Sabat Lunar - Rackcdn.com

advertisement
Sabat Lunar
Sabat Sabtu? Atau Sabat Lunar?
Karena cinta orang-orang mengeluarkan segala kemampuan mereka untuk
menyenangkan orang yang mereka cintai. Ini adalah reaksi alami dari hati yang
mengasihi. Hal ini tidak dipandang sebagai sebuah kewajiban, tetapi sebuah sukacita
dan hak istimewa! Inilah arti Sabat yang sejati bagi semua orang yang mencintai
Pencipta mereka dan ingin menghormati Dia. Di bagian paling awal dunia ini, hari
ketujuh telah dipisahkan sebagai hari untuk beristirahat dan untuk beribadah kepada
Sang Pencipta. Mereka yang menghargai hujan pemeliharaan dari Bapa surgawi yang
penuh kasih atas mereka, ingin menaati-Nya dan menyembah-Nya pada hari Sabat
yang sejati.
Pertanyaan yang kemudian muncul: "Hari yang mana Sabat Alkitab? Hari yang mana
yang merupakan Sabat hari ketujuh Alkitab yang sejati?" Ada banyak perbedaan, ada
banyak keyakinan yang dipegang mengenai kapan waktu untuk beribadah. Tiga dari
pandangan-pandangan ini adalah sebagai berikut:
1. Banyak orang yang percaya bahwa tidak diperluhkan hari khusus untuk
beristirahat karena Yahuwah harus disembah setiap hari.
2. Pemelihara Sabat Sabtu percaya bahwa karena hari Sabtu adalah hari terakhir
dari mingguan tujuh hari moderen, maka itu sudah pasti adalah Sabat hari
ketujuh yang sejati. Karena siklus mingguan moderen berlangsung tanpa henti,
mereka percaya bahwa hari Sabtu telah diturunkan tanpa henti dari masa
Penciptaan sebagai Sabat hari ketujuh yang sejati.
3. Yang lain percaya bahwa kumpulan bukti Alkitab dan sejarah menunjukkan
bahwa Sabat yang sejati hanya dapat ditemukan dengan menggunakan
kalender luni-solar yang digunakan pada zaman Alkitab.
Meskipun benar bahwa seseorang harus beribadah setiap hari, Sang Penguasa alam
semesta sendiri secara tegas memerintahkan bahwa pada hari ketujuh, pekerjaan harus
ditinggalkan dan waktu khusus akan dihabiskan bersama dengan-Nya. Hari Sabat
bukan hanya hari ibadah. Hari ini juga secara khusus adalah hari tanpa pekerjaan.
Yahuwah bahkan menyatakan bahwa hari Sabat adalah tanda antara diri-Nya dengan
anak-anak-Nya sampai selama-lamanya. Artikel ini akan mempertimbangkan bukti
apakah Sabat yang sejati adalah "Sabat Sabtu" ataukah "Sabat lunar."
"Tidak ada alasan bagi
siapa
pun
untuk
mengambil
posisi
bahwa tidak akan ada
lagi kebenaran yang
akan terungkap, dan
bahwa
semua
pengetahuan Alkitab
kita
sudah
tidak
memiliki kesalahan.
Fakta bahwa ajaranajaran tertentu telah
dijalani
sebagai
kebenaran
selama
bertahun-tahun...
adalah bukan bukti
bahwa
gagasangagasan kita telah
bebas dari kesalahan.
Waktu tidak akan
membuat
kesalahan
menjadi
kebenaran,
dan kebenaran akan
bersikap adil. Tidak
ada ajaran yang benar
yang akan kehilangan
sesuatu
melalui
penyelidikan
yang
seksama.” Counsels to
Writers and Editors,
hal. 35.
Bagi semua orang yang ingin mengetahui kebenaran, akan tiba waktunya mereka akan sampai pada jalan
bercabang. Prasangka pribadi, tradisi dan gagasan-gagasan prasangka seharusnya tidak tegak di dalam pikiran
seseorang yang ingin mengetahui "Kebenaran, seluruh Kebenaran dan bukan yang lain selain Kebenaran." Jika
para pencari kebenaran mau belajar dengan pikiran yang terbuka, bersedia untuk mematuhi apa yang telah
terungkap jika itu terbukti bahwa itu adalah kebenaran, maka kebenaran akan terungkap dalam pikirannya dan
ia tidak perlu tetap tinggal di dalam kesalahan. Ini adalah semua hal yang dibutuhkan oleh semua orang yang
akan mempelajari perihal Sabat Alkitab yang sejati.
