BAB II RPJMD 2014 (hal 1

advertisement
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1.
Aspek Geografis dan Demografi
2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
Wilayah Provinsi Jawa Timur dengan luas 48.039,14 Km2 memiliki
batas-batas sebagai berikut: sebelah Utara Laut Jawa, sebelah Timur Selat
Bali, sebelah Selatan Samudera Hindia, dan sebelah Barat berbatasan dengan
Provinsi Jawa Tengah. Secara astronomis terletak antara
111o,0’-114o,4’
Bujur Timur dan 7o,12’-8o,48’ Lintang Selatan. Sebagian besar wilayah Jawa
Timur terdiri dari 90% wilayah daratan dan 10% wilayah Kepulauan termasuk
Madura. Secara administrasif berdasarkan Permendagri No. 18 Tahun 2013
tentang Buku Induk Kode Wilayah, Jawa Timur terdiri dari 38 Kabupaten/Kota
(29 Kabupaten dan 9 Kota) yang mempunyai 664 Kecamatan dengan 783
Kelurahan dan 7.722 Desa.
Tabel 2.1
Jumlah Kecamatan dan Desa pada masing – masing
Kabupaten/Kota se Jawa Timur Tahun 2013
Kabupaten/Kota
Kecamatan
Kelurahan/Desa
Kelurahan
Desa
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kabupaten
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Pacitan
Ponorogo
Trenggalek
Tulungagung
Blitar
Kediri
Malang
Lumajang
Jember
Banyuwangi
Bondowoso
Situbondo
Probolinggo
Pasuruan
Sidoarjo
Mojokerto
Jombang
12
21
14
19
22
26
33
21
31
24
23
17
24
24
18
18
21
5
26
5
14
28
1
12
7
22
28
10
4
5
24
31
5
4
166
281
152
257
220
343
378
198
226
189
209
132
325
341
322
299
302
171
307
157
271
248
344
390
205
248
217
219
136
330
365
353
304
306
BAB II - 1
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Kabupaten/Kota
Kecamatan
(1)
(2)
18. Nganjuk
19. Madiun
20. Magetan
21. Ngawi
22. Bojonegoro
23. Tuban
24. Lamongan
25. Gresik
26. Bangkalan
27. Sampang
28. Pamekasan
29. Sumenep
Kota
30. Kediri
31. Blitar
32. Malang
33. Probolinggo
34. Pasuruan
35. Mojokerto
36. Madiun
37. Surabaya
38. Batu
Kelurahan/Desa
Kelurahan
Desa
Jumlah
(3)
(4)
(5)
20
15
18
19
28
20
27
18
18
14
13
27
20
8
28
4
11
17
12
26
8
6
11
4
264
198
207
213
419
311
462
330
273
180
178
328
284
206
235
217
430
328
474
356
281
186
189
332
3
3
5
5
4
2
3
31
3
46
21
57
29
34
18
27
160
5
0
0
0
0
0
0
0
0
19
46
21
57
29
34
18
27
160
24
Sumber: Permendagri Nomor 18 Tahun 2013
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat kesuburan tanah
adalah banyaknya gunung berapi yang masih aktif. Provinsi Jawa Timur
mempunyai beberapa gunung berapi yang masih aktif yang tersebar mulai
mulai dari perbatasan barat ke timur meliputi Gunung Lawu, Gunung Kelud,
Gunung Bromo, Gunung Argopuro, dan Gunung Ijen dengan gunung tertinggi
yaitu Gunung Semeru.
Faktor topografi, jenis tanah dan geologi memberikan pengaruh besar
terhadap tingkat erosi yang tinggi di wilayah lajur gunung api tengah seperti
Magetan, Trenggalek, Tulungagung, Tuban, Kediri, Blitar, Malang,
Probolinggo, Situbondo dan Bondowoso dan daerah perbukitan gamping
seperti Madura dan Pacitan dari lajur pegunungan selatan. Pegunungan
gamping dengan tingkat kesuburan tanah yang marginal dan mempunyai
kecenderungan menjadi tanah kritis.
Lajur gunung api tengah dengan beberapa gunung api yang masih
aktif, seperti Gunung Lawu, Wilis, Kelud, Kawi, Arjuno, Semeru, Bromo,
Raung, Merapi dan lainnya merupakan ancaman bencana alam letusan
BAB II - 2
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
gunung api, baik berupa banjir atau longsoran lahar, aliran lava, awan panas,
gas beracun maupun gempa vulkanik yang perlu diwaspadai sejak dini. Lajur
ini juga rawan longsor dan gempa bumi tektonik, karena tanahnya yang tidak
begitu mampat, lapisan tanahnya tebal dengan kelerengan yang curam dan
terletak di atas struktur sesar dan patahan. Berikut ini nama dan tinggi
gunung berapi di Jawa Timur.
Tabel 2.2
Lokasi, Nama dan Tinggi Gunung Berapi di Jawa Timur
Lokasi Kabupaten Nama Gunung Berapi
Malang
Kelud
Welirang
Arjuno
Semeru
Lumajang
Lamongan
Bromo
Jember
Argopuro
Bondowoso
Pendil
Suket
Banyuwangi
Merapi
Raung
Sumber : BPS Jawa Timur, 2013
Tinggi (M)
1.731
3.156
3.339
3.676
1.668
3.292
3.088
2.338
2.950
2.800
3.332
Panjang bentangan Barat-Timur Provinsi Jawa Timur sekitar 400
kilometer dan lebar bentangan utara-selatan sekitar 200 kilometer. Jawa
Timur memiliki wilayah kepulauan yang terdiri dari pulau bernama sebanyak
232 pulau, pulau tanpa nama sebanyak 55 sehingga total keseluruhan pulau
kecil yang dimiliki Provinsi Jawa Timur sebanyak 287 pulau (Sumber :
Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, 2004). Pulau Madura adalah
pulau terbesar di Jawa Timur, di sebelah timur Pulau Madura terdapat
gugusan pulau, paling timur adalah Kepulauan Kangean, dan paling utara
adalah Kepulauan Masalembu. Pulau Bawean berada sekitar 150 kilometer
sebelah utara pulau Jawa, sedangkan bagian selatan meliputi pulau Nusa
Barung, Sempu, Sekel dan Panehan.
BAB II - 3
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Gambar 2.1
Peta Administrasi Wilayah dan Pulau – Pulau Jawa Timur
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031
Berdasarkan struktur fisik dan kondisi geografis, Jawa Timur dapat
dikelompokkan sebagai berikut : (1) Bagian Utara dan Madura merupakan
daerah yang relatif kurang subur yang berupa pantai, dataran rendah dan
pegunungan; (2) Bagian Tengah merupakan daerah yang relatif subur; (3)
Bagian Selatan-Barat merupakan pegunungan
yang memiliki potensi
tambang cukup besar; (4) Bagian Timur pegunungan dan perbukitan yang
memiliki potensi perkebunan, hutan dan tambang.
Kondisi topografi Provinsi Jawa Timur terbagi menjadi 2 aspek antara lain :
1) Ketinggian Lahan
Secara topografi wilayah daratan Jawa Timur dibedakan menjadi
beberapa wilayah ketinggian, yaitu :
 Ketinggian 0 – 100 meter dari permukaan laut: meliputi 41,39 %
dari seluruh luas wilayah dengan topografi relatif datar dan
bergelombang.
 Ketinggian 100 – 500 meter dari permukaan laut: meliputi 36,58 %
dari luas wilayah dengan topografi bergelombang dan bergunung.
 Ketinggian 500 – 1000 meter dari permukaan laut: meliputi 9,49 %
dari luas wilayah dengan kondisi berbukit.
 Ketinggian lebih dari 1.000 meter dari permukaan laut : meliputi
12,55 % dari seluruh luas wilayah dengan topografi bergunung dan
terjal.
BAB II - 4
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Gambar 2.2
Peta Ketinggian Lahan
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031
2) Kemiringan Lereng
Sebagian besar wilayah Jawa Timur mempunyai kemiringan lereng 0-15 %
hampir di seluruh dataran rendah Provinsi Jawa Timur, sedangkan untuk
kemiringan lereng 15-40% berada pada daerah perbukitan dan pegunungan,
kemiringan lereng >40% berada pada daerah pegunungan.
