PENGEMBANGAN PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN

advertisement
PENGEMBANGAN PETA KONSEP DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Oleh Nur Asyiah, S.Ag, M.PdI
sendiri, tanpa mengindahkan urutan
BAB I
topic bahasan yang diinginkan.
PENDAHULUAN
Selain
A. Latar Belakang Masalah
Berbicara
bahasa
arab,
tentang
masalah
pengajaran
yang
itu
tulisan
ini
akan
menjelaskan tentang pendekatan dan
perlu
strategi pengajaran bahasa arab agar kita
dicermati adalah faktor tujuan yang
bisa membedakan dengan istilah seperti
ingin dicapai. Masalah tujuan ini sangat
approach,
esensial dalam suatu proses edukasi,
strategi
metode,
tehnik,
maupun
analisis
materi
termasuk dalam proses edukasi bahasa
arab, karena tujuan pengajaran itu
sangat
menentukan
materi
pembelajaran, kualifikasi guru, media
pengajaran, dan yang paling penting
adalah dalam menentukan pendekatan
dan
strategi
yang
B. Rumusan Masalah
cocok
dalam
pengajaran bahasa arab.
1. Bagaimana
pelajaran bahasa arab ?
2. Bagaimana
cara
menyusun
concept map pengajaran bahasa
arab?
3. Apa pendekatan yang digunakan
Tulisan
menjelaskan
singkat
sedikit
ini,
akan
dalam
tentang
materi
arab?
pembelajaran bahasa arab agar para
guru
4. Apa
pembelajaran
jenis
strategi
bahasa
yang
tidak salah dalam menentukan
digunakan dalam pembelajaran
materi yang akan diajarkan. Adapun
bahasa arab, terkait dengan 4
alternatif
kemahiran berbahasa?
mendesain
materi
salah
satunya dengan merancang concept map
yang menampilkan satu gambar tentang
konsep materi yang tersusun sesuai
dengan tablet ilmu pengetahuan itu
1
Dalam
BAB II
menetapkan
urutan
materi mesti mempertimbangkan fase-
PEMBAHASAN
fase
A. Materi
perkembangan
perbedaan
Materi merupakan salah satu
peserta
didik,
dan
perlu
individual,
disiapkan materi yang berorientasi pada
komponen kurikulum terpenting guna
pendidikan
mencapai tujuannya. Materi kurikulum
disamping intelektual. Penyiapan materi
hakikatnya isi pendidikan yang meliputi
harus senantiasa mempertimbangkan
materi ilmu, penanaman nilai-nilai dan
faktor
pembentukan sikap. Dikatakan, materi
maupun
adalah
pengetahuan,
kenyataannya, masih banyak materi
keterampilan nilai dan sikap yang mesti
yang diajarkan tidak sesuai dengan
dimiliki peserta didik dalam rangka
materi
memenuhi standar kompetensi yang
kebanyakan guru mengajarkan materi
ditetapkan.1
tidak melihat kemampuan peserta didik
Contoh: Tema materi bahasa arab di
dan tidak urut sesuai dengan silabus
madrasah ibtidaiyah adalah:
pembelajaran bahasa arab.
bahan
berupa
1. Kelas lV
spritual,
filosofis,
yang
emosional,
agama,
sosiologis,
psikologis.2
Tetapi
diharapkan.
Dimana,
Sm l : At-Ta’âruf,
al-Adawâtul-madrasiyyah,
dan
Materi bahasa arab di Madrasah
al-Mihnah
Ibtidaiyah kebanyakan
Sm 2: Al-‘Unwân, Usratî, dan
karena banyak materi yang diajarkan
A’dlâ ul-insân
berawal dari mudah – sukar – sedang –
2. Kelas V
Sm 1: Fil-Bait, Fil-
sukar
-
mudah
yang
belum ideal
menyulitkan
Hadîqah dan al-Alwân
peserta didik dalam menerima materi
Sm 2: Fil-Madrasah, fil-Ma’mal,
yang diajarkan, sedangkan idealnya
fil-Maktabah dan fil-mqshaf
materi itu berawal dari mudah- sedang-
3. Kelas VI Sm l : As-Sâ’ah dan
lalu sukar agar memudahkan peserta
al-Af’âlul-yaumiyyah Sm 2: Al-
didik dalam menerima pelajaran. Selain
Wâjibul-manziliy
itu lebih baik materi itu diklasifikasikan
menurut konsentrasi belajarnya.
