Penyakit darah

advertisement
Penyakit darah
-Apriyanti
- Farahdita
- Tiana
1. Anemia
• Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin (proteinm
pembawa oksigen) dalam sel darah merah
berada di bawah normal. Sel darah merah
mengandung hemoglobin yang
memungkinkan mereka mengangkut oksigen
dari paru-paru, dan mengantarkannya ke
seluruh bagian tubuh.
a. Gejala anemia
• Asimtomatik : terutama bila anemia terjadi
dalam waktu yang lama
• Letargi (terjadi penurunan kesadaran dan
pemusatan perhatian serta kesiagaan)
• Nafas pendek atau sesak, terutama saat
beraktfitas Kepala terasa ringan
• palpitasi
b. Tanda-tanda dari anemia
• Pucat pada membrane mukosa, yaitu mulut,
konjungtiva, kuku.
• Sirkulasi hiperdinamik, seperti takikardi, pulse
yang menghilang, aliran murmur sistolik
• Gagal jantung
• Perdarahan retina
2. Hemofilia
• Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah
yang disebabkan adanya kekurangan faktor
pembekuan darah. Hemofilia A akan timbul jika
ada kelainan pada gen yang menyebabkan
kurangnya faktor pembekuan VIII (FVII).
Sedangkan, hemofilia B disebabkan kurangnya
faktor pembekuan IX (FIX). Hemofilia A dan B
tidak dapat dibedakan karena mempunyai
tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan
gen yang serupa.
Kelainan Fisik
kelainan fisik tergantung dari perdarahan yang
sedang terjadi yang dapat berupa hematom di
kepala atau ekstremitas. Dan juga sering dijumpai
hemartrasi. Tentu didaerah hematom akan ada
perasaan nyeri. Jarang terjadi gangren.
Perdarahan interstial akan menyebabk atrofi otot,
pergerakan akan terganggu, dan kadang-kadang
menyebabkan neuritis perifer.
Perdarahan dapat terjadi semenjak lahir atau
neonatus.
3. hipertensi
• Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadangkadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah
kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri
meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus
bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah
melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua
pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot
jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara
denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat
adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg
dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah
tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada
140/90 mmHg atau lebih.
a. Tanda dan gejala
• Hipertensi jarang menunjukkan gejala, dan
pengenalannya biasanya melalui skrining, atau
saat mencari penanganan medis untuk
masalah kesehatan yang tidak berkaitan.
Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi
melaporkan sakit kepala (terutama di bagian
belakang kepala dan pada pagi hari), serta
pusing, vertigo, tinitus (dengung atau desis di
dalam telinga), gangguan penglihatan atau
pingsan.
b. Pengobatan
• Saat ini tersedia beberapa golongan obat yang
secara keseluruhan disebut obat
antihipertensi, untuk pengobatan hipertensi.
Risiko kardiovaskuler (termasuk risiko infark
miokard dan stroke) dan hasil pemeriksaan
tekanan darah menjadi pertimbangan ketika
meresepkan obat.
4. Hipotensi
• Penyakit darah rendah, tekanan sistolenya di
bawah 100
• a. Penyebab hipotesis
• Penyebab hipotensi darah rendah ini bisa
diakibatkan gizi makanan yang kurang. Penyebab
utamanya adalah makanan yang dimasak dan
yang telah diproses, tetapi gizinya telah hilang.
Tekanan darah rendah ditandai dengan mudah
lemas dan gampang lelah, kepala pusing, nafas
pendek, sakit kepala, dan tidak dapat
berkonsentrasi serta ganguan pencernaan.
b. Gejala penyakit hipotensi adalah :
• Sering mengantuk
• Kepala pusing, lelah dan mudah kesemutan
• Sering keluar keringat dingin
• Tidak tahan menatap sinar
• Selera makan kurang
c. Pencegahan gejala penyakit hipotensi adalah :
• Makan makanan bergizi
• Tidur cukup
• Mandi air dingin
5. aterosklerosis
• Penggeseran dan degenerasi dinding arteri
akibat penumpukan endapan bahan
berlemah, terutama kolesterol.jika
penyumbatan dari zat kapur di sebut
arteriosklerosis.
a. Penyebab
• Aterosklerosis terutama berkaitan dengan diet
yang terlalu banyak mengandung kolesterol,
hal yang semakin umum di masyarakat saat
ini. Kolesterol adalah jenis lemak yang sangat
penting untuk tubuh kita. Sebagian kolesterol
diproduksi oleh tubuh (terutama di hati),
sedangkan sebagian lainnya didapatkan dari
makanan.
b. Gejala
• Aterosklerosis dapat mulai berkembang sangat awal, ketika Anda
masih muda, tetapi hampir selalu tanpa gejala. Bila timbul penyakit
seperti angina atau stroke maka biasanya sudah pada stadium
lanjut.
c. Pencegahan
• Jaga pola diet yang seimbang, kurangi lemak jenuh hewani, gorenggorengan, makanan cepat saji dan makanan olahan yang
mengandung lemak trans.
• Makan makanan yang dapat menurunkan kolesterol.
