Public Value

advertisement
Judul: “Public Value (Theory and Practice)”
Pengarang: John Benington and Mark H. Moore
Disusun oleh:



Elma Sheila - 1106086304
Melati - 1106086424
Nauval Nursyarif - 1106086550
I.
Pokok Pikiran
a. Ide-ide pengembangan yang dicetuskan oleh Moore pada tahun 1990-an di Amerika
Serikat mengenai penciptaan nilai publik terdiri dari 3 (tiga) isu utama, yaitu: peran
pemerintah dalam masyarakat, peran manajer pemerintah, dan teknik yang
dibutuhkan oleh manajer publik.
b. Nilai publik pada dasarnya merupakan sebuah pemikiran dan tindakan strategis oleh
para pembuat kebijakan publik dan manajer, dalam menghadapi kompleksitas dan
penghematan.
c. Tumbuh dan berkembangnya konsep nilai publik yang lahir pada masa neo-liberal ini
diwarnai dengan munculnya berbagai kritikan dan pandangan lain dari berbagai
pihak.
II.
Pembahasan
Berawal dari masa neo-liberal atau yang akrab dengan kebijakan ekonomi-pasarnnya yang
sedang berlangsung di Amerika Serikat pada tahun 1990-an. Seorang tokoh bernama Ronald Reagan
yang terkenal dalam menyuarakan pendapatnya dan berkata bahwa “pemerintah pada dasarnya
bukanlah solusi, tetapi pemerintah adalah masalah”. Hal ini tentu dapat mengindikasikan bahwa
sebenarnya pada masa itu terdapat hubungan yang kurang baik atau lebih spesifiknya kepercayaan
kepada pemerintah akan kesanggupan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat mulai melemah.
Munculnya mekanisme pasar menjadi solusi dari permasalahan tersebut, dimana neo-liberal disini
menawarkan suatu pilihan lain dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Usaha untuk memangkas
peran pemerintah dalam pemenuhan layanan sosial pun terus dilakukan. Akan tetapi, memang
adanya bahwa pemerintah bagaimanapun tidak dapat dihapuskan fungsinya dalam aktivitas yang
ada di dalam suatu negara karena masih ada fungsi-fungsi inti kenegaraan yang dipegang oleh
pemerintah.
Munculnya konsep nilai publik menjadi jawaban atas upaya dalam membangun sebuah
kerangka kerja konseptual untuk manajer sektor publik dalam membantu mereka untuk memahami
tantangan strategis dan pilihan kompleks yang dihadapi, dengan cara yang mirip seperti nilai pasar
yang telah memberikan tujuan kepada manajer sektor swastanya. Ide-ide pengembangan nilai publik
yang dicetuskan oleh Moore hadir dengan menyoroti 3 (tiga) isu utama, yaitu: peran pemerintah
dalam masyarakat. Pemerintah bukan hanya seorang pengatur, layanan penyedia, dan jaring
pengaman sosial saja, tetapi pembentuk nilai publik dan pembentuk pro-aktif dari masyarakat di
bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya; peran manajer pemerintah. Bukan hanya sebagai
pegawai pasif, tetapi sebagai pengurus aset publik yang berkewajiban membantu pemerintah untuk
menemukan apa yang bisa dilakukan dengan dipercayakan kepada kantor mereka, serta memikirkan
responsif keburukan dari pengguna dan warga negara; teknik yang dibutuhkan oleh manajer publik.
Menjadi sarana pembantu bagi pemerintah agar menjadi lebih mudah beradaptasi dalam perubahan
materi dan kondisi sosial, perubahan kebutuhan dan aspirasi politik.
Berbicara mengenai nilai publik itu sendiri, nilai publik dapat diartikan sebagai sebuah
pemikiran dan tindakan strategis oleh para pembuat kebijakan publik dan manajer, dalam
menghadapi kompleksitas dan penghematan atau sebuah sarana populer untuk mengevaluasi
efektivitas dan efisiensi pelayanan publik (Moore, 1995). Ini menyediakan sebuah kerangka kerja
inklusif untuk memeriksa kinerja administrasi publik pada proses penciptaan nilai publik bagi warga
(Kelly et all, 2002: Alford dan O’Flynn)1. Nilai publik itu sendiri berasal dari keyakinan, aspirasi dan
kebutuhan-kebutuhan masyarakat untuk mempertahankan dan mensejahterakan kehidupan fisik
dan kejiwaannya.2
Menurut pendapat dari Benington nilai publik dewasa ini membantu dalam proses
penafsiran dan pembuatan paradigma baru. Beberapa paradigma lama seperti Traditional Public
Administration (orientasinya adalah pemerintah) dan New Public Management (orientasinya adalah
swasta) memiliki pendapat berbeda dalam memandang kebutuhan dan keinginan masyarakat.
