materi politik identitas dan multikulturalisme

advertisement
THE POLITICS OF IDENTITY
RESTU RAHMAWATI, S.IP,.MA
• Politik identitas adalah tindakan politis untuk
mengedepankan
kepentingan-kepentingan
dari anggota-anggota suatu kelompok karena
memiliki
kesamaan
identitas
atau
karakteristik, baik berbasiskan pada ras,
etnisitas, jender, atau keagamaan. Politik
identitas merupakan rumusan lain dari politik
perbedaan.
• Secara tegas, Cressida Heyes (dalam Stanford
Encyclopedia
of
Philosophy,
2007)
mendefinisikan
politik
identitas
sebagai
penandaan aktivitas politis dalam pengertian
yang lebih luas dan teorisasi terhadap
ditemukannya
pengalaman-pengalaman
ketidakadilan yang dialami bersama anggotaanggota dari kelompok-kelompok sosial tertentu.
• Politik
identitas
berkepentingan
dengan
pembebasan dari situasi keterpinggiran yang
secara
spesifik
mencakup
konstituensi
(keanggotaan) dari kelompok dalam konteks yang
lebih luas.
Kemunculan politik identitas merupakan respon
terhadap pelaksanaan hak-hak asasi manusia
yang seringkali diterapkan secara tidak adil.
Hak-hak politik serta kebebasan untuk
berkeyakinan mereka selama ini mendapatkan
hambatan yang sangat signifikan.
Politik identitas lebih mengarah pada gerakan
dari ‘kaum yang terpinggirkan’ dalam kondisi
sosial, politik, dan kurtural tertentu dalam
masyarakat. Dalam perjuangan politik,
penggunaan identitas memberi hasil positif yang
berpengaruh secara signifikan.
BIOPOLITIK
• Politik identitas merupakan suatu sebutan bagi
perbedaan, konsep, dan wacana perbedaan.
• Politik identitas sebenarnya merupakan nama lain
dari biopolitik yang berbicara tentang satu
kelompok yang diidentikkan oleh karakteristik
biologis atau tujuan-tujuan biologisnya dari suatu
titik pandang. Sebagai contoh adalah politik ras
dan politik gender. (Hellner, 1994:4)
JENIS POLITIK IDENTITAS
1. Politik identitas yang bersumber pada
kehendak untuk mencapai dan
mempertahankan atau memelihara
hegemoni kelompok mayoritas.
2. Politik identitas yang dilancarkan oleh
kelompok minoritas untuk bertahan dan
dapat memelihara identitas kelompoknya.
Dalam masyarakat plural politik identitas dapat
melahirkan konflik dan ketegangan.
• Politik identitas menurut Agnes Heller adalah
gerakan politik yang fokus perhatiannya pada
perbedaan sebagai satu kategori politik
utama.
• Politik identitas muncul atas kesadaran
individu untuk mengelaborasi identitas
partikular, baik dalam bentuk relasi seksual,
maupun dalam identitas primordial etnik dan
agama.
• Namun, dalam perjalanan berikutnya, politik
identitas justru dibajak dan direngkuh kelompok
mayoritas
untuk
memapankan
dominasi
kekuasaan. Penggunaan politik identitas untuk
meraih kekuasaan, yang justru semakin
mengeraskan perbedaan dan mendorong
pertikaian itu, bukan berarti tidak menuai kritik
tajam. Politik identitas seakan-akan meneguhkan
adanya keutuhan yang bersifat esensialistik
tentang keberadaan kelompok sosial tertentu
berdasarkan identifikasi primordialitas.
Politik identitas bisa dikatakan terjadi di setiap
kelompok atau komunitas, salah satunya yang
terjadi dalam serial film Upin dan Ipin. Masingmasing individu yang memiliki identitas pribadi
yang berbeda dari suku, etnis dan agama telah
bergabung menjadi satu komunitas yang
memiliki identitas kolektif.
• Walaupun mereka memiliki identitas kolektif
sebagai warga negara Malaysia yang sah, tidak
bisa dipungkiri bahwa mereka tetap memiliki
ego untuk memperjuangkan identitas
pribadinya. Disinilah terjadi persaingan antar
individu dalam suatu komunitas yang ada. Hal
ini disebut sebagai politik identitas.
