BAB .I PENGERTIAN INVESTASI 1.2. Definisi Investasi Investasi

advertisement
BAB .I
PENGERTIAN INVESTASI
1.1. Pendahuluan
Kegiatan investasi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh
masyarakat pada umumnya dalam rangka memperbaiki taraf kehidupan yang lebih
baik di waktu yang akan datang. Kebijakan investasi yang tepat dapat meningkatkan
kekayaan di pemilik dana (investor) dan daya beli mereka juga meningkat dalam
memperbaiki pola konsumsi yang tertunda. Oleh karena itu, agar supaya orang bisa
berinvestasi harus berani mengorbankan sebagian pendapatan yang dimiliki untuk
di investasikan dan menunda dulu keinginan-keinginan konsumsi yang tidak
penting.
1.2. Definisi Investasi
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah
keuntungan di waktu yang akan datang. Kegiatan investasi dapat dibagi atas
dua yaitu investasi pada aset riil ( tanah, emas, mesin atau bangunan) dan
investasi pada aset finansial (deposito, saham, obligasi, reksadana, warrants,
option, dan futures).
Aset finansial adalah klaim berbentuk surat berharga atas sejumlah aset-aset
pihak penerbit surat berharga tersebut. Sekuritas yang mudah diperdagangkan
(marketable securities) adalah aset-aset finansial yang bisa diperdagangkan
dengan mudah dan dengan biaya transaksi yang murah pada pasar yang
terorganisir. Investor adalah pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi
Investor Individual (individual/retail investors)
Investasi yang dilakukan oleh individu-individu
Investor Institusional (institutional investors)
Investasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga
penyimpanan dana (bank dan lembaga keuangan lainnya), lembaga dana
pensiun, maupun perusahaan investasi
1
1.3. Tujuan Investasi
Tujuan Umum: Untuk meningkatkan kesejahteraan investor (investor’s wealth).
Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur
dengan penjumlahaan pendapatan saat ini ditambah nilai ini pendapatan masa
datang.
Tujuan Khusus:
Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang
Mengurangi tekanan inflasi
Dorongan untuk menghemat pajak
1.4. Proses Investasi
Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan
bagaimana mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi.
Untuk memahami proses investasi, seorang investor terlebih dahulu harus
mengetahui beberapa konsep dasar investasi, yang akan menjadi dasar pijakan
dalam setiap tahap pembuatan keputusan investasi yang dibuat. Hal mendasar
dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return
yang diharapkan dan resiko suatu investasi. Hubungan antara resiko dan return
yang diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan
linier. Artinya semakin besar resiko yang ditanggung, semakin besar pula
tingkat return yang diharapkan. Hubungan seperti itulah yang menjawab
pertanyaan mengapa tidak semua investor hanya berinvestasi pada aset yang
menawarkan tingkat return yang paling tinggi. Disamping memperhatikan
return yang tinggi, investor juga harus mempertimbangkan tingkat resiko yang
harus ditanggung.
1.5. Dasar Keputusan Investasi
Expected Return (hasil yang diharapkan)
2
Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperolah keuntungan.
Dalam konteks manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut
sebagai return. Return yang diharapkan investor dari investasi yang
dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity
cost) dan risiko penurunan daya akibat adanya pengaruh inflasi.
Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang
diharapkan (expected return) dan return yang terjadi (realized return). Return
yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor dimasa
datang. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat
return yang telah diperoleh investor pada masa lalu. Ketika investor
menginvestasikan dananya, dia akan mensyaratkan tingkat return tertentu
dan jika periode investasi telah berlalu, investor tersebut akan dihadapkan
pada tingkat return yang sesungguhnya dia terima. Antara tingkat return
yang diharapkan dan tingkat return aktual yang diperoleh investor dari
investasi yang dilakukan mungkin saja berbeda. Perbedaan antara return
yang diharapkan dengan return yang benar-benar diterima (return aktual)
merupakan risiko yang harus dipertimbangkan dalam proses investasi.
Risk (Resiko)
Resiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda dengan
return yang diharapkan. Dengan asumsi bahwa investor rasional, maka seorang
investor disebut sebagai risk-averse investors, artinya menolak atau tidak menyukai
resiko atau ketidakpastian. investor seperti ini tidak akan mau mengambil resiko
suatu investasi jika investasi tersebut tidak memberikan harapan return yang layak
sebagai kompensasi terhadap resiko yang harus ditanggung investor tersebut.
Sikap investor terhadap resiko akan sangat tergantung kepada preferensi investor
tersebut terhadap resiko. Investor yang lebih berani akan memilih resiko investasi
yang lebih tinggi, yang diikuti oleh harapan tingkat return yang tinggi pula.
Demikian pula sebaliknya, investor yang tidak mau menanggung resiko yang terlalu
tinggi, tentunya tidak akan bisa mengharapkan tingkat return yang terlalu tinggi.
Hubungan Tingkat Risiko dan Return yang Diharapkan
Hubungan antara risiko dengan return bersifat searah dan linier, artinya
semakin besar resiko suatu aset, semakin besar pula return yang diharapkan
atas aset tersebut, demikian sebaliknya.
3
1.6. Proses Keputusan Investasi
Proses
keputusan investasi
merupakan suatu proses
keputusan yang
berkesinambungan (on going process). Proses keputusan investasi terdiri dari
lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai tercapai keputusan
investasi yang terbaik. Tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap
sebagai berikut:
Penentuan tujuan investasi
Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah menentukan tujuan
investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa
berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut
Penentuan kebijakan investasi
Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi
tujuan investasi yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai dengan penentuan
keputusan alokasi aset (asset allocation decision). Keputusan ini menyangkut
pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai klas-klas aset yang tersedia
(saham, obligasi, real estat ataupu sekuritas luar negeri). Investor juga harus
memperhatikan berbagai batasan yang mempengaruhi kebijakan investasi
seperti seberapa besar dana yang dimiliki dan porsi pendistribusian dana
tersebut serta beban pajak dan pelaporan yang harus ditanggung.
Pemilihan strategi portofolio
Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya.
Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan
strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan
informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk
mencari kombinasi portofolio yang terbaik. Strategi portofolio pasif meliputi
aktivitas investasi portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar. Asumsi
strategi portofolio pasif ini adalah bahwa semua informassi yang tersedia akan
diserap pasar dan direflesikan pada harga saham.
Pemilihan aset
4
Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah pemilihan asetaset yang dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini memerlukan pengevaluasian
setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuan tahap ini
adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang
menawarkan return yang diharapkan yang tertinggi dengan tingkat resiko
tertentu atau sebeliknya menawarkan return yang diharapkan tertentu dengan
tingkat resiko terendah
Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio
Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan investasi.
Meskipun demikian, adalah salah kaprah jika kita langsung mengatakan bahwa
tahap ini bahwa tahap ini adalah tahap terakhir, karena sekali lagi, proses
keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan dan
terus-menerus. Artinya, jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah
dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses keputusan investasi
harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian seterusnya sampai dicapai
keputusan investasi yang paling optimal. Tahap pengukuran dan evalusasi
kinerja ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan pembandingan hasil
pengukuran tersebut dengan kinerja portofolio lainnya melalui proses
benchmarking. Proses benchmarking ini bisanya dilakukan terhadap indeks
portofolio pasar, untuk mengetahui seberapa baik kinerja portofolio yang telah
ditentukan dibanding kinerja portofolio lainnya (portofolio pasar).
1.6. ANALISA SWOT IKLIM INVESTASI DIINDONESIA
A. Kekuatan dan Tantangan Global
I.Kekuatan:
I.1.MENINGKATNYA CREDIT RATING
5
Indonesia 2011 mrt lembaga rating Internasional Sbb:
Fitch naik
: BB+ menjadi BBB
Moody‟s naik
Jcra
: Ba1 menjadi Baa3
: BBB- Kategori “Investment Grade”
Penghargaan dari lembaga pemeringkat International Fitch Ratings terhadap
Indonesia dimana berhak menyandang Investment grade atau Negara yang dinilai
layak Investasi
Sehingga investor luar (Jepang,Cina ,India, Korsel termasuk Negara Timur Tengah
)lebih percaya dan mengalihkan Investasinya ke Indonesia .
Perkembangan Posisi hutang Indonesia 2008-2012 dibawah ini
I.2 Perkembangan PDB Indonesia Pasca krisis Keuangan
II.
6
PELUANG
II. 1. Perkembangan PDB Indonesia setelah Amerika tahun 2008 baik: 4,58 %
(2009) termasuk tiga Negara didunia yang pertumbuhan positif setelah India : 9,1 %
(2009) dan Cina :9,2 % (2009) .PDB Indonesia tahun 2010 : 6,1 % tahun 2011/2012 ini
diperkirakan 6,3 %. Sehingga dengan Krisis global Eropa sekarang para investor
akan memilih Indonesia Negara Tujuan Investasi.
(Lampiran : Perkembangan PDB diolah data Bank Dunia)
II. 2. Sejak dilaksanakannya Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) pertama tahun 2005 pemerintah mempunyai komitmen untuk mendorong
Pertumbuhan Ekonomi (Pro Growth)
Mengurangi pengangguran (Pro poor) dan mengentaskan kemiskinan.Tiga pilar ini
menjadi strategi pemerintah dalam menjalankan kebijaksaan fiscal yang mampu
memacu pertumbuhan ekonomi.
Perkembangan Penerimaan dari pajakdalam negeri meningkat tahun 2006 : 396
triliun menjadi 604,4 triliun tahun 2010.
II.3 Disektor pasar modal Indonesia termasuk pengelola pasar modal terbaik nomor
3 dunia tercermin Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) dimana :
(1). Pada Penutupan Desember 2010
penutupan Desember 2011
sebesar
3.703,5
menjadi 3821,9 pada
(2) Kapitalisasi Bursa Efek mengalami kenaikan Rp 3.247,1 triliun menjadi Rp
3.518,6 triliun .
(3) Perusahaan yang masuk pasar modal dari 515 naik menjadi 534
(4) Perusahaan yang mengeluarkan obligsi dari 188 naik menjadi 197
III. Ancaman Dunia
Bahaya “negroflasi ” Dunia (negative growth dan inflation):
lebih bahaya dari “stagflasi” (stagnasi dan inflasi):
Konsumsi turun, ekspor turun, dan investasi turun disertai oleh “cost-push
inflation” atau
Permintan agregat turun .
Tantangan :
7
Resesi global Eropa pertumbuhan ekonomi dunia rendah:
Ekspor terpuruk :
10 komoditas turun 2010 – 2011 (1% - 67%)
Daerah komoditas menjerit (17-36%):
Kebijakan Jepang mengubah orientasi ekonomi
ke dalam/internal
(meningkatkan porsi Forigen Direct Investment (FDI) terhadap Gross
Domestic Product ( GDP)
Peranan FDI terhadap GDP beberapa negara:
Jepang
FDI/GDP
= 1,2 % (2004)
Inggris
= 38,6 %
AS
= 25,1%
Rata-rata Negara maju
= 20 %
IV Kelemahan Domistik
Harga minyak dunia di atas US $100 per barrel
Subsidi BBM membengkak:
Beban anggaran semakin berat
Pencabutan subsidi:
“High cost economy” akan inflasi tinggi, dayabeli turun
Pemutusan kerja buruh
Protes dan demonstrasi buruh
8
LAMPIRAN
PERKEMBANGAN PDB MENURUT BANK DUNIA
No. NEGARA
1997
1998
2009
2010
I.
ASEAN
1.
INDONESIA
4,7 %
-13,13% 4,92 %
4,58 %
6,1 %
2.
MALAYSIA
7,32 %
-7,36 %
8,86 %
-1,71 %
7,16 %
3.
SINGAPURA
8,55 %
-2,11 %
9,07 %
-0,77 %
14,47 %
4.
THAILAND
-1,37 %
-10,51% 4,70 %
-2,33 %
7,8 %
5.
FHILIPINA
5,19 %
-0,58 %
4,41 %
1,15 %
7,63 %
II.
ASIA
6.
JEPANG
1,56 %
-2,05 %
2,86 %
-6,29 %
5,12 %
7.
KOREA
SELATAN
4,65 %
-6,85 %
8,49 %
0,32 %
6,16 %
8.
CINA
9,3 %
7,8 %
8,4 %
9,2 %
10,3 %
9.
INDIA
4,05 %
6,19 %
4,03 %
9,1 %
9,72 %
III.
AMERIKA
10.
AMERIKA
4,51 %
4,4 %
4,17 %
2,85 %
-2,67 %
IV.
EROPA
11.
JERMAN
1,8 %
2,03 %
3,21 %
-4,72 %
3,62 %
12.
SWEDIA
2,71 %
4,2 %
4,45 %
-5,33 %
5,54 %
13.
ITALIA
1,87 %
1,4 %
3,69 %
-5,22 %
1,33 %
14.
KANADA
4,23 %
4,1 %
5,23 %
-2,46 %
3,07 %
15.
MEKSIKO
6,78 %
4,91 %
6,60 %
-6,08 %
5,5 %
16.
PRANCIS
2,8 %
3,38 %
3,68 %
-2,73 %
1,48 %
17.
TURKI
7,58 %
2,31 %
6,77 %
-4,83 %
8,95 %
18.
RUSIA
1,4 %
-5,3 %
10 %
-7,81 %
4,03 %
19.
BELANDA
4,28 %
3,92 %
3,94 %
-3,92 %
1,77 %
Sumber :Diolah dari Data Bank Dunia
9
2000
SELF STUDY
1.Proses keputusan investasi merupakan suatu proses keputusan yang
berkesinambungan (on going process). Sebut dan jelaskan lima tahap keputusan
investasi ?
2. Perkembangan minat investasi sangat di pengaruhi kondisi makro
ekonomi,
jelaskan ?
BAB.II
PEREKONOMIAN DUNIA DAN PENGARUH INVESTASI DI INDONESIA
Manajemen Keuangan akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat
pesat sebagai dampak dari teknologi informasi.Produk-produk keuangan
bermunculan sebagai sebagai tanggapan terhadap mudah berubahnya harga
dan Nilai tukar mata uang termasuk mata uang asing .Tingginya tingkat
10
perubahan tersebut mengakibatkan resiko yang dihadapi oleh perusahaan
juga semakin besar.
Sementara itu perkembfangan teknologi informasi telah membawa perubahan
yang sangat fundamental dibidang manajemen keuangan.Jika beberapa
tahun yang lalu pimpinan puncak ( top managemnt) hanya dapat
mengevaluasi
kinerja
perusahaan
pertriwulan
/kuartalan
/semesteran/tahunan,tetapi pada saat ini dengan kemajuan teknologi
Informasikinerja perusahaan dapat dievaluasi setiap hari
dan setiap
saat.Kondisi demikian memaksa perusahaan untuk berlomba
dibidang
teknologi informasi agar dapat mengatasi persaingan antar perusahaan .
Dalam Era-Globalisasi dunia semakin bersatu dimana dalam perdagangan
International tidak dikenal lagi batas negara ,pasar modal semakin
terintegrasi dengan berdirinya blok –blok ekonomi yang baru sebagaai
Upaya mempertahankan dan melindungi industri dalam seperti
AFTA,AFTA+CHINA (CAFTA) ,NAFTA ,APEC
Dengan adanya teknologi informasi usaha dapat dikendalikan dari desa yang
terpencil produknya dapat dipasarkan keseluruh dunia melalaui internet yang
biasa dikenal dengan E-COMMERCE
Sistem pembayaran juga semakin cepat dan efisien dengan menggunakan
PHONE BANKING,Dana dan modal pindah tempatdari satu negara ke negara
lain secepat kita menekan tombol keyboard computer pribadi dirumah.Gejala
ini mendorong seorang Pimpinan/manager Keuangan untuk lebih kreatif dan
hati-hati dalam pengeloloan keuangan Perusahaan
Perkembangan lain adalah efesiensi pasar modal mengalami perbaikan dan
investor semakain pintar .Pasar modal yang efesien dapat digunakan sebagai
alternatif untuk lebih mendesiplinkan pimpinan/manager perusahaan .
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesa pada tahun 1998,telah memberikan
pelajaran yang sangat berharga betapa pentingnya pengelolaan keuangan
yang benar dan baik
“Krisis ditandai tekanan terhadap keseimbangan eksternal ,yakni kewajiban
utang luar negeri besar tidak dapat diimbangi dengan oleh ketersedian
cadangan devisa (Utang luar negeri USD 130 miliar sementara cadangan
devisa BI hanya USD 20 miliar)”.Akibatnya:
Permintaan terhadap valuta asing jauh melampaui penawarannya ,sehingga
rupiah terdepresiasi sangat tajam dari USD 1=Rp Rp2.300 menjadi USD1 =Rp
10.000
Pertumbuhan Ekonomi berkontraksi (minus ) 13,7 persen
Inflasi 78 persen .
11
Pengaruh Investasi di Indonesia pasca krisis
Banyak Perusahaan dilikuidasikan ,merger bank , Investasi sektor
stagnan,kondisi pasar uang dan modal melorot dan tidak berkembang.
riel
Krisis tahun 2008 di Amerika Serikat terjadi karena meletusnya Gelembung
Ekonomi dan Financial (Economic and Financial Bubbles mengakibatkan )
:
(i)Bursa efek sangat terpukul karena emiten ( perusahaan yang menjual
sahamnya di bursa ) mengalami tekanan jual (Panic selling )
(ii)Harga dan kinerja perusahaan merosot ,perusahaan tumbuh melambat dan
bahkan ada bangkrut (negatif)
(iii). Pengangguran meluas (Perusahan banyak mem-PHK-kan karyawan)
Pengaruh Investasi di Indonesia pasca krisis Amerika Serikat
Perekonomian Indonesia PDB tumbuh dalam 2008 4,5 persen,karena harga
batubara,minyak sawit,karet,tembga timah meningkat .Kondisi perusahaan kinerja
masih tumbuh .Bursa efek berkembag karena banyak investor di Amerika serikat
dari Jepang,korsel,china,India berinvestasi pada pasar uang dan modal diIndonesia.
Pertumbuhan PDB pada saat itu disebabkan:
Penyanggah dari kelompok masyarakat berpendapatan menengah
Penyanggh dari komoditas premier yang tinggi
Rendahnya eksposur perbankan .
(Baca Analisa SWOT Iklim Investasi DiIndonesia )
Krisis tahun 2012 dan dinamika eksternal
Krisis ekonomi global dipicu oleh masih belum jelasnya efektivitas kebijakan
yang dilakukan zona Euro dan Amerika Serikat untuk meredam memburuknya
perekonomian didua wilayah itu.Gejolak Yunani defisit 300 milyar euro
ditalangi oleh Jerman dan Perancis sebesar 230 milyar euro.Semua obligasi
Pemerintah Yunani yang jatuh tempo dapat dibayar sehingga stabilitas pasar
financial global dapat diselamatkan dari kepanikan Namun ancaman ada
negara yang mirp Yunani dengan sekala yang lebih besar yakni Sepanyol
(euro 640 milyar ) dan Italia (1,8 triliun euro ).
Pengaruh Investasi Indonesia pasca krisis Zona -Euro
ANCAMAN
Bahaya “negroflasi ” (negative growth dan inflation) DUNIA
lebih bahaya dari “stagflasi” (stagnasi dan inflasi):
12
Konsumsi turun, ekspor turun, dan investasi turun disertai oleh “cost-push
inflation” atau
Zona Euro diambang resesi ,pertumbuhan kuartal -2 /tahun 2012 minus 2 % .
belum jelasnya efektivitas kebijakan yang dilakukan zona Euro dan Amerika Serikat
untuk meredam memburuknya perekonomian kedua zona
Moody‟s Investor Service menurunkan peringkat hutang dab obligasi Spanyol
terancam peringkat “Obligasi Sampah “ (junk),kalau ini terjadi Spanyol semakin
sulit menjual Obligasinya kepasar financial.
Permintaan agregat akan turun .
TANTANGAN /KELEMAHAN
Defisit Neraca perdagangan (Import harga minyak tetap tinggi nilai ekspor
turun karena 10 komoditas utama permintaan dan harganya turun) tahun
2012
Infrastruktur rendah
Rasio Anggaran Infrastruktur terhadap PDB beberapa negara adalah: (Tahun
2012 )
Indonesia
=2,1 %
Pilifina
=3,0%
India
=8 %
China
=9%
Vietnam
=10 %
PELUANG
Reolaksi Investasi beberapa negara (China,India ,jepang,Korsel dan AS) dari
Zona euro ke Indonesia .
KEKUATAN
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
pertumbuhan Ekonomi Dunia (3,5 %)
(sekitar 6 %) diatas perkiraan
Perkembangan Pasar Modal Indonesia sangat menarik Investor asing
Kapitalisasi bursa efek trend meningkat dari tahun 2011
Jumlah Perusahaan Yang masuk pasar modal dan menerbitkan obligasi
meningkat.
13
Manajemen Investasi
Tugas Bahan Bacaan (Reading Assigment )
Ancaman Dunia bagi dalam negeri dan luar negeri
Dunia akan semakin terbagi menjadi bipolar yaitu dunia yang ditempati oleh orang
kaya, dan selebihnya dunia yang ditempati oleh orang miskin. Dari seluruh populasi dunia,
dunia orang kaya hanya akan dihuni oleh sekitar 15% dari populasi dunia yang memiliki
akses terhadap pasokan konsumsi, sedangkan 42% (atau hampir setengah) dari populasi
dunia lainnya akan hidup di kantong-kantong kemiskinan yaitu di kawasan-kawasan yang
terdegradasi dan marginal. Diantara kedua kelompok tersebut selebihnya populasi dunia
akan berada dalam posisi di tengah-tengah atau moderat.
Ancaman lain dari ketersediaan lahan-lahan pertanian adalah semakin meningkatnya
harga tanah. Penelitian di beberapa negara di Amerika Latin dan Eropa menyebutkan
bahwa satu dasawarsa terakhir harga tanah telah meningkat menjadi empat kalinya. Lahanlahan pertanian subur merupakan lahan yang diincar oleh para pengembang perumahan.
Pengalaman dari krisis ekonomi yang terjadi, tabungan lahan akan menjadi aset
menguntungkan di masa yang akan datang. Kaum spekulan bersedia untuk menahan lahan,
karena lahan terbukti tahan terhadap inflasi dan akan menjadi aset menguntungkan di masa
yang akan datang. Lahan tidak lagi dilihat dari aspek utamanya sebagai area produktif,
tetapi telah jatuh dan dilihat sebagai aset spekulasi kapital semata. Semakin terbatasnya dan
langkanya lahan, akan menambah tinggi dari harga lahan tersebut. Di sisi lain, berkurangnya
kesuburan atas lahan-lahan terdegradasi telah menyebabkan meningkatnya laju
penyerobotan kawasan-kawasan subur, yang pada umumnya kawasan lindung dan
konservasi, menjadi tidak terhindarkan di masa-masa yang akan datang. Padahal, kawasankawasan lindung dan konservasi merupakan area penting bagi cadangan kekayaaan genetik
dunia, pusat keragaman hayati, dan kawasan penting untuk mengurangi dampak dan
mitigasi dari pola perubahan iklim. Para pakar menyimpulkan bahwa hilangnya kawasankawasan subur akan memiliki kaitan yang erat dengan meningkatnya kemiskinan dan
meningkatnya arus migrasi manusia untuk mencari lahan-lahan lain yang subur. Dengan
logika diatas, para pakar menyebutkan “zero degradation policy” atau kebijakan nol
degradasi lahan merupakan hal yang penting untuk dilakukan segera, dengan secara khusus
di antara negara-negara berkembang. Tanpa nol degradasi lahan, dapat dipastikan targettarget tujuan pembangunan milenium untuk mengurangi kemiskinan akan sulit untuk
dicapai.
Realokasi Industri
Rencana usulan relokasi perusahaan industri padat karya keluar dari DKI Jakarta
dan sekitarnya semakin menguat. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Kemenakertrans) berencana mengusulkan program ini ke sejumlah industri padat karya,
karena imbas mahalnya upah buruh dDKI Jakarta dan sekitarnya. Menakertrans Muhaimin
Iskandar menuturkan, pihaknya terus mengkaji penciptaan kawasan khusus baru untuk
tempat relokasi perusahaan padat karya dari DKI Jakarta dan sekitarnya. “Pastinya
kawasan itu nanti akan ditempatkan jauh di luar Jakarta. Tujuannya untuk meminimalisasi
dampak tingginya upah,” kata Muhaimin di Jakarta kemarin.
14
Dia menuturkan, bahwa rencana relokasi ini merupakan satu dari sekian banyak
rumusan solusi penyelamatan nasib industri padat karya. Jika tidak direlokasi, industri
padat karya ini limbung, karena beban membayar upah buruh tinggi. Seperti pernah ia
uraikan, pergeseran ini bisa mencapai Jawa Tengah (Sragen, Salatiga, dan Kendal) atau
bahkan Jawa Timur. Muhaimin berharap, dalam waktu dekat keputusan relokasi industri
padat karya ini bisa diputuskan untuk dilaksanakan atau tidak.
Menurut Muhaimin, cara lain untuk menyiasati upah mahal di DKI Jakarta bagi
perusahaan padat karya itu adalah pemberian kelonggaran atau penangguhan upah
minimum. “Tentu kami akan selektif memberikan izin penangguhan. Khususnya bagi
industri yang benar-benar sangat lemah secara finansial,” kata dia. Dia berharap, dalam
waktu dekat keluar keputusan perusahaan-perusahaan yang mendapatkan izin penangguhan
tersebut. Tahun ini UMP DKI Jakarta ditetapkan sebesar Rp2,2 juta per bulan. Sedangkan
untuk UMP DKI Jakarta tahun depan, mulai ada permintaan dari kalangan buruh sebesar
Rp3,7 juta per bulan. Pemerintah berupaya mencari lokasi relokasi dengan besaran upah
minimum rata-rata di kisaran Rp1 juta-Rp1,5 juta per bulan.
Selain itu, Muhaimin juga menejalaskan, pemerintah daerah (pemda) diminta untuk
memberikan tambahan anggaran dari APBD untuk membantu kinerja dewan pengupahan
daerah. Dengan tambahan suntikan anggaran ini, Muhaimin berharap, kinerja dewan
pengupahan daerah bisa berjalan efektif. “Penambahan anggaran ini penting, karena
sebentar lagi dewan pengupahan mulai membahas besaran UMP 2014,” katanya. Muhaimin
berpesan, setelah mendapatkan suntikan anggaran, dewan pengupahan bisa bekerja secara
efektif. Misalnya dalam melakukan survei kebutuhan hidup layak (KHL) harus dipersiapkan
dengan melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS). Dengan sistem survei yang objektif,
Muhaimin berharap, hasil survei dewan pengupahan yang logis, bisa dipakai dasar
penetapan upah minimum yang layak oleh pemda. (wan)
Kondisi Cadangan Devisa
Kendati sepanjang 2013 ada penurunan cadangan devisa, hal tersebut dapat
dipahami karena memang terjadi aliran dana keluar (capital outflow) dan juga
permintaan valas dalam jumlah besar yang mengakibatkan pengurangan jumlah
cadangan devisa. "Bahwa ketika ada inflow (aliran dana masuk) yang besar selama
tiga sampai empat tahun terakhir, cadangan devisa kita juga meningkat. Kalau
seandainya ada capital outflow karena ada isu pengurangan stimulus moneter di
AS, cadangan devisa kita jadi agak turun," ujarnya. Agus mengatakan, baru-baru ini
cadangan devisa sudah kembali mengalami peningkatan dari US$92 miliar menjadi
US$95 miliar, yang jumlah tersebut sudah memenuhi lebih dari lima bulan
kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri.
Perkembangan perekonomian dunia dan pengaruh investasi di
Indonesia
15
Menurut Samuelson dan Nordhaus (1996:136)
invesatasi merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan
ekonomi karena investasi dibutuhkan sebagai faktor penunjang
didalam
meningkatkan
proses
produksi.
Investasi
merupakanlangkah awal mengorbankan konsumsi untuk
memperbesar konsumsi di masa yang akan datang. Selain itu,
mendorong terjadinya akumulasi modal. Menurut Suparmokodan
Irawan (2002: 262) ada beberapa cara untuk meningkatkan
investasi, diantaranya yaitu:
(1) meningkatkan tabungan dengan mengurangi konsumsi,
(2) pemerintahmenjual obligasi dengan bunga menarik sehingga
masyarakat tertarik untuk membelinga,
(3) pembatasan impor barang
barang konsumsi bila
memungkinkan membatasai barang barang kapital agar ada
inovasi di dalam negeri,
(4) mengadakan pinjaman luar negeri,
(5) memperluas sektor perdagangan luar negeri dengan menaikkan
“terms of trade” (Mardalena, 2009).
Salah satu teori pertumbuhan ekonomi yang banyak
digunakan sebagai acuan dalam studi ekonomi pembangunan
adalah teori Harrod Domar. Konsep pokok dalam teori ini adalah
Capital Output Ratio (COR), dimana untuk menumbuhkan
perekonomian diperlukan investasi baru sebagai tambahan stok
modal. Sedangakan Incremental Capital Output Ratio (ICOR)
menunjukkan hubungan jumlah kenaikan output (∆Y) disebabkan
kenaikan tertentu pada stok modal (∆K). Semakin tinggi
peningkatan stok modal, semakin tinggi pula output yang
dihasilkan. Ini dapatdigambarkan sebagai ∆K/∆Y (Jhingan, 1999).
Selanjutnya Arsyad (1999) menyatakan bahwa pentingnya COR
dan ICOR ini tampak ketika menguji konsistensi antaratarget
16
pembangunan dengan tambahan modal yang mungkin terkumpul
dari tabunganyang berjalan. Dalam rangka memperkirakan
kebutuhan dana untuk mencapai pertumbuhan, diperlukan
perkiraan mengenai volume investasi, baik yang bersal dari
pemerintah maupun swasta (PMDN/PMA) untuk mencapai
sasaran pertumbuhan output tersebut. Dengan demikian COR dan
ICOR dapat dipakai untuk menentukan laju pertumbuhan suatu
perekonomian (Mardalena, 2009).
Pengaruh investasi di Indonesia paska krisis moneter
Menteri Perindustrian, Mohammad Suleman Hidayat, mengatakan
Indonesia akan mengandalkan investasi untuk menggenjot
perekonomian menyusul melemahnya nilai tukar rupiah dan
turunnya indeks bursa saham. "Jadi kebijakan-kebijakan kita
untuk sementara kan kalau perdagangan kurang, maka bargaining
kita investasi harus masuk," katanya di Istana Negara, Rabu, 21
Agustus 2013.Menurut dia, beberapa sektor industri akan menjadi
andalan untuk menggenjot investasi yaitu sektor pertambangan,
agrobisnis, petrokimia, dan logam dasar. Dalam dua hari
mendatang, pemerintah akan menyiapkan paket stimulus yang
salah satunya untuk memicu investasi agar Indonesia bisa
mencegah terseret dalam krisis menyusul pelemahan rupiah dan
penurunan bursa saham. Hidayat mengatakan paket kebijakan
stimulus berfokus untuk melakukan relaksasi pada aturan-aturan
investasi yang selama ini dianggap terlalu ketat bagi pelaku
usaha."Intinya ada relaksasi pada aturan-aturan yang selama ini
dianggap berlebihan," katanya. Ia mencontohkan nantinya di
bidang perizinan di sektor migas, seluruh aturan yang
memberatkan akan dipangkas. "Perizinan di bidang migas akan
dipotong habis selain itu juga di sektor mineral."
Program stimulus investasi lain, kata Hidayat, adalah
pemerintah akan mengeluarkan aturan perpajakan yang bisa
memberikan keringanan untuk pengusaha. Sebelumnya, Hidayat
17
pernah menyingung mengenai pemberintah insentif pajak bagi
industri padat karya untuk mencegah terjadinya pemutusan
hubungan kerja.Hidayat optimis bahwa investor asing masih tetap
menggelontorkan dananya ke Indonesia. Pelemahan rupiah dan
potensi perlambatan ekonomi,kata dia, dinilai investor sebagai
kejadian yang terjadi sementara dan tidak akan mengancam
ekonomi Indonesia dalam waktu panjang. "Saya masih melakukan
groundbreaking proyek pelumas dengan investasi US$150 juta,
artinya dalam situasi seperti ini, para investor menilai instabilitas
hanya untuk sementara," katanya. Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono hari ini menggelar rapat ekonomi di Istana Negara
menyusul terus melemahnya nilai rupiah dan penurunan indeks
harga saham. Dalam rapat tersebut, pemerintah akan menyiapkan
paket kebijakan dan akan diluncurkan pada Jumat nanti. Paket
kebijakan tersebut diharapkan dapat meminimalkan dampak krisis
global pada ekonomi Indonesia sehingga jika terjadi perlambatan,
penurunan pertumbuhan ekonomi tidak sampai drastis dari target
6,3 persen.
Investasi Indonesia paska krisis Amerika Serikat
Krisis moneter di Amerika Serikat kali ini menumbulkan dampak luar biasa secara
global. Hal ini bisa dilihat dari kepanikan investor dunia dalam usaha mereka
menyelamatkan uang mereka di pasar saham. Mereka ramai-ramai menjual saham
sehingga bursa saham terjun bebas. Sejak awal 2008, bursa saham China anjlok
57%, India 52%, Indonesia 41% (sebelum kegiatannya dihentikan untuk sementara),
dan zona Eropa 37%. Sementara pasar surat utang terpuruk, mata uang negara
berkembang melemah dan harga komoditas anjlok, apalagi setelah para spekulator
komoditas minyak menilai bahwa resesi ekonomi akan mengurangi konsumsi
energi dunia.
Di AS, setelah melihat bursa saham Wall Street terus melorot, akhirnya kongres
menyetujui program penyelamatan sektor keuangan (troubled asset recovery
program - TARP) senilai US$ 700 miliar yang diajukan oleh pemerintah. Namun,
karena lamanya negosiasi politik antara pemerintah dan kongres, investor kecewa
melihat politikus di Washington tidak memiliki sense of crisis.
18
Krisis pasar modal (saham dan surat utang) global pada dasarnya hanya
memengaruhi investor pasar modal. Tetapi krisis perbankan global bisa
mempengaruhi sektor riil ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Inti cerita yang terjadi
adalah sektor perbankan AS sedang terpuruk, kekurangan modal, dan enggan
meminjamkan dolarnya, termasuk ke bank-bank internasional di Eropa dan Asia.
Akibatnya, perbankan internasional kekurangan dolar untuk memberi pinjaman ke
para pengusaha dunia yang membutuhkan dolar untuk investasinya (untuk impor
mesin, bahan baku, dan sebagainya), termasuk di Indonesia.
Kita sudah tahu bahwa dolar AS merupakan mata uang inti dalam dunia usaha.
Akibatnya, walaupun suku bunga bank sentral AS (atau Fed Funds Target Rate)
sampai diturunkan ke 1,5%, suku bunga London Inter-Bank Offer Rate(LIBOR),
sebagai patokan suku bunga yang digunakan oleh pelaku ekonomi, melonjak tajam.
Masalah rumit yang terjadi sekarang, macetnya sistem pembayaran dan penyaluran
kredit global sebagai „oksigen untuk napasnya dunia bisnis‟. Suku bunga bank
sentral bisa rendah, tetapi suku bunga kredit untuk pelaku bisnis, kalaupun bisa
dapat pinjaman, sangat tinggi karena perbankan ketakutan meminjamkan dananya.
Menurut para ahli ekonomi, sebenarnya hal itu merupakan bahaya sektor perbankan
global. Jadi, bukan anjloknya pasar saham, yang sebetulnya bisa melumpuhkan
pertumbuhan ekonomi dunia secara perlahan.
Akhirnya, bank sentral dunia mengerti betapa pentingnya melakukan kebijakan
yang terkoordinasi. Tujuh bank sentral (termasuk US Federal Reserve, European
Central Bank, Bank of England dan Bank of Canada) akhirnya memangkas suku
bunganya 0,5%. Ini merupakan yang pertama kalinya kebijakan suku bunga bank
sentral dilakukan secara bersamaan dalam skala yang besar. Terjadi di tahun 2008
ini.
Hal lain yang dilakukan adalah kebijakan terkoordinasi bank sentral dan pemerintah
dunia selebihnya harus ditujukan untuk memenuhi tiga sasaran. Pertama,
memulihkan kembali sistem perbankan dan pembayaran global yang lumpuh agar
sirkulasi dana internasional bisa normal kembali – dan bank bisa memberi kredit
lagi.
Kedua, mengeluarkan aset bermasalah (terutama surat utang KPR subprime) dari
perbankan AS dan memperbesar modal perbankan agar lebih bisa memberi kredit
dalam jumlah yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, bank sentral dunia harus berani terus menurunkan suku bunga (untuk
membantu meringankan bunga kredit) dan, yang lebih penting, pemerintah harus
memperbesar belanjanya untuk pembangunan infrastruktur dan memberi stimulus
ekonomi – karena investor swasta enggan berinvestasi dalam krisis likuiditas.
Kebijakan di atas bisa berhasil, bisa juga gagal. Hal tersebut beralasan karena
kebijakan ekonomi berskala global belum pernah dilakukan dalam sejarah, tetapi
19
risiko terjadinya resesi ekonomi dunia yang parah akan lebih besar kalau bank
sentral dan pemerintah dunia tidak melakukan apa-apa.
Kalau berhasil, kapan hasilnya akan kelihatan? Paling cepat dua tahun. Artinya,
resesi ekonomi AS dan Eropa akan lebih parah (sementara pertumbuhan ekonomi
dunia melambat) pada 2009, sebelum pulih pada 2010. Kenapa? Karena titik
terburuk ekonomi AS dan Eropa belum tercapai: misalnya, turunnya harga properti
AS (pemicu krisis subprime) belum berakhir (jumlah rumah yang belum terjual
masih terlalu banyak), pabrik masih melakukan PHK masal dan masih banyak bank
yang harus bangkrut.
Selain itu, dampak stimulus kebijakan moneter dan fiskal memang makan waktu
lebih dari satu tahun. Kalau ekonomi dunia baru pulih 2010, kapan pasar saham
global pulih? Paling cepat semester 1, 2009, karena pasar saham biasanya menguat
6-9 bulan sebelum sektor riil ekonomi pulih.
Pengaruh investasi Indonesia paska krisis zona euro
Indonesia memiliki pengalaman yang sangat berharga saat
melalui goncangan-goncangan eksternal seperti tahun 2008 ketika
Amerika mengalami krisis subrime mortgage. Meskipun
goncangan tersebut tidak begitu terasa di sektor riil namun pasar
financial Indonesia cukup tergoncang ketika krisis tersebut
semakin mengkhawatirkan dari waktu ke waktu. Kurs Rupiah
melemah terhadap U$D sepanjang tahun 2008 sebesar 19,10%
dari Rp9.433 ke level Rp11.235 pada akhir tahun 2008. IHSG
(Indeks Harga Saham Gabungan) turun bebas -50,35% dari
2731,35 ke level 1340,89 pada akhir tahun 2008. Cadangan devisa
Bank Indonesia pun terkuras dari USD 55,9 miliar menjadi USD
51,6 miliar pada akhir tahun 2008 yang menunjukan kepanikan
pasar terhadap krisis sehingga banyak modal asing yang mencari
save haven yang lebih aman. Setelah rush yang terus berkelanjutan
pada tahun 2008, hanya dalam waktu singkat pada tahun 2009
perekonomian Indonesia kembali pulih yang tampak dari
menguatnya Rupiah terhadap U$D 16,82%, IHSG kembali
menguat hingga 86,98% ke level 2518,99, cadangan devisa
20
tampak kembali menggelembung hingga USD 66,1 miliar.
Pulihnya Indonesia dalam periode yang relatif singkat
menunjukan kuatnya fundamental perekonomian Indonesia
sehingga meskipun dalam jangka pendek terjadi rush ekonomi
namun pasar akan kembali rasional untuk kembali masuk ke
Indonesia. Rush itu wajar karena banyak orang yang tidak berani
mengambil risiko saat terjadi krisis ekonomi global, apalagi
Indonesia saat itu belum memiliki rating kredit layak investasi dari
lembaga pemeringkat internasional sehingga persepsi Indonesia
masih sangat berisiko bagi para investor sebagai emerging market.
Saat ini penulis percaya krisis subprime mortgage telah
memberikan pengalaman yang berharga bagi para regulator untuk
menghadapi goncangan-goncangan yang terjadi pada Eropa yang
saat ini dapat dikatakan mengalami subprime debt yaitu krisis
hutang yang mengancam kesatuan Eurozone atau European Union
yang disebabkan besarnya hutang dari negara PIGS (Portugal,
Ireland, Greece, and Spain). Setiap negara Eurozone saling
terintegrasi dalam kebijakan moneter maupun fiskalnya sehingga
jika salah satu dari negara-negara tersebut mengalami gagal bayar
(default) berarti keseimbangan fiskal Eropa dapat mengalami
kegoncangan dan mengancam zona Eropa secara keseluruhan.
Dampak langsung dari potensi goncangan perekonomian
Eropa yang terjadi saat ini kembali menggoncang pasar finansial
Indonesia dengan melemahnya IHSG hingga 3654,58 pada 4 Juni
2012 padahal IHSG sempat menyentuh level 4224 pada 3 Mei
2012. Kurs Rupiah terhadap USD pada awal tahun 2012 senilai
9090 dan terdepresiasi ke level 9615 pada 31 Mei 2012 seiring
kekhawatiran kawasan regional terhadap krisis hutang Yunani
disertai hasil dari pemilu Yunani pada pertengahan Juni 2012 dan
besarnya bantuan dana yang diminta pemerintah Spanyol untuk
merekapitalisasi bank-bank Spanyol yang bermasalah sebesar 100
miliar Euro atau USD 125 miliar. Namun menurut penulis
seharusnya Indonesia tidak perlu terlalu khawatir karena
21
fundamental perekonomian Indonesia yang kuat tetap menjadi
daya tarik yang menarik. Guncangan memang akan tetap ada
namun dalam jangka panjang pasar akan kembali rasional. Saat ini
peranan eksport terhadap GDP hanya 10% sehingga perlambatan
perekonomian global seharusnya tidak akan terlalu mempengaruhi
sektor riil, GDP Indonesia didominasi oleh besarnya konsumsi
domestik dan karena itulah perekonomian Indonesia seharusnya
lebih imun terhadap perlambatan perekonomian Eropa. Inflasi
yang masih di dalam kendali, suku bunga yang pro terhadap
pertumbuhan ekonomi, rasio hutang terhadap GDP yang rendah
yaiti 26% dan defisit APBN yang rendah yaitu kurang dari 3%,
data keuangan emiten yang menunjukan keuntungan yang terus
bertumbuh disertai pertumbuhan ekonomi yang tinggi telah
menjadikan Indonesia sebagai negara yang kuat saat ini. Jika
dibandingkan pada tahun 2008 cadangan devisa Indonesia sebesar
USD 52 miliar tentu saat ini Bank Indonesia memiliki kekuatan
yang lebih besar untuk melakukan intervensi terhadap kestabilan
kurs Rupiah terhadap U$D karena saat ini pada 31 Mei 2012
tercatat jumlah cadangan devisa Bank Indonesia telah mencapai
lebih USD 111 miliar.
Intervensi yang dilakukan saat ini tidak hanya dengan
menjual Dollar dan buyback obligasi yang dilikuidasi, namun
Bank Indonesia juga telah menerbitkan instrument term deposit
berdenominasi dollar untuk menstabilkan kurs Rupiah dan
kewajiban menempatkan devisa hasil ekspor (DHE) ke dalam
sistem perbankan nasional. Karena itu seharusnya Indonesia lebih
percaya diri saat ini untuk mengahadapi perlambatan ekonomi
global jika dibandingkan dengan tahun 2008. Tahun ini Indonesia
juga telah memperoleh rating investment grade dari Moodys dan
Fitch sehingga kredibilitas Indonesia semakin terdongkrak
ditengah lesunya perekonomian global. Penulis optimis
perekonomian Indonesia akan tetap kuat menghadapi berbagai
tantangan perekonomian
22
BAB. III
THE INVESTMENT ENVIRONMENT
( LINGKUNGAN INVESTASI)
1.Tiga Sektor financial environment (Lingkungan investasi/Finansial ) yaitu :
23
(i) households, (Sektor Usaha rumah tanggga)
(ii) businesses (Sektor dunia usaha/businessman)
(iii) government ( Sektor Pemerintah/sektor publik)
2.Masing-masing sektor lingkungan investasi memiliki posisi keuangan (Financial
Position) terdiri dari
:
2.1. Real Assets terdiri dari (i) investasi dalam aktiva berwujud (Tangible Assets)
disebut Kapasitas Produktif perekonomian (productive Capacity ) karena jenis aset
ini memberi kontribusi langsung terhadap kapasitas poduktif perekonomian secara
langsung seperti tanah,Bangunan,Mesin Pabrik,Keterampilan SDM .Aset fisik
berserta sumberdaya manusia yang terampil menghasilkan keseluruhan output
yang dikonsumsi masyarakat.
2.2 .Financial Assets yaitu investasi dalam bentuk Surat berharga (Investasi dalam
saham dan Obligasi) dimana aset ini tidaklah mewakili kekayaan masyarakat dan
tidak memberikan kontribusi langsung terhadap kapasitas produktif perekonomian
Namun Aset finansial mampu memberikan kontribusi secara tidak langsung
terhadap kapasitas produktif perekonomian seperti deposito,Cadangan Asuransi
jiwa,Cadangan dana pensiun, trade credit dll.Financial Assets memberi kontribusi
terhadap kapasitas produktif perekonomian secara tidak langsung karena
:
( i)Mampu memisahkan kepemilikan dan manajemen perusahaan
(ii )Memfasilitasi tranfer dana keperusahaan dengaan peluang investasi yang lebih
menarik.
(iii)Memberikan
kontribusi secara pasti terhadap individu /perusahaan yang memilikinya
(iv).Mempunyai hak klaim terhadap income yang dihasilkan oleh asset riel atau
klaim atas income pemerintah
2.3 Hutang dan Net Worth seperti Bond
Modal/Hak Milik Pemegang Saham
,bank loan ,trade debt, other loans,
3.Respon Lingkungan Terhadap permintaan Lingkungan Investasi
Tabel III-1
Balance Sheet of Nonfinancial U.S Business, 1986 (Farm, Corporate, Noncorporate)
Assets
A.Tangible
24
Jutaan
Rp
% Total
Liabilities
Worth
nd
Net Jutaan
Rp
% Total
Assets
Equipment and 4.510
strucures
49,4
Money
securities
Land
2.045
22,4
Bonds
mortgages
863
9,5
7.418
81,3
Inventories
Total tangibles
market
76
.8
and
1.535
16.8
Bank loans
604
6.6
Other loans
349
3.8
Trade debt
519
5.7
Other
341
3.7
3.424
37.5
Total liabilities
B.Financial
Assets
Deposits
cash
and
307
3,4
Marketable
securities
244
2,7
Consumer
credit
93
1,0
Trade credit
636
6,7
Other
423
4,6
Total financial 1.703
assets
18,7
Total ( A+B)
100,0
9.121
Net worth
5.697
62.5
9.121
100.0
Sumber :INVESTMENT BODIE & KANE
Tabel :III-2
Balance sheet of financial institutions, 1986
Assets
25
Jutaan % Total
Rp
Liabilities
Net Worth
nd Jutaan Rp
% Total
Tanggible Assets
Equipment
structures
Liabilities
and
2.2
Deposits
3.097
37,4
0.1
Mutual
shares
fund
413
5,0
2.4
Life insurance
reserves
264
3,2
1.886
22,8
Money
market
securities
821
9,9
Bonds
and
mortagages
272
3,3
Other
1.100
13.3
Total liabilities
7.853
94,9
186
Land
12
Total tangibles
198
Pension
reserves
Financial Assets
Deposits and cash
3.6
299
Government
Securities
1.676
20.3
Corporate Bond
9.4
776
Money
securities
market
4.4
366
Mortgages
1.598
19.3
630
7.6
972
11.8
969
11,7
Consumer credit
Other loans
Corporate equity
26
Other
9,5
788
Total financial assets
Net worth
8.074
419
97.6
TOTAL
8.172
8.172
5,1
100,0
100,0
Sumber :INVESTMENT BODIE & KANE
3.Markets and Market Structure(Pasar dan Struktur Pasar ).
Seperti haalnya surat berharga dan institusinya berkembang ,struktur pasar
berevolusi untuk memenuhi kebutuhan
perkembangan surat berharga
tersebut,sehingga muncul berbagai jenis pasar.
3.1.Ada 2 type pasar
yaitu :
(i) Pasar pencarian Langsung (Direct Search of market:)
Semua surat berharga dipasarkan /dijual pada tipe pasar ini .Pada pasar pencarian
langsung merupakan pasar yang paling tidak terorganisir ,para pembeli dan penjual
harus mencari secara langsung Contoh :Pasar Barang bekas (OLX Com ) Show
room Mobil bekas (Susah mengukur standar barang yang dijual)
(ii)Pasar Pialang (Brokered market Broker ) Pasar dimana perdagangan barang
cukup aktif,pialang dapat memperoleh keuntungan dengan menawarkan jasa
pencaria dan penjuala barang Contoh ;Pasar Real Estate ,pasar sekuritas
Pasar Pialang dalam sekuritas terdiri dari
a.Premary market (Pasar Primer )
Pada umumnya perusahaan menyerahkan permasalahan yang berhubungan dengan
IPO (Initial Public Offering ) kepada banker investasi yang mempunyai keahlian
didalam penjualan sekuritas .Penjualan saham baru yang melibatkan banker
investasi ini dijual dipasar primer (Primary market )
.Pada Pasar investasi primer ,para bankir
dengan fungsi-fungsi:
investasi berperan sebagai pialang
*advisory Function -Pemberi saran
*Underwriting
function -berfungsi sebagai pembeli saham
*Marketing
function . Sekuritas yang telah dibeli dijual kembali kepublik disebut
dengan
istilah Penjamin Emisi (Underwriting).Proses underwriting ini disebut underwriter
.Bankir investasi mengambil keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual
sekuritas / saham disebut spread.Cara Penjamin emesi seperti ini diman banker
27
investasimembeli semua
swekuritas
kesanggupan penuh (full commitment )
dari emiten
disebut dengan basis
b.Secondary market (Pasar Sekunder)
Pasar sekunder adalah tempat perdagangan surat berharga yang sudah beredar
.Setelah sekuritas baru selesai dijual diapasar primer melalui Bnker investasi
kemudian sekuritas tersebut diperdagangkan ke public dipasar sekunder bersamasama sekuritas lainnya yang sudah ada.Pasar sekunder dibedakan menjadi bursa
saham ( stock exchange ) biasanya sekuritas untuk perusahan besar dan Over time
counter (OTC) market biasanya bursa saham untuk perusahaan kecil.
c.Auction market
Pasar modal yang melakukan transaksisecara terbuka dan harga ditentukan oleh
penawaran dan permintaandari anggota bursa .Proses penjualan saham dibursa
saham (stock exchange )
umumnya menggunakan system lelang (Auction
),sehingga pasar sekunder ini disebut Auction Market (aski price atau offer price
istilah harga penawaran terendah untuk jual dan bid price harga permintaan
tertinggi untuk beli)
Contoh: New York Stock Exchange(NYTE) ,Tokyo Stock Exchange (TSE),Bursa Efek
Jakarta (BEJ),Bursa Efek Surabaya (BES)
d. Pasar penawaran perdana (Initial Public Offering- IPO)
yaitu pasar bagi saham-saham perusahaan yang sedang dalam proses go-public. .
Initial Public Offering merupakan penawaran saham perusahaan untuk pertama
kalinya .Bila perusahaan memutuskkan untuk go-public dan melemparkan saham
perdananya kepublik (IPO).Umumnya perusahaan menyerahkan permasalahan yang
berhubungan dengan IPO kepada banker investasi (Investment banker)
Banker investasi akan menyediakan saran-saran yang penting yang dibutuhkan
selama proses rencana penawaran sekuritas kepublik .Saran yang diberikan dapat
berupa :(i) tipe sekuritas /saham apa yang akan ditawarkan ,(ii) harga dari
sekuritas/saham dan (iii) kapan waktu yang paling tepat. Pada pasar bursa saham
diperdagangkan dengan tingkat harga tertentu yang akan berfluktuasi dari waktu
kewaktu
3.2.Klasifikasi Pasar Keuangan
Orang individu ,para pengusaha dan pemerintah yang membutuhkan dana akan
dipertemukan dengan para investor yang memiliki kelibihan dana dipasar keuangan
(financial markets).Pasar Keuangan dapat diklasifikasikan menjadi:
(i).Pasar aktiva fisik dan Pasar Aktiva keuangan
28
Pasar aktiva fisik (Tangible assets) adalah pasar untuk aktva berwujud seperti
Mobil, mesin pabrik ,real estat ,komputer ,batubara,timah,minyak sawit,karet
,gandum ,beras dll
Pasar Keuangan (Financial markets) pasar yang berhubungan dengan
saham,obligasi,wesel,hipotek dan klaim atas aktiva berwujud lainya serta sekuritas
derivatif yang terkait aktiva berwujud.
(ii).Pasar tunai (Spot market) dan Pasar berjangka (Futures markets)
Spot markets adalah pasar dimana aktiva –aktiva diperdagangkan (dibeli dan dijual)
untuk pengiriman langsung atau on the sport.
Pasar berjangka adalah pasar dimana pihak –pihak yang terlibat setuju pada hari ini
untuk membeli atau menjual suatu aktiva pada suatu tanggal masa yng akan
datang.Contoh Penjualan Minyak sawit /kacang kedelei penjual dan pembeli setuju
menjual dengan satuan yang disepakati dengan penyerahan 3 bulan yang akan
datang.
(iii).Pasar Uang(Money markets )dan Pasar Modal(Capital markets)
Pasar uang dimana uang dipinjam atau dipinjamkan dalam jangka waktu pendek
yang sangat liquid kurang dari satu tahun.
Pasar modal adalah pasar keuangan untuk saham ,hutang jangka menengah dang
hutang jangka panjang seperti bursa sahm Jakarta,bursa efek surabaya,bursa efek
New york (New york Stock exchange) Jangka pendek kurang dari satu tahun,jangka
menengah 1-5 tahun,jangka panjang lebih dari 5 tahun.
(iv).Pasar primer dan Pasar sekunder
Pasar primer atau pasar perdana adalah pasar dimana perusahaan mendapatkan
modal dengan menerbitkan sekuritas-sekuritas baru.
Pasar sekunder adalah pasar dimana sekuritas dan aktiva keuangan lainnya
diperdagangkn diantara para investor setelah diterbitkan oleh perusahaan.Bursa
saham Jakarta ,New York stock exchange adalah pasar sekunder karena berkaitan
dengan saham dan obligasi yang beredar (bukan yang baru diterbitkan.)
IPO atau Pasar Penawaran Perdana adalah turunan dari pasar primer,pasar dimana
perusahaan –perusahaan melakukan “go public” dengan menawarkan sahamnya
kepada publik.
(v)Pasar Privat dan Pasar publik
Pasar Privat :pasar dimana transaksi-transaksinya dilakukan secara langsung oleh
kedua belah pihak (pasar tertutup).
Pasar Publik ;pasar dimana kontrak-kontrak yang telah distandarisasi
diperdagangkan dalam suatu pertukaran yang terorganisir (pasar terbuka)
29
3.3.Ada 4 trend masa kini dari LingkunganKeuangan/Investasi yaitu :
(i). Globalisasi .Globalisasi membutuhkan teknologi komunikasi yang efisien dan
perubahan batasan peraturan Globalisasi
Sekarang ini telah terjadi globalisasi perdagangan , bidang keuangan dan
investasi demikian juga dengan kemajuan teknologi informasi.Tren-tren ini
mengarah pada persaingan dan munculnya resiko baru .
Perkembangan lain adalah efesiensi pasar modal mengalami perbaikan dan
investor semakain pintar .Pasar modal yang efesien dapat digunakan sebagai
alternatif untuk lebih mendesiplinkan pimpinan/manager perusahaan .
Contoh: Commercial Paper/Promsory Notes/promes
(ii).Securitization of automobile Loans (Perusahaan jasa kredit )
Contoh: Asset Backed Obligation dari The First Boston Corporation
(iii). Credit Enhancement Contoh Surety bond
(IV ).Bundling and Un-bundling dalam bentuk Rekayasa keuangan yang mengacu
pada penciptaan dan perancangan aktiva keuangan (skuritas ).
Contoh Hipotek yang dipisahmenjadi dua kelompok.Kelompok pertama Mendapat
pembayaran Pokok pinjaman dari kumpulan Aktiva keuangan Hipotek dan
Kelompok kedua hanya menerima pembayaran bunga.
(V).Revolusi jaringan Informasi dan Komunikasi
Internet dan teknologi maju dalam jaringan komputertelah mengubah perekonomian
dan sektor keuangan yaitu inovasi perdagangn online ,pemisahaan informasi
online ,otomatisasi perdagangan dan perbankan investasi melalui internet.
Selain itu ada tren lain yang memberi arti penting pada Financial Environment
Derivatif
Derivatif adalah sekuritas yang nilainya diturunkan (derived) dari aktiva lain yang
mendasarinya .Derivatif dapat mengurangi resiko atau dapat dipakai untuk motif
spekulatif
( 1). Instrument Derivatif , dapat dikelompokkan menjadi:
Forward Contract = kontrak berjangka
Adalah kesepakatan untuk mengirimkan atau menerima sejumlah mata uang
asing untuk ditukar dengan mata uang luar negeri.
Future Contract = kontrak Jauh
30
Adalah kesepakatan untuk membeli atau mengirim sejumlah mata uang asing
pada masa yang akan datang dengan harga yang ditetapkan
Option
Adalah hak pembeli untuk membeli atau menjual mata uang dari penjual
