2. Leukosit

advertisement
LEUKOSIT
Disusun oleh :
1. Tita Izatul Mubarokah (20/XI MIA 1)
2. Muhammad Fahriza
(27/XI MIA 1)
3. Muhammad Hanif Muflih
(28/XI MIA
1)
CIRI-CIRI
Jumlah leukosit lebih sedikit daripada eritrosit 
perbandingan 1 : 700
Pada laki – laki dan perempuan dewasa  setiap mm3
darah terdapat ± 4500 – 10000 butir
Tidak berwarna
Dapat bergerak bebas secara amuboid
Dapat menembus dinding kapiler  diapedesis
Bentuk bervariasi
CIRI-CIRI
Ukuran lebih besar dari eritrosit  10 nm – 25 nm
Satu inti sel  bentuk tidak tetap
Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat
dengan organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja
secara independen seperti organisme sel tunggal
Leukosit tidak bisa membelah diri atau bereproduksi
dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka adalah
produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang ada
pada sumsum tulang
Dibedakan menjadi :
Granulosit
Agranulosit
Limfosit
Basofil
Eosinofil
Neutrofil
Monosit
PERBEDAAN
Agranulosit
• Plasmanya tidak bergranula
• Dihasilkan oleh jaringan –
jaringan limfoid
• Cairan sel jernih tapi
memiliki satu inti besar
Granulosit
• Plasmanya bergranula
• Dihasilkan sum – sum tulang
merah
• Pada cairan sel terdapat
butiran – butiran yang
menyerap zat warna tertentu
• Inti sel berlekuk - lekuk
Basofil
• Setiap mm3 darah mengandung 20 – 50 butir
• Plasma bersifat basa dan terdapat bintik –
bintik biru yang mengandung histamin
• Bersifat fagosit
• Gerak lambat
• Inti berbentuk seperti huruf S
• Berperan dalam reaksi alergi  dengan
membentuk sel mast
• Bertanggung jawab untuk memberi reaksi
alergi dan antigen dengan jalan mengeluarkan
histamin kimia yang menyebabkan
peradangan.
Neutrofil
• Setiap mm3 darah mengandung 3000 – 7000
butir
• Plasma bersifat netral dan terdapat bintik –
bintik
• Bersifat fagosit dan amuboid
• Bentuk inti beraneka ragam
• Aktivitas dan matinya neutrofil dalam
jumlah yang banyak menyebabkan adanya
nanah
Eosinofil
• Setiap mm3 darah mengandung 100 – 400
butir
• Plasma bersifat asam dan terdapat bintik –
bintik biru
• Bersifat fagosit
• Bergerak lambat
• Jumlah meningkat pada keadaan alergi
• Inti terdiri dari dua belahan
• Eosinofil terutama berhubungan dengan
Limfosit
• Setiap mm3 darah mengandung 1500 – 3000
butir
• Dapat bergerak bebas dan membentuk zat
antibodi
• Mengandung sedikit cairan sel
• Mempunyai sifat amuboid  sehingga
dapat keluar dari pembuluh darah
• Inti satu
• Dibentuk di kelenjar limfa dan sumsum
tulang
Limfosit
• Darah mempunyai tiga jenis limfosit:
– Sel B: Sel B membuat antibodi yang mengikat patogen lalu
menghancurkannya. (Sel B tidak hanya membuat antibodi yang dapat
mengikat patogen, tapi setelah adanya serangan, beberapa sel B akan
mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi
sebagai layanan sistem 'memori'.)
– Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan
(yang bertahan dalam infeksi HIV) serta penting untuk menahan bakteri
intraseluler. CD8+ (sitotoksik) dapat membunuh sel yang terinfeksi
virus.
– Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer, NK) dapat
membunuh sel tubuh yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak
boleh dibunuh karena telah terinfeksi virus atau telah menjadi kanker.