• Agnes Heller mengambil definisi politik
identitas sebagai konsep dan gerakan politik
yang fokus perhatiannya adalah perbedaan
(difference) sebagai suatu kategori politik yang
utama (Abdilah S, 2002: 16). Di dalam setiap
komunitas, walaupun mereka berideologi dan
memiliki tujuan bersama, tidak bisa dipungkiri
bahwa di dalamya terdapat berbagai macam
individu yang memiliki kepribadian dan
identitas masing-masing.
Hal ini dikarenakan kepribadian dan identitas
individu yang berbeda dan unik, sangat mungkin
terjadi dominasi antar individu yang sama-sama
memiliki ego dan tujuan pribadi. Sehingga
menyebabkan pergeseran kepentingan terkait
dengan perebutan kekuasaan dan persaingan
untuk Mendapatkan posisi strategis bagi tiap
individu di dalam komunitas tersebut.
• Jadi dapat disimpulkan bahwa politik identitas adalah
suatu tindakan politik yang dilakukan individu atau
sekelompok orang yang memliki kesamaan identitas
baik dalam hal etnis, jender, budaya, dan agama
untuk mewujudkan kepentingan kepentingan
anggotanya.
• Politik identitas sering digunakan untuk merekrut
dukungan orang orang yang termarjinalkan dari
kelompok mayoritas.
Dari pengertian-pengertian itu, secara makro
politik identitas sangat memungkinkan
merugikan khalayak. Sebab berpotensi
membenturkan kelompok identitas yang satu
dengan yang lainnya.
STEREOTIPYNG
Stereotipe adalah penilaian terhadap seseorang
hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok
di mana orang tersebut dapat dikategorikan.
Stereotipe merupakan jalan pintas pemikiran
yang dilakukan secara intuitif oleh manusia
untuk menyederhanakan hal-hal yang kompleks
dan membantu dalam pengambilan keputusan
secara cepat.
• Stereotipe adalah pendapat atau prasangka
mengenai orang-orang dari kelompok
tertentu, dimana pendapat tersebut hanya
didasarkan bahwa orang-orang tersebut
termasuk dalam kelompok tertentu tersebut.
• Sebagian orang menganggap segala bentuk
stereotipe negatif padahal faktanya stereotipe
dapat berupa prasangka positif dan negatif,
dan kadang-kadang stereotipe dijadikan
alasan
untuk
melakukan
tindakan
diskriminatif.
• Stereotipe jarang sekali akurat, biasanya
hanya memiliki sedikit dasar yang benar, atau
bahkan sepenuhnya dikarang-karang.
Italia
• Sangat modis dalam
berbusana, bergairah,
maju dan cukup suka
menaati aturan yang
ada dalam hal-hal
umum.
Contohnya
seperti pada saat
mengantri,
berjalan
kaki dan pada saat
sedang berkendara.
Inggris
• Pada umumnya cerewet, romantis, dan sopan.
tapi, beberapa diantara mereka ada yang
sedikit kasar dalam berkata-kata dan juga
prilaku (umumnya adalah para fans
sepakbola). Pada saat di luar negeri Fiona
sangat senang apabila bisa bertemu orang
Inggris. Orang inggris sangat menikmati
secangkir teh dan pada saat berkomunikasi
mereka sangat terbuka dan suka bergurau.
Kanada
• Orang–orang Kanada adalah orang-orang yang
mudah
dan
menyenangkan
untuk
diajak bergaul
Amerika
• Walaupun sebagai turis mereka
memiliki reputasi yang buruk,
meurut pengalaman Fiona
mereka sebenarnya cukup
menyenangkan dan memiliki
pengetahuan diatas rata-rata.
Orang orang Irlandia (tempat
asal Fiona) sangat senang
dengan mereka karena ketika
anda memberitahu tentang
sesuatu kepada mereka, mereka
akan langsung percaya.
BATAK
• Orang Batak dikatakan suka berbicara dengan suara yang
keras agar diperhatikan orang lain (bahkan ada yang
mengidentikkan suka berbicara ini dengan suka membual).
• Orang Batak itu pemberani dan agresif, mereka berani
dalam mengemukakan pendapat sendiri walaupun mereka
berada di dalam kedudukan minoritas, orang batak
tidak akan terkalahkan oleh kaum yang mayoritas.
