keputusan menteri tenaga kerja dan transmigrasi

advertisement
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KEP-231/MEN/2002
TENTANG
KRITERIA USULAN PROGRAM PENYIAPAN PERMUKIMAN, PERPINDAHAN
DAN PENEMPATAN SERTA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BINAAN
DALAM PENYELENGGARAAN KETRANSMIGRASIAN
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a.
b.
Mengingat :
1.
2.
3.
4.
5.
bahwa
dalam
rangka
mewujudkan
suatu
permukiman transmigrasi yang sesuai dengan
fungsinya dan sejalan dengan pelaksanaan
Otonomi
Daerah,
maka
perlu
ditetapkan
Kriteria Usulan Program Penyiapan Permukiman,
Perpindahan dan Penempatan serta Pemberdayaan
Masyarakat
Binaan
dalam
Penyelenggaraan
Transmigrasi;
bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan
Keputusan Menteri;
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang
Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997 Nomor 37, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3682);
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3474);
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1999
tentang
Penyelenggaraan
Transmigrasi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3800);
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
Propinsi sebagai Daerah Otonomi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
54,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 3952);
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
228/M Tahun 2001 tentang Pengangkatan Menteri
dalam Kabinet Gotong Royong;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN
REPUBLIK INDONESIA TENTANG KRITERIA
PENYIAPAN PERMUKIMAN, PERPINDAHAN
SERTA
PEMBERDAYAN
MASYARAKAT
PENYELENGGARAAN TRANSMIGRASI.
TRANSMIGRASIAN
USULAN PROGRAM
DAN PENEMPATAN
BINAAN
DALAM
PERTAMA : Memberikan
Kriteria
Usulan
Program
Penyiapan
Permukiman,
Perpindahan
dan
Penempatan
serta
Pemberdayaan Masyarakat Binaan dalam Penyelenggaraan
Transmigrasi
sebagaimana
tersebut
dalam
Lampiran
Keputusan ini.
KEDUA :
Kriteria Kelayakan Program Pembangunan ketransmigrasian
sebagaimana dimaksud dalam Amar PERTAMA dipergunakan
sebagai Pedoman bagi Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam
mengusulkan program Penyiapan Permukiman, Perpindahan
dan Penempatan Transmigrasi dan Pemberdayaan Masyarakat
Binaan.
KETIGA :
Kriteria
Usulan
Program
Penyiapan
Permukiman,
Perpindahan
dan
Penempatan
serta
Pemberdayaan
Masyarakat Binaan dalam Penyelenggaraan Transmigrasi
meliputi aspek : Permukiman Transmigrasi Baru (PTB) dan
Permukiman Transmigrasi yang sudah ada (PTA).
KEEMPAT : a.
b.
Berdasarkan Usulan Program sebagaimana dimaksud
dalam Amar KEDUA DAN KETIGA, dilakukan evaluasi
untuk menentukan skala prioritas.
Evaluasi
sebagaimana
dimaksud
dalam huruf a
dilakukan dengan memperhatikan:
1.
Adanya Program Kolaboratif lintas Sektor;
2.
Adanya Kerjasama antar Pemerintah Daerah
untuk membangun lokasi transmigrasi.
KELIMA :
Dengan berlakunya keputusan ini maka segala ketentuan
yang bertentangan dengan Keputusan ini dinyatakan tidak
berlaku.
KEENAM :
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
dengan ketentuan dikemudian hari terdapat
akan diadakan sebagaimana mestinya.
ditetapkan
kekeliruan
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27-12-2002
MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
ttd
JACOB NUWA WEA
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1.
Para Menteri Kabinet Gotong Royong RI;
2.
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
3.
Para Pejabat Eselon I dan II di Lingkungan Departemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi;
4.
5.
Para Gubernur Propinsi di Seluruh Indonesia;
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Indonesia.
di
Seluruh
LAMPIRAN : Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia.
Nomor
: KEP.231/MEN/2002
Tanggal : 27-12-2002
Tentang Kriteria Usulan Program Penyiapan
Permukiman, Perpindahan dan Penempatan serta
Pemberdayaan
Masyarakat
Binaan
dalam
Penyelenggaraan Transmigrasi.
KRITERIA USULAN PROGRAM PENYIAPAN PERMUKIMAN, PERPINDAHAN DAN PENEMPATAN
SERTA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BINAAN DALAM PENYELENGGARAAN TRANSMIGRASI
--------------------------------------------------------------------------BIDANG
KEGIATAN
KRITERIA
KETERANGAN
--------------------------------------------------------------------------1. Pembangunan
Kawasan/Permukiman
Transmigrasi Baru
(PTB) Perencanaan
Teknis
1. Kejelasan Areal
(clear).
