
menerima panas dari pada lautan)
ANGIN
Udara akan bergerak dari
daerah yang bertekanan
tinggi menuju daerah yang
bertekanan rendah
PRAKIRAAN MUSIM
DPM adalah daerah prakiraan
musim yang pola hujan rata-ratanya
memiliki perbedaan yang jelas
antara kreteria musim kemarau dan
kreteria musim hujan.
NON DPM adalah daerah-daerah
yang pola hujan rata-ratanya tidak
memiliki perbedaan yang jelas
antara musim kemarau dan musim
hujan.
KELEMBABAN
UDARA
Kelembaban Mutlak
(Absolut)
Kelembaban Relatif (
Nisbi)
AWAN
Para Ahli Mengelompokkan Awan
ke dalam tiga kelompok
berdasarkan bentuknya yaitu :
Awan Sirrus
Awan Kumulus
Awan Stratus
Awan Berdasarkan
Ketinggianya
Awan Tinggi ( 6-12 Km)
Awan menengah (3-6 km)
Awan Rendah ( kuarang
dari 3 km)
Awan Karena Gerak Naik
(500 – 1500 m)
Kabut
CURAH HUJAN
Hujan Zenithal
Hujan Orografis
Hujan Frontal
PRAKIRAAN CUACA BULANAN
DASARIAN adalah rentang waktu 10
(sepuluh) hari. Dasarian I adalah Tanggal
1 sampai 10 Dasarian II adalah Tanggal
11 sampai 20 Dasarian III adalah Tanggal
21 sampai dengan akhir bulan
NORMAL
Diatas Normal (A)
Normal (N)
Diatas Normal (A)
: rata-rata curah hujan selama
30 tahun
: jika nilai
perbandingannya >115%
: jika nilai perbandingannya
antara 85% -115%
: jika nilai perbandingannya
<85%
Lembar Kerja Siswa
Kualitas Udara
Sejak tahun 1976 BMG telah melakukan
pemantauan terhadap beberapa parameter
kualitas udara yang berdampak negatif
terhadap keselamatan dan kesehatan
masyarakat. Tujuan pemantauan kualitas
udara yang dilakukan oleh BMG adalah
untuk mengetahui tingkat konsentrasi
polutan di udara, serta untuk menyajikan
informasi kualitas udara sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai peringatan dini
terhadap gejala perubahan iklim.
Lembar Kerja Siswa
KD. Atmosfer
Sejarah Pendirian Stasiun Pemantauan
Kualitas Udara di Indonesia
Pendirian jaringan pemantauan kualitas udara di Indonesia berkaitan erat dengan
program-program Badan Meteorologi Se Dunia (WMO) antara lain Program Global
Ozone Observing System (GO3OS) di tahun 1950-an, Program Background Air
Pollution Monitoring Network (BAPMoN) di tahun 1960-an, Program Global
Atmosphere Wacth (GAW) tahun 1989 dan Program GAW Urban Research
Meteorological and Environment (GURME) tahun 1999.
Pemantauan kualitas udara yang dilakukan di stasiun-stasiun pemantau BMG
meliputi pengukuran konsentrasi debu (SPM) di 37 stasiun, konsentrasi SO2 dan NO2,
ozon permukaan dan aerosol di dua stasiun yaitu stasiun BMG Jakarta dan GAW
Bukit Kototabang, dan pemantauan kualitas air hujan di 26 stasiun.Pemantauan
Kualitas Air Hujan tersebar di 26 stasiun di Indonesia menghasilkan informasi
kualitas air hujan meliputi tingkat keasaman (pH), daya hantar listrik (conductivity)
dan komposisi unsur-unsur kimia yang terlarut dalam air hujan.
Stasiun Global Atmosphere Wacth (GAW Station) yang berlokasi di Bukit KototabangSumatera Barat terletak pada posisi 00o 12' 17" LS dan 100o 19" 15" BTpada
ketinggian 864.5 meter di atas permukaan laut. Disamping parameter-parameter
kualitas udara sebagaimana tersebut di atas, stasiun GAW juga melakukan
pengukuran Total Carbon (Black Carbon), Poly Aromatic Hydrocarbon (PAH), radiasi
langsung dan radiasi Ultra Violet (UV-B), dan pengamatan synoptic (meteorologi
permukaan). Lengkapi Pertanyaan di Bawah Ini
Lembar Kerja
Tahun berapakah stasiun pemantau
kualitas udara dibangun di Indonesia?
Apa fungsi dari stasiun pemantau kualitas
udara ?
Berdasarkan teks di atas apa yang anda
ketahui tentang kualitas udara ?
Apa sajakah yang mempengaruhi kualitas
udara di atmosfer?
KETERANGAN TINGKAT KETERSEDIAAN AIR DI INDONESIA
BULAN JUNI 2006
Tingkat ketersediaan air di tentukan atas
kadar air antara 0% pada titik lahan
permanen tanaman dan 100% pada
kapasitas lapang, untuk lahan yang tidak
beririgasi.
Cukup : Kadar air sedalam jelajah akar
tanaman >60%
Sedang : Kadar air sedalam jelajah akar
tanaman 40% - 60%
Kurang : Kadar air sedalam jelajah akar
tanaman <40%
RATA-RATA UNSUR IKLIM DI KOTAKOTA DI INDONESIA
Rata-rata atau series iklim bisa digunakan
untuk membuat tipe (klasifikasi) iklim
disuatu daerah.
Kegunaan klasifikasi iklim adalah suatu
metode untuk memperoleh efisiensi
informasi dalam bentuk yang umum dan
sederhana. Oleh karena itu, analisis
statistik unsur-unsur iklim yang
digunakan dapat dilakukan untuk
menjelaskan dan memberi batas pada
tipe-tipe iklim secara kuantitatif, umum
dan sederhana.
Khusus untuk aplikasi kegiatan pertanian
(tanaman pangan) ada bebarapa hal yang
perlu dilakukan untuk penentuan pola
jadwal tanam :
Pewilayahan tipe iklim oldeman
Pewilayahan tipe hujan
Analisa neraca air
Prospek / prakiraan musim hujan
(termasuk periode musim kemarau dan
musim hujan, serta sifat hujannya
Klasifikasi iklim perlu
memperhatikan beberapa hal :
Tujuan klasifikasi iklim dibuat untuk
: pertanian, kelautan, pernerbangan
dll
Luas cakupan wilayah klasifikasi
iklim : makro. meso, dan mikro.
Latar belakang pembuatan
klasifikasi iklim.
Beberapa metode klasifikasi iklim :
Koppen digunakan untuk iklim pada
tumbuhan/vegetasi
Schmidth-Ferguson digunakan
untuk iklim kehutanan dan
perkebunan.
Oldeman digunakan untuk iklim
lahan pertanian pangan
INFORMASI MENGENAI RATA-RATA ATAU
NORMAL IKLIM DI BEBERAPA KOTA DI
INDONESIA BERUPA
Rata-rata suhu udara
Rata-rata tekanan udara
Rata-rata kelembaban
Rata-rata kecepatan angin
Rata-rata curah hujan
RADAR ATMOSFER
SELAMAT BELAJAR
Download