• Orang Batak itu kasar, ini tampak dari kebiasaan mereka
yang suka berbicara keras-keras dan suka berkelahi di
depan orang lain dan pernyataan ini di dukung dengan
perawakan mereka misalnya bentuk dan ekspresi muka.
JAWA
• Orang Jawa juga mengaku sebagai etnik yang paling toleran dan
paling mudah beradaptasi. Dalam soal hubungan antaretnik, orang
Jawa merasa tidak punya masalah dengan kelompok etnik mana
saja.
• Stereotipe orang Jawa adalah lamban dan masa bodoh.
• Orang Jawa memiliki stereotipe sebagai sukubangsa yang sopan dan
halus. Tetapi mereka juga terkenal sebagai sukubangsa yang
tertutup dan tidak mau terus terang. Sifat ini konon berdasarkan
watak orang Jawa yang ingin menjaga harmoni atau keserasian dan
menghindari konflik, karena itulah mereka cenderung untuk diam
dan tidak membantah apabila terjadi perbedaan pendapat.
MINANG
• Bicara tentang Minang berarti bicara tentang Islam. Sebab orang Minang
itu bisa dikatakan semuanya memeluk Islam. Orang Minang yang tidak
Islam itu secara etnis tetap Minang, tapi dia “dilempar” dari sukunya. Ada
dua tali di Minangkabau, yaitu tali darah dan tali adat. Tali darahnya Islam,
dan tali adatnya budaya Minang.
• Etnis Minang disebut memiliki fanatisme kesukuan karena mereka suka
membantu orang sekampung,
• Etnis Minang itu rela tidur di emper-emper dan berdagang sampai
berpeluh-peluh asalkan bisa mengirimkan penghasilannya ke kampung
halaman.
• Sikap dagangnya kuat, tidak ada tawar menawar bagi mereka.
• Orang Minang itu culas dan licik, seperti ada pernyataan yang mengatakan
“tahimpik di ateh, takuruang di lua” ( terhimpit di atas, terkurung di luar).
• Etnis aceh memiliki rasa kesukuan yang sangat
menonjol
(sukuisme/provinsialisme),
membanggakan sesama etnisnya, dan saling
menjunjung tinggi adat dan agama. Contohnya saja
masih berlakunya syari’ah islam.
• Orang aceh berwatak keras, ingin menang sendiri,
dan egois.
• Etnis aceh berdarah panas atau suka marah-marah
dan mau menang sendiri.
Faktor- faktor yang mempengaruhi penyebutan stereotipe
terhadap etnis-etnis di atas adalah:
• Adanya pengetahuan umum maupun pengalaman
antara ingroup dan outgroup sebagai dasar penilaian.
• Adanya kesamaan antar satu etnis dengan etnis
lainnya.
• Lingkungan sosial dan pergaulan di antara etnis-etnis
tersebut.
• Stereotipe tidak akan dipandang sebagai suatu yang
cenderung negatif apabila, kelompok-kelompok
tersebut menggunakannya untuk memudahkan
struktur lingkungan yang kompleks diantara mereka,
bukannya makin membesarkan perbedaan-perbedaan
yang ada sehingga menimbulkan konflik.
KEKERASAN KOMUNAL
• Pembentukan identitas komunal ditentukan
oleh besarnya kekuasaan yang diperoleh oleh
komunal tersebut.
• Klinken (2007) mengidentifikasi bahwa secara
taktis gerakan komunal dilakukan untuk
mengusir atau mengalahkan kolektivitas lain
yang dipandang asing atau berbahaya maupun
mengusahakan agar anggota mereka sendiri
diangkat
ke
posisi
penting
dalam
pemerintahan daerah.
KEKERASAN KOMUNAL
MYANMAR
Seminggu belakangan ini, Myanmar didera kekerasan
komunal. Kali ini di jantung negeri dimana peristiwa terburuk
terjadi di kota Meiktila yang terletak antara Mandalay dan
ibukota Naypitaw. Awalnya sebuah perkelahian di toko emas,
pertikaian ini kemudian meluas menjadi bentrok antara
komunitas Budha dengan Muslim.
Korbannya tak main-main. Menurut versi pemerintah, hampir
50 orang tewas dan tak kurang dari 10,000 terpaksa
mengungsi. Sementara itu, perkiraan sumber lain menyebut
bahwa korban melebihi estimasi pemerintah.
Download