* Letak, luas dan batas
Peta lokasi skala
fisik jelas
1:50.000 dan atau peta
dan di petakan.
regional konteks skala
* Lokasi diindikasikan
1:250.000
berpotensi untuk
pengembangan usaha
tani/jasa/industri
2. Status lahan bebas dari
* Adanya pernyataan
masalah (celan)
penyerahan hak atas
* Adanya dukungan
tanah dari masyarakat
masyarakat setempat
setempat
* Areal tidak termasuk
* Status hutan berada
dalam kawasan hutan
di Areal Penggunaan
* Arel bebas dari
Lain (APL) atau ada
tumpang tindih
pelepasan kawasan
peruntukan pihak lain.
hutan bila pada areal
Adanya SK Penetapan/
bukan APL.
Pencadangan dari Bupati
/Walikota/Gubernur
2. Pembangunan/Kawasan
Permukiman
Transmigrasi Baru
(PTB) Kelayakan
Program Pembangunan
(MI)
Kelayakan menyangkut :
a. Legalitas Lahan
Status lahan bebas dari
masalah (Clean)
b. Perencanaan teknis
didukung hasil
perencanaan teknis
(RTSP/RTUPT, Redesain
RTSP, Rancangan
Kapling, Desain Tata
Letak yang memenuhi
Catur Layak (Layak
Huni, Layak Usaha,
Layak Berkembang dan
Layak Lingkungan).
* Adanya pernyataan
penyerahan hak atas
tanah dari masyarakat
setempat.
* Areal tidak masuk
dalam kawasan hutan.
* Areal bebas dari
tumpang tindih
peruntukan pihak
lain.
2. Layak Huni :
- Bebas banjir dan
bukan daerah
rawan bencana.
- Sumber air
bersih tersedia
sepanjang tahun.
- Bebas penyakit
endemik.
3. Layak Usaha:
- Lokasi atau lahan
potensial untuk
kegiatan usaha.
- Skala usaha
transmigrasi
memenuhi sasaran
pendapatan per KK.
- Tersedia pasar
untuk menampung
hasil usaha.
4. Layak
Berkembang :
- Aksesibilitas/
hubungan ke pusat
pelayanan lancar.
- Lokasi tidak
terpencil.
- Merupakan bagian
dari pengembangan
kawasan (terintegrasi
dengan pemukiman
penduduk/desa
sekitar/aktivitas
sektor lain).
5. Layak Lingkungan:
- Penataan ruang
mengadopsi aturan
konservasi lingkungan
serta adanya
integrasi ruang
antara masyarakat
setempat dan
pendatang.
- Adanya kegiatan usaha
yang terus menerus
memberikan hasil
(menguntungkan).
- Model usaha
menggunakan teknologi
ramah lingkungan.
Kelayakan Program
Pembangunan
Bersyarat (M2)
3. Komposisi calon
Transmigran
c. Penuangan Proposal
Program Pembangunan
Kawasan/Permukiman
Transmigrasi
Proposal Program
Pembangunan Kawasan/
Permukiman Transmigrasi
yang memuat:
- Volume dan ukuran
- RAB
Kelayakan bersyarat
menyangkut :
a. Legalitas lahan
Status lahan bebas
dari masalah (clean)
- Adanya pernyataan
penyerahan hak atas
tanah dari masyarakat
- Areal tidak masuk
dalam kawasan hutan.
- Areal bebas dari
tumpang tindih
peruntukan pihak lain.
b. Perencanaan Teknis
Masih dibutuhkan
Penyusunan Redesain
RTSP/Rancangan
Kapling/Desain Tata
Letak.
- Redesain RTSP yang
terintegrasi dengan
penduduk/desa setempat.
c. Penuangan dalam
Proposal Program
Pembangunan Kawasan/
Permukiman
Transmigrasi.
Proposal Program
Pembangunan Kawasan/
Permukiman Trasmigrasi
yang memuat :
- Volume dan ukuran
- RAB
d. Adanya potensi Sumber
Daya Manusia (SDM)
dengan latar
belakang :
- Pertanian
* Lahan Kering
* Lahan Basah
- Perkebunan
Diklat pertanian
Diklat pertanian
* Petani lahan
plasma
* Pekerja lahan
inti
- Adanya potensi
SDM untuk berusaha:
* Usaha sekunder
* Usaha tersier
- Adanya potensi
SDM layanan
Kemasyarakatan
* Layanan pendidikan
(sekolah)
* Layanan kesehatan
Diklat perkebunan
Diklat
Diklat
Diklat
Diklat Nasional
Diklat Nasional
4. Komposisi
Transmigrasi
Penduduk Sekitar
dan Transmigrasi
Penduduk Asal
Adanya pernyataan
Komposisi TPS dan TPA
(Daerah Tujuan), yaitu
- TPS maksimal 50%
Pernyataan Bupati
5. Pemberdayaan
Sosial ekonomi
dan budaya
- Adanya kesanggupan
mendukung kegiatan
pelayanan kesehatan,
pendidikan dan PPL
Adanya pernyataan
Bupati menyediakan
petugas
- Adanya rencana
pembangunan gedung
SD
Adanya pernyataan
Bupati membangun
3 ruang kelas
- Adanya rencana
pembangunan
kelembagaan sosial
ekonomi
Adanya pernyataan
Bupati
- Adanya rencana
pengembangan usaha
(Komoditi)
Adanya studi
kelayakan kerja
sama (NKS)/
sejenisnya dari
dua belah pihak
yang melakukan
kerjasama
6. Pemberdayaan
Kawasan/Permukiman
yang ada (PTA)
Tingkat UPT
a. Rehabilitasi
fisik prasarana
dan sarana
Penurunan/gangguan fungsi
dari prasarana dan sarana
pemukiman :
- ada usulan masyarakat
- Hasil survey,
- Tingkat kerusakan
identifikasi
> 50%
tingkat kerusakan
- Umur > 3 tahun
setelah penempatan
dan dokumentasi
b. Peningkatan
Fisik
Prasarana dan
Sarana
Peningkatan penggunaan
prasarana dan sarana
permukiman akibat
peningkatan aktivitas
masyarakat :
- Ada usulan masyarakat
- Tingkat perekonomian
sudah di atas tingkat
subsistem
- Penggunaan sarana
dan prasarana sudah
melebihi kapasitas
- Ada desain peningkatan
sarana dan prasarana
permukiman
- Hasil survey
identifikasi dan
desain teknis
c. Pemberdayaan
usaha ekonomi
UPT
Kebutuhan percepatan
pengembangan kegiatan
usaha ekonomi :
- Ada usulan masyarakat
- Tingkat ekonomi belum
memenuhi sasaran yang
telah ditetapkan.