dengan harga ditentukan sebelumnya.
Swap Mata Uang
Pertukaran awal dari dua mata uang yang berbeda dengan kurs yang
ditetapkan sebelumnya.
( 2).Bahan Dasar Instrument Derevatif adalah
Saham
Suku Bunga
Obligasi
Nilai Tukar
Komoditas
Indeks
(3). STRATEGI PERLINDUNGAN RESIKO
STRATEGI PERLINDUNGAN RESIKO
LINDUNG NILAI NERACA
Strategi
mengurangi
menungkapan
valuta
asing
dengan
memvariasikan
aktiva
dan kewajiban suatu
perusahaan
dalam
bentuk mata uang
LINDUNG
OPERASIONAL
NILAI
Strategi perlindungan resiko
valuta
asing
yang
memfokuskan pada variablevariabel yang mempengaruhi
pendapatan dari pengeluaran
valuta
asing
suatu
perusahaan.
LINDUNG
KONTRAKTUAL
NILAI
Strategi
pencegahan
resiko kontraktual yang
berkembang
untuk
memberikan fleksibelitas
pada perusahaan dalam
melakukan
langkah
perlindungan pada valuta
asing.
(4).INSTITUSI KEUANGAN
Perpindahan modal yang terjadi antara investor/penabung dan yang membutuhkan
modal /parapebisnis terjadi dalam tiga cara yakni:
31
(i)Perpindahan Langsung uang dan sekuritas :
Perpindahan dana secara langsung dari investor ke Pengusahamemang
terjadi dan dimungkinkan dalam kasus tertentu.Namun akan lebih efisien bagi
pengusaha untuk menggunakan jasa dari Badan Perbankan Investasi .
(ii).Perpindahan melalui Badan Perbankan Investasi yang bertindak selaku
perantara
Badan Perbankan Investasi adalah Suatu Organisasi yang menjamin dan
mendistribusikan sekuritas Investasi Baru dan membantu Para pengusaha
mendapat kan pendanaan ( Contoh :Mandiri Sekuritas dari Bank Mandiri )
Kalau di AS seperti Merrill Lynch,Salomon Smith Barney,Morgan Stanley
Dean Witter atau Goldman Sachs.
(iii).Perpindahan melalui Perantara Keuangan yang menciptakan sekuritassekuritas baru.Perantara Keuangan adalah Perusahaan keuangan spesialis yang
memfasilitasi perpindahan dana dari investor kepada pihak/pemilik
yang
membutuhkan modal
(5).KELOMPOK UTAMA PERANTARA
5.1.Bank Komersial seperti Bank Mandiri,Bank BNI,BCA
5.2.Perusahan Jasa Keuangan :
Adalah Sebuah Perusahaan yang menawarkan beragam jasa keuangan
termasuk perbankan investasi ,operasi pialang ,asuransi dan bank komersil.
Di Indonesia dikenal dengan Lembaga-Lembaga Keuangan Non Bank seperti
Perusahaan asuransi,dana pensiun,Pegadaian Taspen,Jamsostek,Askes ,dana
reksa
MANAJEMEN INVESTASI
Tugas Bahan Bacaan
MEMAHAMI KERUMITAN DUNIA DERIVATIF
(Sumber:Investment : Bodie/Kane/Marcus )
32
Apa yang dimaksud dengan derivatif, dan mengapa orang-orang menceritakan
banyak hal yang buruk tentang derivatif?
Sebagian yang anti memandang pasar derivatif sebagai suatu rumah kartu
bernilai jutaan dolar yang terdiri atas banyak transaksi yang saling terkait dengan
jumlah utang yang tinggi. Mereka khawatir bahwa gagal bayar dari satu pemain
besar saja dapat menggoyahkan dunia sistem keuangan.
Tetapi pihak lainnya, termasuk pemimpin Federal Reserve (bank sentral AS),
Alan Greenspan, mengatakan risiko semacam itu tidak terlalu berarti. Para
pendukung menekankan bahwa bahaya derivatif sangat tidak sebanding dengan
manfaat derivatif untuk membantu bank, korporasi, dan investor dalam mengelola
risiko mereka.
Karena ilmu derifatif ini relatif baru, tidak ada cara yang mudah untuk
mengukur dampak pasti dari instrument ini. Saat ini terdapat lebih dari 1200 jenis
derifatif di pasar, kebanyakan memerlukan program komputer
untuk
menghitungnya. Hasil survei dan lusinan ahli derivatif memberikan wawasan berikut
:
T : Apa definisi yang paling luas dari derivatif?
J : Derivatif merupakan struktur keuangan antara dua pihak yang
pembayarannya didasarkan pada, atau “diturunkan” (derived) dari, kinerja beberapa
tolok ukur yang disepakati. Derivatif dapat diterbitkan berdasarkan mata uang,
komoditas, utang pemerintah atau perusahaan, hipotek rumah, saham, tingkat
bunga, atau kombinasi apapun.
Opsi saham perusahaan, misalnya, memperbolehkan karyawan dan eksekutif
untuk mengambil keuntungan dari perubahan harga saham perusahaan tanpa
benar-benar memiliki saham tersebut. Tanpa disadari, para pemilik rumah sering
kali menggunakan suatu jenis kontrak “berjangka” yang diperdagangkan secara
pribadi pada saat mereka mengajukan hipotek dan mengunci tingkat pinjaman
untuk penutupan rumah mereka, biasanya sekitar 60 hari kedepan.
T : Apa bentuk yang paling umum dari derivatif?
J : Derivatif dibagi menjadi dua kategori dasar, kontrak jenis opsi dan kontrak
jenis forward. Derivatif ini ada yang diperdagangkan di bursa, seperti futures dan
opsi saham, atau diperdagangkan secara tertutup.
Opsi memberikan pembelinya suatu hak, dan bukannya kewajiban, untuk
membeli atau menjual asset pada harga yang telah ditentukan selama periode
tertentu. Harga opsi biasanya merupakan persentase kecil dari nilai asset yang
mendasarinya.
33
Kontrak berjenis forward, yang mencakup forward, futures, dan swap,
memberikan komitmen pada pembeli dan penjual untuk memperdagangkan asset
tertentu pada harga tertentu pada tanggal tertentu di masa depan. Jenis ini
merupakan perjanjian “penetapan harga” yang membebani pembeli dengan risiko
harga yang sama halnya dengan benar-benar memiliki asset tersebut. Tetapi
umumnya, tidak ada pertukaran uang sampai tanggal penyerahan, saat kontrak
tersebut sering kali diselesaikan secara tunai daripada dengan penyerahan asset
yang bersangkutan.
T : Dalam bisnis, apa kegunaan dari derivatif?
J : Meskipun derivatif dapat menjadi instrument spekulatif yang sangat
berguna, pebisnis paling sering menggunakannya untuk melakukan lindung nilai.
Misalnya, perusahaan sering kali menggunakan forward dan futures yang tercatat
di bursa berjangka untuk melakukan proteksi terhadap fluktuasi mata uang atau
harga komoditas, sehinggamembantu untuk mengelola biaya impor dan bahan baku
mentah. Opsi dapat digunakan untuk tujuan serupa ; opsi tingkat bunga seperti cap
(batas atas tingkat bunga) dan floor (batas bawah tingkat bunga) membantu
perusahaan mengontrol biaya pendanaan perusahaan. Hal ini serupa dengan batas
atas bunga dari suatu hipotek yang tingkat bunganya dapat disesuaikan bagi para
pemilik rumah.
T : Bagaimana derivatif tidak tercatat di bursa (over-the-counter) umumnya
berasal?
J : Seorang pedagang derivatif, umumnya bank atau perusahaan sekuritas,
menandatangani kontrak pribadi dengan sebuah perusahaan, investor, atau
pedagang lainnya. Kontrak tersebut memberikan komitmen kepada pedagang
tersebut untuk memberikan suatu imbal hasil yang dihubungkan dengan tingkat
bunga, mata uang, atau asset lain yang diinginkan. Misalnya, dalam swap tingkat
bunga, pedagang tersebut mungkin menerima tingkat bunga mengambang sebagai
hasil dari pembayaran dari tingkat bunga tetap yang dilakukannya.
T : Mengapa derivatif memiliki potensi berbahaya?
J : Karena kontrak ini membuat kedua belah pihak terkena risiko dari
pergerakan pasar tanpa atau dengan sedikit uang yang benar-benar dipertukarkan ;
kontrak ini melibatkan leverage. Dan utang tersebut bisa meningkat dengan cepat
melalui syarat-syarat tertentu.
Jika segala sesuatu berjalan dengan baik, leverage tersebut memberikan
imbal hasil yang besar, dibandingkan dengan jumlah modal yang terkena risikonya.
Tetapi kontrak tersebut juga menyebabkan kerugian besar yang sama jika pasar
bergerak kea rah yang tidak diinginkan. Bahkan perusahaan yang menggunakan
derivatif untuk lindung nilai, daripada berspekulasi, bisa juga terkena risiko, karena
jalannya derivatif jarang menghasilkan keuntungan yang mampu mengompensasi
seluruh kerugian.
34
T : Jika memang sedemikian bahaya, mengapa banyak bisnis yang
menggunakan derivatif?
J : Derivatif adalah salah satu instrumen termurah dari yang paling siap
tersedia di pasar bagi perusahaan yang ingin melindungi diri dari lonjakan nilai
mata uang, harga komoditas, dan tingkat bunga. Donald Nicoliasen, ahli derivatif
Price Waterhouse, mengatakan bahwa derivatif “merupakan suatu alat baru di
dalam tas setiap orang untuk mengelola, imbal hasil dan risiko bisnis
SELF STUDY
1.Sebutkan dan jelaskan perbedaan pasar aktiva fisik dan Pasar aktiv keuangan
2.Jelaskan perbedaan antara pasar uang dan dan pasar modal
3.Jelaskan perbedaan antara pasar primer dan pasar sekunder
4.Jelaskan pengertian pasar penawaran perdana (IPO)
5.Apa yang disebut dengan derivatif ,sebut dan.jelaskan instrument derivatif
6.Apa definisi yang paling luas dari derivatif?
7. Dalam bisnis, apa kegunaan dari derivative ?
8. Walaupun Derivative berbahaya, mengapa banyak bisnis yang menggunakan
derivatif?.Jelaskan
BAB.IV
JENIS-JENIS INVESTASI KEUANGAN
Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan
investasi tidak langsung . Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsung
aktiva keuangan dari suatu perusahaan atau dengan cara yang lain .sebaliknya
investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan
investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaanperusahaan lain. Gambar 1.5. menunjukkan investasi langsung dan tidak langsung.
Investasi tidak langsung
investasi
langsung
Investo
r
35
Perusahaan
investasi
Aktiva-aktiva
keuangan
Investasi langsung
Gambar 1.5. Investasi langsung dan investasi tidak langsung.
4.1. investasi langsung
Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat
diperjual-belikan di pasar uang (money market),pasar modal (capital market) ,atau
pasar turunan (derivative market) .investasi langsung juga dapat dilakukan dengan
membeli aktiva keuangan yang tidak dapat diperjual-belikan .aktiva keuangan yang
tidak dapat diperjual-belikan biasanya diperoleh melalui bank komersial .aktivaaktiva ini dapat berupa tabungan di bank atau sertifikat deposito.
Aktiva yang dapat diperjual-belikan di pasar uang (money market) berupa aktiva
yang mempunyai risiko gagal kecil,jatuh temponya pendek dengan tingkat cair yang
tinggi .contoh aktiva ini dapat berupa treasury-bill (T-bill) yang banyak digunakan di
penelitian keuangan sebagai proksi return bebas risiko(risk-free rate of return)
contoh yang lain adalah sertifikat deposito yang dapat dinegosiasi . istilah
negosiasi berarti dapat dijual kembali.
Tidak seperti halnya pasar uang yang bersifat jangka pendek, pasar modal sifatnya
adalah untuk investasi jangka panjangh. Yang diperjual-belikan di pasar modal
adalah aktiva keuangan berupa surat-surat berharga pendapatan-tetap (fixed
income securities) dan saham-saham (equity securities) . fixed income securities
dapat berupa Treasury-bond(T-bond), yaitu seperti T-bill tetapi dengan jatuh tempo
jangka-panjang berkisar 10-30 tahun, surat-surat berharga agen federal (federal
agency securities),1 munical bond (surat berharga yang dikeluarkan oleh
pemerintah kota, airport), corporate bond (dikeluarkan oleh perusahaanperusahaan) dan convertible bond( bond yang dapat dikonversikan ke saham).
Aktiva yang dapat diperjual-belikan di equity market adalah preferred stock dan
common stock.
Opsi (option) dan futures contract merupakan surat-surat berharga yang
diperdagangkan di pasar turunan (derivative market). Disebut dengan surat-surat
berharga turunan (derivative) karena nilainya merupakan jabaran dari surat
berharga lain yang terkait . opsi dapat berupa put and call options . put(call) option
memberi hak kepada pemegangnya untuk menjual (membeli) sejumlah saham
perusahaan lain dalam kurun waktu tertentu dengan harga yang sudah ditetapkan.
Tipe lain dari opsi adalah waran (warrant). Waran adalah suatu hak yang
diberikan kepada pemegangnya untuk membeli saham dari perusahaan
bersangkutan dengan harga yang tertentu dalam kurun waktu yang sudah
ditentukan. Nilai dari waran merupakan jabaran (turunan dari harga saham yang
terkait. Futures contract merupakan persetujuan untuk menyediakan aktiva dimasa
36
mendatang (futures) dengan harga pasar yang sudah ditentukan di muka. Aktiva
yang diperdagangkan umumnya adalah komoditi hasil bumi.
A.
Macam-macam investasi langsung dapat disarikan sebagai berikut ini.
a. Investasi langsung yang tidak dapat diperjual-belikan
Tabungan .
Deposito.
b.Investasi langsung dapat diperjual-belikan .
T-bill.
Deposito yang dapat dinegosiasikan .
B.
Investasi langsung di pasar modal.
a. Surat-surat berharga pendapatan tetap(fixed income securities)
- T-bond
- federal agency securities.
- municipal bond
- corporate bond
- convertible bond
b. Saham-saham (equity securities)
- Saham preferen (preferred stock)
- Saham biasa (common stock)
C. Investasi langsung di pasar turunan
a. opsi
-waran ( warrant)
-opsi put (put option).
- opsi call (call option)
b. futures contract.
4.2.
Investasi Tidak Langsung
Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat berharga
dari perusahaan investasi . perusahaan investasi
adalah perusahaan yang
menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik dan dan
menggunakaan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolionya.
Ini berarti bahwa perusahaan investasi membentuk portofolio (diharapkan
37
portofolionya optimal) dan menjualnya eceran kepada publik dalam bentuk sahamsahamnya.
Investasi tidak langsung lewat perusahaan investasi ini menarik
bagi investor paling tidak karena dua alasan utama, yaitu sebagai berikut.
Investor dengan modal kecil dapat menikmati keuntungan karena
pembentukan portofolio. Jika investor ini harus membuat portofolio
sendiri,maka dia harus membeli beberapa saham dalam jumlah yang cukup
besar nilainya. Investor yang tidak mempunyai danaa cukup untuk
membentuk portofolio sendiri dapat membeli saham yang ditawarkan oleh
perusahaan investasi ini.
Membentuk potofolio membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang
mendalam. Investor awam yang kurang mempunyai pengetahuan dan
pengalaman tidak akan dapat membentuk portofolio yang optimal ,tetapi
dapat membeli saham yang ditawarkan oleh perusahaan investasi yang telah
membentuk portofolio optimal.
4.3.KLASIFIKASI PERUSAHAAN INVESTASI.
Perusahaan investasi dapat diklasifikasikan sebagai unit investment trust, closedend investment companies dan open end investment companies.
4.3.1 Unit investment trust merupakan trust yang menerbitkan portofolio
yang dibentuk dari surat-surat berharga berpenghasilan tetap( misalnya
bond) dan ditangani oleh orang kepercayaan yang independen . sertifikat
portofolio ini dijual kepada investor sebesar nilai bersih total aktiva yang
tergabung didalam portofolio ditambah dengan komisi . investor dapat
menjual balik sertifikat ini kepada trust sebesar nilai bersih sertifikat
tersebut. (net asset value atau NAV) . Besarnya NAV per-sertifikat adalah total
nilai pasar dari sekuritas-sekuritas yang tergabung di portofolio dikurangi
dengan biaya-biaya yang terjadi dan dibagi dengan jumlah sertifikat yang
diedarkan.
4.3.2. Closed-end investment companies merupakan perusahaan investasi
yng hanya menjual sahamnya dalam jumlah yang tetap yaitu sebanyak saat
penawaran perdana(intial public offering) saja. Biasanya perusahaan
investasi ini tidak menawarkan lagi tambahan saham ,kecuali jika ada
penawaran publik berikutnya . lembar saham yang sudah beredar dari
penawaran perdana diperdagangkan di pasar sekunder (stock exchange)
dengan harga pasar yang terjadi di pasr bursa. Perbedaan antara pasar
primer dan sekunder
4.3.3.
Open-end investment companies dikenal dengan nama
perusahaan reksadana (mutual funds). Menurut undang-undang pasar modal
No. 8 tahun 1995, pasal 1 ayat (27) reksadana didefinisikan sebagai wadah
yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
38
selanjutnya di investasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Perusahaan reksadana (mutual fund) ini adalah perusahaan investasi yang
mengelola portofolio dan menjual kepemilikan portofolionya di pasar modal.
Perusahaan investasi ini masih terus menjual kepemilikan portofolionya
kepada investor. Juga pemegang kepemilikan portofolio dapat menjual
kembali kepemilikan portofolionya ke perusahaan reksadana bersangkutan.
Dengan demikian,
perusahaan reksadana
ini mempunyai
besarnya
portofolio yang berubah ubah di pasar modal. Nilai total portofolio yang
dibentuk disebut dengan Nilai Aktiva Bersih atau NAB (Net Asset Value atau
NAV). Misalnya suatu reksa dana sudah mempunyai NAB sebesar Rp2 miliar
dalam bentuk 1 juta unit kepemilikan,maka NAB per unitnya adalah Rp2.000,-.
Jika investor baru membeli reksadana ini sebanyak 100.000 unit kepemilikan
, maka nilai NAB reksadana berubah menjadi sebesar Rp 2 miliar + 100.000 x
Rp2.000,- = Rp 2,2 miliar dan NAB per unitnya Rp2,2 miliar/ (1 juta + 100.000)=
Rp2.000,-.
Klasifikasi Rerksadana
Ditinjau dari aktiva yang di investasikan ,reksadaana
diklasifikasikan menjadi beberapa macam sebagai berikut ini:
dapat
1.Reksadana pasar uang (money market mutual fund).
Reksadana ini membentuk portofolionya dengan aktiva-aktiva surat berharga
utang jangka pendek yang jatuh tempony kurang dari satu tahun. Tabel 1.1
menunjukkan beberapa kinerja reksadana pasar uang tanggal 28 oktober
2007 (sebelum krisis global) yang dibandingkan dengan kinerja tanggal 3
maret 2009 (setelah krisis global).
2.Reksadana pendapatan tetap (fixed income mutual mund).
Reksadana ini berisi dengan paling tidak80% aktiva obligasi dan sisanya
dapat berupa aktiva lain ,misalnya saham, tujuannya untuk membentuk
portofolio yang lebih aman.2 tabel 1.2. berikut ini menunjukkan beberapa
raksadanaa pendapatan tetap pada tanggal 28 oktober 2007 (sebelum krisis
global) yang dibandingkan dengan kinerja tanggal 3 maret 2009 (setelah krisis
global).
Hasil return yang lebih tinggi , karena heigher risk,higer return. Kalau
aktivanya kurang berisiko , maka penurunan risikonya akan tidak besar.
Portofolio ini biasanya dibuat untuk investor yang kurang berani menghadapi
risiko.
Dari hasil tabel diatas,nilai aktiva bersih reksadana pendapatan tetap ratarata hanya mengalami penurunan yang kecil untuk periode krisis . walaupun
beberapa reksadana memberikan return yang negatif ,tetapi beberapa masih
memberikan return yang positif meskipun tetap lebih rendah dibandingkan
dengan return sebelum periode krisis.
39
3.Reksadana saham atau reksadana ekuitas (equity mutual fund) reksadana
ini berisi dengan paling tidak 80% aktiva saham dan sisanya dapat berupa
aktiva lain,misalnya obligasi .tujuannya untuk menghasilkan return yang
tinggi . tabel 1.3. berikut ini menunjukkan macam-macam reksadana ekuitas
(saham) pada tanggal 28 oktober 2007(sebelum krisis global) yang
dibandingkan dengan kinerja tanggal 3 maret 2009(setelah krisis global
Dari hasil di tabel di atas terlihat bahwa nilai aktiva bersih (NAB) reksadana
ekuitas menurun dengan tajam lebih dari nilai sebelumnya para periode
krisis. Demikian juga dengan return yang diberikan turun dengan drastis
menjadi bernilai negatif . ini menunjukkan bahwa saham merupakan aktiva
yang berisiko dan walaupun sudah dibentuk
dalam portofolio masih
mempunyai risiko penurunan nilai yang besar.
4.Reksadana campuran (mixed mutual fund)
Reksadana ini berisi dengan aktiva campuran dalam bentuk obligasi ,saham
dan aktiva lainnya . tabel 1.4. berikut ini menun jukkan macam-macam
reksadana campuran pada tanggal 28 oktober 2007 (sebelum krisis global)
yang dibandingkan dengan kinerja tanggal 3 maret 2009 (setelah krisis
global).
Karena reksadana campuran berisi campuran obligasi dan saham , walaupun
nilai reksadananya mengalami penurunan di periode krisis ,tetapi
penurunannya tidak sebesar yang dialami oleh reksadana ekuitas.
5.Reksadana terproteksi (protected mutual fund)
Reksadana terproteksi memproteksi investor dari kerug ian penurunan nilai
investasinya. Proteksi ini dilakukan oleh reksadana dengan cara
memasukkan obligasi-obligasi yang akan jatuh tempo dalam jangka pendek
ke dalam portofolionya . obligasi jatuh tempo akan membayar utuh sebesar
nilai nominalnya . jika nilai obligasi turun saat ini, misalnya menjadi Rp
900.000,- maka investor dapat menunggu untuk menjualnya pada saat jatuh
tempo dengan nilai obligasinya kembali ke nilai nominalnya , misalnya Rp 1
juta (lihat pembahasan di Bab 6 mengenai obligasi),sehingga nilai investasi
awal investor terproteksi minimal tidak akan di bawah nilai nominal
obligasinya.
5.3. Kegunaan dari Reksa Dana:
Adalah perusahaan yang menerima uang dari para investor/penabung dan
kemudian menggunakannya untuk membeli saham ,obligasi jangka panjang atau
instrumen –instrumen jangka pendek yang dikeluarkan/diterbitkan oleh perusahan
atau pemerintah yang membutuhkan dana.Dengan Reksa dana :
40
dapat mengurangi resiko dengan melakukan diversifikasi sekuritas
dapat mencapai skala ekonomi melalui analisis sekuritas
mengelola portofolio dan
membeli dan menjual sekuritas.
Self Study
1.Jelaskan pengertian dari reksa dan sebutkan beberpa kegunaanya
2.Sebut dan jelaskan klasifikasi dari Reksa dana
3.Reksadana pendapatan tetap (fixed income mutual fund) adalah :
a.Reksadana ini berisi dengan paling tidak80% aktiva obligasi dan sisanya dapat
berupa aktiva lain ,misalnya saham
b.reksadana ini berisi dengan paling tidak 80% aktiva saham dan sisanya dapaat
berupa aktiva lain,misalnya obligasi .tujuannya untuk menghasilkan return yang
tinggi .
c.Reksadana ini membentuk portofolionya dengan aktiva-aktiva surat berharga
utang jangka pendek yang jatuh tempony kurang dari satu tahun
d.Semuanya salah.
4.Salah satu langkah persiapan Going Public adalah perusahaan harus askan
menugaskan pakar-pakar pasar modal dan instusi-institusi pendukung dibawah ini :
a.Kantor Akuntan Publik
b.Kantor Notaris Publik
c.Perusahaan penilai
d. Semuanya benar
5. Jenis –jenis investasi langsung di pasar turunan adalah:
a.Swap
b.Hedging
c.warrant
d.Futures contract
BAB V
PASAR DAN INSTRUMEN PASAR
V.1.Pasar Modal
41
Secara umum pasar modal diartikan sebagai
suatu sistem keuangan yang
terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank komersial dan semua lembaga
perantara dibidang keuangan serta keseluruhan surat berharga yang beredar.
Dalam arti sempit adalah pasar yang dikelola secara terorganisir dengan aktivitas
perdagagan surat berharga sperti saham,obligasi,option ,warrant ,right dengan
menggunakan jasa perentara,komisioner dan underwriter
Berdasarkan Keputusan Presiden no 52 tahun 1976 tentang Pasar Modal
menyebutkan bahwa pasar modal adalah Bursa Efek seperti yang dimaksud dalam
undang-undang (UU) no 15 tahun 1952 nomor 67).Menurut UU tersebut bursa adalah
gedung atau ruangan
yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan
perdagangan efek,sedangkan surat berharga yang dikatagorikan sebagai efek
adalah saham,obligasi,serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal dengan efek.
Fungsi intermediasi dana dilakukan juga dipasar modal karena pasar modal
menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan (Husnan, 2005). Fungsi
pertama dari sudut pandang ekonomi yaitu pasar modal berfungsi sebagai salah
satu sistem mobilitas dana jangka panjang yang efisien bagi swasta /pemerintah
sehingga keberadaannya pasar modal sebagai lembaga penyedia dana sangat
diperlukan bagi kalangan investor dan pelaku bisnis baik swasta maupun Badan
Usaha Milik Negara. Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk
pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Fungsi
kedua menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument
keuangan seperti salah satunya investasi saham.
Disamping itu Pasar modal dikatagorikan mempunyai fungsi sarana alokasi dana
yang produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman kepeminjam
( Yogiyanto, 2013). Alokasi dana yang produktif terjadi jika individu yang
mempunyai kelebihan dana dapat meminjamkan ke individu lain yang lebih
produktif yang membutuhkan dana. Untuk menarik partisipasi penyedia dana dan
para investor maka pasar modal harus likuid dan efisien. Ross mendifinisikan
pasar modal yang efisien ( efficient capital market ) adalah “Market in which
security price reflect available information” sedangkan Efficient Markets
Hypotesis (EMH) is “The Hyphothesis is that actual capital markets “
Dalam pelaksanaannya suatu pasar modal dikatakan likuid dan efisien jika
penyedia dana dapat menjual dan para investor dapat membeli surat-surat
berharga dengan cepat. Pasar modal dikatakan efisien jika harga dari suratsurat berharga dapat mencerminkan nilai dari perusahaan yang akurat.
42
Transaksi-transaksi bursa saham diklasifikasi menjadi tiga jenis (Birmingham
& Houston) yakni (i) pasar sekunder dimana saham-saham yang telah beredar
dari perusahaan terbuka diperdagangkan setelah diterbitkan oleh perusahaan
(ii).Pasar primer dimana perusahaan terbuka menerbitkan
sekuritas baru
tambahan untuk mendapatkan modal korporat (iii).Pasar penawaran perdana
(Initial Public Offering- IPO) yaitu pasar bagi saham-saham perusahaan yang
sedang dalam proses go-public.Pada pasar bursa saham diperdagangkan
dengan
tingkat
harga
tertentu
yang
akan
berfluktuasi
dari
waktu
kewaktu.Harga saham ditentukan melalui proses penawaran dan permintaan
pada pasar sekunder.Harga terbentuk sesuai dengan harga lelang ,dengan
proses tawar menawar didasarkan pada prioritas waktu(Husan,2001 –dalam
Joni Devitra ) .
Jika pasar efisien ,harga-harga saham akan dengan cepat mencerminkan
seluruh informasi yang tersedia .Para teoritis keuangan mengemukakantiga
bentuk atau tingkatan efisiensi pasar yang dikenal dengan hipotesis pasar yang
efisien (Efficient Markets Hypothesis-EMH) yakni :efisiensi dalam bentuk
lemah,efisiensi dalam bentuk semi kuat dan efisiensi dalam bentuk kuat
(Birmingham& Houston 2004 )
Grossman dan Stiglitz menyatakan bahwa investor akan tertarik untuk
meluangkan waktu dan sumber dayanya untuk menganalisis dan mencari
informasi baru, hanya jika kegiatan tersebut dapat meningkatkan keuntungan
investasinya. Informasi yang ada, selain diproses langsung oleh investor juga
banyak didapat dari hasil penelitian para ahli. Dengan motivasi meraih
keuntungan sebesar-besarnya serta sumber informasi yang beragam dan terbit
untuk umum, terjadilah mekanisme pasar sehingga terbentuk harga yang
wajar, dimana telah mencerminkan semua informasi yang ada. Derajat efisiensi
dapat bervariasi antar pasar dan antar saham. sehingga harga saham blue chips
akan lebih efisien dibandingkan harga saham kecil.
43
Ada beberapa kondisi yang harus terpenuhi untuk tercapainya pasar yang
efisien, yaitu:
1.
Ada banyak investor yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan
profit. Investor-investor tersebut secara aktif berpartisipasi di pasar dengan
menganalisis, menilai dan melakukan perdagangan saham. Disamping itu
mereka juga merupakan price taker, sehingga tindakan dari satu investor saja
tidak akan mampu mempengaruhi harga dari sekuritas.
2.
Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama
dengan cara yang murah dan mudah serta Informasi yang terjadi bersifat
random
3.
Investor bereaksi secara cepat terhadap informasi baru, sehingga harga
sekuritas akan berubah sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat
informasi tersebut
Peran sektor perbankan perlu didukung oleh sumber pendanaan yang cukup besar
dari berbagai sumber, terutama yang bersumber dari pendanaan eksternal.
Pendanaan eksternal, salah satunya berasal dari para investor yang
menginvestasikan dananya pada bank-bank yang tercatat dibursa saham.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai Desember 2012 telah tercatat
32 bank yang telah melakukan Go-Public di BEI.
Dengan semakin banyaknya sektor perbankan yang sudah Go-Pulic dipasar
modal memberikan banyak pilihan bagi investor untuk berinvestasi pada saham
Bank dengan harapan akan memberikan Return (imbal hasil) yang maksimal baik
dalam bentuk pemberian dividen dan atau mendapatkan Capital gain dari
peningkatan harga saham yang dimiliki. Untuk mendapatkan return yang maksimal
investor akan memperhatikan dan menganalisis kinerja bank –bank yang masuk
pasar modal dan pergerakan ekspektasi dari pergerakan saham secara keseluruhan
kedepan
V.2. PERANAN PASAR MODAL
Fokus pembahasan dari buku ini adalah pasar modal, khususnya pasar saham atau
pasar ekuitas(equty market). Seperti halnya pada umumnya, pasar modal
merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan
rugi. Kebutuhan dana jangka pendek umumnya diperoleh di pasar uang (misalnya
bank komersial). Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan
44
dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Saham
merupakan bukti pemilikan sebagian dari perusahaan. Obligasi (bond) merupakan
suatu kontrak yang mengharuskan peminjam untuk membayar kembali pokok
pinjaman ditambah dengan bungan dalam kurun waktu yang sudah disepakati.
Untuk menarik pembeli dan penjual untuk berpartisipasi pasar modal harus
bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat
menjual dan membeli dapat membeli surat-surat berharga dengan cepat . pasar
modal dikatakan efisien jika harga dari surat-surat berharga mencerminkan nilai dari
perusahaan secara akurat.
Jika pasar modal sifatnya efisien, harga dari surat berharga juga mencerminkan
penilaian dari investor terhadap proyek laba perusahaan dimasa mendatang srta
kualitas dari manajemennya. Jika calon investor meragukan kualitas dari
manajemen,keraguan ini dapat tercermin di harga suratberharga turun. Dengan
demikian pasar modal dapat digunakan sebagai sarana tidak langsung pengukur
kualitas
Pengukur kualitas manajemen. Juga pemegang saham mempunyai hak mengawasi
manajemen lewat hak veto di dalam pertemuan dan pemilihan manajemen . hak veto
pemegang saham dapat dilakukan langsung atau dapat dialihkan ke pihak kedua
lewat suatu wakil atau proksi (proxy). Jika pemegang saham tidak puas dengan
manajemen, maka dapat terjadi perang proksi (proxy fight) untuk mengganti
manajemen. Pasar modal juga mempunyai fungsi sarana alokasi dana yang
produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke peminjam. Alokasi
dana yang produktif terjadi jika individu yang mempunyai kelebihan dana dapat
meminjamkannya ke individu lain yang lebih produktif yang membutuhkan dana
sebagai akibatnya,
pemin jam dan pemberi pinjaman akan lebih diuntungkan
dibandingkan jika past ,modal tidak ada. Dengan adanyan pasr modal yang
menguntungkan, individu dapat bergeser dari titik C ke E (lihat Gambar 1.6). titik C
merupakan titik di mana individu memperoleh keputusan sebesar U2 karena adanya
kesempatan untuk investasi di produksi yang efisien (lihat gambar 1.4). dengan
investasi di pasar modal titik E akan memberikan kekayaan yang lebih besar (W 0**)
dibandingkan jika tidak melakukan investasi di titik B (dengan kekayaan sebesar W
0) atau dengan investasi di produksi yang efisien di titik C (dengan kekayaan
sebesar W 0*). Karena adanya pasar modal yang ditunjukkan oleh garis pasar modal
(W1**W0**),individu sekarang dapat bergeser dari titik E ke titik manapun sepanjang
garis pasar modal sampai menyinggung kurva utilitinya, yaitu di titik F. Titik F ini
akan memberikan kepuasan yang lebih tinggi (U3) dibandingkan dengan kepuasan
di titik C (U2).
Pasar modal menyediakan fasilitas transfer dana di antara peminjam dan pemberi
pinjama .Diasumsikan bahwa tingkat pengembalian adalah positif sebesar r, maka
dana yang dipinjamkan sekarang akan menjadi sebesar pokoknya (misalnya W 0) di
tambah dengan keuntungan .pada akhir periode pinjaman dana yang dipinjamkan
45
akan menjadi sebesar W1= W0 +W0.r, atau sebesar W1= W0. ( 1+r).slope dari garis
pasar modal ini adalah  ( 1+ r) seperti tampak di gambar 1.6.
V.2. 1. Pasar Uang dan Pasar Modal
Pasar uang dimana uang dipinjam atau dipinjamkan dalam jangka waktu pendek
yang sangat liquid kurang dari satu tahun .Pasar uang mencakup surat berharga
yang berjangka waktu pendek mudah dipasarkan dan mudah dirubah menjadi
Kas/bank dan beresiko rendah.Karena keamananya dan kemudahannya dirubah
menjadi kas maka instrumenpasar uang sering disebut ekuivalen KAS.Pasar uang
juga merupakan sub-sektor pasar modal.
Pasar modal adalah pasar keuangan untuk saham ,hutang jangka menengah dan
hutang jangka panjang seperti bursa efek Jakarta,bursa efek surabaya,bursa efek
New york (New york Stock exchange) ,jangka menengah 1-5 tahun
Pasar Modal pendapatan tetap adalah pasar modal yang instumennya berjangka
panjang lebih dari 5 tahun.Instrumennya seperti Obligasi Pemerintah,Obligasi
Pemerintah daerah,sekuritas mortgage ,Treasury Notes dan Bonds
V.2.1.Sekuritas Ekuitas
Saham biasa dikenal sebagai sekuritas ekuitas mewakili kepemilikan
sahamperusahaan .masing-masing saham biasa berhak atas satu suara dalam hal
pengeloloan perusahaan yang dapat memberikan suara pada rapat umum
pemegang saham (RUPS).
V.3..Scurities Market =SM (Pasar Surat Berharga).
Ada 5 (lma ) fungsi dasar pasar Surat Berharga dalam suatu ekonomi kapitalis
1.Memungkinkan munculnya /naiknya modal bagi perusahaan dan pemerintah .
Karakteristik dari pada SM adalah efesiensi ,ini berarti perubahan dalam penilaian
investor secara kolektif tentang nilai dasar dari perusahaan secara tepat dan cepat
direfleksi dari harga saham dan obligasi dijual belikan dengan distorsi yang
minimum karena transaksi ,peraturan atau fakor eksternal lainnya.
2.Membantu pemindahan modal kearah Penggunaan yang produktif
Untuk mengalokasikan modal pada manfaat yang paling produktif dengan
mengizinkan saham dan sekuritas lainnya untuk bersaing ,sehingga harga surat
berharga tidak akan melonjak oleh blok2 perdagangan dan spekulan
3.Adanya suatu peluang bagi masyarakat untuk menabung (savings) yang dapat
meningkatkan investasi.
46
Adalah untuk mendapatkan kesempatan bagi masyarakat untuk investasi dan
meningkatkan saving dan mendorong kearah investasi.Disamping itu adanya
proteksi bagi investor kecil dari dominasi investor besar.
4.Mengumumkan penilaian investor mengenai kapasitas
pendapatan yang
potensial dari perusahaan ,sehingga memberikan petunjuk/ arahan bagi manajer
perusahaan
Scurities
Markets adalah untuk mengontrol manajemen perusahaan melalui
Pertama:Harga yang dijual belikan ,penilaian Publik tentang prospek,serta sumber
daya manusia .Kedua : Pemegang saham mempunyai hak kepemilikan melalui
RUPS sedangkan kepentingan pemegang saham untuk memaksimalkan laba dan
membayarnya sebagai deviden
5.Meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan
Adanya penambahan modal (investasi ) memberikan kesempatan perusahaan untuk
meningkatkan volume usaha,sehingga memerlukan tambahan tenaga kerja yang
baru.
Adanya kesempatan kerja dapat memberikan penghasilan kepada tenaga kerja yang
bersangkutan
V.4.Instrumen instrumen Surat Berharga
Tabel dibawah ini menyajikan daftar dari instrumen –instrumen paling penting yang
diperdagangkan diberbagai pasar keuangan .Instrumen instrumen tersebut disusun
dari bawah- keatas menurut umur dan periode jatuh tempo masing –masing surat
berharga .
Dari tabel tersebut juga diketahui jenis dan varians dari Obligasi perusahaan mulai
dari Obligasi polos sampai obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham biasa
(Convertible Bonds).
V.5.
BURSA SAHAM
Adalah pasar sekunder dimana harga-harga dari saham perusahaan ditentukan
memiliki arti penting karena tujuan utama dari manajemen keuangan adalah untuk
memaksimalkan harga saham (Termasuk menilai kinerja para manager).Ada dua
jenis dasar dari bursa saham :
(1).Bursa yang memiliki lokasi fisik New York Stock Exchange (NYSE) American
Stock Exchange (Amek),dan beberapa bursa saham regional yaitu Organisasi
formal yang memiliki lokasi fisik berwujud yang melakukan pasar lelang atas
sekuritas yang ditentukan.
(2).Pasar dealer berbasis elektronik yang meliputi bursa saham Nasdaq,pasar diluar
bursa (over the –counter) yang tidak terlalu formal Akhir-akhir ini dikembangkan
jaringan komunikasi elektronik (Electronic communications Net work-ECN).
47
Pasar diluar bursa (over the –counter) adalah sekelompok besar pialang dan dealer
yang terhubung secara electronik melalui telepon dan komputer yang memfasilitasi
transaksi bagi sekuritas –sekuritas yang tidak terdaftar.
Pasar dealer meiputi seluruh fasilitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan
transaksi sekuritas yang tidak dilaksanakan dibursa dengan lokasi fisik. Fasilitasfasilitas terdiri atas:
@Jumlah dealer yang relatif sedikit memiliki persedian sekuritas
@Ribuan pialang yang bertindak selaku agen yang mempertemukan para dealer
dengan para investor.
@ Komputer ,terminal dan jaringan electronikyang menjadi rantai komunikasi antara
dealer dan pialang.
MANAJEMEN INVESTASI
I.SELF STUDY
1.Saudara
diminta mencari reading tentang Pasar Modal Coba sdr jelaskan
perkembangan sejarah pasar modal diindonesia sejak dengan zaman penjajahan
sampai dengan sekarangaika (jelaskan minimal satu halaman kertas folio bergaris)
2.Sebutkan dan jelaskan perbedaan pasar aktiva fisik dan Pasar aktiva keuangan
3.Jelaskan perbedaan antara pasar uang dan dan pasar modal
II. Tugas Bahan Bacaan
I.Kapitalisasi Bursa efek 2013
Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan ada 10 perusahaan yang
masuk pipeline bursa untuk melakukan penawaran perdana saham pada 2013.
Sepanjang 2013, sudah 25 emiten yang mencatatkan perdana saham/ innitial public
offering di BEI. Perwakilan BEI, R Haidir Musa menuturkan, hingga kini sebanyak
479 perusahaan publik telah tercatat di bursa saham Indonesia. Sebanyak 25 emiten
yang sudah menggelar penawaran perdana saham pada tahun ini semakin
memperkaya likuiditas pasar modal. "Ada 10 perusahaan lain yang berencana
48
melakukan Innitial Public Offering/IPO hingga akhir tahun ini. Mereka sudah masuk
pipe line kami," tutur dia, Kamis (24/10/2013).
Selain jumlah emiten yang meningkat, transaksi perdagangan saham di bursa
juga naik pada 2013. Haidir mengatakan, nilai transaksi perdagangan di bursa
saham mencapai Rp 6,5 triliun per hari atau mengalami peningkatan dibanding
tahun-tahun sebelumnya sekitar Rp 4,5 triliun-Rp 5,5 triliun. Dia menambahkan,
sektor keuangan masih merajai bursa saham Indonesia, disusul sektor consumer
goods dan perdagangan. "Tapi kami harus tetap memantau perdagangan karena
ekspektasi investor untuk melakukan penjualan bersih masih cukup besar," kata
Haidir. Adapun sejumlah emiten yang sedang proses melakukan penawaran
perdana saham pada semester kedua antara lain PT Arita Prima Indonesia Tbk dan
PT Grand Kartech Tbk. Selain itu, sejumlah perusahan lain yang akan melakukan
penawaran perdana saham yaitu PT Sido Muncul, PT Bank Indeks Selindo, PT Link
Net, PT Andira Agro. (Fik/Ahm)
Pengeluaran Obligasi pada tahun 2013
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menyatakan sampai dengan akhir
September 2013 baru menyerap 39,03 persen atau setara Rp292,78 miliar dari total
dana hasil penerbitan surat utang (obligasi) senilai Rp750 miliar. Direktur ADHI
Djoko Prabowo menjelaskan, hasil bersih perolehan obligasi perseroan adalah
sebesar Rp748,34 miliar yang telah dipangkas dari biaya penawaran umum sebesar
Rp1,65 miliar. Sedangkan hasil bersih dari Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun
2013 adalah sebesar Rp623,62 miliar. Sementara itu, hasil bersih Sukuk Madharabah
Berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013 adalah sebesar Rp124 miliar. "Hingga 30
September 2013, realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum berkelanjutan I
ADHI II Tahun 2013 adalah sebesar Rp292,78 miliar dan realisasi sukuk Madharabah
berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013 masih belum terserap," kata Djoko dalam
keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (11/10/2013). Dalam
rencana penggunaan dana menurut prospektus hingga akhir September 2013
adalah sebesar Rp748,34 miliar. Namun realisasi hingga akhir bulan lalu, sisa dana
hasil penawaran umum yang belum terserap sebesar Rp455,55 miliar.
Sebagai informasi, pada 17 Juli 2013 lalu, perseroan telah merealisasikan aksi
korporasi berupa Penawaran Umum Berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013 yang
terdiri atas obligasi seri A senilai Rp125 miliardanSeri-BsebesarRp500miliar.
Selain itu, ADHI juga telah merealisasikan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI
Tahap II Tahun 2013 sebesar Rp125 miliar. Sehingga total penerbitan obligasi
perseroan di kuartal III/2013 tersebut mencapai Rp750 miliar.
Perkembangan pasar modal 2013 di Indonesia
49
Pasar modal Indonesia mengalami perjalanan pasang surut sejak awal
dikembangkan. Pertumbuhan pasar modal Tanah Air tidak hanya dipengaruhi faktor
internal, tetapi juga kondisi eksternal perekonomian dunia. Untuk mengetahui apa
penyebab naik turunnya perdagangan saham, catatan pasang surut pasar modal
bisa jadi informasi menarik. Perdagangan saham di masa Orde Baru mulai
berkembang pesat pada tahun 1989, sejak diterbitkannya Keputusan Menteri
Keuangan No.1055/KMK.013/1989. Investor asing diberikan kesempatan untuk
memiliki saham perusahaan di Indonesia sampai batas maksimum 49 persen di
pasar perdana, maupun 49 persen saham yang tercatat di bursa efek dan bursa
parallel (ketika itu ada Bursa Efek Jakarta, yang diselenggarakan oleh Bapepam,
dan Bursa Parallel Indonesia).
Pada tahun 1989, tercatat 37 perusahaan go public yang sahamnya tercatat
(listed) di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Momentum bersejarah terjadi pada tahun 1995,
ketika pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Pada 1995 itu mulai diberlakukan
sistem JATS (Jakarta Automatic Trading System) yang merupakan sistem
perdagangan di lantai bursa yang secara otomatis mencocokkan antara harga jual
dan beli saham. Sebelum diberlakukannya JATS, transaksi dilakukan secara manual
yakni dengan menggunakan papan tulis sebagai papan untuk memasukkan harga
jual dan beli saham. Sejak menggunakan JATS, aktivitas perdagangan saham pun
meningkat tajam dilihat dari volume dan nilai transaksi yang terjadi setiap hari.
Perdagangan saham memasuki era scriptless trading, yaitu perdagangan
saham tanpa warkat (bukti fisik kepemilikkan saham) di periode 2000. Lalu seiring
kemajuan teknologi, bursa menerapkan sistem remote trading, yaitu sistem
perdagangan jarak jauh. Para pialang saham tidak perlu datang ke lantai bursa
untuk memasukkan order jual dan beli, order dapat dilakukan dari kantor pialang.
Bursa efek di Indonesia juga mengalami fase-fase restrukturisasi, pada tanggal 24
Juli 1995, BES merger dengan Bursa Paralel Indonesia -Indonesian Parallel Stock
Exchange (IPSX), sehingga sejak itu Indonesia hanya memiliki dua bursa efek, yaitu
BES dan BEJ. Kemudian, pada 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya bergabung
ke dalam Bursa Efek Jakarta dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada tahun 2008 terjadi krisis subprime morgage di Amerika Serikat, seluruh dunia
terkena imbasnya. Kabar bangkrutnya salah satu bank investasi terbesar, Lehman
Brothers, akibat krisis kredit perumahan di Amerika Serikat membuat bursa saham
global terguncang. Di Indonesia, 8 Oktober 2008 pukul 11.05 WIB, BEI melakukan
suspend atau penutupan transaksi di lantai bursa. Sebuah langkah yang belum
pernah terjadi dalam sejarah lantai bursa di Indonesia, setelah Rusia sebelumnya
juga melakukan hal yang sama. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami
penurunan tajam.
Tahun 2010 merupakan salah satu tahun keemasan dari Bursa Efek
Indonesia. IHSG mencatatkan pertumbuhan terbaik di Asia Pasifik. Tahun 2012,
krisis keuangan kembali menghantui pasar modal dunia. Indikasi default atau tidak
mampu membayar atas obligasi yang diterbitkan oleh beberapa pemerintah Eropa
50
membuat kepanikan bagi para investor. Negara yang terancam krisis pada waktu
itu adalah Yunani, Spanyol, Italia dan Portugal. Namun, IHSG masih menunjukkan
pertumbuhan yang cukup baik di tengah kondisi krisis perekonomian global
tersebut.
Tahun 2013, BEI secara berturut-turut memecahkan rekor harga tertingginya.
Namun, sedikit terganggu dengan kondisi Siprus di Eropa yang dianggap
berpotensi krisis. Kenaikan BBM yang memacu inflasi di dalam negeri juga ikut
menurunkan IHSG yang sebelumnya memecahkan rekor menembus 5.000. Pada
tahun ini pula, jam perdagangan di BEI dimajukan 30 menit lebih awal dan
Bapepam- LK telah melebur ke menjadi OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
Perusahaan pasar modal 2013 di Indonesia
Pasar modal Indonesia mengalami perjalanan pasang surut sejak awal
dikembangkan. Pertumbuhan pasar modal Tanah Air tidak hanya dipengaruhi faktor
internal, tetapi juga kondisi eksternal perekonomian dunia. Untuk mengetahui apa
penyebab naik turunnya perdagangan saham, catatan pasang surut pasar modal
bisa jadi informasi menarik. Perdagangan saham di masa Orde Baru mulai
berkembang pesat pada tahun 1989, sejak diterbitkannya Keputusan Menteri
Keuangan No.1055/KMK.013/1989. Investor asing diberikan kesempatan untuk
memiliki saham perusahaan di Indonesia sampai batas maksimum 49 persen di
pasar perdana, maupun 49 persen saham yang tercatat di bursa efek dan bursa
parallel (ketika itu ada Bursa Efek Jakarta, yang diselenggarakan oleh Bapepam,
dan Bursa Parallel Indonesia).
Pada tahun 1989, tercatat 37 perusahaan go public yang sahamnya tercatat
(listed) di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Momentum bersejarah terjadi pada tahun 1995,
ketika pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Pada 1995 itu mulai diberlakukan
sistem JATS (Jakarta Automatic Trading System) yang merupakan sistem
perdagangan di lantai bursa yang secara otomatis mencocokkan antara harga jual
dan beli saham. Sebelum diberlakukannya JATS, transaksi dilakukan secara manual
yakni dengan menggunakan papan tulis sebagai papan untuk memasukkan harga
jual dan beli saham. Sejak menggunakan JATS, aktivitas perdagangan saham pun
meningkat tajam dilihat dari volume dan nilai transaksi yang terjadi setiap hari.
Perdagangan saham memasuki era scriptless trading, yaitu perdagangan
saham tanpa warkat (bukti fisik kepemilikkan saham) di periode 2000. Lalu seiring
kemajuan teknologi, bursa menerapkan sistem remote trading, yaitu sistem
perdagangan jarak jauh. Para pialang saham tidak perlu datang ke lantai bursa
untuk memasukkan order jual dan beli, order dapat dilakukan dari kantor pialang.
51
Bursa efek di Indonesia juga mengalami fase-fase restrukturisasi, pada tanggal 24
Juli 1995, BES merger dengan Bursa Paralel Indonesia -Indonesian Parallel Stock
Exchange (IPSX), sehingga sejak itu Indonesia hanya memiliki dua bursa efek, yaitu
BES dan BEJ. Kemudian, pada 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya bergabung
ke dalam Bursa Efek Jakarta dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada tahun 2008 terjadi krisis subprime morgage di Amerika Serikat, seluruh dunia
terkena imbasnya. Kabar bangkrutnya salah satu bank investasi terbesar, Lehman
Brothers, akibat krisis kredit perumahan di Amerika Serikat membuat bursa saham
global terguncang. Di Indonesia, 8 Oktober 2008 pukul 11.05 WIB, BEI melakukan
suspend atau penutupan transaksi di lantai bursa. Sebuah langkah yang belum
pernah terjadi dalam sejarah lantai bursa di Indonesia, setelah Rusia sebelumnya
juga melakukan hal yang sama. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami
penurunan tajam.
Tahun 2010 merupakan salah satu tahun keemasan dari Bursa Efek
Indonesia. IHSG mencatatkan pertumbuhan terbaik di Asia Pasifik. Tahun 2012,
krisis keuangan kembali menghantui pasar modal dunia. Indikasi default atau tidak
mampu membayar atas obligasi yang diterbitkan oleh beberapa pemerintah Eropa
membuat kepanikan bagi para investor. Negara yang terancam krisis pada waktu
itu adalah Yunani, Spanyol, Italia dan Portugal. Namun, IHSG masih menunjukkan
pertumbuhan yang cukup baik di tengah kondisi krisis perekonomian global
tersebut.
Tahun 2013, BEI secara berturut-turut memecahkan rekor harga tertingginya.
Namun, sedikit terganggu dengan kondisi Siprus di Eropa yang dianggap
berpotensi krisis. Kenaikan BBM yang memacu inflasi di dalam negeri juga ikut
menurunkan IHSG yang sebelumnya memecahkan rekor menembus 5.000. Pada
tahun ini pula, jam perdagangan di BEI dimajukan 30 menit lebih awal dan
Bapepam- LK telah melebur ke menjadi OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
BAB VI
INVESTASI PADA AKTIVA TETAP (REAL ASSETS)
VI.1. Proposal Investasi
Dikenal beberapa istilah antara lain Sudi kelayakan proyek, Project appraisal,
Project preparation dan Cost-Benefit Analsis serta istilah lain dalam beberapa
literatur adalah Capital Budgeting
Proposal Investasi dapat dikelompokan kedalam beberapa katagori:
A.
Pembangunan proyek baru( Pabrik ,real estate,Infrastruktur )
B.
Investasi ekspansi :
52
(i).
(ii).
Penambahan kapasitas produksi dari lini produksi yang telah ada .
Adanya ksempatan yang lebih baik didasarkan atas pengalaman peusahaan.
(iii). Cost Reduction Program (CRP) termasuk modifikasi pabrik dalam
rangka penghematan energi seperti perubahan dari pemakaian Bahan bakar minyak
ke pemakain batubara dalam sistem produksi.
(iv). Dalam praktek Keputusan ekspansi dan penggantian seringkali diperlakukan
sama.
C.
Investasi penambahan produk baru
Investasi ini dapat berupa perluasan maupun diversifikasi produk yang telah ada
D.
Investasi lain yang tidak termasuk ketiga katagori diatas seperti:
(i).
Investasi alat pengendalian polusi /Limbah industri
(ii).
Investasi karena faktor pertimbangan kelestarian lingkungan maupun
tanggung jawab sosial
(iii).
Investasi untuk keamanan pabrik
VI.2. Empat metode penilaian dalam capital budgeting yang biasa dipergunakan:
1.Metode Payback.
2.Net present Value . {VPV)
3.Internal Rate of Return.(IRR)
4.Profitability Index. ( P.I )
VI.2.1.PAY-BACK
Metode Pay Back menilai suatu investasi dengan melihat waktu yang
diperlukan agar akumulasi arus kas bersih sama dengan initial investment, atau
mengukur jangka waktu yang diperlukan agar investasi dapat kembali.
Jika arus kas bersih dimasa datang sama setiap tahun maka untuk mencari
periode payback menjadi tebih mudah, dengan membagi net investment dengan
arus kas bersih setiap tahun.
Periode Payback =
53
Investasi Neto
Arus Kas Bersih Tahunan
Jika arus; kas bersih setiap tahun tidak sama maka untuk mencari periode payback
dilakukan dengan cara interpolasi sampai investasi neto kembali.
Kelebihan metode payback ini adalah bahwa metode ini sederhana, metode ini juga
mengukur likuiditas proyek, dalam beberapa hal juga dapat dipergunakan untuk
mengukur risiko.
Di lain pihak, metode payback tidak tepat apabila dipergunakan untuk mengukur
profitabilitas dan oleh karena itu metode payback tidak baik untuk pembuatan
keputusan. Metode payback tidak memperhatikan nilai waktu uang arus kas
selain itu juga tidak memperhatikan arus kas setelah payback.
SELF STUDY VI.2.1.1
Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan pembelian mesin seharga Rp. 50
Juta dgn umur guna atau umur ekonomis mesin tersebut ditaksir 10 thn. Depresiasi
garis lurus akan diterapkan dgn asumsi tidak ada nilai residu. Artinya mesin itu
nantinya tak akan laku dijual sebagai besi tua.
Pendapatan tahunan berjumlah 10 juta sebelum depresiasi dan pajak.
Andaikata tarif pajak adalah 40%, maka periode pengembalian dihitung sebagai
berikut :
P
=
I
C
Pendapatan sebelum penyusutan dan pajak
Kurang :
Penyusutan ( 50 juta: 10 thn)
Pendapatan sebelum pajak
Kurang :
Ditambah penyusutan
10 juta
5 juta
Rp.
Pajak pendapatan (40%)
Pendapatan bersih
54
Rp.
5 juta
2 juta
Rp.
3 juta
5 juta
Arus uang kas hasil operasi
Rp.
Periode pengambilan Rp. 50 juta / Rp. 8 juta