Gambar 2.3
Peta Kemiringan Lereng
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031
BAB II - 5
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Secara umum wilayah Provinsi Jawa Timur merupakan kawasan subur
dengan berbagai jenis tanah seperti Halosen, Pleistosen, Pliosen, Miosen, dan
Kwarter yang dipengaruhi adanya gunung berapi. Sekitar 20,60 % luas
wilayah yaitu wilayah puncak gunung api dan perbukitan gamping yang
mempunyai sifat erosif, sehingga tidak baik untuk dibudidayakan sebagai
lahan pertanian. Sebagian besar wilayah Jawa Timur mempunyai kemiringan
tanah 0-15 %, sekitar 65,49 % dari luas wilayah yaitu wilayah dataran aluvial
antar gunung api sampai delta sungai dan wilayah pesisir yang mempunyai
tingkat kesuburan tinggi dan dataran aluvial di lajur Kendeng yang subur,
sedang dataran aluvial di daerah gamping lajur Rembang dan lajur
Pegunungan Selatan cukup subur.
Gambar 2.4
Peta Jenis Tanah
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031
Kondisi geologi Jawa Timur yang cukup kaya akan potensi
sumberdaya mineral, memiliki sekitar 20 jenis bahan galian yang
mendukung sektor industri maupun konstruksi, yang secara umum dapat
dikelompokkan menjadi empat lajur, yaitu: pertama Lajur Rembang
terbentuk oleh batu lempung napalan dan batu gamping merupakan
cekungan tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi; kedua Lajur
Kendeng terbentuk batu lempung dan batupasir, potensi lempung,
bentonit, gamping; ketiga lajur Gunung Api Tengah terbentuk oleh
endapan material gunung api kuarter, potensi bahan galian konstruksi
berupa batu pecah, krakal, krikil, pasir, tuf; keempat lajur Pegunungan
BAB II - 6
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Selatan terbentuk oleh batu gamping dengan intrusi batuan beku dan
aliran lava yang mengalami tekanan, potensi mineral logam, marmer,
onyx, batu gamping, bentonit, pospat.
Gambar 2.5
Peta Formasi Geologi
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031
Secara hidrologi wilayah Provinsi Jawa Timur terdiri dari air
permukaan dan air tanah. Air permukaan meliputi Wilayah Sungai (WS),
dan Waduk, sedangkan air tanah berupa mata air. Pembagian WS di
meliputi tujuh WS yaitu WS Bengawan Solo, WS Brantas, WS Welang –
Rejoso, WS Pekalen – Sampean, WS Baru – Bajulmati, WS Bondoyudo –
Bedadung, dan WS Madura.
Provinsi Jawa Timur memiliki 686 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang
tercakup dalam wilayah sungai, WS Bengawan Solo memiliki 94 DAS, WS
Brantas memiliki 220 DAS, WS Welang – Rejoso memiliki 36 DAS, WS
Pekalen – Sampean memiliki 56 DAS, WS Baru – Bajulmati memiliki 60
DAS, WS Bondoyudo – Bedadung memiliki 47 DAS, dan WS Madura
memiliki 173 DAS.
Berdasarkan data Pengairan dalam angka dari tahun 2008, 2009,
2010, 2011, 2012, luas Catchment Area yang dapat diidentifikasi
berdasarkan wilayah sungai, cenderung nilainya tetap. Kecuali pada WS
Bengawan Solo dan WS Brantas yang luasan Catchment Area nya
meningkat pada tahun 2011, 2012 dan 2013.
BAB II - 7
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Tabel 2.3
Luas Catchment Area (Km ) pada Wilayah Sungai di Jawa Timur
2
No
1
2
3
4
5
6
7
Wilayah Sungai
Bengawan Solo
Brantas
Welang – Rejoso
Pekalen – Sampean
Baru – Bajulmati
Bondoyudo – Bedadung
Madura
2008
13.070,00
13.880,00
2.601,00
3.953,00
3.675,00
5.364,00
4.575,00
2009
13.070,00
13.880,00
2.601,00
3.953,00
3.675,00
5.364,00
4.575,00
2010
13.070,00
13.880,00
2.601,00
3.953,00
3.675,00
5.364,00
4.575,00
2011
13.070,00
13.880,00
2.601,00
3.953,00
3.675,00
5.364,00
4.575,00
2012
32.952,30
13.880,00
2.601,00
3.953,00
3.675,00
5.364,00
4.575,00
2013
32.952,30
13.880,00
2.601,00
3.953,00
3.675,00
5.364,00
4.575,00
Sumber : Pengairan dalam angka dari tahun 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013
Selain Sungai, sumber daya air yang dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan air adalah waduk-waduk tersebar hampir di seluruh
Jawa Timur. Jumlah Waduk yang ada di Jawa Timur berjumlah 89 buah
waduk.
Tabel 2.4
Jumlah Waduk, Volume Tampung, Kapasitas Efektif dan Luas Daerah Genangan
pada Wilayah Sungai di Jawa Timur
No
1
2
3
4
5
6
7
No
1
2
Wilayah Sungai
Bengawan Solo
Volume Tampung (103
m3)
KapasitasEfektif (103 m3)
Luas Daerah Genangan
(km2)
Brantas
Volume Tampung (103
m3)
KapasitasEfektif (103 m3)
Luas Daerah Genangan
(km2)
Welang – Rejoso
Pekalen – Sampean
Baru – Bajulmati
Bondoyudo – Bedadung
Madura
Volume Tampung (103
m3)
KapasitasEfektif (103 m3)
Luas Daerah Genangan
(km2)
Wilayah Sungai
Bengawan Solo
Volume Tampung (103
m3)
KapasitasEfektif (103 m3)
Luas Daerah Genangan
(km2)
Brantas
Volume Tampung (103
m3)
KapasitasEfektif (103 m3)
2008
61 Waduk
588.977,63
2009
61 Waduk
588.977,63
2010
61 Waduk
588.977,63
2011
61 Waduk
590.384,63
2012
61 Waduk
590.384,63
2013
61 Waduk
590.384,63
363.212,80
3.612,79
363.212,80
3.612,79
363.212,80
3.612,79
365.423,80
3.612,79
365.423,80
3.612,79
365.423,80
3.612,79
21 Waduk
459.458,00
21 Waduk
459.458,00
21 Waduk
459.458,00
21 Waduk
459.458,00
21 Waduk
475.367,00
21 Waduk
475.367,00
412.640,90
2.913,75
412.640,90
2.913,75
412.640,90
2.913,75
412.640,90
2.913,75
435.954,90
2.913,75
435.954,90
2.913,75
1 Waduk
10.000,00
1 Waduk
10.000,00
1 Waduk
10.000,00
1 Waduk
10.000,00
1 Waduk
10.000,00
1 Waduk
10.000,00
7.250,00
2,8
7.250,00
2,8
7.250,00
2,8
7.250,00
2,8
7.250,00
2,8
7.250,00
2,8
2008
61 Waduk
588.977,63
2009
61 Waduk
588.977,63
2010
61 Waduk
588.977,63
2011
61 Waduk
590.384,63
2012
61 Waduk
590.384,63
2013
61 Waduk
590.384,63
363.212,80
3.612,79
363.212,80
3.612,79
363.212,80
3.612,79
365.423,80
3.612,79
365.423,80
3.612,79
365.423,80
3.612,79
21 Waduk
459.458,00
21 Waduk
459.458,00
21 Waduk
459.458,00
21 Waduk
459.458,00
21 Waduk
475.367,00
21 Waduk
475.367,00
412.640,90
412.640,90
412.640,90
412.640,90
435.954,90
435.954,90
Sumber : Pengairan dalam angka dari tahun 2008, 2009, 2010, 2011, 2012
BAB II - 8
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Provinsi Jawa Timur memiliki jumlah mata air yang cukup banyak
dan tersebar di seluruh Wilayah sungai. Berdasarkan data Pengairan
dalam angka dari tahun 2008, 2009, 2010, 2011, 2012,2013 jumlah mata
air yang ada masih tetap tidak mengalami perubahan yaitu sebanyak
4.389 mata air, yang memiliki debit rerata tahunan yang sama yaitu 73,20
m3/detik, serta memiliki volume tahunan 2.308,57 106 m3.