- Ada proposal dan
analisis kelayakan
- Berdasarkan hasil
rancangan awal
(RTSP/RTUPT).
- Hasil survey,
identifikasi dan
analisis kelayakan
Usia lokasi binaan :
- < 3 tahun masa
pembinaan
- Rencana teknis
pembinaan Pernyataan
Bupati
- > 3 tahun masa
Dukungan Rentek
pembinaan
Program Terpadu
diprioritaskan pada
Informasi permasalahan
lokasi rawan pangan,
lokasi binaan dan
bencana alam, dampak
instansi di tingkat
konflik sosial,
Kabupaten/Kota
integritas programlintas
sector serta keperluan
percepatan
penanggulangan
kemiskinan
- Ada proposal dan
analisis kelayakan
Adanya proposal
pemberdayaan masyarakat:
- Tingkat pemenuhan
kebutuhan standar
Studi kelayakan atau
identitas ekonomi
lokasi.
- Identifikasi sosial
budaya lokal
di bawah standar
nasional.
- Adanya kesanggupan
untuk integrasi
sosial budaya antar
pendatang dan penduduk
setempat
d. Pemberdayaan
sosial budaya
UPT
Kebutuhan pelayanan
sosial budaya :
- Ada usulan masyarakat
- Tingkat pelayanan
sosial budaya belum
memenuhi sasaran yang
ditetapkan meliputi
layanan pendidikan,
kesehatan,
administrasi
kependudukan.
- Ada proporsal dan
analisis kebutuhan.
- Pernyataan Bupati
Berdasarkan hasil
survey dan analis
kebutuhan
7. Tingkat Kawasan
a. Rehabilitasi
Fisik Prasarana
dan Sarana
Penurunan/gangguan fungsi - Hasil survey,
dari prasarana dan sarana
identifikasi tingkat
kawasan :
kerusakan dan
- Ada usulan masyarakat/
dokumentasi
pemda/lintas sektor/
swasta
- Tingkat kerusakan >50%
b. Peningkatan
Fisik Prasarana
dan Sarana
Peningkatan penggunaan
prasarana dan sarana
pemukiman akibat
peningkatan aktivitas
masyarakat :
- Ada usulan masyarakat/
Pemda/lintas sektor/
swasta
- Tingkat perekonomian
sudah mulai tahap
berkembang dan maju
- Penggunaan sarana
dan prasarana melebihi
kapasitas.
- Ada desain peningkatan
prasarana dan sarana
kawasan.
- Hasil survey,
identifikasi dan
desain teknis
peningkatan
prasarana dan
sarana.
- Sudah dikoordinasikan dengan
lintas sektor
c. Pemberdayaan
Usaha Ekonomi
Kawasan
Kebutuhan percepatan
pengembangan kegiatan
usaha ekonomi kawasan:
- Berdasarkan hasil
rancangan
Pemberdayaan usaha
- Ada usulan masyarakat
/pemda/lintas sektor
/swasta
- Tingkat usaha ekonomi
belum memenuhi sasaran
tahap berkembang dan
maju.
- Ada proporsal dan
analisis kelayakan.
d. Pemberdayaan
Sosial Budaya
Kawasan.
Kebutuhan pelayanan
sosial budaya :
- Ada usulan masyarakat/
Pemda/lintas sektor/
swasta.
- Tingkat pelayanan
sosial budaya belum
memenuhi sasaran yang
ditetapkan.
- Ada proporsal dan
analisis kebutuhan.
ekonomi kawasan
- Hasil survey
identifikasi dan
analisis kelayakan
- Berdasarkan hasil
survey dan
analisis kebutuhan.
-------------------------------------------------------------------------MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
ttd
JACOB NUWA WEA
Download