8 juta
=
6,25 tahun
VI.2.2. Net present value (NPV)
Metode NPV suatu Penilaian investasi adalah selisih atas Nilai Sekarang arus kas
bersih (di mana cost of capital sebagai discount ratenya) dengan investasi
bersih atau present value net investment.
1. Net present value (NPV) adalah:
n
NPV =
At
 (1  k )
t 1
t
 o
Di mana At adalah arus kas bersih, k adalah biaya modal yang menunjukkan
tingkat keuntungan minimal yang diminta investor, n adalah usia aktiva yang diharapkan, Io adalah investasi netto atau initial investment.
1Dengan metode NPV suatu investasi akan diterima apabila NPV investasi
tersebut positif dan menolak investasi apabila NPV investasi itu negatif atau bila
present value arus kas bersih lebih rendah dari pads investasi neto.
2Jika suatu investasi memiliki NPV = 0 maka harus diterima investasi itu,
karena investasi yang NPV = 0 tersebut telah memberikan keuntungan sebesar
discount ratenya. Jika investor dihadapkan pada proyek yang bersifat saling
meniadakan maka haruslah dipihh proyek yang memiliki NPV paling besar.
3.Metode NPV lebih baik jika dibandingkan dengan metode payback, karena
metode NPV memperhatikan nilai waktu uang. Metode ini juga mudah digunakan
untuk menilai suatu investasi, karena investasi yang memiliki NPV positif akan
meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan.
55
Self Study VI.2.2.1
Pengeluaran pokok untuk sebuah proyek berjumlah Rp. 40 juta. Diperkirakan akan
ada arus uang kas hasil operasi sebesar Rp. 10 juta setiap tahun selama 10 tahun.
Andaikata tingkat pendapatan minimum adalah 16%, maka NPV dihitung sewbagai
berikut.
Nilai tunai Rp. 1.000 yang tiap-tiap tahun diterima selama 10 tahun, dengan tingkat
pendapatan minimum 16 %, adalah 4,833. Maka arus uang kas yang didiskontokan
dengan tingkat pendapatan minimum tersebut adalah :
4,833 x Rp. 10 juta = Rp. 48.330.000
Maka nilai tunai netto (net present value) adalah :
NPV = arus uang kas yang didiskontokan dengan tingkat pendapatan minimum –
investasi pokok
= Rp. 48.330.000 – Rp. 40.000.000
= Rp. 8.330.000
Karena NPV ternyata positif, maka proyek itu menguntungkan dan karena itu dapat
diterima.
E. Internal Rate of Return (IRR)
IRR. adalah discount rate yang menyamakan present value arus kas bersih dengan
present value investasi neto. Dengan kata lain IRR adalah discount rate yang
membuat NPV investasi sama dengan nol.
Internal rate of return adalah:
n
At
 (1  r )
t 1
t
 o
Di mana r adalah internal rate of return, yang dicari dengan cara trial and error.
56
Dengan metode IRR suatu investasi akan diterima apabila investasi tersebut lebih
besar dari pada biaya modal (k) dan menolak investasi apabila, IRR lebih kecil
dari pada biaya modal (k).
3 Seperti halnya NPV metode IRR juga memperhatikan nilai waktu uang. Dalam
hal memutuskan proyek yang mutually exclusive maka pilihlah investasi yang
memiliki IRR paling tinggi.
4
Kesulitan yang mungkin akan dihadapi dalam hal menilai suatu
investasi dengan IRR adalah bila arus, kas tidak seperti biasanya, berubah dari
positif ke negatif dan ini dapat menghasilkan multiple: IRR.
VI.3 Metode mana yang seharusnya dipergunakan untuk menilai suatu investasi
merupakan pertanyaan penting dalam penganggaran modal. Ternyata NPV adalah
merupakan metode yang selalu tepat untuk dipergunakan hal itu disebabkan karena
tiga hal:
A. Net present value suatu proyek menunjukkan besarnya perubahan
kemakmuran pemilik perusahaan yang disebabkan karena investasi tersebut.
Arus kas didiscounted pads tingkat discount rate sebesar biaya modal setelah pajak
yang tidak lain adalah tingkat keuntungan minimal yang diminta investor.
Kelebihan arus kas atas tingkat keuntungan yang diminta oleh investor
menghasilkan NPV positif. Pemegang saham akan menerima keuntungan sebesar
NPV yang positif tersebut.
B. Dengan mendiscountedkan baik arus kas masuk maupun arus kas keluar dengan
tingkat discount rate sebesar biaya modal rata-rata memisahkan keputusan
investasi dengan keputusan pemenuhan kebutuhan dana.
Yang dimaksud dengan arus kas adalah arus kas setelah pajak yang akan diterima
perusahaan jika tidak ads utang.
Pertimbangan pemenuhan kebutuhan dana hanya akan mempengaruhi biaya modal
tetapi tidak pada, arus kas karena adanya beban bungs telah disesuaikan.
C. Membandingkan metode NPV dan IRR akan menunjukkan bahwa metode NPV
memang lebih baik.
1. Metode internal rate of return menggunakan asumsi reinvestment rate atau
opportunity cost yang salah, di mana aliran kas diasumsikan akan
diinvestasikan kembali dengan tingkat keuntungan penginvestasian kembali
sebesar internal rate of return
57
Proyek yang memiliki risiko yang sama seharusnya, memiliki opportunity cost
yang sama, tetapi karena internal rate of return berbeda maka diasumsikan bahwa
reinvestment ratenya berbeda.
Sementara itu metode net present value (NPV) mendiscountedkan aliran kas atas
dasar cost.of capital yang sesuai dengan risiko proyek yang bersangkutan.
Dengan demikian maka proyek yang memiliki risiko yang sama didiscounted
dengan discount rate yang sama.
2. Kriteria internal rate of return dapat melanggar prinsip, penambahan nilai.
a. Metode net present value selalu memperhatikan penambahan nilai.
b. Dengan menggunakan NPV, nilai perusahaan adalah merupakan jumlah
nilai keseluruhan proyek. IRR dapat memberikan hasil adanya multiple rate of
return.
VI. 4.Pemilihan alternatif kesempatan investasi
Terdapat dua jenis dasar dari proposal yaitu
PERTAMA: Proposal yang bersifat “MUTTUALLY EXCLUSIVE “(Saling meniadakan )
adalah suatu kesempatan investasi yang hanya dapat diambil salah satu saja
dengan konsekuensi meniadakan yang lain. Misalnya
@ Dalam angkutan material (Materials handling ) apakah perusahaan akan
mengunakan Conveyor belts (ban berjalan ) atau dengan fork-lift.?DUMP-TRUCK
@ Dalam penggunaan energi sistem proses produksi apakah perusahaan akan
menggunakan Bahan Bakar Minyak/ GAS atau batubara
KEDUA : PROYEK YANG INDEPENDEN adalah suatu proyek investasi dimana
keputusan Menerima (Go) atau Keputusan Menolak (NOT GO) tidak memiliki
pengaruh apapun terhadap proyek yang lain ( misalnya alternatif investasi untuk
membeli perlengkapan materials handing atau mesin pengepakan (packing plant ).
Dalam praktek banyak perusahaan menghadapi masalah lain dalam memiliki
kesempatan sementara dipihak lain perusahaan dihadapkan pada keterbatasan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana. Adanya keterbatasan dana dalam
memilih kesempatan investasi ini sering disebut dengan Capital Rationing .
Salah satu metode untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dalam
batasan dana dapat dilakukan dengan “Analisis Profitability Index”,untuk mengatasi
hal tersebut dilakukan :
(i). Membuat Ranking Proposal untuk menentukan proyek-proyek yang mana saja
yang harus diterima dengan melihat profitability index setiap investasi.
58
(ii).Pilih proyek yang memiliki profitability index dari yang terbesar sampai seluruh
dana yang ada dapat dipergunakan.
(iii).Hanya proyek-proyek yang memiliki profitability index diatas satu saja
sebaiknya yang diambil.Dalam kondisi lain mungkin akan terjadi bahwa dana yang
tersedia tidak dapat dimanfaatkan sepenuhnya karena alternatif proyek berikutnya
memerlukan dana yang besar.
(iv).Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan cara lain yaitu
mencari kombinasi lain yang memberikan Net Present Value
(NPV) yang
maksimum.
Profitability Index (PI) atau sering disebut. dengan Benefit Cost Ratio (BCR) adalah
rasio antara present value anuitas arus kas bersih dengan investasi
netto.Profitability Index (PI) adalah adalah hasil bagi dari pada PV-Annuity Arus
Kas Masuk selama masa proyek dibagi Initial Outlay (Io)
Profitability Index dapat dinyatakan:
Untuk proyek yang arus kas masuknya sama setiap tahun memakai formula :
n
PI
=
At
 (1  k )
t 1
Io
t
= PVIFA =Present Value Interest Factor Annunity
1.Untuk proyek yang arus kas masuknya pertahun tidak sama memakai formula”
 1 
konsep bunga majemuk dengan simbol 
= ( PVIF )
n 
(
1

r)