Tabel 2.5
Jumlah Mata Air, Debit Rerata Tahunan dan Valume Tahunan di Wilayah Sungai
UPT PSDAW di Jawa Timur Tahun 2012
Wilayah Sungai
Jumlah
Debit Rerata
Volume
No
UPT PSAWS
Mata Air
Tahunan
Tahunan (106
Kabupaten/Kota
(bh)
(m3/detik)
m 3)
I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
II
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
BENGAWAN SOLO
Madiun
Kabupaten Madiun
Kabupaten Magetan
Kabupaten Ngawi
Kabupaten Ponorogo
Kabupaten Pacitan
JUMLAH
Bengawan Solo
Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Gresik
Kabupaten Tuban
Kabupaten Lamongan
JUMLAH
BRANTAS
Bango Gedangan
Kab/Kota Malangdan Kota
Batu
Kab/Kota Blitar
Kabupaten Tulungagung
Kabupaten Trenggalek
JUMLAH
Puncu Selodono
Kabupaten Kediri
Kabupaten Nganjuk
Kabupaten Jombang
JUMLAH
Buntung Paketingan
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Mojokerto
Kota Surabaya
114
138
217
428
140
1.037
0,60
3,12
2,68
1,51
0,31
8,22
18,89
98,46
84,55
47,56
9,81
259,26
46
11
28
50
135
0,41
0,57
0,32
0,25
1,55
12,93
17,98
10,06
7,88
48,85
487
162
76
321
1.046
9,80
4,45
0,96
0,01
15,21
309,18
140,18
30,21
0,19
479,76
323
112
73
508
8,27
1,49
0,98
10,74
260,71
47,11
30,84
338,67
5
38
0
0,01
1,98
0,00
0,16
62,44
0,00
BAB II - 9
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
No
III.
20
21
IV.
22
23
V.
24
VI.
25
26
VII.
27
28
29
30
Wilayah Sungai
UPT PSAWS
Kabupaten/Kota
JUMLAH
WELANG – REJOSO
Gembong Pekalen
Kabupaten Pasuruan
Kabupaten Probolinggo
JUMLAH
PEKALEN – SAMPEAN
Sampean Baru
Kabupaten Situbondo
Kabupaten Bondowoso
JUMLAH
BARU – BAJULMATI
Sampean Baru
Kabupaten Banyuwangi
JUMLAH
BONDOYUDO –
BEDADUNG
Bondoyudo – Mayang
Kabupaten Lumajang
Kabupaten Jember
JUMLAH
MADURA
Madura
Kabupaten Bangkalan
Kabupaten Sampang
Kabupaten Pamekasan
Kabupaten Sumenep
JUMLAH
Total Jawa Timur
Jumlah
Mata Air
(bh)
Debit Rerata
Tahunan
(m3/detik)
Volume
Tahunan (106
m 3)
43
1,99
62,60
292
222
514
0,00
6,44
6,44
0,00
203,09
203,09
57
119
176
3,38
2,24
5,62
106,56
70,58
177
232
232
11,25
11,25
354,78
354,78
255
315
570
2,15
1,50
3,65
67,80
47,30
115,11
36
33
38
21
128
4.389
4,20
1,04
1,70
1,60
8,54
73,20
132,40
32,86
53,69
50,38
269,33
2.308,57
Sumber :Pengairan dalam angka dari tahun 2008, 2009, 2011, 2012
Kondisi Iklim Provinsi Jawa Timur secara umum termasuk iklim
tropis yang mengenal 2 (dua) perubahan putaran musim, yaitu musim
Kemarau (Mei-Oktober) dan musim Penghujan (Nopember-sampai sekitar
bulan April). Hingga bulan Desember seluruh wilayah di Jawa Timur
sudah memasuki musim penghujan. Hampir setiap hari hujan mengguyur
semua wilayah dengan intensitas ringan hingga lebat.
Jika ditinjau dari kondisi suhu udara, pada tahun 2012 di Provinsi
Jawa Timur suhu udara maksimum mencapai 35,4 derajat Celcius dan
suhu udara minimum 20,6 derajat Celcius. Kecepatan angin maksimum
BAB II - 10
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
mencapai 16 knots yang terjadi pada bulan Maret. Jumlah curah hujan
maksimum terjadi pada bulan Januari dengan curah hujan sebesar 445,9
mm.
Tabel 2.6
Keadaan Cuaca Bulanan Tahun 2012
Bulan
Temperatur Temperatur Jumlah Curah Kecepatan Angin
Max (oC)
Min (oC)
Hujan (mm)
maksimum
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Januari
34,6
23,5
445,9
15
Februari
33,6
23,1
61,0
11
Maret
32,7
22,8
210,9
16
April
33,4
24,1
140,8
12
Mei
32,7
22,7
114,0
12
Juni
32,0
21,5
67,7
13
Juli
32,4
20,6
13
Agustus
33,1
20,6
14
September
33,4
20,6
14
Oktober
35,1
23,5
2,1
14
November
35,4
24,6
58,0
13
Desember
34,3
22,4
171
12
Sumber : Stasiun Meteorologi Klas I Juanda, Surabaya tahun 2013
Secara umum wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dibagi 2 bagian
besar, tutupan lahan lindung dan lahan budidaya. Kawasan lindung
memiliki luas kurang lebih 578.374 Ha atau sekitar 12,10% dari luas
wilayah Provinsi Jawa Timur, termasuk di dalamnya kawasan lindung
mutlak di mana terdapat cagar alam seluas kurang lebih 10.958 Ha, suaka
margasatwa seluas kurang lebih 18.009 Ha, taman nasional seluas kurang
lebih 176.696 Ha, taman hutan raya seluas kurang lebih 27.868,3 Ha
serta taman wisata alam seluas kurang lebih 298 Ha (SK Menteri
Kehutanan Nomor 395/Menhut-II/2011).
Adapun, penggunaan lahan budidaya adalah seluas kurang lebih
4.201.403,70 Ha atau 87,90% dari luas wilayah provinsi Jawa Timur.
Gambaran perubahan proporsi penggunaan lahan di Jawa Timur
menunjukkan kecenderungan menurunnya luas wilayah pertanian.
Pertanian lahan basah memiliki luas kurang lebih 911.863 Ha atau
19,08% dari luas wilayah provinsi Jawa Timur. Penggunaan lahan
kawasan terbangun dikendalikan agar tidak mengkonversi luas pertanian
lahan basah, terutama sawah irigasi teknis. Secara lebih rinci diuraikan
pada Tabel 2.7 Penggunaan Lahan Eksisting Provinsi Jawa Timur dan
Gambar 2.6 Peta Penggunaan Lahan Eksisting Provinsi Jawa Timur.
BAB II - 11
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Tabel 2.7
Penggunaan Lahan Eksisting Provinsi Jawa Timur
Penggunaan Lahan
Eksisting (Ha)
Prosentase (%)
No.
A.
1
2
B.
1
2
3
4
5
6
7
KAWASAN LINDUNG
Hutan Lindung
Kawasan Suaka Alam,
Pelestarian Alam
1) Suaka Margasatwa
2) Cagar Alam
3) Taman Nasional
4) Taman Hutan Raya
5) Taman Wisata Alam
578.571,30
344.742,00
233.829,30
12,11
7,21
4,90
18.009,00
10.958,00
176.696,00
27.868,30
298,00
0,38
0,23
3,70
0,58
0,01
KAWASAN BUDIDAYA
Kawasan Hutan Produksi
Kawasan Hutan Rakyat
Kawasan Pertanian
1) Pertanian Lahan Basah
2) Pertanian lahan kering/
tegalan/kebun campur
Kawasan Perkebunan
Kawasan Industri
Kawasan Pemukiman
Lainnya
4.201.403,70
782.772,00
361.570,30
2.020.490,71
911.863,00
1.108.627,71
87,89
16,38
7,56
42,27
19,08
23,19
359.481,00
7.403,80
595.255,00
74.430,89
7,52
0,15
12,45
1,56
TOTA L
4.779.975,00
100,00
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031
Gambar 2.6
Peta Penggunaan Lahan Eksisting Provinsi Jawa Timur
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031
BAB II - 12
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah
Potensi pengembangan wilayah di Provinsi Jawa Timur dapat di tinjau
dalam berbagai aspek antara lain potensi kehutanan, pertanian, perkebunan,
perikanan, dan pertambangan.
