Pendidikan Agama Katolik - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
15
Fakultas
Pendidikan Agama
Katolik
GEREJA DIANTARA PLURALITAS
Psikologi
Program Studi
Psikologi
Drs. Sugeng Baskoro, M.M.
• GEREJA KATOLIK UNTUK PERDAMAIAN DUNIA
YANG PLURAL
Pengantar
Sebagai bahan pengayaan, kali ini kita akan melihat
bagaimana Gereja Katolik bisa menjadi kunci vital
penjaga pluralitas keberagamaan. Saya hanya akan
memberikan komentar-komentar singkat atas
beberapa berita yang menggambarkan betapa
Gereja Katolik dengan tokoh-tokohnya bisa sangat
konsen terhadap perjuangan kemanusiaan.
Kemanusiaan merupakan puncak perjuangan hidup
bersama yang bisa diangkat dalam kerja sama yang
lebih nyata. Di antara beberapa berita tersebut,
saya tertarik dengan tema-tema
• Dalam rilis yang diterima Times of Israel dari juru
bicara Presiden Peres, pada acara nanti, akan
dibacakan doa dan lantunan ayat dari 3 kitab,
yakni kitab Alquran, Injil, dan Taurat.
• Acara ini juga menghadirkan sejumlah orang dari
ketiga agama tersebut. Umat Islam, Kristen, dan
Yahudi bakal duduk bersama di Vatikan. Ini
merupakan yang kali pertama, kebersamaan
antar-agama terjadi di Vatikan.
• Pertemuan tokoh antar-agama yang juga dihadiri
Presiden Giorgio Napolitano dan Menteri Luar
Negeri Federica Mogherini ini akan disiarkan
langsung oleh Vatikan ke seluruh penjuru dunia.
• Paus Fransiscus Mengunjungi Palestina
Berita
KETIKA kemarin, Minggu, 25 Mei 2014, Paus Fransiskus
mengunjungi Bethlehem, ada pesan khusus yang muncul dari
kota di Tepi Barat yang kini masuk wilayah Palestina, itu.
Meski Paus kelahiran Argentina itu menegaskan bahwa
kunjungannya ke Tanah Suci adalah untuk berziarah dan
semata-mata urusan agama, kunjungannya ke Bethlehem
lebih dahulu—bertemu pemimpin Palestina Mahmoud Abbas,
setelah dari Amman, Jordania—dan tidak lebih dulu ke Tel
Aviv, Israel, telah menegaskan sikap Vatikan terhadap konflik
Israel-Palestina yang sudah melampaui abad itu. Kunjungan
itu juga menegaskan sikap Vatikan terhadap status Palestina,
yang hingga kini belum diakui oleh Israel sebagai negara
merdeka dan berdaulat penuh.
• Dalam konteks kali ini, tentu kesejahteraan antara
Israel dan Palestina. Kesejahteraan baru bisa terwujud
kalau tercipta perdamaian antara Israel dan Palestina.
Mewujudkan perdamaian di Tanah Palestina hingga
kini tetap merupakan persoalan besar yang belum bisa
dipecahkan. Bahkan perundingan proses perdamaian
saat ini kandas lagi.
• Paus Fransiskus bukanlah Paus pertama yang
mengunjungi Tanah Palestina sejak konflik antara Israel
dan Palestina pecah. Pada tahun 1964, Paus Paulus VI
selama 12 jam mengunjungi Tanah Palestina, antara
lain ke Nazareth. Ketika itu belum ada hubungan
diplomatik antara Vatikan dan Israel sehingga Paus
Paulus VI sama sekali tidak mengucapkan kata ”Israel”.
Pada tahun 2000, Paus Johannes Paulus II
mengunjungi Tanah Palestina. Ia lebih ”maju”
dibandingkan dengan pendahulunya. Paus
Johannes Paulus II mengunjungi tempat suci tiga
agama Abrahamik. Ia juga bertemu dengan para
pemimpin politik dan agama, baik Israel maupun
Palestina. Bahkan di Bethlehem, ia bertemu
dengan Yasser Arafat. Paus Benediktus XVI pun
pernah mengunjungi Tanah Suci.