1 Abdurahman an-Nahlawi. Prinsip-Prinsip,
Bandung: CV. Diponegoro, 1989. Hal.65
2 Ahmad Janan. Mengungkit pilar-pilar
pendidikan islam. Yogyakarta: SUKA-press
UIN SUKA, 2010. Hal. 121
2
memahami hubungan antar konsep yang
Pada pembelajaran bahasa arab
di
Madrasah
Ibtidaiyah
berhubungan.3
idealnya
menggunakan nadzariyatul wahdah (all
Langkah-langkah
in one system) yang mana bahasa arab
konsep:
diajarkan dari berbagai aspek kemahiran
tanpa
memisah-misahkan
tersebut,
karena
membuat
peta
1. menentukan bahan bacaan
bahasa
nadzariyatul
furu’
2. menentukan
konsep-konsep
cocoknya diterapkan pada lembaga
yang relevan
seperti pondok pesantren yang mana
3. mengurutkan konsep-konsep itu,
bahasa arab diajarkan secara terpisah,
mulai dari yang paling inklusif
nahwu sendiri, shorof, balaghoh, dll.
sampai
yang
paling
tidak
inklusif atau contoh- contoh
B. Concept Map (Peta Konsep)
Concept Map yang biasa disebut
4. menyusun konsep- konsep itu di
dengan peta konsep adalah salah satu
atas kertas, mulai dengan konsep
perangkat pengorganisasian bahan ajar
yang paling inklusif di puncak
guna persiapan mengajar untuk satu
ke konsep yang paling tidak
semester tertentu, concept map dapat
inklusif
digunakan
sebagai
cara
untuk
membangun struktur pengetahuan para
guru dalam merencanakan bahan ajar.
5. menghubungkan konsep yang
berkaitan
dengan
garis-garis
penghubung dan memberi kata
Concept
map
merupakan
representasi secara visual dari ide-ide
penghubung pada setiap garis
penghubung itu
kunci yang berhubungan dan digunakan
untuk menunjukan posisi hubungan
6. mengembangkan peta kon-sep
konsep-konsep yang diajarkan agar
tersebut,
siswa lebih mudah mengikuti materi
menambahkan dua atau lebih
pelajaran,
konsep yang baru ke setiap
karena
mereka
mencoba
misalnya
dengan
3 Bermawy Munthe. Desain Pembelajaran,
Yogyakarta: PT.Pustaka insan madani, 2009.
Hal. 19
3
konsep yang sudah ada dalam
memfokuskan
perhatiaannya
peta konsep.
pada pesera didik. Peserta didik
dipandang sebagai manusia yang
Contoh: Peta Konsep Tata Bahasa Arab
harus
diperlakukan
manusiawi,
benda
bukan
mati
secara
alat
yang
atau
menerima
rangsangan dan menjawabnya.
2. Pendekatan Berbasis Media (almadkhal
al-Taqni)
adalah
pendekatan yang mengandalkan
kepada
tehnik
penggunaan
media
pengajaran
dalam
penyampaian materi pelajaran.