Monosit
•
•
•
•
•
Setiap mm3 darah mengandung 100 – 700 butir
Dapat bergerak cepat
Mengandung banyak cairan sel
Bersifat fagosit
Dapat membesar dan berkembang  menjadi
makrofag
Makrofag  sel fagositik terbesar dan
berumur panjang
• Inti bulat panjang
• Memberikan potongan patogen kepada sel T
sehingga patogen tersebut dapat dihafal dan
• Dibentuk dalam sumsum tulang merah,
limpa, kelenjar limpa, jaringan
retikuloendotilum
• Tugas utama :
1. Memakan kuman penyakit dan benda – benda
asing (seperti bakteri yang ada dalam
tubuh) sehingga leukosit dikenal sebagai
fagosit
2. Pembentukan antibodi di dalam tubuh
• Leukosit , khususnya limfosit  dapat
melemahkan bakteri / zat berbahaya yang
• Kadang, leukosit juga sebagai pengangkut lemak 
sehingga leukosit lebih banyak terdapat di pembuluh kil/
pembuluh limfa
• Jumlah leukosit  bisa naik bisa turun
 Faktor penyebab naik turunnya leukosit  karena infeksi
kuman penyakit
Granulasit & Monosit
• Granulosit dan monosit  fagosit  memakan bakteri
– bakteri hidup yang masuk ke peredaran darah
• Kekuatan gerakan amuboid  dapat bergerak bebas di
dalam mengitari seluruh bagian tubuh  sehingga
dapat :
1. Mengepung daerah yang terkena infeksi
2. Menangkap kuman – kuman penyakit hidup
3. Menyingkirkan bahan – bahan lain seperti kotoran
• Granulosit  mempunyai enzim yang dapat
memecah, menghancurkan, membuang protein
yang memungkinkan merusak jaringan hidup
• Sehingga, jaringan yang rusak / terluka 
dapat dibuang dan memungkinkan untuk
penyembuhan
• Hasil kerja fagositik leukosit  peradangan
dapat dihentikan sama sekali
• Bila kegiatan leukosit tidak berhasil dengan
baik  dapat terbentuk nanah (gabungan
leukosit yang mati, kuman, sel – sel tubuh,
cairan tubuh)
• Neutrofil dan monosit melindungi tubuh 
dengan cara melakukan endositosis terhadap
partikel asing yang masuk ke dalam tubuh
• Umur leukosit dalam sistem peredaran darah
adalah 12 - 13 hari.
• Dari kehidupan fetus hingga bayi
dilahirkan,pembentukan sel darah berlangsung
dalam 3 tahap yaitu :
a. Pembentukan di saccus vitellinus
b. Pembentukan di hati,kalenjar limfe dan limpa
c. Pembentukan di sumsum tulang
Pembentukan Leukosit
 Pembentukan sel darah mulai terjadi pada sumsum
tulang setelah minggu ke-20 atau bulan ke 5 masa
embrionik.(Masa awal janin sel atau sel paling muda)
 Dengan bertambahnya usia janin,produksi sel darah
semakin banyak terjadi pada sumsum tulang dan
peranan hati dan limfa semakin berkurang.
 Sesudah lahir,semua sel darah dibuat pada sumsum
tulang,kecuali limfosit yang juga dibentuk di kalenjar
limfe,thymus,dan lien.
Pembentukan Leukosit
• Pada orang dewasa,pembentukan sel darah diluar
sumsum tulang (extramedullary hemopoiesis) masih
dapat terjadi bila sumsum tulang mengalami kerusakan
atau mengalami fibrosis.
• Sampai dengan usia 5 tahun,pada dasarnya semua tulang
dapat menjadi tempat pembentukan sel darah.Tetapi
sum-sum tulang dari tulang panjang,kecuali bagian
proksimal humerus dan tibia,tidak lagi membentuk sel
darah setelah usia mencapai 20 tahun.
(a) limfosit
(b) monosit
(c) eosinofil
(d) basofil
Proses fagositosis pada leukosit
(e) neutrofil
TERIMAKASIH
• Reka : perbedaan limfosit besar dan kecil
• Diandra : apa yang dimaksud granula ?
• Kirana : proses pembentukan nanah
Download