Alkitab menyatakan bahwa seluruh pertikaian antara Sang Pencipta dan Setan berada di dalam pertempuran
mengenai peribadatan. Ini adalah perang bagi pikiran setiap laki-laki, perempuan dan anak-anak yang hidup hari
ini. Oleh karena itu, akan lebih bijaksana bagi semua orang di bumi ini untuk mengkaji hal-hal ini bagi diri
mereka sendiri. Semua orang harus belajar dan mengetahui dengan pasti apakah hari beribadah yang sejati
adalah Sabat Sabtu atau Sabat Lunar.
Solar? Lunar? atau Lunar-Solar?
Jika hari khusus untuk beribadah (hari Sabat) adalah penting maka adalah sesuatu yang sangat penting untuk
menggunakan cara yang tepat untuk menemukan hari itu. Dengan kata lain, kalender yang benar harus
digunakan. Waktu hanya bisa diukur melalui pergerakan. Ada tiga jenis kalender utama:



Kalender Solar (Kalender sipil moderen, kalender Gregorian, adalah kalender solar, atau kalender
matahari.)
Kalender Lunar (kalender agama yang digunakan oleh umat Islam adalah kalender lunar, atau
kalender bulan.)
Kalender Luni-solar (kalender ini juga kadang-kadang disebut kalender Lunar-Solar, atau kalender
Bulan-Matahari.)
Sejarah dan penggalian arkeologi mengungkapkan bahwa semua peradaban kuno menggunakan kalender lunisolar. Sementara orang-orang Mesir adalah yang pertama mengadopsi kalender solar [matahari], kalender asli
mereka juga adalah kalender lunar-solar. Cara kuno perhitungan waktu yang sangat akurat ini mengaitkan
bulanan bulan dengan tahun matahari melalui beberapa pengamatan di alam.
Satu tahun matahari memiliki panjang 365 hari. Tahun bulan adalah 11 hari lebih
pendek dari tahun matahari. Dengan demikian, tanggal dalam kalender lunar yang
ketat akan mengambang melalui musim dalam tahun matahari. Berbagai budaya yang
menggunakan kalender lunar-solar, melabuhkan bulanan bulan pada titik yang
berbeda pada tahun matahari. Beberapa, seperti orang Mesir kuno, menggunakan
terbitnya bintang Sirius, pada saat titik balik matahari musim panas. Lainnya, seperti
suku Aztec dan Maya, menggunakan titik balik matahari musim dingin sebagai tahun
baru mereka. Baru-baru ini, ketika Perancis mengadopsi kalender yang berbeda
selama Revolusi Perancis, tahun baru mereka dimulai pada titik balik matahari musim
gugur. (Untuk informasi lebih lanjut mengenai reformasi kalender Perancis dan Uni
Soviet, lihat e-course “Changing Weeks: Hiding Sabbath”.)
Pergerakan matahari,
bulan dan bintangbintang adalah satusatunya
pengukur
waktu yang akurat.
Bahkan dengan jam
atom
moderen,
sepanjang
waktu
diukur melalui siklus
benda-benda
langit.
Hari
dan
tahun
keduanya
diukur
Bukti sejarah menunjukkan bahwa sejauh ini sebagian besar kalender kuno mengawali melalui
pergerakan
tahunannya pada musim semi, pada atau dekat saat musim semi (titik balik matahari cahaya yang terlihat
musim semi). Bangsa Israel juga menggunakan kalender luni-solar dan mengawali dari bumi.
tahun mereka pada musim semi. Perayaan tahunan mereka dan Sabat hari ketujuh
ditentukan dengan menggunakan kalender lunar-solar yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta pada awal
dunia.
Sabat Lunar dalam Alkitab
Kalender Sang Pencipta adalah alat yang sangat penting untuk menemukan Sabat hari ke-tujuh yang sejati yang
berisi "meterai Yahuwah": janji kesetiaan seseorang kepada Sang Pencipta. Alkitab menyatakan bahwa pada
masa penciptaan, baik matahari maupun bulan diberikan untuk memberikan terang serta sarana untuk menandai
perihal waktu. Kalender matahari modern tidak menggunakan bulan untuk mengatur waktu. Juga kalender
Hindu atau kalender lunar Muslim tidak menggunakan matahari. Hanya kalender lunar-solar kuno yang
memenuhi kriteria menggunakan baik matahari maupun bulan dalam sistem pengatur waktunya.