2. Metode profitability index (PI) menyarankan,suatu investasi sebaiknya diterima
apabila memiliki PI lebih besar dari pada satu atau sama dengan satu.
3. Metode profitability index memiliki kelebihan dan kelemahan seperti halnya
metode NPV. Kelemahan metode NPV adalah sulit dipahami bagi orang yang kurang
terlatih tidak seperti halnya metode payback. NPV mengukur kenaikan
kemakmuran pemilik perusahaan secara absolut sementara PI mengukur kenaikan
kemakmuran secara relatif.
59
Self Study 1V-4.1 (Arus Kas Bersih sama )
Saudara sebagai manajer keuangan sebuah perusahaan yang sedang berkembang.
Saat ini dihadapkan pada empat kesempatan investasi yang independen dan
usia ekonomis masing-masing investasi adalah 4 tahun. Biaya modal 14%. Arus
kas masing- masing investasi adalah:
Investasi
Initial Outlay
Arus Kas Bersih
W
Rp. 50.000.000,-
Rp. 20.000.000,-
X
RP 35.000.000,-
RP 15.000.000,-
Y
20.000.000,-
8.000.000,-
z
15.000.000,-
5.000.000,-
Saudara diminta :
Dengan menggunakan metode NPV, investasi mana yang sebaiknya dilakukan?
Misalkan perusahaan menghadapi kendala dimana hanya tersedia dana sebesar Rp.
70.000.000,- investasi mana saja yg sebaiknya dilakukan?
Pergunakan metode rata-rata profitability index, dan apakah memberikan hasil yg
sama dgn metode NPV?
Jawaban: Self Study V-1 (Arus Kas bersih sama )
n
NPV =
At
 (1  k )
t 1
t
 o
n
NPV =
t=1
60
Ao

__ 1 ___ - Io
(1 +k)t
NPVW = Rp.20.000.000,- (PVIFA14%,4) - Rp.50.000.000,= Rp.20.000.000,- (2,9137) - Rp.50.000.000,= Rp 58.274.000 – Rp 50.000.000
= Rp.8.274.000,- Dst
NPVX = Rp.15.000.000,- (PVIFA14%,4) - Rp.35.000.000,= Rp.15.000.000,- (2,9137) - Rp.35.000.000;= Rp 43.705.000 – Rp 35.000.000
= Rp.8.705.000,NPVy = Rp.8.000.000,- (PVIFA 14%,4) - Rp.20.000.000,= Rp.8.000.G00,- (2,9137) - Rp.20.000.000,= Rp.3.310.000,NPVZ = Rp.5.000.000,- (PVIFA14%,4) - Rp.15.000.000,= Rp.5.000.000,- (2,9137) - Rp.15.000.000,
= Rp 14.568.500 –Rp 15.000.000 (431.500)
= (Rp.432.000,-)
Proyek W, X, dan Y memiliki net present value yang positif dan dapat diterima
sementara hanya proyek Z yang memiliki net present value negatif oleh karena
seharusnya ditolak.
Untuk memilih proyek mana saia sebaiknya yang harus dilaksanakan terdapat dua
pilihan. Kombinasinya W dan Y atau X dan Y. Karena net present value dapat
ditambahkan maka:
NPV(W) + NPV(Y-) = Rp. 8.274.000,- + Rp.3.310.000,= Rp.11.584.000,NPV(X) + NPV(Y) = Rp. 8.705.000,- + Rp.3.310.000,= Rp. 12.015.000,-
Dengan demikian maka kombinasi yang terbaik adalah investasi X dan. Y
dengan total investasi sebesar Rp.55.000.000,-. Terdapat sisa dana yang tidak
dapat dipergunakan sebesar Rp.15.000.000,- dapat diinvestasikan ke dalam Surat
berharga.
B. Profitability index investasi (Arus Kas Bersih sama )
61
Proyek W:
n
PI
=
At
 (1  k )
t 1
t
Io
PV IFA Arus kas masuk selama masa proyek adalah
PV A (14 %,4 TAHUN) = Rp 20.000.000 x 2,91371 (Lihat tabel annuity PVIFA)
PVIFA Aruskas masuk
Rp.50.000.000
Rp 58.274.000 .Initial
Outlay
Profitability index investasi- W adalah :
PlW=
=
Plxy
Rp.58.274.000
= ,Rp.50.000.000
= ,1,165.
Rp.43.705.000
= ,= Rp.35.000.000
,= 1,249.
PIyz = Rp.23.310.000
,Rp.20.000.000
,= 1,166.
Investasi W dan Y memiliki rata-rata tertimbang PI:
= 50/70 (1,165) + 20/70 (1,166)
= 0,823 + 0,333
= 1,165
Investasi X dan Y memiliki rata-rata tertimbang PI:
=
=
35/70 (1,249) 20/70(1,166) + 15/70 (1) (1)
0,625 + 20/70
0,333 0,214
1,172 + 0,214
Dengan menggunakan metode profitability index rata-rata tertimbang temyata
memang kombinasi investasi X dan Y memiliki profitability index rata-rata
tertimbang yang lebih besar, seperti halnya apabila kita gunakan metode net present
value.
62
Self Study IV-4 .1(Arus Kas Bersih tidak sama )
Sebuah perusahaan saat ini sedang mempertimbangkan kesempatan investasi yang
bersifat mutually exclusive. Investasi tersebut memerlukan dana, Rp.5.000.000,- dengan
Arus kas bersih setiap tahun masing-masing:
Tahun
Investasi A
Investasi B
1
Rp.2.000.000,-
Rp.3.000.000,-
2
Rp.3.000.000,-
Rp.2.000.000,-
3
Rp 1.500.000,Rp.1.500.000,-
Rp. 1.500.000,-
Biaya modal perusahaan adalah 10%
Diminta : Saudara diminta untuk menilai kedua proyek dengan menggunakan :
a.Metode payback period
b.Net Present Value kedua proyek tersebut.
c. Profitability Index ,Bagaimana komentar saudara.
Jawaban:
Rp.1.500.000,-
Kedua proyek tersebut memiliki payback period yang sama yaitu kurang lebih 2
tahun.
 1 
= ( PVIF )

n 
(
1

r)


NPV proyek A:
- (RP 5.000.0000 )
+ Rp.2.000.000,- + Rp.3.000.000,- +
( 1 + 10%)1
(1 + 10%) 2
Rp.1.500.000,
(1 + 10%)3
-IO
-Rp 5.000.000
+ 2.000.000/0,90090 + 3.000.000/0,828448 + 1.500.000/0,751315
-Rp 5000.000
+(Rp2.220.002 +Rp.3.621,229 +Rp.1.999.649) = 7.840.880
NPV (Nilai Sekarang bersih Proyek A) =Rp 2.840.880
NPV proyek B:
63
Rp.3.000.000
= - Rp.5.000.000,- +
_________
(1+10%)1
= -Rp 5.000.000
Rp.2.000.000,
+ _________
(1+10%)2
Rp.1.500.000,-
+ ____________
(1+10%) 3
+ 3.000.000/0,90090 +2.000.000/0,828448+ 1.500.000/0,751315
= -Rp 5.000.000 + Rp 3.330.003 + Rp 2.414.153 +Rp 1.999.649 =7.743.805
NPV (Nilai Sekarang bersih Proyek B) =Rp 2.743.805
Apabila memperhatikan payback period kedua Investasi tersebut adalah sama
saja, hal ini disebabkan karena metode payback tidak memperhatikan nilai
waktu uang. Tetapi dengan menggunakan metode NPV, maka proyek A ternyata
lebih baik jika dibandingkan dengan proyek B hal ini disebabkan karena
proyek A memiliki NPV yang lebih besar
Profitability Index
NPV proyek A:
Present Value Rp.2.000.000,- + Rp.3.000.000,- + Rp.1.500.000, = Rp 7.840.880
( 1 + 10%)1
(1 + 10%) 2
(1 + 10%)3
NPV proyek B:
Present Value
= RP 7.743.80
Rp.3.000.000 Rp.2.000.000, Rp.1.500.000,
_________ + _________ +____________ =Rp 7.743.805
(1+10%)1
(1+100)2
(1+10%) 3
Rp 7.840.880
Profitability Proyek A
--------------------------
= 1,568175
Rp 5.000.000
Rp.7.743.805
Profitability Proyek B
---------------------
= 1,548761
Rp 5.000.000
Dengan demikian menggunakan metode profitability index proyek layak untuk
dilaksanakan adalah proyek A sama dengan menggunakan analisa metode NPV
64
Bila cara semacam ini masih mengakibatkan adanya dana yang tidak dapat
dimanfaatkan maka sebaiknya dana itu diinvestasikan pads surat berharga ber
jangka pendek hingga periode berikutnya. Atau dipergunakan untuk membayar
sebagian utang sehingga utang perusahaan akan turun atau dapat untuk membayar
deviden.
Ingat bahwa kebijakan untuk menahan laba yang diperoleh guna investasi pada
periode yang akan datang atau akan dibagikan dalam bentuk dividen (kebijakan
dividen) hanya dapat dibenarkan sepanjang investasi tersebut memberikan tingkat
keuntungan yang lebih besar dari pads biaya modalnya (biaya modal di sisi
lain adalah merupakan tingkat keuntungan minimal yang diminta oleh investor).
V.5 ARUS KAS INVESTASI DAN RESIKO
Dalam arus kas investasi Estimasi aliran kas baik aliran kas masuk maupun
aliran kas keluar yang berkaitan dengan keputusan investasi merupakan masalah
yang amat penting di dalam manajemen aktiva tetap. Ada tiga katagori CASH FLOW
yang perlu diperhatikan
Cash Out Flow /Arus Kas Keluar
Cash Out Flow sering disebut Initial Investment Outlay Arus Kas keluar yang
segera dibutukan untuk membiayai proyek investasi/aktiva serta pengeluaran
lainnya sampai proyek itu beroperasi secara komersiel ,Contoh
Pra Operation Cost
Pembelian mesin /Aktiva/Equipment
proyek investasi
Biaya masuk
Ocean freight
Inland Transportation
Bangunan Pabrik
Biaya tenaga ahli lokal asing
Biaya pelatihan
Interest During Construction ( Bunga masa kontruksi)
MODAL KERJA
Trial Run Operation
Hasil penjualan mesin lama
65
Cash In Flow/Proceed /Arus Kas Masuk
Adalah Arus kas masuk yang diperoleh dari proyek investasi /investasi baru
( a) Laba rugi setelah Pajak
(b).Depresiasi
(c) Cost Reduction Program (CRP) termasuk modifikasi pabrik dalam rangka
penghematan energi seperti perubahan dari pemakaian Bahan bakar minyak ke
pemakain batubara dalam sistem produksi.
(d) Penghematan biaya tenaga kerja
( iii) Terminal Cash Flow (Salvage value)
Katagori ketiga adalah Cash Flow yang berkaitan dengan masa akhir proyek
,contoh Nilai sisa (Nilai Residu ) ,karena akan mempengurhi besarnya depresiasi.
Aliran kas yang berkaitan dengan suatu proyek merupakan dasar bagi penilaian
proyek itu.
PERTAMA :Aliran kas harus diukur atas dasar incremental cash flows. Aliran kas
dari suatu proyek adalah selisih aliran kas antara perusahaan yang melakukan
proyek tersebut dibanding dengan aliran kas tanpa melakukan proyek tersebut.
KEDUA :Aliran kas harus diperhitungkan ATAS DASAR LABA SETELAH PAJAK
(after tax basis). Pengaruh tidak langsung lainnya atas suatu proyek harus turut
diperhitungkan pula
Untuk mengestimasikan aliran kas masuk dapat dipergunakan tiga persamaan:
Top-down Approach:
 Aliran Kas = (1 - T)  EBIT +  Depresiasi
Di mana EBIT harus didasarkan atas dasar setelah pajak, karena pajak adalah aliran
kas keluar. Juga depresiasi harus ditambahkan kembali dalam aliran kas karena
depresiasi merupakan non cash expense.
2. Bottom-up Approach:
 aliran kas masuk =  EAT +  Depresiasi + (1 - T)  I
Di mana I adalah biaya bunga, dan aliran kas masuk ini didasarkan atas laba setelah
pajak.
3.Membandingkan sebelum dan sesudah INVESTASI
66
 aliran kas masuk = (DS-DO-DD) (1-T ) +  D atau
 aliran kas masuk = (S2-S1) –( 02-01)- ( D2 - D1) x (1-T) + ( D2 - D1) dimana
S1
= sales sebelum investasi
S2
= Sales sesudah investasi baru
=operating cost sebelum investasi baru
= Operating cost sesudah investasi
D1
= Depresiasi lama
D2
= Depresiasi baru
Sebaiknya di dalam memperhitungkan aliran kas ini, bunga tidak diperhitungkan
dengan demikian keputusan investasi ini tidak memperhatikan cara pemenuhan kebutuhan dananya. Lebih jauh bila beban bunga dikurangkan dari aliran kas
kemudian sisanya didiscountedkan untuk mencari present valuenya, maka cara
semacam ini akan mengakibatkan adanya penghitungan ganda (double counting)
atas nilai waktu uang karena memperhitungkan bunga dua kali.
4.Terdapat dua aliran kas potensial yang jugs harus diperhatikan yaitu adanya nilai
sisa atau solvage value dan modal kerja. Masalahnya akan berkembang apabila ads
pajak dan realisasi nilai sisa atas suatu aktiva tidak sama dengan taksirannya.
Perlu diperhatikan bahwa kedua batasan aliran kas tersebut adalah independen
terhadap biaya pemenuhan modal. Biaya modal akan dibicarakan tersendiri.
Untuk mendukung penilaian yang baik diperlukan data yang akurat dan tepat.
Estimasi atas, penghematan biaya maupun kenaikan pendapatan yang dapat
dipercaya merupakan faktor kritis dalam penilaian. Tidak tepatnya estimasi ini akan
mengakibatkan analisa yang dibuat menjadi tidak berarti karena memberikan hasil
yang salah atau menyesatkan (misleading).
Pencatatan yang efektif untuk meaningful post-audits adalah sangat penting.
Individu yang sangat tekun dan ahli di bidangnya merupakan persyaratan utama
setelah data yang akurat tersedia.
5. Pengembangan suatu prosedur untuk membuat ranking berbagai kesempatan
investasi:
Agar keputusan investasi yang diambil optimal, harus . memperhatikan empat
kriteria berikut ini:
Harusmemilih proyek-proyek yang memaksimumkan kemakmuran pemegang saham.
67
Harus mempertimbangkan semua arus, kas, baik aliran kas keluar maupun aliran
kas masuk.
Mendiscountedkan arus kas tersebut dengan market opportunity cost of capital.
Keputusan atas pemilihan kombinasi beberapa proyek tidak boleh bertentangan
dengan keputusan pemilihan proyek secara. Individu
V.6. Kasus khusus dalam. INVESTASI AKTIVA TETAP
A. Proyek yang memiliki usia ekonomis berbeda.
l., Untuk menilai proyek yang memiliki usia ekonomis Yang berbeda maka
harus-dilakukan dengan asumsi Skala waktu, Yang sama:Artinya apabila terdapat
dua proyek A dan-proyek B, proyek memilik usia ekonomis 2 tahun sementara, B
usia ekonimisnya 3 Itahun Maka harus diasumsikafi untuk Skala waktu - ftng membuat sama ke&a investasi tersebut misal 6 tahun, jadi A dikalikan tiga dan
B dikalikan dua.
2. Untuk menghitung net present value proyek tersebut adalah:
NPV (n, ~) = NPV (n)
(I
+
k)n
(1 + k)n - 1
Di mana NPV (n, ~) adalah NPV proyek pada, n tahun yang dikalikan tak terhingga
dan NPV (n) adalah NPV proyek n tahun.
B. Proyek yang memiliki skala (investasi neto) yang tidak sama.
Skala investasi yang berbeda juga akan menimbulkan masalah khususnya dalam
kondisi capital rationing. Semua investasi yang memiliki NPV positif dapat
dilaksanakan tanpa memperhatikan skala investasi, karena semua proyek
yang memiliki NPV positif (dengan discount rate biaya modal rata-rata yang
tepat) dapat dipenuhi kebutuhan dananya.
Untuk mengatasi kendala modal, dapat menggunakan liner progamming untuk
menyelesaikannya. Selain itu profitability indek dapat juga dipergunakan untuk proyek yang skalanya berbeda. Mulailah dengan melaksanakan proyek yang memiliki
profitabilitas yang paling tinggi
C. Proyek yang dibiayai dengan Modal Asing (Utang).
1. Misalkan terdapat suatu proyek senilai Rp.30.000.000,- dan akan dibiayai
dengan 100% utang dengan bunga 18% per tahun. Tarif pajak 0%. Proyek tersebut
hanya berusia 1 tahun (dengan demikian depresiasinya Rp.30.000.000.-
68
Penghasilan Penjualan
Rp.55.000.000,-
Biaya tunai
RP.15.000.000.-
Depresiasi
RP. 30.000.000.
Biaya HPP dan Biaya Operasi
Rp.45.000.000
Laba sebelum bunga dan pajak
Rp. 10.000.000, -
Biaya bunga 18%
Rp. 5.400.000,-
Laba sebelum pajak
Rp. 4.600.000,
Pajak penghasilan 0% Grace Priods)
___________0
Laba setelah pajak (EAT)
Rp 4.600.000
Discount rate yang relevan apabila tingkat pajak 0% adalah 18% (1-0%) = 18%.
Dengan demikian apabila kita memperhitungkan proceed adalah = EAT + Depresiasi
atau sebesar Rp.34.600.000,- maka:
NPV
= - Rp.30.000.000,- + Rp.34.600.000,-
(1+18%)
= - Rp.677.966,10. >>>
Proyek ditolak
Tetapi apakah benar kita harus menolak investasi semacam itu? Coba saudara
perhatikan bahwa investasi semacam itu telah memberikan tambahan kekayaan
kepada saudara satu tahun yang akan datang sebesar Rp.4.600.000,-.
Selain itu satu tahun yang akan datang saudara dapat mengembalikan pinjaman
(dengan dana dari depresiasi) dan bunganya. Akhirnya mengapa saudara
harus menolak suatu investasi yang membuat saudara lebih kaya Rp.4.600.000,- satu
tahun lagi.
Untuk itu penghitungan proceed seharusnya = EAT + Depres + (1 - pajak) Bungs atau
sebesar:
Arus Kas masuk
= Rp. 4.600.000,- + Rp 30000.000 + (1-0%) Rp. 5.400.000
= Rp 40.000.000,-
NPV
= - Rp.30.000.000,- + Rp.40.000.000,-
(1+18%)
= + Rp. 3.898.305,08.
>>>
Proyek diterima
Perhatikan bahwa nilai sekarang tambahan kekayaan kits adalah memang persis
sebesar:
69
= Rp.4.600.000,-
>>> Rp. 3.898.305,08.
(1 + 18%)
2. Contoh lain misalkan dengan data yang sama tetapi tarif pajak
sebesar 40% Dengan Demikian maka discount rate yang relevan adalah
sebesar 18% (1 - 40%) = 10,8%.
Penghasilan
Rp.55.000.000,-
Biaya tunai Rp. 15.000.000,Depresiasi 30.000.000,-
Laba sebehun bunga dan pajak
Rp.45.000.000,Rp. 10.000.000,-
Biaya bunga 18%
5.400.000,-
Laba sebelum pajak
Rp. 4.600.000,-
Pajak penghasilan 40%
1.840.000,-
Laba setelah pajak, .
Rp. 2.760.000,-
Misalkan saudara memperhitungkan bahwa Arus Kas Bersih itu sebesar laba
setelah pajak ditambah depresiasi, maka adalah Rp.32.760.000,-. Dengan demikian
maka net present value investasi tersebut adalah:
Rp.32.760.000,NPV = Rp.30.000.000,- + (1 + 10,8%)
= - Rp.433.213,
>>> Proyek ditolak.
Untuk itu penghitungan proceed seharusnya = EAT + Depresiasi+ (1 - Pajak) x
Bunga atau.
sebesar:
Arus Kas masuk = Rp.2.760.000,- + Rp.30.000.000,- + (1 - 40%) Rp.5.400.000,= Rp.36.000.000,NPV = Rp.30.000.000,- + Rp.36.000.000,(1 + 10,8%)
= + Rp.2.490.974,73
>>> Proyek diterima
Perhatikan bahwa nilai sekarang tambahan kekayaan kita adalah memang persis
sebesar:
= Rp. 2.760.000
70
(1+10,8%)
>>>> Rp.2.490.974,73
SELF STUDY- IV.5.1
Perusahaan saudara memiliki kesempatan untuk melakukan investasi pada
mesin baru senilai Rp.135.750.000,- Mesin tersebut diharapkan memiliki usia
ekonomis 7 tahun dan dapat memberikan arus kas bersih setiap tahun sebesar
Rp.45.000.000,- Apabila biaya modal untuk proyek mesin baru tersebut 16 persen,
saudara diminta:
Berapakah net present value investasi itu?
Berapa internal rate of return investasi?
Haruskah saudara melakukan investasi mesin tersebut?
Jawaban: ( PVIFA)
a. NPV
t=I
= - 135.750.000,- + E
45.000.000
(1 + 16%)t
= ( Rp 135.750.000 ) + Rp.45.000.000,- [PVIFA16%,7 tahun)
= ( Rp.135.750.000 ) + Rp.45.000.000,- (4,0386)
= (Rp.135.750.000 )+ Rp.181.737.000,= + Rp.45.987.000,b. Internal rate of return dapat dicari:
0 = NPV
= Rp.135.750.000,- + E
45.000.000
t=I
(1 + IRR)t
= Rp.135.750.000, + 45.000.000 – [PVIFA IRR,7]
= Rp 135.750.000 – (45.000.000- [PVIFA IRR,7]
45.000.000 PVIFA = Rp 135.750.00
PVIFA
= Rp.135.750.000, / 45.000.000
= 3,01667
Dengan TRIAL AND ERROR dan bantuan tabel pada baris, tahun ke tujuh maka
PVIFA sebesar 3,01667 terletak antara tingkat discount 25% dan 27%. Kemudian kits
dapat mencari internal rate of return
71
Discount
Discount
Aliran Kas
Present Value
Rate Factor
per tahun
25% 3,1611
Rp.45.000.000,-
27% 3,0087
45.000.000,- Rp.135.391.500,-
2%
Aliran Kas
Rp.142.249.500,-
Rp. 6.858.000,-
IRR = 25% + 142.249.500 – 135.750.000 x (27% 25%)
142.249.500 - 135.391.500
= 25% + 1,90% >>>>>>
IRR = 26,90%.
c.Kesempatan investasi tersebut sebaiknya dilakukan NPV investasi itu positif dan
internal rate of return dihasilkan ternyata lebih besar daripada biaya modal.
SELF STUDY
1.Sebut dan jelaskan unsur-unsur dari Aliran Kas Masuk (Cash In Flow)?
2. Mengestimasi Aliran Kas Masuk dapat menggunakan tiga macam cara sebut dan
jelaskan?
Cash Out Flow sering disebut Initial Investment Outlay
Cash In Flow/Proceed/Arus Kas Masuk
3.Terminal cash flow (salvage value) kategori ketiga adalah cash flow
4..Jelaskan pengertian peralatan analisa keuangan yang umum dipakai i:
a.Nilai Kemudian (Future Value) dengan Notasi FVr,n = Po (FVIF (r,n))
b.Nilai Sekarang (Present Value) dengan Notasi Po = FVr,n (PVIF (r,n))
c.Anuitas Nilai Kemudian (Future Value Annuity) dengan Notasi FVAr,t = a
(FVIFA)
d.Anuitas Nilai Sekarang (Present Value Annuity) dengan Notasi PVAr,t = a
(PVIFA)
5.Jawab pernyataan/pengertian dibawah ini dengan cara menulis (B) bila menurut
saudara BENAR dan (S) bila dianggap SALAH.
(1). Kelemahan penggunaan Metode Payback tidak memperhatikan nilai waktu
uang arus kas selain itu juga tidak memperhatikan arus kas setelah payback.
(B)/(S).
72
(2).Jika suatu investasi memiliki Net Present Value (NPV) sama dengan NOL,
maka proyek tersebut dapat disarankan untuk diterima, karena investasi yang
NPV=0 telah memberikan keuntungan sebesar discount rate. (B)/(S).
(3). Dengan metode IRR suatu investasi akan diterima apabila IRR investasi
tersebut positif dan menolak investasi apabila IRR investasi tersebut negatif.
(B)/(S).
(4).Aliran Kas yang berkaitan dengan suatu proyek merupakan dasar bagi
penilaian suatu proyek, untuk mengestimasi aliaran kas dapat menggunakan
metode Bottom-Up dengan formula perhitungan: Tambahan Aliran Kas = (1T) x Tambahan EBIT + Tambahan Depresiasi (B)/(S).
6.Rumus untuk menghitung Net present value (NPV) adalah:
n
NPV =
At
 (1  k )
t 1
t
 o
a.Dimana At menggambarkan investasi awal
b.dimana (1 + k)t Menggambarkan investasi awal
c. dimana Io menunjukan interest pada tahun ke Nol
d. Dimana semuanya salah
7.Arus kas masuk yang diperoleh dari proyek investasi /investasi baru adalah
( a) Laba rugi setelah Pajak
(b).Depresiasi
(c) Cost Reduction Program (CRP) termasuk modifikasi pabrik dalam rangka
penghematan energi seperti perubahan dari pemakaian Bahan bakar minyak ke
pemakain batubara dalam sistem produksi. serta Penghematan biaya tenaga kerja
d.Semuanya benar
BAB.VII
INVESTASI PADA AKTIVA KEUANGAN
73
Pasar Aktiva Keuangan adalah
pasar yang berhubungan dengan
saham,obligasi,wesel,hipotek dan klaim atas aktiva berwujud lainya serta sekuritas
derivatif yang terkait aktiva berwujud.
INVESTASI OBLIGASI DAN PENILAIANNYA
VII.1. Pendahuluan
Dasar dari suatu keputusan investasi, yaitu analisis terhadap sekuritas dan
manajemen portofolio. Dalam analisis sekuritas diperlukan panilaian dari financial
assets, yaitu menentukan risiko dan return. Risiko dan return dijadikan ukuran
dalam hal mengambil keputusan investasi. Sering kali investor mengalami trade-off
antara risiko dan return dalam mengambil keputusan investasi. Untuk menentukan
risiko dan return ada unsur ketidakpastian dimana tidak ada jaminan di masa depan
menggambarkan masa lalu tetapi pengetahuan masa lalu bisa dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan investasi di masa datang.
II.
Investasi pada Aktiva Keuangan
Investasi obligasi merupakan bagian dari investasi pada financial assets (aktiva
keuangan ) yang mencakup investasi pada:
(i).deposits and Cash
(ii).marketanle securities ,
(iii).government securities,
(iv).corporate bond,
(V). government bond ,
(vi).money market securities ,
(vii) .mortgages
(viii). corporate equity ,other loans
VIII. 2.Karekteristik Obligasi
Obligasi adalah kontrak jangka panjang dimana peminjam dana setuju untuk
membayar bunga dan pokok pinjaman pada tanggal tertentu kepada pemegang
obligasi.
Nilai Pari : Adalah nilai nominal yang dinyatakan pada suatu obligasi .Nilai pari pada
umumnya mencerminkan jumlah uang yang dipinjam oleh suatu perusahaan dan
yang dijanjikan akan dibayarkan kembali pada tanggal jatuh tempo.
74
Tingkat Bunga : Sebagai kompensasi pemegang obligasi diberikan kupon yaitu
tingkat suku bunga yang harus dibayar dan dihitung berdasarkan nilai nominal
(pari ) setiap periode biasanya enam bulan,besarnya kupon biasanya tetap ,tetapi
ada beberapa pengecualian .Pembayaran kupon dibagi dengan nilai parinya maka
akan diperoleh tingkat bunga pinjaman.
Tanggal JatuhTempo:
Adalah tanggal tertentu dimana nilai pari suatu obligasi harus dibayar kembali (
maturity date ) :
Obligasi Jangka Pendek :misalnya sampai dengan satu tahun *Obligasi jangka
menengah 1-5 tahun *Obligasi jangka panjang diatas 5 tahun
Penerbit obligasi:
(i). Obligasi Pemerintah
(ii) Obligasi Pemerintah Daerah
(iii) Obligasi Perusahaan
(iv) Obligasi luar Negeri
VII.2. Jenis Obligasi menurut sifatnya
Berdasarkan literatur ada bermacam-macam jenis obligasi antara lain:
1.Fixed Rate Bonds,
yaitu obligasi yang dibebani dengan tingkat bunga yang tetap untuk jangka waktu
tertentu.
2..Floating Rate Bonds ,
yaitu obligasi yang dibebani dengan tingkat bunga yang mengambang untuk jangka
waktu tertentu
3.Zero Rate Bonds ,
yaitu obligasi yang bunganya tidak dibayarkan menurut cara biasa ( misalnya
tahunan atau enambulan),tetapi dibayarkan pada saat jatuh tempo atau dijual
dengan harga dibawah pari pada pasar perdana dan akan ditebus dengan harga pari
pada saat jatuh tempo.
4.Convertible Bonds,
adalah suatu
bentuk obligasi yang berbeda dengan obligasi biasa dimana
pemegang convertible bonds pada saat jatuh tempo mempunyai hak opsi untuk
dapat menukarkan obligasi dengan saham dari perusahaan penerbit sebagai
pengganti pembayaran kembali modal.Dilain pihak Convertible bonds memberikan
penghasilan secara tetap kepada pemegangnya berupa bunga yang bahkan dapat
diterimanya sebelum konversi.
75
5.Warrant Issued With Bonds,
yaitu suatu bentuk obligasi yang mirip Convertible bonds,yang memberi hak kepada
pemegangnya untuk membeli dengan harga pasti sejumlah tertentu saham dari
perusahaan emiten pada setiap saat selama jangka waktu yang telah disetujui .
6.Exchangeable Bonds,
Yaitu obligasi yang mirip dengan convertible bonds.bedanya exchangeable Bonds
tidak dapat dikonversikan dengan saham emiten ,tetapi dapat dikonverikan dengan
saham anak perusahaan emiten
7.Deep Discount Bonds,
yaitu obligasi yang diterbitkan dengan beban bunga yang agak rendah namun dijual
dengan harga dibawah harga pari .Pada saat jatuh tempo obligasi tersebut ditebus
dengan harga nominal .
VIII.3. VALUASI OBLIGASI.
Nilai dari setiap aktiva keuangan-saham ,obligasi,sewa guna usaha atu fisik seperti
gedung apartemen atau mesin-hanyalah nilai sekarang dari diperkirakan akan dapat
dihasilkan oleh aktiva tersebut .
obligasi dengan tingkat bunga yang pembayaran bunga akan bervariasi dari waktu
ke waktu. Pada kasus obligasi tingkat bunga nol,tidak ada pembayaran bunga sama
sekali nominal pada saat obligasi jatuh tempo .pada obligasi “biasa” dengan kupon
yang tetap , situasinya adalah sebagai berikut:
0
Nilai
Obligasi
1
INT
INT
2
INT
3
INT
M
K= Tingkat suku bunga pasar obligasi = 10% ini adalah tingkat diskonto yang
digunakan untuk menghitung nilai sekarang arus kas obligasi. Dalam modul ini kita
menggunakan istilah”i” atau”I” untuk menyatakan tingkat suku bunga
,karena
istilah
(i ) digunakan dalam kalkulator keuangan ,kemudian menggunakan “k”
dengan tulisan dibawah “d” untuk menyatakan tingkat suku bunga sekuritas
utang,sebagaimana biasa digunakan di dalam bidang keuangan.7
N = jumlah tahun sebelum obligasi jatuh tempo = 15. Perhatikan bahwa N
mengalami penurunan setiap tahun setelah obligasi di terbitkan ,jadi suatu obligasi
yang memiliki sama jatuh tempo 15 tahun ketika diterbitkan (jatuh tempo awal=15)
akan memiliki N =14 setelah satu tahun,N =13 setelah dua tahun dan seterusnya.
76
Bunga obligasi akan dibayarkan @ setahun sekali,atau secara tahunan, sehingga N
diukur berdasarkan tahun. @@ obligasi pembayaran setengah tahunan ,di mana
bunga dibayarkan setiap enam bulan sekali.
INT =jumlah bunga yang dibayarkan setiap tahun (suku bunga kupon x Nilai pari )
Misalkan INT=PMT= Rp 100.000 /tahun Jika bunga obligasi pembayaran setengah
tahunan , bunga yang dibayarkan akan menjadi sejumlah Rp 50.000 setiap enam
bulan .pembayaran akan nol jika PTIGM mengeluarkan obligasi dengan suku bunga
kupon nol dan akan bervariasi jika obligasi adalah obligasi “mengambang”. Nilai
pari atau nilai jatuh tempo = (Misalkan RP 1.000.000 ) Jumlah ini harus dilunasi
pada saat jatuh tempo.
Contoh:1
Obligasi suatu perusahaan bernilai nominal (par value) RP10,000.000. dengan
interest rate 15% akan jatuh tempo 15 tahun yang akan datang. Jika tingkat
keuntungan yang diisyaratkan sebesar coupon rate, berapa nilai obligasi
tersebut?
Jawab:
INT = 15% (RP10,000.000.) = Rp1.500.000.
Vd = 1.500.000. (PVIFA 15% , 15th) + Rp10,000.000. (PVIF 15% ,15)
=Rp1.500.000.(5.8474) + RP10.000.000. (0.1229)
=Rp 8.771.000..
+ Rp1.229.000.
= Rp.10.000.000.. ( Nilai Nominal= Vd)
Contoh: 2
Contoh no 2 sama dengan contoh no 1 , tetapi waktu jatuh tempo berubah
menjadi 14 tahun. Berapa nilai obigasi tersebut?
Jawab:INT= ( 15% x Rp10 Juta=Rp 1.500.000)
Vd = RP 1.500.000. PVIFA 15%
14)
+ RP 10.000.000 (PVIF15% , 14)
=Rp.1.500.000 (5.7245) +RP10,000.000 (0.1413)
=Rp 9.999.800 = Rp10,000.000 ( Dibulatkan )
Contoh: 3
Contoh no 3 sama dengan contoh no 1, tetapi tingkat keuntungan yang
diisyaratkan turun menjadi 10% ,waktu jatuh tempo 14 tahun.berapa nilai
obligasi tersebut?
77
Jawab :INT= ( 15% x Rp10 Juta=Rp 1.500.000)
Vd = Rp.1.500.000 (PVIFA 10% 14) +Rp10.000.000 (PVIF10%
14)
= Rp 1.500.000 (7.3667) +Rp 10.000.000 (0.2633)
= Rp 11.050.010 +Rp 2.633.000
Vd =Rp 13.683.100 (Vd> Nilai nominal )
Harga pasar obligasi lebih besar dari par value disebut :Premium bond.( Premi)
Untuk kasus ini obligasi dijual dengan premi seperti berikut.
Premi= (price Market-par value = Rp 13.683.100 - Rp 10.000.000 =
= Rp 3.683100
Contoh.4
Idem dengan contoh 1, tetapi tingkat keuntungan yang diisyaraatkan naik
menjadi 20% waktu jatuh tempo 14 tahun berapa nilai obligasi tersebut?
Jawab:
Vd = Rp 1.500.000 (PVIFA 20% 14) +Rp 10.000.000 (PVIF
=Rp 1.500.000 (4.61606)
=Rp.6.915.900
Vd
20% 14)
+Rp10.000.000 (0,0779)
+Rp.779.000
=Rp.7.694.900 ( Vd< Nilai Nominal)
Harga dasar obligasi lebih kecil dari par value disebut Discount bond.(Diskonto)
Kesimpulan
Jika tingkat yang diisyaratkan (=kd) sama dengan coupon rate, harga pasar
obligasi sama dengan nilai obligasi
Jika tingkat keuntungan yang diisyaratkan (=kd) lebih rendah dari coupon
rate ,harga pasar obligasi lebih tinggi dari nilai nominalnya. Obligasinya
disebut premium bond
Jika tingkat keuntungan yang diisyaratkan (=Kd) lebih tinggi dari coupon rate
, harga pasar obligasi lebih rendah dari nilai nominalnya. Obligasinya disebut
discount bond.
VII.3
78
OBLIGASI JATUH TEMPO (YIELD TO MATURITY = YTM)
SELF STUDY
Jika anda ditawarkan oblgasi dengan waktu jatuh tempo 14 tahun ,coupon rate 15 %
nilai nominal Rp 1.000.000 ,harga pasar obligasi tersebut Rp 1.368.310 .
Diminta Rate Of Return yang di inginkan Dari obligasi pada saat jatuh tempo
Jawab :
Rumus =
( Rp 1.368.310)
--------------------14
Return Obl yg diinginkan (Kd) = Rp 150.000 + -------------------------------2 (Rp 1.368.310 + Rp 1.000.000 )
---------------------------------------3
Rp150.000 +( -Rp 26.310 )
Tingkat bunga Obligasi yang diinginkan =---------------------------------= 10%
Rp 1.245 .540
=
Istilah-istilah: VB=VD
Kd
N
I=INT
M
Po
P1
CY
CGY
CLY
Rp 123.690/Rp 1.245.540
=10 %
= Bond Value
= Tinkat Bunga Obligasi
=Waktu jatuh tempo/masa obligasi
=bunga obligasi setahun
= Nilai nominal obligasi
= Harga obligasi pada awal tahun
=Harga Obligasi pada akhir tahun
= Current Yield
=Capial gains yield
=Capital Loss Yield
VII.4.OBLIGASI YANG MEMBAYAR BUNGA KUPON SETIAP SETENGAH TAHUN
(BONDVALUES WITH SEMIANNUAL COMPOUNDING)
SELF STUDY
Obligasi dengan usia 15 tahun,nilai nominal Rp1.000.000,bunga obligasi 15 %
,bunga dibayar setiap 6 bulan ,suku bunga yang berlaku 10 % dengan bunga
majemuk Hitunglah nilai obligasi pada tahun ke 15 =Value Of Bond (VB )=VD
Jawab : Int=I = 15% x Rp 1.000.000 =Rp p 150.000
Kd /2
= Rp 150.000/2
79
=Rp 75.000
Rumus = VB = INT/2 ( PVIFA kd/2,2n + M (PVIFkd/2,2n )
VB
= Rp 75.000 (PVIFA 5%,30) + Rp 1.000.000 (PVIF 5%,30)
=Rp 75.000 (15,3725)+ Rp 1.000.000 ( 0,2314 )
=Rp 1.152.940+Rp 231.000
=Rp 1.384.390
VIII.5. BOND REFUNDING ANALYSIS
Tidak jarang perusahaan yang menguntungkan dan tumbuh dengan pesat memiliki
kas yang berlebihan .Sedangkan alternatif investasi lain mungkin tidak
ada.Sehingga untuk penggunaan kelebihan kas dipergunakan untuk membeli
kembali obligasi perusahaan yang beredar.Alasan lain Bond Refunding adalah
untukmengurangi Financial Leverage sehingga dapat menurunkan resiko.
Alasan untuk membeli kembali obligasi yang beredar menyangkut dua hal penting :
1.Apakah cukup menguntungkan membeli kembali obligasi yang beredar saat ini
dan menggantikan dengan obligasi yang baru ,biasanya ada perbedaan bunga
obligasi dengan tingkat bunga obligasi yang berlaku (Tingkat bunga obligasi
beredar lebih tinggi daripa tingkat bunga /bunga obligasi sekarang.
2.Meskipun bond refunding tersebut menguntungkan apakah nilai perusahaan
diharapkan akan meningkat?
Bond refunding sebenarnya tidak ubahnya seperti keputusan investasi dalam
aktiva tetap. Aliran kas keluar meliputi call premium ,flotation costs obligasi atau
saham baru, dan bunga bersih yang harus dibayar selama kedua obligasi tersebut
berada karena obligasi atau saham baru biasanya dikeluarkan untuk memperoleh
dana aliran kas tahunan dalam bond refunding adalah sebesar penghematan
pembayaran bunga setiap tahun.
Sebagai contoh,bunga setiap tahun atas obligasi lama adalah sebesar Rp
10.000.000 sedangkan bunga obligasi baru adalah sebesar Rp 8.000.000 dengan
demikian terdapat penghematan bunga sebesar Rp 2.000.000 setiap tahun untuk
menganalisis bond refunding ini dapat digunakan metode nilai sekarang (net
present value method).
Misalkan P.T. Usaha bersama mengeluarkan obligasi Rp 100 miliar dalam 30
tahun. Karena kondisi perekonomian yang semakin stabil akhir-akhir ini tingkat
bunga cenderung menurun . kemudian timbul pemikiran apakah apakah tidak
sebaiknya membeli obligasi lama dan menggantikannya dengan obligasi baru
dengan bunga yang tentunya lebih rendah. Dengan demikian beban tetap
perusahaan akan semakin kecil obligasi baru tentunya akan jatuh tempo dalam
waktu 25 tahun.
Andaikan call price obligasi adalah sebesar 107 persen dari nilai nominal.kemudian
obligasi baru menawarkan bunga 8%. Flotation cost obligasi baru sebesar
Rp500.000.000 sementara flotation cost obligasi lama yang belum sempat
80
teramortisasi sampai tahun sebelum bond refunding dilakukan agar diperoleh dana
yang cukup . Dengan demikian akan terjadi overlapping pembayaran bunga selama
tiga minggu. Apabila tarif pajak 50% maka biaya utang obligasi baru setelah pajak x
KD adalah :
KD (1- T) atau sebesar 8% x (1-50%) =4%.
Untuk mengevaluasi apakah sebaiknya perusahaan mengganti obligasi lama
dengan yang baru , maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Pertama harus dihitung penghematan bunga :
obligasi lama dengan obligasi baru ,
(D) x(Kd) (T) atas penggantian
D = adalah jumlah obligasi atau utang,
KD= adalah tingkat kupon , dan
T =adalah pajak penghasilan perusahaan .
Bunga obligasi lama : (Rp 100.milyar) (0,10) (0,50) = Rp 5.000.000.000
Bunga obligasi baru : (Rp 100.milyar) (0,08) (0,50) = Rp Rp4.000.000.000
Penghematan bunga atas penggantian obligasi Rp 1.000.000.000
Penghematan bunga tersebut akan berlangsung selama 25 tahun. Dengan demikian
nilai sekarang atau present value penghematan bunga, dengan tingkat diskonto 4%
adalah sebesar:
=Rp 1.000.000.000 (NSFBA 4%.25)
= Rp 1.000.000.000 (PVIFA 4%.25)
=Rp 1.000.000.000 (15,622)
=Rp 15.622.000.000
Selanjutnya ditentukan besarnya kas keluar pada tahun ke nol atau initial
investment bond refunding tersebut meliputi call premium setelah pajak ,flotation
cost obligasi baru ,dan flotation cost obligasi lama yang belum diamortisasikan plus
adanya overlapping pembayaran bunga selama tingga minggu.
Call premium setelah pajak : (call price- nilai nominal) (1 – T)
81
=( Rp 107 milyar – Rp 100 milyar) (1-T )
Call premium stlh pajak :(Rp 7.000.000.000) (1 – 50%) = Rp3.500.000.000.
Flotation cost obligasi baru = flotation cost – nilai sekarang tax effect,
= Rp 500.000.000 – Rp 156.220.000 = Rp 343.780.000.
Fltation cost obligasi lama = nilai sekarang tax effect –( flotation cost lama x
= Rp 140.598.000 – Rp 225.000.000
=