Potensi Kehutanan di Provinsi Jawa Timur dapat di tinjau pada
kawasan peruntukan hutan produksi dengan luas sekurang – kurangnya
782.772 Ha atau 16,38% dari luas wilayah Provinsi Jawa Timur dan hutan
rakyat dengan luas sekurang – kurangnya 361.570,30 Ha atau 7,56% dari
luas wilayah Provinsi Jawa Timur.
Gambar 2.7
Peta Peruntukan Hutan Produksi Provinsi Jawa Timur
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031
Berdasarkan total kawasan hutan produksi dan hutan rakyat, Provinsi
Jawa Timur mampu memproduksi kayu dan hasil penggunaan kayu sebagai
berikut :
Tabel 2.8
Produksi Kayu dan Penggunaan Kayu Tahun 2008-2012
Kayu Pertukangan
Kayu Bakar
Tahun Produksi
3
3
Jati (m ) Rimba (m ) Jati (m3) Rimba (m3)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2008
175.215
340.457
2.614
27.321
2009
155.767
260.763
987
8.007
2010
145.330
203.035
1.051
19.296
2011
167.176
271.264
1.719
14.496
2012
156.691
292.585
1.832
18.167
Sumber : BPS Jawa Timur, 2013
BAB II - 13
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Potensi Pertanian di Jawa Timur meliputi pertanian lahan basah,
pertanian lahan kering, dan hortikultura dengan total Luas rencana sawah di
Provinsi Jawa Timur seluas 1.806.272 Ha.
Rencana penggunaan lahan untuk pertanian lahan basah berupa
Sawah beririgasi teknis dengan luas sekurang-kurangnya 957.239 Ha atau
20,03% dari luas Jawa Timur dengan peningkatan jaringan irigasi semi teknis
dan sederhana menjadi irigasi teknis yang tersebar di masing-masing wilayah
sungai.
Rencana pengembangan pertanian lahan kering di wilayah Provinsi
Jawa Timur ditetapkan dengan luas sekurang-kurangnya 849.033 Ha atau
17,76% dari luas Jawa Timur yang diarahkan pada daerah-daerah yang
belum terlayani oleh jaringan irigasi.
Untuk mencukupi kebutuhan pangan nasional dan kebutuhan pangan
Provinsi Jawa Timur, perlu dilakukan perlindungan terhadap lahan pertanian
pangan sehingga dapat menjamin ketersediaan pangan. Berdasarkan hal
tersebut provinsi Jawa Timur menetapkan lahan pertanian pangan
berkelanjutan (LP2B) di Jawa Timur Seluas kurang lebih 1.017.549,72 Ha
dengan rincian lahan basah seluas 802.357,9 Ha dan lahan kering seluas
215,191.83 Ha.
Gambar 2.8
Peta Peruntukan Pertanian Pangan Lahan Basah dan Kering
Provinsi Jawa Timur
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031
BAB II - 14
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Berdasarkan total luas lahan sawah, provinsi Jawa Timur mampu
memproduksi tanaman pangan sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.9
Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai
Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2013
Produksi (Ton)
Tahun
Padi
Jagung
Kedelai
2009
11.259.085
5.266.720
355.099
2010
11.643.773
5.587.318
339.491
2011
10.576.543
5.443.705
366.999
2012
12.198.707
6.295.301
361.986
2013
12.144.973
5.741.833
337.283
Sumber : BPS Jawa Timur dan Dinas Pertanian
Potensi Perkebunan Berdasarkan komoditasnya, pengembangan
perkebunan dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok yakni perkebunan tanaman
tahunan dan perkebunan tanaman semusim
Gambar 2.9
Peta Peruntukan Perkebunan Provinsi Jawa Timur
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031
Berdasarkan total luasan rencana kawasan peruntukan perkebunan,
Provinsi Jawa Timur mampu mencapai produksi terutama pada komoditas
tanaman tahunan berupa tebu dan tembakau dan tanaman musiman berupa
kopi dan kakao sebagaimana pada tabel berikut :
BAB II - 15
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Tabel 2.10
Produksi Tanaman Tahunan dan Musiman
Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2013
Tanaman Tahunan
Tanaman
(Ton)
Musiman (Ton)
Tahun
Tebu
Tembakau
Kopi
Kakao
2009
1.079.287
80.661
54.020
22.677
2010
1.014.272
53.695
56.200
24.200
2011
1.087.958
101.777
37.411
27.522
2012
1.287.871
135.412
54.236
32.912
2013
1.276.582
74.113
56.525
39.200
Sumber : BPS Jawa Timur dan Dinas Perkebunan
Potensi Perikanan Provinsi Jawa Timur pada dasarnya adalah
pengembangan perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan pengelolaan
serta pemasaran hasil perikanan yang dikemas dalam sebuah sistem
minapolitan. Pengembangan kawasan perikanan tangkap di Jawa Timur
memiliki prospek yang bagus, didukung oleh pengembangan pelabuhan
perikanan Brondong yang terletak di Pantai Utara Jawa Timur,
pengembangan pelabuhan perikanan Muncar di Kabupaten Banyuwangi, dan
Prigi di Kabupaten Trenggalek.
Pengembangan kawasan peruntukan perikanan budidaya terdiri dari
perikanan budidaya air payau, perikanan budidaya air tawar, dan perikanan
budidaya air laut. Sektor perikanan budidaya air payau berada pada kawasan
Ujung Pangkah dan Panceng di Kabupaten Gresik, serta Sedati di Kabupaten
Sidoarjo dengan komoditas ikan bandeng dan garam. Sedangkan potensi
garam yang merupakan salah satu potensi budidaya air payau berada pada
Kabupaten Bangkalan, Gresik, Lamongan, Pamekasan, Pasuruan, Probolinggo,
Sampang, Sumenep, Tuban, serta Kota Pasuruan, dan Surabaya.
Perikanan budidaya air tawar berada pada Kabupaten Bojonegoro,
Lamongan, Magetan, Malang, Blitar, Trenggalek, Tulungagung, Jember, dan
Banyuwangi. Perikanan budidaya air laut tersebar pada wilayah pesisir seperti
adanya sentra pengembangan ikan laut di bagian pantai utara Jawa Timur.
BAB II - 16
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Gambar 2.10
Peta Peruntukan Perikanan Budidaya Air Payau Provinsi Jawa Timur
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031
Berdasarkan total luasan kawasan peruntukan perikanan budidaya dan
hasil perikanan tangkap, Provinsi Jawa Timur mampu mencapai produksi
perikanan sebagaimana pada tabel berikut :
Tabel 2.11
Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya
Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2013
Perikanan tangkap (Ton)
Perikanan Budidaya (Ton)
Tahun
Perikanan
Perairan
Tawar
Payau
Asin
Laut
Umum
(Kolam) (Tambak)
(Laut)
2009
395.511,0
12.064,9
42.716,1
73.124,7 339.487,5
2010
338.915,2
13.859,5
65.125,0 118.651,3 516.586,3
2011
362.621,6
13.202,3
90.842,5 130.401,7 549.311,1
2012
367.921,2
13.881,5 110.269,2 170.433,8 563.087,4
372.377,1
13.840,6 119.738,6 165.999,6 579.767,3
2013
Sumber : BPS Jawa Timur dan Dinas Perikanan
Potensi Pertambangan di Provinsi Jawa Timur dibagi menjadi
potensi pertambangan mineral (logam, bukan logam, batuan dan batubara),
potensi pertambangan minyak dan gas bumi dan potensi panas bumi.