Banyak orang yang memelihara hari-hari raya yang tercantum dalam Imamat pasal 23 masih menguduskan hari
Sabat Sabtu. Mereka percaya bahwa kalender lunar-solar hanya digunakan untuk perayaan tahunan, karena hari
Sabtu dalam kalender matahari modern telah diturunkan dalam siklus mingguan tanpa henti sejak masa
Penciptaan. Tapi ini adalah dua metode pengatur waktu yang berbeda! Tidak ada di dalam Alkitab disebutkan
terdapat dua sistem pengatur waktu yang terpisah dan berbeda. Pada masa Penciptaan, satu kalender telah
ditetapkan dan diperlukan matahari dan bulan sebagai pembentuknya.
Dan . . . Berfirmanlah [Yahuwah]: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk
memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda-tanda yang
menunjukkan musim-musim yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang
pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Dan . . .
[Yahuwah] menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, . . . [dan Dia] menaruh semuanya
itu di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk
memisahkan terang dari gelap. (Kejadian 1: 14-18, KJV).
Tepat di bagian ini, dalam pasal pertama dari
buku pertama dari Alkitab, prinsip ini
menetapkan bahwa dua benda penerang yang
besar itu harus digunakan untuk menandai waktu
untuk beribadah dan sebagai tanda, atau tanda
kesetiaan kepada Sang Pencipta. Kata yang
diterjemahkan "tanda-tanda" berasal dari kata
Ibrani ôwth, yang berarti sebuah tanda atau cap.
"Kata ini merupakan sesuatu yang menjadi tanda
khusus dari seseorang atau kelompok.... Kata itu
berarti 'tanda' sebagai sebuah pengingat
kewajiban seseorang." (Lihat # 226, The New
Strong's Expanded Dictionary of Bible Words.)
Hari Sabat adalah tanda yang olehnya umat Sang
Pencipta ditandai dan ditetapkan sebagai
pembeda dari semua orang lain di bumi. Kata
Ibrani yang diterjemahkan "musim-musim"
bahkan lebih mengungkapkannya. Kata ini
Sang Pencipta telah merancang sistem pengatur-waktu yang
menggunakan matahari dan bulan untuk mengatur waktu.
adalah mo'ed. Penggunaan kata ini yang
mengungkapkan bahwa Sabat yang sejati pada
masa Penciptaan ditentukan oleh bulan. Mo'ed
adalah kata yang digunakan khusus untuk merujuk pada perayaan tahunan.
Karena hari raya orang Yahudi terjadi secara berkala, sehingga kata ini digunakan untuk
mengenali hari-hari raya itu. . . Mo'ed digunakan dalam arti luas untuk semua acara agama. Itu
terkait erat dengan Kemah Suci itu sendiri. . . [Yahuwah] bertemu orang Israel di sana pada
waktu tertentu untuk mengungkapkan kehendak-Nya. Ini adalah istilah umum untuk waktu
perkumpulan ibadah umat. . . [Yahuwah]." (Lihat #4150, "Lexical Aids to the Old Testament,"
Hebrew-Greek Key Word Study Bible, KJV.)
Jauh dari menghadirkan dua sistem pengatur waktu yang berbeda, Alkitab menyajikan hanya satu: kalender
lunar-solar dimana perayaan tahunan serta Sabat hari ketujuh, harus dihitung. Imamat pasal 23 adalah daftar
dari perayaan suci Yahuwah. Dari perayaan musim semi sampai kepada perayaan-perayaan musim gugur,
Imamat pasal 23 melukiskan semuanya. Tapi "perayaan" paling pertama yang tercantum adalah perayaan
mingguan: Sabat hari ketujuh.
Dan . . . [Yahuwah] berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan
kepada mereka: Hari-hari raya yang ditetapkan Yahuwah yang harus kamu maklumkan sebagai
waktu pertemuan kudus, waktu perayaan yang Kutetapkan, adalah yang berikut. Enam hari
lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari
perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan;
itulah sabat bagi Yahuwah di segala tempat kediamanmu”.... (Imamat 23: 1-3)
Dari Sabat itu, Yahuwah melanjutkan daftar perayaan tahunan (atau mo'edim) tapi perayaan paling pertama
yang Dia berikan adalah Sabat hari ketujuh.