• Rajin berolahraga. Latihan fisik meningkatkan sirkulasi dan sangat
baik untuk paru-paru, jantung, dan otot.
• Kelola stres. Gaya hidup stres tinggi meningkatkan tekanan darah
dan memacu kerja jantung dan arteri.
• Berhenti merokok.
• Jaga tekanan darah, gula darah, dan berat badan Anda pada
tingkat normal.
6. stroke
• Penyakit yang di aibatkan arteri yang menuju
ke otak pecah atau tertutup oleh embolus
sehingga sebagian otot jantung mati karena
kekurangan oksigen.
a. Faktor penyebab
•
•
•
•
•
Merokok
Alkohol
Diet
tingginya kadar kolesterol
Riwayat keluarga
b. pencegahan
• Dalam manusia tanpa faktor risiko stroke
dengan umur di bawah 65 tahun, risiko
terjadinya serangan stroke dalam 1 tahun
berkisar pada angka 1%.[70] Setelah terjadinya
serangan stroke ringan atau TIA, penggunaan
senyawa anti-koagulan seperti warfarin, salah
satu obat yang digunakan untuk penderita
fibrilasi atrial,[71] akan menurunkan risiko
serangan stroke dari 12% menjadi 4% dalam
satu tahun.
7. Serangan jantung
Yaitu gangguan yang terjadi saat otot jantung mati karena kekurangan
oksigen.
• a. Faktor-faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
• Memasuki usia 45 tahun bagi pria.
• Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause
dini (sebagai akibat operasi).
• Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
• Diabetes.
• Merokok.
• Tekanan darah tinggi (hipertensi).
• Kegemukan (obesitas).
• Gaya hidup buruk.
• Stress.
b. Gejala Serangan Jantung
• Gejala-gejala ini untuk setiap orang biasa
berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin
dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa
tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak
dibagian tengah dada. Kadang, sebuah
serangan jantung hanya menimbulkan rasa
tidak nyaman yang ringan sekali sehingga
sering disalahartikan sebagai gangguan
pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian
sama sekali.
8. Aneurisma
• Pembengkakkan pembuluh darah.
aterosklerosis dan hipertensi dapat
melemahkan dinding arteri sehingga dapat
menimbulkan Aneurisma.
• Penyebab Aneurisma
• Penyebab kondisi ini tidak diketahui dengan pasti.
Setelah melahirkan, wanita juga bisa mengalami
aneurisma yang disebut aneurisma kongenital.
• Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko
terkena aneurisma yang meliputi tekanan darah
tinggi, aterosklerosis, tingkat tinggi serum
kolesterol, trauma atau cedera, merokok dan
penggunaan tembakau, infeksi darah, usia tua,
penyakit ginjal polikistik, alkoholisme, diabetes,
dan riwayat keluarga.
• Gejala Aneurisma
Gejala dari kondisi ini berbeda secara signifikan,
tergantung pada lokasinya.
Misalnya, gejala aneurisma otak berbeda dari aneurisma
aorta.
Dalam kasus aneurisma otak kecil, gejala mungkin tidak
selalu terlihat dan kondisi ini umumnya terdeteksi
selama tes dan pemeriksaan yang dilakukan untuk
kondisi lain.
Terkadang, sejumlah kecil darah dapat bocor dari
aneurisma dan menyebabkan sakit kepala hebat yang
datang tiba-tiba.
9. Leukimia
• Gangguan berupa peninggatan sel darah putih
yang abnormal, sedangkan jumlah seldarah
merah dan trombosit menurun. Penyebab
leukimia antara lain virus, radiasi sinar
gelombang pendek, atau mutasi.
Gejala penyakit leukimia
•
1. Kelelahan
Jika Anda mudah sekali merasa kelelahan meskipun tidak melakukan aktivitas yang
berat, mungkin hal ini disebabkan oleh leukemia. Peningkatan produksi sel darah
putih dapat menyebabkan energi cepat habis.
2. Penurunan berat badan
Gejala leukemia juga ditunjukkan oleh berat badan yang tiba-tiba menurun drastis
meskipun seseorang tidak mengubah pola dietnya sehari-hari. Hal ini disebabkan
karena pembakaran energi tingkat tinggi yang membuat seseorang kehilangan
berat badannya jika tidak meningkatkan pola makan.
3. Sering mengalami pendarahan
Orang yang menderita leukemia akan mudah sekali mengalami pendarahan
meskipun hanya luka kecil. Bahkan jika luka memar saja membutuhkan waktu
penyembuhan yang lama, bisa jadi merupakan gejala leukemia.
Tanda lain adalah munculnya titik-titik merah atau ungu kecil di bawah kulit Anda
yang disebut dengan petechiae. Perdarahan internal juga mungkin terjadi seperti
pendarahan dalam tinja, lendir, urine, muntahan, dan air mani.
10. Pembesaran vena
• Gangguan yang terjadi saat vena menjadi
lemah sehingga tidak efektif untuk menjaga
tekanan aliran darah yang berlawanan. Kondisi
yang lebih parah menyebabkan flebitis atau
radang vena.
•
v
Download