a. Potensi Mineral Logam
Mineral logam yang banyak terdapat di Provinsi Jawa Timur adalah pasir
besi dan mangaan disamping itu juga logam emas, tembaga serta unsur
logam Au, Ag, Cu dan Zn, sebagaimana tabel berikut :
BAB II - 17
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Tabel 2.12
Potensi Mineral Logam di Jawa Timur
Sumber : Dinas ESDM Prov Jatim, 2013
b. Potensi Mineral Bukan Logam
Mineral bukan logam yang banyak terdapat di Provinsi Jawa Timur adalah
dolomit, pasir kuarsa dan fosfat, disamping itu mempunyai potensi
mineral bukan logam yang lain seperti yodium, belerang, zeolit, kaolin,
feldspar, bentonit, gipsum, kalsit, rijang, pirofilit, dan oker, sebagaimana
tabel berikut :
Tabel 2.13
Potensi Mineral Bukan Logam di Jawa Timur
Sumber : Dinas ESDM Prov Jatim, 2013
c. Potensi Batuan
Potensi batuan yang banyak terdapat di Provinsi Jawa Timur adalah
batuan gamping dan andesit, disamping itu juga mempunyai potensi
batuan trass, marmer, tanah liat, tanah urug, opal, kalsedon, diorit, pasir,
sirtu, onyx, toseki, breksi, jasper dan tuff, sebagaimana tabel berikut :
BAB II - 18
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Tabel 2.14
Potensi Batuan di Jawa Timur
Sumber : Dinas ESDM Prov Jatim, 2013
d. Potensi Batubara
Potensi batubara di Jawa Timur tersebar di tiga kabupaten yaitu
Trenggalek, Pacitan dan Tulungagung dengan total potensi sebesar
6.902.004,35 ton seluas 74,1 Ha, sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.15
Potensi Batubara di Jawa Timur
Sumber : Dinas ESDM Prov Jatim, 2013
e. Potensi Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
Provinsi Jawa Timur merupakan daerah yang memiliki potensi
pertambangan migas yang cukup potensial, dimana cadangan migas yang
telah terbukti maupun yang masih terduga masih sangat besar. Jawa
BAB II - 19
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Timur menduduki posisi peringkat ke-3 (tiga) sebagai daerah penghasil
pertambangan migas setelah Riau dan Kalimantan Timur. Di wilayah
Jawa Timur terdapat 39 blok migas, yang berstatus Produksi sebanyak 13
(tiga belas) Wilayah Kerja, status eksplorasi sebanyak 23 (dua puluh
tiga) Wilayah Kerja dan status development sebanyak 3 (tiga) Wilayah
Kerja.
Gambar 2.11
Peta Peruntukan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
Provinsi Jawa Timur
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Timur
Tabel 2.16
Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Provinsi Jawa Timur
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
NAMA BLOK
MURIAH
TITAN
EAST MURIAH
BAWEAN
EAST BAWEAN I
NORTH MADURA
KARAPAN
NORTH EAST MADURA-III
BULU
PANGKAH
11 WEST MADURA OFFSHORE
12 POLENG
13 TERUMBU
14 KETAPANG BLOCK
15 MANDALA
BAB II - 20
OPERATOR
PC MURIAH LTD.
AWE (TITAN) NZ LIMITED
PEARL OIL (EAST MURIAH) LIMITED
CAMAR RESOURCES CANADA INC.
EAST BAWEAN LTD.
AWE (NORTH MADURA) NZ LIMITED
AMSTELCO KARAPAN PTE, LTD.
ANADARKO INDONESIA COMPANY
KRISENERGY (SATRIA) LTD.
HESS (INDONESIA PANGKAH) LIMITED
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST MADURA
OFFSHORE
PERTAMINA EP
AWE (TERUMBU) NZ LIMITED
PC KETAPANG II LTD.
CONSORTIUM PT. BUMI HASTA MUKTI FORTUNE EMPIRE GROUP LTD.
STATUS
PENGEMBANGAN
EKSPLORASI
EKSPLORASI
PRODUKSI
EKSPLORASI
EKSPLORASI
EKSPLORASI
EKSPLORASI
EKSPLORASI
PRODUKSI
EKSPLORASI
PRODUKSI
EKSPLORASI
PENGEMBANGAN
EKSPLORASI
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
NO
NAMA BLOK
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
MADURA
SOUTH MADURA
JAWA BAGIAN TIMUR AREA-3
TUBAN
RANDUGUNTING BLOCK
CEPU BLOCK
JAWA BAGIAN TIMUR AREA-4
JAWA BAGIAN TIMUR AREA-5
JAWA BAGIAN TIMUR AREA-6
BLORA
ALAS JATI BLOCK
BRANTAS
SAMPANG
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
OPERATOR
SPE PETROLEUM LTD
SOUTH MADURA EXPLORATION COMPANY LTD.
PERTAMINA EP
JOB PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA
PERTAMINA EP RANDUGUNTING
MOBIL CEPU LTD.
PERTAMINA EP
PERTAMINA EP
PERTAMINA EP
PT. SELE RAYA ENERGI
PT. INSANI BINA PERKASA
LAPINDO BRANTAS INC.
SANTOS (SAMPANG) PTY LTD.
EXXONMOBIL EXPLORATION AND PRODUCTION
GUNTING
INDONESIA (GUNTING) LIMITED
SOUTH EAST MADURA
PT. ENERGI MINERAL LANGGENG
MADURA OFFSHORE BLOCK
SANTOS (MADURA OFFSHORE) PTY. LTD.
MADURA STRAIT
HUSKY OIL (MADURA) LTD.
NORTHEAST MADURA
TECHWIN ENERGY NORTHEAST MADURA LTD.
NORTH KANGEAN
PETROJAVA NORTH KANGEAN INC
KANGEAN
EMP KANGEAN LTD.
SIBARU
MITRA ENERGY (INDONESIA SIBARU) LTD.
EAST KANGEAN
GREENSTAR ASSETS LIMITED
EAST SEPANJANG
PT EASCO EAST SEPANJANG
JAWA BAGIAN TIMUR AREA-7 PERTAMINA EP
STATUS
EKSPLORASI
EKSPLORASI
PRODUKSI
PRODUKSI
EKSPLORASI
PRODUKSI
PRODUKSI
PRODUKSI
PRODUKSI
EKSPLORASI
EKSPLORASI
PRODUKSI
PRODUKSI
EKSPLORASI
EKSPLORASI
PRODUKSI
PENGEMBANGAN
EKSPLORASI
EKSPLORASI
EKSPLORASI
EKSPLORASI
EKSPLORASI
EKSPLORASI
PRODUKSI
Sumber : Dinas ESDM Prov Jatim, 2013
Potensi panas bumi di wilayah Provinsi Jawa Timur berada pada
lokasi yang berdekatan dengan gunung api aktif dengan titik lokasi
sebagaimana Gambar 2.12 dan Tabel 2.17
Gambar 2.12
Sumber : Dinas ESDM Prov Jatim, 2013
BAB II - 21
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Tabel 2.17
Potensi Panas Bumi di Jawa Timur
No.
LAPANGAN
POTENSI
(MWe)
KABUPATEN / KOTA
KETERANGAN
Survei Pendahuluan Geologi,
Geokimia dan Geofisika oleh
Badan Geologi Tahun 2010
Kab. Mojokerto, Kab.
dan Survei Magnetotellurik
Pasuruan dan Kab. Malang
(MT) oleh Pemerintah
Provinsi Jawa Timur Tahun
2012
Survei Pendahuluan Geologi,
Kab. Probolinggo dan
Geokimia dan Geofisika oleh
Kab. Lumajang
Pemerintah Provinsi Jatim
Tahun 2013
Survei Pendahuluan Geologi,
Geokimia, Geofisika dan MT
Kota Batu dan Kab. Malang
oleh Pemerintah Provinsi
Jawa Timur Tahun 2012
Survei Pendahuluan Geologi,
Kab. Madiun dan
Geokimia, Geofisika dan MT
Kab. Bojonegoro
oleh Pemerintah Provinsi
Jawa Timur Tahun 2012
1
Arjuno Welirang
280
2
Tiris Gunung
Lamongan
147
3
Songgoriti Kawi
25
4
Gunung
Pandan
50
5
Melati
25
Kab. Pacitan
Open Field
6
Rejosari
25
Kab. Pacitan
Open Field
7
Gunung Lawu
475
Lintas Provinsi Jawa Tengah
dan Jawa Timur
Kab. Karanganyar Prov.