3. Pendekatan
C. Pendekatan
aural-oral
(al
Pendekatan yang disebut juga
madkhal as-sam’i as-syafawi).
approach, yang dalam bahasa arab
Pendekatan ini memiliki asumsi,
disebut madkhal, adalah seperangkat
bahwa bahasa adalah apa yang
asumsi
didengar dan yang diucapkan,
berkenaan
dengan
hakikat
bahasa dan hakekat belajar mengajar
sedangkan
tulisan
hanyalah
bahasa. Approach berpendirian pada
representasi dari ujaran.
pendirian, filsafat, dan keyakinan yaitu
sesuatu yang diyakini tapi tidak mesti
dibuktikan. Menurut Manshur dalam
pengajaran bahasa arab dikenal 5
4. Pendekatan analisis dan non
analisis ( al madkhal at-tahliili
wa ghair tahlili). Pendekatan
analisis memfokuskan diri pada
macam pendekatan, yaitu4 :
pembahasan semantic, aktifitas
1. Pendekatan
madkhal
Manusiawi
al
insani),
(alsangat
berbicara, dan sosiolinguistik.
Adapun non analisis adalah
pendekatan
4 Hasan Saefullan, dkk. Metodologi dan
Strategi allternatif , Yogyakarta: Pustaka Rihlah
Group, 2005. Hal.33
yang
menjadikan
pembahasan psikolinguistik dan
4
ilmu pendidikan sebagai asas
pembelajaran dapat dicapai secara aktif
pertimbangan.
dan
efisien.
Dick
dan
Carrey
menyebutkan bahwa strategi itu adalah
5. Pendekatan
madkhal
Komunikatif
suatu
set
materi
dan
prosedur
adalah
pembelajaran yang digunakan secara
pendekatan yang memfokuskan
bersama-sama untuk menimbulkan hasil
pada kemampuan komunikasi
belajar pada siswa.6
aktif
al-ittishali)
(al
dan
praktis.
Sasaran
ini
adalah
pendekatan
Dari
konsep-konsep
diatas,
menentukan
strategi
memberikan kesempatan kepada
maka
peserta
pembelajaran pada hakikatnya adalah
didik
untuk
menggunakan bahasa arab pada
jelas
menyusun pengalaman belajar siswa.
situasi yang alami dengan sikap
spontanitas kreatif, disamping
penguasaan tata bahasa.
Menurut
Hasan
Saefullah
adapun strategi dalam pembelajaran
bahasa arab adalah sebagai berikut: 7
D. Strategi
Dalam dunia pendidikan strategi
diartikan sebagai a plan, method, or
series of activities designed to achieves
5
a particular educational goal.
Jadi
1. Strategi Pembelajaran Menyimak
(istima’)
Pembelajaran
menyimak
ada
dua macam, menyimak untuk keperluan
dengan demikian strategi pembelajaran
pengulangan
adalah perencanaan yang berisi tentang
keperluan memahami teks. Adapun
rangkaian kegiatan yang didesain untuk
strategi yang dapat digunakan dalam
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
pembelajaran menyimak adalah sebagai
dan
menyimak
untuk
berikut:
Kemp
strategi
menjelaskan,
adalah
suatu
yang
harus
Metode ini membantu siswa
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
untuk selalu tanggap dengan cermat,
5 Wina, Perencanaan dan desain pembelajaran,
Jakarta: Kencana prenada media group, 2009.
Hal. 186
6 Ibid. Hal. 187
7 Hasan Saefullah, dkk, Metodologi& strategi
alternative,..................... Hal. 53
kegiatan
pembelajaran
bahwa
pembelajaran
sima’ al-aghani (Mendengarkan Lagu)
5
dan
tepat
dalam
memahami
dan
memaknai syair dan dinyanyikan.
dengan benar menurut pakar bahasa itu.
Keterampilan berbicara dapat terwujud
setelah keterampilan menyimak dan
Langkah-langkahnya:
1. Sediakan
mengucapkan kosakata bahasa arab.
kaset
lagu
berbahasa arab, tape recorder
Adapun strategi yang dapat digunakan
adalah:
dan kisi-kisi berupa syair
a. Imagine learning8
lagu yang tidak lengkap.