Rp
84.402.000
Nilai sekarang flotation cost obligasi baru merupakan kas keluar, sedangkan nilai
sekarang flotation cost obligasi baru merupakan unsur net cash inflow pada saat
refunding. Karena dengan adanya penggantian obligasi lama dengan obligasi baru
82
tersebut berarti ada penghapusan flotation cost lama yang belum diamortisasi .
berarti perusahaan akan kehilangan manfaat yang diperoleh dari flotation cost yang
lama selama sisa waktu . manfaat ini tentunya berupa penghematan pajak atas
beban flotation cost setiap tahun selama 25 tahun. Ingat amortisasi flotation cost
akan memerbesar biaya sehingga pajak yang harus dibayar menjadi semakin kecil
.selanjutnya perlu ditentukan besarnya overlapping pembayaran bunga selama tiga
minggu yang merupakan unsure kas keluar.
Overlapping bunga = utang x bunga setelah pajak x masa overlapping
= Rp 100.000.000.000 x 4% x
= Rp.230.769.000
Dengan demikian secara keseluruhan investasi atau kas keluar pada saat dilakukan
bond refunding adalah sebagai berikut:;
Call premium
Rp 3.500.000.000
Nilai sekarang flotation cost obligasi baru =
Rp 343.780.000
Nilai sekarang flotation cost obligasi lama =
Rp
84.402.000
Overlapping pembayaran bunga
Rp
230.769.000
Net investment atau cash outflows
=
=
Rp 3.990.147.000
Selanjutnya menghitung net present value atau nilai sekarang bersih bond
refunding yaitu dengan cara mengurangkan nilai sekarang penghematan bunga
dengan …. Sekarang bersih net investment. Jika hasilnya ternyata positif mak bond
refundi tersebut sebaiknya dilaksanakan sebaliknya jika hasilnya negatif maka bond
refundi tersebut sebaiknya tidak dilaksanakan .
NPV bond refunding = PV Penghematan Bunga - PV Net investment
= Rp 15.622.000.000 – Rp 3.999.147.00 =Rp 11.631.853.000.
Dengan demikian karena net present value-nya positif maka P.T. usaha bersama
sebaiknya melakukan bond refunding atau mengganti obligasi lama dengan
obligasi baru . secara intuitif penghematan beban tetap atas obligasi lama dengan
obligasi baru ternyata lebih besar dari biaya yang harus dikeluarkan untuk
penggantian tersebut.
VII.5. OBLIGASI YANG DAPAT DITARIK KEMBALI ( CALLABLE BONDS)
Rumus = I ( PVIFA,K,n) + (PVIF,K,n)
83
Istilah –istilah
Call price = Harga Obligasi pada saat ditari
VB
yang dapat ditarik
N
=Grace periods
KD
=Suku bunga yang berlaku
I
=Bunga Kupon obligasi
=Nilai Obligasi
Self Study
Obligasi yng dapat ditarik (callable bond ) memberikan bunga Rp 150.000
pertahun.Nilai Nominal obligasi Rp 1.000.000 .Usia obligasi 20 tahun .Obligasi dapat
ditarik sewaktu-waktu setelah 4 tahun diterbitkannya obligasi tersebut dengan
harga Rp 1.150.000.Suku bunga yang berlaku 10 %.Diminta hitunglah nilai obligasi
yang dapat ditarik (VB)
Jawab :
Rumus = I ( PVIFA,K,n) + (PVIF,K,n)
Dengan demikian maka :
Call Price
= Rp 1.150.000
Nilai Nominal = Rp 1.000.000
KD
= 10 %
N
= 4 tahun
I
= Rp 150.000
0
1
2
3
4
------------------------------------------------------------------------------------------------? Rp 150 ribu Rp150 ribu
Rp150ribu Rp 150 ribu+Rp1.150.000
VB
PV
= Rp 150.000 (PVIFA,10%,4) +Rp 1.150.000 (PVIF,10%,4 )
= Rp 150.000 (3,1699) + Rp 1.150.000 (0,6830 )
=Rp 475.480 + Rp 785.450
=Rp 1.260.930
Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor pada obligasi yang dapat ditarik
disebut Yield To call (YTC) yang perinsipnya adalah sama dengan KD atau Yield to
Maturity (YTM)
84
Soal -1.
Jika perpetual bond membayar bunga sebesar Rp 800,- pada setiap akhir tahun,
berapa nilai obligasi tersebut jika tingkat keuntungan yang diisyaratkan investor
adalah 5% dan berapa jika 10% ?
Jawaban :
Pₒ = I /
Jika
Rp.16.000,Jika
Soal -2
PT. Jasa Marga baru baru ini mengeluarkan obligasi yang nominalnya Rp.100.000,per lembar dengan tingkat bunga setiap tahun 9,25%. Obligasi tersebut akan jatuh
tempo tahun 2005. Berapa nilai obligasi tersebut pada akhir tahun 1985 jika yield
atas obligasi tersebut 8% dan berapa jika 11% ?
Jawaban :
Pₒ =
Pₒ = I [PVIFA
] + M [ PVIF
]
Dengan bantuan table atau kalkulator maka dengan mudah dapat diselesaikan:
Jika
Pₒ
= Rp.9.250,- [PVIFA8%,20] + Rp.100.000,- [PVIFA8%,20]
= Rp.9.250,- [9,818] + Rp.100.000,- [0,215]
= Rp.112.316,50
Jika
Pₒ
= Rp.9.250,- [PVIFA11%,20] + Rp.100.000,- [PVIFA11%,20]
= Rp.9.250,- [7,963] + Rp.100.000,- [0,124]
= Rp.86.057,75
85
Soal-3.
. Budi sedang mempertimbangkan akan menginvestasikan dana yang ia miliki pada
saham PT Tifaco yang harga pasarnya Rp.25.000,- per lembar saham. Saham
tersebut diharapkan akan memberikan dividen pada tahun pertama Rp.200,- dan
tahun kedua sebesar Rp.400,-. Apabila harga pasar saham pada akhir tahun kedua
diharapkan menjadi Rp.28,000,- hHaruskah budi membeli saham tersebut apabila
tingkat keuntungan yang diisyaratkan 20%
Jawaban :
Pₒ
=
Pₒ
=
Pₒ
=
= Rp.2.387,40
Soal-4
Saham PT Centel saat ini membagikan dividen Rp.320,-per lembar saham. Dividen
tersebut diharapkan akan mengalami pertumbuhan dengan tingkat pertumbuhan
sebesar 5% setiap tahun selamanya. Berapa harga yang layak saham tersebut
apabila tingkat keuntungan yang diisyaratkan sebesar 10% dan 12% ?
Jawaban :
=
=
=
Rp.336,-
Soal-5.
Obligasi Otelo Co, memberikan bunga sebesar Rp.700,- setiap tahun. Nilai nominal
obligasi tersebut sebesar Rp.1.000,-. Berapa yield to maturity jika harga obligasi
tersebut saat ini:
a. Rp.3.000,b. Rp.4.000,c.Rp.7.000,
Jawaban :
86
=
→
=
=
→
=
=
→
=
Soal-6
Berapa yield to maturity untuk obligasi pada soal 9.9. jika harga pasar
Rp.3.000,- dan diperkirakan obligasi tersebut akan jatuh tempo lima tahun
lagi.
Jawaban:
Pₒ =
Rp.3.000,-
=
Rp.700,-
[PVIFA
]
+
Dengan trial and error:
= 20%
Rp.3.000,-= Rp.700,-(2,9906)+Rp.1.000,-(0,4019)
= Rp.2.495,32
= 20% ternyata terlalu tinggi, sehingga harus diturunkan misalnya
= 12%
Rp.3.000,-= Rp.700,- (3,6048) + Rp.1.000,- (0,5674)
= Rp.3.090,76
= 12% terlalu rendah maka dengan interpolasi kedua tingkat discount rate
tersebut (ingat pada waktu membicarakan internal discount of return) maka
diperoleh yield to maturity
sebesar 13%.
87
9.11. Dillon Co adalah sebuah perusahaan yang tidak memiliki leverage dan total
asset perusahaan adalah sebesar Rp.2.500.000,- laporan rugi laba perusahaan yang
paling akhir tampak sebagai berikut:
BAB VIII.
INVESTASI SAHAM DAN PENILAIANNYA
VIII.1 .PENILIAN SAHAM PREFEREN
Saham Preferen (Preferred Stock ) adalah saham yang mempunyai hak istimewa
dibandingkan dengan saham biasa (Common Stock) dalam hal pembayaran dividen
dan dalam hal penmbagian kekayaan pada saat likuidasi mempunyai hak lebih
dahulu sebelum pemegang saham biasa menerima.
88
Status saham preferen dalam struktur keuangan perusahaan adalah merupakan
bentuk modal sendiri baik dari segi hukum,akuntansi dn perpajakan.Keistimewaan
ini kadang-kadang saham preferen tidak memiliki hak suara karena telah mendapat
bunga seperti obligasi.
Nilai yang dinyatakan (stated value ) biasanya Saham prefern memiliki suatu nilai
likuidasi yang dinyatakan misal Rp 1000.000 perlembar saham .
Dividen Tunai
Dividen tunai digambarkan juga digambarkan dalam satuan mata uang perlembar
misal PT.Semen Baturaja Rp.500 preferred stock artinya hasil dividen dengan nilai
yang dinyatakan sebesar Rp 500 perlembar.
Dividen kumulatif dan Non kumulatif
Dividen yang kumulatif berarti pemegang saham preferen
mempunyai hak
menerima dividen baik saat perusahaaan rugi maupun untung
tetapi
pembayarannya dikumpulkan(kumulatif ) pada saat keuangan perusahaan sudah
mampu.
Dividen Non kumulatif berarti pemegaang saham preferen mempunyai hak
menerima pembagian dividen baik pada saat perusahaan rugi maupun untung dan
pembayarannya setiap tahun yang bersangkutan.
Arus kas yang diharapkan dari sahaam preferen terdiri atas pembayaran dividen
tetap,dengan anggapan bahwa modal saham itu akan tertanam dalam perusahaan
untuk jangka waktu yang tidak terbatas maka nilai saham preferen dinyatakn
dengan formula
Po
=
 Dp
t=1 ( 1 + kps)t
Dimana Po = Nilai saham preferen (sering diformulasikan juga dengan Vp) ,Dp =
adalah dividen saham preferen ,kps = adalah reguired rate of return.Karena dividen
dibayarkan untuk selamanya maka formula tersebut dapat diubah Vps =
Po =
Dps/kps
Aliran kas yang diharapkan dari saham preferen terdiri atas pembayaran
dividen yang tetap. Dengan anggapan bahwa modal saham itu akan tertanam dalam
perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, maka nilai saham preferen
adalah :
89
Dimana Dp adalah dividen saham preferen, kp adalah required rete of return. Karena
dividen dibayarkan untuk selamanya maka formula tersebut dapat dirubah menjadi
P0=Dp/kp.
Contoh
PT Indo Global Mandiri membayarkan dividen untuk saham preferen sebesar Rp
1.000.000 petahun Jika Rate of return untuk saham tersebut 10% Htunglah
besarnya nilai saham preferen tersebut
Jawab :
Po=Vps = Rp 1.000.000/0.1
= Rp 10.000.000
VIII.2 .PENILAIAN SAHAM BIASA
Penilain saham biasa didasarkaan atas prinsip yang sama dengan obligasi dan
saham preferen ,nilai saham biasa juga merupakan kapitalisasi return yang
diharapkan dimasa datang
Penilaian saham biasa dan rate of return
Penilaian saham biasa didasarkan atas prinsip yang sama dengan penilaian
obligasi maupun saham preferen, nilai saham biasa juga merupakan kapitalisasi
return yang diharapkan dimasa datang.
A.
Penilaian saham biasa sedikit lebih sulit daripada surat berharga yang lain
karena :
Return dari saham biasa merupakan gabungan atas dividen dan capital gains atau
capital losses
Dividen itu sendiri tidak selalu sama setiap periode, bahkan diharapkan mengalami
pertumbuhan
Return atas saham biasa relatif lebih tidak pasti dari pada return atas saham
preferen dan obligasi. Jika return dari suatu asset dapat diketahui dengan pasti
maka required rate of return akan sama dengan risk free rate.
B.
Present Value saham biasa didasarkan atas dividen yang diharapkan akan
diterima selama investor menaham saham tersebut dan harga jual yang diharapkan
pada akhir periode kepemilikan saham tersebut.
1. Model penilaian satu periode
90
Dimana Ke adalah required rate of return, D1 adalah dividen yang diharapakan pada
tahun pertama dan P1 adalah harga jual yang diharapkan pada akhir tahun pertama.
2. dua periode, investor menerima dividen selama dua tahun dan akan menjual
saham tersebut pada akhir tahun kedua.
3. Model penilaian n periode, investor akan menerima pembayaran dividen selama n
periode dan menjual saham pada akhir tahun ke n.
Atau dapat disederhanakan menjadi :
4. Model penilaian ~ periode, nilai saham pada akhir holding period (Pn) tergantung
atas nilai dividen setelah periode n. nilai saham pada tahun ke nol (Po) dipengaruhi
secara langsung oleh penerimaan dividen selama holding period dan dipengaruhi
secara tidak langsung oleh dividen setelah holding period melalui Pn. Dengan
demikian penilaian saham untuk ~ periode adalah :
Jika dividen diharapkan konstan untuk selamanya maka dengan model diatas
penilaian saham biasa dapat disederhanakan menjadi
Po = D/Ke
5. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa (i) bila return yang diharapkan
diatas required rate of return maka investor sebaiknya membeli saham, (ii) jika
return yang diharapkan dibawah required rate of return maka investor sebaiknya
tidak membeli atau sebaiknya menjual.
91
Contoh :8.1
Saham PT IGM diprediksi memberikan dividen sebesar Rp 1000 perlembar setahun
mendatang .Calon pembeli saham mensyaratkan suatu tingkat pada saham sebesar
10 % pertahun dividen diperkirakan tidak bertumbuh (g=0) atau tetap sebesar Rp
1000.
Diminta:
1.Berapa harga saham yang bersedia dibayaroleh calaon pembeli?
2.Berapa harga saham tersebut jika dividen diberikan setiap 3 bulan Rp 1000 dan
tidak pernah bertumbuh ,sedangkan tingkat keuntungan yang diisyaratkan investor
12% pertahun atau 4 % per 3 bulan?
Jawab : Po = D/Ke
D= Rp 1000
Ke= 10 %
Po = Rp 1000/0,10 = Rp 10.000
Jika D =Rp 1000/3 bulan
Ke =O,12/4 =0,03 maka
Po =D/Ke = Rp 1000/0,03 =Rp 3.333,33
Contoh. 8-2
Saham PT IGM dijual dengan Rp 11.380.Saham ini memberikan
besarnya tetap dari waktu kewaktu sebesar Rp 1.820 setiap tahun
Diminta
:Besarnya
tingkat
keuntungan
Jawab :PO=D/Ke ------------------------ Ke = D/Po
Ke= Rp 1.820/Rp 11.380
Ke = 16 %
Contoh .8.3
92
yang
dividen yang
diharapkan
investor
Delta Co saat ini membayar dividen sebesar Rp 20.000 per lembar saham. Tingkat
keuntungan yang disyaratkan investor saham adalah 16%.
Diminta:Hitunglah berapa harga pasar saham :Tingkat pertumbuhan yang
diharapkan adalah nol.
Jawab :
Ke = 16%
D1 =
Do = Rp 20.000
Po =
D1 -- Po =
ke
Po
Rp 20.000,16%
= Rp 125.000,-
BAB IX
SAHAM DENGAN PERTUMBUHAN DEVIDEN
Model penilaian umum saham dapat juga diterapkan untuk saham dividen yang
mengalami pertumbuhan, baik pertumbuhan konstan, pertumbuhan satu tahap, dua
tahap atau n tahap.
A.Penilaian saham dengan pertumbuhan konstan sebesar g setiap periode untuk
selamanya, maka Dt = Do
sehingga nilai saham menjadi :
93
Dengan asumsi bahwa Ke > g, maka model tersebut dapat disederhanakan
lagi menjadi :
Dimana D1 adalah dividen tahun pertama atau sebesar
. Model
pertumbuhan dividen konstan ini sering disebut dengan model Gordon. Jika Po, D1,
serta g diketahui maka model Gordon tersebut dapat dipergunakan untuk mencari
required rate of return saham biasa Ke=(D1/Po)+g.
B.
Model pertumbuhan diatas normal merupakan variasi dari model
pertumbuhan normal, dimana pada periode tertentu dividen tumbuh diatas normal
kemudian untuk periode berikutnya dividen tumbuh dengan tingkat pertumbuhan
yang lebih rendah.
1.
Anggaplah bahwa tingkat pertumbuhan dividen selama m periode pertama
sebesar g1 dan dividen tersebut diharapkan akan mengalami pertumbuhan dengan
tingkat pertumbuhan sebesar g2 untuk selamanya maka nilai saham dapat
dinyatakan :
Po =
Dari persamaan tersebut tampak bahwa nilai saham biasa adalah
sebesar present value dividen selama m periode pertama ditambah dengan present
value harga saham pada akhir tahun ke m.
2.
Karena mulai periode (m+1) dividen akan tumbuh dengan tingkat
pertumbuhan yang konstan sebesar g2, maka dengan menggunakan model Gordon
nilai saham pada tahun ke m tidak lain adalah sebesar.
Pm =
Dengan cara mensubstitusikan ke dalam persamaan sebelumnya maka
diperoleh :
94
Po =
x
3.
Model pertumbuhan tiga tahap dapat juga dikembangkan dengan
menggunakan model pertumbuhan dua tahap tersebut. Misalkan dividen saham
suatu perusahaan mengalami pertumbuhanvsebesar g1 selama lima tahun pertama,
kemudian tumbuh sebesar g2 selama lima tahun kedua dan setelah itu diharapkan
tumbuh dengan tingkat pertumbuhan sebesar g3 untuk selamanya. Dengan
menggunakan model dasar yang sama maka akan diperoleh suatu persamaan :
Po =
x
4.
Model aliran kas bebas yang lebih umum. Bagi perusahaan yang tidak
memiliki leverage, nilai perusahaan adalah sama dengan nilai modal sendiri
dibawah berbagai pola pertumbuhan.
`Vu =
Dimana :
Vu = Nilai perusahaan tanpa leverage
ku = cost of capital perusahaan tanpa leverage
X = net operating income
T = tarif pajak
Vu =
Dimana :
b=
It/Xt( 1 – T ) atau rasio antara investasi neto pada periode t (It) terhadap net
operating income setelah pajak pada periode t [Xt ( 1 – T )]
g=
=
C.
Tingkat Pertumbuhan X(1 – T)
br dimana r adalah internal profitability rate investment r = AX (1 – T)/I
Pertumbuhan super normal.
Hal yang penting dalam model ini adalah proyeksi pertumbuhan
supernormal selama periode tertentu. Dalam model penilaian surat berharga
telah dijelaskan bagaimana model pertumbuhan tersebut.
95
1.
Pertumbuhan supernormal kemudian diikuti tanpa pertumbuhan.
Vu =
Dimana :
Gs
=
tingkat pertumbuhan supernormal
N
=
periode pertumbuhan supernormal
2.
Pertumbuhan supernormal kemudian diikuti dengan pertumbuhan
normal yang konstan.
Vu =
3.
Model aliran kas bebas perusahaan tanpa leverage dapat
dikembangkan untuk perusahaan yang memiliki leverage. Nilai perusahaan yang
memiliki leverage adalah lebih besar dari pada perusahaan tanpa leverage. Untuk
menyelesaikan nilai perusahaan dengan leverage kita tinggal menggantikan biaya
modal rata-rata tertimbang ko dengan ku dalam model penilaian perusahaan tanpa
leverage. Besar kecilnya Ko itu sendiri akan dijelaskan dalam bab tersendiri.
SELF STUDI
Soal -1
Silicon, Co yang bergerak dibidang pertambangan akhir-akhir ini mengalami
penurunan. Dividen yang dbayarkan pada awal tahun sebesar Rp.600,- per lembar
saham mengalami penurunan sebesar 3% setiap tahun. Apabila tingkat kapitalisasi
yang layak sebesar 16%, berapakah harga pasar saham Silicon, Co tersebut ?
Jawaban :
D1
Po
=
Do ( 1 + g )
=
Rp 600,- ( 1 – 3% )
=
Rp.582,-
=
D1
ke – g
96
=
Rp.582,-
582/0.19
=. 3063,15.
16% - ( -3%)
Soal-2
PT General adalah perusahaan penambangan yang sedang mengalami
pertumbuhan dengan cepat. Karena pengalaman yang dimiliki serta adanya
permintaan yang melonjak untuk beberapa tahun yang akan datang maka
pertumbuhan rata-rata pertahun diperkirakan sebesar 40% untuk lima tahun
pertama dan sesudah itu diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat
pertumbuhan sebesar 12%. Pemegang saham meminta tingkat keuntungan
sebesar 18%. Dividen saat ini adalah Rp.1.500,- per lembar saham. Berapa
harga pasar saham perusahaan tersebut ?
Jawaban :
m Do ( 1 + g1 ) t +
Po
1
Dm + 1
=
t=1
( 1 + ke ) t
( 1 + ke ) m
Do
=
Rp.1.500,-
g1
=
40%
g2
=
12%
ke
=
18%
n/m
=
5
Po=
5 Rp.1.500,- - (1,40) t +
( k e – g2 )
1
Rp 1.500,- (1,40)(1,12)

t=1
( 1,18 ) t
( 1 + 18%) 5
( 18% - 12% )
PV dividen selama pertumbuhan supernormal adalah :
97
Dividen
PVIF
Rp 1.500,- (1,40) t
18%
1
Rp.2.100,-
0,8475
Rp.1.779,75
2
2.940,-
0,7182
2.111,50
3
4.116,-
0,6086
2.505,00
4
5.762,-
0,5158
2.972,04
5
8.067,-
0,4371
3.526,09
Tahun
Present Value
Do ( 1 + g1 ) t
5
PO =

=
Rp 12.894,38
( 1 + ke ) t
t=1
Harga saham pada akhir periode pertumbuhan supernormal adalah :
D6
P5
=
ke – g2
D5 ( 1 + g2 )
=
ke – g2
=
Rp 8.067,- ( 1 + 12% )
P5 = Rp 150.584,-
18% - 12%
Po n= Rp 12.894,38 + Rp 150.584,-
1
( 1 + 18% ) 5
98
=
Rp 12.894,38 + Rp 65.821,65
=
Rp 78.716,03
Soal-3
Delta Co saat ini membayar dividen sebesar Rp 2.000,- per lembar saham. Tingkat
keuntungan yang disyaratkan investor saham adalah 16%. Hitunglah berapa harga
pasar saham dalam berbagai kondisi berikut ini :
Tingkat pertumbuhan yang diharapkan adalah nol.
Tingkat pertumbuhan sebesar 10% untuk selamanya.
Tingkat pertumbuhan supernormal 22% setiap tahun selama empat tahun pertama
setelah itu tumbuh sebesar 8% selamanya.
Jawaban :
ke = 16%
D1 =
Do = Rp 2.000,-
Po =
D1
Po =
Rp 2.000,-
ke
(i).
16%
= Rp 12.500,-
g = 10 %
D1 = Do ( 1 + g )
= Rp 2000,- ( 1 + 10% )
= Rp 2.200,-
Po =
D1
ke - g
(ii)
99
= Rp 36.667,-
Po =
Rp2.200,16% - 10%
g1 = 22%
Ke-g2 = 8%
n/m = 4
Do ( 1 + g1 ) t +
m
1
Dm + 1
Po = 
( 1 + ke ) t
t=1
( 1 + ke ) m
Rp 2.000 (1,22) t
4
( ke - g2 )
1
Rp 2.000,- (1,22) (1,08)
Po = 
t=1
(1,16) t
( 1 + 16%) 4
( 16% - 8% )
PV dividen selama pertumbuhan supernormal adalah :
Dividen
PVIF
Rp 2.000,- (1,22) t
16%
1
Rp 2.440,-
0,8621
Rp 2.103,52
2
2.977,-
0,7432
2.212,51
3
3.632,-
0,6407
2.327,02
4
4.431,-
0,5523
2.447,24
5
5.406,-
0,4761
2.573,80
Tahun
Present Value
4
Do ( 1 + g1 ) t