(kewenangan Pusat). Status
Jawa Tengah, Kab.
saat ini telah ditetapkan
Magetan Prov. Jawa Timur
sebagai WKP oleh Menteri
ESDM
8
Ngebel - Wilis
165
Kab. Ponorogo dan
Kab. Madiun
Pengembang : PT. Bakrie
Dharmakarya Energy
9
Blawan - Ijen
110
Kab. Bondowoso, Kab.
Banyuwangi
dan Kab. Situbondo
Pengembang : PT. Medco
Cahaya Geothermal
10
Iyang Argopuro
295
Kab. Probolinggo dan
Kab. Lumajang
Pengembang : PT. Pertamina
Geothermal Energy
11 Gunung Wilis
-
Pegunungan
12 Bromo Tengger
-
BAB II - 22
Kab. Ponorogo, Kab.
Madiun, Kab. Nganjuk,
Kab. Kediri, Kab.
Tulungagung dan Kab.
Trenggalek
Kab. Pasuruan, Kab.
Probolinggo, Kab.
Lumajang, Kab. Malang
dan Kota Malang
Status : Penugasan Survey
Pendahuluan Panasbumi
kepada PT. MRI Energy
Status : Penawaran Survey
Pendahuluan Panasbumi
kepada Badan Usaha
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
No.
LAPANGAN
POTENSI
(MWe)
Potensi yang
13 belum
teridentifikasi
-
KABUPATEN / KOTA
--
KETERANGAN
Daerah yang diperkirakan
mempunyai potensi energi
Panasbumi dan belum
dilakukan inventarisasi
antara lain : Kawasan G.
Kelud, Pulau Bawean dan
Kec. Parengan – Kec. Rengel
Kab. Tuban
Sumber : Dinas ESDM Prov Jatim, 2013
2.1.3. Wilayah Rawan Bencana.
Kawasan rawan bencana alam merupakan kawasan yang
diindikasikan sebagai kawasan yang sering terjadi bencana. Kawasan rawan
bencana wilayah Provinsi Jawa Timur dikelompokkan dalam kawasan rawan
bencana tanah longsor, gelombang pasang, banjir dan kebakaran hutan serta
angin kencang dan puting beliung. Untuk antisipasi dampak bencana perlu
upaya-upaya antara lain deteksi dini bencana, melestarikan kawasan lindung
dan penanggulangan bencana.
Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor
Ada 6 jenis tanah longsor, yakni: longsoran translasi, longsoran rotasi,
pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan.
Wilayah rawan longsor di Jawa Timur dengan potensi gerakan tanah
menengah-tinggi sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.18
Wilayah Potensi Tanah Longsor di Provinsi Jawa Timur
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
POTENSI GERAKAN TANAH
KABUPATEN NGAWI
WIDODAREN, JOGOROGO
PITU, KEDUNGGALAR,
PARON
KABUPATEN TUBAN
BANCAR, TAMBAKBOYO,
KEREK, RENGEL, MONTONG
Menengah
NGAMBON, PURWOSARI
Menengah
KABUPATEN
BOJONEGORO
KABUPATEN MAGETAN
PONCOL, MAGETAN,
PANEKAN, PLAOSAN,
PARANG
Menengah-Tinggi
Menengah-Tinggi
BAB II - 23
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
KABUPATEN MADIUN
KARE, GEMARANG, WUNGU,
DAGANGAN
KABUPATEN NGANJUK
LOCERET, GONDANG,
SAWAHAN
POTENSI GERAKAN TANAH
Menengah-Tinggi
Menengah
KABUPATEN
PONOROGO
NGRAYUN, SAWOO,
SAMPUNG, SAMBIT,
SLAHUNG, BUNGKAL,
BADEGAN, SOKO, MLARAK,
PULUNG, NGEBEL
KABUPATEN PACITAN
NAWANGAN, BANDAR,
TEGALOMBO, NGADIREJO
TULAKAN, ARJOSARI,
KEBONAGUNG, PACITAN
PRINGKUKU, PUNUNG,
DONOREJO
Menengah-Tinggi
BENDUNGAN, MUNJUNGAN,
TUGU, DURENAN,
KARANGAN, PULE, PANGGUL,
DONGKO, KAMPAK,
WATULIMO, MUNJUNGAN
Menengah-Tinggi
KABUPATEN KEDIRI
GROGOL, SEMEN, MOJO
Menengah-Tinggi
KABUPATEN
TULUNGAGUNG
PAGERWOJO, SENDANG,
KAUMAN, KARANGREJO,
BANDUNG, KALIDAWIR,
REJOTANGAN, BESUKI
Menengah-Tinggi
KABUPATEN BLITAR
BAKUNG, WONOTIRTO,
KADEMANGAN, SUTOJAYAN,
PANGGUNGREJO
Menengah-Tinggi
KABUPATEN MALANG
PONCOKUSUMO, JABUNG,
SUMBERMA NJING, BATU,
PAU, KALIPARE
KABUPATEN
TRENGGALEK
KABUPATEN
LUMAJANG
TEMPURSARI, PRONOJIWO,
SENDURO, RANDUGUNG,
KLAKAH
KABUPATEN
PASURUAN
LUMBANG, TUTUR, TOLASARI
KABUPATEN
PROBOLINGGO
BAB II - 24
LUMBANG, SUKAPURA,
SUMBER, GADING, KRUCIL
Menengah-Tinggi
Menengah
Menengah-Tinggi
Menengah
Menengah-Tinggi
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN JEMBER
KABUPATEN
SITUBONDO
KABUPATEN
BONDOWOSO
KECAMATAN
PANTI, TEMPUREJO,
TANGGUL, JEBLUG,
BANGSALSARI, ARJASA,
RAMBIPUJI, MUNJULSARI,
SUKORAMBI
BUNGATAN,
SUMBERMALANG,
JATIBANTENG,
BANYUGLUGUR, KENDIT
PAKEM, CURAH DAMI,
GRUJUGAN, MAESAN,
KLABANG
POTENSI GERAKAN TANAH
Menengah-Tinggi
Menengah-Tinggi
Menengah-Tinggi
KABUPATEN
BANYUWANGI
KALIPIRO, WONGSOREJO
Menengah-Tinggi
KOTA BATU
JUNREJO, BATU, BUMIAJI
Menengah-Tinggi
Sumber: RTRW Jawa Timur
Keterangan:
Menengah: Daerah yang mempunyai potensi Menengah untuk terjadi Gerakan Tanah. Pada
Zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan diatas normal, terutama pada
daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng
mengalami gangguan.
Tinggi :
Daerah yang mempunyai potensi Tinggi untuk terjadi Gerakan Tanah. Pada Zona ini
dapat terjadi Gerakan Tanah jika curah hujan diatas normal, sedangkan gerakan
tanah lama dapat aktif kembali.
Kawasan Rawan Gelombang Pasang
Kawasan rawan gelombang pasang di Provinsi Jawa Timur berada di
kawasan sepanjang pantai di wilayah Jawa Timur baik yang berbatasan
dengan Laut Jawa, Selat Bali, Selat Madura, Samudera Hindia maupun di
kawasan kepulauan.