Mazmur 104: 19 adalah saksi lain dari Alkitab bahwa Sabat hari ketujuh harus
ditentukan dengan bulan:
"Dia menetapkan [menciptakan] bulan sebagai penentu musim-musim."
(Mazmur 104: 19, KJV)
Kata yang diterjemahkan "musim-musim", sekali lagi, adalah mo'edim. Catatan
Alkitab konsisten: hanya ada satu metode pengatur-waktu yang disajikan di dalam
Alkitab. Itu adalah kalender lunar-solar yang dikokohkan oleh Yahuwah sendiri pada
saat Penciptaan. Kalender ini menentukan semua waktu yang ditetapkan untuk
beribadah, mo'edim itu.
Kalender Lunar-Solar dari Alkitab
Sabat Lunar: Sebuah
hari
suci
untuk
beristirahat, itu adalah
hari
ketujuh
dan
terakhir dari setiap
minggu di dalam
sebuah bulanan. Siklus
mingguan
dimulai
ulang pada setiap
Bulan Baru. Empat
minggu lengkap akan
mengikuti Hari Bulan
Baru.
Hari pertama sebuah bulan pada kalender luni-solar adalah Hari Bulan Baru. (Untuk penggunaan istilah "Bulan
Baru" di dalam Alkitab, lihat: I Samuel 20: 5, 18 & 24; 2 Raja-raja 4:23; Mazmur 81: 3; Yesaya 66:23;
Yehezkiel 46: 1; dan Amos 8: 5.)
Pada kalender kuno, Sabat hari ketujuh selalu jatuh pada tanggal yang sama setiap bulan.
Pada kalender lunar-solar Alkitab, setiap bulanan (atau bulanan bulan di langit) selalu dimulai dengan sebuah
Hari Bulan Baru, yang dengan sendirinya tergolong sebagai hari ibadah. Enam hari kerja mengikuti pada hari
kedua sampai hari ketujuh pada bulan itu. Sabat hari ketujuh selalu jatuh pada tanggal 8, 15, 22 dan 29 setiap
bulan lunar.
Alkitab sendiri mendukung bentuk susunan kalender ini. Setiap kali Sabat hari ketujuh diberikan dalam bentuk
tanggal di dalam Alkitab, itu akan selalu jatuh pada tanggal 8, 15, 22 atau 29 pada bulan itu. Entah tanggal itu
sendiri disebutkan atau tanggal itu hanya kontekstual dalam rincian yang lain, secara konsisten memungkinkan
sesuai dengan perhitungan itu. Contohnya, kisah tentang Keluaran dari Mesir yang mengandung tanggal
tertentu dan rincian selama tiga bulan berturut-turut, yang semuanya memiliki Sabat hari ketujuh jatuh pada
tanggal 8, 15, 22 dan 29 untuk setiap bulan! Rincian kalender ini dikonfirmasi 40 tahun kemudian pada
perayaan paskah Yosua dan lagi pada penyaliban Sang Juruselamat.
Seperti disebutkan sebelumnya, tahun bulan lebih pendek dari tahun matahari dan tanpa melabuhkan bulan
lunar ke tahun matahari, musim akan mengambang sepanjang kalender. Tahun Baru yang benar berlabuh pada
titik balik matahari musim semi. Dengan demikian, setiap dua sampai tiga tahun, satu bulan tambahan ketiga
belas akan ditambahkan pada tahun itu. Tahun yang seperti ini disebut tahun embolismik, karena satu bulan
tambahan ditambahkan untuk membawa bulanan kembali selaras dengan musim. Yehezkiel memberikan bukti
Alkitabiah untuk bulan ketiga belas yang digunakan dalam tahun embolismik. (Lihat artikel: “Ezekiel's 13th
Month.”)