t=1
=
Rp 11.664,09
( 1 + ke )
Harga saham pada akhir periode pertumbuhan supernormal adalah :
D5
P4
=
ke – g2
100
D4 ( 1 + g2)
=
ke – g2
Rp 5.406,- ( 1 + 8%)
=
P4 = Rp 72.981,-16% - 8%
Po = Rp 11.664,09 + Rp 72.98 (1 + 16%) 41
= Rp 11.664,09 + Rp 40.306,76
= Rp 51.970,85
101
BAB.X
RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL
( Saham Satu Perusahaan)
Pasar Aktiva Keuangan adalah
pasar yang berhubungan dengan
saham,obligasi,wesel,hipotek dan klaim atas aktiva berwujud lainya serta sekuritas
derivatif yang terkait aktiva berwujud.
X.Return
Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return ,tanpa melupakan
faktor resiko investasi yang harus dihadapinya
Return adalah hasil dari kegiatan investasi yang didapatkan oleh investor dalam
bentuk dividend dan capital gain (loss). Dua Komponen sebagai sumber return
investasi:
Yield
Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan
yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Misalnya, yield dari investasi
obligasi adalah bunga obligasi yang dibayarkan, yield saham adalah deviden
Capital gain (loss)
Capital gain (loss) sebagai komponen kedua dari return merupakan kenaikan (penurunan)
harga suatu surat berharga (bisa saham maupun surat utang jangka panjang), yang bisa
memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor. Denga kata lain, capital gain (loss) bisa
juga diartikan juga sebagai perubahan harga sekuritas.
Total Return = Yield + Capital Gain (Loss)
X.1.1.RETURN SAHAM
Menurut ROS Return adalah :
“Returns will usually ave two component s,First you may receive some cash
directly you own te investment .this called the income component of your
return.Second the value of the asset purchase will often change.In this case
you have a capital gain or capital loss on your investment “
“The returns we calculated in te previious section are called nominal return
becouse te waren‟t adjusted for inflation.Returns that have been adjusted to
reflect inflation are called real return”
102
“Nominal Returns isReturn on an investment not adjusted for inflation.Real
Returns is Returns adjusted for the effect of inflation”
“ Relationship between nomional returns,real returns and inflation often
called Fisher Effect “
Yang diharapkan investor dalam memiliki saham biasaatau membeli
sahamdari pasar modaladalah berupa dividen saham dan keuntungan dari kenaikan
harga saham. Keuntungan dari dividen saham disebut dividend yield dan
keuntungan dari kenaikan harga saham disebut Capital gain yield.Dividend yield
ditambah capiatal gain yield adalah tingkat keuntungan saham atau Ks,dengan
formulasi –formulasidibawah ini :
Dimana :
DY
= Dividend Yield
D1
= Dividen pada periode-1
Po
= Harga saham pada awal periode
(CGY)
Dimana:
CGY
=
Capital Gain Yield ,
P1
=
Harga Saham Pada Akhir Periode 1
Po
=
Harga Saham pada awal periode 1
Return Total atau Tingkat Keuntungan Saham (KS)
merupakan
total
dari
dividend yield dan Capital gain sehingga dapat diformulasikan Return Total ( KS)
= DY+CGY
Dimana:
103
Ks
= Tingkat Keuntungan saham „
DY
= Dividend Yield
CGY
= Capital Gain Yield
Pengertian tingkat keuntungan saham diatasadalah total return saham yang
merupakan penjumlahan dari capital gain (loss) yield dan dividend yieldyang lazim
disebut dengan return saham saja.
A.EXPECTED RETURN
Menurut Jogiyanto dalam buku nya Teori Portofolio dan Analisa Investasi 2007
return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi .Return dapat berupa return
realisasian yang sudah terjadi dan Return ekspektasian yangt belum terjadi tetapi
yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang.Realized Return merupakan
return yang telah terjadi dihitung menggunakan data historis dapat digunakan
selain untuk mengukur kinerja perusahaan juga sebagai penentuan expected return
dan resiko dimasa yang akan datang.Unrealized return adalah return yang
diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa yang akan datang .Perbedaan
dengan realized return yang sifatnya sudah terjadi unrealized return sifatnya belum
terjadi.
2.4. Perhitungan Return yang Diharapkan (Expected Return) Sekuritas
Nilai Ekspektasi (expected value) adalah weighted average dari semua hasil kemungkinan,
dimana di setiap hasil akhir adalah probabilita dari masing-masing kejadian karena
investor sangat tertarik terhadap return, maka expected value disebut juga dengan
expected rate of return, yaitu:
Return yang diharapkan (Expected return) merupakan penjumlahan untuk seluruh
multiplikatif antara berbagai peluang (pr) yang mungkin terjadi dengan hasilnya (R).
Karena besarnya (pr) dan (R) tidak diketahui secara pasti, maka besarnya E(R) pun tidak
pasti. Namun selama prakiraan besarnya (pr) berdasarkan pengetahuan yang optimal,
maka keyakinan terhadap E(R) mengikuti keyakinan besarnya (pr). Artinya kita akan
berharap (memilih keputusan) yang memaksimalkan besarnya E(R). Individu (investor)
akan menyukai expected return yang lebih besar. Secara sederhana kita dapat tulisan
sebagai berikut :
m
E (Ri) =
 R pr
i 1
i
i
Keterangan :
E (Ri) : Expected rate of return on a security
Ri
: Return Sekuritas ke-i
pri
: Probabilitas return Ri tahun ke i
n
104
; jumlah dari hasil masa depan
(1)
Contoh: 7.1.
Pada tabel dibawah ini lima kemungkinan kondisi probabilitas return masa depan
untuk kondisi ekonomi yang berbeda.
Tabel 7.1
Indeks Kemakmuran Kumulatif
Kondisi Ekonomi
Hasil Masa depan ( E(
)
Probabilitas
Resesi
-0,09
0,10
Cukup Resesi
-0,05
0,15
Normal
0,15
0,25
Baik
0,25
0,20
Sangat Baik
0,27
0,30
Diminta ;Hitunglah Expected Return
Jawab:
m
Rumus Expected Return =
E (Ri) =
 R pr
i 1
i
i
E(Ri) =Ri.Pi + R2.P2 + R3.P3 + R4.P4 + R5.P5
= - 0,09(0,10) – 0,05 (0,15) + 0,15 (0,25) + 0,25 (0,20) +0,27 (0,30)
= 0,152 atau 15,20%
Cara menghitung Expected Return ada beberapa cara:
1.Berdasarkan Nilai Return historis
Tiga metode dapat diterapkan untuk menghitung Expected return dengan
menggunakan data historis :
i.Metode Rata-Rata ( Mean Method)
ii. Metode tren (Trend Method)
iii.Metode Jalan Acak (Random Walk Method)
105
2.Berdasarkan model expected return
Model untuk menghitung expected return sanagat dibutuhkan.Modelyang populer
banyak digunakan adalah Single Index Medel dan CAPM model
B.REALIZED RETURN
Menurut Dermawan
Menurut Dermawan dalam Manajemen Keuangan 2009 Pengembalian (Return)
merupakan hasil yang diperoleh investasi .Return terdiri dari Realized Return dan
Expected Return .Realized Return atau pengembalian yang terealisasi merupakan
pengembalian yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis .Expected
Return merupakan pengembalian yang diharapkan akan diperoleh oleh investor
dimasa yang akan datang.
Beberapa pengukuran realized return yang banyak digunakan adalah:
i.Return Total :
ii Return Relatif
iii.Return Kumulatif
IV.Adjusted Return
V.Rata-Rata Geometrik
I.RETURN TOTAL
Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu
periode yang tertentu. Return total sering disebut juga dengan return saja. Return
total terdiri dari capital gain (loss) dan yield sebagai berikut ini.
Return = Capital gain (loss) + Yield
Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif
dengan harga periode yang lalu :
Capital Gain / Capital Loss =
106
Jika hargainvestasi sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga investasi periode lalu (Pt-1)
ini berarti terjadi keuntungan modal (capital gain), sebaliknya terjadi kerugian modal
(capital loss).
Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga
investasi periode tertentu dari suatu investasi. Untuk saham, yield adalah
persentase dividen terhadap harga saham periode sebelumnya. Untuk obligasi,
yield adalah presentase bunga pinjaman yang diperoleh terhadap harga obligasi
periode sebelumnya. Dengan demikian, return total dapat juga dinyatakan sebagai
berikut ini.
+ Yield
Return =
Untuk saham biasa yang membayar dividen periodik sebesar Dt rupiah
perlembarnya, maka yield adalah sebesar Dt/Pt-1 dan return total dinyatakan sebagai
:
Return Saham =
=
Contoh : 7.1
Return total dari tahun 1990 sampai dengan 1996 dari saham PT.Indo Global
Mandiri‟ yang membayar dividen tahunan ditunjukkan di Tabel berikut in.
Tabel 10.1 Indo Global Mandiri yang membayar Dividen.
107
Periode
Harga Saham ( )
Dividen (
1989
1750
100 (200)
-????
1990
1755
100 (220)
0,060???
1991
1790
100 (225)
0,077???
1992
1810
150 (300)
0,095???
1993
2010
150 (325)
0,193???
1994
1905
200 ((400)
0,047???
1995
1920
200 (410)
0,113???
)
Return ( )
1996
1935
200 (420)
0,112????
Sebagai ilustrasi cara perhitungan, return total untuk tahun 1990 dan 1991
dihitung sebagai berikut :
= ( 1755 – 1750 + 100 ) / 1750 =1755-1750/1750
= 0,060 atau 6,00%.
= ( 1790 – 1755 + 100 ) / 1755
= 0,077 atau 7,70%.
R1992 =
R 1993=
R 1994=
R 1995
R1996
Return total dapat juga dihitung dari penjumlahan capital gain (loss) dan dividend
yield seperti tampak ditabel berikut :
Tabel.10.2
Perhitungan Capital Gain (Loss) dan Dividen Yield dan Return
Periode
(1)
Capital
(Loss)
Gain Dividen Yield
Return
(3)
(4) = (2)+(3)
(2)
1990
0,0029 ?
0,0571?
0,060?
1991
0,0199
0,0570
0,077
1992
0,0112
0,0838
0,095
1993
0,1105
0,0829
0,193
1994
-0,0522
0,0995
0,047
1995
0,0079
0,1050
0,113
1996
0,0078
0,1042
0,112
108
Sebagai ilustrasi, untuk tahun 1990 capital gain, dividend yield dan total return
dihitung sebesar :
Gain1990
= (1755-1750) / 1750 (CGY)
= 0,0029 atau 0,29 %.
Yield1990 = 100 / 1750 = 0,0571 = 5,71 %. (Devidend Yield=DY)
R1990
= 0,0029 + 0,0571 = 0,060 atau 6,00%.
Contoh : 10.2.
Dividen setahun yang dibayarkan adalah sebesar Rp 120,-. Harga saham bulan
kemarin adalah sebesar Rp 1.100,-. Return total bulan ini adalah sebesar :
= 9,9%
II.RETURN RELATIF
Return Total dapat bernilai negative atau positif .Relatif return dapat digunakan
dengan menambah nilai 1 (satu) terhadap nilai return total sebagai berikut:
Relatif Return = (Return Total + 1)
Atau :
Relatif Return =
+1
n
Dengan mendistribusikan nilai 1 dengan (Pt-1/Pt-1) pada rumus diatas ,nilai relative
return dapat juga dihitung sebagai berikut :
Relatif Return =
=
+
atau
Sehingga Relatif Return =
Contoh : 10.3
Tabel berikut menunjukkan nilai dari relatif return untuk saham PT.IndoGlobal
Mandiri
Tabel. 10.3.
109
Perhitungan Relatif Return.
Periode
(Pt)
Harga
(Pt)
(1)
(2)
1989
1750
1990
1755
1991
Saham Dividen (Dt)
Return (Rt)
Relatif Return (RRt)
(3)
(4)
(5) = (4) + 1
100 (150)
-
-
(2350)
100 (155)
0,060
0,060 +1
1790
(2400)
100 (160)
0,077
0,077 + 1
1992
1810
(2500)
150 (170)
0,095
0,095 + 1
1993
2010
(2650)
150 (175)
0,193
0,193 +1
1994
1905
(2650)
200 (225)
0,047
0,047
1995
1920
(2850)
200 (250)
0,113
0,113
1996
1935
(2950)
200 (300)
0,112
0,112
(2250
Untuk tahun 1990, relatif return dapat dihitung sebagai berikut :
RR1990 = R1990 + 1 = 0,060 + 1 = 1,060
Atau dengan menggunakan rumus :
RR1990 = (P1990 + D1990) / P1989
= (1755 + 100) / 1750
= 1,06
III. Return Kumulatif (Cumulative Return)
Total return hanya mengukur perubahan kemakmuran pada saat waktu tertentu
tidak mengukur total dari kemakmuran yang dimiliki.Untuk mengetahui total
kemakmuran
dapat menggunakan Indek Kemakmuran Kumulatif (IKK).IKK
mengukur akumulasi semua return mulai dari kemakmuran awal (KKo) yang dimiliki
sebagai berikut :
IKK =
(1+
) (1 +
) ……………………….. ( 1 +
)
Keterangan :
IKK = Indeks Kemakmuran Kumulatif, mulai dari periode pertama sampai ke n,
110
= Kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp 1,
= Pengembalian (Return) period ke-t, mulai dari awal periode (t=1) sampai ke
akhir periode
(t=n).
Contoh : 7.4
IKK untuk saham PT.IndoGlobal mulai tahun 1989 sampai dengan tahun 1996
sebagaimana pada tabel dibawah ini
Tabel 10.4
Indeks Kemakmuran Kumulatif
Periode
Pengembalian (Return =
)
Indeks Kemakmuran Kumulatif (IKK)
1989
-
1.000
1990
0,060
1.060
1991
0,077
1.142
1992
0,095
1.250
1993
0,193
1.492
1994
0,047
1.562
1995
0,113
1.730
1996
0,112
1.933
Dengan membeli saham PT Indo Global Mandiri pada akhir tahun 1989,maka IKK
pada tahun 1990 sebesar 60 %,1991 sebesar 142% dan 1992 sebesar 125,55%
dengan perhitungan :
= 1 ( 1 + 0.060 ) ( 1 + 0.077 ) ( 1 + 0.095 ) = 1.250 atau 125.55%
Indeks Kemakmuran Kumulatif
komponen sebagai berikut :
dapat juga dihitung berdasarkan perkalian nilai
IKK = PHK – YK
Keterangan :
IKK = Indeks Kemakmuran Kumulatif,
111
PHK = Perubahan Harga Kumulatif,
YK = Yield Kumulatif.
Pada tabel dibawah inimenunjukkan contoh hasil perhitungan IKK yang dihitung
dari perkalian perubahan harga kumulatif dengn Yield kumulatif
Tabel 10.5
Perubahan Harga Kumulatif, Yield Kumulatif dan
Indeks Kemakmuran Kumulatif
Capital
Periode
Capital
(Loss)
Gain Dividend
Yield
(3)
Perubahan
Harga
Kumulatif
Yield
Kumulatif
Indeks
(4)
(5)
(6)
Kemakmuran
Kumulatif
(1)
(2)
1990
0,0029 (0,29% 0,0571(5,71%) 1.003
1.057
1.060
1991
0,0199(1,99%) 0,0570 (5,7)
1.023
1.117
1.142
1992
0,0112(1,12)
0,0838 (8,38)
1.034
1.211
1.250
1993
0,1105
(11,05%)
0,0829 (8,29)
1.148
1.311
1.505
1994
-0,0522
5,22)
(- 0,09959(9,96)
1.088
1.442
1.569
1995
0,0079
(0,79%
0,1050 (10,5)
1.097
1.593
1.747
1996
0,0078 (0,78)
0,1042 (10,42) 1.105
1.759
1.943
Sebagai ilustrasi perhitungan Perubahan Harga Kumulatif (PHK),Yield kumulatif
(YK) dan Indeks Kemakmuran Kumulatif tahun1991 dapat dihitung sebagai berikut :
= ( 1 + Capital
) ( 1 + Capital
= ( 1 + 0.0029 ) ( 1 + 0.0199 ) = 1.023
=(1+
)(1+
)
= ( 1 + 0.0571 ) ( 1+ 0.0570 ) = 1.117
112
)
= (
) (
) = (1.023) = 1.142 (sama hasilnya dengan rumus
sebelumnya)
IV. Return Yang Disesuaikan (Adjusted Return)
Return yang dibahas sebelumnya adalah return nominal (Nominal return) yang
hanya mengukur perubahan nilai uang tetapi tidak mempertimbangkan tingkat daya
beli dari nilai uang tersebut .Untuk mempertimbangkan hal ini return nominal perlu
disesuaikan dengan tingkat inflasi yang ada .Return ini disebut dengan return riel(
Real return ) atau return yang disesuaikan dengan inflasi (Inflation adjusted return )
sbb.
=
–1
Keterangan :
= pengembalian yang disesuaikan dengan tingkat inflasi,
R
= pengembalian nominal,
IF = tingkat inflasi.
Contoh :10.6
Return sebesar 17% yang diterima setahun dari sebuah surat berharga yang
disesuaikan dengan tingkat inflasi sebesar 5 %untuk tahun yang samaakan
memberikan return
= ( 1+0,17)/ (1 +0,05) – 1
= 0,11429 atau 11,429 %
Jika investasi dilakukan diluar negeri, pengembalian yang diperoleh perlu
disesuaikan dengan kurs mata uang yang berlaku sebagai berikut :
=
113
–1
Keterangan :
= pengembalian yang disesuaikan dengan kurs mata uang asing,
RR = PENGEMBALIAN RELATIF (relative return ).
V.Rata-Rata Geometrik
Rata-rata geometrik digunakan untuk menghitung rata-rata yang memperhatikan
tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu kewaktu.Berbeda dengan rata-rata
arithmatika yang tidak mempertimbangkan pertumbuhan.Rata-rata geometrik tepat
digunakan untuk menghitung rata-rata return dari surat-surat berharga yang
melibatkan beberapa periode waktu.Rata-rata Geometrik dihitung dengan rumus :
RG = [ (1 +
) ] (1+
) ………………………………. ( 1 +
)
-1
Keterangan :
RG = Rata-rata geometrik
= Pengembalian untuk period ke I
n
= jumlah dari pengembalian (return).
Rata – rata geometric banyak digunakan untuk menghitung rata-rata beberapa
periode (harian mingguan ,bulanan) misalnya untuk menghitung return mingguan
atau return bulanan dihitung dari geometric dari geometrik return –return harian.
Yogiyaanto lebih lanjut menegaskan Return total terdiri dari capital gain (loss) dan
Yied.Capital gain (loss) merupakan selisih untung atau rugi dari harga investasi
sekarang relative dengan harga periode yang lalu.Yield merupakan persentase
penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu
investasi.Untuk saham yield adalah persentase dividen terhadap harga saham
periode sebelumnnya .
Contoh:
Harga dari suatu saham pada perode ke 0 (periode awal) adalah Rp 500,.Pada
periode selanjutnya (periode ke-1),harga saham ini meningkat menjadi Rp 600 dan
turun diperode ke-2 menjadi Rp 550.Return untuk masing periode adalah sebagai
berikut :
R1 = ( Rp 600- Rp 500)/Rp 500
114
= 0,2 atau 20 %
R2 =(Rp 550 - Rp 600)/Rp 600
= -0,083 atau -8,33%
Rata-rata return yang dihitung dengan metode rata-rata arithmatika adalah sebesar
RA =(0,2 - 0,833)/ 2 = 0,05833 atau 5,833%
Jika dihitung dengan metode rata-rata geometrik adalah sebesar :
RG =( (1 + 0,2) ( 1 – 0,083))1/2 - 1
= 0,04883 atau 4,883 %
X.2 .Risiko
X.2.1.Jenis Risiko
Risiko Sistematis
Risiko ini juga dikenal dengan risiko pasar atau risiko umum (general risk),
merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara
keseluruhan. Risiko sistematis tidak dapat dihindari yang mempengaruhi semua
sekuritas, misalnya: risiko suku bunga, risiko inflasi, dan risiko nilai tukar
Risiko Tidak Sistematis
Risiko ini juga dikenal dengan risiko spesifik (risiko perusahaan), adalah risiko yang
tidak terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan. Risiko perusahaan lebih
terkait pada perubahaan kondisi mikro perusahaan penerbit sekuritas. Dalam
manajemen portofolio disebutkan bahwa risiko perusahaan bisa diminimalkan
dengan melakukan diversifikasi investasi dengan banyak jenis sekuritas. Risiko ini
dapat dihindari dengan cara diversifikasi dan risiko ini terkait dengan internal
perusahaan. Misalnya, buruh perusahaan melakukan demo, direksi perusahaan
mengalami kecelakaan pesawat, dan pabrik mengalami kebakaran.
Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima
denga return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti
semakin besar resiko investasi tersebut. Adapun sumber risiko terdiri dari :
Risiko Tingkat Suku Bunga
Merupakan risiko yang timbul akibat dari perubahan suku bunga yang akan
berpengaruh terhadap variabilitas return saham investasi.
115
Contoh : perubahan harga obligasi, perubahan suku bunga deposito
Risiko Pasar
Merupakan risiko yang timbul akibat fluktuasi pasar, biasanya ditunjukkan oleh
berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan.
Contoh : akibat resesi, perang dan perubahan struktur ekonomi
Risiko Inflasi
Merupakan risiko yang timbul akibat dari kenaikan harga yang menyebabkan daya
beli masyarakat turun sedangkan biaya input menjadi bertambah.
Risiko Bisnis
Merupakan risiko yang timbul akibat dari hal-hal internal perusahaan.
Contoh : adanya miss management
Risiko Keuangan
Merupakan risiko yang berhubungan dengan pengelolaan utang perusahaan,
semakin besar utang maka semakin besar pula risiko keuangan yang dihadapi.
Risiko Likuiditas
Merupakan risiko yang berhubungan dengan kecepatan suatu sekuritas yang
diterbitkan perusahaan, dapat diperdagangkan di pasar sekunder tanpa mengalami
penurunan nilai.
Risiko Nilai Tukar
Merupakan risiko yang berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik
terhadap mata uang asing.
Country Risk
Merupakan risiko yang timbul akibat stabilitas politik di suatu negara.
X.2.2.Perhitungan Risiko Sekuritas
A.Resiko Berdasarkan Probabilitas
Probability (Peluang ) merupakan suatu istilah yang menyertai setiap aktivitas kita,
juga dalam aktivitas manajemen keuangan. Besarnya peluang (pr) antara o dan 1
atau dengan kata lain (pr) elemen (0,1). Peluang (pr) dengan nilai (0) berarti tidak
memiliki peluang sama sekali, begitu sebaliknya. Besarnya peluang bukanlah
merupakan kepastian, namun hanya berupa prakiraan (estimasi). Sumber yang
116
digunakan untuk melakukan prakiraan besarnya (pr) ini dapat saja dari subjektivitas
investor, pengalaman sebelumnya, informasi yang dimiliki, dsb. Besarnya (pr) dan
ditambah dengan karakteristik investor terhadap risiko akan mempengaruhi
keputusan investasi.
Investor harus dapat mampu mengukur risiko dari suatu investasi. Untuk
menghitung besarnya risiko total yang dikaitkan dengan expected return dari
suatu investasi, dapat dilakukan dengan menghitung varians dan standar
deviasi return investasi yang bersangkutan.Varians maupun standar deviasi
merupakan ukuran besarnya penyebaran distribusi probabilitas, yang
menunjukkan seberapa besar variabel random di antara rata-ratanya; semakin
besar penyebarannya, semakin besar varians atau standar deviasi investasi
tersebut.
Untuk menghitung varians atau standar deviasi (merupakan akar kuadrat
varians), kita harus menghitung terlebih dahulu distribusi return yang
diharapkan dengan menggunakan persamaan (1).
Secara matematis, formula untuk menghitung varians dan standar deviasi,
dapat dituliskan sebagai berikut:
m
2
Variance of Return = σ =
 R
i 1
i
2
 E R  pri
Standard Deviation of Return = σ = ( σ2 ) 1/2
(1)
(2)
Dalam pengukuran risiko sekuritas kita juga perlu menghitung risiko relatif
sekuritas tersebut. Risiko relatif ini menunjukkan risiko per unit return yang
diharapkan. Hal ini diperlukan karena informasi risiko yang hanya berupa
varians dan standar deviasi kadangkala bisa menyesatkan, terutama jika
terdapat penyebaran return diharapkan yang sangat besar.
Ukuran risiko relatif yang bisa dipakai adalah koefisien variasi yaitu rasio
antara standar deviasi return (σ) dan return yang diharapkan (E(R))
Koefisien Variasi =
117
i
E (R)
(3)
Contoh.
Dengan menggunakan tabel 10.1 pada expected return kita mengitung probiltas
Resiko sebagai berikut :
Indeks Kemakmuran Kumulatif
Kondisi Ekonomi
Hasil Masa depan (
)
Probabilitas
Resesi
-0,09
0,10
Cukup Resesi
-0,05
0,15
Normal
0,15
0,25
Baik
0,25
0,20
Sangat Baik
0,27
0,30
Diminta :
Resiko yang dinyatakan dalam bentuk Varians dan standar diviasi dari nilai
expected return 15,20 % (0.152)
m
2
Jawab: Variance of Return = σ =
 R
i 1
i
2
 E R  pri
VARIAN adalah Var (Ri) = ( Ri1- E(Ri)2.p1 + (Ri2 - E(Ri)2 .p2 + (Ri3 - E(Ri)2.p3
+(Ri4)2 .p4 +
Ri5-E(Ri)2 .p5
=(-0,09-0,152)2 .0,10 +(-0,05 -0,152)2.0,15 +(0,15-0,152)2.0,25 + (0,25 0,152).0,20 +(0,27 0,152)2.0,30
=0,000586 + 0,00612 +0,000001 +0,001921 + 0,00418
= 0,018
Besarnya deviasi standar adalah akar dari varian yaitu sebesar :
118
BAB XI
RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO
11.1
Return dan Portofolio
(Aktiva Saham Lebih Satu Perusahaan)
A. Realized Return Portofolio
Adalah Rata-rata tertimbang dari realisasi return –return tiap-tiap sekuritas tunggal
didalam portofolio.Secara matematis realized return dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan:
Rp
= Realized Return Portopofolio
Wi
= Porsi dari sekuritas i terhadap seluruh sekuritas di portofolio.
Ri
= Realized return dari sekuritas ke-i
N
= Jumlah dari sekuritas tunggal
B.EXPECTED RETURN PORTOFOLIO
119
Return yang diharapkan dan resiko suatu kumpulan aset individual yang
dikombinasikan dalam suatu portofolio aset.
Menghitung Return yang Diharapkan dari Portofolio
Return yang diharapkan dari suatu portofolio bisa diestimasi dengan menghitung
rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan dari masing-masing aset individual yang
ada dalam portofolio. Persentase nilai portofolio yang diinvestasikan dalam setiap aset-aset
individual dalam portofolio disebut sebagai „bobot portofolio‟, yang dilambangkan dengan
W.
Persentasi dari total nilai portofolio yang terinvestasi di setiap portofolio disebut juga
bobot portofolio (portfolio weights), di denotasikan sebagai W. Dan jika ditotalkan adalah
1,0. Rumus dari Portfolio Weights :
W1 + W 2 + ............. + Wn = ∑ W i = 1.0
Perhitungan Expected Return Portofolio
m
E (Rp) =
 w E R 
i 1
i
(1)
Keterangan :
E (Rp) : expected return dari portofolio
: bobot portofolio untuk sekuritas ke-i
wi
w
i
: 1.0
E Ri  : expected return sekuritas ke-i
n
: banyaknya sekuritas portofolio
11.2. RESIKO PORTOFOLIO
Menghitung Risiko Portofolio
Dalam menghitung resiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu:
 Varian setiap sekuritas
120
 Kovarian antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya
 Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas
2
m
= σ2 =
 R
i 1
 E R  pri
i
=/=
2
m
Ri  E R 
 w E R  
i 1
m
i 1
i
m
σ2p   w1 12
pri
(2)
i 1
Risiko dari portofolio tidak sama dengan rata-rata tertimbang dari risiko saham
individual, karena ada konsep statistik yang menjelaskan hubungan antar variabel
(variable coefficient correlation) dimana ada perbedaan hubungan antar asset.
Kasus dua sekuritas. Untuk mengukur risiko portofolio yang terdiri dari dua sekuritas, kita
bisa menghitung standar deviasi return kedua sekuritas tersebut.
Secara matematis, rumus yang dipakai adalah
 p  w12 12  w22 22  2 w1  w2  1, 2   1 2 
1/ 2
(3)
Kasus n-Sekuritas
Rumus untuk menghitung standar deviasi untuk 2-sekuritas bisa diperluas untuk
menghitung risiko portofolio yang terdiri dari n-sekuritas. Ukuran yang dipakai adalah
varians return dari n-sekuritas yang ada dalam portofolio. Secara matematis rumus untuk
menghitung risiko n-sekuritas adalah:
n
n
 p2   w12 12   wi w j ij
i 1
i 1 i 1
i j
dimana :
 p2 : the variance of the return on the portfolio
 i2 : the variance of return for security i
121
(4)
 ij : the covariance between the return for securities i and j
wi : he portfolio weight or percentage of investable funds invested in security i
n
n

: a double summation sign indicating that n 2 numbers are to be added
i 1 j 1
together.
2.6. St Petersburg Paradox
Pada bagian sebelumya dinyatakan investor akan lebih menyukai expected
value yang lebih besar. Artinya jika ia harus melakukan investasi (gambling)
mestinya ia bersedia melakukannya. Namun perhatikanlah contoh berikut ini : A
ditawari untuk mengikuti „toss‟ lempar koin berulang-ulang dengan harapan keluar
gambar burung. Jika gambar tersebut keluar pada lemparan pertama, A menerima
Rp 1, jika gambar burung keluar pada dua lemparan, A menerima Rp 2, jika gambar
burung keluar pada tiga lemparan maka A menerima Rp 4, jika keluar pada empat
lemparan maka menerima Rp 8. Berapakah nilai yang diyakini (sure gain) yang
diperoleh A ?
Karena lempar koin memberikan kesempatan menang (pr) sebesar ½ untuk
memperoleh Rp 1, (pr) sebesar ¼ untuk memperoleh Rp 2, (pr) sebesar 1/8
(1/2*1/2*1/2) untuk memperoleh Rp 4, dan seterusnya; maka akan diperoleh :
[E(R)] = ½ Rp 1 + ¼ Rp 2 + 1/8 Rp 4 + ……….. = ~
(5)
Nilai ini menunjukan sebaiknya untuk mengikuti tawaran ini hingga waktu
infinite untuk memperoleh finite sure gain yang maksimal. Tetapi siapakah yang
bersedia mengikutinya? Inilah yang dinamakan St. Petersburg atau Alais Paradox.
Walaupun nilai besar, belum tentu investor bersedia melakukannya. Dari sini
kemudian muncul istilah utilitas (daya guna). Jika gain (benefit) naik dua kali itu
tidak berarti utilitas naik dua kali juga. Dengan adanya kasus ini maka perspektif
probabilitas tidak lagi bersifat linear.
2.7. Utilitas
122
Pada (2.6) telah diketahui penyimpangan sehubungan dengan pemilihan E(R).
Keadaan ini kemudian melahirkan fungsi Utilitas (von Neumann-Morgenstein Utility
Function). Dengan demikian, untuk mengevaluasi keputusan investor, dipergunakan
konsep U(.) sebagai pengganti konsep E(R) =

setiap keputusan berdasarkan u =
 Pr R .
i
i
Kita akan mengevaluasi
U ( R ) pr . Jadi, jika dalam bagian (2.5) diperoleh
i
i
suatu sure gain (ξ), maka dengan pendekatan utilitas ini dapat dinyatakan sebagai
(certainty equivalent):
U(W + x) = ½ U(W + 1) + ¼ U(W + 2) + 1/8 U(W + 4) + …….
(6)
Di mana W = kekayaan (wealt) investor saat ini. Dari 6 diketahui : (i) utilitas tidaklah
linear dengan sure gain yang diperoleh, serta (ii) tergantung dari kekayaan awalnya
ini mempengaruhi sikap (risk avertion) dari investor apakah ia merupakan risk
averter, risk neutral atau risk lover.
Investor yang dinyatakan sebagai risk averter
besar
daripada sure
game
dibandingkan
gamble
memiliki utilitas yang lebih
game.
Markowitz (1959)
menyatakan seorang yang risk averse adalah : utilitas dari expected wealth akan
lebih besar dibandingkan expected utility of wealth. Definisinya dapat diberikan
sebagai berikut :
Jika
U[E(W)] > E[U(W)]  Risk Aversion
U[E(W)] = E[U(W)]  Risk Neutral
U[E(W)] < E[U(W)]  Risk Lover
Ilustrasi :
Jika Ali memiliki fungsi utilitas logaritmik U(W) =In(W) dan besarnya kekayaan awal
adalah 5.000.
a.
Jika Ali menduga memiliki kesempatan sebesar 50:50 menang (kalah) Rp
1.000 dan untuk menghindari risiko ini Ali dapat mengikuti asuransi dan
membayar premi sebesar Rp 125. Apakah Ali akan membayar premi
123
sebesar Rp 125. Apakah Ali akan membayar premi (ikut asuransi), atau
tidak?
Misalkan Ali menerima game diatas (tidak ikut asuransi) sehingga
b.
kekayaannya sekarang hanya Rp 4.000. jika Ali mengikuti ulang permainan
ini dan kembali ditawarkan untuk ikut asuransi. Apakah Ali akan
membelinya ?
W0
= 5.000
E(W) = 0.5 (4.000) + 0.5(6.000)
= 5.000
Certainly Equivalent Wealth (CEW) = 0.5ln(4.000) + 0.5ln (6.000)
= 8.50
e8.50 = 4.915
Dengan demikian, risiko adalah : CEW – E ( W ) = -85. Jadi, besarnya premi
untuk risiko ini adalah 85 (fair premi). Karena premi sebesar 125, tentu saja Ali
tidak bersedia membayarnya (diasumsikan Ali berkarakter risk normal) .
Jika pada tahap pertama saja Ali tidak bersedia mengikuti asuransi, berarti
demikian juga pada tahap II. Alasannya jika tahap pertama gagal, berarti tahap II
peluang berhasil akan lebih besar. Dengan demikian, sudah tentu nilai premi akan
lebih besar dibandingkan risiko premi.
2.8. Karakteristik Manusia
Manusia merupakan unsur penting dalam manajemen investasi (secara
khusus) dan juga dalam manajemen keuangan (secara umum). Manusia (men)
merupakan sisi yang lain dari uang (money). Mengapa demikian? Karena keputusan
keuangan atau investasi ditentukan oleh manusia. Dalam hal ini, teori menyebutnya
sebagai agen (agency theory). Dalam investasi, peran manusia ini sama pentingnya
dengan informasi. Informasi yang dikumpulkan merupakan modal awal, selanjutnya
karakteristik
manusialah
yang
mempengaruhi kinerja investasi.
124
menentukan.
Karakteristik
agen
ini
akan
Karakteristik ini berkenaan dengan cara pandang terhadap risiko yang
mungkin dihadapi. Sebagaimana doktrin investasi yang popular, yakni high risk high return, maka berarti pula low risk -low return. Doktrin ini secara langsung
menunjukkan adanya pilihan investasi, dan salah satu faktor penentu dominan yang
menentukan pilihan adalah karakter manusianya. Ada yang tidak menyukai risiko
(risk averter), netral terhadap risiko (risk neutral) ataupun yang menyukai risiko (risk
lover). Lalu apakah ciri dari karakteristik itu ?
Investor dikatakan sebagai risk averter jika: (i) untuk suatu pilihan investasi
yang memberikan hasil „fair value/game‟. (ii) tentu saja lebih suka banyak
dibandingkan sedikit (more is better, mib), dan (iii) jika melakukan investasi pada
aset berisiko maka prasyarat yang dibuat mestilah rate of return dari aset berisiko
itu lebih besar dibandingkan aset bebas risiko (risk free).
Jika aj merupakan proposi yang ditanamkan pada aset berisiko, dan w o
merupakan kekayaan awal, maka arf = wo -

j
a j ; di mana arf merupakan proporsi
yang ditanam pada aset bebas risiko. Jika umur investasi dimisalkan satu periode,
maka besarnya kekayaan investor setelah satu periode (W) adalah :
W = [(wo -