2. Kisi-kisi tersebut dibagikan,
lalu lagu diputar dan siswa
diminta
melengkapi
Langkah-langkahnya:
1. Tentukan tema yang akan
dibahas, contoh: ‫ت‬
ِ ‫فِي البَ ْي‬
syair
lagu yang belum lengkap
2. Siswa
tersebut.
membayangkan
3. Diputar sekali lagi, namun
kali ini tiap baris atau bait,
tergantung
menyimak
Setiap
bagaimana
rumah mereka
3. Setelah
kemampuan
siswa.
untuk
itu
bagi
siswa
menjadi beberapa kelompok
4. Mengungkapkan
dengan
selesai satu bait dinyanyikan
bahasa
tape recorder di matikan lalu
tentang rumah mereka dalam
tiap siswa ditanya isi dari
kelompok tersebut.
kisi-kisi
yang
bersama siswa lainnya.
lagu,
sendiri
sambil
b. Khibrat Mutsirah
Strategi ini digunakan untuk
4. Kemudian bahas tema dari
isi
mereka
kosong
dimaksud. Lakukan evaluasi
2.
diminta
juga
memotivasi
siswa
agar
mengungkapkan
dapat
pengalaman-
membenarkan cara penulisan
pengalaman yang pernah dialaminya
siswa.
berkaitan
dengan
teks
diajarkan
dan
untuk
Strategi
Pembelajaran
Berbicara
keterlibatan
siswa
yang
dalam
akan
mengajak
melihat
(kalam)
Yang dimaksud disini adalah
mengucapkan suara-suara bahasa arab
8 Mel Silberman, 101 strategi pembelajaran
aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,2009.
Hal. 183
6
pengalaman
mereka
sejak
awal
2. Bagi siswa menjadi beberapa
pembelajaran.
kelompok
Langkah-langkahnya:
kelompok
1. Guru menyampaikan topic
yang
akan
dipelajari,
misalnya ‫يوم العطلة‬
2. Siswa
diberi
kecil.
Setiap
mempunyai
seseorang wakil dari masingmasing
kelompok
dalam
kelas.
pertanyaan
3. Bentuklah kelompok peserta
misalnya tentang ‫كيف قضيت‬
didik
‫يوم العطلة ؟‬
dengan jumlah sama.
3. Siswa
diberi
“jigsaw
learning”
kesempatan
4. Mintalah anggota kelompok
mengingat
“jigsaw” untuk mengajarkan
pengalaman yang dialaminya
materi yang telah dipelajari
saat liburan, dan kemudian
kepada yang lain.
untuk
diminta
untuk
5. Kumpulkan kembali peserta
menyampaikannya
dalam
didik kekelas besar untuk
bentuk cerita atau dialog
member ulasan dan sisakan
berpasangan
pertanyaan guna memastikan
4. Guru menyampaikan teks
dengan
judul
diatas
pemahaman yang tepat.
dan
menghubungkan
b. Qiraah muwajjahah
pengalaman siswa dengan
Langkah-langkahnya:
teks yang diajarkan.
1. Tentukan
topic,
misalnya
tentang ‫ت‬
ِ ‫فِي البَ ْي‬
3. Strategi
Pembelajaran Membaca
2. Minta
siswa
untuk
(qiraah)
menjawab pertanyaan atau
a. Jigsaw learning9
mengisi bagan yang sudah
Langkah-langkahnya:
disediakan oleh guru.
1. Pilihlah materi belajar yang
dapat
dipisah
bagian-bagian
menjadi
3. Tugas
siswa
adalah
mempelajari teks lewat kisikisi pertanyaan diatas.
4. Bahas pertanyaan dan beri
9 Ibid. Hal.168
ulasan
7
umum
dalam
tulisan
siswa
4.