Kawasan Rawan Bencana Banjir
Lokasi dengan potensi banjir di Provinsi Jawa Timur meliputi:
Tabel 2.19
Lokasi Potensi Banjir di Provinsi Jawa Timur
Tingkat Potensi
Kabupaten/Kota
Area/Kecamatan
Banjir
Bangkalan
Bangkalan
Potensi Menengah
Banyuwangi
Glagah
Potensi Menengah
Blitar
Udanawu, Ponggok, Bakung,
Potensi Menengah
Kesamben
Bojonegoro
Kasiman, Padangan, Kalitidu,
Potensi Menengah
BAB II - 25
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Kabupaten/Kota
Area/Kecamatan
Bojonegoro
Bondowoso
Grujugan, Tegalampel, Cerme
Gresik
Gresik
Jember
Silo
Jombang
Megaluh
Kediri
Semen, Grogol, Pagu, Pare, Puncu,
Wates
Lamongan
Sekaran, Babat, Laren, Karanggeneng,
Deket, Lamongan, Sukodadi
Lumajang
Tempeh, Tempursari, Pronojiwo
Madiun
Kebonsari, Sawahan, Wonosari
Magetan
Plaosan, Bendo, Kawedanan
Malang
Kepanjen, Pakisaji
Mojokerto
Jatiroto, Mojokerto, Bangsal, Mojosari,
Pungging
Nganjuk
Rejoso
Ngawi
Ngrambe, Padas
Pacitan
Ngadirojo, Kebonagung
Pasuruan
Purwosari, Kraton
Ponorogo
Jetis, Kauman, Siman
Probolinggo
Kota Anyar, Paiton
Sampang
Sreseh, Jrengik, Sampang
Sidoarjo
Krian, Taman, Sidoarjo
Situbondo
Sumbermalang, Situbondo
Sumenep
Sumenep
Trenggalek
Pule
Tuban
Jatirogo, Bancar, Tuban
Tulungagung
Pagerwojo, Gondang, Kalidawir
Kota Pasuruan
Rejoso
Kota Surabaya
sebagian besar wilayah Kota Surabaya
Kota Malang
Wilayah Kota Bagian tengah dan timur
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Timur
Tingkat Potensi
Banjir
Potensi
Potensi
Potensi
Potensi
Potensi
Menengah
Tinggi
Menengah
Menengah
Menengah
Potensi Tinggi
Potensi
Potensi
Potensi
Potensi
Potensi
Menengah
Menengah
Menengah
Menengah
Menengah
Potensi Menengah
Potensi Menengah
Potensi Menengah
Potensi Menengah
Potensi Menengah
Potensi Menengah
Potensi Menengah
Potensi Menengah
Potensi Menengah
Potensi Rendah
Potensi Menengah
Potensi Menengah
Potensi Menengah
Potensi Rendah
Potensi Menengah
Potensi Rendah
Kawasan Rawan Kebakaran Hutan dan Puting Beliung
Kawasan rawan bencana kebakaran hutan dan puting beliung di
Jawa Timur meliputi :
a. Kawasan di Gunung Arjuno;
b. Kawasan di Gunung Kawi;
c. Kawasan di Gunung Welirang;
d. Kawasan di Gunung Kelud;dan
e. Kawasan Tahura R.Soeryo.
Kawasan Rawan Letusan Gunung Api
Kawasan rawan letusan gunung api di Jawa Timur berada pada
lereng gunung api yang masih aktif. Terdapat 7 gunung api aktif di Jawa
Timur serta lokasi yang merupakan wilayah rawan bencana letusan.
BAB II - 26
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Kawasan yang diindikasikan dapat meletus/mengeluarkan lava, asap
beracun dan mengeluarkan debu pasir, meliputi:
No
Tabel 2.20
Kawasan Rawan Letusan Gunung Api di Jawa Timur
Nama Gunung Api Kabupaten/Kota
Lokasi Pos Pengamatan
1
Ijen
Bondowoso dan
Banyuwangi
2
Semeru
Malang dan
Lumajang
3
Bromo
Malang, Lumajang,
Probolinggo dan
Pasuruan
4
Lamongan
Lumajang dan
Probolinggo
5
Arjuno-Welirang
Pasuruan dan
Mojokerto
6
Kelud
Kediri, Blitar dan
Malang
7
Raung
Banyuwangi,
Bondowoso dan
Jember
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Timur
Pos pengamatan Gunung Api Kawah
Ijen, Dusun Panggung Sari, Desa
taman Sari, Licin, Kec.glagah
Kab.Banyuwangi
Pos Pengamatan Gunung Api di Gunung
Sawur Desa Sumber Wuluh, Kecamatan
Candipuro, Kab.Lumajang.
Pos Pengamatan Gunung Api di Cemoro
Lawang
Desa Ngadisari, Kec. Sukapura,
Kab.Probolinggo
Pos Pengamatan di Desa Tegalrandu,
Kecamatan Klakah, Kabupaten
Lumajang.
Pos Pengamatan Gunung Api di
Kasiman, Desa Sukoreno, Kecamatan
prigen, Kabupaten Pasuruan
Pos Pengamatan Gunung Api di Dusun
Margomulyo, Desa Sugih Waras,
Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri
Pos Pengamatan Gunung Api di
Kp.Mang Desa Sragi, Kecamatan
Songon Kabupaten Banyuwangi
Gambar 2.13
Peta Kawasan Rawan Letusan Gunung Api
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Timur
BAB II - 27
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Kawasan Rawan Gempa Bumi
Kawasan rawan bencana gempa bumi di Provinsi Jawa Timur berada
di wilayah: Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Kabupaten
Bondowoso, Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kabupaten Kediri,
Kabupaten Lumajang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten
Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Pasuruan,
Kabupaten Ponorogo,Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo,
Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung.
Gambar 2.14
Lokasi Gempa Dibedakan Skala Modified Mercalli Intensity (MMI)
Sumber: Istilah kebencanaan pada BNPB, RTRW Provinsi Jawa Timur
Kawasan Rawan Tsunami
Di wilayah Jawa Timur wilayah rawan gempa utamanya pada pantai
selatan Jawa Timur yang diklasifikasi berdasarkan tingkat risikonya, yakni:
a. Risiko besar tsunami, meliputi:
 Kabupaten Banyuwangi
 Kabupaten Jember
 Kabupaten Pacitan
 Kabupaten Trenggalek.
b. Risiko sedang tsunami, meliputi:
 Kabupaten Malang (bagian selatan)
 Kabupaten Blitar (bagian selatan)
 Kabupaten Lumajang
 Kabupaten Tulungagung.
BAB II - 28
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Gambar 2.15
Lokasi Rawan Bencana Tsunami Di Jawa Timur
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Timur
Kawasan Luapan Lumpur
Kawasan luapan lumpur meliputi area terdampak dari bahaya luapan
lumpur, polusi gas beracun, dan penurunan permukaan tanah (land
subsidence) di wilayah Kabupaten Sidoarjo
Dengan terpetakannya wilayah rawan bencana, diharapkan
masyarakat harus dikondisikan untuk lebih siap dan tahan terhadap
ancaman bencana yang diakibatkan oleh murni bencana alam (misalnya:
gempa, gunung meletus), perubahan iklim, dan bencana karena kerusakan
lingkungan oleh manusia. Di samping itu, kondisi ini harus mendorong
pemerintah segera mengintegrasikan dan mengarusutamakan aspek mitigasi
dan adaptasi perubahan iklim dan kawasan rawan bencana ke dalam
program-program pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus mampu
menelaah dan menjalankan Manajemen Risiko Bencana (Disaster Risk
Management). Oleh karena itu, untuk melindungi dan melestarikan
lingkungan, maka orientasi pembangunan daerah harus memperhatikan
aspek lingkungan dengan pembangun pro enviroment / pro lingkungan,
sehingga mendorong terciptanya sustainability development di Jawa Timur.
BAB II - 29
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
2.1.4. Demografi.
2.1.4.1
Jumlah Penduduk.
Pertumbuhan jumlah penduduk Provinsi Jawa Timur terus
mengalami peningkatan setiap tahun, baik laki-laki mapun perempuan.
Jumlah penduduk Jawa Timur tahun 2009 sebanyak 37.236.149 jiwa dan
terus bertambah hingga tahun 2012 menjadi 38.052.950 jiwa, dimana
pertumbuhan paling banyak adalah perempuan, sebagaimana tabel
berikut:
Tabel 2.21
Struktur Penduduk Jawa Timur menurut Jenis Kelamin
No
1
2
Uraian
2009
2010
2011
2012
37.236.149
37.476.757
37.781.599
38.052.950
Laki-laki
18.378.136
18.503.516
18.599.308
18,740.054
Perempuan
18.858.013
18.973.241
19.182.291
19.312.896
0,71
0,65
0,75
0,72
Jumlah penduduk :
Pertumbuhan
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur
Pertumbuhan
jumlah
penduduk
Jawa
Timur
disetiap
Kabupaten/Kota sangat bervariasi, dari yang tertinggi Kota Surabaya
dengan jumlah penduduk sekitar 2.801.409 jiwa dengan laju
pertumbuhan 0,56 persen dan terendah yaitu Kota Mojokerto dengan
jumlah penduduk sebesar 122.550 jiwa.