j
a j ) (1 + rf)] +
W = [(wo (1 + rf)] +

j

j
a j (1  rj )
a j (rj  rf )
(7a)
(7a)
2.9. Teori Portofolio Modern (Modern Portfolio Theory, MPT)
Markowitz (1952) dianggap sebagai bapak teori portofolio modern yang telah
mengembangkan prinsip-prinsip dasar teori portofolio yang banyak diaplikasikan dalam
manajemen portofolio sekuritas. Markowitz‟s (1952) melakukan analisis terhadap keputusan
investasi individu dibawah kondisi ketidakpastian menggunakan analisis mean-variance.
Pendekatan ini terhadap persoalan keputusan dibawah ketidakpastian telah banyak
menginspirasi perkembangan MPT.
Markowitz adalah yang pertama kali membangun pengukuran secara spesifik tentang
resiko portofolio dan untuk memperoleh expected return dan risiko bagi portofolio
berdasarkan pada hubungan kovarian. Kontribusi penting dari ajaran Markowitz adalah
perbedaan antara variabilitas return dari suatu sekuritas individual dari suatu risiko
portofolio. Dengan kata lain, risiko portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan semua
risiko aset-aset yang ada dalam portofolio, tetapi harus dihitung dari kontribusi risiko aset
tersebut terhadap risiko portofolio, atau diistilahkan dengan kovarian. Kovarian adalah
suatu ukuran absolut yang menunjukkan sejauhmana return dari dua sekuritas dalam
portofolio cenderung untuk bergerak secara bersama-sama
125
2.10. Analisis Risiko Portofolio
Dalam manajemen portofolio dikenal adanya konsep pengurangan risiko sebagai
akibat penambahan sekuritas ke dalam portofolio. Konsep ini merupakan konsep
yang sangat penting dalam pemahaman risiko portofolio. Konsep ini menyatakan
bahwa jika kita menambahkan secara terus-menerus jenis sekuritas ke dalam
portofolio kita, maka manfaat pengurangan risiko yang kita peroleh akan semakin
besar sampai mencapai titik tertentu pengurangan tersebut mulai berkurang.
Konsep ini sejalan dengan law of larger number dalam statistik, yang
menyatakan bahwa semakin besar ukuran sampel, semakin besar kemungkinan
rata-rata sampel mendekati nilai yang diharapkan dari populasi. Pengukuran risiko
dalam portofolio juga hampir sama dengan prinsip asuransi, di mana dalam prinsip
ini perusahaan asuransi akan mengurangi risiko dengan membuat sebanyak
mungkin polis asuransi.
Dalam memahami konsep risiko portofolio, kita bisa mengasumsikan bahwa
return sekuritas yang ada dalam portofolio tidak saling mempengaruhi satu dengan
lainnya, sehingga risiko portofolio bisa diestimasi dengan mengukur varians
portofolio tersebut.
σp =
i
n1 / 2
(8)
2.11. Diversifikasi
Untuk menurunkan risiko portofolio, maka langkah yang tepat dilakukan
investor adalah diversifikasi, yaitu membentuk portofolio sedemikian rupa hingga
resiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi return yang diharapkan. Investor
mungkin saja berpikir bahwa untuk melakukan diversifikasi portofolio, cara paling
mudah adalah dengan memasukkan semua kertas aset ke dalam portofolio. Di sisi
lain, beberapa investor lainnya mungkin berpendapat bahwa diversifikasi portofolio
bisa saja dilakukan dengan memfokuskan pilihan hanya pada satu kelas aset,
saham misalnya.
Diversifikasi Random
Diversifikasi random atau „diversifikasi secara naif‟ terjadi ketika investor
menginvestasikan dananya secara acak pada berbagai jenis saham yang berbeda
atau pada berbagai jenis aset yang berbeda dan berharap bahwa varians return
126
sebagai ukuran resiko portofolio tersebut akan bisa diturunkan. Dalam hal ini,
investor memilih aset-aset yang akan dimasukkan kedalam portofolio tanpa terlalu
memperhatikan karakteristik aset-aset bersangkutan.
Diversifikasi Markowitz
Untuk memperoleh manfaat pengurangan resiko yang lebih optimal dari
diversifikasi, tentunya kita tidak bisa mengabaikan begitu saja informasi-informasi
penting tentang karakteristik aset-aset yang akan dimasukkkan dalam portofolio,
seperti yang dilakukan dalam diversifikasi random. Dengan memperhitungkan
karakteristik aset seperti tingkat return yang diharapkan serta klasifikasi industri
suatu aset, kita akan menjadi lebih selektif dalam memilih aset-aset yang mampu
memberikan manfaat diversifikasi yang paling optimal.
Diversifikasi yang lebih efisien dari diversifikasi secara random adalah
diversifikasi model Henry Markowitz dan dikenal sebagai diversifikasi Markowitz.
Nasihat Markowitz yang sangat penting dalam diversifikasi portofolio adalah
“janganlah menaruh semua telur ke dalam satu keranjang”, karena kalau keranjang
tersebut jatuh, maka semua telur yang ada dalam keranjang tersebut akan pecah.
Dalam konteks investasi, ajaran tersebut bisa diartikan sebagai “janganlah
menginvestasikan semua dana yang kita miliki hanya pada satu aset saja, karena
jika aset tersebut gagal, maka semua dana yang telah kita investasikan akan
lenyap”.
Koefisien Korelasi (i,j)
Suatu ukuran statistik yang menunjukkan pergerakan bersamaan relatif (relative
co-movements) antara dua variabel. Dalam konteks diversifikasi, ukuran ini akan
menjelaskan sejauhmana return dari suatu sekuritas terkait satu dengan lainnya.
Nilainya terletak antara –1 dan +1
Jika
i,j = +1 berarti korelasi positif sempurna
Jika
i,j = -1 berarti negatif sempurna
Jika
i,j = 0 berarti tidak ada korelasi
Ada beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan ukuran koefisien korelasi
dalam konsep diversifikasi, yaitu:
1. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna (+1) tidak
akan memberikan manfaat pengurangan resiko
2. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan mengurangi resiko
portofolio secara signifikan
127
3. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi negatif sempurna (-1) akan
menghilangkan resiko kedua sekuritas tersebut.
4. Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstreem tersebut (+1, 0 dan –1)
sangat jarang terjadi.
Kovarian
Kovarian adalah ukuran absolut yang menunjukkan sejauhmana dua variabel
mempunyai kecenderungan untuk bergerak secara bersama-sama. Dalam konteks
manajemen portofolio, kovarians menunjukkan sejauhmana return dari dua
sekuritas mempunyai kecenderungan bergerak bersama-sama. Kovarians bisa
mempunyai nilai positif, negatif ataupu nol. Misalnya jika kita menggabungkan dua
sekuritas A dan B. Kovarian positif berarti kecenderungan dua sekuritas bergerak
dalam dua arah yang sama; jika return sekuritas A naik, maka return sekuritas B
juga akan mengalami kenaikan. Kovarian dapat berupa :
1) Positif, terjadi jika return dari 2 sekuritas bergerak ke arah yang sama
(apabila return sekuritas A meningkat begitu pula return dari saham B, vice
versa). Apabila kovarian adalah positif maka koefisien korelasi juga positif.
2) Negatif, terjadi jika return dari 2 sekuritas bergerak ke arah yang berbeda
(apabila return sekuritas A meningkat maka return dari saham B akan
menurun, vice versa). Apabila kovariannya adalah negatif maka koefisien
korelasi juga negatif.
3) Zero, terjadi jika return dari masing-masing sekuritas adalah independen
atau tidak saling berkaitan dan tidak memiliki pengaruh satu sama lainnya.
 Rumus untuk menghitung covariance :
 AB =
 R
m
i 1
A ,i
 E R A RB ,i  E RB pri
(9)
Keterangan :
 AB
: covariance antara sekuritas A dan B
RA
: one possible return on security A
E (RA)
: the expected value of return on security A
m
: a numbers of likely outcomes for a security for the period
 Hubungan antara covariance dan correlation coefficient:
ρAB = σAB/ σA σB  σAB=
128
ρAB σA σB
(10)
Contoh Soal Perhitungan
Soal 1
Tabel berikut ini menunjukkan probabilitas return saham A dan saham B pada
beberapa kondisi Rupiah
Kondisi Rp
Probabilitas
Return Saham A
Return Saham B Portofolio
Rp Menguat
0,4 (0,3)
(40%) 50%
15% (20%)
Rp Normal
0,5 (0,2)
(20%) 30%
25%
(25%)
Rp. Melemah
0,1 (0,1)
(10%) 10%
30%
(25%)
Berdasarkan atas informasi diatas, jawab pertanyaan berikut:
1. Hitung expected return Saham A = E(RA)
2. Hitung expected return Saham B = E (RB)
3. Hitung risiko saham A
4. Hitung Risiko saham B
5. Hitung covariance return saham A & B
6. Hitung korelasi return saham A & B
7. Berdasarkan jawaban 1 & 2, saham mana yang kinerjanya terbaik
8. Berdasarkan jawaban 3 & 4, saham mana yang kinerjanya terbaik
9. Berdasarkan jawaban 1,2, 3 dan 4 saham mana yang kinerjanya terbaik
10. Jika investor menginvestasikan 50% uangnya dalam saham A dan 50% saham
B, lengkapi portofolio dalam tabel diatas
11. Hitunglah expected return portofolio
129
12. Hitunglah risiko portofolio
Jawaban
1. E(RA) = (0,4) (0,5) + (0,5) (0,3) + (0,1) (0,1) = 0,36  36%
2. E(RB) = (0,4) (0,15) + (0,5) (0,25) + (0,1) (0,3) = 0,215  21,5%
3. Risiko Saham A
RA
0,5
RA – E(RA )
0,5 -0,36 = 0,14
[RA – E(RA )]2
Pr
RA – E(RA )2 Pr
0,0196
0,4
0,00784
0,3
0,3-0,36= -0,06
0,0036
0,5
0,0018
0,1
0,1-0,36= -0,26
0,067
0,1
0,00676
Σ2 = 0,0164
σA = (0,0164)1/2 = 0,1281 = 12,81 %
4. Risiko Saham B
RB
RB – E(RB )
RB – E(RB )2
Pr
RB – E(RB )2
Pr
0,15
-0,065
0,004225
0,4
0,00169
0,25
0,035
0,001225
0,5
0,0006125
0,30
0,085
0,0007225
0,1
0,0007225
σ2
=
0,003025
σB = (0,003025)1/2 = 0,055 = 5,5 %
130
5. Covarian Saham A dan Saham B
RA – E(RA )
RB – E(RB )
(1)
(2)
(1) x (2) = (3) Pr (4)
(3) x (4)
0,14
-0,065
-0,0091
0,4
-0,00364
-0,06
0,035
-0,0021
0,5
-0,00105
-0,26
0,085
-0,0221
0,1
-0,00221
σAB= -0,0069
6.Koefisien Korelasi
ρAB = -0,0069/(0,1281) (0,055) = -0,9793
7. Saham A kinerja lebih baik dari saham B karena expected return saham A lebih
tinggi dari expected return saham B
8. Saham B kinerja lebih baik dari saham A karena risiko saham B lebih rendah dari
risiko saham A
9. Koefisien Variaasi = KV
KV = Standard Deviasi return/ Expected Return
KVA = σA / E(RA ) = 0,1281/0,36 = 0,3558 = 35,58%
KVB = σB / E(RB ) = 0,055/0,215 = 0,2558 = 25,58%
Saham B lebih kinerjanya dari Saham A karena memiliki KV yang lebih rendah dari
saham B
131
10. Return portofolio (Rp)
(0,5) (0,5) + (0,5) (0,15)
= 0,325
(0,5) (0,3) + (0,5) (0,25) = 0,275
(0,5) (0,1) + (0,5) (0,3)
= 0,2
11. Expected Return Portofolio = E(Rp)
E(Rp) = (0,4) (0,325) + (0,5) (0,275) + (0,1) (0,2) = 0,2875
Atau
E(Rp) = (0,5) (0,36) + (0,5) (0,215) = 0,2875
12. Risiko Portofolio
 p  w12 12  w22 22  2 w1  w2  1, 2   1 2 
1/ 2
σp = [ (0,5)2(0,0164) + (0,5)2 (0,003025) + 2 (0,5) (0,5) (-0,0069)]
= 0,00140625
= 0,0375
= 3,75
132
BAB XII
RISIKO DAN RATE OF RETURN
TEORI DAN PENERAPAN
Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbritrase Pricing Model adalah merupakan
teori-teori penetapan harga dari aktiva yang menggandung risiko. Teori ini
bermanfaat karena membantu investor dalam menentukan rate of retutn atas suratsurat berharga yang mengandung risiko. Selain itu teori ini dapat diterapkan dalam
capital budgeting, cost of capital dan penilaian surat berharga.
Hubungan antara Garis Pasar Modal ( Capital Marke Line = CML ) Capital
Asset Pricing Model ( CAPM ).
Persamaan untuk CML adalah :
E(Rm) - Rf
E (Rp) =
Rf + (Rp) [
]
m
dimana :
E (Rp) =
Rf
=
E (Rm) =
m
=
 (Rp) =
return portofolio yang diharapkan
risk free rate
return portofolio pasar yang diharapkan
standard deviasi portofolio pasar
standard deviasi return portofolio
Dalam persamaan tersebut menggunakan standard deviasi sebagai tolak ukur
risiko untuk memperkirakan return semua portofolio yang diharapkan
sepanjang garis pasar modal (CML)
Semua titik sepanjang CML menunjukkan kombinasi dari riskless asset dan
portofolio pasar.
CML hanya dapat untuk memperkirakan return yang diharapkan atas surat
berharga yang efisien atau portofolio sepanjang garis tersebut. Oleh karena
133
itu CML tidak dapat dipergunakan untuk memprediksi return yang diharapkan
atas surat berharga diluar garis tersebut.
Untuk surat berharga yang efisien, tidak ada hubungan yang unique antara
standard deviasi dan return yang diharapkan.
Risiko total atas suatu asset (yang ditunjukkan oleh standard deviasi atau
varians) terdiri atas risiko yang dapat dideversifikasikan (deversifiable risk)
dan risiko yang tak dapat dideversifikasikan (undeversifiable risk).
Risiko yang dapat dideversifikasikan memiliki ciri-ciri : (i) risiko tersebut tidak
berkorelasi dengan portofolio pasar, (ii) dapat dihilangkan dengan
deversifikasi (costless), (iii) tidak relevan di dalam menentukan risk rate of
return.
Risiko yang tak dapat dideversifikasikan, ciri-cirinya : (i) berkorelasi dengan
portofolio pasar, (ii) ditunjukkan dengan koefisien beta () =
Cov ( Rj, Rm)
=
Var (Rm)
Persamaan CAPM adalah :
E (Rj) =
Rf +  j [ E(Rm) – Rf]
Gambar 14.1
Hubungan antara Capital Market Line (CML)
134
dengan Security Market Line (SML)
CAPM menggunakan beta () sebagai tolak ukur risiko untuk memperkirakan
return surat berharga. CAPM juga disebut dengan Security Market Line (SML).
Dan dalam keadaan keseimbangan, semua surat berharga (apakah efisien
atau tidak) harus dihargai sesuai dengan SML.
Harga atau risiko per unit adalah sama baik untuk capital market line maupun
security market line.
Harga risiko tersebut adalah :
E(Rm) - Rf
Harga risiko =
m
Karakteristik koefisien beta () dan CAPM
Sesuai dengan garis surat berharga (security market line), tingkat keuntungan
yang diisyaratkan atas asset adalah sama dengan tingkat bunga bebas risiko
(risk free rate) ditambah dengan faktor penyesuaian risiko (risk-adjustment
factors).
Risk premium pasar [E (Rm) – Rf] ditimbang dengan indeks risiko sistematis
atau risiko yang tidak dapat dideversifikasikan yaitu sebesar beta ().
Jika  = 1, maka return atas surat berharga akan berfluktuasi persis sama
dengan fluktuasi return pasar. Tingkat keuntungan yang diisyaratkan sama
dengan return pasar.
Jika  < 1, maka fluktuasi return surat berharga lebih kecil daripada fluktuasi
return pasar. Dan tingkat keuntungan yang diisyaratkan lebih kecil daripada
return pasar.
Jika  > 1, maka return surat berharga berfluktuasi lebih besar daripada
fluktuasi return pasar. Sehingga required rate of return (tingkat keuntungan
yang diisyaratkan) lebih besar daripada return pasar.
Koefisien beta portofolio (p) asset adalah merupakan rata-rata tertimbang
beta surat berharga secara individu ( j) yang ditimbang (dibobot) dengan nilai
asset secara relatif terhadap nilai portofolio.
Perusahaan dapat dipandang sebagai portofolio asset yang mengandung
risiko atau proyek yang berisiko.
Koefisien beta perusahaan (risiko yang tidak dapat dideversifikasikan)
dengan demikian adalah sebesar rata – rata tertimbang beta proyek-proyek
yang dimiliki perusahaan.
Beta satu surat berharga mencerminkan stabilitas atau ketidak-stabilitas
perusahaan yang bersangkutan dan kebijakan manajemen. Kecuali koefisien
beta (), semua parameter dalam CAPM diukur atas dasar nilai pasar yang
objektif.
135
Dalam CAPM terkandung empat elemen rate of return nominal :
Rf termasuk tingkat bunga riil yang diharapkan, tingkat inflasi yang
diharapkan dan tingkat risiko likuiditas.
[E (Rm) – Rf]  j termasuk faktor risiko. Yang perlu diingat adalah bahwa
perubahan tingkar inflasi yang diharapkan tidak akan merubah slope garis
surat berharga [SML = E(Rm) – Rf], kecuali hanya menggeser garis surat
berharga tersebut naik. Rf akan pindah ke Rf + tingkat inflasi (i).
CAPM dan Biaya Modal Perusahaan.
Biaya utang yang berisiko
Tingkat bunga obligasi adalah sama dengan tingkat bunga keuntungan yang
dipergunakan untuk mempresentvaluekan pembayaran yang diharapkan atas
obligasi tersebut.
Dalam penentuan harga pasar hanya risiko yang tidaka dapat
dideversifikasikan saja yang diperhatikan. Return portofolio obligasi yang
well-deversified adalah sama dengan risk free rate dan sama dengan risk
adjusted rate.
Sedangkan risiko yang berkaitan dengan portofolio pasar maka risk adjusted
rate akan lebih besar daripada risk free rate. Koefisien beta akan positif;
CAPM dapat digunakan untuk mencari beta () apabila tingkat keuntungan
yang diminta, return pasar dan risk free rate diketahui.
Cost of equity (Biaya modal sendiri)
Koefisien beta saham lebih mudah diestimasikan karena ketersediaan dan
harga saham yang cukup.
Di Indonesia banyak biro jasa yang bergerak dibidang pengolahan data.
Perkembangan pasar modal sejak 1987 yang mulai meningkat diikuti oleh
tumbuhnya lembaga-lembaga yang bergerak dibidang surat berharga.
Koefisien beta saham digunakan dalam CAPM untuk menentukan tingkat
keuntungan yang diisyaratkan atau biaya modal saham (biaya modal sendiri).
Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)
D
E
WACC = kd (1 – T)
+ ke
D+E
D+E
kd dan ke diestimasikan dengan beta utang dan beta equity dalam Capital
Assets Pricing Model.
D/(D + E) dan E/(D + E) menunjukkan target nilai pasar utang dan modal
sendiri dibagi dengan nilai pasar perusahaan.
Aliran kas didiscounted dengan menggunakan biaya modal rata-rata
tertimbang (WACC) akan menghasilkan nilai pasar total perusahaan. Nilai (V)
= D + E.
136
CAPM dan Capital Budgeting
Semua proyek harus menghasilkan return paling tidak sebesar return yang
diisyaratkan dalam CAPM untuk proyek tersebut atau ekuivalen dengan
risikonya.
Setiap proyek yang berbeda memiliki biaya modal rata-rata tertimbang yang
berbeda. WACC proyek tidak sama dengan WACC perusahaan.
Biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan yaitu merupakan rata-rata
tertimbang biaya semua proyek yang dimiliki perusahaan.
Jika satu proyek menghasilkan return lebih besar daripada biaya modal ratarata tertimbangnya, seperti diisyaratkan dalam CAPM, maka akan
menghasilkan net present value yang positif.
Risiko dan konsep waktu. Di dalam kerangka satu periode, CAPM dapat
dipergunakan untuk mendapatkan NPV dengan salah satu dari dua tehnik.
Risk adjusted discount rate. Dengan cara ini maka PV (Present Value)
ditemukan dengan mendiscount atau mempresent valuekan arus kas (Ci)
dengan discount rate sebesar risk adjusted rate yang telah ditentukan dalam
CAPM.
E (Ci)
PV =
1 + E (Rj)
E(Rj) dapat ditulis sebagai Rf +  j [E(Rm) – Rf]
E(Ri)
PV =
I + Rf +  j [E(Rm) – Rf]
Seperti dalam berbagai capital budgeting NPV = PV – I. Jika NPV investasi
tersebut positif maka proyek harus diterima, NPV negatif berarti proyek harus
ditolak.
Metode equivalen dalam kepastian dengan cara mengurangi aliran kas yang
diharpakan dengan risk premium dan kemudian didiscountedkan dengan risk
free rate of return. Certainty equivalent risk premium dinyatakan = g
Cov(Ci,Rm).
E(Rm) - Rf
g =
2m
Present value (PV) aliran kas kemudian dapat dinyatakan :
E(CF) – g Cov(Ci,Rm)
137
PV =
1 + Rf
Dan seperti sebelumnya, NPV = PV – I.
Untuk proyek yang lebih dari satu periode, dapat dilakukan dengan menyesuaikan
metode ekuivalen ke
Metode risk-adjusted discount rate dimana tidak diperlukan penyesuaian
untuk mengevaluasi proyek yang berperiode ganda (lebih dari satu periode).
Dan NPV = PV – Investasi
Untuk menggunakan metode ekuivalen kepastian dalam kerangka multi
periode, diperlukan dua tahap yaitu : (i) menghitung faktor ekuivalen
kepastian, (ii) aliran kas setiap tahun kemudian disesuaikan dengan faktor
ekuivalen dan baru didiscount dengan tingkat bunga bebas risiko.
NVP = PV- Investasi, dan Fe = Faktor Ekuivalen
E. Apabila menggunakan metode tersebut maka asumsi yang perlu diperhatikan
adalah bahwa resiko systematic (yang ditunjukkan dengan koefisien beta) proyek
atau investasi tidak berubah. Dan risk-adjusted discount rate harus diubah. Dan risk
premium ekuivalen kepastian juga harus dirubah.
VI. Faktor-faktor yang mempengaruhi koefisien beta (
perusahaan :
A. Business Line, risiko bisnis
1. Pengaruh siklis pendapatan perusahaan
2. Pengaruh leverage operasi
B.
138
Leverage Finansial
1. Beta meningkat secara linier dengan meningkatnya leverage
financial.
2. (equity) = (asset) + [ (asset) – (utang)]B/S
C. Faktor-faktor lainnya termasuk :
1. Kebijakan dividen payout
2. Posisi likuiditas perusahaan
3. Skala perusahaan (luas perusahaan)
4. Tingkat pertumbuhan rate of return
D. Untuk mengestimasikan beta suatu proyek, akan lebih baik dengan
membandingkan hasil perhitungan kita dengan koefisien beta yang
dikeluarkan oleh biro penyedia jasa dibidang ini.
VII. Bukti empiris dalam CAPM
Secara empiris capital asset pricing model (CAPM) dapat dinyatakan dengan
persamaan :
Perhatikan bahwa CAPM secara empiris tersebut adalah berbeda dengan
CAPM secara teoritis yang dapat dinyatakan sebagai :
Perbedaan tersebut karena tiga hal :
1. subscrip waktu dalam CAPM secara empiris
2. ada term error (
3. tidak ada harapan operator (analis) karena CAPM dites (diuji) dengan
menggunakan data masa lalu
Pengujian CAPM ditulis sebagai :
Jika CAPM adalah benar maka syarat berikut ini harus dipenuhi :
Konstanta (a) seharusnya tidak berbeda secara nyata dengan nol
seharusnya hanya merupakan faktor yang menerangkan rate of return;
pebnambahan variable lain dalam regresi tersebut seharusnya tidak
mempengaruhi kemampuan menjelaskan (explanatory power).
Hubungan dalam model tersebut bersifat linier dalam beta ( ); koefisien arah
sebesar (b) dan intersep (konstanta) sebesar a.
Koefisien dari beta (
seharusnya sama dengan (
139
.
Daloam jangka panjang,
seharusnya lebih besar daripada
; yang itu
berarti bahwa hubungan linier tersebut seharusnya memiliki koefisien arah
(slope) yang positif.
Bukti pengujian CAPM yang mengakibatkan untuk menolak CAPM :
Konstanta (a) berbeda secara nyata dengan nol dan koefisien dari beta (
kurang dari
. Hal tersebut berarti bahwa surat berharga dengan beta
yang rendah menghasilkan return yang lebih besar daripada yang
diestimasikan dengan CAPM dan surat berharga dengan beta yang tinggi
menghasilkan return yang lebih rendah daripada yang diestimasikan oleh
CAPM.
Faktor-faktor lain turut berpengaruh seperti: (i) P/E ratio yang rendah dari
portofolio melebihi yang diperkirakan dalam CAPM, (ii) skala perusahaan
yang lebih kecil berprestasi melebihi yang diperkirakan dalam CAPM, (iii)
requid rate of return meningkat dengan tingkat yang lebih tinggi dengan
dividen yield.
VIII. Arbitrage Pricing Model (APM)
menjelaskan return surat berharga.
menggunakan
berbagai
faktor
untuk
Seperti halnya CAPM, maka APM hanya memperhatikan resiko yang
sistematis saja.
Di dalam CAPM, risiko sistematis didasarkan hanya atas return pasar dan
sensivitas setiap asset (koefisien beta) terhadap return pasar.
Di dalam APM, risiko sistematis dan return asset didasarkan atas beberapa
variable ekonomi makro. Secara umum terdapat empat variabel: (i) produksi
industry (portofolio pasar), (ii) perubahan risk premium, (iii) liku-liku (twist)
kurva yield, yang diukur dengan perbedaan antara yield atas obligasi
pemerintah jangka panjang dan jangka pendek, (iv) inflasi yang tidak dapat
diperkirakan.
APM mendasarkan atas konsep arbitrase portofolio yang tidak boleh ada atau
berlangsung dalam keseimbangan pasar. Karakteristik arbitrase portofolio
adalah :
Tanpa risiko
Tanpa permintaan capital investment
Return yang positif
Penyajian arbitrase portofolio
Eliminasikan risiko yang dapat dihindarkan dengan cara mendeversifikasikan
investasi pada berbagai surat berharga
Hilangkan risiko sistematis dengan memilih asset dengan melihat rata-rata
tertimbang risiko yang sistematis sehingga secara keseluruhan akan sama
dengan nol
Dengan kondisi tersebut di atas, dalam keseimbangan pasar return portofolio
akan menjadi nol dan tidak positif
140
Formulasi arbitrage pricing model (APM) :
Dimana
E( ) = return yang diharapkan atas asset j
= risk free rate
= return yang diharapkan atas portofolio
= sensivitas asset
terhadap
Sesuai dengan APM, return yang diharapkan atas surat berhargta adalah
sama dengan risk free rate ditambah dengan risk premium
. Risk
premium tidak lain adalah perkalian antar harga pasar risiko dengan
sensivitas asset .
CAPM adalah ekuivalen dengan APM faktor tunggal, dalam APM
menggunakan return pasar (
sementara dalam APM menggunakan
.
Koefisien beta dalam CAPM adalah ekuivalen dengan
dalam APM.
IX. Penerapan dan bukti empiris arbitrage pricing model.
APM dapat dipergunakan dalam kondisi yang persis sama dengan kondisi
dalam CAPM sebagai contoh untuk menentukan biaya modal, penilaian surat
berharga dan capital budgeting.
Hasil APM akan melengkapi hasil CAPM dalam beberapa penerapan :
Estimasi biaya modal
Eliminasi pengaruh skala perusahaan
APM dapat menerangkan residual CAPM tetapi tidak sebaliknya
Kelebihan APM disbanding CAPM :
Tidak ada asumsi tentang distribusi empiris return asset
Ekuilibrium return adalah tergantung atas beberapa faktor tidak hanya beta
APM memungkinkan penentuan harga relatif beberapa subset asset
Tidak memerlukan persyaratan dalam pasar portofolio tidak seperti halnya
dalam CAPM yang mensyaratkan adanya pasar potofolio yang efisien.
SOAL DAN PENYELESAIANNYA
14.1
Lion Star Co sedang mempertimbangakan dua investasi yang bersifat
mutually exclusive. Setiap proyek memerlukan dana senilai Rp 5.000.000,- dan
memiliki usia ekonomis delapan tahun. Aliran kas tahunan diperkirakan :
141
Proyek A
Proyek B
Prob.
Aliran Kas
Prob.
Aliran Kas
0,30
Rp 750.000,-
0,5
0,40
1.000.000,-
0,1
1.000.000,-
0,30
1.250.000,-
0,4
2.500.000,-
Rp
0,-
Lion Star Co telah menentukan untuk mengevaluasi proyek yang berisiko dengan
12% dan yang kurang berisiko dengan 10%.
Diminta :Berapa nilai yang diharapkan dari aliran kas bersih tahunan setiap proyek?
Proyek manakah yang lebih berisiko? Berapa risk-adjusted NVP untuk
setiap proyek?
Jawaban :
Aliran kas yang diharapkan proyek A :
= 0,3(750.000) + 0,4(1.000.000) + 0,3(1.250.000)
= Rp 1.000.000,Aliran kas yang diharapkan proyek B :
= 0,5(0) + 0,1(1.000.000) + 0,4(2.500.000)
= Rp 1.100.000,Proyek B adalah lebih berisiko jika dibanding dengan proyek A, karena
memiliki variabilitas aliran kas yang diharapkan lebih besar daripada proyek
A. untuk mengeceknya anda dapat menghitung varians aliran kas setiap
proyek tersebut!
= Rp 5.000.000 + 5,3349(Rp 1.000.000)
= + Rp 334.900,= -Rp 5.000.000 + 4,9676 (Rp 1.100.000)
= Rp 464.360,Melihat NPV kedua proyek tersebut maka sebaiknya dipilih proyek B karena
NPV proyek B lebih besar daripada NPV proyek A, meskipun lebih besar
risikonya.
14.2
Berikut data tentang tiga proyek yang sedang dipertimbangkan :
Proyek
O
142
Estimasi Beta (
0,9
P
1,3
Q
2,1
E(
= 12%
= 6%
Diminta :Berapakah tingkat keuntungan yang diisyaratkan untuk setiap proyek
tersebut ?
Jawaban :
Proyek O :
=
0,06 + 0,9(0,12 – 0,06)
= 11,4%
Proyek P :
Proyek Q :
=
0,06 + 1,3(0,12 – 0,06)
=
13,8%
=
0,06 + 2,1(0,12 – 0,06)
=
18,6%
14.3
Kreon Co sedang mempertimbangkan sebuah proyek dengan initial
investment sebesar Rp 4.000.000,- aliran kas bersih (Net Cash Flow) yang
diharapkan adalah sebesar Rp 1.500.000,- setiap tahun selama 5 tahun. Beta proyek
tersebut adalah sebesar 1,5 dan risk free rate sebesar 5% sedangkan premium
pasar 6%.
Diminta: Berapa required rate of return proyek tersebut?
Haruskah proyek tersebut diterima?
Jawaban :
=
+
[E(
= 5% + 1,5 (0,06)
= 14%
NPV
=
= [PVIFA(14%,5th)] Rp 1.500.000 – Rp 5.000.000,= 3,4331 (Rp 1.500.000,-) – Rp 4.000.000,= Rp 5.149.650 – Rp 4.000.000
= Rp 1.149.650,-
143
Dengan discount rate sebesar risk adjusted required rate of return, NPV
proyek tersebut ternyata positif, oleh karena itu proyek tersebut seharusnya
diterima.
14.4 Berikut data tentang usulan sebuah proyek yang berhasil dikumpulkan oleh
devisi perencanaan :
Harga jual per unit = Rp 12.000,Biaya variabel per unit = Rp 18.000,Biaya tetap = Rp 1.200.000,Risk free rate (
Var(
= 6%
= 1%
Kondisi
Prob. (
1
0,2
- 0,03
2
0,6
0,10
3
0,2
0,15
Diminta:
Berapa harga risiko [E(
)-
m? Harga risiko disebut juga dengan lamda ( ).
Jawaban :
Kond.
- E(
1
-0,06
-0,114
0,0130
0,0026
2
0,060
0,016
0,0003
0,0002
3
0,030
0,066
0,0044
0,0009
) = 0,084
144
= 0,0037
g = 6,84
14.5 Diketahui bahwa risk free rate sebesar 5%, return yang diharapkan dari pasar
sebesar 12% dan varians return pasar 1% Net operating income yang diharapkan
(NOI = X) perusahaan Rp 1.200.000,- Covarians antara net operating income (EAT =
X = NOI) dengan return pasar adalah Rp 10.000,Hitunglah nilai perusahaan dengan metode ekuivalen kepastian?
Hitunglah nilai perusahaan dengan menggunakan metode risk-adjusted
return atau Capital Asset Pricing Model (CPAM).
Jawaban :
Risk premium ekuivalen kepastian = g Cov(
Di mana g = [E(
-
= (12%-5%)/
=7
Dengan demikian risk premium = 7(150.000)
= 1.050.000
Nilai perusahaan = Value Of The Firm = PV=
Nilai perusahaan = PV =
di mana
=
=
=
0,05V + 7(1.500.000) = 1.200.000
145
)
0,05 V = 150.000
V = Rp 3.000.000,-
14.6
Teletron Co memiliki beta utang (
sebesar 0,3 dan beta saham (
sebesar 1,8. Debt to total asset ratio sebesar 40%. ( DER 40 : 60)
Diminta :Berapakah beta perusahaan ?
Apabila perusahaan dapat meningkatkan financial leverage [D/(D+E)] menjadi
60% tanpa merubah risiko utang atau risiko perusahaan secara keseluruhan,
berapakah beta saham yang baru?
Jawaban :
= 40% sehingga
=
[
= 60%
]+
= 0,3(40%) + 1,8(60%)
= 1,2.
Beta perusahaan secara keseluruhan adalah rata-rata tertimbang beta utang
dan beta modal sendiri (equity).
= 60% sehingga
=
=40%%
+(
D/E
= 1,2 + (1,2 – 0,3) (0,6/0,4)
= 1,2 + (0,9) (1,5)
= 2,55
Beta Equity meningkat dengan meningkatnya leverage karena pemegang
saham menghadapi risiko perusahaan yang lebih besar karena leverage yang
semakin besar.
14.7 Obligasi yang berisiko dapat dijual dengan harga Rp 1.087.000,- Return pasar
yang diharapkan sebesar 15% dan risk free rate 8%. Cupon rate obligasi 12% dan
obligasi akan jatuh tempo 4 tahun lagi dengan nilai pelunasan Rp 1.000.000,Kemungkinan cupon tidak dibayarkan adalah sebesar 10% dan nilai pelunasan Rp
850.000,- Berapakah beta obligasi tersebut?
146
CHAPTER XIII
OPTIMAL RISK PORTOFOLIO
1. PENDAHULUAN
Pada bab sebelumnya kita membahas keputusan pengalokasian modal
(capital Allocation). Keputusan ini mengatur bagaimana investor memilih antara
asset bebas risiko dan fortofolio “optimal” asset berisiko. Bab ini akanb
menjelaskan bagaimana membentuk portofolio berisiko yang optimal.
Untuk memulai kita gunakan tingkat yang paling sederhana, dengan
mendiskusikan bagaimana diversifikasi dapat mengurangi variabilitas return
portofolio. Setelah melaksanakan hal dasar tersebut, kita mencari strategi
diversifikasi yang efisien. Kita memulai dengan portofolio yang terdiri dari dua aset
berisiko dan menggunakan contoh tersebut untuk menyelidiki hubungan antara
proporsi investasi dan expected return portofolio dan deviasi standart yang
dihasilkan. Kemudian, kita tambahkan satu aset bebas risiko, T-bill dan menentukan
portofolio optimal. Kita melakukan ini dengan menggabungkan prinsip alokasi
optimal antara aset berisiko dan aset bebas risiko dengan metodologi pembentukan
portofolio berisiko.
Bergerak lebih dari dua asset berisiko, kita dapat menggeneralisasi analisis
kita untuk beberapa aset berisiko. Generalisasi ini bergantung atas beberapa riset,
model pemilihan portofolio Markowitz. Kita membicarakan rangkaian yang efisien
dari portofolio yang berisiko dan memperlihatkan garis alokasi modal yang terbaik
muncul dari logaritma Markowitz.
II. SUB-SUB TOPIK
II.1
Diversivikasi dan Risiko Portofolio
Anadai portofolio kita terdiri dari satu saham, Digital Equipment Corporation.
Maka sumber risikonya adalah pertama risiko pasar seperti keadaan ekonomi,
siklus bisnis, tingkat inflasi, tingkat bunga, dan nilai tukar. Disamping faktor
ekonomi, faktor yang khusus melekat pada perusahaan seperti suksesnya bagian
litbang dan perubahan personal perusahaan juga mempengaruhi Digital.
147
Misalnya, kita membentuk portofolio dengan memasukkan saham lain ke
dalam portofolio kita yang terdiri dari 50% saham Exxon dan 50% Digital. Sepanjang
pengaruh spesifik perusahaan berbeda, maka risiko portofolio akan berkurang.
Misalnya, ketika harga minyak turun, merugikan Exxon, harga computer semakin
naik, menguntungkan Digital. Kedua, pengaruh saling kompensasi, dan
menstabilisir return portofolio. Hal seperti yang diceritakan di atas adalah
diversifikasi portofolio. Kita dapat mendiversifikasi dengan lebih banyak saham
sehingga risiko portofolio terus turun. Akhirnya, bagaimana pun juga kita tidak
dapat menghindari risiko seluruhnya. Pada dasarnya, semua saham akan
dipengaruhi oleh faktor-faktor makroekonomi, kita tidak dapat menghindari risiko
yang timbul akibat faktor tersebut.
Risiko yang tidak bisa dihindari disebut market risk atau systematic risk atau
nondiversifiable risk. Sebaliknya risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan
diversivikasi disebut unique risk atau firm-spesific, atau nonsystematic risk, atau
diversifiable risk.
II.2
Portofolio yang Terdiri dari Dua Aset Berisiko
Membentuk portofolio berisiko yang optimal adalah tugas yang sulit. Kita
akan memulai dengan yang mudah terlebih dahulu lalu kembali menelusuri
bagaimana kita dapat menggeneralisasi teknik itu dalam rangka mengaplikasikan
pada kasus yang lebih realistik.
Asumsikan untuk tujuan ini bahwa investor terbatas pada dua saha: Digital
Equipment Corporation dan Exxon dengan data sebagai berikut :
Digital
Exxon
Expected return, E(r)
.20
.15
Standart Deviation,
.45
.32
Covariance, Cov
.0475
Correlation Coefficient,
.33
Proporsi
diinvestasikan pada Digital, dan sisanya,
diinvestasikan pada Exxon. Rate of return portofolio ini adalah :
Dimana,
148
, disimbolkan
,
= return portofolio
= return saham Digital
= return saham Exxon
Maka expected return fortofolio adalah :
(2.1)
Sedangkan variannya adalah :
+
(2.2)
Cara lain untuk menyatakan varian portofolio adalah:
Selanjutnya, perlu diketahui bahwa :
Seperti dijelaskan pada bab 5 bahwa varian portofolio berkurang jika nilai kovarianb
negative. Ini adalah kasus hedging aset. Ingat dari bab 5, kovarian dapat ditulis
sebagai berikut :
Kita substitusikan ke persamaan 2.2, kita dapat menuliskan kembali varian dan
deviasi standart :
(2.3)
(2.4)
Kita perhatikan bahwa kovarian akan menambah paling besar saat kolerasinya
tertinggi atau sama dengan 1. Dalam hal ini bagian sebelah kanan persamaan
adalah akar sempurna, sehingga kita dapat menuliskannya sebagai berikut :
Atau
Dengan kata lain, deviasi standart portofolio dalam hal kolerasi positif sempurna
adalah rata-rata tertimbang daripada komponen deviasi standart.
Bisa seberapa rendah deviasi standart? Nilai paling rendah koefisien kolerasi
adalah -1, dalam hal ini varian portofolio adalah :
149
Dimana
= -1, investor mempunyai peluang untuk membentuk posisi hedging
sempurna jika proporsi portofolio dopilih sebagai berikut :
Deviasi standard portofolio akan menjadi nol.
Bila kita masukkan data yang ada maka diperoleh :
(2.5)
(2.6)
Pengaruh expected return portofolio digambarkan seperti gambar 7.3. Ketika
proporsi yang diinvestasikan pada Digital berkisar dari nol ke 1 (begitu pula Exxon
dari 1 ke nol), expected return portopolio bergerak dari 15% expected return Exxon)
ke 20% (expected return Digital).
Sudah barang tentu, memvariasikan proporsi investasi berpengaruh terhadap
devisi standard portofolio. Table 7.3 menyajikan deviasi standard untuk proporsi
investasi yang berbeda dihitung dari persamaan 2.3 dan 2.4 dengan nilai koefisien
kolerasi .33, juga untuk nilai koefisien kolerasi lainnya. Gambar 7.4 menunjukkan
hubungan antara deviasi standard dan proporsi portofolio.
Tingkat minimum deviasi standard yang mana dapat dipegang? Untuk nilai
parameter data yang disajikan dimuka, proporsi portofolio yang dapat
menyelesaikan persoalan ini adalah :
= .26
= .74
150
Varian portofolio minimum mempunyai deviasi standard :
 Min (P) = [.26 2 x .45 2 +.74 2 x .32 2 + 2 x .26 x .74 x .0475] 1 / 2
= .296
Terakhir, garis putus-putus segitiga terbalik menggambarkan potensi hedging
sempurna ketika kedua saham berkolerasi negative sempurna (   1 ). Dalam hal
ini pemecahan untuk portofolio yang bervarian minimum adalah :
WMin (D; 
= -1) =
E
D E
.32
= .45  .32
= .42
WMin ( E;   1)
= 1 - .42
= .58
Dan varian portofolio (dan deviasi standard) adalah nol.
Kita dapat mengkombinasikan Gambar 7.3 dan 7.4 untuk menunjukkan
hubungan antara tingkat resiko dan expected return untuk portofolio. Hal ini dapat
dilihat pada Gambar 7.5.
Portofolio Berisiko Optimal yang terdiri dari Aset Bebas Risiko dan Dua Aset
Berisiko
Bila kita tetap pada saham Exxon dan Digital, namun kita tambah dengan
investasi pada asset bebas risiko, T-bill yang memberi yield 8%. Gambar 7.6
menunjukkan peluang yang diciptakan dari distribusi probabilitas gabungan Digital
dan Exxon menggunakan data di muka.
Dua CAL digambarkan dari asset bebas risiko (rf = 8%) dengan dua portofolio
yang layak. CAL pertama melalui portofolio yang bervarian minimum A, yang terdiri
dari 26% Digital dan 74% Exxon. Portofolio A mempunya E(rA) = 16,3% dan σA =
29,6%. T-bill mempunyai rf = 8%, reward-to-variability ratio, slop gabungan T-bill
dengan portofolio bervarian minimum adalah :
SA 
151
E (rA)  rf
A
.163  .08
= .296
= .28
Portofolio B terdiri dari 35% Digital dan 65% Exxon. E(rB) = 16,75% dan σB =
29,95%. Maka reward-to-variabilitynya adalah :
.0875
SB = .2995
= .29
Sedikit lebih tinggi dari slop CAL yang kita peroleh dari portofolio bervarian
minimum dan T-bill.
Lihat kembali Gambar 7.6. portofolio B dengan σ = .20 memberikan E(rB) =
13,6% sedangkan portofolio B memberikan E(rB) = 13,8%. Kita dapat meneruskan
dengan CAL yang berslop lebih tinggi sampai mencapai titik singgung/tangent
dengan peluang investasi. Maka tangent portofolio pada Gambar 7.7 adalah
portofolio optimal dengan menggabungkan dengan T-bill. Dari Gambar ini juga
dapat kit abaca bahwa :
R(rP) = 17,57%
σ = 31,85%
Di dalam praktek, kita mendapatkan pemecahan aljabar atas persoalan ini
dengan menggunakan program komputer.
Tujuan kita adalah untuk mendapatkan proporsi W D , W E yang menghasilkan
slop CAL tertinggi. Oleh sebab itu, tujuannya adalah memaksimumkan slop CAL
untuk peluang portofolio yang tersedia. Maka fungsi obyektif adalah slop yang kita
sebut S P :
S P = E (rp )  r f
p
Untuk portofolio dengan dua aset berisiko, expected return dan deviasi
standardnya adalah :
E ( rp )
= WD E(rD )  WE E(rE )
= WD (.20)  WE (.15)
p
=
[W 2 D 2 D  W 2 E 2 E  2WDWE Cov(r
D
, rE )]1 / 2
2
2
1/ 2
= [W D (.2025)  W E (.1024)  2WDWE (.0475)]
152
Bila kita memaksimumkan fungsi obyektif, S p , kita harus memenuhi konstrain
bahwa proporsi portofolio berjumlah satu (100%), yaitu WD  WE  1. Kita selesaikan
masalah mastematis ini sebagai berikut :
Maks
Sp
=
E (rp )  r f
p
Wi
Dalam hal dua aset berisiko, pemecahan proporsi portofolio optimal, P adalah
sebagai berikut :
WD 
[ E (rD )  r f ] 2 E  [ E (rE )  r f ]Cov(rD , rE )
[ E (rD )  r f ] 2 E  [ E (rE )  r f ] 2 D  [ E (rD )  r f  E (rE )  r f ]Cov(rD , rE )
WE  1  WD
Substitusikan data kita, pemecahannya adalah sebagai berikut :
WD 
(.20  .08).1024  (.15  .08).0475
(.20  .08).1024  (.15  .08).2025  (.20  .08  .15  .08).0475
= .51140
= 51,40%
WE  1 .5140
= 48.60%
Expected return portofolio optimal ini adalah 17,57% [E(rP) = .5140 x .20 + .4860 x
.15]. Deviasi standardnya adalah :
p  (.5140 2 x.2025  .4860 2 x.1024  2 x.5140 x.4860 x.0475)1 / 2
= .3185
CAL dengan portofolio optimal mempunyao slop :
SP = (.1757 - .08) .3185 = .30
Perhatikan bahwa slop ini melebihi dari semua portofolio yang layak dan
merupakan slop CAL yang paling baik. Sekarang kita telah membentuk potofolio
optimal, P, kita dapat menggunakan tingkat kepenolakan investor, A, untuk
menghitung proporsi optimal portofolio lengkap untuk investasi pada komponen
yang berisiko.
Investor yang mempunyai koefisien kepenolakan, A = 4, akan melakukan
investasi pada portofolio P sebagai berikut :
153
E (rP)  rf
y = A 2 P
(2.9)
.1757  .08
= 4 x.31852
= .2358
Maka investor akan melakukan investasi 23,58% pada portofolio P dan 76,42% pada
T-bill. Portofolio P terdiri dari 51,40% saham Digital sehingga persentase kekayaan
pada Digital adalah yWD = .5140 x .2358 = 12% sedangkan pada Exxon adalah yWE =
.4860 x .2358 = 11,46%. Pemecahan secara grafik digambarkan pada Gambar 7.8 dan
7.9.
II.4 Model Pemilihan Portofolio Markowitz
Langkah pertama adalah menentukan peluang risk return yang tersedia untuk
investor. Ini disumarikan oleh minimum-variance frontier aset berisiko. Hal ini
ditunjukkan seperti Gambar 7.10.
Semua portofolio yang terletak pada minimum-variance frontier, dari global
minimum variance portofolio dank e atas, memberikan kombinasi risk return terbaik
dan merupakan calon portofolio optimal. Bagian dari frontier yang terletak di atas
portofolio global minimum –variance disebut efficient frontier.
Bagian kedua optimalisasi melibatkan aset bebas risiko. Seperti sebelumnya kita
mencari CAL dengan slop tertinggi seperti Gambar 7.11.
CAL yang ditunjukkan oleh portofolio optimal, P, adalah bersinggungan/tangent
terhadap efficient frontier. CAL ini mendominasi semua CAL yang memungkinkan.
Oleh sebab itu portofolio P adalah portofolio optimal.
Kemudian, bagian terakhir masalah ini adalah investor individu memilih kombinasi
yang tepat antara portofolio optimal P dan aset bebas risiko.
Untuk melakukan analisis risk return, manajer portofolio membutuhkan serangkaian
estimasi expected return dan serangkaian matriks kovarian.
Manajer portofolio dilengkapi dengan estimasi sebanyak n E(ri) dan matrik kovarian.
Setelah estimasi tersebut diperoleh, expected return dan varian portofolio berisiko
dengan proporsi untuk masing-masing sekuritas, Wi, dapat dihitung dengan rumus
di bawah ini :
n
E (rp )  Wi E (ri )
i 1
154
(2.10)
n
n
 2 p  Wi i 2  W
i 1 j 1
Cara lain untuk membentuk efficient frontier dengan grafik. Gambar 7.12
menunjukkan minimum-variance frontier.
Sekarang, kita dapat melaju ke langkah kedua. Langkah ini mengenalkan tingkat
bebas risiko. Gambar 7.13 menunjukkan efficient frontier dab tiga CAL yang
mewakili aneka portofolio dari rangkaian yang efisien. Seperti sebelumnya,
merubah-rubah CAL sampai diperoleh portofoliop P yang merupakan tangent garis
dari F ke efficient frontier. Portofolio P memaksimumkan reward-to-variability ratio.
Portofolio P adalah portofolio optimal.
Kesimpulan yang paling mengejutkan adalah bahwa manajer portofolio akan
menawarkan portofolio P yang sama untuk klien tanpa peduli tingkat kepenolakan
risiko yang mereka miliki. Derajat kepenolakan risiko investor berperan hanya di
dalam pemilihan titik yang diinginkan pada CAL.
Hasil ini disebut separation property; hal ini menjelaskan bahwa masalah pemilihan
portofolio bias dipisahkan menjadi dua tugas. Tugas pertama, penentuan portofolio
optimal yang murni teknis. Tugas kedua adalah alokasi portofolio lengkap pada Tbill vs portofolio berisiko yang tergantung preferensi individu.
Di dalam praktek setiap manajer akan mengestimasi input yang berbeda sehingga
menghasilkan efficient frontier yang berbeda pula. Selanjutnya portofolio optimal
untuk klien yang berbeda bias juga berbeda akibat konstrain portofolio seperti
keinginan akan dividen, pertimbangan pajak, atau prefferensi lainnya.
Teknik optimalisasi dengan komputer adalah bagian yang psling mudah dalam
membentuk portofolio. Arena kompetisi sesungguhnya antar manajer portofolio
adalah analisis sekuritas yang canggih.
Portofolio Optimal Tanpa Investasi Bebas Risiko
Tanpa aset bebas risiko, tidak akan ada portofolio yang bertitik singgung/tangent
yang terbaik untuk semua ionvestor. Untuk itu investor akan memilih portofolio dari
efficient frontier seperti pada Gambar 7.14. portofolio optimal, P, bagi investor yang
risk aversenya diwakili oleh serangkaian kurve indifferren pada Gambar 7.14 adalah
tangen terhadap curve indifferen yang tertinggi.
Investor yang lebih risk averse mempunyai kurve yang lebih miring, artinya tangen
portofolio berexpected return dan berdeviasi standard lebih rendah dari portofolio
P, misalnya portofolio Q.
155
Bilamana investasi bebas risiko tersedia, namun investor hanya bisa meminjamkan
pada rf, namun tidak bias meminjam, CAL akan ada, namun terbatas pada garis FP
pada Gambar 7.15.
Investor yang agresif yang akan memilih portofolio B, bila tidak adanya batasan
meminjam akan terpengaruh. Mereka akhirnya akan memilih portofolio pada
efficient frontier, misalnya portofolio Q yang mempunyai expected return dan
deviasi standard yang lebih tinggi dari portofolio P. Portofolio seperti Q yang
terletak pada efficient frontier mewakili investasi nol pada aset bebas resiko.
Bila investor bisa meminjam namun lebih tinggi dari r f , akan menghadapi CAL tiga
bagian. Cal1 yang range relevannya FP 1 mewakili portofolio efisien untuk investor
yang devensif. Mereka mendapatkan tangen pada portofolio P1 dan mereka memilih
portofolio lengkap seperti portofolio A pada Gambar 7.17.CAL2 yang range
relevannya sebelah kanan P2 untuk investor yang lebih agresif. Investor yang mau
meminjam pada tingkat yang lebih tinggi, r B f akan memilih P2 . Hal ini digambarkan
pada Gambar 7.18 memilih P2 sebagai portofolio optimal dan meminjam untuk
melakukan investasi, sehingga portofolio lengkapnya adalah B.
Investor yang moderat memilih portofolio berisiko dari efficient frontier dari range
P1 P2 . Hal ini digambarkan pada Gambar 7.19. Kurve indifferent yang mewakili
investor
pada
Gambar
7.19.
membawa
kepada
bersinggungan/tangen pada efficient frontier yaitu portofolio C.
portofolio
yang
MANAJEMEN INVESTASI
[INVESTMENT BY ZVI BODI + KANE]
SELF STUDY
1. Misalkan ada 2 (dua) sekuritas dengan expected return [E(R)] dan standard
deviasi (Q), saham A 10% dan 5% sedangkan saham B 15% dan 10%.
Misalkan saja saham investasi ini dapat mengambil pinjaman dengan bunga,
berapakah
tersebut ? (dalam investasi portofolio pada saham A dan B).
Jawaban :
sehingga :
156
,
dimana
> 0 dan
sehingga
0,10 / (0,05 + 0,10)
0,10 / 0,15
0,6667
1 – 0,6667
0,3333
Dengan korelasi = -1, maka :
E(
) = 0,15 – 0,05
= 0,6667 (0,10) + 0,3333 (0,15)
= 0,0667 + 0,05
= 0,1167 atau = 11,67%
-1 (0,05) (0,10)
-0,50 atau
-50%
(0,6667) (0,05) – (0,3333) (0,10)
0,3334 – 0,3333
157
0%
Karena
= 0, maka E(
) = E(
) – 0 atau E(
) = E(
) = 11,67%
Kurva hubungan antara tingkat keuntungan dengan standard deviasi saat P = -1
E(
)
-
15,00 -
B
11,67 10,00 -
A
5
10
2. Misalkan kita mempunyai dana sebesar $1.000.000 dan ada peluang investasi
bebas risiko menghasilkan return 12% dan dengan risiko menghasilkan return 30%
dengan standard deviasi 40%. Jika kita akan membentuk portofolio dengan
=
30%, berapa return portofolionya?
Jawaban :
158
Karena
= 0, maka
=
=
maka
]
0,12 + [{0,30 0,12 + [{0,75 – 2,5
.E(
atau
}/ 0,40] x 0,30
}] x 0,30
0,12 + 0,225 – 0,75
+ 0,75
1,75
= 0,12 + 0,225
= 0,345
= 0,1971 atau = 19,71%
Jadi return portofolio yang diharapkan = 19,71%
159
UJIAN SEMESTER GANJIL 2012/2013
MATA KULIAH
: INVESTASI DAN PORTFOLIO
WAKTU
; 120 MENIT
DOSEN
: DRS HARSI ROMLI,ak,MM
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------I.CEK POINT
1.Model penilaian umum saham dapat juga diterapkan untuk saham dengan dividen
yang mengalami pertumbuhan
a.Pertumbuhan konstan
b.pertumbuhan satu tahap
c.Pertumbuhan dua tahap
d.Pertumbuhan N tahap
e.semuanya benar
2.Hubungan antara risiko dan return dalam financial market dapat dijelaskan
dengan kata lain :
a..Risiko yang lebih besar ,investor akan menerima return yang lebih besar.
b.Risiko yang lebih besar ,investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih
besar.
c.Risiko yang lebih besar,investor akan menerima return riil yang lebih keci
d.Risiko yang lebih besar ,investor akan mensyaratkan tingkat keuntungan yang
lebih kecil.
3.Untuk menjelaskan bahwa investor itu bersikap risk –averse adalah :
a.Investor hanya membeli surat berharga pemerintah
b.Investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih besar karena risiko yang
lebih besar
c..Investor akan meminta sesuatu suatu risk premium guna mengkompensasikan
resiko
d.Semua jawaban benar
160
4.Harga pasar saham sebuah perusahaan tergantng atas:
a.Laba perlembar saham yang diperkirakan
b.Tingkat risiko laba yang diharapkan
c.Debt to equity financing (mix of the firm)
d.Semua jawaban diatas benar.
5.Market Risk premium adalah sama dengan return portfolio pasar dikurangi
a.Risk free rate of interest .
b Rata-rata return saham .
c.Tingkat inflasi yang diperkirakan
d.Rata-rata return obligasi perusahaan .
e Semua jawaban salah
II.Problem
II.1. Berikut ini data tentang tiga proyek yang sedang dipertimbangkan :
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------Proyek
Estimasi Beta (B)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------O
1.1
P
1,6
R
2,1
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------E (Rm) = 12 %
Rf =6%
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------Diminta :Hitunglah Tingkat keuntungan yang disyaratkan
Pergunakan formula dibawah ini )
untuk setiap proyek(
II.2.PT XYZ adalah perusahaan yang memiliki leverage .Laporan Laba rugi 31
Desember 2012 sebagai berikut :
Penjualan
Rp 4,3 milyar
HPP
Rp 3,0 milyar
---------------------
Laba Kotor
Biaya Operasi
Rp 1,3 milyar
Rp 0,9 milyar
-----------------------Rp 0,40 milyar
Rp0, 12 milyar
------------------------Rp 0,28 milyar
Net Operating Income ( X )
Pajak Penghasilan Badan 30 %
Diketahui :Biaya Modal Perusahaan=12 %.
DER =50 % , n = 4 tahun
g (growth) = 8 % , gs (growth super) =24 % , Cost Of Debt (Kd ) =9 %
161
Diminta :
(1)Hitunglah biaya modal sendiri dan WACC
model Modigliani Miller
(PergunakanFormula Ke =Ku +( Ku- Kd) D/E (1-T ) dan WACC =Kd (1-T) ( D/V) + Ku
(E/V )
(2) Hitunglah Nilai perusahaan bila tanpa pertumbuhan (Formula
T)/WACC
(3)Hitunglah Nilai perusahaan
dibawah ini )
(4)Hitunglah Nilai Perusahaan
dengan pertumbuhan .
dengan
V1 = X ( 1-
pertumbuhan yang konstan (Formula
dengan pertumbuhan diatas normal yang diikuti
UJIAN SEMESTER GANJIL 2013/2014
MATA KULIAH
: INVESTASI DAN PORTFOLIO
WAKTU
; 120 MENIT
DOSEN
: DRS HARSI ROMLI,ak,MM
--------------------------------------------------------------------------------------------------------PETUNJUK :
1.Untuk Prodi Manajemen kerja soal Cek –Point nomor
semuanya
1 sd 10 . Prodi Akt
2.Problem kerjakan satu soal dikelas ,sisanya dikerjakan dirumah selama 1 kali 24
jam
==============================================================
I.CEK POINT (Nilai =25%
1.Model penilaian umum saham dapat juga diterapkan untuk saham dengan dividen
yang mengalami pertumbuhan
a.Pertumbuhan konstan
b.pertumbuhan satu tahap
c.Pertumbuhan dua tahap
d.Pertumbuhan N tahap
e.semuanya benar
2.Hubungan antara risiko dan return dalam financial market dapat dijelaskan
dengan kata lain :
d.Risiko yang lebih besar ,investor akan menerima return
yang lebih besar.
b.Risiko yang lebih besar ,investor akan
meminta tingkat keuntungan yang lebih besar.
c.Risiko
yang
lebih
besar,investor akan menerima return riil yang lebih kecil
d.Risiko
yang lebih besar ,investor akan mensyaratkan tingkat keuntungan yang lebih kecil.
3.Untuk menjelaskan bahwa investor itu bersikap risk –averse adalah :
a.Investor hanya membeli surat berharga pemerintah
b.Investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih besar karena risiko yang
162
lebih besar
c..Investor akan meminta sesuatu suatu risk premium guna mengkompensasikan
resiko
d.Semua jawaban benar
4.Harga pasar saham sebuah perusahaan tergantng atas:
a.Laba perlembar saham yang diperkirakan
b.Tingkat risiko laba yang diharapkan
c.Debt to equity financing (mix of the firm)
d.Semua jawaban diatas benar.
5.Market Risk premium adalah sama dengan return portfolio pasar dikurangi:
a.Risk free rate of interest .
b Rata-rata return saham
c.Tingkat
inflasi yang diperkirakan d.Rata-rata return obligasi .e Semua jawaban salah
6. Suatu investasi yang memberikan NP V =0 seharusnya:
a.Diterima karena NPV=0,berarti sama dengan BEP
b.Diterima karena bila NPV=0 telah ada keuntungan sebesarRequired Rate of
Returns
c.Ditolak karena bila NPV=0 investasi tersebut tidak menguntungkan
d.Ditolak karena metode NPV akan menerima investasi dengan NPV positif
7.Reksadana pendapatan tetap (fixed income mutual fund) adalah :
a. Reksadana ini berisi dengan paling tidak 80% aktiva obligasi dan sisanya
dapat berupa.aktiva lain,misalnya saham
b.Reksadana ini berisi dengan paling tidak 80% aktiva saham dan sisanya
dapat berupa. Aktiva lain, misalnya obligasi .tujuannya untuk menghasilkan
return yang tinggi .
c.Reksadana ini membentuk portofolionya dengan aktiva-aktiva surat
berharga utang .
jangka pendek yang jatuh temponya kurang dari
satu tahun
d.Semuanya salah.
8.Salah satu langkah persiapan Going Public adalah perusahaan harus askan
menugaskan pakar-pakar pasar modal dan instusi-institusi pendukung dibawah ini :
a.Kantor Akuntan Publik
b.Kantor Notaris Publik
c.Perusahaan penilai
d. Semuanya benar
9.Penilaian saham biasa sedikit lebih sulit daripada surat berharga yang lain karena
:
a. Return dari saham biasa merupakan gabungan atas dividen dan capital
gains atau capital losses
b. Dividen itu sendiri tidak selalu sama setiap periode, bahkan diharapkan
mengalami pertumbuhan
163
c. Return atas saham biasa relatif lebih tidak pasti dari pada return atas
saham preferen dan obligasi. Jika return dari suatu asset dapat diketahui
dengan pasti maka required rate of return akan sama dengan risk free rate.
d. Semuanya benar
10. Jika CAPM adalah benar maka syarat berikut ini harus dipenuhi :
a. Konstanta (a) seharusnya tidak berbeda secara nyata dengan nol
b. Hubungan dalam model tersebut bersifat linier dalam beta ( ); koefisien
arah sebesar (b) dan intersep (konstanta) sebesar a.
c. Koefisien dari beta (
seharusnya sama dengan (
.
d. Semuanya benar
INFORMASI BERIKUT INI SOAL NOMOR 11 S DENGAN 14
Proyek A
Proyek B
Proyek C
Prob
Aliran Kas
Prob. Aliran Kas
Prob
AliranKas
0,05
500.000,-
0,20
600.000
0,15
400.000
0,15
750.000,-
0,30
700.000
0,35
700.000
0,35
1.000.000,-
0,30 1.000.000
0,35
1.100.000
0,45
1.250.000
0,20 1.200.000
0,15
1.400.000
11.Berapa aliran Kas yang diharapkan dari Investasi-A
a.Rp 600.000
b.Rp 750.000
c.Rp 800.000
d.Rp 1.050.000
e.Rp 1.250.000
12.Berapa standar deviasi aliran kas investasi-B
a.Rp.15.490
b.Rp 132.410
c.Rp.204.940
d. Rp 376.070
e. Rp 486.610
13.Berapa standar deviasi aliran kas investasi-C
a.Rp.13.420
d.Rp 486.220
b.Rp.107.770
e.Rp 672.450
c.Rp.217.950
14.Manakah pernyataan berikut ini tentang investasi A,B dan C yang benar?
a.Investasi A lebih berisiko dibandingkan Investasi B
b.Investasi B lebih berisiko daripada investasi C
164
c.Investasi A lebih berisiko daripada Investsi C
d.Semua jawaban diatas benar
e.Tidak satupun jawaban yang benar
II.ESSAY( Nilai =25%)
1. Jelaskan pengertian dari reksa dana dan sebutkan beberapa kegunaanya
2. Sebut dan jelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi koefisien beta (
perusahaan
3.Persamaan Garis Pasar Modal ( Capital Marke Line = CML )
adalah :
E(Rm) - Rf
E (Rp) =
Rf + (Rp) [
]
m
dimana : (Jelaskan pengertian simbol-simbol dibawah ini)
E (Rp) =
?
Rf
=
?
E (Rm) =
?
m
=
?
 (Rp) =
?
4.Sebut dan Jelaskan keunggulan Arbitrage Pricing Model (APM ) dari
Asset Pricing Model (CAPM)
Capital
5.Saudara sudah dibagikan hand –out tentang pasar modal dan ditugaskan untuk
membaca .Coba saudara jelaskan tahap-tahap
perkembangan pasar modal
diindonesia sejak zaman penjajahan sampai dengan sekarang (jelaskan minimal
satu halaman kertas folio bergaris)
III.Problem (Nilai =50%)
III.1.PT. Jasa Marga baru baru ini mengeluarkan obligasi yang nominalnya
Rp.1.000.000,- per lembar dengan tingkat bunga setiap tahun 9,25%. Obligasi
tersebut akan jatuh tempo tahun 2024. Berapa nilai obligasi tersebut pada akhir
tahun 2014
A.Kalau yield atas obligasi tersebut 8%
B Kalau Yield atas Obligasi jika 11% ?
165
Jawaban :Pergunakan Rumus dibawah ini:
Pₒ =
Pₒ = I [PVIFA
] + M [ PVIF
]
III.2. Lion Star Co sedang mempertimbangakan dua investasi yang bersifat mutually
exclusive. Setiap proyek memerlukan dana senilai Rp 10.000.000,- dan memiliki usia
ekonomis delapan tahun. Aliran kas tahunan diperkirakan :
Proyek A
Prob.
Proyek B
Aliran Kas
Prob.
0,30
Rp 1.500.000,-
0,5
0,40
2.000.000,-
0,1
0,30
2.500.000,-
0,4
Aliran Kas
Rp
0,2.000.000,5.000.000,-
Lion Star Co telah menentukan untuk mengevaluasi proyek yang berisiko dengan
12% dan yang kurang berisiko dengan 10%.
Berapa nilai yang diharapkan dari aliran kas bersih tahunan setiap proyek?
Proyek manakah yang lebih berisiko? Berapa risk-adjusted NVP untuk setiap
proyek?
III.3 PT General adalah perusahaan penambangan yang sedang mengalami
pertumbuhan dengan cepat. Karena pengalaman yang dimiliki serta adanya
permintaan yang melonjak untuk beberapa tahun yang akan datang maka
pertumbuhan rata-rata pertahun diperkirakan sebesar 40% untuk lima tahun
pertama dan sesudah itu diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan
sebesar 12%. Pemegang saham meminta tingkat keuntungan sebesar 18%. Dividen
saat ini adalah Rp.2.000,- per lembar saham. Berapa harga pasar saham perusahaan
tersebut ?
Jawaban : Pergunakan Rumus dibawah ini
m Do ( 1 + g1 ) t +
Po
=
Dm + 1