Kalender lunar-solar Penciptaan adalah metode pengatur-waktu yang paling akurat. Indah dan tepat. Itu adalah
pengatur-waktu rancangan Ilahi. Yeremia 31:35 mengacu pada Yahuwah yang memberikan "aturan" (atau
hukum) pada bulan. Aturan pengatur-waktu Ilahi begitu sederhana hingga seorang gembala di lereng bukit bisa
mengamatinya seakurat para ahli astronomi di observatorium menghitungnya. Bahkan menghitung sampai hari
Pentakosta, yang telah lama membingungkan banyak orang karena dua spesifikasi hitungan tampak
bertentangan, dapat secara akurat ditentukan hanya dengan menggunakan kalender lunar-solar.
Yahudi dan hari Sabat
Meskipun benar bahwa orang-orang Yahudi zaman sekarang beribadah pada hari
Sabat Sabtu, ini tidak membuktikan bahwa hari Sabtu adalah Sabat yang sejati.
Mereka tidak selalu menyembah pada hari Sabat Sabtu. Para Sarjana Yahudi
dengan jelas menyadari bahwa metode penanggalan asli sudah berbeda dari
kalender modern dan di bawah penganiayaan selama abad keempat Masehi, orangorang Yahudi telah melepaskan kalender lunar-solar asli mereka.
Mengumumkan Hari Bulan Baru melalui pengamatan Bulan Baru, dan
tahun baru saat datangnya musim semi, hanya dapat dilakukan oleh
Sanhedrin. Pada masa Hillell II [abad 4 Masehi], Presiden terakhir dari
Sanhedrin, orang Romawi melarang praktek ini. Oleh karena itu Hillel II
terpaksa meresmikan kalender tetapnya, dampak ini membuat Sanhendrin
memberikan persetujuan pada kelander itu di semua tahun-tahun
berikutnya. ("The Jewish Calendar and Holidays (incl. Sabbath)": The
Jewish Calendar; Changing the Calendar, www.torah.org, penekanan
ditambahkan.)
Bulan baru itu tetap, dan hari Sabat awalnya, tergantung pada siklus bulan.
(Universal Jewish Encyclopedia, hal. 410)
Para sarjana Yahudi
mengakui bahwa
kalender yang sekarang
mereka gunakan bukan
kalender Alkitab.
Setelah kalender lunar-solar kuno telah ditinggalkan, pengetahuan tentang Sabat yang sejati hilang dengan
penerimaan kalender kafir Julian.
Sabat Lunar Hilang
Kalender Republik Romawi, seperti
kalender Ibrani, awalnya juga adalah
kalender lunar-solar. Pada tahun 45-46 SM,
Julius Caesar mereformasi kalender
Romawi asli dan, dengan bantuan seorang
astronom
Aleksandria,
Sosigenes,
menciptakan kalender matahari baru
dengan siklus mingguan yang tidak perna
berhenti yaitu: kalender Julian. Walaupun
kalender Julian telah digunakan pada zaman
Mesias, orang Israel tidak menggunakannya
karena mingguan awal kalender Julian
adalah terdiri dari delapan hari lamanya!
Bangsa Israel masih menggunakan kalender
lunar-solar asli mereka dan menyembah
pada hari ketujuh dalam setiap minggu.
Sejak saat itu, sampai abad keempat, orangorang Israel dan orang-orang Kristen zaman
kerasulan terus menggunakan kalender
Prasasti batu dari kalender Julian mula-mula ini dengan jelas
Alkitab untuk menentukan hari ibadah
menunjukkan sebuah minggu yang terdiri dari delapan-hari.
agama mereka. Dengan meningkatnya
Orang-orang Israel tidak menggunakan kalender Julian untuk
kekuasaan orang-orang Kristen yang telah
menemukan Sabat hari ketujuh. Mereka menggunakan
kalender luni-solar asli dari masa Penciptaan.
dikafirkan di Roma, hal ini menyebabkan
dimulainya pertikaian ribuan tahun atas
bagaimana ‘cara memperingati kematian
dan kebangkitan Juruselamat’. Orang-orang Kristen di Roma ingin merayakan kebangkitan Mesias pada Paskah
Easter Kafir. Sementara orang-orang Kristen kerasulan, di sisi lain, ingin memperingati kematian Yahushua
pada Paskah Passover yang asli.
Titik pertentangan muncul tampak seperti tipuan sederhana: Paskah Easter melawan Paskah
Passover. Namun, Isu-isu yang dipertaruhkan ini, sangat besar. Satu-satunya cara untuk
menentukan kapan Paskah Passover terjadi adalah dengan menggunakan kalender luni-solar
Alkitab. . .