BAB II - 30
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Tabel 2.22
Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut
Kabupaten/Kota Tahun 2009 – 2012
Kabupaten/Kota
[1]
Jumlah Penduduk
2009
2010
2011
2012
2009-2010
LPP
2010-2011
2011-2012
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
Kabupaten
01
Pacitan
539,789
540,881
542,127
543,391
0.20
0.24
0.23
02
Ponorogo
854,505
855,281
856,573
857,623
0.09
0.13
0.12
03
Trenggalek
672,509
674,411
676,728
678,876
0.28
0.33
0.32
04
Tulungagung
985,012
990,158
996,481
1,002,113
0.52
0.59
0.57
05
Blitar
1,112,395
1,116,639
1,121,848
1,126,556
0.38
0.44
0.42
06
Kediri
1,491,969
1,499,768
1,509,566
1,518,121
0.52
0.59
0.57
07
Malang
2,428,283
2,446,218
2,467,711
2,487,120
0.74
0.82
0.79
08
Lumajang
1,003,172
1,006,458
1,010,865
1,014,575
0.33
0.38
0.37
09
Jember
2,320,314
2,332,726
2,348,552
2,362,179
0.53
0.60
0.58
10
Banyuwangi
1,550,663
1,556,078
1,562,851
1,568,898
0.35
0.40
0.39
11
Bondowoso
732,626
736,772
741,460
745,948
0.57
0.63
0.61
12
Situbondo
643,815
647,619
652,523
656,691
0.59
0.67
0.64
13
Probolinggo
1,088,122
1,096,244
1,106,436
1,115,267
0.75
0.83
0.80
14
Pasuruan
1,499,255
1,512,468
1,528,546
1,542,837
0.88
0.97
0.93
15
Sidoarjo
1,904,110
1,941,497
1,984,234
2,024,678
1.96
2.12
2.04
16
Mojokerto
1,014,587
1,025,443
1,038,272
1,049,967
1.07
1.17
1.13
17
Jombang
1,195,940
1,202,407
1,210,479
1,217,560
0.54
0.61
0.58
18
Nganjuk
1,013,531
1,017,030
1,021,589
1,025,515
0.35
0.40
0.38
19
Madiun
660,566
662,278
664,422
666,373
0.26
0.31
0.29
20
Magetan
620,333
620,442
620,969
621,273
0.02
0.05
0.05
21
Ngawi
817,835
817,765
818,457
818,871
-0.01
0.05
0.05
22
Bojonegoro
1,206,506
1,209,973
1,214,518
1,218,457
0.29
0.34
0.32
23
Tuban
1,112,815
1,118,464
1,125,679
1,131,892
0.51
0.58
0.55
24
Lamongan
1,180,007
1,179,059
1,186,721
1,193,725
-0.08
0.62
0.59
25
Gresik
1,160,718
1,177,042
1,195,882
1,213,449
1.41
1.53
1.47
26
Bangkalan
897,381
906,761
917,374
927,433
1.05
1.14
1.10
27
Sampang
865,624
877,772
891,293
904,314
1.40
1.52
1.46
28
Pamekasan
785,870
795,918
807,828
818,662
1.28
1.39
1.34
1,037,595
1,042,312
1,048,423
1,053,640
0.45
0.52
0.50
29 Sumenep
Kota
71
Kediri
266354
268,507
271,328
273,679
0.81
0.90
0.87
72
Blitar
130828
131,968
133,324
134,554
0.87
0.96
0.92
73
Malang
814669
820,243
828,859
835,082
0.68
0.78
0.75
74
Probolinggo
214694
217,062
219,862
222,413
1.10
1.21
1.16
75
Pasuruan
184637
186,262
188,283
190,045
0.88
0.97
0.94
76
Mojokerto
119180
120,196
121,449
122,550
0.85
0.94
0.91
77
Madiun
170406
170,964
171,784
172,421
0.33
0.39
0.37
78
Surabaya
2751389
2,765,487
2,785,706
2,801,409
0.51
0.59
0.56
79
Batu
188145
37,236,149
190,184
192,597
194,793
1.19
1.14
37,476,757
37,781,599
38,052,950
1.08
0.65
0.75
0.72
Jawa Timur
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur
2.1.4.2 Ketenagakerjaan.
Dalam bidang Ketenagakerjaan di Jawa Timur, penduduk
dikelompokkan menjadi 2 (dua) golongan yaitu penduduk usia kerja dan
penduduk bukan usia kerja. Penduduk Usia Kerja (15 tahun keatas) yang
dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu penduduk yang termasuk
dalam kelompok angkatan kerja dan penduduk bukan angkatan kerja.
Perkembangan angkatan kerja menurut kelompok umur sebagaimana
tabel berikut.
BAB II - 31
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Tabel 2.23
Angkatan Kerja menurut Kelompok Umur di Jawa Timur
GOLONGAN UMUR
2009
2010
2011
1.121.966
2.019.665
2.468.931
2.424.566
4993.497
2.437.515
2.538.201
4.975.716
2.202.293
1.862.881
4.065.174
1.285.612
822.719
2.107.331
822.719
952.206
1.717.624
2.272.310
2.382.327
4.654.637
2.418.751
2.446.749
4.865.500
2.170.885
1.853.228
4.024.113
1.321.375
861.413
2.182.788
1.130.183
996.438
1.809.479
2.328.570
2.418.765
4.747.335
2.430.764
2.478.146
4.908.910
2.195.644
1.835.215
4.030.859
1.289.098
848.836
2.137.934
1.130.931
978.862
1.779.107
2.334.926
2.422.151
4.757.077
2.429.029
2.462.111
4.891.140
2.161.792
2.307.597
4.469.389
1.200.241
703.453
1.903.694
1.122.288
20.338.568
19.527.051
19.761.886
19.901.558
15 - 19 Tahun
20 - 24 Tahun
25 - 29 Tahun
30 - 34 Tahun
25-34 Tahun
35 - 39 Tahun
40 - 44 Tahun
35 - 44 Tahun
45 - 49 Tahun
50 - 54 Tahun
45 - 54 Tahun
55
60
55
65
- 59 Tahun
- 64 Tahun
- 64 Tahun
Tahun +
Jumlah Angkatan Kerja
2012**
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur
Jumlah angkatan kerja di Jawa Timur pada Agustus 2012 mencapai
19.901.558 orang, bertambah sekitar 139.672 orang dibanding angkatan
kerja Agustus 2011 sebesar 19.761.886 orang. Selanjutnya jumlah
penduduk yang bekerja di Jawa Timur pada Agustus 2012 mencapai
19.081.995 orang, bertambah sekitar 141.655 orang dibanding keadaan
Agustus 2011 sebesar 18.940.340 orang. Jumlah penduduk pencari
kerja/pengangguran pada bulan Agustus tahun 2011 sebanyak 821.546
orang turun menjadi 819.563 orang pada bulan Agustus tahun 2012.
Indikator utama ketenagakerjaan yang sering digunakan sebagai
indikasi keberhasilan dalam menangani masalah pengangguran adalah
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), yang merupakan perbandingan
antara jumlah penganggur terhadap jumlah angkatan kerja, dengan
perkembangan seperti berikut.
Tabel 2.24
Indikator Ketenagakerjaan Di Jawa Timur
Bulan Agustus 2009 - Agustus 2012
URAIAN
2009
2010
2011
2012
2013
Penduduk 15 Tahun +
27.618.000
28.268.825
28.440.143
28.585.978
***
Angkatan Kerja
20.338.568
19.527.051
19.761.886
19.901.558
20.137.000
Bekerja/Kesempatan
kerja.
19.305.056
18.698.108
18.940.340
19.081.995
19.266.000
1.033.512
828.943
821.546
819.563
871.000
5,08
4,25
4,16
4,12
4,33
69,25
69,08
69,49
69,62
69,92
Jumlah Pengangguran
TPT
TPAK
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur.
Keterangan ***: Data menunggu validasi BPS
BAB II - 32
Download