Tak ada cara menuju keberhasilan, kecuali kita
memulainya. Demikianlah Paus Fransiscus yang
berlatar belakang Amerika Latin bisa membuat
sebuah gerakan yang membuat orang Katolik
sendiri bahkan tercengang-cengang. Amerika Latin
adalah lahirnya sebuah teologi pembebasan yang
diangkat dari kenyataan dunia yang timpang, dunia
yang penuh dengan ketidakadilan dan dosa-dosa
sosial. Dalam konteks luas yang lebih mendesak,
Paus mengerti betul agar agama tidak dipolitisasi
dan direndahkan martabatnya semata pada urusan
dunia. Oleh karena itulah, kunjungannya ke tanah
Suci bisa memberikan pesan perdamaian bagi
dunia, terutama bagi rakyat Palestina yang akhirnya
menjadi korban.
• . Syeikh Al-Azhar: Paulus II Wariskan Prinsip Dialog Antar Agama
a. Berita
KAIRO--MIOL: Syeikh Agung Al-Azhar Prof Dr. Mohamad Sayed Tantawi
menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Sri Paus Johanes
Paulus II seraya mengengenang bahwa pemimpin umat Katholik sedunia itu "telah mewariskan prinsip-prinsip dasar dialog antar-agama."
• "Mendiang Sri Paus Paulus II telah meletakkan prinsip-prinsip dasar
dialog antar-agama yang merupakan warisan pemikiran berharga
bagi perdamaian umat manusia," kata Syeikh Al-Azhar, dalam
pernyataannya setelah diumumkan Sri Paus Paulus Yohanes II telah
berpulang pada Sabtu (2/4) malam (Minggu dini hari WIB).
• Pemimpin universitas Islam tertua di dunia, yang telah beberapa
kali melakukan pertemuan dengan Sri Paulus II untuk upaya dialogantar Islam-Kristen itu. Syekh memuji mendiang sebagai tokoh
dunia yang ikhlas dan tabah memperjuangkan perdamaian antarumat beragama.
• "Dunia membutuhkan keikhlasan dan
kejujuran seorang pemimpin dalam
memperjuangkan perdamaian dan kedamaian
umat manusia, dan hal itu telah ditunjukkan
oleh mendiang yang patut diwarisi," kata
Syekh Al-Azhar.
• Al-Azhar dan Tahta Suci Vatikan secara
fundamental telah menandatangani Nota
Kesepahaman (Memorandum of
Understanding) pada 1997 mengenai prinsipprinsip dasar dialog antar Islam-Kristen.
• "Sejarah kelam konflik Kristen-Muslim ini hendanya tidak terulang
lagi di mana dan kapan pun. Dan hal itu dapat tercapai lewat dialog
antarpemimpin agama yang terus-menerus dari generasi ke
generasi, sebagaimana telah diletakkan prinsip-prinsipnya oleh
almarhum Sri Paus John Paulus II," demikian Syeikh Al-Azhar.
b. Komentar
Setiap orang memang akan mati, tapi masih ada orang yang bisa
mengabadikan diri melalui karya-karya besarnya. Yohanes Paulus
kedua adalah tokoh yang sangat kharismatis yang senantiasa berjuang
untuk perdamaian dunia. Saya sendiri sangat terkesan dengan
peristiwa penembakan yang terjadi pada dirinya dan menariknya,
beliau tidak sakit hati dan mendendam. Setelah sembuh, Paus
kemudian mengunjungi penembaknya, Ahmed Ali Aqca. Peristiwa ini
kemudian menjadi peristiwa persaudaraan yang menarik dunia.
Demikian juga yang kemudian terjadi jauh di Mesir.
Peristiwa-peristiwa tersebut konkret dan sudah
terjadi. Kekristenan adalah agama terbesar di dunia
saat ini, semoga dengan pengaruhnya yang besar
pula, perdamaian dunia yang menghargai asas-asas
dasar pluralitas bisa terwujud. Hanya sekarang,
memang di Indonesia umat Katolik yang relatif
sedikit sepertinya kurang berperan dalam
perdamaian. Faktanya, peran KWI terutama
berkaitan dengan HAAK (Hubungan Antar Agama
dan Kepercayaan) memiliki andil dan peran yang
sangat besar bagi perdamaian. Kita harus
mensyukuri hal ini sebagai orang Katolik.
- God Bless You -
Download