Kalender menentukan waktu dan Konsili Nicea telah memutuskan untuk meninggalkan perhitungan kalender
Yahudi dan sebagai gantinya digunakanlah kalender kafir Julian. Hal ini secara efektif menghancurkan
pengetahuan tentang Sabat yang sejati dan tempatnya diganti dengan Sabat Sabtu kafir. Para Sarjana Yahudi
mengakui fakta ini juga.
Dalam sebuah penjelasan yang semangat mengenai Konsili Nicea, sarjana Yahudi Heinrich Graetz menulis:
"Pada rangkaian terakhir yang menyentak dalam Konsili Nicea yang menghubungkan
Kekristenan dengan sumber awalnya. Perayaan Paskah Easter telah diadakan sampai sekarang
dan telah dirayakan hampir sama dengan Paskah Passover Yahudi, dan memang pada hari yang
dihitung dan ditetapkan oleh Sanhendrin di Yudea untuk perayaan tersebut; tapi di masa depan
pelaksanaannya telah diatur sendiri bersama-sama terlepas dari kalender Yahudi. . . . (History of
the Jews, published by the Jewish Publication Society of America, 1893, Vol. II, lihat hal. 563564.)
Konsili Nicea memberikan dampak yang luas dan sangat dalam terhadap hari sabat yang sejati. Sampai hari ini
para sarjana Katolik mendasarkan otoritas Gereja Katolik pada tindakan perubahan hari Sabat ini dari hari Sabat
yang sejati yang ditentukan dengan kalender lunar-solar menjadi hari Minggu pada kalender Julian yang
memiliki siklus tanpa henti. Kalender Kafir Julian, melegalkan pada tempatnya, seluruh sistem agama palsu.
Dengan begitu Sabat yang sejati menjadi terkubur di bawah tradisi dan asumsi ratusan tahun bahwa mingguan
moderen telah bersiklus terus menerus tanpa henti sejak masa Penciptaan.
Memperbaiki Tembok Yang Tembus: Memulihkan Sabat Lunar
Yesaya pasal 58 berisi nubuatan yang indah tentang pekerjaan yang harus dilakukan oleh generasi akhir zaman.
"Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan
oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang
membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni." Yesaya 58:12)
Ini adalah pekerjaan orang-orang yang telah
berjanji setia kepada Sang Pencipta mereka
dengan menyembah-Nya pada hari suciNya yang sejati, Sabat Alkitab yang sejati.
Untuk memperbaiki lubang yang dibuat
dalam
hukum
Yahuwah,
untuk
membersihkan sampah kesalahan dan
tradisi, kumpulan asumsi ratusan tahun,
adalah pekerjaan besar yang dilakukan oleh
orang-orang dari generasi akhir. Wahyu
berisi
peringatan
tiga-bagian,
yang
menyerukan kepada semua orang untuk
"Takutlah
akan
[Yahuwah]
dan
muliakanlah Dia . . . dan sembahlah Dia
yang telah menjadikan langit dan bumi dan
laut dan semua mata air." (Lihat Wahyu 14:
6-10).
Perihal ini adalah yang paling penting bagi
semua orang yang sekarang hidup. Sabat
Pesan tiga malaikat dari kitab Wahyu pasal 14 mengandung
yang sejati adalah tanda kesetiaan yang
panggilan untuk beribadah pada hari Sabat Alkitab yang sejati.
membedakan mereka yang bersedia untuk
taat dengan orang-orang yang berpegang
teguh pada tradisi dan asumsi. Semua orang harus mempelajari perihal Sabat lunar, fakta-fakta sejarah kalender,
dan pasal-pasal yang terkait dari Alkitab. Perang Armageddon, seperti pertikaian yang lain adalah peperangan
panjang antara Yahuwah dan Lusifer, yang bertempur di medan perang peribadatan.
Semua orang yang ingin menghormati Sang Pencipta mereka akan memilih untuk menyembah Dia pada hari
yang telah Dia berkati dan kuduskan: hari ketujuh dalam sebuah minggu pada kalender luni-solar, hari Sabat
Lunar yang sejati.
Klik di sini untuk melihat Seri Sabat Lunar Dalam Pembelaannya.

Artikel Kalender Yahuwah

Video Kalender Yahuwah
"Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya." --Amsal
18:13, KJV
Download