Strategi
Pembelajaran
Menulis
(kitabah)
b. In’ikas al-maudu’10
Strategi
a. Ta’bir as-shuwar
ini
dapat
eksperimen menarik bagi siswa untuk
Strategi ini sangat baik dipakai
mengeksplorasikan
objek
untuk melibatkan mahasiswa dalam
tersebut melalui kaca matanya.
menemukan dan menuntut ide cerita
Langkah-langkahnya:
secara sistematis.
langsung
1. Siswa diajak keluar kelas
Langkah-langkahnya:
1. Siapkan
gambar
yang
sesuai dengan tema yang
akan diajarkan
2. Tempelkan
3. Siswa
untuk
melihat
obyek
yang akan ditulis
sesuai
dengan
gambar
langsung
tema
pembelajaran
2. Siswa
dipapan tulis
diminta
memperhatikan gambar atau
obyek langsung
diminta
untuk
mengidentifikasi gambar
dan
menjadi
membuat
tulisan
3. Mereka
diminta
tentang obyek secara runtut
4. Secara perseorangan siswa
secara runtut dan logis
diminta
dalam waktu yang sudah
mempresentasikan
ditentukan
tulisannya
4. Seorang siswa diminta
untuk membacakan hasil
menulis
5. Pembelajaran
untuk
hasil
diakhiri
dengan klarifikasi dari guru
tulisannya dan siswa lain
diminta
mengkritisi
untuk
tulisan
tersebut dari segi tata
bahasanya
5. Akhiri
pembelajaran
dengan
menjelaskan
kesalahan-kesalahan
10 Hasan Saefullah, dkk, Metodologi& strategi
alternative, ........................ hal.87
8
berbasis media, aural-oral, analisis-non
BAB III
analisis, dan komunikatif
PENUTUP
Adapun
pembelajarannya
Kesimpulan
Pada dasarnya materi, concept
map,
adalah
pendekatan,
maupun
strategi
komponen
penting
dalam
perencanaan pembelajaran yang mana
antara komponen satu dengan yang
lainnya saling berhubungan. Adapun
materi
adalah
bahan
berupa
pengetahuan, keterampilan nilai dan
Strategi
yang
meliputi
4
kemahiran berbahasa adalah:
a. Menyimak : Isima’ al-aghani
b. Berbicara : Imagine learning dan
Khibrat Mutsirah
c. Membaca : Jigsaw learning dan
qira’ah muwajjahah
d. Menulis : Ta’bir as-shuwar dan
in’ikas al-maudu’
sikap yang mesti dimiliki peserta didik
dalam
rangka
memenuhi
standar
kompetensi yang ditetapkan. Concept
map merupakan representasi secara
visual
dari
berhubungan
ide-ide
dan
kunci
yang
digunakan
untuk
menunjukan posisi hubungan konsepkonsep yang diajarkan agar siswa lebih
mudah mengikuti materi pelajaran.
Sedangkan
pendekatan
dan
strategi adalah komponen yang tidak
dapat dipisahkan yang mana pendekatan
adalah
adalah
seperangkat
asumsi
berkenaan dengan hakikat bahasa dan
hakekat belajar mengajar bahasa dan
berpendirian pada pendirian, filsafat,
dan keyakinan yaitu sesuatu yang
diyakini tapi tidak mesti dibuktikan.
Pendekatan dalam pembelajaran bahasa
arab meliputi pendekatan manusiawi,
9
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman an-Nahlawi. Prinsip-Prinsip, Bandung: CV. Diponegoro, 1989.
Ahmad Janan. Mengungkit pilar-pilar pendidikan islam. Yogyakarta: SUKA-press
UIN SUKA, 2010.
Bermawy Munthe. Desain Pembelajaran, Yogyakarta: PT.Pustaka insan madani, 2009.
Hasan Saefullan, dkk. Metodologi dan Strategi allternatif , Yogyakarta: Pustaka Rihlah
Group, 2005.
Wina, Perencanaan dan desain pembelajaran, Jakarta: Kencana prenada media group,
2009.
Mel Silberman, 101 strategi pembelajaran aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani,2009.
10
Download