Traditional Public Administration menganggap bahwa kebutuhan dan keinginan masyarakat adalah
cukup mudah dan memiliki solusi yang sudah diketahui. Berbeda dengan New Public Management
yang berasumsi bahwa kebutuhan dan keinginan masyarakat dinyatakan puas apabila prosesnya
melalui mekanisme pasar. Kedua anggapan tersebut masing-masing memiliki kekeliruan, yang
menurut Benington justru keberadaan pemerintah dan pasar dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan masyarakat seharusnya dapat berjalan bersamaan. Bukan hanya itu, peran masyarakat
sipil diperlukan sebagai wasit diantara kedua sektor tersebut. Yang mana, kepuasan dari masyarakat
sipil sebagai penentunya.
Selain pembenaran akan keberadaan dan berkembangnya konsep nilai publik dari Moore,
beberapa pihak lain juga memberikan kritikan mengenai konsep tersebut. Beberapa kritikan
tersebut berasal dari disiplin ilmu lain, meliputi: a) Filsafat, mengatakan bahwa pada dasarnya nilai
publik berasal dari perspektif teori filosofis kebajikan dan kebaikan publik, terkait dengan politikekonomi pertanyaan dari pemerintahan, kekuasaan dan kontrol (Morrel, 2009 dalam John
Benington dan Mark H. Moore di bukunya Public Value Theory and Practice); b) Sekolah yang
membantah dengan cara yang berbeda, mengungkapkan bahwa pentingnya melihat nilai tidak
secara abstrak akan tetapi perwujudan dan diberlakukannya dalam situasi material dan teknologi,
politik dan pelaksanaannya dalam keseharian; c) Ekologi menyatakan bahwa nilai pada dasarnya
berpotensi dapat menawarkan paradigma baru untuk berkelanjutan tata kelola dan manajemen
publik jika dapat bergerak melampaui 3 (tiga) “bottom-line” yaitu lingkup ekonomi, sosial dan
lingkungan.
Berbeda apabila kita bandingkan konsep nilai publik dengan nilai pasar yang telah ada. Nilai
pasar didefinisikan sebagai “the most probable price in cash, terms equivalent to cash, or in other
1
Kanishka Karunasena, Hepu Deng and Mohini Singh, Measuring the public value of e-government: a case
study from Sri Lanka, Transforming Government: People, Process and Policy Vol. 5 No. 1, 2011, hlm.2
2
M. Irfan Islamy, Prinsip-prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hlm.120
precisely revealed terms, for which the appraised property will sell in a competitive market under all
conditions requisite to fair sale, with the buyer and seller each acting prudently, knowledgeably, and
for self-interest, and assuming that neither is under undue duress. (American Inst. of Real Estate
Appraisers, The Dictionary of Real Estate Appraisal (Chicago: American Inst. of Real Estate
Appraisers, 1984), 194-195)".3
Berikut beberapa aspek mengenai nilai pasar (Jared Shlaes, "Pasar Nilai Pasar," The Journal
Appraisal (Oktober 1984): 494),yaitu: a) Nilai pasar adalah sebuah konsep ekonomi berdasarkan
gagasan perdagangan yang telah menyepakati elemen pertukaran seperti uang, barang dan jasa; b)
Nilai pasar tidak dapat disamakan dengan “harga” atau “biaya”; c) Nilai pasar mengasumsikan bahwa
barang pribadi dapat diperjualbelikan dan pemerintah turut mendukung kegiatan tersebut; d) Nilai
pasar didasari nilai-nilai yang dibuat oleh pihak independen agar tercipta suatu standar yang adil; e)
Nilai pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.4
III.
Simpulan
Berdasarkan dari pokok pikiran dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai
publik sangat dibutuhkan dalam setiap aktivitas yang berlangsung setiap harinya. Aktivitas yang
dimaksud sendiri adalah aktivitas yang berhubungan dengan pemenuhan akan kebutuhan dan
keinginanan masyarakat. Dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan ini pada dasarnya bukan
hanya menyangkut hubungan antara masyarakat dengan pemerintah saja, akan tetapi berkaitan juga
dengan hubungan masyarakat dengan pihak swasta atau pasar. Menyoroti kebijakan publik yang
telah dibuat oleh pemerintah seharusnya dewasa ini sesuai dengan konsep nilai publik itu sendiri
agar dapat memuaskan harapan dari masyarakat.
Keberadaan pemerintah dan pihak swasta dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat
seharusnya berjalan bersamaan, karena pada dasarnya proses pemenuhan kebutuhan ini apabila
dikaitkan dengan nilai publik tentu berorientasi pada kesejahteraan dari masyarakat bukanlah suatu
persaingan antara pemerintah dengan pihak swasta.
3
Richard J. Roddewig, MAI, and Garry R. Papke, Market Value and Public Value: An Exploratory Essay, The
Appraisal Journal; Jan 1993; 61, 1; ProQuest, hlm.53
4
Ibid., hlm. 53-54
Download