t=1
166
1
( 1 + ke ) t
( 1 + ke ) m
( ke – g2 )
UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2013/2014
MATA KULIAH
: INVESTASI DAN PORTFOLIO
WAKTU
; 120 MENIT
DOSEN
: DRS HARSI ROMLI,ak,MM
2. PROBLEM
1. PT Indo Global Mandiri sedang mempertimbangkan suatu investasi
pengembangan yang memerlukan dana RP 40 Milyar dan memproyeksikan aliran
kas hasil operasi selama 5 tahun sebagai berikut :
Tahun
Arus Kas
2010
Rp 10.000.000
2011
Rp 12.000.000
2012
Rp 15.000.000
2013
Rp 14.000.000
2014
Rp 11.000.000
Alternative investasi lain penggunaan Dana Rp 40 milyar diatas ada tawaran
membeli surat berharga dipasar modal selama 5 tahun yang menghasilkan
14%pertahun.
Diminta: Hitunglah IRR dari dua alternative investasi tersebut diatas yang
paling menguntungkan selama 5 tahun.
2. PT Indo Global Mandiri Kampus A sedang merencanakan untuk melakukan
perluasan usaha. Investasi yang dibutuhkan :
Pada awal tahun pertama
167
= Rp 1.500.000.000
Pada tahun kedua
=Rp 2.000.000.000
Investasi tersebut akan dapat menghasilkan selama 4 tahun. Adapun pola
penghasilan selama 4 tahun adalah sebagai berikut.
Akhir tahun ke II sebesar Rp 7 milyar
Akhir tahun ke III sebesar Rp 8 milyar
Akhir tahun IV sebesar Rp 8 milyar
Akhir tahun V sebesar Rp 9 milyar
*Biaya tetap selama masa operasi Rp 3 milyar/tahun(termasuk depresiasi dan
bunga).
*Biaya Variabel diperkirakan sebesar 30% dari nilai penjualan
*Depresiasi pertahun sebesar Rp 300.000.000
Investasi tersebut akan di biayai dari kredit dengan tingkat bunga 20%/tahun dan
akan di pergunakan sesuai kebutuhan dan akan dibayar kembali seluruhnya pada
akhir tahun ke-5
Diminta :
a. Laporan Arus kas bersih pertahun selama 4 tahun
b. Hitunglah Net Present Value dari proyek tersebut. Apakah proyek tersebut
menguntungkan.
Jawaban Nomor 1
∑_(t=1)^n▒〖= A_6/(1+r)^(t ) 〗=IO
∑_(3=15.000.000)^5▒〖= 15.000.000/(40 M+14%)^(15.000.000 ) 〗=IO
= 15.000.000/(40.14)^15.000.000
= 602 .I
= 24.916.000
Jawaban Nomor 2
168
NPV II
= 7.000.000.000 – ( PVIFA 14% x 4 ) – 300.000.000,= 7.000.000.000 – ( 2,9137 ) – 300.000.000,= 20.395.000.000,= 20.095.000.000,-
NPV III
= 8.000.000.000 – ( PVIFA 14% x 4 ) – 300.000.000,= 8.000.000.000 – (2,9137 ) – 300.000.000,= 23.309.600.000,= 23.009.600.000,-
NPV IV
= 8.000.000.000 – ( PVIFA 14% x 4 ) – 300.000.000,= 8.000.000.000 – (2,9137) – 300.000.000,= 23.309.600.000,= 23.009.600.000,-
NPV V
= 9.000.000.000 – ( PVIFA 14% x 4 ) – 300.000.000,= 9.000.000.000 – (2,9137) – 300.000.000,= 26.223.300.000,= 25.923.300.000,-
NPV (II) + NPV (IV) = Rp 20.095.000.000,- + Rp 23.009.600.000,= Rp 43.104.600.000,NPV (III) + NPV (V) = Rp 23.009.600.000,- + Rp 25.923.300.000,= Rp 48.932.900.000,-
I.TEORI
JAWABAN TUGAS-KELOMPOK.A
Perkembangan minat investasi sangat di pengaruhi kondisi makro ekonomi, jelaskan ?
Jawab :
169
Dalam ilmu ekonomi, investasi merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat
pengeluaran agregat. Istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau
pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang
modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan
jumlah barang ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak barang
dan jasa dimasa yang akan datang. Ada kalanya penanaman modal dilakukan untuk
menggantikan barang-barang modal yang lama yang telah aus dan perlu didepresiasikan.
Jelaskan pengertian real asset dan financial asset ? Berikan contoh ! Jawab :
Real assets merupakan assets (aktiva) berwujud yang nyata (dapat dilihat, disentuh dan
dimanfaatkan secara langsung). Contoh real assets ini ialah rumah, peralatan dan inventori.
Financial assets merupakan assets (aktiva) yang dimiliki sebagai simpanan jangka panjang,
yang akan digunakan di masa yang akan datang. Contoh financial assets ini ialah saham dan
obligasi.
Sebutkan dan jelaskan pengelompokan instrument derivatif ?
Jawab :
Opsi : Opsi adalah kontrak dimana salah satu pihak menyetujui untuk membayar sejumlah
imbalan kepada pihak yang lainnya untuk suatu "hak" (tetapi bukan kewajiban) untuk
membeli sesuatu atau menjual sesuatu kepada pihak yang lainnya; misalnya saja ada
seseorang yang khawatir bahwa harga dari stok XXX akan turun sebelum ia sempat
menjualnya, maka ia membayar imbalan kepada seseorang lainnya (ini disebut "penjual"
opsi jual /put option) yang menyetujui untuk membeli stok daripadanya dengan harga yang
ditentukan di depan (strike price). Pembeli menggunakan opsi ini untuk mengelola risiko
turunnya nilai jual dari stok XXX yang dimilikinya, dilain sisi si pembeli opsi mungkin saja
menggunakan transaksi opsi tersebut untuk memperoleh imbalan jasa dan mungkin telah
memiliki suatu gambaran bahwa nilai jual XXX tersebut tidak akan turun. Sebagai lawan
dari opsi jual adalah opsi beli atau biasa disebut call option dimana pada opsi beli ini
memberikan opsi kepada pembeli opsi hak untuk membeli aset acuan (underlying asset) pada
suatu tanggal yang disepakati dengan harga yang telah ditetapkan atau yang dikenal dengan
istilah option strike.
Swap : Swap adalah istilah asing yang maknanya adalah "pertukaran" namun di Indonesia
istilah juga digunakan secara umum .Perjanjian swap adalah transaksi pertukaran dua
valuta melalui pembelian atau penjualan tunai (spot) dengan penjualan/pembelian kembali
secara berjangka yang dilakukan secara simultan dengan bank yang sama dan pada tingkat
premi atau diskon dan kurs yang dibuat dan disepakati pada tanggal transaksi dilakukan.
Derivatif dapat mengacu pada pada berbagai jenis aset seperti misalnya komoditi, saham
atau obligasi, suku bunga, nilai tukar mata uang atau indeks ( seperti indeks pasar saham,
indeks harga konsumen (CPI-Consumer Price Index[2]), atau bahkan indeks kondisi cuaca
ataupun derivatif lainnya). Tampilan dari aset termaksud dapat menetapkan harga ataupun
saat pembayaran. Kegunaan utama dari derivatif ini adalah untuk mengalihkan risiko
ataupun mengambil suatu risiko tergantung apakah posisinya sebagai hedger (pelaku lindung
nilai) atau spekulator. Bermacam-macam rentang nilai antara aset acuan dan alternatif
pembayaran menghasilkan beraneka kontrak derivatif yang diperdagangkan di pasaran.
Jenis utama derivatif adalah kontrak berjangka (futures), kontrak serah (forward), opsi dan
swap.
170
Investasi dalam aktiva keuangan dapat berupa inventasi langsung dan tidak langsung
jelaskan dan berikan contoh !
Jawab :
a.Investasi Langsung ( Direct Investing) Diartikan sebagai suatu kepemilikan surat-surat
berharga secara langsung dalam suatu institusi/perusahaan tertentu yang secara resmi telah
di go public dengan tujuan mendapatkan tingkat keuntungan berupa deviden dan capital
gain.
b. Investasi tidak langsung (indirect investing) Terjadi apabila suatu surat berharga yang
dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi yang berfungsi sebagai
perantara. Kepemilikan aset secara tidak langsung dilakukan melalui lembaga-lembaga
keuangan yang terdaftar, yang bertindak sebagai perantara. Dalam perannya sebagai
investor tidak langsung, pedagang perantara mendapatkan deviden seperti halnya dalam
investasi langsung serta capital gain atau hasil perdagangan portofolio yang dilakukannya.
5. Jelaskan pengertian reksa dana dan sebutkan klasifikasinya ?
Jawab :
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk
berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara
membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI)
ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, Pasar uang ataupun efek/sekuriti
lainnya. Klasifikasinya : Jika dilihat dari sejarah perkembangan reksa dana di Indonesia,
jenis reksa dana yang berkembang pertama kali selain reksa dana konvensional adalah Reksa
Dana Terstruktur (Structured Fund). Reksa Dana terstruktur ini terdiri dari 3 produk yaitu
Reksa Dana Indeks, Reksa Dana Terproteksi dan Reksa Dana Dengan Penjaminan. Salah
satu keunikan reksa dana ini adalah adanya peraturan yang mengharuskan pencantuman
nama indeks, terproteksi dan penjaminan dalam penamaan reksa dananya. Selain itu adalah
lagi jenis reksa dana yang lain seperti REITs (Real Estate Investment Trust), ETF dan Reksa
Dana Penyertaan Terbatas.
Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis biaya yg masuk dalam biaya proyek/cash out lay ?
Jawab :
A. Biaya langsung adalah biaya yg di keluarkan secara langsung, contoh upah dan biaya
peralatan
B. Biaya tidak langsung contohnya over heid.
7. Sebutkan dan jelaskan unsur dari aliran kas masuk ?
Jawab :
A.biaya operasional adalah siklus kegiatan jangka pendek yang merupakan aktiva penghasil
utama pendapatan perusahaan.
B. Arus operasional adalah penerimaan tunai. Hasil dari penjualan barang atau jasa. contoh
penerimaan bunga,piutang,dividen dan refund.
171
8. Mengestimasi aliran kas masuk dapat mengfgunakan 3 cara ? jelaskan Jawab :
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan p
engeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan
dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan d
engan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab I tu
aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash
out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai
sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan
proyek.
9. Jelaskan pengertian peralatan analisa keuangan yang umum di pakai di bawah
ini.
Nilai kemudian(Future Value)dengan Notasi FVr,n=Po(FVIF(r,n)) adalah Nilai yang
akan diterima dengan menjumlahkan modal awal periode dengan jumlah uang yang
akan diterima selama periode tersebut.
Nilai Sekarang(Present Value)dengan Notasi Po=FVr,n(PVIF(r,n)) adalah Nilai saat ini
dari jumlah uang dimasa datang atau serangkaian pembayaran yang dinilai pada
tingkat yang ditentukan.
Anuitas Nilai Kemudian(Future Value Annuity),dengan Notasi FVAr,t=a
(FVIFA)adalah Nilai hari ini dari sejumlah dana yang akan di bayarkan di waktu
kemudian.
Anuitas
Nilai
Sekarang(Present
Value
Annuity)
dengan
Notasi
PVAr,t=a(PVIFA)adalah Nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang
dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan.
10. Jawab pertanyaan di bawah ini dengan cara menulis (B)benar dan (S)salah
Kelemahan penggunaan Metode Payback tidak memperhatikan nilai waktu uang
arus kas selain itu juga tidak memperhatikan arus kas setelah payback. ( B )
Jika suatu investasi memiliki Net Present Value sama dengan Nol, maka proyek
tersebut dapat disarankan untuk diterima,karena investasi yang NPV=0 telah
memberi keuntungan sebesar discount rate.( B )
Dengan metode IRR suatu investasi akan diterima apabila IRR investasi tersebut
positif dan menolak investasi apabila IRR investasi tersebut negative.( B )
Aliran kas yang berkaitan dengan suatu proyek merupakan dasar bagi penilaian
suatu proyek, untuk mengestimasi aliran kas dapat menggunakan metode BottomUp dengan formula perhitungan : Tambahan aliran kas=(1-T) X Tambahan
EBIT+Tambahan Deprisiasi. (B )
e.Nilai perusahaan dicerminkan dengan harga pasar perlembar saham serta
dipengaruhi oleh keputusan Investasi,keputusan sumber pendanaan dan kebijakan
deviden. ( S )
172
JAWABAN :TUGAS KELOMPOK –B
Perkembangan minat investasi sangat dipengaruhi kondisi makro ekonomi
jelaskan?
Kondisi makro ekonomi secara keseluruhan akan mempengaruhi kegiatan
ekonomi masyarakat, pengusaha dan investor. Kondisi makro ekonomi yang
baik akan menciptakan iklim investasi yang baik. Beberapa variabel ekonomi
nasional yang biasanya digunakan adalah tingkat pertumbuhan ekonomi
biasanya dilihat dari produk domestik (adalah penjumlahan seluruh barang
dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara baik oleh perusahaan dalam
negeri maupun oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam negara
tersebut pada suatu waktu/periode tertentu), tingkat inflasi (merupakan suatu
indikator ekonomi makro yang menggambarkan kenaikan harga-harga barang
dan jasa dalam suatu periode tertentu), tingkat suku bunga (ukuran biaya
modal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menggunakan dana
dari investor), dan nilai tukar rupiah.
Jelaskan Pengertian Real asset dan Financial asset. Berikan contoh masingmasing?
Real Assets terdiri dari (i) investasi dalam aktiva berwujud (Tangible Assets)
disebut kapasitas produktif perekonomian (Productive Capacity) karena jenis
asset ini member kontribusi langsung terhadap kapasitas produktif
perekonomian secara langsung seperti tanah, bangunan, mesin pabrik,
keterampilan SDM. Aset fisik beserta sumber daya manusia yang terampil
menghasilkan keseluruhan output yang dikonsumsi masyarakat.
Financial Assets yaitu investasi dalam bentuk surat berharga (Investasi dalam
Saham dan Obligasi) dimana aset ini tidaklah mewakili kekayaan masyarakat
dan tidak memberikan kontribusi langsung terhadap kapasitas produktif
perekonomian. Namun Aset Financial mampu memberikan kontribusi secara
tidak langsung terhadap kapasitas produktif perekonomian seperti deposito,
cadangan asuransi jiwa, cadangan dana pensiun, trade credit, dll. Financial
Assets member kontribusi terhadap kapasitas produktif perekonomian secara
tidak langsung karena: (i) mampu memisahkan kepemilikan dan manajemen
perusahaan. (ii) memfasilitasi transfer dana keperusahaan dengan peluang
investasi yang lebih menarik. (iii) memberikan kontribusi secara pasti
terhadap individu /perusahaan yang memilikinya. (iv) mempunyai hak klaim
terhadap income yang dihasilkan oleh asset riel atau klaim atas income
pemerintah.
Sebut dan jelaskan pengelompokan instrument derivative?
Instrumen keuangan derivatif bisa diartikan sebagai instrumen keuangan
yang nilainya tergantung dari (diturunkan, derive from) nilai aset yang
menjadi dasarnya (underlying asset). Instrumen derivatif relatif belum banyak
173
diperdagangkan di indonesia. tetapi instrumen tersebut mempunyai potensi
yang besar untuk membantu manajemen risiko. Pengelompokan instrument
derivative meliputi:
Forward adalah intrumen keuangan derivatif yang paling tua. Kontrak
forward berbeda dengan kontrak spot. Kontrak spot yang sering dijumpai
adalah pada valuta asing. Forwad bisa dipakai untuk manajemen risiko.
Lebih spesifik lagi, forward bisa dipakai untuk hedging (lindung nilai). Jika
posisi spot dan forward digabungkan, maka kita akan memperoleh posisi
gabungan.
Future ada beberapa features forward yang bisa diperbaiki agar diperoleh
instrumen keuangan derivatif yang lebih baik. Pertama dalam forward,
potensi kerugian akan diakumulasi sampai jatuh tempo. Kedua instrumen
forward mempunyai fleksibilitas yang cukup tinggi.
Variasi tersebut
mencakup sebagai contoh besarnya nilai kontrak, waktu jatuh tempo.
Opsi yaitu opsi call dan opsi put. Opsi call bisa didefinisikan sebagai hak
untuk membeli aset dengan harga tertentu. Opsi put bisa didefinisikan
sebagai hak untuk menjual aset pada harga tertentu. Harga tertentu tersebut
disebut juga sebagai harga eksekusi.
Investasi dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan tidak
langsung jelaskan dan berikan contoh?
Investasi langsung (Direct Investment) adalah mereka yang memiliki dana
dapat langsung berinvestasi dengan membeli secara langsung suatu aktiva
keuangan dari suatu perusahaan. Contohnya: saham, obligasi, dan surat
berharga lain nya.
Investasi tidak langsung (Indirect Ivestment) adalah mereka yang memiliki
kelebihan dana dapat melakukan investasi tidak terlibat secara langsung
cukup dengan memegang dalam bentuk salah dan obligasi dengan melaui
perantara. Contohnya: pialang, broker.
Jelaskan pengertian reksa dana dan sebutkan klasifikasinya?
Reksa dana adalah perusahaan yang menerima uang dari para
investor/penabung dan kemudian menggunakannya untuk membeli saham,
obligasi jangka panjang atau instrument-instrumen jangka pendek yang
dikeluarkan/diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah yang membutuhkan
dana. Dengan reksa dana:
Dapat mengurangi resiko dengan melakukan diversifikasi sekurita.
Dapat mencapai skala ekonomi melalui analisa sekuritas.
Mengelola portofolio dan
Membeli dan menjual sekuritas.
Sebut dan jelaskan jenis-jenis biaya yang dimasukan dalam Biaya
Proyek/Cash Out Lay?
Cash Out Flow sering disebut Initial Investment Outlay Arus Kas Keluar yang
segera dibutuhkan untuk membiayai proyek investasi/aktiva serta
174
pengeluaran lainnya sampai proyek itu beroperasi secara komersiel. Jenisjenis biaya yang dimasukan dalam biaya proyek/ cash out lay antara lain:
Pra Operating Cost
Biaya yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar biaya proyek yang
diperlukan untuk membangun proyek atau investasi.
Pembelian mesin/Aktiva/Equipment proyek investasi
Biaya yang digunakan untuk pembelian alat-alat atau mesin yang akan
digunakan selama masa proyek berlangsung.
Biaya masuk
Biaya yang menjadi keuntungan selama proyek berjalan.
Ocean freight
Biaya yang dikeluarkan untuk angkutan darat proyek.
Inland Transportation
Biaya yang dikeluarkan untuk angkutan laut proyek.
Bangunan Pabrik
Yaitu bangunan sebagai modal awal yang digunakan didalam proyek yang
dapat menyimpan barang-barang serta mesin-mesin yang dipergunakan saat
proyek berlangsung.
Biaya tenaga ahli lokal asing
Biaya yang dikeluarkan untuk membayar jasa tenaga ahli sehingga dapat
memberikan pelatihan kepada karyawan baru sehingga karyawan tersebut
dapat memberikan kualitas terbaik di dalam proyek.
Biaya pelatihan
Biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelatihan kepada para karyawan
baru sehingga karyawan tersebut dapat bekerja dengan baik di dalam
perusahaan dan dapat mengetahui apa yang menjadi jobdesk karyawan
tersebut.
Interst during construction (bunga masa kontruksi)
Bunga masa konstruksi adalah biaya bunga yang dimasukan didalam biaya
investasi tetapi tidak dibayar sebelum proyek menghasilkan. Dalam hal ini,
selama masa konstruksi bunga bukan merupakan biaya ekonomi.
Modal kerja
Modal kerja adalah modal awal yang diberikan didalam pengerjaan suatu
proyek dengan ada nya modal kerja para karyawan dapat membantu dan
mempercepat kelancaran kelangsungan pekerjaan tersebut.
Trial Run Operation
Biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan didalam proyek.
Hasil penjualan mesin lama
Biaya yang dihasilkan dari penjualan mesin lama sehingga dapat dimodalkan
kembali untuk membeli peralatan atau mesin-mesin baru proyek.
Sebut dan jelaskan unsur-unsur dari Aliran Kas Masuk (Cash In Flow)?
Cash In Flow/ Aliran Kas Masuk adalah arus kas masuk yang diperoleh dari
proyek investasi/investasi baru (a) Laba rugi setelah pajak (b) Depresiasi (c)
Cost Reduction Program (CRP) termasuk modifikasi pabrik dalam rangka
175
penghematan energi seperti perubahan dari pemakaian bahan bakar minyak
ke pemakaian batubara dalam sistem produksi dan (d) penghematan biaya
tenaga kerja.
Mengestimasi Aliran Kas Masuk dapat menggunakan tiga macam cara sebut
dan jelaskan?
Cash Out Flow sering disebut Initial Investment Outlay Arus Kas Keluar yang
segera dibutuhkan untuk membiayai proyek investasi/aktiva serta
pengeluaran lainnya sampai proyek itu beroperasi secara komsersiel. Meliputi
biaya Pra Operation Cost, Pembelian mesin/aktiva/Equipment proyek
investasi, biaya masuk, ocean freight, inland transportation, bangunan pabrik,
biaya tenaga ahli lokal asing, biaya pelatihan, interst during construction
(bunga masa konstruksi), modal kerja, trial run operation, dan hasil penjualan
mesin lama.
Cash In Flow/Proceed/Arus Kas Masuk adalah arus kas masuk yang diperoleh
dari proyek investasi/investasi baru meliputi: laba rugi setelah pajak,
depresiasi, cost reduction program (CRP) termasuk modifikasi pabrik dalam
rangka penghematan energi seperti perubahan dari pemakaian bahan bakar
minyak ke pemakaian batubara dalam sistem produksi dan penghematan
biaya tenaga kerja.
Terminal cash flow (salvage value) kategori ketiga adalah cash flow yang
berkaitan dengan masa akhir proyek, contoh nilai sisa. Aliran kas yang
berkaitan dengan suatu proyek merupakan dasar bagi penilaian proyek itu.
Jelaskan pengertian peralatan analisa keuangan yang umum dipakai di bawah
ini:
Nilai Kemudian (Future Value) dengan Notasi FVr,n = Po (FVIF (r,n))
Digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan
tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu.
Nilai Sekarang (Present Value) dengan Notasi Po = FVr,n (PVIF (r,n))
Present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu dimasa yang
akan datang.
Anuitas Nilai Kemudian (Future Value Annuity) dengan Notasi FVAr,t = a
(FVIFA)
Nilai uang yang akan datang dari satu jumlah pembayaran pada waktu
sekarang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga.
Anuitas Nilai Sekarang (Present Value Annuity) dengan Notasi PVAr,t = a
(PVIFA)
Nilai sekarang anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana
tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan.
Dengan kata lain, jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga
tertentu untuk mendapatkan sejumlah dana tertentu secara teratur.
176
Jawab pernyataan/pengertian dibawah ini dengan cara menulis (B) bila
menurut saudara BENAR dan (S) bila dianggap SALAH.
Kelemahan penggunaan Metode Payback tidak memperhatikan nilai waktu
uang arus kas selain itu juga tidak memperhatikan arus kas setelah payback.
(B)/(S). (BENAR)
Jika suatu investasi memiliki Net Present Value (NPV) sama dengan NOL,
maka proyek tersebut dapat disarankan untuk diterima, karena investasi yang
NPV=0 telah memberikan keuntungan sebesar discount rate. (B)/(S). (BENAR)
Dengan metode IRR suatu investasi akan diterima apabila IRR investasi
tersebut positif dan menolak investasi apabila IRR investasi tersebut negatif.
(B)/(S). (BENAR)
Aliran Kas yang berkaitan dengan suatu proyek merupakan dasar bagi
penilaian suatu proyek, untuk mengestimasi aliaran kas dapat menggunakan
metode Bottom-Up dengan formula perhitungan: Tambahan Aliran Kas = (1T) x Tambahan EBIT + Tambahan Depresiasi (B)/(S). (SALAH)
177
UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2014/2015
MATA KULIAH : INVESTASI DAN PORTFOLIO
WAKTU
; 120 MENIT
DOSEN
: DRS HARSI ROMLI,ak,MM,CA
====================================================================
I.CEK POINT
1.Reksadana pendapatan tetap (fixed income mutual fund) adalah :
a.Reksadana ini berisi dengan paling tidak80% aktiva obligasi dan sisanya
berupa aktiva lain ,misalnya saham
b.reksadana ini berisi dengan paling tidak 80% aktiva saham dan sisanya
dapaat berupa aktiva lain,misalnya obligasi .tujuannya untuk menghasilkan
return yang tinggi .
c.Reksadana ini membentuk portofolionya dengan aktiva-aktiva surat
berharga utang jangka pendek yang jatuh tempony kurang dari satu tahun
d.Semuanya salah.
2.Salah satu langkah persiapan Going Public adalah perusahaan harus askan
menugaskan pakar-pakar pasar modal dan instusi-institusi pendukung dibawah ini :
a.Kantor Akuntan Publik
b.Kantor Notaris Publik
c.Perusahaan penilai
d. Semuanya benar
3.Reksadana pendapatan tetap (fixed income mutual fund) adalah :
a.Reksadana ini berisi dengan paling tidak80% aktiva obligasi dan sisanya dapat
berupa aktiva lain ,misalnya saham
b.reksadana ini berisi dengan paling tidak 80% aktiva saham dan sisanya dapaat
178
berupa aktiva lain,misalnya obligasi .tujuannya untuk menghasilkan return yang
tinggi .
c.Reksadana ini membentuk portofolionya dengan aktiva-aktiva surat berharga
utang jangka pendek yang jatuh tempony kurang dari satu tahun
d.Semuanya salah.
4. Jenis –jenis investasi langsung di pasar turunan antara lain adalah:
a.Swap
b.Hedging
c.warrant
d.Futures contract
5.Rumus untuk menghitung Net present value (NPV) adalah:
n
NPV =
At
 (1  k )
t 1
t
 o
a.Dimana At menggambarkan investasi awal
b.dimana (1 + k)t Menggambarkan investasi awal
c. dimana Io menunjukan interest pada tahun ke Nol
d. Dimana semuanya salah
6..Arus kas masuk yang diperoleh dari proyek investasi /investasi baru adalah
( a) Laba rugi setelah Pajak
(b).Depresiasi
(c) Cost Reduction Program (CRP) termasuk modifikasi pabrik dalam rangka
penghematan energi seperti perubahan dari pemakaian Bahan bakar minyak ke
pemakain batubara dalam sistem produksi. serta Penghematan biaya tenaga kerja
d.Semuanya benar
7Jawab pernyataan/pengertian dibawah ini dengan cara menulis (B) bila menurut
saudara BENAR dan (S) bila dianggap SALAH.
(1). Kelemahan penggunaan Metode Payback tidak memperhatikan nilai waktu uang
arus kas selain itu juga tidak memperhatikan arus kas setelah payback. (B)/(S).
(2).Jika suatu investasi memiliki Net Present Value (NPV) sama dengan NOL, maka
proyek tersebut dapat disarankan untuk diterima, karena investasi yang NPV=0
telah memberikan keuntungan sebesar discount rate. (B)/(S).
(3). Dengan metode IRR suatu investasi akan diterima apabila IRR investasi tersebut
positif dan menolak investasi apabila IRR investasi tersebut negatif. (B)/(S).
(4).Aliran Kas yang berkaitan dengan suatu proyek merupakan dasar bagi penilaian
suatu proyek, untuk mengestimasi aliaran kas dapat menggunakan metode BottomUp dengan formula perhitungan: Tambahan Aliran Kas = (1-T) x Tambahan EBIT +
Tambahan Depresiasi (B)/(S).
179
II.ESSAY
1.Proses keputusan investasi merupakan suatu proses keputusan yang
berkesinambungan (on going process). Sebut dan jelaskan lima tahap keputusan
investasi ?
2. Perkembangan minat investasi sangat di pengaruhi kondisi makro
ekonomi,
jelaskan ?
3.Jelaskan pengertian dari reksa dana, sebutkan beberapa kegunaanya
4.Sebut dan jelaskan klasifikasi dari Reksa dana
5.Apa yang disebut dengan derivatif ,sebut dan.jelaskan instrument derivatif
8. Walaupun Derivative berbahaya, mengapa banyak bisnis yang menggunakan
derivatif?.Jelaskan
9.Jelaskan perbedaan antara pasar primer dan pasar sekunder
10 Jelaskan pengertian peralatan analisa keuangan yang umum dipakai i:
a.Nilai Kemudian (Future Value) dengan Notasi FVr,n = Po (FVIF (r,n))
b.Nilai Sekarang (Present Value) dengan Notasi Po = FVr,n (PVIF (r,n))
c.Anuitas Nilai Kemudian (Future Value Annuity) dengan Notasi FVAr,t = a
(FVIFA)
d.Anuitas Nilai Sekarang (Present Value Annuity) dengan Notasi PVAr,t = a
(PVIFA)
III.PROBLEM
2. PT Indo Global Mandiri Kampus A sedang merencanakan untuk melakukan
perluasan usaha. Investasi yang dibutuhkan :
Pada awal tahun pertama
Pada tahun kedua
= Rp 1.500.000.000
=Rp 2.000.000.000
Investasi tersebut akan dapat menghasilkan selama 5 tahun. Adapun pola
penghasilan selama 5 tahun adalah sebagai berikut.
Akhir tahun ke I sebesar Rp 7 milyar
Akhir tahun ke II sebesar Rp 8 milyar
Akhir tahun ke III sebesar Rp 8 milyar
Akhir tahun ke IV sebesar Rp 9 milyar
Akhir tahun ke IV sebesar Rp 9 milyar
*Biaya tetap selama masa operasi Rp 3 milyar/tahun(termasuk depresiasi dan
bunga).
180
*Biaya Variabel diperkirakan sebesar 30% dari nilai penjualan
*Depresiasi pertahun sebesar Rp 300.000.000
Investasi tersebut akan di biayai dari kredit dengan tingkat bunga 20%/tahun dan
akan di pergunakan sesuai kebutuhan dan akan dibayar kembali seluruhnya pada
akhir tahun ke-5
Diminta :
a. Laporan Arus kas bersih pertahun selama 5 tahun
b. Hitunglah Net Present Value dari proyek tersebut. Apakah proyek tersebut
menguntungkan
DAFTAR PUSTAKA
1. A.Ross Stephen ,W.Westerfield Randolph,Jaffe Jeffrey Corporate Finance 4th
edition 1996 The Mc Graw –Hill Companies,Inc Printed in the United Sates of
America
2. Bodie Zvi , Kane Alex, Marcus Alan J Investment tahun 1989 ,Printed in the
United Sates of America
3. Bodie Zvi , Kane Alex, Marcus Alan J Investment Copyright 2005 by Mc Graw
Hill .Edisi 6 Alih Bahasa Penerbit Salemba Empat Hak Cipta 2006
4. Hartono Jogiyanto Prof.Dr.MBA.ak Teori Portofolio
Investasi.Penerbit BPFE Yogyakarta .Edisi.7 Tahun 2010
dan
Analisis
5. Sjahrial Dermawan ,Prof.Dr.MM Manajemen Keuangan Edisi-3 Penerbit Mitra
Wacana Media 2009 Jakarta
6. Sartono R.Agus Drs Ringkasan Teori Manajemen Keuangan
Penyelesaiannya BPFE Yogyakarta .Edisi -1 tahun 1990
Soal dan
7. W.Situmorang Johnny Dr,M.S Menguak Iklim Investasi Indonesia Pascakrisis
Penerbit Esensi Erlangga Goup 2011
8. Jurnal Ilmiah Mata kuliah Seminar Investasi Universitas Persada Indonesia
(UPI) Jakarta tahun 2012/2013
181
182
Download